BAB II DASAR TEORI. Differential Atau Sering Dikenal Dengan Nama Gardan (Bahasa Inggris
BAB II DASAR TEORI. Differential Atau Sering Dikenal Dengan Nama Gardan (Bahasa Inggris
DASAR TEORI
2.1. DIFFERENTIAL
fungsi utama utama untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat unit
sedang berbelok. Tujuannya agar unit dapat berbelok dengan baik tanpa membuat
kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Gardan juga berfungsi untuk merubah
gerak putar poros propeler menjadi gerak maju atau mundur pada roda.
Komponen ini juga sebagai penerus tenaga yang mengubah putaran axial dari
transmissi menjadi gerakkan linear ke kiri dan ke kanan kearah roda, dengan
differential roda kiri dan kanan memungkinkan untuk berbeda arah putarannya.
Differential membagi torque selalu sama pada final drive kiri maupun putarannya.
Sedangkan bevel gear biasanya di pasang pada unit atau alat berat yang
menggunakan track atau rantai besi. Jenis – jenis differential ada 4 jenis yaitu :
9
10
1. Standar differential,
2. Nospin Differential,
4. Locking Differential.
Differential ini membagi torque selalu sama pada final drive kiri maupun
kanan. Tipe ini kurang efisien bila mesin / unit dalam kondisi slip. Jenis ini
biasanya dipasang pada kendaraan dengan 4 wheel drive. Pada off high way truck
Differential case
Side gear
Spider shaft
Differential Case
differential group. Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly
akan memutarkan spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear
Pinion Gear
Pinion gear atau spider gear bergerak berrotasi dan berevolusi mengikuti putaran
spider shaft dan memindahkan tenaga dari differential case ke side gear dan
kemudian ke sun shaft. Pinion gear akan berputar berotasi (berputar pada
sumbunya) hanya pada saat berbelok atau slip, sehingga putaran roda kiri dan
Spider Shaft
Spider shaft digerakkan oleh differential case dan sebagai tempat dudukan pinion
gear.
Side Gear
Side gear di-spline ke sun gear shaft. Pinion gear akan menggerakkan side
Sistem ini merupakan jenis differential yang dapat mengunci secara otomatis
(automatic locking) yang memaksa kedua roda untuk berputar dengan kecepatan
yang sama dalam kondisi apapun. Differential ini secara efektif mengunci seluruh
roda dan mengalirkan torque sampai 100% dari torque yang tersedia ke salah satu
roda jika di perlukan. Ketika berbelok, roda luar menjadi tidak terhubung
(disengage) dan berputar lebih cepat, kemudian mengalirkan torque ke roda yang
berputar pelan. Bila putaran salah satu roda melebihi putaran penggerak atau over run,
No-Spin differential akan memutuskan hubungan dengan roda yang berputar lebih
cepat tadi dengan cara memisah kan spider shaft dari jaw clutch. Roda yang berputar
lebih cepat tadi akan bebas. Semua torsi dan kecepatan akan dikirimkan ke roda yang
putarannya lebih lambat. Differential ini biasanya di pakai pada unit wheel loader,
(locking type) yang di rancang untuk menyalurkan tenaga yang sama ke kedua
roda. Limited slip differential ini dapat menyalurkan tenaga yang hilang dari sisi
yang bertraksi kecil ke sisi yang bertraksi besar. Pada differential jenis ini terdapat
dua multidisc clutch. Setiap clutch menghubungkan side gear dengan rotating
housing. Kedua roda akan digerakkan dengan torsi dan kecepatan yang sama saat
bergerak lurus bila kondisi pijakan kedua roda cukup bagus. Pada standard
differential, bila machine di angkat dan salah satu roda di rem, roda lainnya akan
berputar lebih cepat. Pada limited slip differential, clutch membuatnya lebih sulit
terjadi karena faktor yang meningkat secara proporsional terhadap torsi input. Efek
penguncian terjadi karena adanya gesekan internal pada gaya pemisahan dalam
differential akan menekan clutch pack. Ini mengakibatkan torsi pada roda yang
berputar cepat akan disalurkan ke roda dengan kondisi pijakan yang bagus.
differential. Komponen utama pada limited slip differential antara lain : side gear,
14
clutch pack, pinion gear, pinion shaft dan actuator housing. Differential jenis ini
biasanya dipakai pada unit wheel loader, integrated tool carrier dll.
