Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 3, September 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN


PADA PASIEN PPOK DI RUANG PARU RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO

IMPLEMENTATION OF DEEP RELAXATION TO INCREASE OXYGEN SATURATION IN


COPD PATIENTS IN THE LUNG ROOM OF RSUD JEND. AHMAD YANI METRO CITY

Melwidia Salsha Bella1, Anik Inayati2, Sapti Ayubbana3


1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email: melwidia88@gmail.com

ABSTRAK
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif yang mengancam jiwa.
Gejala khas pada PPOK adalah dispnea kronis dan progresif. Masalah sirkulasi dan masalah paru-
paru dapat mempersulit tubuh menyerap atau mengangkut oksigen yang cukup dan dapat
menurunkan tingkat saturasi oksigen. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
ventilasi alveoli dan memelihara pertukaran gas diperlukan pemberian asuhan keperawatan yaitu
teknik relaksasi nafas dalam. Tujuan relaksasi nafas dalam salah satunya yaitu untuk meningkatkan
saturasi oksigen. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus (case study).
Subyek yang digunakan yaitu pasien dengan PPOK. Analisa data dilakukan menggunakan analisis
deskriptif. Hasil penerapan 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan durasi waktu 5-10 menit setiap
penerapan selama 3 hari menunjukkan bahwa pada kedua subyek setelah penerapan frekuensi
pernapasan dari 26x/menit menjadi 22 x/menit dan saturasi oksigen dari 97 dan 98% menjadi 99%.
Kesimpulan terdapat perbedaan frekuensi pernapasan dan nilai saturasi oksigen pasien PPOK
sebelum dan setelah penerapan relaksasi nafas dalam.

Kata Kunci : PPOK, Relaksasi Nafas Dalam, Saturasi Oksigen.

ABSTRACT
Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a life-threatening progressive lung disease. The
hallmark symptom of COPD is chronic and progressive dyspnea. Circulation problems and lung
problems can make it harder for the body to absorb or transport enough oxygen and can lower
oxygen saturation levels. Management that can be done to increase alveolar ventilation and
maintain gas exchange requires nursing care, namely deep breathing relaxation techniques. One of
the goals of deep breathing relaxation is to increase oxygen saturation. The design of this scientific
paper uses a case study design. The subjects used were patients with COPD. Data analysis was
carried out using descriptive analysis. The results of the application of 2 times a day (morning and
evening) with a duration of 5-10 minutes each application for 3 days showed that in both subjects
after the application of the respiratory rate from 26x/minute to 22x/minute and oxygen saturation
from 97 and 98% to 99 %. The conclusion is that there are differences in respiratory frequency and
oxygen saturation values of COPD patients before and after the application of deep breathing
relaxation.

Keywords : COPD, Deep Breathing Relaxation, Oxygen Saturation.

