Anda di halaman 1dari 41

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH STUDI KASUS DALAM BK

Rossy Oktaviani Putri


202001500504

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
A. Latar Belakang

Saya memiliki sahabat yang sudah saya anggap keluarga sendiri bernama NP, ia
berumur 20 tahun, ia merupakan anak yang memiliki keluarga yang sangat harmonis, NP
sebelumnya memiliki sifat yang ceria, ramah, gampang bersosialisasi dan pintar, ia
berkuliah di salah satu kampus swasta di bogor, alamat rumah NP ini di bojong gede
bogor.

Pada saat bulan januari 2021 NP memiliki ujian yang sangat besar yaitu
kehilangan kedua orang tuanya yang disebabkan covid-19, semenjak kejadian itu NP
tidak pernah masuk kuliah, dan jarang keluar rumah bahkan keluar kamarpun hanya
untuk makan, mandi, mencuci baju, dan kerja NP sekarang tinggal sendiri di rumah yang
cukup minimalis milik kedua orangtuanya. NP sekarang bekerja menjadi karyawan
rumah makan di kota bogor, walaupun rumah makan tersebut kecil tetapi cukup untuk
kebutuhan NP sehari hari.

semenjak kejadian kedua orangtuanya meninggal NP menjadi anak yang sangat


murung, dan sering ketakutan sendiri, dikarenakan masyarakat sekitarnya menjauhi NP
karena mereka fikir penyebab awal covid-19 marak di daerahnya adalah kedua
orangtuanya, sejak saat itu NP merasa dirinya adalah manusia yang paling merugikan
lingkungan sekitar, NP sudah berapa kali di tegur beberapa tetangga untuk pindah dari
tempat tersebut tetapi NP tidak mau karena NP fikir ini adalah peninggalan orang tuanya
satu satunya, maka dari NP berangkat kerja pun pada jam orang orang lain belum bangun
karena dia tidak mau untuk mendengarkan kata-kata yang memang menyakiti dirinya
sendiri.

B. Identifikasi Masalah

Harus beradaptasi dengan Berdasarkan latar belakang yang telah di atas, dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Ketakutan dengan orang lain

2. Kesehatan Mental
3. Merasa bersalah pada diri sendiri

4. Introvert karena keadaan

5. Trust issues

6. lingkungan yang membencinya

C. Analisis Kebutuhan Klien

1. ketakutan dengan orang lain

klien membutuhkan pemahaman bahwa tidak semua orang sama dengan apa yang ia
fikirkan

2. kesehatan mental

klien membutuhkan penyembuhan mental yang terkena dalam dirinya

3. merasa bersalah pada diri sendiri

klien membutuhkan dukungan agar klien tidak merasakan hal tersebut terus-menerus

4. introvert karena keadaan

klien membutuhkan teman untuk berbagi cerita agar sifat dahulunya bisa kembali

5. trust issues

klien membutuhkan orang lain untuk menyebuhkan trust issues tersebut

6. harus beradaptasi dengan lingkungan yang membencinya

klien membutuhkan lingkungan yang baru agar bisa melupakan hal tersebut

D. Teori Masalah

 Ketakutan dengan orang lain


GT. 1 Pengertian

Kecemasan sosial adalah rasa takut dan cemas diberi penilaian buruk, dianggap
remeh, atau bahkan tidak diterima dalam berbagai situasi sosial.

Faktor penyebab

- Faktor keturunan
- Struktur otak
- Lingkungan

Cara penanganan

- Psikoterapi
- Support group
- Pengunaan obat-obatan

GT. 2 Pengertian

Faktor penyebab

- Faktor biologis
- Cara berpikir
- Stress
- Trauma dan konflik
- Lingkungan yang tidak baik
- Pengaruh neurochemicals

Cara penanganan

- Menghindari situasi yang menyulitkan/rumit


- Perilaku yang aman
- Menjauhi masalah
- Self esteem
- Hilang semangat dan depresi, frustasi dan kebencian
- Effect performance

GT. 3 Pengertian

Kecemasan sosial adalah ketakutan akan situasi sosial yang melibatkan interaksi
dengan orang lain.

Faktor penyebab

- Perundungan
- Keturunan
- Rasa malu

Cara penanganan

- Cognitive Behavioral Therapy


- Psikoterapi
- Obat-obatan

 Kesehatan Mental

GT.1 Pengertian
Kesehatan Mental adalah peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak
yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.

Faktor penyebab

- Perempuan memiliki risiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan,


sedangkan laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan
antisosial.
- Perempuan setelah melahirkan.

- Memiliki masalah di masa kanak-kanak atau masalah gaya hidup.

- Memiliki profesi yang memicu stres, seperti dokter dan pengusaha.

- Memiliki riwayat anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit mental.

- Memiliki riwayat kelahiran dengan kelainan pada otak.

- Memiliki riwayat penyakit mental sebelumnya.

- Mengalami kegagalan dalam hidup, seperti sekolah atau kehidupan kerja.

- Menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.

Jenis/macam

- Depresi

- Gangguan bipolar

- Kecemasan

- Gangguang stress pasca trauma

- Gangguan obsesif kompulsif

- Psikosis

Cara penanganan

- Psikoterapi

- Obat-obatan

- Rawat inap
- Support group

- Stimulasi otak

- Pengobatan terhadap penyalahgunaan zat.

- Membuat rencana bagi diri sendiri, misalnya mengatur gaya hidup dan
kebiasaan sehari-hari, untuk melawan penyakit mental.

GT. 2 Pengertian

Kesehatan mental alih bahasa dari Mental Hygiene atau mental Health. Kesehatan


mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan
tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat
dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan).

