LITERATUR
ABSTRAK
Latar belakang : Pasien dengan edema paru akut adalah suatu keadaan gawat darurat dengan tingkat
mortalitas yang masih tinggi. Acute Lung Odema (ALO) atau Edema Paru adalah kondisi dimana
cairan terakumulasi di dalam paru-paru, biasaya diakibatkan oleh ventrikel kiri jantung yang tidak
memompa secara adekuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji literatur terkait berbagai
intervensi mengatasi pola nafas pada pasien dengan diagnosa edema paru accute. Metode penelitian:
pencarian terbatas dilakukan di dua data base yaitu PUBMED dan GOOGLE SCHOLAR. Kriteria
artikel yaitu artikel berbahasa inggris, studi diterbitkan tahun terbit 2012-2022 dan menggunakan
studi Randomized Control Trial. Peneliti menemukan 300 artikel dan hanya 5 artikel yang masuk
dalam kriteria penelitian yaitu intervensi untuk mengembalikan pola nafas yang normal. Hasil
penelitian literatur mengungkap intervensi yang dilaporkan efektif untuk menstabilkan pola nafas
pada pasien edema paru. Kesimpulan : Kelima intervensi tersebut efektif untuk menurunkan dyspnea
pada pasien edema paru. Namun perlu adanya intervensi keperawatan yang lebih terbaru dan mudah
diaplikasikan. Penelitian lanjut untuk intervensi pengembangan menurunkan dyspnea yaitu kombinasi
tele nursing, spiritual dan physical training akan menjadi salah satu masukan pilihan intervensi untuk
menurunkan sesak nafas pada pasien edema paru.
.
Pengaruh Breathing Pahlawi & D : Case Dyspnea Pemberian intervensi fisioterapi berupa deep breathing
Exercise dan Farhani, Report Study Severity Scale exercise dan Respiratory stretching terbukti dapat
Stretching Terhadap indonesia R:1 memperbaiki pola napas yang ditunjukkan dengan
Penurunan Sesak Pada Responden penurunan nilai respiration rate dan heart rate namu
Kasus Pneumothorax Latihan ini masih belum berdampak pada nilai SpO2
Bilateral 2021 karena pasien masih menggunakan terapi oksigen berupa
nasal cannula.
Respiratory Muscle Rattes et D:A Instrumen berisi Pemberian intervensi respiratory muscle stretching
Stretching Acutely al., Brazil randomized skalas dyspnea, mampu mendorong terjadinya perubahan ventilasi,
Increases crossover perubahan mobilitas dinding dada meningkat, hiperflasi paru
Expansion in clinical trial ventilasi,dll berkurang, spasme otot berkurang, penurunan sensasi
Hemiparetic Chest I : Instrumen dyspnea dan juga peningkatan fungsi paru secara
Wall 2018 berisi keseluruhan.
skalas
dyspnea,
perubahan
ventilasi,dll.R
: 11
Responden
Comparison of two Yokogawa et al., D : Study Ventilatory Terdapat peningkatan yang signifikan sesudah
instructions for deep Jepang compared parameters, diberikan intervensi deep breathing exercise
breathing R : 30 heart rate, dimana terjadi peningkatan ventilasi paru secara
Exercise :nonspesific responden and autonomic keseluruhan, peningkatan volume tidal, dan terjadi
and nervous penurunan RR baik pada laki-laki maupun
Diaphragmatic system activity perempuan.
breathing 2018
The Combination Rohmah et D:a I : Dyspnea Terdapat perbedaan yang signifikan untuk tingkat
Of Upper Limb al., quantitative Severity dyspnea pada kelompok intervensi sebelum dan
Exercise And research Scale setelah diberikan latihan.
Respiratory design with a
Muscle Stretch quasi-
Gymnastics On experimental
Dyspnea Among design (pre-
COPD Patients 2020 post test
with control
group
design)
R : 56
responden
Asuhan Keperawatan Ellysa Puput D: Skala Terjadi penurunan nilai skala modifikasi borg dari 7
Pasien Edema Paru Wahyu Dewi pendekatan Modifikasi Brog (sesak napas sangat parah) menjadi 2 (sesak napas
Dalam Pemenuhan Ariyani, Gatot studi kasus ringan). Rekomendasi tindakan Ventilatory Muscle
Kebutuhan Suparmanto, R:1 Training (VMT) pada pasien edema paru untuk
Oksigenasi 2020 responden menurunkan dyspnea
4. Diskusi menggunakan pola pernapasan
non-spesifik mereka. Kami
Penulis memasukan 5 mengkonfirmasi dari peserta pola
intervensi untuk kasus pola nafas pernapasan bahwa peserta telah
pada pasien edema paru akut, cukup melakukan latihan
diantaranya breathing pernapasan dalam, mengikuti yang
exercise dan stretching yang disediakan instruksi.
