TRIANANDRA
2
Tujuan :
3
Tujuan :
4
Mengapa Pengendalian Persediaan Penting?
5
Laporan Pesanan
SESUAI
penerimaan pembelian
Faktur
6
Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap
Laporan Keuangan
KEWAJIBAN
Persediaan
ASET EKUITAS
Barang Dagang PEMILIK
Laba Bersih
8
Asumsi Arus Biaya Persediaan
Barang
dibeli
Barang
dijual
9
Asumsi Arus Biaya Persediaan
Barang
dijual
dibeli
10
Asumsi Arus Biaya Persediaan
Barang Barang
dibeli dijual
11
Metode Perhitungan Biaya Persediaan
43%
40%
34%
30%
19%
20%
10%
4%
0%
FIFO LIFO Biaya Lainnya
12 Rata-rata
Biaya Persediaan Perpetual
13
Metode FIFO dalam akuntansi keuangan adalah salah satu metode dalam
penilaian persediaan. Harga yang digunakan sebagai dasar dalam menilai
persediaan barang dapat memakai harga lama atau harga baru. Metode
FIFO dalam persediaan yaitu pencatatan barang persediaan yang
mengasumsikan persediaan yang pertama masuk akan dikeluarkan dan
persediaan yang masuk terakhir akan dikeluarkan belakangan (Pertama-
Masuk Pertama-Keluar atau PMPK).
Artinya dalam metode FIFO tersebut persediaan yang dicatat pertama kali
saat penjualan adalah persediaan yang pertama kali masuk. Metode ini
sangat baik untuk menghindari persediaan yang rusak akibat penyimpanan
dalam gudang yang terlalu lama, juga sangat relevan untuk pencatatan
persediaan yang disajikan berdasarkan harga terkini atau didasarkan pada
harga baru atau harga urutan yang terakhir.
14
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B
15
Akun Persediaan Perpetual
17
Akun Persediaan Perpetual
Karena harga beli sebesar $21 berbeda dengan biaya dari 3 unit yang tersisa
sebelumnya, saldo persediaan untuk 11 unit dihitung secara terpisah.
Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.
19
Akun Persediaan Perpetual
Dari 4 unit yang dijual, 3 berasal dari unit awal (FIFO) dengan biaya
sebesar $20 per unit.
Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit seharga $31 per unit.
21
Akun Persediaan Perpetual
Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.
23
Akun Persediaan Perpetual
25
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B
26
Metode LIFO merupakan pencatatan barang persediaan yang
mengasumsikan unit persediaan yang terakhir dibeli dikeluarkan terlebih
dahulu, dan unit persediaan yang pertama dibeli akan dikeluarkan
dikemudian hari. Dalam metode LIFO persediaan yang pertama kali dicatat
saat penjualan adalah persediaan yang terakhir masuk, dalam metode ini
mempunyai kelebihan/kekurangan dalam pencatatan barang persediaan.
Kelebihan menggunakan LIFO adalah Pengukuran pendapatan yang lebih
baik, karena barang yang dijual dibebani dengan yang terakhir sehingga
lebih realistis. Jika harga cenderung naik maka menjadi lebih tinggi sehingga
laba kecil dan menyebabkan pajak yang dibayar juga kecil. Sedangkan
Kelemahannya adalah Jika harga cenderung naik maka laba akan nampak
lebih kecil, dan hal ini tidak disenangi terutama oleh pemegang saham. Nilai
persediaan yang dicantumkan di neraca tidak realistis.
27
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B
28
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B
29
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B
Perhatikan terbentuknya
lapisan baru.
Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.
30
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B
Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.
32
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B
33
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B
36
Periodik FIFO
200 unit @ $9 = $1.800 1 Jan.
Menjual 300@unit
300 units $10ini = 3,0000 Mar.
10 10
Mar.
Menjual
400
200 units
200
unit @unit
@ $11ini
$11 = 4,400
2.200 Sept.
21 Sep.
21
40
Rangkuman Periodik FIFO
Harga Pokok
Barang Tersedia Penjualan
Pembelian untuk Dijual
$1.800 200 unit @ $9
1 Jan.
200 unit @ $9 $1.800
$3.000 300 unit @ $10
10 Mar.
300 unit @ $10 $3.000 200 unit @ $11
$2.200
21 Sep.
$7.000 700 unit
400 unit @ $11 $4.400
Persediaan
18 Nov. Barang
100 unit @ $12 $1.200
$2.200 200 unit @ $11
1.000 unit $10.400
$1.200 100 unit @ $12
42
Periodik LIFO
200 unit @ $9 1 Jan. Persediaan
Awal
300 unit @ $10 10 Mar. Pembelian
43
Periodik LIFO
200 unit @ $9 1 Jan. Persediaan
Asumsikan kembali
Awal
bahwa 700 unit dijual
300 unit @ $10 10 Mar. Pembelian
selama tahun itu.
Menjual
300 200
100 units
unit @unit
@ $10ini
$10 = 3,000
1.000 10 Mar.
Menjual
400 units
400@unit
$11ini = 4,400
0 21 Sep.
Menjual
100 units
100@unit
$12ini = 1,2000 18 Nov.
