Anda di halaman 1dari 8

Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran, 7 (1) (2022) 1423-1431

P-ISSN: 2528-2921
E-ISSN: 2548-8589

Pembinaan Karakter Disiplin Pada Peserta Didik Usia Sekolah Dasar


di Masa Pandemi

Nanda Yurani, Mubarak Ahmad

Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA


Jl. Tanah Merdeka, Ciracas, Kp. Rambutan, Jakarta Timur, DKI Jakarta
*Corresponding Email : nandayurani07@gmail.com

Abstract
This study aims to find over how, grow, and to habituation character discipline in age elementary school
student. Method being used is particularly with the subject of qualitative research 24 student class of 5B SDN
Jatimulya 03 Kabupaten Bekasi. the research show that developing character discipline facing challenge
during this pandemic. Among of them, are less structure of development character process, the lack of
pedagogic condition, and less consistent discipline habituation character in the house. This has impacted in
lack of knowledge, understanding, and experience students learning to return conducted hands-on learning
in school.
Keywords:
Discipline, Character Development, Habituation Character.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menanamkan, menumbuhkan, dan membiasakan
karakter disiplin pada peserta didik usia Sekolah Dasar. Metode yang dipakai adalah kualitatif studi kasus
dengan subjek penelitian 24 peserta didik kelas 5B SDN Jatimulya 03 Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian
menggambarkan bahwa pembinaan karakter disiplin pada peserta didik usia Sekolah Dasar dimasa pendemi
menghadapi tantangan. Diantaranya, kurang terstrukturnya proses pembinaan karakter, minimnya iklim
pedagogik, dan pembiasaan karakter disiplin yang kurang konsisten didalam rumah. Hal ini mengakibatkan
minimnya pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman peserta didik ketika kembali melaksanakan
pembelajaran tatap muka di sekolah.
Kata Kunci:
Disiplin. Pembinaan Karakter, Pembiasaan Karakter

A. PENDAHULUAN sistem yang membuat seseorang


1
Pendidikan karakter merupakan pilar mengikutinya . Disiplin tidak hanya dapat
penting kualitas SDM (Sumber Daya mengarahkan perilaku peserta didik dan
Manusia) suatu bangsa. Pendidikan karakter mengarahkan peserta didik menjadi individu
bertujuan menyiapkan sumber daya manusia yang baik dan dapat diterima oleh
yang berkualitas dan mampu menghadapi masyarakat2 individu yang positif dapat
tantangan zaman. Umumnya pendidikan diperoleh karena penguatan disiplin,
karakter bermula dari lingkungan keluarga diantaranya mampu mengatur diri,
dan lingkungan pendidikan. mengendalikan diri, dan lebih berhati-hati
Salah satu aspek pendidikan karakter dalam bersikap dan berperilaku.
adalah disiplin. Disiplin merupakan Medio 2019 dunia dilanda Pandemi Corona
kepatuhan seseorang agar dapat virus Disease-19 (populer dengan nama
menghormati serta melaksanakan sebuah Covid-19), tak terkecuali di Indonesia.

1 2
Mona Rosdiana and M Ragil Kurniawan, “Strategi Nindi Andriani Permatasari, Deka Setiawan, and
Guru Dalam Pengembangan Karakter Disiplin Siswa Lintang Kironoratri, “Model Penanaman Karakter
Sd Muhammadiyah Blawong 1 Jetis Bantul Disiplin Siswa Sekolah Dasar Pada Masa
Yogyakarta,” 2019, 1–11. Pembelajaran Daring,” Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan 3, no. 6 (2021): 3758–68.
Nanda Yurani, Mubarak Ahmad | 1424