menjadi modalitas fisioterapi
dalam menangani kasus-kasus Intervensi selanjutnya
kardiorespirasi. Kombinasi latihan Pemberian kombinasi Upper
berupa pemberian deep breathing Latihan Anggota Badan dan
exercise dan active assisted Peregangan Otot Pernafasan Senam
stretching diperkirakan mampu hingga dispnea pada pasien PPOK
mengurangi sesak sehingga pasien mempengaruhi kelompok
mampu beraktivitas secara optimal. perlakuan. Berdasarkan nilai
sebelum dan sesudah perlakuan,
Intervensi selanjutnya adalah terdapat perbedaan rata-rata, yaitu
dengan mendemonstrasikan bahwa penurunan dispnea pada kelompok
peregangan otot pernapasan perlakuan. Penurunan Dispnea
mampu mendorong perubahan pola ditandai dengan penurunan skor
ventilasi, yaitu dengan dyspnea yang mengevaluasi
meningkatkan volume tidal, penurunan keluhan sesak nafas
ventilasi semenit, rasio Tinsp/Ttot, berat olahraga, sesak napas saat
aliran inspirasi rata-rata dan aliran berjalan terus tanah datar atau
ekspirasi rata-rata, dan dengan mendaki tanjakan, berjalan lebih
meningkatkan perpindahan volume lambat pada permukaan datar
dinding dada, khususnya di sisi daripada yang lain yang sama usia
hemiparetik kanan tulang rusuk karena sesak atau harus berhenti
paru. bernapas saat berjalan di
Peneliti selanjutnya melakukan permukaan yang datar, berhentilah
intervensi membandingkan setelahnya berjalan 90 meter, dan
keefektifan dua instruksi untuk tidak bisa keluar rumah atau
latihan pernapasan dalam dalam hal Berganti pakaian.
ventilasi dan parameter terkait Sedangkan untuk intervensi
otonom pada orang dewasa muda yang terakhir Pada saat melakukan
yang sehat. Hasil kami tindakan Ventilatory Muscle
menunjukkan bahwa menekankan Training (VMT) pada hari pertama
gerakan diafragma tidak diperlukan pasien kooperatif dan mau
saat menginstruksikan klien pada melakukan. Tindakan Ventilatory
latihan pernapasan dalam; Muscle Training (VMT) hari kedua
pernapasan dalam dapat pasien melakukan tindakan yang
ditingkatkan hanya dengan penulis lakukan, dan bahkan pasien
menginstruksikan individu untuk mengatakan dyspnea sudah
bernapas "perlahan dan dalam",
berkurang sedikit. Posisi VMT Assaad, S., Kratzert, W. B., Shelley, B.,
pasien setengah duduk, dan satu Friedman, M. B., & Perrino, A.
tangan diatas abdomen satu tangan (2018). Assessment of
lainnya diletakkan didada, anjurkan Pulmonary Edema: Principles
pasien untuk melakukan napas and Practice. Journal of
secara perlahan dan dalam melalui Cardiothoracic and Vascular
hidung dan Tarik napas selama 3 Anesthesia, 32(2), 901–914.
detik rasakan dada mengembang doi:10.1053/j.jvca.2017.08.028
saat ditarik napas, tahan selama 3
detik, kerutkan bibir seperti meniup Gil Cano, A., Gracia Romero, M., Monge
balon dan hembuskan secara García, M. I., Guijo González, P.,
perlahan selama 3 detik rasakan & Ruiz Campos, J. (2017).
dada bergerak ke bawah, ulangi Preemptive hemodynamic
langkah 1 sampai 20 menit jika intervention restricting the
kondisi pasien dengan secret administration of fluids
berlebih satu kali langkah diselingi attenuates lung edema
dengan batuk efektif, latihan VMT progression in oleic acid-induced
dilakukan dengan frekuensi 1 kali lung injury. Medicina Intensiva,
sehari. 41(3), 135–142.
doi:10.1016/j.medin.2016.08.008
5. Kesimpulan
Huppert, L., Matthay, M., & Ware, L.
Kelima intervensi tersebut (2019). Pathogenesis of Acute
efektif untuk menurunkan dyspnea Respiratory Distress Syndrome.
pada pasien edema paru. Namun Seminars in Respiratory and
perlu adanya intervensi Critical Care Medicine, 40(01),
keperawatan yang lebih terbaru dan 031–039. doi:10.1055/s-0039-
mudah diaplikasikan. Penelitian 1683996
lanjut untuk intervensi
pengembangan menurunkan Kariasa, I. M. (2022). IMPLEMENTASI
dyspnea yaitu kombinasi tele TEORI SELFCARE OREM
nursing, spiritual dan physical DAN POSITIONING PADA
training akan menjadi salah satu PASIEN EDEMA PARU
masukan pilihan intervensi untuk DENGAN VENTILATOR
menurunkan sesak nafas pada MEKANIK. Jurnal Endurance:
pasien edema paru. Kajian Ilmiah Problema
Kesehatan, 7(2), 311-322.
Referensi
Pahlawi, R., & Farhani, N. (2021).
Ariyani, E. P. W. D., & Suparmanto, G. PENGARUH BREATHING
(2020). Asuhan keperawatan EXERCISE DAN
pasien edema paru dalam STRETCHING TERHADAP
pemenuhan kebutuhan PENURUNAN SESAK PADA
oksigenasi. Universitas Kusuma KASUS PNEUMOTHORAX
Husada Surakarta, 7, 64-69.
BILATERAL. Jurnal Fisioterapi
Indonesia, 1(1).