Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI MITIGASI RESIKO

(dikutip dari berbagai sumber tanpa editing kalimat)

MITIGASI RISIKO (RISK MITIGATION)


- Upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya dan dampak risiko
- Suatu kegiatan untuk menentukan pencegahan atau solusi pada saat event risk
terjadi.
Salah satu proses manajemen risiko setelah tahap asesmen risiko adalah
penyusunan rencana mitigasi/respons risiko. Dalam proses ini, pemilik risiko
menyusun serangkaian rencana aksi penanganan guna memperkecil eksposur
risiko. Dalam ISO 31000:2009, istilah mitigasi risiko disebut “risk treatment”.
Standar tersebut menyebutkan penanganan risiko adalah pemilihan satu atau
lebih pilihan untuk memodifikasi risiko dan melaksanakan serangkaian pilihan
tersebut. Dalam COSO Integrated
Framework 2004, mitigasi risiko disebut “risk response“. Dalam melakukan
respons risiko, pemilik risiko mengidentifikasi dan mengevaluasi respons yang
memungkinkan yang terkait risiko. Manajemen memilih serangkaian aksi tindak
lanjut selaras dengan selera dan toleransi risiko perusahaan.

Standar manajemen risiko COSO Integrated Framework 2004 maupun ISO


31000:2009 menyebutkan 4 strategi mitigasi risiko, yaitu:

1. Hindari (avoid)
Hindari adalah suatu solusi dengan menghentikan aktivitas tersebut, untuk
contoh tersebut diatas adalah dengan pindah rumah yang lebih dekat dengan
tempat kerja atau tempat kerja kita yang didekatkan dengan rumah tinggal kita.
2. Kurangi (reduce)
Kurangi , adalah suatu solusi dengan cara melakukan pencegahan, misalnya
dengan membuat SOP (Standar Operasional) dalam hal ini aturan yuntuk kita
sendiri, misalnya harus bangun lebih pagi sehingga dapat menghindari jam
macet atau jika tetap terjebak macetpun, mungkin tidak kesiangan.
3. Berbagi dengan pihak ketiga (share)
Alihkan adalah suatu solusi dengan memindahkan risiko tersebut ke pihak lain,
untuk contoh tersebut di atas tidak dapat diterapkan.

4. Terima (accept)
Terima , adalah suatu solusi dengan cara membuat cadangan kerugian atau
membuat Disaster Recovery Plan, karena event risk tersebut tidak bisa dihindari
atau solusi yang harus dilakukan lebih mahal daripada dampak yang terjadi.
Untuk contoh diatas solusi ini tidak bisa diterapkan.

Monitoring
Adalah suatu kegiatan untuk memonitor event-event risk tersebut setelah
dilakukan mitigasi. Sebagai contoh tersebut di atas misalnya solusi yang kita
ambil adalah 'Kurangi', dimana yang sebelumnya berangkat jam 06.00 maka
berangkat 05.30. Kita evaluasi kembali apakah event tersebut tetap ada? jika
masih ada apa penyebabnya, apakah masih sama atau ada penyebab yang lain.
Masih seberapa besar frekuensi kejadiannya, yang tentu saja berpengaruh
kepada dampaknya. Jika masih terjadi maka harus dilakukan mitigasi tambahan,
jika tidak maka mitigasi yang dilakukan harus dilakukan secara konsisten.

Biasanya mitigasi yang dilakukan terhadap event-event risk tersebut, masih


terdapat residual risk (Sisa Risiko), hal ini karena tidak ada tingkat keyakinan
yang sampai dengan 100%, maksimal hanya 99%, dimana 1% adalah suatu hal
yang diluar dugaan kita sebagai manusia. Sebagai contoh tersebut diatas,
walaupun kita sudah menerapkan mitigasi atas hal-hal yang menimbulkan kita di
PHK atau mengalami kebangkrutan, namun masih saja ada kemungkinan untuk
terjadi misalnya Perusahaan kita Pailit, dan lain sebagainya maka solusi "Terima"
untuk Risiko itu harus tetap dilaksanakan yaitu dengan mencadangkan atau
menyisihkan pendapatan kita untuk tabungan/Asuransi atau dengan memiliki
Penghasilan

Anda mungkin juga menyukai