Tuntutan untuk physical distancing dan akan dilakukan dengan konsisten dengan
social distancing mengakibatkan waktu yang cukup lama agar peserta didik
dihentikannya pembelajaran tatap muka atau dapat menguasainya3 serta penanaman dan
pembelajaran langsung lainnya di sekolah- penumbuhan karakter disiplin dengan
sekolah termasuk di Sekolah Dasar. adanya pengetahuan dan pemodelan oleh
Berubahnya kegiatan pembelajaran tatap para guru di Sekolah Dasar. Sedangkan usia
muka ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) anak Sekolah Dasar merupakan usia anak
mengakibatkan kontak langsung antara yang sedang aktif dan biasa untuk meniru dan
pendidik dan peserta didik menjadi mengidolakan seseorang, salah satunya
berkurang. Dihentikannya pembelajaran adalah guru4 ditambah dengan peserta didik
tatap muka menimbulkan kekhawatiran akan mempunyai karakter yang unik dan berbeda-
hilangnya pengalaman belajar (learning loss) beda5. Maka tujuan penelitian ini adalah
termasuk juga pendidikan karakter (character untuk mengetahui bagaimana cara
loss). Untuk menggantikan pembelajaran menanamkan, menumbuhkan, dan
tatap muka tersebut, maka diberlakukan membiasakan karakter disiplin pada peserta
kegiatan atau aktivitas pembelajaran jarak didik usia Sekolah Dasar
jauh (atau biasa disingkat PJJ). Hal demikian Dengan adanya indikasi yang cukup kuat
mengakibatkan munculnya masalah baru tentang berkurangnya kedisiplinan anak
dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya, terutama dimasa Pandemi Covid-19, peneliti
yaitu (1) terjadinya kesalahpahaman dalam tertarik mengkaji bagaimana pembinaan
komunikasi yang membuat tujuan karakter disiplin pada peserta didik di SD
pembelajaran menjadi tidak tercapai, (2) Negeri Jatimulya 03 Kabupaten Bekasi dimasa
peserta didik tidak mempunyai suri teladan pandemi.
sebagai contoh bagaimana bersikap yang
baik, (3) berkurangnya peluang atau B. HASIL DAN PEMBAHASAN
kesempatan peserta didik untuk Dalam penelitian terkait kedisiplinan,
mengembangkan dan mengasah karakter dan menurut Suharsimi Arikunto disiplin
kepribadiannya disekolah yang tentu saja mempunyai tiga indikator6 yaitu (1) disiplin
dalam banyak aspek tidak didapatkan dalam kelas, (2) disiplin dalam lingkungan
dirumah karena kurangnya nuansa pedagogik sekolah, dan (3) disiplin dalam rumah7. Ketiga
dirumah. indikator tersebut peneliti jadikan temuan
Hal-hal umum yang biasa dilakukan dalam penelitian dengan masing-masing aspek
lingkungan sekolah menghilang seperti didalamnya untuk memperjelas temuan yang
adanya pembiasaan karakter disiplin yang didapat.
1. Temuan
a. Disiplin Dalam Kelas
Tabel 1. Temuan Disiplin Dalam Kelas
No Aspek Temuan
1. Tepat waktu dalam masuk ke ruang Dari 24 peserta didik, ditemukan
kelas bahwa 16 peserta didik tepat waktu,
4 peserta didik jarang terlambat,

3 5
F A Astriani, S Lestari, and M Budiarti, “Analisis D Y Sari, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Membentuk
Pendidikan Karakter Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Disiplin Anak Di Masa Pandemi,” … : Jurnal
Pembiasaan Di SD Negeri Banjarejo,” … Konferensi Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 2 (2021): 78–93,
Ilmiah Dasar 2 (2020): 290–93, https://jurnal.univpgri-
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/KID/article/ palembang.ac.id/index.php/pernik/article/view/542
view/1578. 4.c
4 6
Permatasari, Setiawan, and Kironoratri, “Model Peserta Didik, “PENGARUH GADGET TERHADAP
Penanaman Karakter Disiplin Siswa Sekolah Dasar SIKAP DISIPLIN DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK”
Pada Masa Pembelajaran Daring.” 4, no. 2 (2018): 86–97.
7
Didik.
p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |
Nanda Yurani, Mubarak Ahmad | 1425