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 416


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

PENDAHULUAN beberapa waktu5. PPOK terdiri dari


Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) bronkitis kronik dan emfisema atau
adalah penyakit paru progresif yang gabungan dari keduanya. Bronkitis kronik
mengancam jiwa. World Health adalah gangguan sekresi mukus bronkial
Organization pada tahun 2019 berlebihan. Ditandai dengan batuk
menggungkapkan jumlah kematian produktif yang bertahan selama 3 bulan
penderita penyakit paru obstruktif kronik atau lebih pada 2 tahun berturut-turut.
1
(PPOK) yaitu 3,23 juta kematian . Sedangkan emfisema ditandai dengan
Prevalensi PPOK di negara-negara Asia kerusakan dinding alveoli, dengan
Pasifik diperkirakan 14,5% di Australia, menyebabkan pembesaran ruang udara
4,4% hingga 16,7% di Cina, dan 5,6% di yang abnormal6.
Indonesia, 8,6% di Jepang, 13,4% di
Gejala khas pada PPOK adalah dispnea
Korea, 4,7% di Malaysia, 5,4% hingga
kronis dan progresif. Didapatkan sebesar
6,1% di Taiwan, 3,7% hingga 6,8% di
30% dari pasien PPOK mengalami batuk
Thailand, 3,5% hingga 20,8% di Filipina,
dengan produksi sputum. Gejala-gejala ini
dan 6,7% di Vietnam2.
dapat bervariasi dari hari ke hari dan dapat
Jumlah penderita penyakit paru obstruktif mendahului perkembangan keterbatasan
kronik (PPOK) di Indonesia menurut jenis aliran udara selama bertahun-tahun.
kelamin adalah 4.174 penderita, dengan Keterbatasan aliran udara yang signifikan
jumlah terbanyak pada laki-laki yaitu juga dapat terjadi tanpa dispnea kronis dan
sebesar 2.663 sedangkan jumlah penderita atau batuk. Masalah sirkulasi dan masalah
3
PPOK pada perempuan yaitu 1.511 . paru-paru dapat mempersulit tubuh
Berdasarkan data medical record di menyerap atau mengangkut oksigen yang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) cukup dan dapat menurunkan tingkat
Jendral Ahmad Yani Metro, penyakit paru saturasi oksigen7.
obstruktif kronik (PPOK) menempati
Saturasi oksigen adalah ukuran seberapa
urutan pertama dari sepuluh besar
banyak presentase oksigen yang mampu
penyakit dengan jumlah 155 penderita4.
dibawa oleh haemoglobin7. Nilai normal
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) saturasi oksigen yang diukur
adalah kelainan paru yang ditandai menggunakan oksimetri nadi berkisar
dengan gangguan fungsi paru berupa antara 95-100%. Saturasi oksigen pasien
memanjangnya periode ekspirasi yang PPOK bisa mengalami penurunan hingga
disebabkan oleh adanya penyempitan nilainya 85% yang menyebahkan pasien
saluran nafas dan tidak banyak mengalami mengalami hipoksemia, sianosis,
perubahan dalam masa observasi

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 417


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

penurunan konsentrasi dan perubahan Desain karya tulis ilmiah ini


mood8. menggunakan desain stadi kasus (case
study). Subyek yang digunakan dalam
Penatalaksanaan PPOK terbagi menjadi
studi kasus yaitu 2 pasien PPOK.
dua yaitu penatalaksanaan medis dan
Instrumen yang digunakan dalam
keperawatan, untuk meningkatkan
pengumpulan data meliputi kuesioner
ventilasi alveoli dan memelihara karakteristik rersponden, standar
pertukaran gas diperlukan pemberian operasional prosedur (SOP) penerapan
asuhan keperawatan yaitu teknik relaksasi relaksasi nafas dalam, dan lembar
nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam observasi saturasi oksigen (SpO2)
merupakan suatu bentuk asuhan menggunakan pulse oximeter sebelum dan
keperawatan yang bertujuan untuk setelah penerapan relaksasi nafas dalam.
meningkatkan ventilasi alveoli dan
HASIL
memelihara pertukaran gas. Peningkatan
Gambaran subyek penerapan yang
ventilasi alveoli dapat meningkatkan
didapatkan pada saat pengkajian sesuai
suplai oksigen ke seluruh tubuh sehingga
dengan tahapan rencana penerapan adalah
dapat dijadikan terapi dalam peningkatan
sebagai berikut:
saturasi oksigen. Dalam hal ini, perawat
Tabel 1
mengajarkan kepada klien bagaimana cara Gambaran Subjek I
melakukan nafas dalam, nafas lambat Data Subyek I
Nama Ny. S
(menahan inspirasi secara maksimal), dan
Usia 55 tahun
cara menghembuskan nafas secara Jenis Perempuan
perlahan. Selain dapat menurunkan kelamin
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT)
intensitas nyeri, teknik pernafasan dalam Gaya hidup Subyek mengatakan di
mempunyai peran yang sangat penting, dalam keluarga subyek
suami dan anaknya
diantaranya adalah memperlambat denyut merupakan perokok aktif.
jantung, mengatur tekanan darah, Tabel 2
menghilangkan ketegangan otot, dan Gambaran Subyek II
mengembalikan keseimbangan mental Data Subyek II
Nama Ny. A
dan emosional batin9. Usia 39 tahun
Jenis Perempuan
Tujuan pemberian relaksasi napas dalam kelamin
adalah untuk meningkatkan saturasi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT)
oksigen pada pasien dengan penyakit Gaya hidup Subyek mengatakan bahwa
suami subyek merupakan
pernapasan obstruksi kronik (PPOK). perokok aktif.
Penerapan relaksasi nafas dalam, pada
METODE
kedua subyek dilakukan pada tanggal 01

