Anda di halaman 1dari 15

Studi Kasus

Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan


Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan Pasien Asma Bronchial

Swi Swasti Pratiwi1, Chanif Chanif2


1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Semarang
2 Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Asma bronkial merupakan penyakit pernapasan kronis yang disebabkan
 Submit: 7 September 2020 terjadinya penyempitan jalan napas akibat adanya reaksi hipersensitifitas
 Diterima: 12 Desember pada bronkus, yang menimbulkan gejala berupa wheezing, batuk, dan
2020 sesak napas. Ketika pasien asma mengalami sesak, maka akan terjadi
 Terbit: 11 Januari 2021 peningkatan frekuensi pernapasan dan penurunan saturasi oksigen yang
apabila tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan pasien
Kata kunci: kekurangan oksigen (hipoksia) yang berujung pada kematian. Tujuan studi
Asma Bronkhial, Teknik kasus ini adalah menerapkan teknik pernapasan buteyko yang
Pernapasan Buteyko, dikombinasikan dengan terapi bronkodilator untuk penurunan frekuensi
Frekuensi Pernapasan pernapasan dan peningkatan saturasi oksigen pada asuhan keperawatan
pasien asma. Metode yang digunakan deskriptif studi kasus dengan
pendekatan asuhan keperawatan. Subjek studi kasus adalah pasien asma
bronkhial sejumlah 3 pasien yang didapatkan secara incidental. Intervensi
yang diberikan berupa teknik pernapasan buteyko selama ±15 menit
setelah pasien mendapatkan terapi bronkodilator. Hasil studi ini
menunjukan bahwa terdapat penurunan frekuensi pernapasan dan
peningkatan saturasi oksigen pada pasien asma bronkhial yang diberikan
terapi pernapasan buteyko dengan rata-rata frekuensi pernapasan pada
ketiga pasien adalah 25x/menit, dan rata-rata saturasi oksigen pada ketiga
pasien adalah 100%. Teknik pernapasan buteyko dapat digunakan
sebagai salah satu penatalaksanaan kombinasi
untuk mengurangi gejala asma bronkhial.

PENDAHULUAN dilakukan oleh sistem persyarafan, salah


satunya yaitu susunan saraf otonom,
Sistem pernapasan pada manusia sehingga mekanisme pernapasan dapat
merupakan suatu sistem yang berfungsi bekerja dengan sendirinya meski dalam
untuk memperoleh oksigen dari udara luar kondisi istirahat ataupun tidur. Selain itu
ke jaringan tubuh serta mengeluarkan pengendalian pernapasan juga dilakukan
karbondioksida melalui paru-paru. oleh mekanisme kimiawi yang mengontrol
Pengendalian dan pengaturan pernapasan tinggi rendahnya frekuensi dan kedalaman

Corresponding author:
Swi Swasti Pratiwi
swastiie@gmail.com

DOI: https://doi.org/10.26714/hnca.v1i1.8255
Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021
e-ISSN: 2808-2095

DOI: https://doi.org/10.26714/hnca.v1i1.8255
Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

