Anda di halaman 1dari 22

LANGKAH I : MENENTUKAN TEMA DAN SASARAN TEMA

Periode : Januari 2017

1.1. IDENTIFIKASI MASALAH


1.1.1 Persentase Proporsi pasien TB yang dites HIV <100%
Sumber data : Laporan TB.07 dan TB.08 PKC Kelapa Gading
Periode : Januari 2016 - Desember 2016
Pengumpul Data : Yeliana R
Tabel 1. Persentase Proporsi pasien TB yang dites HIV Tahun 2016

Target
Jumlah Pasien Proporsi Indikator
Jumlah Pasien
TB yang dites pasien TB yang Proporsi
TB
HIV dites HIV pasien TB
No PUSKESMAS Januari 2016 -
Januari 2016 - Januari 2016 - yang dites HIV
Desember
Desember Desember Januari 2016 -
2016
2016 2016 Desember
2016
Kecamatan
1. Kelapa 8 27 22.2% 100%
Gading
Kelapa
2. Gading Timur 0 12 0% 100%
I
Kelapa
3. Gading Timur 0 9 0% 100%
II
Pegangsaan
4. 1 16 6.25% 100%
Dua A
Pegangsaan
5. 0 21 0% 100%
Dua B

Jumlah Total 9 85 10.58% 100%

ANALISA
Pencapaian Proporsi pasien TB yang dites HIV Januari 2016 -Desember
2016 adalah 8.23% dibawah Target Indikator 100%.
1.1.2 Persentase Angka Kesembuhan (Cure Rate) <90%
Sumber data : Laporan TB.07 dan TB.08 PKC Kelapa Gading
Periode : Januari 2016 - Desember 2016
Pengumpul Data : dr. Ihsan Panji Santiko

Tabel 2. Persentase Angka Kesembuhan (Cure Rate) Tahun 2016


Jumlah Pasien Jumlah Pasien Target
baru TB Paru baru TB Paru Indikator
Angka
Terkofirmasi Terkofirmasi Angka
Kesembuhan
Bakteriologis Bakteriologis Kesembuhan
No PUSKESMAS Januari 2016 -
yang sembuh yang diobati Januari 2016 -
Desember
Januari 2016 - Januari 2016 - Desember
2016
Desember Desember 2016
2016 2016
Kecamatan
1. Kelapa 6 15 40% 90%
Gading
Kelapa
2. Gading Timur 5 5 100% 90%
I
Kelapa
3. Gading Timur 2 4 50% 90%
II
Pegangsaan
4. 5 6 83.3% 90%
Dua A
Pegangsaan
5. 6 9 66% 90%
Dua B

Jumlah Total 24 39 61.5% 90%

Analisa
Pencapaian Persentase Angka Kesembuhan pada tahun 2016 adalah 61.5%,
dibawah Target Indikator yaitu 90%.
1.1.3 Persentase Angka Notifikasi Kasus TB (Case Notification Rate = CNR) <86%
Sumber data : Laporan TB.07 dan TB.08 PKC Kelapa Gading
Periode : Januari 2016 - Desember 2016
Pengumpul Data : Husniyati Luthfiyah, Amd.Kep

Tabel 3. Data Persentase Angka Notifikasi Kasus TB (CNR) Tahun 2016


Target
Angka
Jumlah Pasien Indikator
Target Kasus Notifikasi
TB Angka
Januari 2016 - Kasus
No PUSKESMAS Januari 2016 - Kesembuhan
Desember Januari 2016 -
Desember Januari 2016 -
2016 Desember
2016 Desember
2016
2016
Kecamatan
1. Kelapa 27 138 19.6% 86%
Gading
Kelapa
2. Gading Timur 12 138 8.7% 86%
I
Kelapa
3. Gading Timur 9 138 6.5% 86%
II
Pegangsaan
4. 16 138 11.6% 86%
Dua A
Pegangsaan
5. 21 138 15.2% 86%
Dua B