Faktor penyebabnya

- Amnesia, hilang ingatan

- Fugrue, berkelana secara tidak sadar

- Kepribadian ganda

- Kepribadian sosiopatik

- Depersonialisasi

- Somnabulisme, melakukan apapun sebelum tidur

Jenis/macam

- Histeria

a. Lumpuh histeria
b. Kram histeria

c. Kejang histeria

d. Mutism

- Psikosomatisme

a. Tukak lambung, adanya luka pada lambung

b. Anorexia nervosa, adanya gangguan makan

Cara penanganannya

- Psikoterapi

- Obat-obatan

- Rawat inap

- Support group

- Stimulasi otak

- Membuat rencana bagi sendiri

GT. 3 Pengertian

sebuah kondisi yang dipengaruhi oleh beragam peristiwa-peristiwa yang


meninggalkan dampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.

Faktor penyebabnya

- Kekerasan dalam rumah tangga

- Mengalami dikriminasi dan stigma dari masyarakat


- Pengangguran

- Terisolasi secara sosial

- Setres berat

- Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan terlarang yang dapat merusak
otak

Cara penangannya

- Psikoterapi

- Minum obat dari dokter

- Support system

- Menjaga Kesehatan gender

- Menjaga lingkungan yang kondusif

 Merasa bersalah pada diri sendiri

GT. 1 Pengertian

Gangguan depersonalisasi adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang


merasa jiwanya terlepas dari tubuh dan pikirannya (depersonalisasi).

Faktor penyebabnya

- Pernah menyalahgunakan narkoba.

- Kecenderungan bawaan untuk menghindari atau menyangkal situasi sulit,


misalnya kesulitan beradaptasi dengan situasi sulit.
- Depresi atau kecemasan, terutama depresi berat atau berkepanjangan atau
kecemasan dengan serangan panik.
Mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis atau pelecehan ketika masih
kanak-kanak atau dewasa

- Mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis atau pelecehan ketika masih


kanak-kanak atau dewasa

- Stres berat dalam aspek kehidupan apa pun, mulai dari hubungan, keuangan,
atau pekerjaan

Cara penangannya

- Psikoterapi

- Obat-obatan

GT. 2 Pengertian

Gangguan depersonalisasi adalah kondisi ketika seseorang terus-menerus merasa


jiwanya berada luar tubuh. 

Faktor penyebabnya

- Peningkatan risiko ini diperkirakan berhubungan dengan faktor genetik dan


adanya tekanan negatif dari lingkungan. 
- peristiwa besar di hidupnya yang sifatnya tidak menyenangkan. 

Cara penangannya

- Psikoterapi
- Obat-obatan medis
- Terapi keluarga
- Terapi music dan seni
- Hipnotis klinis
GT. 3 Pengertian

Gangguan depersonalisasi adalah salah satu dari sekelompok gangguan disosiatif,


yakni penyakit mental yang terkait dengan gangguan atau kerusakan ingatan,
kesadaran, identitas, dan persepsi. 

Faktor penyebabnya

- faktor biologis
- psikologis
- lingkungan. 

Cara penangannya

- psikoterapi
- Teknik meditasi dan relaksasi
- Obat- obatan

 Introvert karena keadaan


GT. 1 Pengertian
Introvert merupakan suatu keadaan dimana kepribadian seseorang yang sering
menutup diri pada keadaan luar.

Faktor penyebabnya
- Karena lingkungan keluarganya dan kepribadiannya.
- Memiliki rasa malu untuk melakukan segala hal.
- Tidak memiliki rasa percaya diri didepan publik.
- Kehilangan seseorang yang dicintai.
- Lingkungan hidup yang tidak mensupport.
- Adanya trauma bully dimasa lalu.
- Kekurangan kasih sayang orang tua.

Jenis/macam
- Introvert sosial
- Introvert berfikir
- Introvert cemas
- Introvert terkendali

Cara penanganannya

- Menulis tentang hal-hal yang menarik


- Mendalami bidang yang diminati
- Melakukan interaksi sederhana
- Belajar public speaking
- Menikmati waktu sendiri

GT. 2 Pengertian

Introvert adalah tipikal orang yang lebih senang menghabiskan waktu sendirian
atau dengan satu atau dua orang teman yang mereka rasa dekat.

Faktor penyebabnya

- Pengalaman yang tidak baik


- Kekurangan kasih sayang orang tua
- Kehilangan seseorang yang dicintai

Jenis/macam

- Introvert sosial
- Berpikir introvert
- Introvert yang cemas
- Introvert yang tertahan

Cara penanganannya
- Pikirkan cara anda bertindak
- Hindaro memperhatikan diri anda sendiri
- Buatlah pertanyaan terbuka pada semua orang
GT 3. Pengertian
introvert adalah seseorang yang merasa lebih nyaman untuk berfokus pada
pemikiran dan hati sendiri dari pada yang terjadi di lingkungannya.

Faktor penyababnya
- Gen
- Lingkungan

Jenis/macam
- Introvert sosial
- Introvert pikiran

Cara penanganannya
- Melakukan interaksi sederhana
- Belajar publik speaking
- menikmati waktu sendiri

 Trust issues
GT 1. Pengertian

trust issue adalah keadaan di mana seseorang memiliki rasa percaya yang rendah


terhadap orang lain.

Faktor penyebab

- dikhianati tanpa alasan


- selalu memaklumi kesalahan tanpa sengaja
- Selalu mengansumsikan kemungkinan terburuk
- Cemburu
- tidak pernah dapat hubungan yang serius

Cara penanganannya

- komunikasi perasaan secara terbuka


- jangan mendesak diri sendiri

GT 2. Pengertian

Trust issue bisa disebut dengan krisis kepercayaan, di mana seseorang tidak lagi
bisa mempercayai orang lain, dalam kondisi seperti ini seseorang bisa menjadi
sulit untuk membangun rasa percaya terhadap orang di lingkungan sekitarnya.

