Corresponding author:
Aam Zakiah Adawiah
aam.zakiah.az@gmail.com
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v2i3.6325
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 113-118 114
Aam Zakiah Adawiah - Perubahan frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen pada klien dengan asma menggunakan
terapi pursed-lip breathing
jalan nafas yang luas, bervariasi, dan sering dan menghambat sekresi mucus, sehingga
kali bersifat reversibel dengan atau tanpa paru dapat memasukkan dan mengeluarkan
pengobatan (Indonesia, 2004). Hal tersebut udara dengan lebih baik (PPDI, 2011).
menyebabkan penurunan kapasitas vital
paru diikuti dengan peningkatan residu Purse-lip breathing sering dilakukan oleh
fungsional dan volume residu paru yang pasien secara spontan, saat pursed-lip
menyebabkan konsentrasi oksigen dalam breathing diaktifkan otot perut selama
darah akan berkurang serta dalam keadaan ekspirasi ternyata dapat memperbaiki
klinis akan menyebabkan terjadinya pertukaran gas yang dapat dilihat dengan
penurunan saturasi oksigen (Guyton, 2007). membaiknya saturasi oksigen arteri.
Pursed-lip breathing juga memperbaiki pola
Menurut (Susanto & Ardiyanto, 2015) nafas, meningkatkan volume tidal dan
pengukuran saturasi oksigen perlu mengurangi sesak nafas. Manfaat lainnya
dilakukan pada seluruh pasien dengan asma dari PLB membantu menjaga jalan nafas
untuk mengekslusi hipoksemia. Saturasi agar tetap terbuka dalam mempertahankan
oksigen yang rendah di dalam tubuh tekanan positif jalan nafas. Tujuan lain dari
(<94%) dapat menimbulkan beberapa pursed-lip breathing ini adalah untuk
masalah kesehatan diantaranya membantu klien memperbaiki transport
hipoksemia, yang ditandai dengan sesak oksigen, menginduksi pola nafas lambat dan
nafas, peningkatan frekuensi pernafasan dalam, membantu pasien untuk mengontrol
menjadi 35 x/menit, nadi cepat dan pernafasan, mencegah kolaps dan melatih
dangkal, sianosis, serta penurunan otot-otot ekspirasi untuk memperpanjang
kesadaran (Potter & Perry, 2006) ekshalasi dan meningkatkan tekanan jalan
nafas selama ekspirasi, dan mengurangi
Penatalaksanaan asma dapat dilakukan jumlah udara yang terjebak (Smeltzer &
untuk mengatasi gejala asma termasuk Bare, 2013)
gangguan tidur yaitu rehabilitasi.
Rehabilitasi yang dapat dilakukan meliputi Pursed lip breathing ini merupakan salah
latihan fisik, psikologis, dan latihan satu terapi intervensi non farmakologi dan
pernafasan. Latihan fisik bagi klien asma non invasive yang dapat mengurangi sesak
dapat dilakukan di dua tempat yaitu di nafas (menurunkan frekuensi pernafasan),
rumah dan rumah sakit. Bentuk latihan fisik dan meningkatkan saturasi oksigen. Pursed
yang dilakukan di rumah sakit yaitu pursed lip breathing sangat mudah untuk dilakukan
lip breathing exercise guna memperbaiki oleh sebab itu penulis tertarik untuk
ventilasi dan menyingkronkan kerja otot menerapkan Karya Ilmiah Ahir Ners
abdomen dan toraks. Latihan pernafasan tentang pursed lip breathing.