Gambar 2.4. Limited Slip Differential ( reff : Modul BMS PT. “B” )
Sistem ini tidak secara otomatir bekerja tapi di kendalikan oleh operator.
Apabila lock di aktifkan maka roda kiri dan kanan akan berputar dengan torque
15
yang sama. Dan apabila lock tidak diaktifkan maka sistemnya sama dengan
standar differential.
Differential lock umumnya digunakan pada motor grader. Differential jenis ini
dapat diaktifkan dan dikunci menggunakan differential switch pada kabin operator.
Bila operator menginginkan machine bergerak lurus maka differential harus di kunci.
Hal ini mengakibatkan semua torsi dipindahkan ke empat roda tandem pada semua
kondisi pijakan. Untuk mengurangi radius belok machine dan untuk mengurangi
Differential untuk motor grader memiliki clutch antara side gear kiri dan
belakang piston untuk meng-engage-kan clutch sehingga side gear kiri akan
berputar dengan kecepatan yang sama dengan rotating housing. Pinion gear tidak
akan berputar pada porosnya sebab spider shaft & side gear berputar dengan
kecepatan yang sama. Pinion gear akan menahan side gear satunya. Kedua axle
shaft (kiri dan kanan) kemudian akan berputar dengan kecepatan yang sama
menutup aliran oli menuju clutch pack sehingga kedua side gear akan berputar
bebas. Differential lock mendorong salah satu dari side gear agar ber putar bersama
rotating housing. Ini mengakibatkan differential bekerja seperti solid axle dan
memindahkan semua torsi ke kedua roda (kiri dan kanan). Hal ini menyebabkan
kedua roda berputar dengan kecepatan yang sama, tanpa terpengaruh kondisi pijakan.
Komponen dalam differential lock ini adalah : pinion, bevel gear, carrier,, spider
gear dan side gear. Selain di pasang di motor grader differential lock juga di pasang
16
di beberapa dump truck yang digunakan di tambang seperti dump truck batubara dan
1. Final Gear
Final gear terdiri dari komponen drive pinion dan ring gear. Fungsi dari final
gear adalah untuk memperbesar momen ( torque ) dan merubah arah putaran
Keterangan :
1. Pinion Gear
2. Crown Gear / Ring Gear
3. Differential Gear
Gambar 2.7. Bagian Final Gear & Differential Gear ( reff ; modul isuzu )
Tipe ini digunakan pada unit untuk penggerak roda depan (front
axle). Keuntungan dari gear ini adalah memiliki keuntungan bunyi dan
halus.
2. Differential Gear
Differential gear adalah gear yang terdiri dari side gear (sun gear)
dan pinion gear ( planetary gear ). Fungsi dari differential gear adalah
untuk membedakan kecepatan putar dari kedua roda baik roda kiri maupun
Sun gear atau side gear terdiri dari 2 gear sedangkan planetary
terdiri dari 4 gear. Dimana planetary gear bergerak mengelilingi sun gear
Keterangan :
1. Planetary Gear
2. Sun Gear
3. Spider Joint
oleh drive pinion melalui ring gear differential case, roda-roda gigi differential
pinion Shaft, roda-roda gigi differential pinion,gigi side gear tidak berputar , tetap
terbawa kedalam putaran ring gear. dengan demikian putaran pada roda kiri dan
kanan sama.
Gambar 2.11. Differential saat jalan lurus ( reff : Modul BMS PT. “B” )
20
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari
pada roda kanan. Apabila diferensial case berputar bersama ring gear maka pinion
akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah
kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah
putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan
bahwa putaran rata-rata kedua gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.