Faktor penyebab
- pengalaman dari masa lalu
- hubungan asmara

Cara penanganannya
- merefleksikan pengalaman buruk dan berusaha ikhlas
- move on

GT 3. Pengertian
Trust issue merupakan krisis kepercayaan. Ketika Anda mengalami trust issue,
artinya Anda akan sulit untuk percaya dengan orang lain.

faktor penyebabnya
- konflik orang tua
- dikhianati dalam hubungan
- penolakan sosial
- pengalaman buruk masa lalu

Cara penanganannya
- komunikasikan kekhawatiran anda
- beri kesempaan untuk berubah lebih baik
- validasi perasaan anda
- berkonsultasi ke psikater

 Beradaptasi
GT 1. Pengertian

adaptasi adalah cara bagaimana suatu organisme menyesuaikan diri dalam


mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup.

Jenis/maam
- adaltasi morfologi
- Adaptasi fisiologi
- Adapasi tingkah laku

Cara penanganannya
- berkomunikasi pada orang lain
- Jangan malu untuk memulai
- Jangan berfikir yang berlebihan terhadap situasi tertentu

GT 2. Pengertian

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan sehingga menyesuaikan


diri terhadap lingkungan untuk terus bertahan hidup. 

Jenis/macam
- adapasi morfologi
- Adaptasi fisiologi
- Adaptasi tingkah laku

Cara penanganannya
- bersosialisasi dilingkubgan sekitar
- Jauhkan fikiran negative pada sekitar

GT 3. Pengertian

Adaptasi merupakan penyesuaian diri dan cara atau proses penyesuaian diri pada
setiap individu atau manusia berbeda-beda.

cara penanganannya
- Jangan langsung berpersepsi bahwa lingkungan baru akan sulit untuk.
- persiapkan diri dari mental
- menghargai setiap perbedaan
- jangan ragu untuk bertanya dan meminta bantuan
- jadilah diri sendiri

E. Data Pribadi

1.Nam a Konseli : NP

2.Tempat, Tanggal lahir : Bogor, 13 November 2003

3.Usia : 20 Tahun

4. Golongan Darah : A+

5.Agama : Islam

6. Anak ke- :1

7. Status dalam keluarga : Anak Kandung Tunggal

8. Alamat : Cilebut Barat, Sukaraja, Kab.Bogor, Jawa Barat

9. Tinggi Badan : 168 cm

10. Berat Badan : 70 kg


11. Hobby : Mendengarkan Lagu, dan bekerja

12. Pekerjaan orang tua : Sudah tidak ada

F. Data Penunjang

No. Data Penunjang Ya/Tidak


1. Kartu Pelajar 
2. Kartu Keluarga 
3. Surat keterangan covid 

G. Diagnosis

Inti masalah klien adalah, sebagai berikut :

1. Kecemasan

2. Emotional

3. Menyalahkan Diri Sendiri

H. Prognosis

1. Kecemasan

a. Sekarang : Klien memiliki ketakutan pada orang lain dan diri sendiri

b. Yang akan datang ; klien tidak dapat bergaul

2. Emotional

a. Sekarang : klien terus terusan menangis


b. Yang akan datang : tidak dapat berkembang

3. Menyalahkan diri sendiri

a. Sekarang : klien tidak percaya diri dan menyalahkan diri sendiri

b. Yang akan datang : klien terus terus menyalahkan diri sendiri

I. Treatment

1. Kecemasan

a. Pendekatan Konseling

1. Pengertian

a. Pendekatan Konseling Psikoanalisis

Psikoanalisis adalah jenis terapi yang bertujuan untuk


melepaskan emosi dan ingatan yang terpendam atau tertekan
dalam atau untuk mengarahkan klien ke katarsis, atau
penyembuhan (McLeod, 2014).

Terapi psikoanalitik adalah membawa materi tak sadar ke


dalam kesadaran dan meningkatkan fungsi ego, membantu
individu menjadi kurang dikendalikan oleh dorongan biologis atau
tuntutan superego.

Pendekatan Konseling Psikoanalitik (Psychoanalytic) atau


Psikodinamik (Psychodynamic) adalah pendekatan konseling yang
mencakup pekerjaan semua terapi analitik

b.Pendekatan Konseling Kognitif


Guindon mengatakan bahwa konseling kognitif perilaku adalah
pendekatan yang paling umum yang digunakan untuk membantu masalah
harga diri dan terbukti efektif dalam mengatasi masalah harga diri pada
individu di seluruh rentan hidup.

Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah


pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual.

Konseling Kognitif sebagai pendekatan konseling yang


dirancang untuk menyelesaikan permasalahan konseli pada saat ini
dengan cara melakukan restrukturisasi kognitif dan perilaku yang
menyimpang.

c.Pendekatan Konseling Client Centered Therapy (CCT)

Carl Rogers Client Centered Therapy mendasarkan diri pada


pandangannya tentang sifat dan hakikat manusia.

Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori


nondirektiv atau berpusat pada pribadi.

Client Centered Therapy (CCT) adalah pendekatan yang berpusat


pada klien dan konselor atau guru BK hanya sebagai fasilitator yang
mengawasi agar klien mampu menemukan jalan keluar dari masalahnya
dan juga berkembang dengan baik (Chasanah et al., 2020).

d.Pendekatan Konseling Behavior

Menurut Skinner Konseling behavior adalah sebuah proses


konseling (bantuan) yang diberikan oleh konselor kepada klien dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku dalam hal pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentu arah kehidupan yang
ingin dicapai oleh diri klien.
Konseling behavioral menganalisis perilaku tampak yang dapat
diukur, dilukiskan dan diramalkan. Terapi perilaku ini lebih
mengkonsentrasikan pada modifikasi tindakan, dan berfokus pada perilaku
saat ini daripada masa lampau.

