Anda di halaman 1dari 9

(JUDUL SOP)

No. Dokumen : SOP- … -…/…/…


S O P No. Revisi : ….
Tanggal Terbit : ….
Halaman : jml halaman, ex: 1/9
Puskesmas Kepala Puskesmas dr. Sri Rejeki Amelia
NIP:197012122007012049
Kecamatan Kecamatan Pasar Minggu :
Pasar
Minggu
1. Pengertian Pen

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi 1. …….
2. …….
5. Prosedur / A. ….. …….
langkah- langkah
B. …… ……… ….

C. …… ….. ……..
a) …….. ……….
b) ………………. ………………..
c) …………………… …………….

1. Bagan Alir

Ya

Tidak

2. Hal-hal yang ………………. ………………


perlu diperhatikan

3. Unit terkait 1. ………… …………..


2. dst

4. Dokumen terkait …………………………

5. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan

1. …………… ……………. dd mmmm yyyy

2. …………… ……………. dd mmmm yyyy

2/9
3/9
CONTOH SOP

PENILAIAN, PENYEDIAAN DAN


PENGENDALIAN OBAT
No. Dokumen :SOP-UKP-PM/APT/01
S O P No. Revisi : 02
Tanggal Terbit : 2 Januari 2021
Halaman : 1/3

Puskesmas Kepala Puskesmas dr. Sri Rejeki Amelia


NIP:197012122007012049
Kecamatan Kecamatan Pasar Minggu :
Pasar
Minggu

4/9
6. Pengertian Pen Penilaian, penyediaan dan pengendalian obat adalah
suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang
telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar.

7. Tujuan Sebagai acuan agar tidak terjadi kelebihan dan


kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.

8. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 192 Tahun 2018 Tentang


Penunjang Layanan Klinis.

9. Referensi 3. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan


Perbekalan Kesehatan di Puskesmas, Direktorat
Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
4. Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

10. Prosedur / D. Persiapan Alat dan bahan :


langkah- langkah 1. Alat tulis
2. Komputer dan printer
3. Data jumlah rata-rata pemakaian obat selama satu
tahun
4. Data jumlah obat yang hilang dan
rusak/kadaluwarsa
5. Laporan kehilangan dan laporan pemusnahan
obat/bahan
6. medis habis pakai

E. Petugas yang melaksanakan :


1. Apoteker

F. Langkah-langkah
6. Petugas menghitung jumlah pemakaian rata-rata
obat pertahun di Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu untuk membuat rencana kebutuhan obat
7. Petugas menentukan stok pengaman yaitu jumlah
stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga menentukan waktu
tunggu yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
8. Petugas melakukan penanganan obat hilang, obat
rusak dan kadaluwarsa.
9. Petugas melakukan penanganan obat hilang
a) Petugas segera menyusun daftar, jenis dan
jumlah obat
b) hilang beserta Berita Acaranya
c) Petugas mencatat jenis dan jumlah obat yang
hilang tersebut pada Kartu Stok masing-masing
serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Daftar tersebut nantinya akan digunakan
sebagai lampiran dari Berita Acara Obat Hilang
yang diterbitkan oleh kepala Puskesmas
d) Petugas menyampaikan laporan kejadian
tersebut kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan
disertai Berita Acara Obat Hilang tersebut
e) Petugas segera membuat LPLPO untuk
mengajukan tambahan obat, apabila jumlah
obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan
f) 5/9 melaporkan kepada kepolisian dengan
Petugas
membuat Berita Acara, apabila hilangnya obat
karena pencurian.
10.Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa
A. LAMPIRAN FORMAT SOP sebagai berikut :
1. Kop / Heading SOP
a) Puskesmas

b) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
dan seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan Kop/Heading

2. Komponen SOP Menghitung


Menghitung Pemesanan
Menghitung stok pengaman
stok optimum obat
stok kerja (buffer)

Kadaluwar Obat diterima


Obat disimpan
saatau
hilang
Ditindaklanjuti

Obat
terkendali
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama
Kepala Puskesmas, Logo, Judul SOP, Nomor dokumen, Tanggal
terbit, dan tanda tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk
pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur langkah-langkah dan unit
terkait boleh tidak diberi kotak/ tabel

3. Petunjuk Pengisian SOP


a) Logo
1) Bagi Puskesmas logo yang dipakai adalah logo Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Lambang Puskesmas
b) Kotak Kop/Heading
1) Heading hanya dicetak halaman pertama
2) Kotak FKTP diberi logo Pemerintah daerah, dan nama
Puskesmas
3) Kotak judul diberi judul/ nama SOP sesuai prosedur kerja
dengan menggunakan huruf Kapital

6/9
4) Nomor dokumen disi sesuai dengan ketentuan penomoran yang
berlaku di Puskesmas dan dibuat sistematis agar ada
keseragaman. Contoh Penomoran SOP di Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu : AAA-BBB-CCC/DDD/EEE
 Penomoran dokumen berdasarkan unit pelayanan
SOP-UKP-PM/APT/01
 Penomoran dokumen berdasarkan standar elemen
penilain akreditasi
SOP-UKP-PM/3.1.1/01

Keterangan dari Penomoran dokumen SOP


AAA : Nama Dokumen (SOP)
BBB : Bidang (Admen, UKM, UKP)
CCC : Nama Puskesmas (PM)
DDD : Nama Unit Pelayanan atau nomor EP
EEE : Nomor urut dokumen
5) Nomor revisi diisi dengan satus revisi, dapat
menggunakanangka, misalnya untuk dokumen baru dapat
diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 01 dan setersunya
6) Tanggal Terbit diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukan SOP tersebut
7) Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun ditiap
halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman
kedua : 2/5, halamn terkahir 5/5
8) Ditetapkan kepala Puskesmas : diberi tanda tangan Kepala
Puskesmas dan nama jelasnya
c) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
1) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan
atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi
2) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci “ Sebagai Acuan Penerapan Langkah-langkah untuk
…”
3) Kebijakan : berisi Kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi

7/9
dasar dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi
pada bayi, pada kebijakan dituliskan : Surat Keputusan Kepala
Puskesmas No 005 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak
4) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, pertauran perundang-
undangan ataupun bentuk lain sebagai bahan Pustaka
5) Langkah-langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian
utama yang menguraikan Langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu
6) Unit Terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur
terkait dalam proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan diatas, dapat
ditambahkan antara lain, bagan alir, dokumen terkait,
rekaman historis perubahan
7) Diagram Alir/ Bagan Alir (FlowChart) : didalam penyusunan
prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam Langkah-
langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir
untuk memudahkan dalam pemahaman Langkah-langkahnya.
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua
macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro
 Diagram alir makro, menunjukan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan,
hanya mengenal satu symbol, yaitu symbol balok :

 Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-


kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk
symbol sebagai berikut :

8/9
Aturan Penulisan SOP:
a) Ukuran kertas menggunakan F4/ Folio (21,5 cm x 33 cm)
b) Menggunakan jenis huruf Bookman Old Syle
c) Ukuran huruf 12
d) Spasi 1,5 antar baris 1 s.d 1,5 menyesuaika kebutuhan
e) Mengguakan Heading Tidak berwarna
f) Ditanda tangani oleh pimpinan lengakp dengan gelar depan dan
NIP
g) Penggunaan Heading hanya halaman pertama
h) Setiap halaman menggunakan footer

9/9

Anda mungkin juga menyukai