Belok kanan :
Gambar 2.12. Differential saat belok kanan ( reff : Modul BMS PT. “B” )
case, diferential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion
gear memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan karena tahanan roda
kanan lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar, sehingga
Belok kekiri :
Gambar 2.13. Differential saat belok kiri ( reff : Modul BMS PT. “B” )
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kanan mengintari side gear kiri karena tahanan roda kiri
lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri.
Saat satu roda masuk kedalam lumpur maka roda yang masuk lumpur tersebut
perbandingan gigi antara ring gear ( crown gear ) dengan pinion gear. Karena
perbandingan gear ini yang langsung diteruskan ke roda sebagai output dari
GR =
Jumlah gigi ring gear
( 2.1 )
( 2.2 )
Tabel 2.1. Putaran Ring Gear dalam RPM ( reff ; modul training astra )
Tabel 2.2. Tyre Revolution per Kilometer ( reff ; Vehicle Standar Buletin )
1 8.25 * 16 385
1 8.25 * 20 345
2 9.00 * 20 325
3 10.00 * 20 315
4 11.00 * 20 310
5 12.00 * 20 295
6 13.00 * 20 285
7 14.00 * 20 270
1 10.00 * 22 345
2 11.00 * 22 325
1 11.00 * 24 280
2 12.00 * 24 270
differential. Dalam hal ini adalah terkait dengan perbandingan gigi atau Gear
Ratio Differential. Ada 2 speed yang akan kita bahas yaitu : maximum road speed
Maximum road speed adalah kecepatan berjalan kendaraan pada saat unit
sedang beroperasi yang dicapai sampai puncaknya. Road speed sering dinilai
tidak tepat. Top speed ( kecepatan puncak ) mungkin merupakan kecepatan yang
tidak layak atau secara praktikal tidak ekonomis dari sudut pandang aplikasi alat.
train ), maka biasanya engine yang menjadi penyebab kurangnya daya / power.
yaitu ; beban & muatan unit, kondisi jalan, angin dan ketinggian
Cruising road speed / kecepatan jelajah merupakan faktor yang sangat signifikan
- Driver / Operator
- Aerodinamika
- Suhu ambient
Operator dengan skill terbaik dalam fleet tertentu dapat menggunakan bahan bakar
lebih irit sekitar 20% dibanding operator lainnya yang kurang trampil pada
pekerjaan yang sama. Pada kecepatan 89 km/jam atau lebih, dan atau setiap
0,0425 km/lt dari konsumsi bahan bakarnya. Kondisi yang cukup sensitif ini dapat
bakar sekitar 0,2126 km/lt. Pada perubahan temperatur ambient dari 21o C ke –
4oC, konsumsi bahan bakar juga terpengaruh sekitar 0,3189 km/lt. Dan juga
Untuk bahan bakar API 38, saat cuaca dingin konsumsi bahan bakar pun
terpengaruh sekitar 0,064 km/lt, lain hal nya dengan bahan bakar API 35 yang
lebih baik dibanding API 38. Cruising speed dan max. speed harus di hitung
2.3. GRADEABILITY
pada torsi puncak di gigi tertinggi yang seharusnya dicapai, rata-rata pada grade
gigi 1 Low . Untuk beban lebih berat, grade 1,5% hanya dapat dicapai dengan gigi
2 Low. Gradeability untuk kecepatan jelajah dapat digunakan gigi tertinggi, tapi
harus dengan grade 1,0% (minimum). Gradeability cukup mudah untuk diukur
pada kendaraan tapi ini sulit untuk memperkirakan saat pemilihan speed-nya dan
seberapa curam tanjakan grade kendaraan bisa di daki (dilalui). Hal ini lebih
26
melewati rute tertentu. Hal ini penting untuk operator karena efek dari grade yang
dilalui pada beberapa kali trip. Belokan, tergantung pada kecepatan di grade yang
gradeability.