dan 4 peserta didik lainnya sering


terlambat
2. Menyiapkan alat tulis saat Dari 24 peserta didik, 21
pembelajaran akan dimulai menyiapkan alat tulis saat
pembelajaran akan dimulai dan 3
yang lainnya tidak menyiapkan alat
tulis saat pembelajaran akan
dimulai
3. Mengumpulkan PR/Pekerjaan Dari 24 peserta didik, 16
Rumah pada waktu yang ditentukan diantaranya mengumpulkan PR
pada waktu yang ditentukan, 4
peserta didik jarang
mengumpulkan PR pada waktu
yang ditentukan, dan 4 yang
lainnya tidak mengumpulkan PR
pada waktu yang ditentukan.
4. Disipliner (membolos) Dari 24 peserta didik, 20
diantaranya tidak pernah
membolos dan 4 yang lainnya
pernah membolos

Disiplin merupakan sebuah karakter X), pulpen dan pena serta mengingatkan
individu yang teratur dan patuh dengan peserta didik untuk menyiapkan alat tulisnya
peraturan-peraturan yang ada8. Pada aspek saat akan memulai pembelajaran. Hasil
tepat waktu dalam masuk keruang kelas, guru penelitian pada indikator ini menunjukkan
dapat memberi peraturan yang tegas hingga bahwa 21 dari 24 peserta didik menyiapkan
memicu karakter disiplin anak tumbuh dan alat tulis saat pembelajaran akan dimulai.
mencontohkan dengan hadir di dalam kelas Dengan adanya pembiasaan yaitu teguran
5-10 menit sebelum bel berbunyi dan dan di ingatkan oleh guru untuk menyiapkan
memberi pengingat atau beberapa kalimat alat tulis serta pembiasaan yang dilakukan
yang tegas terkait keterlambatan peserta secara rutin dan berulang-ulang maka terlihat
didik, maka peserta didik akan mencontoh aspek disiplin menyiapkan alat tulis
dan mengingat nasihat tersebut. Hal ini mendapat hasil yang baik.
nampak cukup dengan memberikan contoh Tidak pernah membolos saat kegiatan
yaitu guru sebagai model dengan masuk lebih pembelajaran berlangsung merupakan aspek
awal dan nasihat atau teguran yang dilakukan yang membutuhkan pula pencontohan dan
secara rutin terhadap peserta didik yang pembiasaan dari lingkungan sekitar, karena
terlambat. Ditunjukkan dengan hasil sejatinya karakter disiplin dilakukan
penelitian 17 dari 24 peserta didik tepat dimanapun peserta didik berada dan akan
waktu. melibatkan orang disekelilingnya untuk
Karakter disiplin tidak akan timbul membantu menerapkannya. Terutama pada
begitu saja tanpa adanya pengenalan sampai sosok guru yang tegas memberi peraturan
dengan pembiasaan, pembiasaan tersebut dan memperlihatkan dengan jelas bahwa
merupakan hal atau aktivitas yang dilakukan tindakan membolos adalah tindakan yang
secara konsekuen, rutin, dan berulang-ulang. kurang terpuji maka peserta didik akan
Pada aspek menyiapkan alat tulis saat menjadikannya model dan mencontoh
pembelajaran akan dimulai, guru selalu perilaku tersebut. Peneliti menemukan
membawa alat tulis seperti spidol, tinta bahwa 20 dari 24 peserta didik tidak
spidol, penghapus papan tulis, koreksi (Tipe- membolos, hal ini menunjukkan guru kelas

8
Unik Hanifah Salsabila et al., “Peran Pendidikan Dan Studi Keislaman 10, no. 3 (2020): 329–43,
Islam Terhadap Pembentukan Karakter Disiplin https://doi.org/10.33367/ji.v10i3.1391.
Peserta Didik,” Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan
p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |
Nanda Yurani, Mubarak Ahmad | 1426

