Anda di halaman 1dari 66

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

TRIANANDRA

Drs. Hardjadinata, BAc. MM. MSi.


Wakil Ketua III - Bidang Kemahasiswaan & Kerjasama

Jakarta, 22 Maret 2022


Bab 9
Persediaan
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-2,Jilid-1
Warren Reeve Fess

2
Tujuan :

3
Tujuan :

4
Mengapa Pengendalian Persediaan Penting?

 Persediaan adalah aset yang signifikan dan


bagi banyak perusahaan merupakan aset
terbesar.
 Persediaan merupakan hal yang sangat
penting bagi aktivitas utama perusahaan
dagang dan manufaktur.
 Kesalahan dalam menentukan biaya perse-
diaan dapat menimbulkan kesalahan penting
dalam laporan keuangan.
 Persediaan harus dilindungi dari risiko
eksternal (seperti kebakaran dan pencurian)
dan penggelapan internal oleh karyawan.

5
Laporan Pesanan
SESUAI
penerimaan pembelian

Faktur

6
Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap
Laporan Keuangan
KEWAJIBAN
Persediaan
ASET EKUITAS
Barang Dagang PEMILIK

Laba Bersih

Harga Pokok BIAYA & PENDAPATAN


BEBAN
Penjualan

Jika persediaan barang dagang ............ disajikan terlalu tinggi


Harga pokok penjualan ........................ disajian terlalu rendah
Laba kotor dan laba bersih .................. disajikan terlalu tinggi
Saldo akhir ekuitas pemilik ................. disajikan terlalu tinggi
7
Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap
Laporan Keuangan

Jika persediaan barang dagangan ....... disajikan terlalu rendah


Harga pokok penjualan ...................... disajian terlalu tinggi
Laba kotor dan laba bersih ................. disajikan terlalu rendah
Saldo akhir ekuitas pemilik ................ disajikan terlalu rendah

8
Asumsi Arus Biaya Persediaan
Barang
dibeli

Barang
dijual

9
Asumsi Arus Biaya Persediaan

Barang
dijual
dibeli

10
Asumsi Arus Biaya Persediaan

Barang Barang
dibeli dijual

11
Metode Perhitungan Biaya Persediaan
43%
40%
34%
30%

19%
20%

10%
4%
0%
FIFO LIFO Biaya Lainnya
12 Rata-rata
Biaya Persediaan Perpetual

Data biaya persediaan untuk menunjukkan


Sistem Perpetual FIFO dan LIFO
Barang 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

13
Metode FIFO dalam akuntansi keuangan adalah salah satu metode dalam
penilaian persediaan. Harga yang digunakan sebagai dasar dalam menilai
persediaan barang dapat memakai harga lama atau harga baru. Metode
FIFO dalam persediaan yaitu pencatatan barang persediaan yang
mengasumsikan persediaan yang pertama masuk akan dikeluarkan dan
persediaan yang masuk terakhir akan dikeluarkan belakangan (Pertama-
Masuk Pertama-Keluar atau PMPK).
Artinya dalam metode FIFO tersebut persediaan yang dicatat pertama kali
saat penjualan adalah persediaan yang pertama kali masuk. Metode ini
sangat baik untuk menghindari persediaan yang rusak akibat penyimpanan
dalam gudang yang terlalu lama, juga sangat relevan untuk pencatatan
persediaan yang disajikan berdasarkan harga terkini atau didasarkan pada
harga baru atau harga urutan yang terakhir.
14
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan memulai tahun tersebut dengan


persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit
dengan total biaya sebesar $200.

15
Akun Persediaan Perpetual

Data biaya persediaan untuk menunjukkan


Sistem Perpetual FIFO dan LIFO
Barang 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B dijual


seharga $30 per unit.
16
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

Penjualan 7 unit menyisakan


saldo 3 unit.

Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B


dijual seharga $30 per unit.