sebagai kemampuan alat berat ( traktor atau truck ) untuk beroperasi pada lokasi
penting disaat seorang engineer tambang harus mendesain tambang maupun jalan
tambang. Kondisi akan menjadi sangat fatal apabila gradeability tidak di kaitkan
Rumus Gradeability :
Dimana ;
V =
kecepatan /
𝑇 𝑥speed
𝑖 𝑥 ή ( km/jam
𝐺= [ ] − µ𝑟 ( 2.4 )
𝑤 )𝑥 𝑟
RPM =
putaran mesin (
Gambar 2.15. Grade Jalan ( reff ; Hino Modul Training )
rpm )
Ra = gear
ratio differential
Rtrans = gear
ratio transmisi
27
Keterangan :
ή : Mechanical Effisien
G : Gradeability ( % )
Dimulai dari proses pembakaran diruang bakar, Ledakan ini mendorong piston
dimulainya torsi mesin (kemampuan puntir). Dari crankshaft, torsi melewati fly
dari posisi diam. biasanya ukuran torsi maksimum dinyatakan dalam pound.feet
atau Newton meter bisa juga kg.meter. Jadi perbedaan antara horsepower dan
torsi, adalah bahwa horsepower adalah jumlah tenaga mesin yang bekerja dalam
kurun waktu tertentu, sedang torsi adalah ukuran tenaga. Torsi adalah salah satu
Ketika torque diterapkan pada performa kendaraan alat berat, maka hal ini
antara lain berat kendaraan, muatan unit / beban, kondisi jalan, dan hambatan
angin. Torque dapat dinaikkan atau di turunkan secara teknis dengan cara
perubahan panjang tuas/lever atau perubahan gear ratio baik transmisi maupun
Dimana :
momen puntir (torsi) yang dihasilkan engine agar sesuai untuk kecepatan
kendaraan dan beban kendaraan pada suatu kondisi tertentu. Sehingga gear ratio
merupakan perbandingan gigi-gigi pada kotak transmisi. Gear ratio inilah yang
mampu melakukan perubahan torque atau torsi pada output engine. Output engine
Rear Axle Gear ratio adalah perbandingan gigi yang ada pada gardan atau
differential. Biasanya perbandingan yang ada pada final gear, yaitu perbandingan
pinion gear dan ring gear. Perbandingan gigi akhir (rear axle) ini setiap
produk atau merek kendaraan beda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor
salah satunya adalah terkait dengan aplikasi unit atau alat tersebut. Untuk heavy
besar. Karena rear axle gear ratio ini sangat berpengaruh terhadap torque
menyalurkan tenaga dan daya dari output engine sampai ke komponen output
yang lain hingga unit dapat bergerak / berjalan. Efisiensi di ukur dengan cara
(2.7)
Karena sistem transmisi atau mekanisme tidak menghasilkan daya & tenaga hanya
meneruskan daya dan tenaga, maka performa yang ideal akan terjadi jika daya
output sama dengan daya input, yaitu ketika tidak ada kerugian. Perangkat bisa
tidak ada daya yang hilang. Efisiensi akan kurang dari 100% apabila performa
pada perangkat atau komponen mulai aus dan rusak. Kerugian daya pada
ukur untuk memastikan ukuran performa kendaraan. Oleh sebab itu dalam
(2.8) (2.9)
TF Fg
Fa
M
A
=
M
Gambar 2.16. Rolling & Grade Resistance
ec
ha
ni
ca
l
av
ai
32
Keterangan :
TF = Gaya Traksi
TK = Traksi kritis
Fr = Tahanan gelinding
Gaya atau tenagga yang di gerakkan oleh roda diatas jalan adalah Torsi
Engine yang melalui clutch/kopling, transmisi, Propeller shaft , Rear Axle, roda
0,99, sedangkan untuk transmisi yang lain nya seperti automatic transmission
memliki effisiensi faktor 0,98. Dibawah ini adalah tabel faktor efesiensi power
Tabel 2.5. Tabel Efesiensi Komponen Power Drivetrain – (Ref ; Caterpillar Handbook )
Rumus dibawah ini digunakan untuk menghitung gaya traksi tractive force.