Jumlah Total 85 138 61.6% 86%

Analisa
Pencapaian Angka Notifikasi Kasus pada tahun 2016 adalah 61.6% dibawah
Target Indikator yaitu 86%.
1.1.4 Persentase Angka Penemuan kasus (Case Detection Rate = CDR) <70%
Sumber data : Laporan TB.07 dan TB.08 PKC Kelapa Gading
Periode : Januari 2016 - Desember 2016
Pengumpul Data : Husniyati Luthfiyah, Amd.Kep
Tabel 4. Data Angka penemuan kasus (CDR) Tahun 2016
Perkiraan Target
Jumlah Pasien Angka
Jumlah Pasien Indikator
baru TB Paru Penemuan
baru TB Paru Angka
BTA Positif Kasus
No PUSKESMAS BTA Positif Kesembuhan
Januari 2016 - Januari 2016 -
Januari 2016 - Januari 2016 -
Desember Desember
Desember Desember
2016 2016
2016 2016
Kecamatan
1. Kelapa 15 138 10.9% 52%
Gading
Kelapa
2. Gading Timur 5 138 3.6% 52%
I
Kelapa
3. Gading Timur 4 138 2.9% 52%
II
Pegangsaan
4. 6 138 4.3% 52%
Dua A
Pegangsaan
5. 9 138 6.5% 52%
Dua B
Jumlah Total
39 138 28.3% 52%
Sekecamatan

Analisa
Pencapaian Persentase Angka Penemuan kasus adalah 28.26%, dibawah Target
Indikator 52%.
1.1.5 Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan (Treatment Success Rate=TSR)
<90%
Sumber data : Laporan TB.07 dan TB.08 PKC Kelapa Gading
Periode : Januari 2016 – Desember 2016
Pengumpul Data : dr. Ihsan Panji Santiko
Tabel 5. Data Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan (TSR)
Jumlah Pasien Target
TB Paru Jumlah Pasien Indikator
Terkonfirmasi TB Paru Angka Angka
Bakteriologis Terkonfirmasi Keberhasilan Keberhasilan
(sembuh + Bakteriologis Pengobatan TB Pengobatan
No PUSKESMAS
pengobatan yang diobati Januari 2016 - TB
lengkap) Januari 2016 - Desember Januari 2016 -
Januari 2016 - Desember 2016 Desember
Desember 2016 2016
2016
Kecamatan
1. Kelapa 6 15 40% 90%
Gading
Kelapa
2. Gading Timur 5 5 100% 90%
I
Kelapa
3. Gading Timur 4 4 100% 90%
II
Pegangsaan
4. 5 6 83.3% 90%
Dua A
Pegangsaan
5. 6 9 66.7% 90%
Dua B
Jumlah Total
26 39 66.7% 90%
Sekecamatan

Analisa
Pencapaian Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan (TSR) adalah 66.7%,
dibawah Target Indikator 90%.
1.2. STRATIFIKASI MASALAH
Stratifikasi masalah dilakukan berdasarkan besar kesenjangan antara hasil
kinerja dengan target indikator kinerja. Didapatkan deviasi paling besar yaitu
Capaian Indikator Persentase proporsi pasien TB yang dites HIV pada Tahun
2016 sebesar 8.2% dari target 100%.

Tabel 6. Stratifikasi Masalah berdasarkan besar kesenjangan antara hasil


kinerja dengan target indikator kinerja
N TARGET CAPAIAN
MASALAH DEVIASI
O INDIKATOR INDIKATOR
Persentase proporsi pasien TB yang
1 dites HIV pada Tahun 2016 sebesar 100% 10.6% 89.4%
8.2% dari target indikator 100%
Persentase Angka Kesembuhan TB
2 pada tahun 2016 sebesar 61.5% dari 90% 61.5% 28.5%
target indikator 90%
Persentase Angka Notifikasi Kasus
3 TB pada Tahun 2016 sebesar 61.6% 86% 61.6% 24.4%
dari target indikator 86%
Persentase Angka Penemuan Kasus
4 TB pada Tahun 2016 sebesar 52% 28.3% 23.7%
28.3% dari target indikator 52%
Persentase Angka Keberhasilan
Pengobatan TB pada Tahun 2016
5 90% 66.7% 23.3%
sebesar 66.7% dari target indikator
90%