17
Akun Persediaan Perpetual

Data biaya persediaan untuk menunjukkan


Sistem Perpetual FIFO dan LIFO
Barang 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit


seharga $21 per unit.
18
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168

Karena harga beli sebesar $21 berbeda dengan biaya dari 3 unit yang tersisa
sebelumnya, saldo persediaan untuk 11 unit dihitung secara terpisah.

Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.

19
Akun Persediaan Perpetual

Data biaya persediaan untuk menunjukkan


Sistem Perpetual FIFO dan LIFO
Barang 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit


seharga $31 per unit.
20
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147

Dari 4 unit yang dijual, 3 berasal dari unit awal (FIFO) dengan biaya
sebesar $20 per unit.
Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit seharga $31 per unit.
21
Akun Persediaan Perpetual

Data biaya persediaan untuk menunjukkan


Sistem Perpetual FIFO dan LIFO
Barang 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit


seharga $32 per unit.
22
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105

Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.
23
Akun Persediaan Perpetual

Data biaya persediaan untuk menunjukkan


Sistem Perpetual FIFO dan LIFO
Barang 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

Pada tanggal 30 Januari, membeli 10 unit tambahan


seharga $22 per unit.
24
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 Pada tanggal 307 Januari,
20 140 3 20 60
10 8membeli
21 10 unit tambahan
168 3 20 60
seharga $22 per unit. 8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220
Total 18 $388 13 $263 15 $325

25
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 Pada tanggal 30 10 20 200
4 Januari, membeli 10 7 20 140 3 20 60
10 unit8 tambahan
21 seharga
168 3 20 60
$22 per unit. 8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220

Total 18 $388 13 $263 15 $325

26
Metode LIFO merupakan pencatatan barang persediaan yang
mengasumsikan unit persediaan yang terakhir dibeli dikeluarkan terlebih
dahulu, dan unit persediaan yang pertama dibeli akan dikeluarkan
dikemudian hari. Dalam metode LIFO persediaan yang pertama kali dicatat
saat penjualan adalah persediaan yang terakhir masuk, dalam metode ini
mempunyai kelebihan/kekurangan dalam pencatatan barang persediaan.
Kelebihan menggunakan LIFO adalah Pengukuran pendapatan yang lebih
baik, karena barang yang dijual dibebani dengan yang terakhir sehingga
lebih realistis. Jika harga cenderung naik maka menjadi lebih tinggi sehingga
laba kecil dan menyebabkan pajak yang dibayar juga kecil. Sedangkan
Kelemahannya adalah Jika harga cenderung naik maka laba akan nampak
lebih kecil, dan hal ini tidak disenangi terutama oleh pemegang saham. Nilai
persediaan yang dicantumkan di neraca tidak realistis.
27
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan memulai tahun tersebut dengan


persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit
dengan total biaya sebesar $200.

28
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B


dijual seharga $30 per unit.

29
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168

Perhatikan terbentuknya
lapisan baru.

Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.

30
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84

22 Janu, dari 4 unit yang dijual, seluruhnya berasal dari pembelian


terakhir dengan harga pokok sebesar $21 per unit.
31
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42

Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.
32
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 tanggal 30 Januari
Pada 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
membeli 10 unit seharga
8 21 168
$22 per unit.
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
30 10 22 220 3 20 60
2 21 42
10 22 220

33
Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total


Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
30 10 22 220 3 20 60
2 21 42
10 22 220
Total 18 $388 13 $266 15 $322
34
Metode Periodik mencatat setiap terjadinya
transaksi jenis mutasi pembelian ke dalam akun
pembelian yang merupakan akun sementara dan
harus dilakukan pengecekan fisik terhadap
persediaan diakhir periode atau biasa kita sebut
dengan istilah stock opname. Metode ini dikenal juga
dengan Metode Fisik (Physical Method).
Dengan menggunakan FIFO, unit-unit yang pertama
dibeli secara merupakan unit-unit yang pertama kali
dijual, dengan perhitungan dimulai saldo awal
persediaan.
35
Periodik FIFO
200 unit @ $9 1 Jan. Persediaan
Awal
300 unit @ $10 10 Mar. Pembelian

400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian

100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian

1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun


tersebut

36
Periodik FIFO
200 unit @ $9 = $1.800 1 Jan.

300 unit @ $10 = 3.000 10 Mar.

