Anda di halaman 1dari 13

Interferensi Leksikal pada Surat Kabar Suara Merdeka dan

Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP

Martha Ayu Nugraheni1, Yakub Nasucha2,


1
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Jawa Tengah
Email korespondensi: a310170031@student.ums.ac.id, yn254@ums.ac.id

Info Artikel Abstract


Masuk: This purpose of this study was to: 1) describe the form of
Diterima: lexical interference in the August 2020 edition of Suara
Terbit: Merdeka newspaper. 2) Determine the factors that cause
lexical interference in the August 2020 edition of Suara
Keywords: Merdeka newspaper. This study uses a qualitative
descriptive method. The object of this research is lexical
interference. The subject of this research is Suara
Merdeka, especially in the rubric of education and the
rubric of discourse. This data collection method is by
observing and taking notes. The data analysis technique
used descriptive qualitative method according to the type of
research. The results of this study are 1) Lexical
interference found in the form of words and phrases. 2)
Factors causing lexical interference in Suara Merdeka
newspaper, namely: the presence of bilingual speakers, the
thin loyalty of the recipient language users, the influence of
language in technology, and the prestige of the source
language.
Keywords: Interference, Lexical, Newspaper

Abstrak
Kata kunci: Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mendeskripsikan
bentuk interferensi leksikal dalam surat kabar Suara
Merdeka edisi Agustus 2020. 2) Mengetahui faktor
Corresponding Author: penyebab terjadinya interferensi leksikal dalam surat
Nama,emal: kabar Suara Merdeka edisi Agustus 2020. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek
DOI:
Xxxxxxx penelitian ini adalah interferensi leksikal dan
subjeknya adalah Suara Merdeka khususnya pada
rubrik edukasia dan rubrik wacana. Teknik analisis
data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian ini yaitu 1) Interferensi leksikal yang
ditemukan berupa kata dan frasa. 2) Faktor penyebab
terjadinya interferensi leksikal pada surat kabar
Suara Merdeka yaitu: adanya kedwibahasaan
penutur, tipisnya kesetiaan pemakai bahasa penerima,
adanya pengaruh dari bahasa ilmu teknologi, dan
adanya prestise bahasa sumber.
Kata kunci: Interferensi, Leksikal, Surat Kabar
PENDAHULUAN Peneliti menemukan adanya
penulisan beberapa berita yang
Berita merupakan laporan menggunakan interferensi bahasa, seperti
peristiwa yang bersifat aktual. Sesuai interferensi bahasa Inggris dalam bahasa
dengan pendapat Sumadiria (2005: 65) Indonesia. Sering kali penulisan kata dan
berita merupakan laporan fakta atau ide kalimat dalam berita dilebihkan-lebihkan
terbaru yang benar, menarik, dan penting dengan memasukkan unsur bahasa lain.
untuk sebagian besar orang yang Seharusnya, saat menyajikan berita,
disajikan melalui media berkala seperti penulis harus benar-benar
radio, televisi, media internet, maupun memperhatikan kaidah bahasa Indonesia
surat kabar. Berita dapat disebarkan yang baik dan benar. Penulisan seperti itu
secara lisan maupun tulisan. Hingga saat akan membuat kemurnian bahasa bangsa
ini, berita dapat kita simak dari televisi, kita ini tetap terjaga. Dengan kata lain,
radio, surat kabar harian, dan media agar tidak terjadi percampuran bahasa
online. Walaupun berita saat ini disajikan atau interferensi dalam berbahasa
dan disebarkan melalui media online, Indonesia.
penikmat surat kabar harian masih
banyak. Weinrich (dalam Indrayana,
2019) menyebutkan bahwa interferensi
Dalam sajian berita pasti terdapat merupakan suatu penyimpangan dalam
makna-makna tertentu. Berita dengan kaidah kebahasaan yang dilakukan oleh
makna tertentu dikemas oleh media yang penutur yang memiliki kemampuan untuk
pada akhirnya membentuk sebuah menuturkan dua bahasa yang berbeda
wacana. Dalam bentuk wacana itulah secara bergantian. Ada beberapa
berita disajikan ke hadapan publik. interferensi dalam bahasa Indonesia,
Namun, banyak wacana berita yang salah satunya interferensi leksikal.