6
1.3. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah, digunakan Tabel Pareto
TABEL 7. Tabel Pareto Pemilihan Masalah
N %DEVIASI
MASALAH DEVIASI %DEVIASI
O KUMULATIF
Persentase proporsi pasien TB yang dites HIV
1 pada Tahun 2016 sebesar 10.58% dari target 89.4 47 47
indikator 100%
Persentase Angka Kesembuhan TB pada tahun
2 28.5 15 62
2016 sebesar 61.5% dari target indikator 90%
Persentase Angka Notifikasi Kasus TB pada
3 Tahun 2016 sebesar 61.6% dari target indikator 24.4 13 75
86%
Persentase Angka Penemuan Kasus TB pada
4 Tahun 2016 sebesar 28.3% dari target indikator 23.7 13 88
52%
Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TB
5 pada Tahun 2016 sebesar 66.7% dari target 23.3 12 100
indikator 90%
TOTAL
189.3 100

DIAGRAM PARETO

189.3 100%

169.3
88%
149.3 75%
129.3 62%
109.3
47% 50%
89.3
69.3
49.3 Series1
29.3
9.30000000000001 0%
0%
-10.7 MS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5

Keterangan:
MS-1 Persentase proporsi pasien TB yang dites HIV pada Tahun 2016 sebesar
10.58% dari target indikator 100%
MS-2 Persentase Angka Kesembuhan TB pada tahun 2016 sebesar 61.5% dari
target indikator 90%
MS-3 Persentase Angka Notifikasi Kasus TB pada Tahun 2016 sebesar 61.6%
dari target indikator 86%
MS-4 Persentase Angka Penemuan Kasus TB pada Tahun 2016 sebesar 28.3%
dari target indikator 52%
MS-5 Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TB pada Tahun 2016 sebesar
66.7% dari target indikator 90%

7
1.4. MENENTUKAN TEMA DAN SASARAN TEMA
1.4.1. Menentukan Tema
Dengan melihat diagram pareto diatas, masalah Persentase proporsi pasien
TB yang dites HIV mendapat skor prioritas terbesar. Berdasarkan hal tersebut
maka gugus Permata HiTS menetapkan tema:

“Meningkatkan Kualitas Pelayanan Tes HIV Bagi Penderita TB Di Wilayah


Kecamatan Kelapa Gading”

Hal-hal lain yang menjadi dasar masalah ini dipilih yaitu:


1. Untuk mewujudkan Strategi Global Three Zeroes dari United Nations
Programme On HIV/AIDS (UNAIDS) yaitu: zero new infection, zero deaths
dan zero stigma discrimination.
2. Permenkes RI No.21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan
AIDS berisi kebijakan semua pasien TB ditawarkan untuk melakukan
pemeriksaan diagnosis HIV tanpa melihat factor resiko.
3. SK Kepala BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading No. Tahun 2017
Tanggal Januari 2016 Tentang Pembentukan Tim Gugus Kendali Mutu
BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading telah menginstruksikan tim
untuk menyelesaikan masalah pelayanan Tes HIV pada penderita TB Di
Wilayah Kecamatan Kelapa Gading.
4. Ko-infeksi TB sering terjadi pada orang dengan HIV AIDS (ODHA). Orang
dengan HIV AIDS mempunyai kemungkinan sekitar 30 kali lebih beresiko
untuk sakit TB dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Tes
dan konseling HIV bagi pasien TB bertujuan agar petugas kesehatan
dapat membuat keputusan klinis dan/atau menentukan pelayanan medis
secara khusus yang tidak mungkin dilaksanakan tanpa mengetahui status
HIV seseorang seperti dalam pemberian terapi ARV.