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 418


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

s.d 03 Juni 2022 dan 05 s.d 07 Juni 2022. dari 26 x/menit menjadi 22 x/menit dan
Adapun hasil pemeriksaan frekuensi nilai saturasi oksigen subyek I dari 97%
pernapasan dan saturasi oksigen sebelum menjadi 99%. Sedangkan nilai saturasi
dan setelah penerapan pada kedua subyek oksigen subyek II dari 98% menjadi 99%.
dapat dilihat pada tabel di bawah:
Hasil penerapan ini relevan dengan
Tabel 3
penelitian sebelumnya tentang pengaruh
Frekuensi Pernapasan dan Saturasi
Oksigen Subyek I (Ny. S) Sebelum dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Setelah Penerapan
peningkatan saturasi oksigen pada pasien
Subyek I (Ny. S)
Waktu Sebelum Setelah
PPOK di ruang IGD RSUD Kabupaten
RR SpO2 RR SpO2 Buleleng. Hasil penelitian menunjukkan
Hari I
Pagi 26 x/m 98% 25 x/m 98% bahwa ada pengaruh teknik relaksasi
Sore 26 x/m 96% 24 x/m 97% nafas dalam terhadap peningkatan saturasi
Hari II
Pagi 24 x/m 98% 24 x/m 99% oksigen pada pasien PPOK di ruang IGD
Sore 25 x/m 97% 24 x/m 98%
Hari III RSUD Kabupaten Buleleng10.
Pagi 26 x/m 98% 23 x/m 98%
Sore 23 x/m 99% 22 x/m 99% Penelitian yang lain tentang pengaruh
pemberian deep breathing exercise
Tabel 4
Frekuensi Pernapasan dan Saturasi terhadap saturasi oksigen pada pasien
Oksigen Subyek II (Ny. A) Sebelum PPOK, menunjukkan hasil penelitian
dan Setelah Penerapan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
Subyek II (Ny. A)
Waktu Sebelum Setelah pemberian deep breathing exercise
RR SpO2 RR SpO2
kepada pasien PPOK untuk meningkatkan
Hari I
Pagi 26 x/m 98% 25 x/m 98% saturasi oksigen dengan ρ value 0,0018.
Sore 26 x/m 96% 24 x/m 97%
Hari II Penelitian selanjutnya tentang teknik
Pagi 25 x/m 98% 24 x/m 97%
Sore 24 x/m 99% 24 x/m 98% relaksasi nafas dalam terhadap
Hari III
peningkatan saturasi oksigen pada pasien
Pagi 23 x/m 98% 22 x/m 98%
Sore 22 x/m 98% 22 x/m 99% PPOK. Pre test dilakukan untuk
mengetahui nilai saturasi oksigen pada
PEMBAHASAN
pasien PPOK sebelum diberikan relaksasi
Penerapan ini mengidentifikasi
nafas dalam. Setelah itu memberikan
keefektifan relaksasi nafas dalam terhadap
relaksasi nafas dalam pada pasien PPOK
frekuensi pernapasan dan saturasi
selama 5-10 menit. Kemudian dilakukan
oksigen. Hasil pengkajian frekuensi
post test untuk melihat perubahan saturasi
pernapasan mengalami penurunan dan
oksigen. Hasil penelitian menunjukkan
saturasi oksigen mengalami peningkatan.
bahwa ada pengaruh teknik relaksasi
Frekuensi pernapasan pada kedua subyek

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 419


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

nafas dalam terhadap peningkatan saturasi menyebabkan pembesaran ruang udara


oksigen pada pasien PPOK11. yang abnormal6.