dirancang dan dijalankan untuk mencapai
ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien METODE
meningkatkan inflasi alveolar maksimal,
meningkatkan relaksasi otot, Metode penelitian ini menggunakan metode
menghilangkan ansietas, menyingkirkan deskriptif studi kasus dengan pendekatan
pola aktivitas otot-otot pernafasan yang proses keperawatan. Studi kasus ini penulis
tidak berguna, tidak terkoordinasi, menerapkan latihan nafas dengan metode
melambatkan frekuensi pernafasan, Serta pursed lip breathing pada pasien asma
mengurangi udara yang terperangkap. untuk mengukur frekuensi pernafasan dan
Latihan yang teratur juga akan saturasi oksigen di ruang ayyub 2 Rumah
mengakibatkan meningkatnya aktivitas Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
beta adrenergik saluran pernafasan yang Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
menyebabkan terjadinya dilatasi bronkus Januari 2020 selama 2 hari mulai tanggal 27
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 113-118 115
Aam Zakiah Adawiah - Perubahan frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen pada klien dengan asma menggunakan
terapi pursed-lip breathing
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 113-118 116
Aam Zakiah Adawiah - Perubahan frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen pada klien dengan asma menggunakan
terapi pursed-lip breathing
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 113-118 117
Aam Zakiah Adawiah - Perubahan frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen pada klien dengan asma menggunakan
terapi pursed-lip breathing
bahwa tehnik pursed lip breathing dapat breathing ini adalah untuk membantu klien
membantu memperbaiki frekuensi memperbaiki transport oksigen,
pernafasan yang abnormal pada pasien menginduksi pola napas lambat dan dalam,
dengan PPOK, yaitu dari pernafasan yang membantu pasien untuk mengontrol
dangkal dan cepat berubah menjadi pernapasan, mencegah kolaps dan melatih
pernafasan yang dalam dan lamabat (Bakti, otot-otot ekspirasi untuk memperpanjang
2015) ekshalasi dan meningkatkan tekanan jalan
napas selama ekspirasi, dan mengurangi
Teknik pursed lip breathing dapat jumlah udara yang terjebak (Smeltzer &
membantu penderita PPOK mengosongkan Bare, 2013).
udara dalam paru-paru dan memperlambat
laju pernafasan pasien. Pengembalian posisi Penulis menyimpulkan bahwa teknik
diagfragma yang merupakan otot pernafasan pursed lip breathing mempunyai
pernafasan yang terletak di bawah paru- pengaruh yang signifikan terhadap
paru adalah salah satu manfaat dari teknik penurunan frekuensi pernafasan dan
pursed lip breathing. Pada proses inspirasi meningkatkan saturasi oksigen pada pasien
paru-paru mengembang dan diagfragma asma. Tehnik pursed lip breathing harus
melengkung dan bergerak ke bawa. Pursed dilakukan secara terus menerus dalam
lip breathing juga menyebabkan otot perut keseharian pasien guna dalam usaha
mengalami kontraksi ketika proses pencegahan terjadinya sesak dan
ekspirasi, sehingga diagfragma mengalami pemulihan kosndisi pernafasan . tehnik
pergerakan ke atas dan membantu proses pursed lip breathing merupakan salah satu
pengosongan udara dalam paru-paru, teknik pernafasan yang mudah serta
akibatnya pasien PPOK akan bernafas memiliki pengaruh besar terhadap proses
dengan lebih efisien dan lebih lambat bernafas dan oksigenasi pasien asma.
(Suryati, Defrimal, & Isnaini, 2018).
SIMPULAN
Rehabilitasi penyakit paru dapat dilakukan
dengan melakukan latiham fisik dan latihan Berdasarkan penerapan yang dilakukan di
pernafasan, serta psikologis. Latihan fisik dapatkan terdapat perbaikan pada saturasi
yang dianjurkan salah satunya adalh pursed oksigen dan frekuensi pernapasan setelah
lip breathing dengan tujuan memperbaiki dilakukan pursed lip breathing. Hal tersebut
ventilasi dan menyingkronkan kerja otot- menunjukan bahwa teknik pursed lip
otot toraks dan abdomen pada saat proses breathing efektif dalam memperbaiki
bernafas (Silalahi, 2019). Penelitian lain saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan
didapatkan bahwa pasien PPOK yang karena proses relaksasi dapat
diberikan latihan pernafasan pursed lip meningkatkan transport oksigen sehingga
breathing menurunkan jumlah pasien yang dapat memenuhi oksigen yang kurang.
mengalami pola nafas tidak efektif. Maka dari itu, terapi dengan teknik pursed
lip breathing dapat diterapkan untuk
Purse-lip breathing juga memperbaiki pola pasien gangguan pernapasan seperti asma
nafas, meningkatkan volume tidal dan yang dirawat di rumah sakit maupun
mengurangi sesak nafas. Selain itu PLB juga diterapkan di rumah.