1.4.2. Menentukan Sasaran Tema


Tabel 8. Pencapaian target perawatan balita gizi buruk tahun 2016

Target Indikator
persentase proporsi pasien
PERIODE persentase proporsi pasien
TB yang dites HIV
TB yang dites HIV
Januari-Maret 2016 2.35% 25%
April-Juni 2016 3.53% 50%
Juli-September 2016 5.88% 75%
Oktober-Desember 2016 10.58% 100%

8
Berdasarkan tabel di atas maka gugus Permata HiTS menetapkan sasaran tema :
“Meningkatkan persentase proporsi pasien TB yang dites HIV di Wilayah Kecamatan
Kelapa Gading dari 10.58% di Periode Januari-desember 2016 menjadi 100% di
periode Januari-Agustus 2017 ”

Tabel 9. Sasaran Panca Mutu


POTENSI
FAKTOR SASARAN POTENSI MANFAAT
KERUGIAN
Quality Melakukan Rapid Peningkatan Proporsi Pasien Target pasien TB
tes HIV pada TB di Tes HIV yang di tes HIV tidak
seluruh pasien TB tercapai
Cost Biaya TB-HIV KIT Pelayanan Tes HIV di Pasien TB tidak
sebesar Puskesmas Kelurahan dengan mendapat pelayanan
@100.000,- menggunakan TB-HIV KIT tes HIV di Puskesmas
Kelurahan
Delivery Tes HIV dilakukan Pelayanan TB-HIV menjadi Masyarakat
di Puskesmas lebih terjangkau bagi terhambat dalam
Kelurahan dengan masyarakat Kecamatan Kelapa mendapat akses
menggunakan TB- gading pelayanan TB-HIV
HIV KIT.
Health Pengobatan Pasien TB dengan HIV positif Pasien TB dengan
Pasien TB sesuai mendapat kombinasi HIV dapat meninggal
dengan status pengobatan OAT dan ARV bila tidak diketahui
HIV-nya status HIV-nya dan
tidak diberikan ARV
Morale Standar Petugas rutin melaksanakan Petugas tidak rutin
Operasional tes HIV pada pasien TB. melaksanakan Tes
Prosedur(SOP) HIV pada pasien TB
Pelayanan Tes
HIV pada pasien
TB

Tanggal:
Catatan Kepala Puskesmas Untuk Langkah 1:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Kepala BLUD Puskesmas Kecamatan
Kelapa Gading Fasilitator Ketua Gugus

drg. Dini Indrawati, MM Dr.Novy Erliana dr. Prayudi Andriana


NIP. 196905062000122003 NIP. 198509262014032004

LANGKAH II : MENCARI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

9
Periode : Februari 2017

2.1 MELAKUKAN BRAINSTORMING


Dari hasil brainstorming anggota gugus pada tanggal Februari 2017, kami
menginventariskan beberapa faktor penyebab sebagai berikut :
Tabel 10.
No Penyebab Pengusul Ide
1 Petugas medis di Puskesmas kelurahan tidak terlatih
Prayudi Andriyana
melakukan tes HIV
2 Ruang Pelayanan TB dan ruang pelayanan HIV di lokasi
yang berbeda
3 Peralatan Tes HIV tidak sesuai standar
4 Tidak ada Kolaborasi TB-HIV di Puskesmas Kelurahan Novy Erliana
5 Tidak ada petugas pelayanan HIV di Puskesmas
Kelurahan
6 Peralatan untuk tes HIV di Puskesmas Kelurahan tidak
lengkap
7 Pelayanan tes HIV hanya ada di Puskesmas Kecamatan Husniyati luthfiyah
8 Rujukan Tes HIV tidak berjalan
9 Tidak ada SOP pelayanan TIPK
10 Stigma negatif terhadap penyakit HIV Yeliana R
11 Tidak ada kegiatan dokling HIV khusus pasien TB
12 Tidak ada poli HIV di Puskesmas Kelurahan
13 Tidak ada alur pelayanan pasien TB-HIV Firdaus
14 Pasien menolak di tes HIV
15 Tidak ada Media KIE mengenai tes HIV
16 Pasien TB tidak mendapat Informasi mengenai Tes HIV
17 Pasien TB tidak mau dirujuk tes HIV di Puskesmas Ihsan Panji Santiko
Kecamatan
18 Tidak ada sosialisasi TIPK kepada petugas medis
19 Kit rapid tes HIV tidak tersedia di Puskesmas Kelurahan
20 Tidak ada laboratorium di Puskesmas Kelurahan Deasty