5B berhasil menanamkan, menumbuhkan tidak tetap sehingga sebagian besar waktu


dan membiasakan peserta didik dalam aspek habis untuk mencari pekerjaan dan
tidak pernah membolos dengan menyelesaikan projek pekerjaan jangka
mencontohkan, membiasakan, dan memberi pendek hal ini tentu saja tidak sesuai dengan
peraturan yang tegas terkait membolos. konsep pembinaan karakter disiplin dirumah
Berbeda dengan aspek disiplin dalam yang mengharuskan adanya transfer
mengumpulkan PR/Pekerjaan Rumah pada pengetahuan melalui nasihat dan petuah
waktu yang ditentukan. Dalam pemberian PR orang tua, pencontohan atau orang tua
guru akan mengingatkan peserta didik sebagai model. Hilangnya pencontohan dan
sebanyak 3x namun pada aspek ini tak hanya pembiasaan didalam rumah tersebut
guru yang berperan tetapi orang disekitar berdampak pada kinerja peserta didik
termasuk orang tua sangat berperan penting disekolah dan membuat hasil penelitian yang
terhadap penerapan karakter disiplin peserta ditunjukkan dengan adanya 16 dari 24 peserta
didik karena anak usia Sekolah Dasar biasa didik yang mengumpulkan PR pada waktu
untuk meniru dan mengidolakan seseorang 9. yang ditentukan, dan yang lainnya yaitu 8
Namun informasi yang peneliti peroleh, peserta didik tidak mengumpulkan PR pada
beberapa orang tua tidak mempunyai waktu waktu yang ditentukan.
yang cukup seperti orang tua yang bekerja
b. Disiplin Dalam Lingkungan Sekolah

Tabel 2. Temuan Disiplin dalam Lingkungan Sekolah


No Aspek Temuan
1. Tidak pernah membolos saat kegiatan -
ektrakurikuler berlangsung
2. Melaksanakan piket kelas yang telah -
terjadwal
3. Disiplin dalam membuang sampah Dari 24 peserta didik 17 diantaranya
pernah membuang sampah
sembarangan dan 7 yang lainnya
tidak membuang sampah
sembarangan
4. Disiplin dalam atribut sekolah Dari 24 peserta didik hanya 2
peserta didik yang disiplin dalam
menggunakan atribut sekolah, 8
yang lainnya tidak memakai atribut
lengkap, dan 14 peserta didik tidak
mempunyai atribut lengkap
5. SP/Surat Peringatan Dari 24 peserta didik, 4 diantaranya
pernah mendapatkan SP

Pandemi Covid-19 membuat dilakukan secara rutin dan berulang-ulang,


beberapa peraturan dan kebijakan sekolah hilangnya pemodelan atau pencontohan bagi
berubah hingga berkurangnya hal-hal yang peserta didik, dan hilangnya pengetahuan
mendukung karakter disiplin tersebut akan bagaimana bersikap disiplin terhadap
tumbuh, seperti hilangnya ekstrakurikuler kegiatan ekstrakurikuler dan jadwal piket.
dan jadwal piket. Hal ini jelas sangat Kebersihan merupakan salah satu
berpengaruh bagi aspek-aspek kedisiplinan cara mengetahui kedisiplinan peserta didik
dalam lingkungan sekolah yang lain karena dalam membuang sampah pada tempatnya.
hilangnya pembiasaan disiplin yang Guru menunjang aspek tersebut dengan

9
Permatasari, Setiawan, and Kironoratri, “Model
Penanaman Karakter Disiplin Siswa Sekolah Dasar
Pada Masa Pembelajaran Daring.”
p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |
Nanda Yurani, Mubarak Ahmad | 1427