pernapasan yang bertujuan untuk mengi. Pada pasien dengan


memenuhi perubahan kebutuhan oksigen kegawatdaruratan asma bronkhial, maka
di dalam tubuh. Apabila tubuh kekurangan airway, breathing, dan circulation pasien
oksigen maka dapat menyebabkan tubuh akan mengalami gangguan, dimana pada
kekurangan energi yang ditandai dengan saat serangan asma terjadi, pasien akan
gejala mudah mengantuk, kelelahan, lemas, mengalami sesak nafas yang
pusing, kejang otot, depresi dan gangguan mengakibatkan frekuensi pernapasan
pernapasan yang apabila tidak segera pasien dapat meningkat hingga diatas
ditangani maka dapat berujung pada 30x/menit. Hal tersebut merupakan salah
kematian (Yudha, 2018). Salah satu satu kondisi kegawatan yang dapat
gangguan pernapasan yang menghambat mengacam nyawa pasien, sehingga harus
saluran pernapasan yaitu asma bronchial. segera diatasi (Udayani, 2020).
Beberapa faktor yang dapat menimbulkan
kejadian asma meliputi faktor genetik, Terapi yang diberikan untuk mengatasi
adanya alergen, faktor perubahan cuaca, kegawatan pada pasien asma adalah
faktor stres, serta faktor lingkungan dengan pemberian terapi farmakolgis
(Smeltzer, 2013). seperti pemberian oksigenasi dan terapi
obat bronkodilator. Setelah terapi
Berdasarkan data dari Global Asthma kegawatdaruratan pada pasien asma
Report (2018), asma bronkhial termasuk bronkhial teratasi, pasien dapat diberikan
penyakit pernapasan kronis yang terapi kombinasi non-farmakologis.
menyebabkan 15% kematian di dunia. Metode terapi non-farmakologis yang
Penyakit asma bronkhial di Indonesia dapat dilakukan pada pasien asma salah
termasuk dalam sepuluh besar penyakit satunya yaitu dengan teknik olah napas.
penyebab kesakitan dan kematian. Angka Teknik olah napas ini dapat berupa senam,
kejadian asma dari hasil survey Riskesdas olahraga, yoga, prayanama dan buteyko
nasional tahun 2018 mencapai 2.4% (Thomas, 2010). Teknik buteyko adalah
dengan penderita terbanyak adalah teknik pernapasan yang merupakan
perempuan yaitu 2.5 % dan laki-laki gabungan dari pernapasan melalui hidung,
sebanyak 2.3% (Kemenkes RI, 2018). diafragma, dan control pause. Teknik
Penderita asma di Jawa tengah pada tahun pernapasan buteyko dilakukan dengan
2018 berjumlah 110.534 kasus dengan posisi duduk, kemudian pasien diminta
jumlah penderita asma tertinggi berada di untuk mengambil napas dangkal melalui
Kabupaten Brebes sebanyak 11.806 kasus, hidung dan tahan selama mungkin sesuai
sedangkan Kota Semarang berada pada dengan kemampuan sampai terasa ada
posisi ketiga dengan jumlah 6.300 kasus dorongan untuk menghembuskan napas.
(Dinkes Jateng, 2018). Pada saat menghembuskan napas,
dilakukan secara perlahan dalam hitungan
Asma adalah penyakit inflamasi kronis 1 – 5, kemudian pasien diminta untuk
saluran pernapasan yang bersifat menahan napas kembali sesuai dengan
reversible dengan ciri meningkatnya kemampuan hingga terasa ada dorongan
respon trakea dan bronkus terhadap untuk menarik napas. Setelah itu, pasien
berbagai rangsangan. Tanda gejala asma diminta untuk mengambil napas secara
bronkhial dapat bervariasi pada individu normal melalui hidung, dan kemudian
satu dengan individu lainnya yang mengulangi kembali seluruh proses yang
didasarkan pada tingkat keparahan, dan sudah dilakukan selama ± 15 menit
frekuensi kekambuhannya. Tanda gejala (Susanto, 2018). Teknik pernapasan ini
yang khas pada penderita asma meliputi dilakukan setelah pasien mendapatkan
sesak napas berulang, batuk, dan terdapat obat bronkodilator dengan nebulizer
suara nafas

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial
(Villareal, 2014).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

Berdasarkan hasil penelitian Putri (2019), untuk diajarkan teknik pernapasan buteyko.
pada penerapan teknik pernapasan
buteyko menunjukkan hasil yang
signifikan, yang dibuktikan dengan
frekuensi pernapasan pasien menjadi lebih
baik. Menurut hasil penelitian Baroroh
(2014), pernapasan buteyko memiliki
pengaruh terhadap penurunan frekuensi
kekambuhan asma pada pasien. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Yuniartanti
(2019), yaitu melakukan tindakan
keperawatan latihan pernafasan buteyko
selama 1x pertemuan sebanyak 3x dengan
jeda waktu 30 menit, didapatkan hasil
adanya peningkatan control pause dari 5
detik menjadi 9 detik. Sehingga dari
beberapa penelitian diatas yang
menunjukan bahwa adanya pengaruh
teknik pernapasan buteyko terhadapat
frekuensi pernapasan serta saturasi
oksigen, maka penulis tertarik untuk
melakukan penerapan teknik pernapasan
buteyko pada pasien asma bronkhial di IGD
RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah.
Studi kasus ini bertujuan untuk
menerapkan teknik pernapasan buteyko
dalam menurunkan frekuensi pernapasan
dan meningkatkan saturasi oksigen pada
pasien asma bronkial dengan
menggunakan pendekatan asuhan
keperawatan.