21 Tidak ada reagen Rapid Test HIV di Puskesmas kelurahan


22 Petugas medis tidak melakukan TKS atau TIPK terhadap
pasien TB

2.2 PENGELOMPOKAN PENYEBAB

10
Stratifikasi Calon Penyebab Berdasarkan Faktor Manusia, Metode, Alat, Material
dan Lingkungan sebagai berikut :
Tabel 11.
No Faktor Calon Penyebab
1 Manusia a. Petugas medis di Puskesmas kelurahan tidak terlatih melakukan tes HIV
b. Petugas medis tidak melakukan TKS atau TIPK terhadap pasien TB
c. Pasien TB tidak mau dirujuk untuk tes HIV
d. Pasien menolak di tes HIV
e. Tidak ada petugas pelayanan HIV di Puskesmas Kelurahan
f. Stigma negatif terhadap penyakit HIV
g. Pasien TB tidak mendapat Informasi mengenai Tes HIV
h. Tidak ada pendamping pasien TB untuk tes HIV
2 Metode a. Pelayanan tes HIV tidak ada di Puskesmas Kelurahan
b. Rujukan pasien TB untuk Tes HIV tidak berjalan
c. Tidak ada Kolaborasi TB-HIV di Puskesmas Kelurahan
d. Tidak ada alur pelayanan pasien TB-HIV
e. Follow up hasil rujukan tes HIV tidak dilakukan
f. KIE tes HIV tidak efektif
g. Tidak ada kegiatan dokling HIV khusus pasien TB
h. Tidak ada Media KIE mengenai tes HIV
3 Alat a. peralatan untuk tes HIV di Puskesmas Kelurahan tidak lengkap
b. Belum ada standar baku peralatan Tes HIV di Puskesmas Kelurahan
c. Tidak ada peralatan tes HIV portabel
4 Lingkungan a. Tidak ada poli HIV di Puskesmas Kelurahan
b. Ruang Pelayanan TB dan ruang pelayanan HIV di lokasi yang berbeda
5 Material a. Reagen Rapid Tes HIV tidak tersedia di Puskesmas kelurahan

11
2.3 MENGGAMBARKAN DALAM DIAGRAM SEBAB AKIBAT

Metode Alat Peralatan untuk tes


Material KIE Tes HIV tidak efektif
HIV di PKL tidak
Tidak ada dokling lengkap

KIT Tes HIV tidak Tidak ada media KIE


tersedia Tes HIV
Reagen rapid tes
Belum ada standar
HIV tidak
tersedia di PKL Tidak ada kolaborasi TB HIV di PKL baku peralatan tes
Rujukan Tes HIV tidak berjalan
HIV di PKL

Tidak ada alur pelayanan program TB dan HIV


Follow up/tindak lanjut hasil
Petugas medis di PKL
Pelayanan tes HIV tidak ada di PKL rujukan tes HIV tidak di lakukan
tidak terlatih melakukan
tes HIV
Tidak ada alur pelayanan pasien
Petugas medis di PKL tidak terlatih melakukan tes HIV % Proporsi
TB-HIV
pasien TB di
tes HIV
dibawah
Pasien TB tidak mau Ruang pelayanan TB dan 100%
dirujuk untuk tes HIV Tidak ada petugas ruang pelayanan HIV di
pelayanan HIV di PKL
lokasi yang berbeda
Pasien menolak di tes HIV