memberikan peraturan dilarang membawa Perlakuan yang akan dilakukan oleh


makanan selain bekal ke dalam ruang kelas guru untuk aspek pelanggaran disipliner
dan usahakan untuk tidak membeli makanan adalah memberikan teguran langsung kepada
ringan di dekat area sekolah. Namun peserta didik, jika teguran tersebut tidak
mengingat aspek kedisiplinan dalam memberikan efek jera maka guru akan
menjalankan jadwal piket ditiadakan dan mengkomunikasikannya dengan orang tua
ditunjang dengan kurangnya fasilitas sekolah peserta didik melalui media whatsapp atau
seperti tempat sampah, sapu, pel, dan pengki jika dikhawatirkan terjadi kesalahpahaman
yang hanya ada masing-masing satu untuk informasi maka guru akan memanggil orang
dua kelas membuat penumbuhan, tua tersebut kesekolah. Contoh pelanggaran
penanaman dan pembiasaan aspek disiplin disipliner yaitu membahayakan teman
tidak membuang sampah sembarangan sebaya, membolos, dan lain sebagainya.
peserta didik berkurang drastis. Hal ini Dalam kasus di SDN Jatimulya 03 Kabupaten
nampak dari banyak peserta didik yang Bekasi yang sering terjadi adalah membolos
membuang sampah sembarangan, yang dibuktikan dengan temuan penelitian
dibuktikan dengan peneliti menemukan 7 adanya 4 dari 24 peserta didik membolos
peserta didik tidak membuang sampah melebihi batas yang diberikan sekolah yaitu 7
sembarangan dan 17 peserta didik lainnya hari selama satu semester.
mengaku pernah membuang sampah Karakter disiplin ini tidak hanya
sembarangan. mengontrol terkait perilaku peserta didik
Penyematan atribut sekolah yang namun dapat memperkuat karakter10. Pada
lengkap merupakan salah satu aspek yang aspek bersikap jujur saat ditanya akan
mencerminkan kedisiplinan siswa dalam berdampak penguatan karakter positif jika
mematuhi peraturan sekolah nampak peserta didik melakukannya, namun aspek ini
rendah. Menumbuhkan dan menanamkan tidak hanya mengandalkan lingkungan
karakter disiplin tak lepas dari sosok teladan sekolah dalam membiasaan peserta didik
bagi peserta didik untuk dijadikan contoh, untuk disiplin bersikap jujur, lingkungan
upacara bendera merupakan media bagi dalam rumahpun ikut serta dalam
peserta didik untuk mengetahui bagaimana membiasakannya. Temuan peneliti
cara menggunakan atribut yang baik dan menunjukkan 10 peserta didik yang bersikap
benar serta pembiasaan bagi mereka dalam jujur, sikap tersebut dapat dilihat dari saat
disiplin mematuhi peraturan sekolah. ujian. Guru akan menegur peserta didik yang
Pandemi Covid-19 membuat peserta didik tidak jujur dalam mengisi jawaban
belajar dirumah dan pengkondisian terkait (mencontek), dalam kasus ini peserta didik
atribut menjadi tidak terlaksana dengan baik yang mengakui dirinya mencontek adalah
sehingga ketidak disiplinan peserta didik peserta didik yang jujur sementara peserta
terhadap peraturan sekolah melonjak tinggi. didik yang tidak mengakui dirinya
Hal ini dibuktikan dari 24 peserta didik ada 2 mencontek adalah peserta didik yang
peserta didik yang menggunakan atribut berbohong. Tampaknya hal tersebut kurang
lengkap, 8 peserta didik tidak memakai berpengaruh karena faktor lingkungan yang
atribut lengkap, sisanya 14 peserta didik tidak tidak mempunyai hukuman tegas terkait
mempunyai atribut dan mengaku bahwa berbohong, seperti tidak tertera hukuman
atribut mereka hilang. dalam tata tertib sekolah terhadap peserta
didik yang melakukan kebohongan.
c. Disiplin Dalam Rumah

Tabel 3. Temuan Disiplin dalam Rumah


No Aspek Temuan
1. Menjalankan tugas rutin dalam rumah Dari 24 peserta didik, 12 peserta
didik yang mempunyai tugas
rumah dan menjalankannya, 3