METODE

Studi kasus ini menggunakan desain


deskriptif studi kasus dengan subjek
berjumlah 3 pasien asma bronchial yang
diambil secara insidental di IGD RSUD
Tugurejo Provinsi Jawa Tengah pada
tanggal 3 Februari – 29 Februari 2020.
Proses pengambilan data pada studi kasus
ini dilakukan dengan cara melihat data
sekuder dari rekam medik pasien,
kemudian melakukan pendekatan pada
pasien dengan cara mengobservasi,
melakukan pengkajian, dan pemeriksaan
fisik, setelah itu penulis menjelaskan
mengenai tujuan dari tindakan yang akan
diberikan, serta meminta persetujuan pada
pasien dan keluarga, apakah bersedia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial
Standar Operasional Pelaksanaan dengan asma bronkial, seperti yang dapat
tindakan pada studi kasus ini dilihat pada tabel 1.
diadopsi berdasarkan penelitian
Susanto (2018) yang telah Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa
dikembangkan dan dimodifikasi semua pasien berjenis kelamin perempuan,
dengan penelitian lainnya. dua pasien termasuk dalam kategori usia
Kriteria inklusi pada studi kasus dewasa (26-45 tahun), dan satu pasien
ini yaitu pasien yang mengalami termasuk dalam kategori usia lansia (46-65
sesak nafas dengan asma tahun), satu pasien hanya berpendidikan
bronkhial yang telah SMP dan dua pasien berpendidikan sarjana,
mendapatkan terapi satu pasien tidak bekerja sedangkan dua
bronkodilator dan tidak
mempunyai riwayat penyakit
jantung. Teknik pernapasan
buteyko diberikan selama ±
15menit setelah pasien
mendapatkan terapi
bronkodilator menggunakan
nebulizer dengan obat combivent
dan pulmicort. Evaluasi
keperawatan pada ketiga pasien
dilakukan sebanyak dua kali,
yaitu evaluasi pertama dilakukan
± 5 menit setelah pasien
mendapatkan terapi
bronkodilator dengan nebulizer,
dan evaluasi kedua dilakukan ± 5
menit setelah pasien diajarkan
teknik pernapasan buteyeko.
Evaluasi dilakukan dengan cara
mengkaji ulang keluhan sesak
napas, bertanya bagaimana
perasaan pasien setelah
melakukan tindakan dan
memonitor frekuensi pernapasan
serta saturasi oksigen pasien
dengan melihat hasil pengukuran
pada bed site monitor. Metode
analisis data yang digunakan
pada penerapan studi kasus ini
dilakukan dengan cara deskripsi
sederhana menggunakan nilai
rata-rata.

HASIL

Pengkajian dalam studi kasus ini


dilakukan pada bulan Februari
2020 di RSUD Tugurejo Provinsi
Jawa Tengah dengan jumlah
subjek sebanyak tiga orang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