Penelitian lain tentang pengaruh Gejala khas pada PPOK adalah dispnea
breathing relaxation dengan teknik kronis dan progresif. Didapatkan sebesar
balloon blowing terhadap saturasi oksigen 30% dari pasien PPOK mengalami batuk
pasien PPOK, yang diberikan 2 kali sehari dengan produksi sputum. Gejala-gejala ini
pada pagi dan sore selama 3 hari dan 7 dapat bervariasi dari hari ke hari dan dapat
hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendahului perkembangan keterbatasan
breathing relaxation dengan aliran udara selama bertahun-tahun.
menggunakan teknik balloon blowing Keterbatasan aliran udara yang signifikan
dapat meningkatkan saturasi oksigen pada juga dapat terjadi tanpa dispnea kronis dan
pasien PPOK dengan nilai p value <0,05 atau batuk. Masalah sirkulasi dan masalah
pada variable saturasi oksigen12. paru-paru dapat mempersulit tubuh
menyerap atau mengangkut oksigen yang
Berdasarkan hasil dari penerapan dan
cukup dan dapat menurunkan tingkat
penelitian sebelumnya, penulis dapat
saturasi oksigen7.
menyimpulkan bahwa penerapan
relaksasi nafas dalam mampu Saturasi oksigen adalah ukuran seberapa
menurunkan frekuensi pernapasan dan banyak presentase oksigen yang mampu
meningkatan saturasi oksigen. Penyakit dibawa oleh haemoglobin7. Nilai normal
paru obstruktif kronik (PPOK) adalah saturasi oksigen yang diukur
kelainan paru yang ditandai dengan menggunakan oksimetri nadi berkisar
gangguan fungsi paru berupa antara 95-100%. Saturasi oksigen pasien
memanjangnya periode ekspirasi yang PPOK bisa mengalami penurunan hingga
disebabkan oleh adanya penyempitan nilainya 85% yang menyebahkan pasien
saluran nafas dan tidak banyak mengalami mengalami hipoksemia, sianosis,
perubahan dalam masa observasi penurunan konsentrasi dan perubahan
beberapa waktu5. PPOK terdiri dari mood8.
bronkitis kronik dan emfisema atau
Penatalaksanaan PPOK terbagi menjadi
gabungan dari keduanya. Bronkitis kronik
dua yaitu penatalaksanaan medis dan
adalah gangguan sekresi mukus bronkial
keperawatan. Upaya untuk meningkatkan
berlebihan. Ditandai dengan batuk
ventilasi alveoli dan memelihara
produktif yang bertahan selama 3 bulan
pertukaran gas diperlukan pemberian
atau lebih pada 2 tahun berturut-turut.
asuhan keperawatan yaitu teknik relaksasi
Sedangkan emfisema ditandai dengan
nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam
kerusakan dinding alveoli, dengan