Konseling behavioral adalah suatu teknik terapi dalam konseling


yang berlandaskan teori belajar yang berfokus pada tingkah laku individu
untuk membantu konseli mempelajari tingkah laku baru dalam
memecahkan masalahnya melalui teknik-teknik yang
berorientasi tindakan.

2. Untuk Apanya Klien : Klien dapat mengelola kecemasan

3. Cara-caranya :

a. Psikoanalisis

1. konselor memberikan video

a. Judul : Visualisasi Social Anxiety ( Short Movie Anxiety


Indonesia)

b. Link ; https://youtu.be/JAdme7eMQuA

c. Deskripsi : seorang pemuda yang mengalami ketakutan


pada masa lalunya terhadap hal yang pernah dialami nya di
masalalu,menyebabkan pemuda itu takut untuk melakukan
aktivitas

d. Diskusi Konselor dan klien

Berdasarkan apa yang klien tonton, klien dapat


mengambil menjelaskan bahwa tidak hanya dia yang
memiliki masalah di masalalunya, dan dia yakin dia bisa
menghadapi ketakutan itu dengan cara beraktivitas seperti
biasa

2. Konselor meminta beberapa foto keluarga klien dan konselor


meminta mendeskirpsikan 1 foto yang tersisa, didalam video
tersebut ada 4 orang didalamnya, pertama konselor meminta
konseli mendeskripsikan pria paruh baya yaitu bapak dari konseli
tersebut dari dilihat pendeskripsi an tersebut anak tersebut
memang dekat oleh bapaknya bisa dibilang dimanja, apa yang
konseli inginkan pasti dituruti, lalu konseli mendeskripsikan
Wanita paruh baya yaitu ibunya dimana dari pendeskripsian
tersebut konseli selalu membantu ibunya untuk membeli
keperluan rumah dan memang selalu menemani ibunya jika
memang ada waktu luang, lalu konseli mendeskripsikan seorang
anak laki laki sekitar umum 10/12 tahun an, anak laki laki itu
adalah anak dari tante nya yang memang dekat dengan konseli
tetapi anak tersebut sudah diambil orang tuanya sebelum kejadian
terjadi, lalu suatu hal yang ingin diungkapkan jika orang tua nya
masih ada yaitu betapa ia sayang dan takut untuk kehilangan arah
seperti sekarang dan menyesal kalau ia pernah berbohong oleh
ibunya, dan ia berjanji bisa mengangkat ekonomi keluarganya
walaupun ibu dan bapaknya sudah tiada. Setelah itu mkonselor
menguatkan klien bahwa klien adalah anak yang kuat dan anak
yang hebat karena sudah berada di titik ini, dan masih banyak
diluar sana yang memiliki masalah yang lebih berat daripada
klien.

` b. Kognitif

1.Konselor memberikan table ranting kecemasan klien


Kuliah 5/10
Biaya 7/10
Kedekatan dengan 9/10
tetangga
Kedekatan dengan 2/10
teman kantor
Kedekatan dengan 5/10
teman kuliah
Kecemasan 10/10
ditinggal orang tua

Konselor menguatkan klien agar bisa memulai lagi dari


awal dengan menghilangkan kecemasan semua itu karena
hanya klien yang bisa menguatkan dirinya untuk maju ke
arah yang lebih baik, dan memberi tahukan bahwa jangan
pernah merasa sendiri karena teman kantor masih ada yang
bisa ia jadikan tempat berkeluh kesah

2. Konselor menyarankan klien untuk berbiacara di depan cermin


seolah olah cermin adalah orang yang ingin ia ajak bicara

a. tetangga

pak/bu keluarga saya bukan penyebab dari semua ini, keluarga


saya sudah tiada, saya hanya sebatang kara yang memiliki tujuan
yang sama dengan anak ibu/bapak, jangan jadikan saya sebagai
anak yang pembawa sial, saya ingin diperlakukan seperti orang
lain, maafkan keluarga saya jika memang keluarga saya yang
menyebabkan hal semua ini terjadi

b.Keluarga/Orang tua
bu, yah maafin nai jika nai ada salah sama ibu sama ayah saat ibu
dan ayah masih ada, maafin nai masih jadi anak yang manja, bu
yah nai sekarang udah kerja loh, teman kerja nai baik baik, tapi bu
yah nai cape banget ngejalanin ini sendiri, nai gak punya tenaga
buat ngejalanin yang sudah terjadi ini, tapi nai janji nai pasti akan
mengangkat derajat nai sendiri dengan usaha nai, Bahagia ya bu
yah disana, nai selalu doa in ibu sama ayah dari sini.

3. Konselor dan klien memperagakan kegiatan bermain peran

Naskah Dialog Menyapa orang yang dikenal

Konseli Selamat bu tiwi


Bu tiwi (Konselor) Ya selamat pagi nai
Konseli Bagaimana kabar ibu?
Bu Tiwi Baik nai, nai apa kabar?
Konseli Baik bu, kabar putra bagaimana
bu?
Bu tiwi (Konselor) Baik juga nai, sekarang
kesibukannya apa nai?
Konseli Kerja bu
Bu tiwi (Konselor) Oh sama kayak putra
Konseli Oh iya bu?, kerja dimana bu
Bu tiwi (konselor) Di mcd suka hati, nai sendiri
kerja dimana
Konseli Di bogor bu,di rumah makan
Bu tiwi (konselor) Oh yasudah sukses terus ya nai
Konseli Iya bu terima kasih,permisi bu
Bu tiwi (konselor) Iya nai
Konselor menanyakan bagaimana setelah mempraktikan peran
tersebut, dan konseli merasa lebih lega karena sudah tidak merasa
sendiri dan pasti akan mempraktikan nantinya jika bertemu orang
yang memang dikenal dan menurut konseli tidak terlalu sulit jika
memang hati sudah bisa berdamai