pasien lainnya memiliki pekerjaan sebagai pasien ditemukan keluhan sesak napas,
pegawai swasta dan PNS. batuk, terdapat suara wheezing, irama
napas tidak teratur, dan adanya napas
Tabel 1
Data Demografi Pasien Asma Bronkhial di IGD RSUD cuping hidung. Dua dari tiga pasien dalam
Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Pada Bulan studi kasus ini ditemukan adanya
Februari 2020 (n=3) penggunaan otot bantu pernapasan yaitu
pada pasien Nn.N dan Ny.N. Pada
Data Pasien Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3
Inisial Ny. R Nn. N Ny. N
pengukuran frekuensi pernafasan dan
Pasien saturasi oksigen ketiga pasien diketahui
Umur 49 Tahun 27 Tahun 42 Tahun bahwa pasien pertama didapatkan hasil RR
Jenis Perempuan Perempua Perempua : 32x/menit dan SPO2 : 97%, kemudian
Kelamin n n pasien kedua didapatkan hasil RR :
Pendidikan SMP Sarjana Sarjana
Pekerjaan Ibu Rumah Swasta PNS
32x/menit dan SPO2 : 95%, dan untuk
Tangga pasien ketiga didapatkan hasil RR :
30x/menit dan SPO2 : 97%.
Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui
bahwa hasil pengkajian primer pada ketiga
Tabel 2
Pengkajian Primer Pada Pasien Asma Bronkhial di IGD RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Pada Bulan
Februari 2020 (n=3)
Inisial Pengkajian
Pasien Airway Breathing Circulation
Pasien 1 Sesak napas, batuk, RR : 28x/menit, irama napas tidak TD : 130/90 mmHg, N:
Ny.R dan terdapat suara teratur, napas cuping hidung. 96x/menit, CRT : < 3 detik, S :
wheezing 37,2 oC, SPO2 :
97 %, akral teraba hangat
Pasien 2 Sesak napas, batul, RR : 32x/menit, irama napas tidak TD : 118/69 mmHg, N:
Nn.N dan terdapat suara teratur, napas cuping hidung, 77x/menit, CRT : < 3 detik, S :
wheezing terdapat 36,6 oC, SPO2 :
penggunaan otot bantu pernapasan 95 %, akral teraba dingin
Pasien 3 Sesak napas, batuk, RR : 30x/menit, irama napas tidak TD : 135/85 mmHg, N:
Ny.N dan terdapat suara teratur, napas cuping hidung, 102x/menit, CRT : < 3 detik, S : 37
wheezing terdapat penggunaan otot bantu oC, SPO2 : 97 %, akral teraba
pernapasan hangat

Berdasarkan Tabel 3 diatas, diketahui adanya tanda dan gejala mayor seperti
bahwa dua pasien menderita asma karena
keturunan yang diperoleh dari orang
tuanya, dan satu pasien menderita asma
sejak 4 tahun yang lalu. Semua penderita
memiliki riwayat alergi, seperti alergi debu
dan alergi dingin. Dua pasien mengatakan
bahwa faktor pemicu kekambuhan
asmanya juga dikarenakan faktor stress
dan kelelahan sedangkan satu pasien
menyatakan bahwa dirinya tidak dalam
kondisi stress dan kelelahan.

Berdasarkan analisa data yang dilakukan


pada pasien 1, 2, dan 3 masalah
keperawatan yang muncul adalah pola
napas tidak efektif yang ditandai dengan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial
adanya penggunaan otot bantu
pernapasan dan pola napas yang
abnormal. Selain itu pada pasien
1, 2, dan 3 juga ditemukan tanda
gejala minor seperti adanya
pernapasan cuping hidung yang
dialami pasien (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2016).

Intervensi keperawatan yang


dilakukan pada studi kasus ini
mengacu pada Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI)
yaitu manajemen jalan napas dan
pemantauan respirasi seperti
memonitor pola napas pasien,
memonitor adanya bunyi napas
tambahan, memonitor tanda –
tanda vital pasien, memberikan
pasien posisi semifowler atau
fowler, memberikan terapi
oksigen, mengajarkan teknik
batuk efektif, dan berkolaborasi
dalam pemerian obat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

