Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ALKANI
Jl.Lintas Selatan Timor, Ds. Lamea, Kec. Wewiku, 85775
e-mail : alkanipuskesmas@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS ALKANI
NOMOR : /SK/KAPUSK/Pusk.Alkn/ /2023
TENTANG :
PELAYANAN KLINIS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS ALKANI,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas Alkani dilaksanakan sesuai


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas Alkani perlu memperhatikan mutu
dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien
di Puskesmas Alkani, maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, c tersebut maka perlu
ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Puskesmas Alkani tentang
kebijakan pelayanan klinis.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes no.5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter
fasilitas pelayanan kesehatan primer
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ALKANI TENTANG PELAYANAN
KLINIS
KESATU : Pelayanan Klinis di Puskesmas Alkani secara tekhnis akan diatur dalam
pedoman atau Standar Operasional Prosedur (SOP);
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian hari
KEDUA : terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Alkani
Pada tanggal, 2023

Kepala Puskesmas Alkani,

Maria Yosefina Hoar,A.Md.Kep

NIP . 19651231 198703 2 230


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ALKANI
Nomor : /SK/KAPUSK/Pusk.Alkn/ /2023
Tentang : Pedoman Pelayanan Klinis Di Puskesmas Alkani

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS ALKANI

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan secara manual dengan menggunakan buku untuk menyimpan data
pasien baik pasien baru maupun pasien lama.
3. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten dan mudah bersosialisasi deng an
pasien.
4. Pendaftaran pasien menjamin keselamatan pasien di tempat pendaftaran;
5. Proses identifikasi pasien harus dipastikan minimal dengan cara yaitu: Mengecek nama
pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
6. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan dilakukan di unit rekam medis dengan evaluasi
setiap 6 bulan sekali.
7. Penyampaian Informasi dilaksanakan di loket pendaftaran dan dilakukan analisis,evaluasi
dan tindak lanjut setiap 6 bulan sekali.
8. Tersedia media informasi di pendaftaran pasien yang meliputi tarif, jenis pelayanan, rujukan,
informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain, hak dan kewajiban
pasien, alur pelayanan pasien, dan informasi lainnya.
9. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang
dimulai dari pendaftaran, termasuk dalam memilih tenaga kesehatan jika dimungkinkan. Dan
dilakukan sosialisasi penyampaian hak dan kewajiban pasien kepada pasien dan karyawan
puskesmas.
10.Mekanisme koordinasi dan komunikasi antara petugas pendaftaran dengan unit-unit lain
yang terkait mendukung pasien dan keluarga pasien dalam memperoleh pelayanan.
11.Melaksanakan kewajiban mengidentifikasi hambatan kendala fisik, budaya, bahasa,
kebiasaan dan hambatan dalam pelayanan Puskesmas Alkani dan dilakukan evaluasi setiap
satu tahun sekali.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN KLINIS


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga kompeten yang melakukan
pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain
oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak
perlu baik dalam pemeriksaan penunjang maupun pemberian terapi.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP.
7. Dilakukan koordinasi dan komunikasi antar praktisi klinis tentang informasi kajian
8. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan.
9. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional
dan kompeten.
10. Jika diperlukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia.
11. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus dilakukan
melalui proses pendelegasian wewenang.
12. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan.
13. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan
tempat yang memadai.
14. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas.
15. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibakukan.
16. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu.
17. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien.
18. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
19. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan memperhatikan
efisiensi sumber daya.
20. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi misalnya risiko
jatuh, risiko alergi obat, dsb).
21. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien.
22. Rencana layanan dicatat dalam rekam medis.
23. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Jadwal pelayanan pendaftaran
a. Senin s/d kamis : pukul 07.30 s/d 13.30
b. Jum’at : pukul 07.30 s/d 10.30
c. Sabtu : pukul 07.30 s/d 12.30
2. Jenis Pelayanan UKP yang terdapat di Puskesmas Alkani :
a. Pelayanan dalam gedung

