Anda di halaman 1dari 2

Hasil Riview jurnal

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 564 – 572 tentang
identifikasi faktor oseanografi terhadap kemunculan hiu paus di perairan kwatisore, kabupaten
Nabire, Papua buat riviewnya min

Studi yang dilakukan pada jurnal Oseanografi, Vol. 6, No. 4, 2017, pp. 564-572 berfokus pada
identifikasi faktor oseanografi yang berhubungan dengan kemunculan hiu paus di perairan
Kwatisore, Kabupaten Nabire, Papua.

Penelitian ini dilakukan dengan memantau kondisi lingkungan perairan Kwatisore selama periode
tertentu, dan membandingkan data dengan kemunculan hiu paus di area tersebut. Beberapa faktor
oseanografi yang dipelajari meliputi suhu air laut, kecepatan arus, kedalaman air, dan kondisi
plankton di perairan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemunculan hiu paus di perairan Kwatisore berkaitan
dengan faktor oseanografi tertentu, terutama suhu air laut dan kondisi plankton di perairan. Hiu
paus cenderung muncul pada saat suhu air laut yang lebih dingin dan ketika jumlah plankton di
perairan meningkat.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kemunculan hiu paus di perairan tertentu, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi konservasi yang lebih efektif untuk spesies ini.

Faktor utama yang memicu kemunculan hiu paus di daerah ini adalah kelimpahan ikan Puri di
kawasan perairan kwatisore, Menurut Marliana (2016) terdapat kemungkinan bahwa ikan puri
menjadi salah satu pakan utama hiu paus di kawasan TNTC. Namun, terdapat kemungkinan pula
bahwa kemunculan hiu paus di lokasi dimana melimpahnya tangkapan ikan puri disebabkan
kedua spesies tersebut mempunyai preferensi jenis makanan yang sejenis.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi
kemunculan hiu paus tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan kelimpahan tangkapan ikan
puri dengan hasil korelasi 0,09. Kemunculan hiu paus lebih memiliki tren fluktuasi yang sama
dengan konsentrasi klorofil-a dan SPL di Perairan Kwatisore dengan korelasi berturutturut
sebesar 0,548 dan 0,543. Kemunculan hiu paus dan konsentrasi klorofil-a mengalami
peningkatan pada bulan Desember dan Maret, dengan kisaran konsentrasi klorofil-a sebesar 0,38-
0,48 mg/m3 dengan SPL diatas 30,5 ºC. Kisaran tersebut merupakan kisaran daerah tropis yang
memang menjadi habitat dari hiu paus.

Anda mungkin juga menyukai