Petugas Medis tidak melakukan tes


Stigma Negatif terhadap penyakit HIV HIV terhadap pasien TB Tidak ada poli
HIV di PKL
Pasien TB tidak mendapat
KIE mengenai Tes HIV Petugas Medis di PKL
tidak terlatih
melakukan tes HIV
Lingkungan
Manusia
12
2.4 MENCARI AKAR PENYEBAB

Berdasarkan metode Diagram sebab-akibat tersebut di atas, maka ditetapkan calon


akar penyebab dominan yang akan diuji adalah 6 (lima) calon, yaitu :
:
1. Pasien TB tidak mendapat KIE mengenai Tes HIV
2. Petugas Medis di PKL tidak terlatih melakukan tes HIV
3. Tidak ada media KIE Tes HIV
4. KIT Tes HIV tidak tersedia
5. Tidak ada alur pelayanan pasien TB-HIV
6. Belum ada standar baku peralatan tes HIV di PKL

13
LANGKAH III : MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN

3.1. Pembuktian ( Uji Hipotesa)


3.1.1 Pembuktian penyebab dominan :
1. Pasien TB tidak mendapat KIE tentang tes HIV
Metode : Mengumpulkan data primer
Pengumpul Data : dr. Ihsan Panji Santiko
No Sebab Akibat X² Y² XY KETERANGAN
(X) (Y)

1 X : Jumlah pasien TB tidak dilakukan


8 12 64 144 96
KIE tes HIV

2 Y : Jumlah pasien TB yang tidak di tes


6 9 36 81 54
HIV

3 9 15 81 225 135 R1 = (5*747) – (45*78)

4 12 21 144 441 252 √ [(5*425) – (45)2 ] * [(5*1332) – (78)2]

5 10 21 100 441 210 R1 = 0.9375

Jumlah 45 78 425 1332 747 (R1)2 = 0.8789 x 100% = 87.89 %

25

20

15
Series2
Linear (Series2)
10

0
5 6 7 8 9 10 11 12 13

Diagram scatter pembuktian penyebab dominan: Pasien TB tidak mendapat KIE tentang tes HIV

14
Keterangan :
X : Jumlah pasien TB tidak dilakukan KIE tes HIV
Y : Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV

Analisa diagram scatter :


Berdasarkan tabel dan diagram scatter di atas terdapat hubungan positif antara Jumlah
pasien TB tidak dilakukan KIE tes HIV dengan Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV
sebesar 87,89%, sehingga gugus berpendapat bahwa Pasien TB tidak mendapat KIE
tentang tes HIV merupakan salah satu faktor penyebab dominan.

3.1.2 Pembuktian penyebab dominan :


1. Petugas medis di Puskesmas Kelurahan tidak terlatih melakukan tes HIV
Metode : Kuesioner
Pengumpul data : dr. Prayudi Andriana
No Sebab Akibat X² Y² XY KETERANGAN
(X) (Y)

1 6 12 36 144 72 X : Pengetahuan tenaga kesehatan di


2 3 12 9 144 36 puskesmas kelurahan mengenai tes HIV
3 3 12 9 144 36 Y : Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV
4 7 9 49 81 63
5 3 9 9 81 27
6 4 9 16 81 36 R1 = (15*972) – (68*210)
7 4 9 16 81 36 √ [(15*330) – (68)2 ] * [(15*3276) – (210)2]
8 4 9 16 81 36
9 6 15 36 225 90 R1 = 0.2340
10 4 15 16 225 60
11 4 15 16 225 60 (R1)2 = 0.0547 x 100% = 5.47 %
12 6 21 36 441 126
13 4 21 16 441 84
14 5 21 25 441 105
15 5 21 25 441 105
Jumla 68 210 330 3276 972
h

