Anda di halaman 1dari 3

1.

Karena mereka yang menyebabkan munculnya konsep yang menyatukan beberapa sumber
computing dengan menggunakan jaringan yang bersifat global yang juga disebut dengan
Intergalactic Computer Network, yang nantinya akan terus berkembang sehingga terbentuk Cloud
Computing.

2.Sebutkan dan jelaskan isu yang terjadi dalam Cloud! Berikan masing-masing 1
contoh kasusnya!

Penyalahgunaan Layanan Cloud

Satu lagi tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud yang wajib menjadi perhatian yaitu
penyalahgunaan layanan tersebut. Rupanya dukungan sistem keamanan tinggi dan pelatihan bagi
calon pengguna saja tidaklah cukup. Pasalnya untuk mengamankan data yang tersimpan dalam
cloud diperlukan kewaspadaan dari semua pihak.

Bahkan berpotensi terkena penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Dalam hal ini pihak yang bisa melakukan penyalahgunaan bervariasi. Pasalnya di dalam perusahaan
tersebut layanan sistem komputasi awan digunakan oleh banyak orang. Oleh sebab itulah
penyalahgunaan menjadi tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud.
Termasuk masalah keamanan cloud itu sendiri yang dilakukan oleh orang dalam. Artinya tidak
semua orang atau pegawai yang diizinkan mengakses layanan tersebut.

Rentan dari Serangan Cyber


Salah satu permasalahan hingga kini masih menjadi perbincangan bagi pengguna cloud yaitu
serangan cyber. Bahkan banyak yang menyebutkan bahwa serangan cyber tetap akan menjadi
tantangan bagi teknologi sistem cloud di masa mendatang. Hal ini menyusul adanya berbagai kasus
melibatkan kejahatan cyber.

Teknologi cloud pada umumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan penyimpanan data. Tidak hanya itu
cluster tersebut memanfaatkan adanya rescource pool yang biasanya terpusat. Sayangnya serangan
cyber tetap menjadi tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud tersebut. Bahkan
kebanyakan orang menggunakan sistem cloud namun tetap memiliki potensi terkena serangan
cyber.
Untuk melindungi data dari adanya serangan cyber diperlukan perlindungan secara menyeluruh.
Selain itu perlindungan enkripsi multifaktor diperlukan guna menunjang keamanan sistem
penyimpanan cloud. Enkripsi multifaktor juga berperan dalam melindungi adanya pelanggaran data.

Kurangnya Pelatihan Sistem Cloud


Salah satu tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud adalah kurangnya edukasi mengenai
penggunaan sistem tersebut. Sistem berbasis cloud digunakan agar memaksimalkan penyimpanan
pada aplikasi yang dijalankan lewat website. Sayangnya, pengguna juga harus memahami tata cara
dalam sistem cloud. Tujuannya agar sistem tersebut lebih aman.
Adanya pelanggaran data tersebut bisa saja terjadi pada pengguna. Dalam hal ini sistem
dimanfaatkan untuk menyeimbangkan kinerja website perusahaan. Proses otentikasi multifaktor
barangkali berperan untuk mencegah adanya pelanggaran terkait keamanan data kredensial. Hal
tersebut bisa berdampak pada pelanggaran data.
Pelatihan tersebut misalnya saja mengenai pemanfaatan beberapa sistem tambahan yang harus
diaktifkan. Dalam hal ini peran perusahaan sebagai pengguna sistem sangat penting.

Penyalahgunaan Layanan Cloud


Satu lagi tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud yang wajib menjadi perhatian yaitu
penyalahgunaan layanan tersebut. Rupanya dukungan sistem keamanan tinggi dan pelatihan bagi
calon pengguna saja tidaklah cukup. Pasalnya untuk mengamankan data yang tersimpan dalam
cloud diperlukan kewaspadaan dari semua pihak.

Bahkan berpotensi terkena penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Dalam hal ini pihak yang bisa melakukan penyalahgunaan bervariasi. Pasalnya di dalam perusahaan
tersebut layanan sistem komputasi awan digunakan oleh banyak orang. Oleh sebab itulah
penyalahgunaan menjadi tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud.
Termasuk masalah keamanan cloud itu sendiri yang dilakukan oleh orang dalam. Artinya tidak
semua orang atau pegawai yang diizinkan mengakses layanan tersebut.

Kemampuan Sumber Daya Manusia


Tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud selanjutnya yaitu keterbatasan kemampuan
SDM. Sumber daya manusia di dalam negeri selalu mendapat sorotan lantaran peningkatannya.
Sayangya tidak dibarengi dengan kualitas SDM unggul. Alhasil ini berdampak pada pengembangan
layanan komputasi awan. Lihat saja banyak orang mengakses website menggunakan komputer.

Meski banyak orang yang menggunakan dan mengakses situs namun hal tersebut belum menjamin
SDM unggul. Padahal dalam hal ini saat orang mengakses website secara otomatis melibatkan
teknologi cloud. Kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia yang masih terbatas ini
tentunya menjadi tantangan tersendiri. Keamanan sistem penyimpanan berbasis komputasi awan
juga terancam lantaran keterbatasan pengetahuan yang dimiliki sumber daya manusia.
Setiap tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud di atas tentunya mampu menjadi tolok
ukur perkembangan sistem hosting di Indonesia.

3. Karena jenis- jenis perusahaan yang seperti itu memiliki beban kerja yang dinamis dan
mengalami peningkatan permintaan pada saat-saat tertentu seperti saat liburan dan hari raya.
4. Service Level Agreement atau SLA adalah kontrak antara penyedia layanan dan pelanggan dari
layanan tersebut yang mendokumentasikan layanan apa yang akan disediakan oleh penyedia dan
mendefinisikan standar dari layanan yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan.
SLA Memberikan jaminan bahwa penyedia layanan Public Cloud terus memperbaiki dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.

5. Web 2.0 sudah menghubungkan aspek sosial di dalamnya karena telah disertai pembaruan
sehingga kita bisa lebih interaktif dari versi lamanya yang masih statis, dapat mengajak orang
berkolaborasi satu sama lain, dapat melakukan percakapan 2 arah antara pemilik dengan
pengunjung wbsite.

Anda mungkin juga menyukai