Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM VIROLOGI

PRAKTIKUM KE 4
PEMERIKSAAN RUJUKAN PENYAKIT VIRUS DENGUE (DBD)

Oleh :
Nama : Sherina Ananda
NIM : PO.71.34.2.20.023
Prodi : D-IV Teknologi Laboratorium Medis

Dosen Pembimbing : Drs. Refai, M.Kes


Dr. Erwin Edyansyah, M.Sc
Iis Afriani, S.Si,. M,Mi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue,


ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang terdiri dari 4
serotipe virus dari genus flavivirus, family Flaviviridae. Infeksi virus dengue
menimbulkan menifestasi klinis bervariasi dari ringan (mild undifferentiated febrile
illness) sampai berat disertai syok (Dengue Syok Syndrome [DSS]) (Jurnal
Kedokteran Mulawarman, 2018).
Pemeriksaan serologis penting untuk mengkonfirmasi diagnosis DBD pada
fase awal karena dari semua pasien DBD sebanyak 20%-30% diantaranya berlanjut
dan menimbulkan syok (DSS). DBD yang berlanjut menjadi syok merupakan
masalah serius dan paling banyak ditemukan pada anak-anak. DBD yang menyerang
anak-anak cenderung lebih meningkatkan morbiditas dan mortalitas sehingga
diperlukan perhatian lebih, baik pada derajat klinis maupun hasil laboratorium.
Gejala klinis berupa demam tinggi (38-40°C) yang berlangsung 2-7 hari,
dengan gejala perdarahan, berbentuk uji Rumpel leede positif atau adanya bintik
merah (purpura), garis merah, mimisan, perdarahan gusi, muntah darah dan tinja
hitam, nyeri otot dan persendian, renjatan yang ditandai oleh rasa nyeri perut, mual,
muntah, penurunan tekanan darah, pucat, rasa dingin yang tinggi, terkadang disertai
perdarahan dalam. Masa inkubasi berlangsung selama 4-6 hari (D.Irwadi, 2007).

B. Tujuan

Tujuan praktikum Pemeriksaan rujukan untuk memeriksa penyakit virus


dengue (DBD) adalah untuk mengetahui dan mampu melakukan cara pemeriksaan
rujukan untuk pemeriksaan virus dengue (DBD) dengan baik, benar, dan tepat.
I. MATERI DAN METODE

A. Materi

Virus Dengue Virus dengue merupakan virus RNA untai tunggal, bagian dari
family flavivviridae, genus flavivirus. Ada empat serotipe virus dengue yaitu, DEN-1,
DEN-2, DEN-3, DEN-4. Struktur antigen ke-4 ini sangat mirip satu dengan yang lain,
namun antibody terhadap masing-masing serotipe tidak dapat saling memberikan
perlindungan silang. (Misnadiarly, 2009).
Vektor Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti. Aedes
aegypti adalah salah satu vektor nyamuk yang paling efisien untuk arbovirus, karena
nyamuk ini sangat antropobilik dan hidup dekat manusia dan sering hidup di dalam
rumah. Kebutuhan kelembaban yang tinggi mempengaruhi nyamuk untuk mencari
tempat yang lembab dan basah sebagai tempat hinggap atau istirahat. Pada
kelembaban kurang dari 60% umur nyamuk akan menjadi lebih pendek sehingga
nyamuk tersebut tidak bisa menjadi vektor karena tidak cukup waktu untuk
perpindahan virus dari lambung ke kelenjar ludahnya (Jurnal Kesehatan Lingkungan).
Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menskrining penderita DBD
adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah trombosit
dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis, serta pemeriksaan
serologis. Pemeriksaan serologis ditujukan untuk deteksi antibody spesifik terhadap
virus dengue. 10 Pemeriksaan ini juga berguna untuk sarana dalam membantu
penegakan dari diagnosis DBD sebagai upaya pencegahan perjalanan penyakit DBD
kearah SSD.
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang
berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang
digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah di ujung jari tangan (fingerstick)
atau anak daun telinga. Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick) pada
1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari kaki. Lokasi pengambilan tidak boleh
menunjukkan adanya gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi
(oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau sianosis setempat (Iskandar, 2015).
B. Metode

Pemeriksaan Rujukan Sampel Darah Kapiler Untuk Pemeriksaan Virus Dengue


II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

B. Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu pengambilan sampel darah


kapiler untuk pemeriksaan virus dengue (DBD), terdapat hal – hal yang harus
diperhatikan seperti :
 Kertas saring/ filter paper harus terisi penuh dengan darah sampai jenuh
 Kertas saring / filter paper harus dikeringkan diudara / suhu kamar, darah harus
mengering dengan sendirinya (sampai terangat/terlepas dengan sendirinya).
Tidak boleh dipaksa lepas karena akan menyebabkan darah tidak jenuh.
 Pada saat kertas saring / filter paper ditempelkan harus dipastikan benar – benar
kering.
 Pada saat belum kering, sampel darah tidak bisa dilakukan pengiriman karena
sampel darah tersebut dapat membusuk.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa


pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan virus dengue (DBD) terdapat hal - hal
yang harus diperhatikan dengan benar agar tidak terjadinya kesalahan dalam
pengambilan sampel tersebut.

B. Saran

Disarankan agar seorang ATLM menguasai standar, syarat, prosedur dan


teknik pengambilan darah yang baik, serta dapat menjaga kebersihan area kerja
sebelum dan sesudah melakukan pengambilan darah/sampel. Pengambilan
darah diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas-peras untuk mencegah
terbentuknya jendalan.
DAFTAR REFERENSI

Gandasoebrata, R. 1999. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Penerbit Dian


Rakyat.

Rusdin. 2015. Penuntun Praktikum Phlebotomy. Sulawesi Selatan: Penerbit &


Perc. Pustaka As Salam.

Depkes RI. 2004. Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Depkes RI

Sidharta, Rina, dkk. 2012. Buku Ajar Flebotomi. Yogyakarta: Penerbit:


Buku Kedokteran.

Marya Ulfa Karina. 2016. Pengambilan Darah Kapiler Dan Darah Vena.Semarang:
Universitas Muhammadiyah Semarang. Di akses tanggal 23 April2019.

Anda mungkin juga menyukai