10
Permatasari, Setiawan, and Kironoratri.
p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |
Nanda Yurani, Mubarak Ahmad | 1428

peserta didik yang mempunyai


tugas rumah dan tidak
menjalankannya, dan 9 peserta
didik yang tidak mempunyai tugas
rutin dalam rumah
2. Tepat waktu dalam melaksanakan dari 24 peserta didik, 4
belajar dirumah dengan jadwal yang diantaranya mempunyai jadwal
ditentukan belajar dan melaksanakannya, 0
peserta didik mempunyai jadwal
belajar dan tidak
melaksanakannya, 17 peserta didik
tidak mempunyai jadwal belajar,
dan 3 peserta didik belajar jika ada
PR/Pekerjaan Rumah
3. Tepat waktu dalam pulang kerumah Dari 24 peserta didik, hanya ada 6
peserta didik yang mempunyai
jadwal untuk pulang kerumah
dengan tepat waktu setelah
bermain
4. Menyiapkan perlengkapan sekolah Ditemukan 22 dari 24 peserta
sebelum hari sekolah tiba didik menyiapkan perlengkapan
sekolah namun hanya ada 8
peserta didik yang menyiapkan
perlengkapan sekolah tanpa harus
di ingatkan

Pembiasaan mempunyai beberapa adanya pembiasaan dan pemodelan dalam


metode, diantaranya (1) kegiatan rutin, (2) membuat jadwal kegiatan yang dirasa
kegiatan spontan, (3) kegiatan terprogram, penting. Dalam pembiasaan ada beberapa
dan (4) kegiatan keteladanan (Yani, 2020). faktor yang mempengaruhi keberhasilannya,
Berdasarkan pada hasil wawancara dengan diantaranya yaitu (1) kesadarann diri, (2)
orang tua peserta didik dalam aspek ketaatan, (3) alat pendidikan, dan (4)
menjalankan tugas rutin dalam rumah, hukuman11. Ke empat faktor tersebut hilang
ditemukan bahwa banyak orang tua yang dan membuat peserta didik tidak disiplin
menerapkan beberapa metode pembiasaan dalam melaksanakan belajar dirumah,
yaitu kegiatan rutin yang dilakukan berulang mereka akan belajar jika guru memberikan
kali dan kegiatan terprogram. Dengan PR/Pekerjaan Rumah.
beberapa dua metode yang dipakai nyatanya Tepat waktu dalam pulang ke rumah juga
cukup efektif membuat peserta didik tidak merupakan aspek yang dianggap kurang
bosan dan melakukan tugas rutinnya, 16 dari karena peneliti menemukan hanya ada 6 dari
24 peserta didik melakukan tugas rutin 24 peserta didik yang mempunyai jadwal
walaupun 11 diantaranya perlu di ingatkan untuk bermain dan pulang ke rumah dengan
namun mereka akan menjalankannya. tepat waktu. Tidak dapat kita pungkiri bahwa
Pada aspek tepat waktu dalam usia anak Sekolah Dasar sangat
melaksanakan belajar dirumah dengan jadwal membutuhkan waktu untuk bermain dan
yang ditentukan peneliti menemukan hasil bersosialisasi bersama teman-teman namun
hanya ada 6 dari 24 peserta didik yang Pandemi Covid-19 membuat banyak peserta
mempunyai jadwal belajar dirumah dan 18 didik kelas 5B SDN Jatimulya 03 Kabupaten
yang lainnya tidak mempunyai jadwal belajar Bekasi tidak bermain dan berdiam diri
dalam rumah. Hal ini terjadi karena tidak dirumah bersama keluarga. Tidak adanya