4. Konselor meminta klien membuat daftar nama tetangganya yang


akan dia ajak bicara atau didatangi

Daftar Nama
Bu Tiwi
Jafar
Dery
Tono

c. Client centered therapy

1. Konselor meminta klien untuk menceritakan apa yang dia rasakan


sekarang tentang kecemasan dengan tetangga, perkuliahannya, dan apa
yang akan dia lakukan untuk menghilangkan kecemasan. Hasil dari
diskusi klien bahwa klien merasa ketakutan nya sangat lah tinggi, dengan
perkataan waktu itu dia merasakan takut kesemua orang, yang klien
lakukan untuk menghilangkannya dia akan memulai untuk melakukan
interaksi lagi setelah lamanya dan melakukan aktivitas disekitar rumah

2. Konselor menggali potensi diri klien

a. Klien membuat cover cover nyanyi sambil bermain gitar agar bisa
membuah hasilkan dari potensi klien

b. klien membuat video di youtube tutor tutorial kunci kunci


c. klien bisa bekerja regular di café café

d. Behavior.

Konselor meminta klien untuk semakin terbuka dalam hubungan


sosialnya

1. membiasakan berbaur kepada tentangga dan melakukan aktivitas


pengajian, dan aktivitas setiap minggunya yaitu kerja bakti
2. klien melatih dirinya ketika menghadapi kecemasan bisa
menggunakan cara-cara:

a.Relaksasi

b.mendekatkan diri kepada yang kuasa

c.mencari ketenangan dari potensi yang klien miliki yaitu dengan


bermain music

3. Konselor memantau klien sejauh mana ada perubahan mengelola


kecemasan dengan bertamu setiap minggu nya

B. Layanan Binbingan dan Konseling

1. Layanan konseling individual : konselor mengarahkan klien dapat


menghilangkan kecemasan

2. Layanan informasi : Konselor menginformasikan car acara


menghilangkan kecemasan

3. Layanan Penguasa konten : Konselor melatih klien menghilangkan


kecemasan

2. Emotional
A. Pendekatan konseling

1. Pengertian

a. Pendekatan konseling psikoanalisis

Corey mengatakan bahwa psikoanalisis merupakan teori pertama yang muncul dalam psikologi
khususnya yang berhubungan dengan gangguan kepribadian. Psikoanalisis diperkenalkan oleh
Sigmund Freudsebagai tokoh utama yang mengembangkan teori ini. Freudlahir di Austria dan
menghabiskan sebagian besar masa kecildan masa dewasanya di Wina. Psikoanalisis merupakan
suatumetode penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Psikoanaliss
ditemukan untuk menyembuhkanpasien-pasien histeria. Psikoanalisis adalah jenis terapi
yangbertujuan untuk melepaskan emosi dan ingatan yangterpendam atau tertekan dalam
atau untuk menyembuhkanklien atau konseli.Dapat disimpulkan bahwa konseling
psikoanalisismerupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselorkepada klien atau
konseli berupa nasihat, anjuran danpembicaraan untuk bertukar pikiran dimana konselor
dalamproses konseling ini meyakini bahwa kepribadian manusiaterbesar berada pada
dunia ketidaksadaran dan merupakanenergi manusia yang sangat penting

b. Pendekatan konseling Rasional emotional behavior

Pendekatan behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan antara perasaan,


tingkah laku dan pikiran. Pandangan dasar pemikiran ini tentang manusia adalah bahwa
individu memiliki tendesi untuk berpikir irasional yang salah satunya di dapat melalui
belajar sosial. Di samping itu, manusia juga memiliki kapasitas belajar kembali untuk
berpikir rasional. Pendekatan ini bertujuan untuk mengajak individu mengubah pikiran-
pikiran irasionalnya ke pikiran rasionalnya. Mengajari individu bagaimana sistem
keyakinannya menentukan yang dirasakan dan dilakukannya pada berbagai peristiwa
dalam kehidupan. Penekanan REBT pada cara pikiran mempengaruhi perasaan
menempatkan pendekatakan ini pada aliran terapi perilaku kognitif.
2. Untuk apa klien : konselor dapat mengelola emotional
3. Cara caranya

a. Psikoanalisis

Konselor membeirkan video

- Judul : mengajarkan Emosi dan Ego bisa menghancurkan keluarga kecil


kita.
- Link : https://youtu.be/ezARHcwfedk
- Deskripsi : dimana seseorang paruh baya yang menyendiri karena ulahnya
sendiri yang egois, yang memiliki anak yang menggsmbsar di sebuah mejs
dan ia sangat emosi karena ulah anaknya, dan anaknya menggagu lelaki paruh
baya sedang menonton tv dan akhirnya lelalki peruh baya itu emosi.
- Diskusi dengan klien

Berdasaekan apa yang sudah klien tonton, klien dapat menyimpulkan bahwa
setiap orang memiliki emosi yang berbeda, setiap orang pu memiliki emosi
yang berbeda tidak kaget hal jika orang lain memiliki emosi yang sangat cepat
jika hanya 1 kesalahan

b. Rasional

Konselor menanyakan kepada klien dengan diskusi singkat mengenai tanggapan


bagaimana jika peristiwa keluarganya di cap jelek dengan tetangga. Klien menjawab
bahwa dia akan mengklarifikasi langsung bahwa bukan salah orang tuanya jika wabah
tersebut kesebar di daerah ini. Dari pembasan diatas konselor menanggapi ada baiknya
kita mengklarifikasi ke pak RT terlebih dahulu jangan hanya berdiam diri dan langsung
berbicara kepada tetangga karena kita juga butuh orang yang bisa dipercaya oleh
tetangga-tetangga lain.