(2.10)
TF = Tractive Force
TR = Transmission Ratio
AR = Axle Ratio
Ƞ = Mechanical Effesiency
r = Static loaded radius ( dynamic radius of tyre ) – ( meter )
T = Torque ( kg.m )
truck jika mempunyai GVW yang telah ditentukan, Tractive factor diperoleh
dengan membagi tractive effort pada satuan 1000 Kg GVW. Misalnya tractive
factor pada posisi gigi 3 truck FM 260 JD adalah 4904,4 Kg Tractive force
adalah 32 ( GVW dalam satuan 1.000 Kg ) = 153,3 tractive Factor. Ini berarti
bahwa ada 153,3 tractive factor pada setiap 1000 Kg GVW . Apabila Tractive
factor sudah diketahui, maka daya tanjak dapat ditentukan dengan menggunakan
Tenaga yang tersedia dan dimiliki kendaraan atau alat berat, tergantung
seberapa besar Horse Power dan torque yang di miliki. Horse power akan diubah
menjadi beberapa tingkat tenaga tarik ( Drawbar pull ). Drawbar pull sebenarnya
di turunkan dari rumus traction force ( gaya traksi ). Sehingga dalam drawbar pull
terdapat tingkat kecepatan kendaraan terhadap beban yang dapat di tarik atau di
Salah satu faktor yang mempengaruhi tenaga adalah traksi kritis. Traksi kritis
adalah gaya cengkram suatu alat / kendaraan akibat adanya adhesi antara roda
34
penggerak alat tersebut dengan permukaan tanah. Besarnya nilai traksi kritis
Ct = Koefisien Traksi
Tahanan gelinding ( Fr ) pada truck yang berjalan di jalan yang di perkeras dapata
Fr = tahanan gelinding
v = Kecepatan ( km/jam )
Nilai koefisien gelinding dapat mengacu pada beberapa tabel di bawah ini.
Tahanan kelandaian adalah gaya yang bekerja pada saat truck bergerak di
𝐹𝑔 = w x sin θ = w x G (2.14)
Dimana ;
w = Berat unit ( kg )
G = Grade ( % )
θ
θ= Sudut kemiringan
Tahanan angin / udara adalah gaya yang terjadi pada unit / truck pada saat
bergerak berupa hambatan udara atau terkait dengan luasan area muka kendaraan.
(2.15)
yang bekerja pada unit/truck saat truck sedang bergerak dengan kecepatan jelajah.
Untuk mendapatkan energi dan daya yang dibutuhkan untuk melawan gaya-gaya
diatas maka perhitungan daya yang dibutuhkan menjadi sangat berpengaruh untuk
Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik.
( 2.16 )
Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki kendaraan karena menanjak pada
ketinggian tertentu dari titik awal saat menanjak. Energi potensial ada karena
(2.17)
Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena geraknya. Energi
( 2.18 )
39
Keterangan:
Dalam rumusan lain ada istilah yang disebut Usaha, dimana usaha
sendiri adalah hasil kali resultan gaya dengan perpindahan, dirumuskan sbb :
W = Fx s (2.19)
F = Gaya ( N )
s = Jarak ( meter )
W = Usaha ( joule )
W = m . g . h dimana h = s . sin Ɵ
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu
bentuk energi lain dalam waktu tertentu. Perhitungan daya yang dibutuhkan
merupakan usaha yang dilakukan pada setiap satuan waktu. Sehingga rumus dasar
Daya atau Power yang bekerja pada kendaraan atau truck adalah :
(2.24)
Dimana ;
(2.25)
Dimana ;
37.500 = Konstanta
(2.26)
Atau ;
(2.27)
Dimana ;
sehingga dalam hal ini bisa diasumsikan dan di perkirakan total daya-
(2.29)
Dimana,
(2.30)
ET = Efesiensi Transmisi
Static Load Radius adalah jarak dari titik pusat roda ke titik bagian bawah
roda yang bersentuhan dengan tanah saat kondisi unit statis / tidak bergerak.
Radius ban dalam keadaan Statis (tidak bergerak) akan akurat saat diukur pada
saat kendaraan berhenti. Static Load Radius biasanya tidak lebih dari ½ dari
radius normalnya, yaitu sekitar 44% dari diameter saat kondisi Unloaded.