400 unit @ $11 = 4.400 21 Sep.

100 unit @ $12 = 1.200 18 Nov.

1.000 unit tersedia $10.400


untuk dijual selama
tahun tersebut Harga pokok barang
tersedia untuk dijual
37
Periodik FIFO
Perhitungan fisik pada tanggal 31
Desember mengungkapkan bahwa 700
dari 1.000 unit telah dijual.

Menggunakan FIFO, unit-unit yang


pertama dibeli secara teoretis
merupakan unit-unit yang pertama kali
dijual. Perhitungan dimulai dari tanggal
1 Januari.
38
Periodik FIFO
Menjual 200@
200 units unit
$9ini = $$1,800
0 1Jan.
Jan.1

Menjual 300@unit
300 units $10ini = 3,0000 Mar.
10 10
Mar.

Menjual
400
200 units
200
unit @unit
@ $11ini
$11 = 4,400
2.200 Sept.
21 Sep.
21

100 unit @ $12 = 1.200 18 Nov.

1.000 unit tersedia $10,400


$ 3.400
untuk dijual selama
tahun tersebut Persediaan akhir
39
Periodik FIFO

Barang dagangan tersedia untuk dijual $10.400


dikurangi persediaan akhir 3.400
Harga pokok penjualan $ 7.000

40
Rangkuman Periodik FIFO
Harga Pokok
Barang Tersedia Penjualan
Pembelian untuk Dijual
$1.800 200 unit @ $9
1 Jan.
200 unit @ $9 $1.800
$3.000 300 unit @ $10
10 Mar.
300 unit @ $10 $3.000 200 unit @ $11
$2.200
21 Sep.
$7.000 700 unit
400 unit @ $11 $4.400
Persediaan
18 Nov. Barang
100 unit @ $12 $1.200
$2.200 200 unit @ $11
1.000 unit $10.400
$1.200 100 unit @ $12

$3.400 300 unit


41
Metode Periodik dengan perhitungan
pencatatan LIFO (Terahir-Masuk Pertama-
Keluar), unit-unit yang pertama dibeli
merupakan unit-unit yang pertama kali
dijual.

42
Periodik LIFO
200 unit @ $9 1 Jan. Persediaan
Awal
300 unit @ $10 10 Mar. Pembelian

400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian

100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian

1,000 units tersedia Menggunakan LIFO, batch terakhir


untuk dijual selama yang dibeli dianggap sebagai batch
tahun tersebut pertama yang dijual.

43
Periodik LIFO
200 unit @ $9 1 Jan. Persediaan
Asumsikan kembali
Awal
bahwa 700 unit dijual
300 unit @ $10 10 Mar. Pembelian
selama tahun itu.

400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian

100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian

1,000 units tersedia


untuk dijual selama
tahun tersebut
44
Periodik LIFO
200 unit @ $9 = $1.800 1 Jan.

Menjual
300 200
100 units
unit @unit
@ $10ini
$10 = 3,000
1.000 10 Mar.

Menjual
400 units
400@unit
$11ini = 4,400
0 21 Sep.

Menjual
100 units
100@unit
$12ini = 1,2000 18 Nov.