c. Emotional
Konselor menanyakan dan membahas emosi aoa yang sering klien lakukan. Emosi yang
ia rasakan, kalau nangis, capek, dll. Setelah klien mengisi table tersebut dan konselor
menguatkan bahwa klien dapat mampu mengelola emosi tersebut

d. Behavior

Konselor meminta klien melakukan kegiatan yang setiap hari :

- Membiasakan tersenyum di pagi hari


- Melakukan relaksasi
- Olahraga
- Makan sehat

B. Layangan Bimbingan dan konseling

1. Layanan Konseling individual : konselor


mengarahakan klien dapat mengelola emosi
2. Layanan informasi : Konselor
menginformasikan car acara mengelola emosi
3. Layanan penguasa konten ; konselor
melatih klien dapat mengelola emosi

3.Menyalahkan Diri sendiri/ Tidak percaya diri

A. Pendekatan konseling

1. Pengertian

a. Pendekatan Konseling Psikoanalisis

Corey mengatakan bahwa psikoanalisis merupakan teori pertama yang muncul dalam psikologi
khususnya yang berhubungan dengan gangguan kepribadian. Psikoanalisis diperkenalkan oleh
Sigmund Freudsebagai tokoh utama yang mengembangkan teori ini. Freudlahir di Austria dan
menghabiskan sebagian besar masa kecildan masa dewasanya di Wina. Psikoanalisis merupakan
suatumetode penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Psikoanaliss
ditemukan untuk menyembuhkanpasien-pasien histeria. Psikoanalisis adalah jenis terapi
yangbertujuan untuk melepaskan emosi dan ingatan yangterpendam atau tertekan dalam
atau untuk menyembuhkanklien atau konseli.Dapat disimpulkan bahwa konseling
psikoanalisismerupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselorkepada klien atau
konseli berupa nasihat, anjuran danpembicaraan untuk bertukar pikiran dimana konselor
dalamproses konseling ini meyakini bahwa kepribadian manusiaterbesar berada pada
dunia ketidaksadaran dan merupakanenergi manusia yang sangat penting

b. pendekatan konseling kognitif

Guindon mengatakan bahwa konseling kognitif perilaku adalah


pendekatan yang paling umum yang digunakan untuk membantu masalah
harga diri dan terbukti efektif dalam mengatasi masalah harga diri pada
individu di seluruh rentan hidup.

Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan,


informasi, dan masalah kecakapan intelektual.

Konseling Kognitif sebagai pendekatan konseling yang dirancang untuk


menyelesaikan permasalahan konseli pada saat ini dengan cara
melakukan restrukturisasi kognitif dan perilaku yang menyimpang.

c. pendekatan konseling ego

Konseling ego dipopulerkan oleh Erikson. Konseling ego memiliki ciri


khas yang lebih menekankan pada fungsi ego. Kegiatan konseling yang
dilakukan pada umumnya bertujuan untuk memperkuat ego strength, yang
berarti melatih kekuatan ego klien. Seringkali orang yang bermasalah
adalah orang yang memiliki ego yang lemah. Misalnya, orang yang rendah
diri, dan tidak bisa mengambil keputusan secara tepat dikarenakan ia tidak
mampu memfungsikan egonya secara penuh, baik untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, meraih keinginannya. Perbedaan ego menurut Freud
dengan ego menurut Erikson adalah: menurut Freud ego tumbuh dari id,
sedangkan menurut Erikson ego tumbuh sendiri yang menjadi kepribadian
seseorang.

Erik Erikson adalah seorang psikolog perkembangan Denmark-Jerman-


Amerika dan psikoanalis terkenal karena teorinya tentang pembangunan
sosial manusia. Dia mungkin paling terkenal untuk coining krisis identitas
frase. Anaknya, Kai T. Erikson, adalah seorang sosiolog Amerika. Erik
Erikson lahir di Frankfurt dari orang tua Denmark, Identitas Erik Erikson
dalam psikologi dapat ditelusuri ke masa kecilnya. Ia dilahirkan 15 Juni
1902 sebagai hasil dari hubungan di luar nikah ibunya dan keadaan
kelahirannya yang tersembunyi dari dia di masa kecilnya. Ibunya, Karla
Abrahamsen, berasal dari keluarga Yahudi terkemuka di Kopenhagen,
Henrietta ibunya meninggal ketika Karla hanya 13 tahun. ayah
Abrahamsen's, Josef, seorang pedagang barang kering. Saudar Karla :
Einar, Nicolai, dan Axel aktif dalam amal Yahudi lokal dan membantu
menjaga dapur umum gratis bagi imigran Yahudi miskin dari Rusia.

d. pendekatan client centered therapy

Carl Rogers Client Centered Therapy mendasarkan diri pada


pandangannya tentang sifat dan hakikat manusia.

Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori


nondirektiv atau berpusat pada pribadi.

Client Centered Therapy (CCT) adalah pendekatan yang berpusat pada


klien dan konselor atau guru BK hanya sebagai fasilitator yang mengawasi
agar klien mampu menemukan jalan keluar dari masalahnya dan juga
berkembang dengan baik (Chasanah et al., 2020).

e. pendekatan konseling behavior

Menurut Skinner Konseling behavior adalah sebuah proses konseling


(bantuan) yang diberikan oleh konselor kepada klien dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku dalam hal pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentu arah kehidupan yang
ingin dicapai oleh diri klien.