bronkodilator. Selain itu intervensi pada Dexamethasone


studi kasus ini juga berfokus pada 5mg/ml
penerapan hasil Evidance Based Nursing Pasien 3 Combivent 2.5ml Pernapasan
Practice yaitu pemberian terapi Ny.N Pulmicort 0.5 mg/2ml Buteyko
pernapasan buteyko (Tim Pokja SIKI DPP Dexamethasone
5mg/ml
PPNI, 2016).
Berdasarkan Tabel 4 di atas, diketahui
Tabel 3
bahwa ketiga pasien asma bronkhial yang
Faktor Yang Berhubungan dengan Timbulnya dijadikan subjek dalam studi kasus ini
Serangan Pada Pasien Asma Bronkhial di IGD RSUD mendapatkan penatalaksanaan yang sama,
Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Pada Bulan baik farmakologi maupun non-farmakologi
Februari yang bertujuan untuk mengurangi dan
2020 (n=3)
Inisial Pasien
mengontrol gejala asma yang dialami
Faktor Yang
Berhubungan Ny. R Nn. N Ny. N pasien.
Genetik Tidak Ya Ya
Alergi Ya Ya Ya Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat evaluasi
Perubahan Cuaca Ya Ya Ya setelah dilakukan penerapan terapi
Stres Tidak Ya Ya pernapasan buteyko, pada Ny.R terjadi
Kelelahan Tidak Ya Ya penurunan frekuensi pernapasan dari
25x/menit menjadi 24x/menit, namun
untuk saturasi oksigen masih sama yaitu
Implementasi keperawatan yang diberikan 99%. Pada Nn.N tidak mengalami
pada ketiga pasien yang dalam studi kasus penurunan frekuensi pernapasan, namun
ini meliputi memberikan terapi mengalami peningkatan saturasi oksigen
farmakologi dan non-farmakologi seperti dari 98% menjadi 100% dan perasaan
yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : gelisah pasien sudah berkurang. Sedangkan
pada Ny.N mengalami penurunan frekuensi
Tabel 4
pernapasan dari 27x/menit menjadi
Penatalaksanaan Pada Pasien Asma Bronkhial
di IGD RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah 25x/menit. Dari hasil studi kasus ini juga
Pada diketahui bahwa perubahan frekuensi
Bulan Februari 2020 (n=3) pernapasan dan saturasi oksigen pada
Inisial Penatalaksanaan Asma Bronkhial ketiga pasien hanya memiliki selisih 1 poin,
Pasien Farmakologi Non- dengan rata-rata frekuensi pernapasan
Farmakologi pada ketiga pasien adalah 25x/menit dan
Pasien 1 Combivent 2.5ml Pernapasan rata-rata saturasi oksigen pada ketiga
Ny.R Pulmicort 0.5 mg/2ml Buteyko
Dexamethasone
pasien adalah 100%.
5mg/ml
Pasien 2 Combivent 2.5ml Pernapasan Tabel 5
Nn.N Perbandingan Data Hemodinamik (RR & SPO2) Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Kombinasi
Pulmicort 0.5 mg/2ml Buteyko
Bronkodilator dan Pernapasan Buteyko di IGD RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Pada Bulan Februari
2020 (n=3)
Inisial Pasien Pre Post Bronkodilator Post Buteyko
RR SPO2 RR SPO2 RR SPO2
Pasien 1 : Ny. R 28x/mnt 97% 25x/mnt 99% 24x/mnt 99%
Pasien 2 : Nn. N 32x/mnt 95% 26x/mnt 98% 26x/mnt 100%
Pasien 3 : Ny. N 30x/mnt 97% 27x/mnt 100% 25x/mnt 100%
Rata-rata 30x/mnt 96% 26x/mnt 99% 25x/mnt 100%