15
25

20

15
Series2
Linear (Series2)
10

0
2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5

Diagram scatter pembuktian penyebab dominan: Petugas medis di Puskesmas Kelurahan tidak
terlatih melakukan tes HIV

Keterangan :
X : Pengetahuan tenaga kesehatan di puskesmas kelurahan mengenai tes HIV
Y : Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV

Analisa diagram scatter :


Berdasarkan tabel dan diagram scatter di atas terdapat hubungan positif antara
Pengetahuan tenaga kesehatan di puskesmas kelurahan mengenai tes HIV dengan
Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV sebesar 5,47% sehingga gugus berpendapat
bahwa Petugas medis di Puskesmas Kelurahan tidak terlatih melakukan tes HIV
merupakan salah satu faktor penyebab dominan.

16
3.1.3 Pembuktian Penyebab Dominan :
1. Tidak ada media KIE mengenai tes HIV
Metode : Mengumpulkan data primer
Pengumpul data : Yelliana

Sebab Akibat
No X² Y² XY
(X) (Y) KETERANGAN

X : Jumlah pasien TB yang dilakukan KIE


1 4 12 16 144 48
tentang tes HIV tanpa bantuan media KIE

2 3 9 9 81 27 Y : Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV

3 6 15 36 225 90 R1 = (5x585) – (33x78)

4 9 21 81 441 189 √ [(5x263) – (33)2 ] x [(5x1332) – (78)2]

5 11 21 121 441 231 R1 = 0,9728

(R1)2 = 0.9463 x 100% = 94.63 %

Jumlah 33 78 263 1332 585

25

20

15
Series2
Linear (Series2)
10

0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Diagram scatter pembuktian penyebab dominan : Tidak ada media KIE mengenai tes HIV

17
Keterangan :
X : Jumlah pasien TB yang dilakukan KIE tentang tes HIV tanpa bantuan media KIE
Y : Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV

Analisa diagram scatter :


Berdasarkan tabel dan diagram scatter di atas terdapat hubungan positif antara Jumlah
pasien TB yang dilakukan KIE tentang tes HIV tanpa bantuan media KIE dengan
Jumlah pasien TB yang tidak di tes HIV sebesar 94,63% sehingga gugus berpendapat
bahwa Tidak ada media KIE mengenai tes HIV merupakan salah satu faktor penyebab
dominan.

3.1.4 Pembuktian Penyebab Dominan :


1. Kit Tes HIV tidak tersedia di puskesmas kelurahan
Metode : Mengumpulkan data primer
Pengumpul data : Deasty S.M.
Sebab Akibat
No X² Y² XY
(X) (Y) KETERANGAN

X : Jumlah kelengkapan peralatan tes HIV di


1 5 6 25 36 30
puskesmas kelurahan

Y : Jumlah pasien TB di puskesmas kelurahan


2 6 9 36 81 54
yang dirujuk tes HIV ke puskesmas kecamatan

3 7 10 49 100 70 R1 = (4*226) – (24*37)

4 6 12 36 144 72 √ [(4*146) – (24)2 ] * [(4*361) – (37)2]

(R1) = 0,6533

Jumlah 24 37 146 361 226 (R1)2 = 0,4268 x 100% = 42.68%

18
14

12

10

8
Series2
6 Linear (Series2)

0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5

Diagram Scatter Pembuktian Penyebab Dominan : Kit Tes HIV tidak tersedia di puskesmas
kelurahan

Keterangan :
X : Jumlah kelengkapan peralatan tes HIV di puskesmas kelurahan
Y : Jumlah pasien TB di puskesmas kelurahan yang dirujuk tes HIV ke puskesmas kecamatan

Analisa diagram scatter :


Berdasarkan tabel dan diagram scatter di atas terdapat hubungan positif antara Jumlah
kelengkapan peralatan tes HIV di puskesmas kelurahan dengan Jumlah pasien TB di
puskesmas kelurahan yang dirujuk tes HIV ke puskesmas kecamatan sebesar 42,68%
sehingga gugus berpendapat bahwa Kit Tes HIV tidak tersedia di puskesmas kelurahan
merupakan salah satu faktor penyebab dominan.

