Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS GARUM


Jl. Raya Sumberdiren No. 41 Garum Telp (0342) 561081
email : pkm.garum@blitarkab.go.id website https://puskesmasgarum.blitarkab.go.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KAJIAN & INTERVENSI PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

TATANAN PONDOK PESANTREN

UPT PUSKESMAS GARUM

NOMOR: KAK / ………………. / 2023

I. PENDAHULUAN

Pemberdayaan masyarakat di Pondok Pesantren merupakan upaya fasilitasi, agar warga pondok pesantren mengenal masalah yang

dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan

setempat. Upaya fasilitasi tersebut diharapkan pula dapat mengembangkan kemampuan warga pondok pesantren untuk menjadi perintis/ pelaku dan

pemimpin yang dapat menggerakkan masyarakat berdasarkan asas kemandirian dan kebersamaan.

Mengingat pondok pesantren telah tumbuh dan berkembang hampir di seluruh daerah, maka diharapkan kegiatan ini dapat menyebar

secara merata di seluruh Indonesia. Pada umumnya santri yang belajar di pondok pesantren berusia antara 7-19 tahun, dan di beberapa pondok

pesantren lainnya menampung santri berusia dewasa. Poskestren merupakan bagian integral dari UKS, di mana sasaran UKS adalah seluruh warga

sekolah mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan menengah, yang meliputi sekolah umum, keguruan, Sekolah Luar Biasa (SLB),

termasuk pondok pesantren, baik jalur sekolah maupun luar sekolah.

Pondok pesantren yang ada di Indonesia berjumlah 27.218 lembaga, terdiri dari 13.446 (49,4 %) pondok pesantren salafi/salafiah

(tradisional), 3.064 (11,3 %) pondok pesantren khalafi/ khalafiah (modern), dan pondok pesantren terpadu/kombinasi sebanyak 10.708 (39,3 %),

dengan jumlah santri sebanyak 3.642.738 orang. Dari jumlah santri tersebut, laki-laki terdiri 1.895.580 (52,0 %) dan perempuan 1.747.158 (48,0%)

(Education Management Information System/EMIS, Kemenag, 2010/2011).

PHBS Pondok Pesantren adalah upaya untuk memberdayakan santri, pengunjung dan pengelola pondok agar tahu, mau dan mampu

untuk mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif mewujudkan Pondok Pesantren yang sehat. Pondok pesantren telah masuk

kategori sehat, bila santri, pengunjung dan pengelola ponodok, menggunakan air bersih, menggunakan jamban, membuang sampah pada tempatnya,

tidak merokok, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, dan membertantas jantik nyamuk.

II. LATAR BELAKANG

1. GAMBARAN UMUM

Pondok pesantren yang ada di Indonesia berjumlah 27.218 lembaga, terdiri dari 13.446 (49,4 %) pondok pesantren salafi/salafiah

(tradisional), 3.064 (11,3 %) pondok pesantren khalafi/ khalafiah (modern), dan pondok pesantren terpadu/kombinasi sebanyak 10.708 (39,3

%), dengan jumlah santri sebanyak 3.642.738 orang. Dari jumlah santri tersebut, laki-laki terdiri 1.895.580 (52,0 %) dan perempuan 1.747.158

(48,0%) (Education Management Information System/EMIS, Kemenag, 2010/2011).

Bila ditilik dari sisi kesehatan, pada umumnya kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren masih memerlukan perhatian dari

berbagai pihak terkait, baik dalam aspek akses pelayanan kesehatan, berperilaku sehat maupun aspek kesehatan lingkungannya. Salah satu

upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga pondok pesantren adalah menumbuh kembangkan Poskestren.

Pondok Pesantren merupakan salah satu UKBM yang harus dipelihara kesehatan dan kebersihannya, hal tersebut tidak lepas

karena penularan berbagai penyakit sangat mudah terjadi di lingkungan pondok pesantren. Interaksi yang sering dan penggunaan sarana

prasarana secara bersama-sama merupakan salah satu pemicu cepatnya penyebaran penyakit di lingkungan pondok pesantren. Berdasarkan

hal tersebut diharapkan denan menjaga lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat meningkatkan kesehatan di lingkungan pondok

pesantren.