11
Syifa Ersya Agustin, Syefi Ersya Agustin, and Reksa Belajar Pada Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran
Adya Pribadi, “Proses Penguatan Karakter Disiplin Jarak Jauh” 5 (2021): 9486–91.
p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |
Nanda Yurani, Mubarak Ahmad | 1429

sosialisasi maka tidak ada pemodelan dalam Sekolah Dasar merupakan tempat
membuat jadwal bermain dan pulang memperoleh dasar dari ilmu dan
kerumah dengan tepat waktu, pembiasaan pengetahuan13. Pada lingkungan didalam
dalam aspek inipun hilang. rumah, ditemukan bahwa orang tua peserta
Anak usia Sekolah Dasar sangat mudah didik tidak mempunyai waktu yang cukup
untuk mengidolakan dan meniru orang untuk memberi tahu dan mengenalkan
disekitarnya12 dan seharusnya berdampak terkait kedisiplinan terhadap anak. Hal ini
pada aspek menyiapkan perlengkapan dikarenakan waktu orang tua habis dengan
sekolah sebelum hari sekolah tiba. mencari pekerjaan atau menyelesaikan projek
Ditemukan ada 22 dari 24 peserta didik pekerjaan jangka pendek hingga yang terjadi
menyiapkan perlengkapan sekolah namun dirumah adalah kata perintah.
hanya ada 8 peserta didik yang menyiapkan Pada pembiasaan karakter disiplin tidak
perlengkapan sekolah tanpa harus di lepas dari aktivitas atau melakukan suatu hal
ingatkan. Hal ini ditemukan bahwa adanya yang berulang-ulang, konsisten dengan
pembiasaan dengan salah satu metode saja waktu yang cukup lama. Hal ini juga
yaitu kegiatan terprogram yang membuat berkurang di era pandemi. Upacara bendera
peserta didik jenuh dan tidak adanya merupakan salah satu hal penting dalam
pemodelan yang membuat peserta didik tidak penerapan karakter disiplin mematuhi
timbul kesadaran diri. peraturan sekolah seperti memakai atribut
2. Pembahasan lengkap, jadwal piket dapat mengontrol
Jika dicermati secara mendalam maka peserta didik dalam penerapan karakter
pembinaan karakter disiplin pada peserta disiplin membuang sampah pada tempatnya,
didik dimasa pandemi Covid-19 dipengaruhi dan ekstrakurikuler juga sangat berpengaruh
oleh banyak faktor dan faktor tersebut terhadap kedisiplinan peserta didik di banyak
berkesinambungan. Ditemukan oleh peneliti hal, namun ke tiganya menghilang saat
bahwa tidak semua faktor tersebut berjalan peserta didik diharuskan melakukan
dengan baik karena adanya indikasi faktor pembelajaran jarak jauh hingga membuat
yang hilang dalam SDN Jatimulya 03 peserta didik tidak terbiasa dan asing atau
Kabupeten Bekasi sehingga terjadi kaku dalam melakukannya. Dalam
penurunan penanaman, penumbuhan, dan lingkungan rumah yaitu kurangnya tanggung
pembiasaan karakter disiplin. jawab dalam mengerjakan tugas rutin dalam
Dari hasil temuan diatas, dapat kita rumah dan dominann peserta didik tidak
ketahui bahwa penanaman dan penumbuhan mempunyai jadwalan belajar yang
karakter disiplin diterapkan atau mengakibatkan keterlambatan dalam
diimplementasikan dengan adanya mengumpulkan PR.
pengenalan terhadap karakter disiplin dan
suri tauladan dalam lingkungan rumah C. SIMPULAN
maupun sekolah. Namun, nyatanya di era Penelitian pendidikan karakter disiplin
pandemi Covid-19 banyak hal yang berubah ini menyimpulkan bahwa penanaman dan
dan mengakibatkan penurunan terhadap penumbuhan karakter sejatinya melalui
karakter disiplin peserta didik. Seperti, pengetahuan, pemahaman, dan suri
kurangnya pertemuan intensif antara peserta tauladan/model, serta pembiasaan karakter
didik dengan guru yang membuat peserta berkaitan erat dengan aktivitas atau hal-hal
didik tidak memandang guru sebagai sosok yang dilakukan secara berulang dan
suri tauladan, kurangnya pengetahuan dan konsekuen dalam waktu yang cukup lama
pengenalan terhadap karakter disiplin dalam namun ketiganya tidak dapat terlaksana
lingkungan sekolah hingga membuat peserta dengan baik saat Pandemi Covid-19 melanda.
didik tidak menghiraukan kedisiplinan dalam Maka situasi pendidikan yang terjadi adalah
sekolah padahal seperti yang kita tahu bahwa peserta didik tidak mengetahui dan mengenal