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

PEMBAHASAN terjadi ketika melakukan aktivitas fisik,


sesak nafas juga merupakan suatu gejala
Berdasarkan hasil studi kasus ini diketahui dari beberapa penyakit yang bersifat
bahwa masalah keperawatan yang muncul kronis, kejadian-kejadian sesak nafas
pada ketiga pasien dengan asma bronkhial tergantung pada berat ringannya keluhan
ini adalah pola napas tidak efektif. Hal dan faktor pencetus seperti adanya
tersebut dikarenakan data – data yang kelemahan otot pernapasan serta
penulis dapatkan dari hasil pengkajian berkurangnya fungsi mekanik pada fase
lebih menonjol ke arah pola napas tidak inspirasi dan fase ekspirasi (Hardayani,
efektif yang ditandai dengan adanya tanda 2013). Selain itu sesak napas juga dapat
gejala mayor dan minor seperti adanya diakibatkan karena faktor peningkatan
keluhan sesak napas, penggunaan otot kerja pernafasan, seperti adanya
bantu pernapasan, pola napas yang peningkatan ventilasi, peningkatan
abnormal (takipnea, bradipnea, tahanan elastis paru, peningkatan tahanan
hiperventilasi) dan pernapasan cuping elastis dinding thoraks, dan peningkatan
hidung yang ditemukan pada ketiga pasien. tahanan bronkhial (Jamaludin, 2014).
Mekanisme perjalanan penyakit asma Salah satu intervensi yang penulis terapkan
bronkhial yang dialami oleh ketiga pasien dalam studi kasus ini adalah penerapan
pada studi kasus ini dimulai dari adanya teknik pernapasan buteyko. Teknik
faktor pencetus seperti terpapar cuaca pernapasan ini merupakan suatu rangkaian
dingin, kelelahan, dan terpapar debu. latihan pernafasan yang bertujuan untuk
Setelah terpapar oleh faktor pencetus mengurangi penyempitan pada jalan nafas.
tersebut, ternyata hal itu dianggap sebagai Latihan pernapasan butyeko
sesuatu yang asing (antigen) oleh sistem di menggabungkan pernapasan melalui
tubuh pasien, sehingga kemudian memicu hidung, diafragma, dan control pause
tubuh untuk mengelurkan antibody yang (Adha, 2013). Teknik buteyko mengajarkan
berperan sebagai respon reaksi tubuh yang bernapas melalui hidung yang akan
berlebihan seperti neutropil, basophil, dan membawa keuntungan yaitu memfiltrasi
immunoglobulin E. Masuknya antigen pada udara dari allergen dan polusi debu,
tubuh akan menimbulkan reaksi antigen- humidifikasi, dan menghasilkan nitric
antibodi yang membentuk ikatan seperti oxide yang akan menghasilkan
gembok dan kunci. Ikatan antigen dan bronkodilatasi saluran napas. Peningkatan
antibody ini kemudian akan merangsang kadar CO2 dan nitric oxide yang dihasilkan
peningkatan pengeluaran mediator dari teknik buteyko dapat melebarkan
kimiawi seperti histamine, epinefrin, saluran pernapasan sehingga pasien asma
norepinefrin, dan prostaglandin. dapat melakukan pekerjaan sehari-hari
Peningkatan mediator kimia tersebut akan tanpa ada keluhan mengi atau wheezing,
merangsang peningkatan permiabilitas sesak napas, batuk, dan nyeri dada
kapiler dan pembengkakan pada mukosa (Smeltzer, 2013). Selain itu teknik
saluran pernafasan, pernapasan buteyko juga merupakan
terutama bronkus. gabungan dari pernapasan diafragma, yang
Pembengkakan yang hampir merata pada akan mengakibatkan bagian abdomen
semua bagian bronkus akan menyebabkan terangkat secara perlahan dan dada
pasien mengalami penyempitan bronkus mengembang penuh, sehingga paru dapat
(bronkokontriksi) dan sesak nafas (Astuti memasukkan dan mengeluarkan udara
2010 ; Kowalak, 2011 ; Masriadi, 2016). dengan lebih baik (Udayani, 2020).
Sesak nafas merupakan keadaan dimana Pada hasil studi kasus ini diketahui bahwa
seseorang sulit bernafas yang biasanya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial
setelah diberikan terapi
pernapasan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 1
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