Konseling behavioral menganalisis perilaku tampak yang dapat diukur,


dilukiskan dan diramalkan. Terapi perilaku ini lebih mengkonsentrasikan
pada modifikasi tindakan, dan berfokus pada perilaku saat ini
daripada masa lampau.

Konseling behavioral adalah suatu teknik terapi dalam konseling yang


berlandaskan teori belajar yang berfokus pada tingkah laku individu untuk
membantu konseli mempelajari tingkah laku baru dalam memecahkan
masalahnya melalui teknik-teknik yang berorientasi tindakan.

4. Untuk apa klien : Klien dapat percaya diri


5. Cara cara
a. Pendekatan konseling psikoanalisis

Konselor memberikan sebuah video

1. Judul : film pendek yang memotivasi ini


akan membuat percaya diri
2. Link : https://youtu.be/Llws3xxV9_k
3. Deskripsi : seorang siswa yang mendapatkan
nilai rendah didsalsm kelasnya,tetapi siswa
ini tidak pantang menyerah untuk belsajar
dan mrminta pendapat pada gurrunya, dan
saat ujian telah datang siswa ini percaya diri
bahwa ia bisa mengerjakan tetapi hal itu pun
terjadi lagi siswa ini mendapatkan nilai
rendah tetapi tidak serendah yang lalu.
4. Diskusi dengan klien

Berdasarkan dari yang klien tonton bahwa


setiap orang dapat berhasil apa yang mereka
inginkanm jika dalam dirinya memiliki
tekad untuk ada perubahan

b. Pendekatan konseling kognitif

Konselor memberikan sebuah artikel meningkatkan


percaya diri

1. Judul ; Memahami Pentingnya Rasa Percaya


Diri dalam Kehidupan...
2. Link ;
3. https://lifestyle.kompas.com/read/
2018/09/05/111100720/memahami-
pentingnya-rasa-percaya-diri-dalam-
kehidupan-
4. Deksripsi : orang mengira kepercayaan
diri adalah hal yang tak bisa dipelajari.
Mereka menganggap kepercayaan diri
berasal dari takdir, sehingga membuat
mereka malas untuk berusaha
mengembangkan dan melatih rasa percaya
dirinya. Memang butuh waktu yang lama
untuk mengembangkannya. Tapi, dengan
terus berusaha mengembangkan rasa
percaya diri, kita juga turut berkembang
menjadi manusia yang lebih baik.
5. Diskusi dengann klien

Berdasarkan apa yang klien tonton, klien


dapat menyimpulkan bahwa setiap orang
bisa percaya diri Kembali dari rasa takut
untuk berekspresi di masa lalunya

c. Pendekatan konseling Ego

Konslor memberikan Video percaya diri

1. Judul : Percaya diri


2. Link : https://youtu.be/TsyQgKNymPU
3. Deskripsi ; mendeskripsikan percaya diri
bahwa ia mnenjafikan selebritis yang ia
sukai, tetapi tetap saja ia hanya lah orang
yang malu, dimana ia tidak bisa menjadi
orang ekstrovert.
4. Diskusi dengan klien
d. Pendekatan behavior
1. Konselor meminta klien agar terus mencoba
hal-hal baru
2. Klien mulai untuk terus mengasah bakat
dengan hobby nya

B.Layanan Bimkibngan Konseling


1. Lyanan Konseling Individual : Konselor mengarahkan klien
dapat percaya diri

2. layanan Infomasi : konselor menginformasikan car


acara percaya diri

3. layanan penguasa konten : konselor melatih klien dapat


percaya diri

J.Rencana Pelaksanaan Konseling

No Pertemuan Waktu Pendekatan Kegiatan


dan layanan
1. Kecemasan
1 30 menit a.Pendekatan 1. konselor memberikan video
Konseling
a. Judul : Visualisasi Social Anxiety ( Short Movie Anxiety
Psikoanalisis
Indonesia)

b. Link ; https://youtu.be/JAdme7eMQuA

c. Deskripsi : seorang pemuda yang mengalami ketakutan pada


masa lalunya terhadap hal yang pernah dialami nya di
masalalu,menyebabkan pemuda itu takut untuk melakukan
aktivitas

d. Diskusi Konselor dan


klien

2. Konselor meminta beberapa


foto keluarga klien dan konselor
meminta mendeskirpsikan 1 foto
30 Menit 2. Kognitif 1.Konselor memberikan table ranting kecemasan klien

-/10
Kuliah
Biaya -/10
Kedekatan dengan -/10
tetangga
Kedekatan dengan -/10
teman kantor
Kedekatan dengan -/10
teman kuliah
Kecemasan -/10
ditinggal orang tua
Konselor menguatkan
klien

2. Konselor menyarankan klien


untuk berbiacara di depan cermin
seolah olah cermin adalah orang
yang ingin ia ajak bicara

a. tetangga

pak/bu keluarga saya bukan penyebab dari semua ini, keluarga


saya sudah tiada, saya hanya sebatang kara yang memiliki
tujuan yang sama dengan anak ibu/bapak, jangan jadikan saya
sebagai anak yang pembawa sial, saya ingin diperlakukan
seperti orang lain, maafkan keluarga saya jika memang
keluarga saya yang menyebabkan hal semua ini terjadi

b.Keluarga/Orang tua

bu, yah maafin nai jika nai ada salah sama ibu sama ayah saat
ibu dan ayah masih ada, maafin nai masih jadi anak yang
manja, bu yah nai sekarang udah kerja loh, teman kerja nai baik
baik, tapi bu yah nai cape banget ngejalanin ini sendiri, nai gak
punya tenaga buat ngejalanin yang sudah terjadi ini, tapi nai
janji nai pasti akan mengangkat derajat nai sendiri dengan
usaha nai, Bahagia ya bu yah disana, nai selalu doa in ibu sama
ayah dari sini.

