BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
Pencapaian siswa
Pengertian AKM
Memperbaiki kualitas
belajar-mengajar
Tujuan AKM
Meningkatkan hasil
belajar siswa
Membantu guru
menyusun strategi
pembelajaran
konten
ASESMEN NASIONAL DANRAPORT PENDIDIKAN
Asesmen Survei
Lingkungan Dasar
Laporan Hasil AKM
Raport Pendidikan Cakap
Mahir
Menguasai Konten
Pemanfaatan Hasil
AKM
Menguasai Literasi
dan Numerasi
Asesmen Nasional
Asesmen Nasional adalah evaluasi penting dalam sistem pendidikan Indonesia yang
bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan hasil belajar siswa secara
keseluruhan. Melalui pengukuran kompetensi dasar siswa dalam literasi membaca dan
matematika, yang dikenal sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), asesmen
ini memberikan informasi yang akurat tentang kualitas pendidikan di Indonesia. Selain
itu, Asesmen Nasional menggunakan instrumen evaluasi seperti asesmen survei
karakter dan asesmen survei lingkungan belajar yang melibatkan siswa, guru, dan
kepala sekolah. Dengan mengumpulkan data yang komprehensif dan akurat, tujuan
utama dari Asesmen Nasional adalah meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil
belajar siswa serta memperbaiki kualitas pendidikan di seluruh negara.
Asesmen Nasional memiliki sasaran yang meliputi siswa, guru, dan kepala sekolah.
Siswa dinilai dalam aspek hasil belajar kognitif, sementara survei karakter mengukur
aspek hasil belajar dalam bidang sosial dan emosional. Asesmen survei lingkungan
belajar dilakukan oleh guru dan kepala sekolah untuk mengevaluasi karakteristik input
dan proses pembelajaran. Dengan menggunakan hasil evaluasi yang diperoleh melalui
Asesmen Nasional, pendidikan di Indonesia diharapkan dapat ditingkatkan secara
menyeluruh, memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa, dan mencapai
mutu pembelajaran yang lebih baik.
Dengan laporan hasil AKM ini, guru dapat memahami tingkat kompetensi siswa
dalam literasi membaca dan numerasi, serta menyusun strategi pembelajaran
yang efektif dan sesuai dengan tingkat capaian siswa.
5. Pemanfaatan Hasil AKM
a. Menguasi Konten
Laporan hasil AKM dapat digunakan oleh guru untuk menyusun strategi
pembelajaran yang efektif dan berkualitas di berbagai mata pelajaran. Hal ini
membantu siswa dalam menguasai konten secara lebih baik.
Dari contoh ini, diinformasikan empat tingkat kompetensi dengan tindak lanjut
yang perlu diberikan:
- Perlu Intervensi Khusus: Pemahaman siswa tentang jual beli online sangat
terbatas. Mereka membutuhkan pendampingan, pencatatan data, dan
diskusi dengan teman sekelas yang kompeten.
- Dasar: Siswa sudah menguasai konsep dasar fiqih mu'amalah jual beli,
tetapi kesulitan menerapkannya secara relevan. Mereka perlu contoh
penyajian data dan diskusi interpretasi sebelum menarik kesimpulan.
- Cakap: Siswa memahami konsep dengan baik, tetapi perlu mengasah
kemampuan deteksi kesalahan atau anomali data. Tugasnya termasuk
membandingkan data dengan kelompok lain, membuat simpulan, dan
justifikasi data anomali.
- Mahir: Siswa mampu menerapkan konsep fiqih mu'amalah secara luas dan
berpikir analitis. Tugas mereka meliputi pembandingan data, analisis
sumber lain, dan membuat generalisasi hasil percobaan.
- Asesmen Survey Karakter adalah pengukuran capaian peserta didik dalam hal
belajar sosial-emosional dan pilar karakter untuk Profil Pelajar Pancasila.
- Profil tersebut mencakup berbagai nilai, seperti beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global.
- Asesmen ini ditujukan kepada siswa di seluruh sekolah, dengan menggunakan
sampel yang dipilih secara acak.
- Tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang kesiapan siswa dalam
menghadapi kompetensi global dengan membawa karakter yang baik dan sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
D. Raport Pendidikan
Raport Pendidikan adalah laporan kemajuan belajar yang berisi hasil penilaian atau
asesmen peserta didik. Laporan hasil belajar memberikan informasi tentang
pencapaian hasil belajar peserta didik.
- Pada PAUD, raport juga mencakup informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak. Raport peserta didik PAUD minimal mencakup identitas
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, perkembangan
dan pertumbuhan anak, deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan
refleksi orang tua.
- Komponen raport peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
minimal mencakup identitas peserta didik, nama satuan pendidikan, kelas,
semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
ekstrakurikuler. Raport perlu disusun dengan sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pendidik, satuan pendidikan, dan
orang tua. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan dalam menentukan deskripsi
dan format pelaporan hasil belajar.
Pelaporan hasil belajar disampaikan setidaknya pada akhir semester. Pelaporan raport
peserta didik dapat dilakukan secara berkala melalui e-rapor/dapodik.
Terdapat tiga opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada raport, yaitu :
- berdasarkan capaian pembelajaran,
- alur tujuan pembelajaran
- poin-poin penting dari materi yang diajarkan.
Daftar materi
Perbedaan antara AKM dan instrumen evaluasi lainnya, modul yang ada tidak
bidang studi
membandingkan AKM dengan instrumen evaluasi lainnya seperti tes, tugas, atau
2 yang sulit
proyek. Ini mungkin membuat orang sulit memahami bagaimana AKM berbeda dan
dipahami
apa keunggulan atau kelemahan relatifnya.
pada modul
Daftar materi
Jika tidak memperhatikan konteks dan tujuan AKM: Mungkin terjadi miskonsepsi
yang sering
bahwa AKM memiliki tujuan dan konteks yang seragam di semua situasi pendidikan.
mengalami
3 Padahal, tujuan dan konteks AKM dapat bervariasi tergantung pada tingkat
miskonsepsi
pendidikan, mata pelajaran, dan kebutuhan pengukuran kompetensi yang spesifik.
dalam
pembelajaran