buteyko terdapat perubahan frekuensi sehingga akan membuat pernapasan pasien


pernafasan dan saturasi oksigen pada menjadi jauh lebih rileks dari sebelumnya
ketiga pasien. Hal tersebut dimungkinkan dan keluhan sesak napas pada pasien akan
terjadi karena sebelum diberikan terapi semakin berkurang. Dengan berkurangnya
pernapasan buteyko ketiga pasien telah gejala asma tersebut maka akan
mendapatkan terapi oksigen dan terapi mengurangi dosis penggunaan
bronkodilator. Faktor usia, pendidikan, dan bronkodilator pada pasien. Hal tersebut
lamanya pasien memiliki riwayat asma senada dengan penelitian yang dilakukan
juga dapat berpengaruh terhadap respon Qoriah (2019), yang menemukan bahwa
pasien. Hal tersebut dikarenakan usia yang teknik penapasan buteyko mampu
semakin tua akan diperberat dengan menurunkan sesak napas pada pasien asma
adanya perubahan pada sistem respirasi bronkhial. Akan tetapi hasil penerapan
sehingga menyebabkan asma lebih sulit pada studi kasus ini berbeda dengan hasil
terkontrol (Hanania, 2011). Untuk faktor penelitian Putri (2019), dimana pada
pendidikan, pasien dengan tingkat penelitian tersebut menunjukan hasil
pendidikan tinggi kemungkinan akan lebih perubahan yang signifikan, sedangkan pada
memahami dan patuh terhadap program studi kasus ini tidak dapat dilihat secara
pengobatan (Udayani, 2020). Sedangkan signifikan apakah teknik pernapasan
semakin lama pasien memiliki riwayat buteyko tersebut benar-benar berpengaruh
asma bronkhial maka pasien tersebut dalam perubahan frekuensi pernapasan
pastinya sudah mengetahui dan memiliki dan saturasi oksigen pasien dikarenakan
kebiasaan tertentu yang dapat dilakukan pada hasil penerapan hanya mengalami
pada saat asmanya kambuh. perubahan dengan selisih 1 poin sebelum
dan sesudah pasien melakukan pernapasan
Terapi pernapasan buteyko merupakan buteyko. Keunggulan studi kasus ini adalah
terapi komplementer atau terapi latihan teknik pernapasan buteyko yang
pendamping yang tidak dapat dilakukan diberikan tidak membutuhkan pengeluaran
sendirian, sehingga pasien harus terlebih biaya. Intervensi ini dapat dilakukan
dahulu mendapatkan terapi farmakologi, dengan mudah dan mandiri. Kekurangan
dalam studi kasus ini yaitu terapi dari studi kasus ini adalah penerapan dan
bronkodilator dengan nebulizer evaluasi hanya dilakukan satu kali pada
menggunakan obat combivent dan saat pasien masih berada di IGD, sehingga
pulmicort. Menurut hasil penelitian Prisilla hasil yang didapatkan tidak dapat dilihat
(2016), menunjukan bahwa pemberian secara signifikan, akan lebih baik lagi jika
terapi farmakologi seperti bronkodilator penerapan juga dilakukan pada saat pasien
dan kortikosteroid dapat membantu berada di ruang rawat inap dimana hal
mengurangi atau meredakan serangan tersebut diharapkan dapat mengontrol
asma. Pemberian terapi bronkodilator yang terjadinya kekambuhan atau sesak napas
dikombinasikan dengan pernapasan yang berulang.
buteyko akan memberikan hasil yang lebih
efektif, dikarenakan pada saat pasien SIMPULAN
mendapatkan terapi bronkodilator, terapi
tersebut akan meredakan serangan asma Hasil studi kasus pada tiga pasien
dan membuat pernapasan pada pasien menunjukan nilai frekeunsi pernapasan
menjadi rileks. Kemudian pada saat dan saturasi oksigen pasien setelah
dikombinasikan dengan pernapasan mendapatkan terapi pernapasan buteyko
buteyko, hal tersebut menyebabkan otot mengalami perubahan menjadi lebih baik,
polos pada bronkus akan mengalami dengan rata – rata frekuensi pernapasan
relaksasi dan jalan napas akan terbuka, pada ketiga pasien adalah 25x/menit dan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 2
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

rata – rata saturasi oksigen pada ketiga 2014, hlm 100-204


pasien adalah 100%. Dari hasil studi kasus
Dinkes Jateng. (2018). Profil Kesehatan Provinsi
ini dapat disimpulkan bahwa pernapasan Jawa Tengah Tahun 2018. Semarang: Dinkes
buteyko merupakan suatu tindakan Jateng
kombinasi yang dapat diterapkan untuk Hardayani Putri, Slamet Soemarno. Perbedaan
mengurangi gejala asma bronkhial yang Postural Drainage dan Latihan Batuk Efektif
ditandai dengan adanya penurunan Intervensi Nebulizer Terhadap Penurunan
frekuensi pernapasan, peningkatan Frekuensi Batuk pada Asma Bronchiale Anak
saturasi oksigen, dan berkurangnya Usia 3-5 Tahun. Jurnal Fisioterapi. 13 (1).
April
keluhan sesak napas pada pasien. 2013:2-7.