2. DASAR HUKUM
Permenkes Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

III. TUJUAN

1.
TUJUAN UMUM

Terwujudnya Ponsok Pesantren Mandiri, mampu mengenali, mencegah serta mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.

2.
TUJUAN KHUSUS

-
Memperkuat gerakan dan peran serta masyarakat pondok pesantren dalam pelaksanaan PHBS.

-
Meningkatkan akses informasi dan edukadi kepada masyarakat di pondok pesantren

-
Terwujudnya pondok pesantren sehat dengan meningkatkan PHBS

IV. RENCANA KEGIATAN

1. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Secara umum dalam pelaksanaan kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tatanan Pondok Pesantren sebagai berikut :

a. Kajian PHBS Pondok Pesatren

Lintas Program
No Kegiatan Pokok Pelaksanaan Program Promkes Lintas Sektor  Terkait
Terkait

1 Kajian PHBS - Petugas menyusun jadwal pendataan dan Program yang - Pengurus

tatanan Pondok persiapan pendataan (blangko) terkait dengan PONPES

Pesantren
- Petugas mengadakan pendataan sesuai dengan
indikator PHBS

Pondok Pesantren
jadwal

- Petugas melakukan pencatatan hasil wawancara

dan observasi dalam kuesioner/blanko yang

dibawa secara cermat

- Petugas merekap hasil data yang telah diperoleh


termasuk dalam klasifikasi 1,2,3,4

- Petugas melakukan Rekap berdasarkan masalah

yang ada

b. Intervensi PHBS di pondok Pesantren

No Lintas Program
Kegiatan Pokok Pelaksanaan Program Promkes Lintas Sektor  Terkait
Terkait

1 Intervensi PHBS - Petugas menyusun jadwal kegiatan Program yang terkait - Pengurus

Pondok Pesantren Intervensi dan Menyiapakan Materi PHBS dengan indikator PONPES

PHBS Pondok
Ponpes.

- Petugas Berkoordinasi dengan Pondok


Pesantren

Pesantren terkait kegiatan Intervensi PHBS

Pondok Pesantren

- Petugas melakukan melakukan kegiatan

intervensi PHBS Ponpes sesuai dengan

jadwal dengan metode ceramah dan Tanya


Jawab

- Petugas melaporkan hasil kegiatan

intervensi PHBS kepada PJ UKM

2. SASARAN

a. Pengurus Pondok Pesantren

b. Santri & Santriwati Pondok Pesantren

3. JADWAL PELAKSANAAN

KEGIATAN WAKTU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kajian PHBS tatanan Pondok X


Pesantren

Intervensi PHBS Pondok Pesantren X X

4. RENCANA PEMBIAYAAN

Pembiayaan pada kegiatan PHBS Pondok Pesantren di bebankan pada dana BLUD tahun 2023

5. HASIL YANG DIHARAPKAN

Masyarakat Pondok Pesantren dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

V. PENUTUP

1. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan dicatat dan dievaluasi kemudian di laporkan ke PJ UKM Esensial. Hasil Pelaporan survey PHBS tatanan Pondok Pesantren

dilaporkan saat Lokmin lintas program dan lintas sektor. Apabila hasil tidak memenuhi klasifikasi IV maka dilakukan intervensi lanjut.

Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan pendataan selesai kemudian di rekap dan di analisis.

2. RENCANA TINDAK LANJUT

Melakukan Sosialisai atau intervensi PHBS di tatanan Pondok Pesantren sebanyak minimal 2 kali dalam 1 tahun.

Garum, 2 Januari 2023


Mengetahui,

Kepala UPT Puskesmas Garum Pelaksana Kegiatan

ERNAWATI FALASIPAH, S.KM


Dr. EVI ROSSALINA
NIP.19860111 2022 21 2 001
NIP. 19740126 200604 2 016

Anda mungkin juga menyukai