Modul III 2020 Revisi M
Modul III 2020 Revisi M
MODUL III
PENGONTROL DISKONTINU
I. Tujuan
1. Mahasiswa/i dapat menjelaskan cara kerja pengontrol diskontinu.
2. Mahasiswa/i dapat mengamati, menjelaskan, dan mengujicoba sehingga
memahami karakteristik pengontrol diskontinu.
II. Alat-Alat
1. Modul Kit Pengontrol Diskontinu
2. Power Supply
3. Osiloskop
4. Multimeter
5. Perangkat lunak Tinkercad
KSK/PRODITE/UKM/2020 1/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
1. Kontroler ON-OFF
Pada dasarnya, aksi kontrol ini hanya memiliki dua kondisi, yaitu on atau off.
Kontrol ON-OFF ini relatif sederhana dan tidak mahal, juga banyak digunakan
dalam sistem kontrol industri. Blok diagram dari aksi kontrol ON-OFF ini dapat
dilihat pada Gambar 3.1, dan rangkaian kontroller ON-OFF dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
KSK/PRODITE/UKM/2020 2/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Berdasarkan Gambar 3 dapat diamati bahwa jika Vin lebih kecil dibandingkan
dengan Vref maka output kontroler akan OFF, dan saat Vin lebih besar dari Vref
maka output kontroler akan ON.
Sinyal output dari kontroler ini memiliki dua keadaan, yaitu ON (U1) dan
OFF (U2), seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6, dengan:
KSK/PRODITE/UKM/2020 3/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Persamaan:
3. Three-State Controller
Three-state Controller adalah bagian dari kontroler multiposisi, yang dapat
menghasilkan banyak kemungkingan sinyal kontrol. Kontroler Three State ini
dapat menghasilkan tiga kemungkinan sinyal kontrol. Ilustrasi sinyal kontrol
inverting three-state terhadap sinyal error dapat dilihat pada Gambar 3.7, ilustrasi
sinyal kontrol lain untuk kontroler Three-State dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Aksi kontrol:
𝒄𝟑 , 𝒆 < 𝒆𝟏
𝒖 = {𝒄𝟐 , 𝒆𝟏 < 𝑒 < 𝒆𝟐
𝒄𝟏 , 𝒆 > 𝒆𝟐
KSK/PRODITE/UKM/2020 4/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Besar nilai setiap state maupun batas-batas nilai error bergantung pada
perancangan kontroler, misalnya pada Gambar 8 saat error lebih besar dari e2
(+e1), kontroler akan mengeluarkan output sebesar 100%, saat error berada pada
nilai e1 dan e2 (-e1 dan +e1), kontroler akan mengeluarkan output sebesar 50%, dan
saat error lebih kecil dari e1 (-e1) kontroler akan mengeluarkan output nol. Three-
state control dapat disebut juga sebagai dead-zone jika nilai sinyal kontrol c2 pada
Gambar 3.7 adalah nol. Realisasi rangkaian elektronik inverting three-state
controller dapat dilihat pada Gambar 3.9.
KSK/PRODITE/UKM/2020 5/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Komparator 1
Komparator 2
Semakin negatif error yang didapat, semakin positif aksi kontrol yang
dihasilkan, sehingga benar bahwa rangkaian tersebut adalah inverting three-state
controller. Untuk menghasilkan non-inverting three-state controller, cukup
dengan menambahkan inverter atau mengganti summing amplifier dengan tipe
non-inverting.
Three-state controller dapat dikembangkan menjadi multi-state
controller. Prinsipnya sama, namun jumlah komparator yang digunakan lebih
banyak, sehingga dapat dihasilkan banyak level tegangan output yang berbeda-
beda.
Salah satu kegunaan three-state controller adalah kendali putaran motor
DC: berputar ke kanan, ke kiri, atau diam.
KSK/PRODITE/UKM/2020 6/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
4. Floating Controller
KSK/PRODITE/UKM/2020 7/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
KSK/PRODITE/UKM/2020 8/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
LEMBAR KERJA
1. Hubungkan power supply DC sebagai Set Point (SP) pada pin input negatif op-amp.
2. Hubungkan pin Process Value (PV) pada pin input positif op-amp. Potensiometer PV
dapat digunakan untuk mengubah-ubah nilai tegangan yang diinginkan.
3. Amati tegangan output dengan multimeter dan catat pada Tabel 3.1 untuk tiga kondisi
SP berbeda.
Vo
No SP
PV < SP PV > SP
1
2
3
1. Hubungkan power supply DC sebagai Set Point (SP) pada pin input positif op-amp.
2. Hubungkan pin PV pada pin input negatif op-amp. Potensiometer PV dapat digunakan
untuk mengubah-ubah nilai tegangan yang diinginkan.
3. Amati tegangan output dengan multimeter dan catat pada Tabel 3.2 untuk tiga kondisi
SP berbeda.
Vo
No SP
PV < SP PV > SP
1
2
3
KSK/PRODITE/UKM/2020 9/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
1. Hubungkan power supply DC sebagai Set Point (SP) pada pin input negatif op-amp.
2. Hubungkan pin PV pada pin input positif op-amp (sebelah kiri resistor, bukan sebelah
kanannya). Potensiometer PV dapat digunakan untuk mengubah-ubah nilai tegangan
yang diinginkan.
3. Hubungkan kedua pin Rf, satu tepat ke pin input positif op-amp, dan yang lainnya ke
pin output op-amp. Untuk mengukur output, switch diubah ke mode OFF. Sedangkan
untuk mengukur hambatan potensio Rf, switch diubah ke mode MEAS.
4. Amati perubahan tegangan output dengan multimeter, apakah terlihat karakteristik
hysteresis dan bandingkan dengan hasil perhitungan. Catat pada Tabel 3.3 untuk tiga
kondisi Rf yang berbeda, dan kembali bandingkan.
1. Hubungkan pin PV pada pin error (e) Kontroler Three State & Floating.
Potensiometer PV dapat digunakan untuk mengubah-ubah nilai tegangan yang
diinginkan.
2. Hubungkan probe osiloskop pada VH dan VL. Atur kedua Y Cursor osiloskop agar
KSK/PRODITE/UKM/2020 10/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
4. Amati hasilnya dengan osiloskop dan catat pada Tabel 3.4 untuk tiga kondisi VH dan
VL yang berbeda dengan mengubah-ubah potensiometer.
5. Gambarkan hubungan sinyal kontrol terhadap sinyal error untuk semua kondisi yang
tersebut.
VO
VH VL
Error < VL VL < Error < VH Error > VH
1. Hubungkan pin PV pada pin input positif summing point. Potensiometer PV dapat
digunakan untuk mengubah-ubah nilai tegangan yang diinginkan.
2. Hubungkan pin output summing point ke pin error (e), dan pin output three-state ke
pin input integrator
KSK/PRODITE/UKM/2020 11/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
3. Hubungkan pin output integrator ke pin input negatif summing point. Dengan
demikian didapat suatu sistem closed-loop dari Floating controller.
4. Amati tegangan di output integrator dengan osiloskop. Atur nilai VH dan VL sesuai
Tabel 3.5.
5. Gambarkan respon sinyal output integrator pada kondisi PV yang berbeda sesuai
Tabel 3.5. Catat nilai akhir output untuk tiap kondisi PV pada Tabel 3.5.
Output Integrator
PV
VH, VL = ±4 V VH, VL = ±2 V
-9 V
9V
-5 V
5V
KSK/PRODITE/UKM/2020 12/13
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
LAMPIRAN
KSK/PRODITE/UKM/2020 13/13