Dynamic Radius of Tyre adalah jarak titik pusat roda ke titik bagian bawah roda
yang bersentuhan dengan tanah pada saat kendaraan sedang bergerak / berjalan.
ban akan naik lebih tinggi. Gaya ini akan meningkatkan radius ban dinamis
(perubahan jari-jari saat bergerak ). Pada 45 mph, sebagian besar ban akan
memiliki radius yang diameternya mendekati Static Unloaded Radius sekitar 48%.
bahkan dapat melebihi setengah dari diameter ban statis kondisi Unloaded. Static
Load Diameter TIDAK sama dengan Static Unloaded Diameter. Contoh, seperti
( reff ; http://www.vibratesoftware.com/html_help/2011/Diagnosis/Tire/Static_Loaded_Radius.htm )
digunakan untuk melakukan proses pembakaran dalam ruang bakar engine. Fuel
consumption merupakan hal utama yang selalu jadi pertimbangan untuk pemilihan
suatu alat karena secara umum fuel consumption penyumbang cost operasional
Fuel consumption per jam dapat kita kalkulasikan sehingga kita dapat
menghitung perkiraan operating cost per jam unit. Selain itu fuel consumption
juga dapat kita jadikan data pendukung untuk analysis jika terjadi problem atau
kurva performance engine. Yang mana di kaitkan antara engine horsepower dan
Dimana :
p : Spesific Gravity Diesel Oil ( gr/ml )
: phi (3,14)
fb : Minimum Fuel Consumption rate at full load J08E ( g/ps.h )
A : Cabin area / Frontal area ( m² )
V : Max Speed ( km/jam )
Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak
bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih (Pertamina:
2005). Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua
jenis mesin Diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 rpm), yang juga dapat
kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa
disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel.
bahan bakar dengan karakteristik tertentu yang berbeda dengan minyak Diesel.
karakteristik lain.
47
Batasan Metode
No Parameter Satuan
Min Max ASTM Lain
1 Specific Gravity gr/ml 0,820 0,870 D 1298
2 Density gr/ml 0,815 0,870 D 1298
3 Color ASTM - - 3,0 D 1500
4 Cetane number - 45 - D 613
Altenatively Calculated
5 - 48 - D976
Cetane Index
6 Viscosity Kinematic at 100oF cSt 2 6 D 445
o
7 Pour Point F 18 D 97
8 Sulphur Content % wt 0,50 D 1552
9 CCR ( 10 % vol. Bottom ) % wt 0,10 D 189
10 Water Content % wt 0,050 D 96
11 Sediment by Extraction % wt 0,001 D 473
12 Ash Content % wt 0,01 D 482
13 Copper Strips ( 3 hrs /100oC ) merit - No. 1 D 130
14 Strong Acid Number mg KOH/gr - nol D 974
15 Total Acid Number mg KOH/gr 0,6 D 974
o
16 Flash Point C 60 - D 93
17 Distilasi D 86 - 99a
Bahan bakar mesin diesel sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon
dalam bahan bakar diesel antara lain parafinik, naftenik, olefin,dan aromatik.
48
mengandung unsur non logam, yaitu S, N, O dan unsur logam seperti vanadium,
nikel dan besi. ASTM mengklasifikasikan bahan bakar diesel menjadi 3, yaitu :
1. Tingkat 1-D
2. Tingkat 2-D
Merupakan bahan bakar dengan volatilitas lebih rendah untuk mesin industri,
3. Tingkat 4-D
1. Automotive Diesel Oil ( ADO ), yaitu bahan bakar yang digunakan untuk
mesin dengan kecepatan putaran mesin di atas 1000 rpm (rotation per
minute). Bahan bakar jenis iniyang biasa disebut sebagai bahan bakar diesel.
