Business Plan (Retail)
Business Plan (Retail)
Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang
dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel,
suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel di sini
didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah
diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau
pemakai akhir. Produk yang dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari
kebutuhan rumah tangga termasuk sembilan bahan pokok.
1
Visi Perusahaan
Misi Perusahaan
2
ASPEK PEMASARAN
a. Segmen Pasar
b. Pasar Sasaran
1. bayi
2. balita
3. remaja
4. dewasa
c. Positioning
1. sembako
2. kebutuhan mencuci dan mandi
3. makanan dan minuman siap saji
4. makanan ringan, minuman dalam kemasan dan rokok
3
5. alat rumah tangga
6. alat tulis
7. kosmetika
8. obat-obatan
9. perlengkapan bayi, balita, wanita dan pria
10. sandang
4
g. kosmetika ; (Rp.53.150.000)
h. obat-obatan ; (Rp.5.315.000)
i. perlengkapan bayi, balita, wanita dan pria ; (Rp.25.512.000)
j. sandang (Rp.10.630.000)
5
Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
a. price
b. promotion, mencakup; Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran,
iklan TV, dan jangel iklan radio.
c. placement
d. people
e. fhysical evidence (tampilan fisik dari fasilitas)
6
ASPEK ORGANISASI
Alamat Kantor/Tempat Usaha : JL. Pabuaran No.42 Kec. Pabuaran Kab. Subang
1. Tanah
2. Gedung
3. Kendaraan
4. Rak Barang
5. Lemari es
6. Komputer
7. Jenset
7
ASPEK KEUANGAN
1. perbankan
8
(b) Kebutuhan Pembiayaan/Modal Oprasional
Banyaknya Harga Total Keterangan
Uraian
Item
a. Produk 10 Rp.415.000.000
b. Persediaan 0 Rp. -
Produk
c. Pesanan 10 Rp.225.500.000
Produk
d. Piutang 1 Rp.5000.000
e. Uang Kas 1 Rp.50.000.000
Jumlah Rp.695.500.000 Modal untuk 1 th
9
c. Arus kas bersih Rp.405.200.000 - - - -
(net flow = a – b)
d. Keadaan kas awal Rp.528.834.500 - - - -
e. Keadaan kas akhir Rp.934.034.500 - - - -
(c + d)
10
DATA PENDUKUNG
11
IMR Perempuan 36.7 27.8 21.5 17.3 14.6 14.6
IMR L+P 42.3 32.6 25.5 20.8 17.7 17.7
CDR 7.3 6.6 6.3 6.3 6.6 7.5
Jumlahkematian (000) 260.8 257.8 268.1 290.3 326.8 395.6
Migrasi
Net migration rate 3.7 3.7 3.7 3.6 3.6 3.5
12
ANALISIS PELUANG (OPPORTUNITIES) DAN ANCAMAN (THREAT)
Peluang (Opportunities)
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2003 berjumlah 220 juta jiwa
yang menempatkan Indonesia sebagai negeri berpenduduk terbanyak ketiga
di Asia dan Oceania, serta keempat di dunia. Diperkirakan pada tahun 2050
jumlah penduduk bisa mencapai 319 juta jiwa. Adanya peningkatan jumlah
penduduk dan juga adanya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
Indonesia yang setiap tahunnya sekitar 5 juta wisatawan merupakan potensi
pasar ritel.
Ancaman (Threat)
KESIMPULAN
13
Dari hasil analisis lima kekuatan yang mempengaruhi industri ritel dapat
disimpulkan bahwa intensitas persaingan “kuat” dimana persaingan yang terjadi
antara format ritel tradisional dan modern serta persaingan antara peritel lokal dan
asing, pembeli juga mempunyai posisi yang “kuat” karena banyaknya pilihan
gerai-gerai ritel yang ditawarkan dan perubahan pola konsumsi, ancaman produk
atau jasa sustitusi “cukup kuat” karena adanya pasar dan toko tradisional.
Sedangkan ancaman masuknya pendatang baru bersifat “sedang” karena pasar
yang ada sekarang ini sudah demikian didominasi oleh banyak pemain besar baik
SARAN
14
1. Dengan masuknya peritel asing maka dapat diupayakan hubungan sebagai
mitra kerja dengan peritel lokal sehingga tercipta kondisi persaingan yang
lebih baik.
2. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan peta pasar,
hendaknya peritel menata ulang strateginya. Peritel hendaknya
meningkatkan kompetensi perusahaan dengan menciptakan inovasi-
inovasi baru dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan.
3. Peritel modern hendaknyamenggandeng pedagang tradisional sebagai
mitra kerja.
4. Pemerintah harus semakin tegas dan ketat dalam mengeluarkankebijakan-
kebijakan penting bagi industri ritel.
REFERENSI
15
1. Thompson, Jr, Arthur A. ;A.J. Strickland III; and John E. Gamble (2005),
Crafting and Executing Strategy The Quest for Competitive Advantage.
Concepts and Cases, 14 Ed.McGraw-Hill. International Edition.
2. JEB, Analisis Industri Ritel di Indonesia, Euis Soliha, September 2008,
Hal. 128-142 ISSN: 1412-3126
3. Berita Matahari No. 57, Maret 2006.
4. Bisnis Indonesia, Rabu, 15 Juni 2005.
5. Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri-Departemen Perdagangan,
Kebijakan Pengembangan Bisnis Ritel Modern.
6. Porter, Michael E. (1980), Competitive Strategy-Techniques for Analyzing
Industries and Competitors, The Free Press.
7. Republika, Senin, 27 Juni 2005.
8. Suara Merdeka, Kamis, 2 Desember 2004.
9. Warta Ekonomi, Selasa, 6 Februari 2007.
10. WartaEkonomi, Senin, 19 Februari 2007.
16