ATMOSFER
1. Perbedaan cuaca dan iklim:
Cuaca = kondisi atmosfer singkat, mulai menit, jam hingga hari pada suatu
tempat tertentu dan dalam wilayah yg sempit.
Iklim : keadaan atmosfer dalam waktu yang lama dan dalam wilayah yang
luas.
2. Jenis awan:
1. Awan rendah : cumulus, stratus, cumulonimbus,stratocumulus
2. Awan menengah : altocumulus, altostratus
3. Awan tinggi : cirrus, cirrostratus, cirrocumulus
3. Angin muson barat : bertiup dari Asia ke Australia = akibat musim hujan
4. Angin muson timur : bertiup dari Australia ke Asia = akibat musim kemarau
5. Jenis hujan
Hujan orografis:
Hujan zenithal :
LITOSFER
1. Contoh batuan beku luar
a. Batu apung : batu berwarna abu-abu yang mengapung di pinggir pantai
2. 3 tipe gunung api:
1. Tipe maar/ danau kawah : erupsinya eksplosif. Contoh : gunung lamongan
di Jawa Timur
6. Seisme/ gempa
1. Episentrum: pusat gempa di permukaan bumi ( X )
2. Hiposentrum: pusat gempa di bawah permukaan bumi ( Y)
3. Seismograf: alat pengukur gempa
7. Jenis pelapukan:
1. Pelapukan biologis/ organic :
O/ Organik : humus
A/ tempat pencucian/ eluviasi: bahan organik dan mineral, subur
B/ tempat penimbunan/ iluviasi: akumulasi bahan -bahan yg tercuci dari horison diatasnya.
C : batuan induk yg sebagian mengalami pelapukan
R : bahan induk yg belum mengalami pelapukan.
15. Usaha konservasi lahan miring = terasering
HIDROSFER
1. Siklus hujan dan keterangannya
1. Evaporasi
2. Kondensasi
3. Presipitasi
4. Adveksi (perpindahan awan karena angin)
5. Run off
2. Pola aliran sungai dan gambarnya
1. Litoral : 0 m dpal : zona pesisir pantai, zona pasang surut air laut
2. Neritic : 0-200 m dpal : Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka, dan laut-
laut di sekitar Kepulauan Riau
3. Batial : 200 – 1800 m dpal : laut Kaspia di Timur Laut Benua Eropa ,
laut Baltik di Samudera Atlantik
4. Abisal : lebih 1800 m dpal : di Laut Banda yang memiliki kedalaman
lebih dari 7.000 m
4. Faktor kadar garam air laut:
1. Penguapan : penguapan tinggi, maka salinitas (kadar garam) juga ikut
tinggi
2. Curah hujan : curah hujan tinggi, maka salinitas (kadar garam) akan
rendah
3. Arus laut : memungkinkan kadar garam untuk menyebar sehingga
mempengaruhi konsentrasi kadar garam.
4. Banyak sedikitnya curah hujan/ air tawar : semakin banyak curah hujan
yg ke laut, kadar garam semakin sedikit.
5. Laut territorial : Batas yang diukur dari garis pantai pulau terluar sejauh 12 mil
ke laut lepas
ZEE : Batas yang diukur dari garis pantai pulau terluar sejauh 200 mil ke laut
lepas
6. Contoh danau tektovulkanik: Danau Toba di Sumatera Utara
Contoh danau vulkanik: Danau Kawah Bromo, Danau Gunung Lamongan
7. Ciri sungai
1. Hulu
a. Arusnya deras,
b. Daya erosinya besar,
c. Arah Erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung
sungai berbentuk V dan lereng-nya cembung (convecs),
d. Sebagian besar wilayahnya terdapat air terjun atau jeram dan tidak
terjadi pengendapan.
2. Tengah
a. Arusnya tidak begitu deras,
b. Daya erosinya mulai berkurang,
c. Arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal da horizonal )
d. Palung sungai berbentuk U (konkaf),
e. Mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
f. Sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180°
atau lebih.
3. Hilir/ muara
a. Arusnya tenang,
b. Daya erosi kecil dengan arah ke samping (hori-zontal),
c. Banyak terjadi pengen-dapan,
d. Di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar
8. Laut yang ada diIndonesia:
a. Laut Jawa : di antara Jawa & Kalimantan
b. Laut Maluku : dekat dgn Samudera Pasifik
c. Laut Sawu : di NTT
d. Laut Flores : di perbatasan antara NTB dan Sulsel
e. Laut Banda : di Maluku
f. Laut Halmahera : di barat Maluku Utara