NO JENIS PELAYANAN HARI

1. Pelayanan pemeriksaan umum Senin - Sabtu

2. Pelayanan gigi & mulut Senin - Sabtu

3. Pelayanan KIA & KB Senin - Sabtu

4 Pelayanan MTBS Senin - Sabtu

4. Pelayanan Gizi Senin - Sabtu

5. Pelayanan Farmasi Senin - Sabtu

6. Pelayanan Laboratorium Senin - Sabtu

7 Pelayanan konsultasi gizi, dan klinik sanitasi Senin - Sabtu


8. Pelayanan DOTS & TB Senin - Sabtu
9. Pelayanan UGD Setiap jam kerja

10. Pelayanan Persalinan Setiap hari 24 jam

b. Pelayanan luar gedung

NO JENIS PELAYANAN JADWAL


1. Polindes Lamea Senin – Kamis (07.30 – 14.00)
Jumat (07.30 – 11.00)
Sabtu (07.30 – 13.00)

2. PUSTU Alkani Senin – Kamis (07.30 – 14.00)


Jumat (07.30 – 11.00)
Sabtu (07.30 – 13.00)
3. PUSTU Seserai Senin – Kamis (07.30 – 14.00)
Jumat (07.30 – 11.00)
Sabtu (07.30 – 13.00)
4. Poskesdes Weseben Senin – Kamis (07.30 – 14.00)
Jumat (07.30 – 11.00)
Sabtu (07.30 – 13.00)
5 Pusling / Posyandu Sesuai Jadwal

3. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebidanan,
dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
4. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
5. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
6. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
7. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
8. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan.
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjut.
10. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat.
12. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
berisiko tinggi.
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani
dengan memperhatikan prosedur kewaspadaan universal.
14. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku.
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas.
16. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan
17. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
18. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perencanaan
layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang
atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
20. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur
yang baku.
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan, rujukan atau tindakan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab
mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
24. Pelayanan anestesi, sedasi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
a. Jenis anastesi (sedasi) yang dapat dilakukan di Puskesmas Alkani adalah anastesi local,
sedasi melalui injeksi, sedasi per rectal, sedasi per oral.
b. Jenis pembedahan yang dapat dilakukan di Puskesmas Alkani adalah Pelayanan
anastesi (sedasi) dan pembedahan dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten, yang
meliputi :
 Dokter
 Bidan
 Perawat
25. Monitoring pasien dilakukan pada pasien yang mendapatkan anastesi (sedasi) yang cara
pemberiannya dengan cara injeksi.
26. Sebelum melakukan tindakan pembedahan minor harus mendapatkan informed consent
27. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
28. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Proses pemulangan pasien di Puskesmas Alkani adalah sepenuhnya wewenang dokter
penanggungjawab atau dokter pemberi layanan yaitu dokter umum dan dokter gigi
2. Dokter adalah petugas yang berhak dan bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
rujukan.
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani.
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan.
5. Rujukan pasien gawat darurat harus disertai dengan resume klinis.
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah dilakukan,
dan kebutuhan akan tindak lanjut.
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
8. Pasien yang memerlukan rujukan emergency wajib didampingi oleh petugas yang
kompeten.
9. Petugas pendamping melakukan monitoring pasien selama proses rujukan.
10. Kriteria merujuk pasien meliputi:
a. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu
diatasi sehingga membutuhkan pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap.
b. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
c. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan di sarana yang lebih mampu.
d. Tidak termasuk dalam 155 penyakit yang mampu diatasi di fasilitas kesehatan tingkat
pertama sesuai Permenkes No. 5 tahun 2014.
11. Pada saat pemulangan pasien, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak
lanjut layanan.

Ditetapkan di Alkani
Pada tanggal, 2023
Kepala Puskesmas Alkani

Maria Yosefina Hoar,A.Md.Kep


NIP. 19651231 198703 2 230

Anda mungkin juga menyukai