UCAPAN TERIMA KASIH Jamaludin, S.Yusra, Z. Ulya. Pemberian Nebulizer


dengan Ventolin dan Bisolvon dalam
Mengatasi Sesak Nafas pada Pasien PPOK di
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala Ruang Melati II RSUD Kudus. Jurnal Profesi
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis Keperawatan. 1(1). 2014:59-61.
dapat menyelesaikan studi kasus ini. Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar :
Terimakasih kepada direktur RSUD RISKESDAS 2018. Jakarta: Balitbang
Tugerejo Provinsi Jawa Tengah yang telah Kemenkes RI
mengizinkan kami praktek sehingga kami Kowalak. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta:
dapat menyelesaikan studi kasus tersebut, EGC
yang kedua terimakasih kepada pasien Masriadi. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak
sekaligus keluarga yang telah membantu Menular. Jakarta: Trans Info Media
dan berpartisipasi dalam melaksanakan
Prisilla, W., Irvan M., Selfi RR. (2016). Hubungan
studi kasus ini, serta tidak lupa pula ucapan Keteraturan Penggunaan Kortikosteroid
terimakasih kepada pembimbing akademik Inhalasi dengan Tingkat Kontrol Asma Pasien
maupun pembimbing klinik yang telah Berdasarkan ACT di Poliklinik Paru RSUP Dr.
memberikan arahan dan motivasi dalam M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.
2016; 5(1)
melaksanakan studi kasus ini. Semoga hasil
studi kasus ini dapat dijadikan sebagai Putri, Danur Kusuma AP., Beti K., dan Tofik H.
referensi dalam memberikan informasi (2019). Aplikasi Teknik Pernapasan Buteyko
untuk Memperbaiki Pernapasan Diafragma
tentang penerapan teknik pernapasan pada Pasien dengan Sesak Napas di Ruang
buteyko terhadap perubahan hemodinamik Gawat Darurat. The 10th University Research
pada pasien asma bronkhial. Colloqium 2019 : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong
REFERENSI Qoriah, S., Yuli W., dan Cemy NF. (2019) Pengaruh
Teknik Pernapasan Buteyko Tehadap Control
Adha, D. (2013). Pengaruh Teknik Pernapasan Pause Pada Penderita Asma. Jurnal Publikasi :
Buteyko Terhadap Peningkatan Control Pause Institu Teknologi Sains dan Kesehatan PKU
Pada Pasien Asma Di Wilayah Kerja Muhammadiyah Surakarta
Puskesmas Koto Brapak Kecamatan Bayang
Smeltzer, S.C., & Bare, G.B. (2013). Buku Ajar
Pesisir Selatan. Padang : STIKES Mercubakti
Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume I.
Padang. Jurnal Publikasi
Jakarta: EGC
Astuti, Widya Harwina.(2010). Asuhan keperawatan
Susanto, E. (2018). Asuhan Keperawatan Pada
anak dengan gangguan sistem Pernapasan.
Pasien Asma Dengan Masalah Keperawatan
Jakarta: TIM
Pola Nafas Tidak Efektif Dengan Penerapan
Baroroh, Irfah., Hermansyah., Septiyanti. (2014). Buteyko dan Pengaruhnya Terhadap
Pengaruh Teknik Pernafasan Buteyko Frekuensi Pernapasan Dan Peningkatan
Terhadap Penurunan Frekuensi Kekambuhan Saturasi Oksigen Di Ruang Gawat Darurat
Asma Pada Pasien Penderita Asma. Jurnal Aghisna Kroya. KIAN : Sekolah Tinggi Ilmu
Media Kesehatan, Volume 8 Nomor 2, Agustus Kesehatan Gombong.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016). Standar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 2
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial
Diagnosis Keperawatan Indonesia
ed 1. Jakarta : DPP PPNI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International


Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No 1, Januari 2021 2
Swi Swasti Pratiwi - Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Asma Bronchial

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2016). Standar Asthma Control and Quality of Life of Filipino
Intervensi Keperawatan Indonesia ed 1. Adults With Bronchial Asthma. The Journal of
Jakarta : DPP PPNI Macro Trends in Health and Medicine,
Thomas, Sandy. (2010). Buteyko: A useful toolin the University of Santo Tomas.
management of asthma?. International Journal Yudha. S. (2018). Buku ajar keperawatan medical
of Therapy and Rehabilitation, Vol 11, No 10, bedah sistem respiratori. Ed 1. Yogyakarta:
476- 480. Depublish
Udayani, Wiwik., M. Amin.,Makhfudli. (2020). Yuniartanti, R. (2019). Abstrak : asuhan
Pengaruh Kombinasi Teknik Pernapasan keperawatan pasien dengan asma dalam
Buteyko Dan Latihan Berjalan Terhadap pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Surakarta :
Kontrol Asma Pada Pasien Asma Dewasa. Program Studi D3 Keperawatan STIKes
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal Kusuma Husada
of Nursing), Vol 6, No 1, Tahun 2020
Villareal, G.M.C, Brian P.U.V, Ailleen M.V, Pio S.N, et
all. (2014). Effect of Buteyko Method on

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International

Anda mungkin juga menyukai