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 420


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

merupakan suatu bentuk asuhan Usia lanjut dapat menyebabkan PPOK


keperawatan yang bertujuan untuk karena pada pasien usia lanjut sistem
meningkatkan ventilasi alveoli dan respirasi mengalami penurunan daya
memelihara pertukaran gas. Peningkatan tahan serta penurunan fungsi.
ventilasi alveoli dapat meningkatkan Terjadinya perubahan pada dinding
suplai oksigen ke seluruh tubuh sehingga dada menyebabkan compliance
dapat dijadikan terapi dalam peningkatan dinding dada berkurang dan terdapat
saturasi oksigen. Dalam hal ini, perawat penurunan elastisitas parenkim paru,
mengajarkan kepada klien bagaimana cara bertambahnya kelenjar mukus dan
melakukan nafas dalam, nafas lambat penebalan pada mukosa bronkus13.
(menahan inspirasi secara maksimal), dan
2. Jenis Kelamin
cara menghembuskan nafas secara
Jenis kelamin kedua subyek dalam
perlahan. Selain dapat menurunkan
penerapan ini yaitu perempuan.
intensitas nyeri, teknik pernafasan dalam
Perempuan lebih rentan untuk terkena
mempunyai peran yang sangat penting,
penyakit paru dibanding laki-laki.
diantaranya adalah memperlambat denyut
Berdasarkan anatomi dan fisiologi,
jantung, mengatur tekanan darah,
wanita memiliki paru-paru yang lebih
menghilangkan ketegangan otot, dan
kecil serta volume dan kapasitas vital
mengembalikan keseimbangan mental
paru 20-25% lebih kecil dibandingkan
dan emosional batin9.
laki-laki. Rata-rata kapasitas vital paru
Karakteristik subyek penerapan yang pada laki-laki adalah 4,8 liter dan pada
dimungkinkan mempengaruhi risiko perempuan 3,1 liter. Namun terdapat
terjadinya PPOK pada kedua subyek tinjauan secara sistematis yang
penerapan yaitu, antara lain: mengumpulkan bukti yang tersedia
dan memperkirakan ringkasan
1. Usia
prevalensi PPOK berdasarkan jenis
PPOK biasanya menyerang orang
kelamin secara global dan di beberapa
dewasa usia pertengahan dan orang
wilayah di dunia yang menyebutkan
lansia6. Usia responden pada
bahwa sebesar 9,2 % pada laki-laki dan
penerapan karya tulis ilmiah ini yaitu
6,2% pada perempuan mengalami
berusia 55 tahun (masa lansia awal)
PPOK. Prevalensi yang lebih tinggi
pada subyek I (Ny. S) dan 39 tahun
pada laki-laki dapat dikaitkan dengan
(masa dewasa akhir) pada subyek II
fakta bahwa merokok merupakan
(Ny. A). Kategori usia kedua subyek
faktor risiko umum bagi laki-laki dan
merupakan kategori usia yang beresiko
mengalami PPOK.

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 421


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

lebih banyak laki-laki yang merokok Timbulnya gejala gangguan


daripada perempuan14. pernapasan dan obstruksi jalur napas
akibat polusi udara yang mengandung
Berdasarkan uraian diatas menurut
partikel kecil iritatif bisa ditempat
analisa penulis PPOK lebih sering
kerja, diluar ruangan maupun di dalam
terjadi pada seseorang berjenis
ruangan tergantung dari jenis paparan
kelamin laki-laki dibandingkan
dan kadar dari partikel – partikel iritatif
perempuan karena kecenderungan
tersebut. Meskipun paparan polusi luar
merokok pada laki-laki masih jauh
ruangan paling besar, tidak menutup
lebih tinggi dibanding pada
kemungkinan orang yang
perempuan. Namun, kedua subyek
menghabiskan sebagian besar waktu
dalam penerapan ini berjenis kelamin
mereka di dalam ruangan seperti para
perempuan dan menderita PPOK hal
pensiunan, pekerja swasta, PNS, ibu
ini terjadi dimungkinkan karena
rumah tangga dan para pengangguran
anatomi dan fisiologi, wanita memiliki
juga beresiko terkena paparan
paru-paru yang lebih kecil serta
ditambah dengan tingginya paparan
volume dan kapasitas vital paru 20-
asap rokok di dalam lingkungan itu
25% lebih kecil dibandingkan laki-laki
sendiri atau dikenal Environmental
sehingga perempuan lebih rentan
Tobacco Smoke exposure yang
untuk terkena penyakit paru.
15
disingkat ETS .
3. Gaya hidup dan Pekerjaan
Faktor lain yang berkontribusi KESIMPULAN
menyebabkan PPOK, antara lain Berdasarkan hasil penerapan diatas
polusi udara, pajanan pekerjaan penulis dapat menyimpulkan bahwa
terhadap debu atau gas berbahaya, relaksasi napas dalam dapat membantu
infeksi jalan napas, dan faktor familial meningkatkan saturasi oksigen pada