3. Konselor dan klien memperagakan kegiatan bermain peran

Naskah Dialog Menyapa orang yang dikenal

Selamat bu tiwi
Konseli
Bu tiwi (Konselor) Ya selamat pagi nai
Konseli Bagaimana kabar ibu?
Bu Tiwi Baik nai, nai apa kabar?
Konseli Baik bu, kabar putra
bagaimana bu?
Bu tiwi (Konselor) Baik juga nai, sekarang
kesibukannya apa nai?
Konseli Kerja bu
Bu tiwi (Konselor) Oh sama kayak putra
Konseli Oh iya bu?, kerja dimana bu
Bu tiwi (konselor) Di mcd suka hati, nai sendiri
kerja dimana
Konseli Di bogor bu,di rumah makan
Bu tiwi (konselor) Oh yasudah sukses terus ya
nai
Konseli Iya bu terima kasih,permisi
bu
Bu tiwi (konselor) Iya nai
Konselor menanyakan bagaimana setelah mempraktikan peran
tersebut,

4. Konselor meminta klien membuat daftar nama tetangganya


yang akan dia ajak bicara atau didatangi

Daftar Nama
Bu Tiwi
Jafar
Dery
Tono
30 Menit 3. Client 1. Konselor meminta klien untuk menceritakan apa yang dia
Centered rasakan sekarang tentang kecemasan dengan tetangga,
Therapy perkuliahannya, dan apa yang akan dia lakukan untuk
menghilangkan kecemasan

2. Konselor menggali potensi diri klien

a. Klien membuat cover cover nyanyi sambil bermain gitar agar


bisa membuah hasilkan dari potensi klien

b. klien membuat video di youtube tutor tutorial kunci kunci

c. klien bisa bekerja regular di café café

30 Menit 4. Behavior Konselor meminta klien untuk semakin terbuka dalam


hubungan sosialnya

membiasakan berbaur kepada tentangga dan melakukan


aktivitas pengajian, dan aktivitas setiap minggunya yaitu kerja
bakti

klien melatih dirinya ketika menghadapi kecemasan bisa


menggunakan cara-cara:

a.Relaksasi

b.mendekatkan diri kepada yang kuasa

c.mencari ketenangan dari potensi yang klien miliki yaitu


dengan bermain music

Konselor memantau klien sejauh mana ada perubahan


mengelola kecemasan dengan bertamu setiap minggu nya

2 Emotionl
2 30 Menit 1.Psikoanalisis Konselor membeirkan video

- Judul : mengajarkan Emosi dan Ego


bisa menghancurkan keluarga kecil kita.
- Link : https://youtu.be/ezARHcwfedk
- Deskripsi : dimana seseorang paruh baya
yang menyendiri karena ulahnya sendiri
yang egois, yang memiliki anak yang
menggsmbsar di sebuah mejs dan ia sangat
emosi karena ulah anaknya, dan anaknya
menggagu lelaki paruh baya sedang
menonton tv dan akhirnya lelalki peruh baya
itu emosi.
- Diskusi dengan klien

2. Rasional Konselor menanyakan kepada klien dengan diskusi singkat


mengenai tanggapan bagaimana jika peristiwa keluarganya di
cap jelek dengan tetangga.
3.

3. Emotional Konselor menanyakan dan membahas emosi aoa yang sering


klien lakukan
4.Behavior Konselor meminta klien melakukan kegiatan yang setiap hari :

- Membiasakan tersenyum di pagi hari


- Melakukan relaksasi
- Olahraga
- Makan sehat

2 Menyalahkan Diri sendiri/ Tidak percaya diri


1.

2 30 menit 1.Psikoanalisis Konselor memberikan sebuah video

-Judul : film pendek yang memotivasi ini akan membuat


percaya diri

- Link : https://youtu.be/Llws3xxV9_k

- Deskripsi : seorang siswa yang mendapatkan nilai rendah


didsalsm kelasnya,tetapi siswa ini tidak pantang menyerah
untuk belsajar dan mrminta pendapat pada gurrunya, dan saat
ujian telah datang siswa ini percaya diri bahwa ia bisa
mengerjakan tetapi hal itu pun terjadi lagi siswa ini
mendapatkan nilai rendah tetapi tidak serendah yang lalu.

4. Diskusi dengan klien

30 menit 2.Kognitif Konselor memberikan sebuah artikel meningkatkan percaya diri

- Judul ; Memahami Pentingnya Rasa Percaya


Diri dalam Kehidupan...
- Link ;
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/05
/111100720/memahami-pentingnya-rasa-
percaya-diri-dalam-kehidupan-
- Deksripsi : orang mengira kepercayaan diri
adalah hal yang tak bisa dipelajari. Mereka
menganggap kepercayaan diri berasal dari
takdir, sehingga membuat mereka malas
untuk berusaha mengembangkan dan melatih
rasa percaya dirinya. Memang butuh waktu
yang lama untuk mengembangkannya. Tapi,
dengan terus berusaha mengembangkan rasa
percaya diri, kita juga turut berkembang
menjadi manusia yang lebih baik.
- Diskusi dengannklien

30 menit 3.Ego Konslor memberikan Video percaya diri

- Judul : Percaya diri


- Link : https://youtu.be/TsyQgKNymPU
- Deskripsi ; mendeskripsikan percaya diri
bahwa ia mnenjafikan selebritis yang ia
sukai,tetapi tetap saja ia hanya lah orang
yang malu, dimana ia tidak bisa menjadi
orang ekstrovert.
- Diskusi dengan klien

30menit 4.Behavior 1. Konselor meminta klien agar terus mencoba hal-hal baru

2. Klien mulai untuk terus mengasah bakat dengan hobby nya

Anda mungkin juga menyukai