19
3.1.5 Pembuktian Penyebab Dominan :
1. Tidak ada alur pelayanan pasien TB-HIV
Metode : Mengumpulkan data primer
Pengumpul data : dr. Novy Erliana
Sebab Akibat
No X² Y² XY
(X) (Y) KETERANGAN

1 7 12 49 144 84 X : pengetahuan petugas tentang alur


2 4 12 16 144 48 pelayanan TB-HIV
3 3 12 9 144 36 Y : Jumlah pasien TB yang tidak di rujuk untuk
4 6 9 36 81 54 tes HIV
5 3 9 9 81 27 R1 = (24*1953) – (113*399)
6 3 9 9 81 27 √ [(24*615) – (113)2 ] * [(24*7245) – (399)2]
7 3 9 9 81 27
8 3 9 9 81 27 (R1) = 0,3301
9 6 15 36 225 90
10 4 15 16 225 60 (R1)2 = 0,1090 x 100% = 10,90%
11 3 15 9 225 45
12 6 21 36 441 126
13 3 21 9 441 63
14 3 21 9 441 63
15 3 21 9 441 63
16 9 21 81 441 189
17 9 21 81 441 189
18 7 21 49 441 147
19 6 21 36 441 126
20 5 21 25 441 105
21 5 21 25 441 105
22 4 21 16 441 84
23 4 21 16 441 84
24 4 21 16 441 84
Jumlah 113 399 615 7245 1953

20
25

20

15
Series2
Linear (Series2)
10

0
2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diagram Scatter Pembuktian Penyebab Dominan : Tidak ada alur pelayanan pasien TB-
HIV

Keterangan :
X : pengetahuan petugas tentang alur pelayanan TB-HIV
Y : Jumlah pasien TB yang tidak di rujuk untuk tes HIV

Analisa diagram scatter :


Berdasarkan tabel dan diagram scatter di atas terdapat hubungan positif antara
pengetahuan petugas tentang alur pelayanan TB-HIV dengan Jumlah pasien TB yang
tidak di rujuk untuk tes HIV sebesar 10,9% sehingga gugus berpendapat bahwa Tidak
ada alur pelayanan pasien TB-HIV merupakan salah satu faktor penyebab dominan.

3.1.5. Koefisien Korelasi


Tabel 14. Koefisien Korelasi dari Akar Penyebab

Penyebab Dominan R R² %
1. Tidak ada media KIE mengenai tes HIV 0,972 39,17
94,63
8
2. Pasien TB tidak mendapat KIE tentang tes HIV 0,937 36,39
87,89
5
3. Kit Tes HIV tidak tersedia di puskesmas kelurahan 0,653 17,67
42,68
3
4. Tidak ada alur pelayanan pasien TB-HIV 0,330 4,51
10,9
1
5. Petugas medis di Puskesmas Kelurahan tidak terlatih melakukan tes
0,234 2,26
5,47
HIV 0
JUMLAH 3,127 241,5 100

21
7

4.512
17.66
36.38

PD 1
PD 2
PD 3
PD 4
PD 5

39.17
2.2
6

Gambar 9. Diagram Pie Koefisien Korelasi dari Akar Penyebab

Kesimpulan :
Berdasarkan uji hipotesa tersebut, maka gugus menetapkan yang menjadi penyebab
dominan adalah :
1. Tidak ada media KIE mengenai tes HIV
2. Pasien TB tidak mendapat KIE tentang tes HIV
3. Kit Tes HIV tidak tersedia di puskesmas kelurahan
4. Tidak ada alur pelayanan pasien TB-HIV
5. Petugas medis di Puskesmas Kelurahan tidak terlatih melakukan tes HIV

22

Anda mungkin juga menyukai