dan genetik6. Kedua subyek pasien dengan penyakit pernapasan


obstruksi kronik (PPOK).
mengatakan bekerja sebagai ibu rumah
tangga (IRT) dan di dalam keluarganya DAFTAR PUSTAKA
terdapat keluarga yang merupakan 1. WHO. (2021). Chronic obstructive
perokok aktif pada subyek I yaitu anak pulmonary disease (COPD). di akses
pada tanggal 16 Maret 2022 pukul
dan suaminya dan pada subyek II yaitu 19.00 WIB dalam web site:
suaminya yang merupakan perokok https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/chronic-obstructive-
aktif. Sehingga kedua subyek dalam pulmonary-disease-(COPD).
penerapan ini berisiko mengalami 2. Cheng, S. L., & Lin, C. H. (2021).
PPOK dari faktor polusi udara. COPD Guidelines in the Asia-Pacific

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 422


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

Regions: Similarities and Pasien PPOK. Jurnal Pendidikan


Differences. Diagnostics, 11(7), 1153. Kesehatan, 9(2), 193–199.
3. Kemenkes RI. (2017). Profil 13. Fajrin, O., Yovi, I & Burhanuddin, L.
Kesehatan Indonesia tahun 2016. (2015). Gambaran status gizi dan
Indonesia: Kementerian Kesehatan RI. fungsi paru pada pasien penyakit paru
Sekretariat Jenderal. obstruktif kronik stabil di poli paru
RSUD Arifin Achmad (Doctoral
4. Medikal Record RSUD Jend. Ahmad
dissertation, Riau University).
Yani Metro. (2020). 10 Besar Penyakit
di Ruang Penyakit Paru RSUD Jend. 14. Putra, I. M. A. T., Antari, N. K. A. J.,
Ahmad Yani Metro. Thanaya, S. A. P., & Wiryanthini, I. A.
D. (2022). Gambaran Risiko
5. Padila. (2018). Keperawatan Medikal
Terjadinya Penyakit Paru Obstruktif
Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika.
Kronis Pada Pemain Brass Instrument
6. LeMone, P., Burke, K. M & Bauldoff, Marching Band SMA di
G. (2015). Buku Ajar Keperawatan Denpasar. Majalah Ilmiah Fisioterapi
Medikal Bedah Volume 4. alih Bahasa: Indonesia, 10(1), 28-32.
Subekti, B N. Jakarta: EGC.
15. Firdausi., Musawaris, RF &
7. Manurung, S & Zuriati. (2021). Fitriangga, A. (2014). Hubungan
Fisioterapi Dada dan Posisi Tripod Derajat Obstruksi Paru dengan
“Nursing Intervention”. Samarinda: Kualitas Hidup Penderita PPOK di
Sebatik. RSUD Dr. Soedarso
8. Mertha, I. M., Putri, P. J. Y & Pontianak (Doctoral dissertation,
Suardana, I. K (2018). pengaruh Tanjungpura University).
pemberian deep breathing exercise
terhadap saturasi oksigen pada pasien
PPOK di IGD RSUD Sanjiwani
Gianyar Tahun 2018. Jurnal Gema
Keperawatan, 11(1).
9. Mubarak, W I., Indrawati, L &
Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar Buku 1. Jakarta:
Salemba Medika.
10. Astriani, M. D. Y., Dewi, P. I. S &
Febriana, W. (2018). Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Peningkatan Saturasi Oksigen pada
pasien PPOK di ruang IGD RSUD
Kabupaten Buleleng. Jurnal
Kesehatan Midwinerslion Vol 3(1).
11. Astriani, N. M. D. Y., Pratama, A. A.,
& Sandy, P. W. S. J. (2021). Teknik
Relaksasi Nafas Dalam terhadap
Peningkatan Saturasi Oksigen pada
Pasien PPOK. Jurnal Keperawatan
Silampari, 5(1), 59-66.
12. Tunik, T., Niningasih, R., & Edi, Y.
(2020). Pengaruh Breathing
Relaxation dengan Teknik Balloon
Blowing terhadap Saturasi Okesigen

Bella, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 423

Anda mungkin juga menyukai