12 13
Permatasari, Setiawan, and Kironoratri, “Model Agung Nugroho Catur Saputro Rudy Irwansyah,
Penanaman Karakter Disiplin Siswa Sekolah Dasar Satya Darmayani, Mastikawati et al., Perkembangan
Pada Masa Pembelajaran Daring.” Peserta Didik, 2021.
p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |
Nanda Yurani, Mubarak Ahmad | 1430

guru sebagai model yang positif bagi mereka Sekolah Dasar Pada Masa Pembelajaran
karena kurangnya pertemuan tatap muka, Daring.” Edukatif : Jurnal Ilmu
dan hal ini berdampak bagi aspek yang lain Pendidikan 3, no. 6 (2021): 3758–68.
seperti peserta didik tidak disiplin dalam Rosdiana, Mona, and M Ragil Kurniawan.
membuang sampah pada tempatnya, tidak “Strategi Guru Dalam Pengembangan
mempunyai jadwal piket, dan tidak memakai Karakter Disiplin Siswa Sd
atribut yang baik dan benar. Fasilitas sekolah Muhammadiyah Blawong 1 Jetis Bantul
juga berpengaruh dalam kedisiplinan, dengan Yogyakarta,” 2019, 1–11.
tidak memadainya fasilitas sekolah maka Rudy Irwansyah, Satya Darmayani,
pengetahuanpun tidak ada dan berdampak Mastikawati, Agung Nugroho Catur
pada tidak adanya pembiasaan dalam Saputro, I Putu Yoga Purandina Liana
melakukan kedidiplinan seperti kurangnya Vivin Wihartanti, Ahmad Fauzi, Opan
fasilitas tempat sampah. Arifudin, Fatayah Ella Dewi Latifah,
Tentri Septiyani, Rintis Rizkia
DAFTAR PUSTAKA Pangestika, and Rudi Hartono. Pratika
Agustin, Syifa Ersya, Syefi Ersya Agustin, and Ayuningtyas, Vinsensius Crispinus
Reksa Adya Pribadi. “Proses Penguatan Lemba. Perkembangan Peserta Didik,
Karakter Disiplin Belajar Pada Siswa 2021.
Kelas V Dalam Pembelajaran Jarak Jauh” Salsabila, Unik Hanifah, Annisa Septarea
5 (2021): 9486–91. Hutami, Safira Aura Fakhiratunnisa,
Astriani, F A, S Lestari, and M Budiarti. Wulan Ramadhani, and Yuike Silvira.
“Analisis Pendidikan Karakter Disiplin “Peran Pendidikan Islam Terhadap
Siswa Melalui Kegiatan Pembiasaan Di Pembentukan Karakter Disiplin Peserta
SD Negeri Banjarejo.” … Konferensi Didik.” Jurnal Intelektual: Jurnal
Ilmiah Dasar 2 (2020): 290–93. Pendidikan Dan Studi Keislaman 10, no. 3
http://prosiding.unipma.ac.id/index.ph (2020): 329–43.
p/KID/article/view/1578. https://doi.org/10.33367/ji.v10i3.1391.
Didik, Peserta. “PENGARUH GADGET Sari, D Y. “Pola Asuh Orang Tua Dalam
TERHADAP SIKAP DISIPLIN DAN Membentuk Disiplin Anak Di Masa
MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK” 4, Pandemi.” … : Jurnal Pendidikan Anak
no. 2 (2018): 86–97. Usia Dini 4, no. 2 (2021): 78–93.
Permatasari, Nindi Andriani, Deka Setiawan, https://jurnal.univpgri-
and Lintang Kironoratri. “Model palembang.ac.id/index.php/pernik/artic
Penanaman Karakter Disiplin Siswa le/view/5424.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |

Anda mungkin juga menyukai