1.000 unit tersedia $10,400


$2.800
untuk dijual selama
tahun tersebut Persediaan Akhir
45
Periodik LIFO

Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400


Dikurangi persediaan akhir 2.800
Harga pokok penjualan $ 7.600

46
Rangkuman Periodik LIFO
Persediaan
Barang
Barang Tersedia
Pembelian untuk Dijual $1.800 200 unit @ $9
$1.800
Jan. 1 $1.000 100 unit @ $10
200 unit @ $9 $1.800

Mar. 10
$2.800 300 unit
300 unit @ $10 $3.000
Harga Pokok
Sep. 21 Penjualan
400 unit @ $11 $4.400
$2.000 200 unit @ $10
Nov. 18
100 unit @ $12 $1.200
$4.400 400 unit @ $11
1.000 unit $10.400
$1.200 100 unit @ $12

$7.600 700 unit


47
Periodik Biaya Rata-rata

200 unit @ $9 1 Jan. Persediaan


Awal
300 unit @ $10 10 Mar. Pembelian

400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian

100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian


Metode periodik biaya
1.000 unit tersedia rata-rata didasarkan pada
untuk dijual selama biaya rata-rata dari unit-
tahun tersebut. unit yang identik.

48
Periodik Biaya Rata-rata
200 unit @ $9 = $ 1.800

300 unit @ $10 = $ 3.000

400 unit @ $11 = $ 4.400

100 unit @ $11 = $ 1.200

1.000 unit tersedia $10.400 Harga barang


untuk dijual selama tersedia untuk
tahun tersebut dijual

49
Periodik Biaya Rata-rata

Harga Barang Tersedia


untuk Dijual
= Biaya Rata-rata per Unit
Jumlah Unit Tersedia
untuk Dijual

$10.400
= $10,40 per Unit
1.000 Unit

50
Periodik Biaya Rata-rata
Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400
dikurangi: pers. akhir ($10,40 × 300) 3.120
Harga pokok penjualan $ 7.280

Untuk memverifikasi
jumlah ini, kalikan 700 unit
yang dijual dengan $10,40
untuk memperoleh hasil
yang sama, yaitu $7.280.

51
Biaya merupakan dasar utama dalam
penilaian persediaan.
Persediaan dinilai berdasarkan pertim-
bangan lain selain biaya:
1. Biaya penggantian barang dalam
persedian berada di bawah biaya
yang dicatat.
2. Persediaan tidak dapat dijual pada
harga penjualan normal.

52
PENILAIAN PADA NILAI PASAR ATAU
BIAYA YANG LEBIH RENDAH
• Nilai Pasar adalah biaya penggantian untuk
mendapatkan barang sejenis pada tanggal
persedian.
• Penerapan metode nilai pasar atau biaya lebih
rendah (lower of cost or market - LOCOM)
dapat ditentukan dari salah satu tiga cara:
1. Setiap barang dalam persediaan .
2. Kelas atau kategori utama dalam persediaan.
3. Persediaan secara keseluruhan.

53
Penilaian Persediaan pada Mana yang Lebih Rendah
antara Harga Pokok atau Harga Pasar (LCM)

Harga Harga Total


Jumlah Pokok/ Pasar/ Total Harga
Brg Persediaan Unit Unit Biaya Pasar LCM

A 400 $10,25 $ 9,50 $ 4.100 $ 3.800 $ 3,800


B 120 22,50 24,10 2.700 2.892 2,700
C 600 8,00 7,75 4.800 4.650 4,650
D 280 14,00 14,75 3.920 4.130 3,920
Total $15.520 $15.472 $15.070

Penurunan pasar berdasarkan masing-masing barang


($15.520 – $15.070) = $450
54
Penilaian Pada Nilai Realisasi Bersih

• Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga


jual dalam kegiatan usaha normal diku-
rangi estimasi beban penjual.
• Contoh:
– Barang rusak memilik biaya Rp 1.000.000,-
hanya dapat dijual Rp 800.000,- dan beban
penjualan Rp 150.000,-
– Maka persediaan harus dinilai Rp 650.000,-
(Rp 800.000 – Rp 150.000).