ditujukan untuk memperbaiki pertukaran
gas dan penggunaan otot pernapasan. UCAPAN TERIMAKASIH
Manfaat lainnya dari PLB membantu
menjaga jalan napas agar tetap terbuka Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
dalam mempertahankan tekanan positip memberikan keberkahan dalam setiap
jalan napas. Tujuan lain dari pursed lips prosesnya, sehingga penulis dapat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 3, Desember 2021/ page 113-118 118
Aam Zakiah Adawiah - Perubahan frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen pada klien dengan asma menggunakan
terapi pursed-lip breathing
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners. Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Penulis berharap semoga Karya Ilmiah Ahir (PPOK) di RSU Royal Prima Medan 2018. Jurnal
Keperawatan Priority, 2(1), 93–103.
Ners ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
bagi pembaca. Sitorus, S. (2015). Penerapan Praktik Keperawatan
Berbasis Bukti Pursed Lip Breathing Pada
Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif
REFERENSI Kronik di Ruang RSU Pusat Persahabatan
Jakarta. Jurnal Keperawatan Widya Gantari,
Bakti, A. . (2015). Pengaruh Pursed Lip Breathing 2(2), 43–51.
Exercise Terhadap Penurunan Tingkat Sesak
Smeltzer, S. ., & Bare, G. . (2013). Buku Ajar
Napas Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
Keperawatan Medikal Bedah (8 volume 1).
di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
Jakarta: EGC.
(Bbkpm) Syrakarta.
Suryantoro, E., Isworo, A., & Upoyo, A. (2017).
Guyton, H. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Perbedaan EfektivitasPursed Lip Breathing
(1st ed.). Jakarta: EGC.
dengan Six Minutes Walk Test terhadap Forced
Indonesia, P. D. P. (2004). Pedoman dan Expiratory. Jurnal Keperawatan Padjajaran,
Penatalaksanaan asma di Indonesia. Jakarta: 5(2), 99–112.
Balai Penerbitan FK UI.
Suryati, I., Defrimal, & Isnaini, P. (2018). Perbedaan
Potter, & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Active Cycle of Breathing Technique (Acbt) dan
Keperawatan (4th ed.). Jakarta: EGC. Pursed Lip Breathing Technique (Plbt)
PPDI, P. D. P. I. (2011). Penyakit Paru Obstruktif Terhadap Frekuensi Nafas Pasien Penyakit
Kronik (PPOK) Pedoman Diagnosis & Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Poli Paru
Penatalaksanaan di Indonesia. RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi Tahun
2018. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis,
Prastika, D., & Chanif. (2018). Efektifitas pemberian 1(2), 17.
posisi foler dan semifowler terhadap skla sesan
nafas pasien PPOK saat menjalani terapi Susanto, M., & Ardiyanto, T. (2015). Pengaruh terapi
nebulizer di RSUD K.M.R.T Wongsonegoro nafas dalam terhadap perubahan saturasi
Semarang, (2). oksigen perifer pada pasien asma di rumah
https://doi.org/10.1051/matecconf/2017121 sakit wilayah kabupaten pekalongan.
07005 Tarigan, A. P. S., & Juliandi. (2018). Pernafasan
Qamila, B., Ulfah Azhar, M., Risnah, R., & Irwan, M. Pursed Lip Breathing Meningkatkan Saturasi
(2019). Efektivitas Teknik Pursed Oksigen Penderita Penyakit Paru Obstruktif
Lipsbreathing Pada Pasien Penyakit Paru Kronis (PPOK) Derajat II. Jurnal Keperawatan
Obstruksi Kronik (Ppok): Study Systematic Indonesia, 1(2), 39–46.
Review. Jurnal Kesehatan, 12(2), 137. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar diagnosis
https://doi.org/10.24252/kesehatan.v12i2.10 keperawatan Indonesia definisi dan indikator
180 diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
RI, K. K. (2019). Penderita Asma di Indonesia. Journal Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar luaran
of Chemical Information and Modeling, 53(9), keperawatan Indonesia definisi dan tindakan
1689–1699. keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
https://doi.org/10.1017/CBO978110741532
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar luaran
4.004
keperawatan Indonesia definisi dan kriteria
Silalahi, K. . (2019). Pengaruh Pursed Lip Breathing hasil keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus
Exercise Terhadap penurunan Sesak Napas PPNI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.