2. Industrial Diesel Oil (IDO), yaitu bahan bakar yang digunakan untuk mesin-
mesin yang mempunyai putaran mesin kurang atau sama dengan 1000 rpm,
baik power maupun torque-nya. Oleh sebab itu minimum konsumsi bahan bakar
nilai ini di dapat dari kurva performa engine. Nanti akan di ambil nilai
minimumnya.
menggunakan 1500 – 3000 RPM dengan kondisi medium load atau high load
yaitu minimum fuel consumption nya sekitar 140 gr/PS.hr - 168 gr/PS.hr.
berpengaruh, karena hal ini terkait dengan aerodynamic drag ( gaya tarik akibat
aerodinamis ). Untuk perhitungan gaya tarik aerodinamis sudah di bahas pada sub
bab diatas. Tapi dalam perhitungan fuel consumption luas area kabin truck
FM 260 JD (Mining)
= 4,53 m2
Total Lebar : 2.450 m
terhadap putaran engine atau RPM engine. Setiap pertambahan RPM akan terjadi
(2.32)
Dimana ;
V = kecepatan / road speed ( km/jam )
Rpm = putaran mesin ( rpm )
R = jari-jari ban / tyre ( m )
AR = gear ratio differential ( refer spec. FM260 JD -- AR = 6,428 )
TR = gear ratio transmisi ( refer : Tabel 2.3. Tabel Gear Ratio )
52
menggunakan dengan rumus diatas, karena satuan dari fuel consumption diatas
adalah km/liter artinya berapa jarak tempuh yang sudah dilalui dibanding
tempuh yang di perhitungkan tetapi waktu operasi mesin menjadi hal yang sangat
berpengaruh. Oleh sebab itu perhitungan fuel consumption dalam satuan liter per
jam. Artinya seberapa besar volume bahan bakar digunakan dalam satuan waktu.
(2.33)
Dimana,
putaran engine yang digunakan secara average. Sehingga grafik fb sangat penting
Ground pressure adalah tekanan yang diberikan ke tanah oleh ban atau
roda rantai ( track ) dari alat berat atau kendaraan. Ground pressure ini merupakan
salah satu ukuran yang berpotensi kendaraan untuk bisa ber-mobilitas atau
bergerak, terutama saat mendapatkan kondisi tanah yang lunak. Hal ini berlaku
untuk kaki manusia saat berjalan. Ground pressure di ukur dalam satuan pascal
(Pa) dan dalam unit EES dinyatakan dalam pound per squere inch (psi). Ground
𝐹
P = (2.34)
𝐴
Dalam kasus yang ideal, yaitu pada saat kondisi statis, gaya normal yang seragam
pada permukaan tanah sama seperti level permukaan air laut, secara sederhana
kendaraan sering dibandingkan dengan tekanan tanah dari kaki manusia sekitar 60
– 80 kPa ketika berjalan atau sekitar 113 kPa saat seseorang berlari dengan tumit.
Meningkatkan ukuran bidang kontak pada tanah, yang dikaitkan dengan berat
ekosistem yang rapuh seperti daerah rawa-rawa atau lahan gambut. Penurunan
8. Kuda dewasa (550 kg, 1250 lb): 170 kPa (25 psi)
seimbang melalui tekanan udara didalam ban . Dengan asumsi ban kendaraan
penumpang bertekanan 35 psi, maka beban 350 lbs akan membutuhkan rata-rata
10 inci persegi bidang kontak untuk mendukung beban. Beban kontak yang lebih
besar memerlukan ban yang lebih besar atau tekanan ban yang lebih tinggi lagi.
Sebuah bidang kontak yang lebih besar biasanya membutuhkan ban lebih besar.
Kemampuan kendaraan untuk start, stop dan belok menyebabkan gesekan antara
jalan raya dan ban. Desain telapak ban dibutuhkan untuk menangani dampak dari
Atribut ini adalah keuntungan kunci dari ban pneumatik. Akibatnya, ban bertindak
sebagai sistem pegas dan peredam untuk menyerap kasarnya permukaan jalan.
Slick racing tires atau bald tires mungkin memiliki traksi yang baik pada
permukaan kering, tetapi mungkin tidak terkendali dikondisi basah atau kondisi
hujan karena efek hydroplaning. Desain telapak ban memungkinkan air untuk
melepaskan diri dari bidang kontak ban-jalan (telapak ban) untuk meminimalkan
efek hydroplaning, saat ini terdapat ban dengan telapak ban tertentu mampu pada
kondisi basah dan kering serta tahan lama dan tidak bising (Low Noise).