55
Penyajian Barang Dagang di Neraca

Metro-Arts
Neraca
31 Desember 2007
Aset
Aset lancar:
Kas $ 19 400 00
Piutang usaha $80 000 00
dikurangi penyisihan
piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00
Persediaan barang
pada LCM (FIFO) 216 300 00

56
Mengestimasikan
Biaya Persediaan

• Untuk mengetahui jumlah persediaan ketika


catatan tidak ada dan perhitungan fisik tidak
praktis.
• Maka biaya persediaan harus diperkirakan
menggunakan:
– Metode persediaan ritel : berdasarkan
hubungan biaya barang tersedia untuk dijual
terhadap harga retil yang sama.
– Metode laba kotor : menggunakan laba kotor
dalam periode tertentu untuk memperkirakan
persediaan pada akhir periode.

57
Metode Ritel untuk Mengestimasikan
Biaya Persediaan
 Metode ritel didasarkan pada hubungan antara
harga barang tersedia untuk dijual dengan harga
ritel.
 Harga ritel dari semua barang dagang harus
diakumulasikan dan dijumlahkan.
 Persediaan dalam metode ritel dihitung dengan
cara mengurangkan penjualan bersih pada harga
ritel dari harga ritel barang tersedia untuk dijual.
 Rasio dihitung dengan cara membagi harga pokok
dengan harga ritel.
 Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama
dengan estimasi biaya persediaan.
58
Metode Ritel
Harga Harga
Pokok Ritel
Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000
Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000
Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000
Rasio harga pokok $62.000
terhadap harga ritel = = 62%
$100.000

Langkah 1:
Tentukan rasio harga pokok terhadap harga ritel.

59
Metode Ritel
Harga Harga
Pokok Ritel
Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000
Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000
Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000
Penjualan Januari (net) 70.000
Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000

Langkah 2:
Tentukan persediaan akhir pada harga ritel.

60
Metode Ritel
Harga Harga
Pokok Ritel
Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000
Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000
Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000
Penjualan Januari (net) 70.000
Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000
Persediaan, 31 Jan., harga pokok
($30.000 × 62%) $18.600

Langkah 3:
Hitung estimasi persediaan pada harga pokok.
61
Metode Laba Kotor untuk
Mengestimasikan Biaya Persediaan
1. Persentase laba kotor diestimasikan berdasarkan
pengalaman sebelumnya disesuaikan dengan
perubahan yang telah diketahui.
2. Estimasi laba kotor dihitung dengan cara
mengalikan estimasi persentase laba kotor dengan
penjualan bersih aktual.
3. Estimasi harga pokok penjualan dihitung dengan
cara mengurangkan laba kotor dari penjualan aktual.
4. Estimasi harga pokok penjualan dikurangkan dari
nilai aktual barang tersedia untuk dijual untuk
menentukan estimasi nilai persediaan.

62
Metode Laba Kotor
Persediaan, 1 Januari $ 57.000
Pembelian Januari (net) 180.000
Barang tersedia untuk dijual $237.000
Penjualan Januari (net) $250.000
dikurangi: Estimasi laba kotor
($250.000 × 30) 75.000
Estimasi harga pokok penjualan 175.000
Estimasi persediaan, 31 Januari $ 62.000

Metode laba kotor berguna untuk mengestimasikan


persediaan untuk laporan keuangan bulanan atau kuartalan
dalam sistem persediaan periodik.

63
Perputaran Persediaan
SUPERVALU Zale
Harga pokok penjualan $15.620.127.000 $ 737.188.000
Persediaan:
Awal tahun $1.115.529.000 $478.467.000
Akhir tahun 1.067.837.000 571.669.000
Total $2.183.366.000 $1.050.136.000
Rata-rata $1.091.683.000 $525.068.000
Perputaran persediaan 14,3 kali 1,4 kali

Kegunaan:
Perputaran persediaan mengukur hubungan antara
volume barang yang dijual dan nilai persediaan
yang disimpan selama periode tersebut.
64
Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan

SUPERVALU Zale
Harga pokok penjualan
harian rata-rata:
$15.620.127.000/365 $42.794.868
$737.188.000/365 $2.019.693
Persediaan akhir $1.067.837.000 $571.669.000

Rata-rata periode penjualan 25 hari 283 hari

Kegunaan:
Untuk menilai efisiensi dalam manajemen persediaan.

65

Anda mungkin juga menyukai