46
Rangkuman Periodik LIFO
Persediaan
Barang
Barang Tersedia
Pembelian untuk Dijual $1.800 200 unit @ $9
$1.800
Jan. 1 $1.000 100 unit @ $10
200 unit @ $9 $1.800
Mar. 10
$2.800 300 unit
300 unit @ $10 $3.000
Harga Pokok
Sep. 21 Penjualan
400 unit @ $11 $4.400
$2.000 200 unit @ $10
Nov. 18
100 unit @ $12 $1.200
$4.400 400 unit @ $11
1.000 unit $10.400
$1.200 100 unit @ $12
48
Periodik Biaya Rata-rata
200 unit @ $9 = $ 1.800
49
Periodik Biaya Rata-rata
$10.400
= $10,40 per Unit
1.000 Unit
50
Periodik Biaya Rata-rata
Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400
dikurangi: pers. akhir ($10,40 × 300) 3.120
Harga pokok penjualan $ 7.280
Untuk memverifikasi
jumlah ini, kalikan 700 unit
yang dijual dengan $10,40
untuk memperoleh hasil
yang sama, yaitu $7.280.
51
Biaya merupakan dasar utama dalam
penilaian persediaan.
Persediaan dinilai berdasarkan pertim-
bangan lain selain biaya:
1. Biaya penggantian barang dalam
persedian berada di bawah biaya
yang dicatat.
2. Persediaan tidak dapat dijual pada
harga penjualan normal.
52
PENILAIAN PADA NILAI PASAR ATAU
BIAYA YANG LEBIH RENDAH
• Nilai Pasar adalah biaya penggantian untuk
mendapatkan barang sejenis pada tanggal
persedian.
• Penerapan metode nilai pasar atau biaya lebih
rendah (lower of cost or market - LOCOM)
dapat ditentukan dari salah satu tiga cara:
1. Setiap barang dalam persediaan .
2. Kelas atau kategori utama dalam persediaan.
3. Persediaan secara keseluruhan.
53
Penilaian Persediaan pada Mana yang Lebih Rendah
antara Harga Pokok atau Harga Pasar (LCM)
55
Penyajian Barang Dagang di Neraca
Metro-Arts
Neraca
31 Desember 2007
Aset
Aset lancar:
Kas $ 19 400 00
Piutang usaha $80 000 00
dikurangi penyisihan
piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00
Persediaan barang
pada LCM (FIFO) 216 300 00
56
Mengestimasikan
Biaya Persediaan
57
Metode Ritel untuk Mengestimasikan
Biaya Persediaan
Metode ritel didasarkan pada hubungan antara
harga barang tersedia untuk dijual dengan harga
ritel.
Harga ritel dari semua barang dagang harus
diakumulasikan dan dijumlahkan.
Persediaan dalam metode ritel dihitung dengan
cara mengurangkan penjualan bersih pada harga
ritel dari harga ritel barang tersedia untuk dijual.
Rasio dihitung dengan cara membagi harga pokok
dengan harga ritel.
Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama
dengan estimasi biaya persediaan.
58
Metode Ritel
Harga Harga
Pokok Ritel
Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000
Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000
Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000
Rasio harga pokok $62.000
terhadap harga ritel = = 62%
$100.000
Langkah 1:
Tentukan rasio harga pokok terhadap harga ritel.
59
Metode Ritel
Harga Harga
Pokok Ritel
Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000
Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000
Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000
Penjualan Januari (net) 70.000
Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000
Langkah 2:
Tentukan persediaan akhir pada harga ritel.
60
Metode Ritel
Harga Harga
Pokok Ritel
Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000
Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000
Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000
Penjualan Januari (net) 70.000
Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000
Persediaan, 31 Jan., harga pokok
($30.000 × 62%) $18.600
Langkah 3:
Hitung estimasi persediaan pada harga pokok.
61
Metode Laba Kotor untuk
Mengestimasikan Biaya Persediaan
1. Persentase laba kotor diestimasikan berdasarkan
pengalaman sebelumnya disesuaikan dengan
perubahan yang telah diketahui.
2. Estimasi laba kotor dihitung dengan cara
mengalikan estimasi persentase laba kotor dengan
penjualan bersih aktual.
3. Estimasi harga pokok penjualan dihitung dengan
cara mengurangkan laba kotor dari penjualan aktual.
4. Estimasi harga pokok penjualan dikurangkan dari
nilai aktual barang tersedia untuk dijual untuk
menentukan estimasi nilai persediaan.
62
Metode Laba Kotor
Persediaan, 1 Januari $ 57.000
Pembelian Januari (net) 180.000
Barang tersedia untuk dijual $237.000
Penjualan Januari (net) $250.000
dikurangi: Estimasi laba kotor
($250.000 × 30) 75.000
Estimasi harga pokok penjualan 175.000
Estimasi persediaan, 31 Januari $ 62.000
63
Perputaran Persediaan
SUPERVALU Zale
Harga pokok penjualan $15.620.127.000 $ 737.188.000
Persediaan:
Awal tahun $1.115.529.000 $478.467.000
Akhir tahun 1.067.837.000 571.669.000
Total $2.183.366.000 $1.050.136.000
Rata-rata $1.091.683.000 $525.068.000
Perputaran persediaan 14,3 kali 1,4 kali
Kegunaan:
Perputaran persediaan mengukur hubungan antara
volume barang yang dijual dan nilai persediaan
yang disimpan selama periode tersebut.
64
Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan
SUPERVALU Zale
Harga pokok penjualan
harian rata-rata:
$15.620.127.000/365 $42.794.868
$737.188.000/365 $2.019.693
Persediaan akhir $1.067.837.000 $571.669.000
Kegunaan:
Untuk menilai efisiensi dalam manajemen persediaan.
65