bahasanya tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Terlihat dari beberapa Interferensi dalam tataran leksikal
berita yang peneliti temukan di salah satu adalah suatu penyimpangan yang terjadi
surat kabar Jawa tengah, yaitu surat kabar sebagai akibat dari adanya kontak bahasa
Suara Merdeka. yang dilakukan oleh pengguna bahasa
(Tamrin, 2015). Interferensi leksikal
Suara Merdeka merupakan surat banyak menarik minat para linguis
kabar yang paling lama dan paling besar karena dibandingkan dengan jenis
pangsa pasarnya di Jawa Tengah. Surat interferensi lainnya, intererensi ini lebih
kabar ini, sering dijadikan oleh penikmat banyak ditemukan bahkan di zaman
berita untuk mencari tahu informasi- modern ini interferensi leksikal terus
informasi tertentu. Suara Merdeka terjadi.
menyajikan banyak berita, mulai dari
berita lokal hingga berita Internasional. Seperti yang kita ketahui, banyak
Selain berita, Suara Merdeka juga anak zaman sekarang yang kurang
memberi kita informasi terkini mengenai memperhatikan penggunaan bahasa
dunia olahraga, dunia otomotif, hingga Indonesia dengan baik. Sependapat
dunia hiburan yang banyak digemari dengan hal tersebut, Rahayu (2015)
masyarakat Indonesia. menjelaskan bahwa penggunaan bahasa
Indonesia yang tidak resmi atau tidak
baku saat ini sering terjadi bahkan sampai
ditemui dalam lembar jawaban atau tugas METODE DAN TEORI
anak. Di usia anak-anak hingga remaja,
harus lebih diperhatikan lagi dalam Penelitian ini menggunakan jenis
berbahasa. Sering kali di usia mereka penelitian kualitatif dengan metode
dalam bertutur itu memasukkan unsur deskriptif. Pada penelitian ini teknik
bahasa lain ke bahasa Indonesia atau pengumpulan datanya dilakukan dengan
bahasa ibu yang seharusnya murni teknik simak dan setelah itu dilanjutkan
mereka gunakan. Mereka menganggap dengan teknik catat. Dalam teknik simak
hal tersebut biasa saja dan demi ini, peneliti membaca teks-teks berita
mengikuti gaya dalam lingkungan yang diterbitkan surat kabar Suara
pergaulan. Padahal, sebagai generasi Merdeka pada bulan Agustus 2020.
penerus bangsa yang baik mereka dapat Selain menggunakan teknik simak
menggunakan bahasa Indonesia dengan peneliti juga menggunakan teknik catat.
baik dan benar sesuai kaidah bahasa Menurut Mahsun (2007) menjelaskan
Indonesia yang berlaku agar tidak terus teknik catat merupakan teknik lanjutan
menerus mereka gunakan hingga mereka dari teknik simak, yaitu mencatat data-
dewasa atau tua nanti. data yang sudah diperoleh dari informan.
Jadi, setelah peneliti melakukan
Selain secara lisan, secara penyimakan pada berita-berita yang ada
tertulispun anak-anak sering melakukan pada surat kabar Suara Merdeka pada
kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut bulan Agustus 2020, peneliti langsung
jika tidak dibenarkan oleh guru di mencatat data-data yang sesuai dengan
sekolahan akan terus dilakukan anak apa yang sedang diteliti. Teknik catat ini
sampai kapanpun. Bahkan, seperti digunakan untuk mencatat kata-kata atau
beberapa data yang ditemukan pada surat frasa yang termasuk dalam bentuk
kabar harian Suara Merdeka, masih interferensi leksikal. Pencatatan juga
banyak penulis berita yang menulis judul berguna untuk mempermudah analisis
maupun isi berita dengan memasukkan karena data dalam pencatatan akan
unsur bahasa lain. Maka, perlu adanya dikelompokkan masing-masing sesuai
pembenaran dari guru sejak dini, kebutuhkan analisis.
khususnya guru bahasa Indonesia.
Semakin baik pemahaman kita dalam
berbahasa, maka semakin baik pula kita HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam bertutur.
A. Interferensi Leksikal pada Surat
Dengan beberapa alasan di atas Kabar Suara Merdeka Agustus
maka, peneliti melakukan analisis 2020
interferensi pada penulisan berita dalam
surat kabar Suara Merdeka. Namun,
1) Pada rubrik edukasia terdapat
analisis dibatasi hanya analisis
artikel berita dengan judul
interferensi jenis leksikal saja sesuai data
“Pendidikan Sesuai Minat
yang ditemukan. Penelitian ini dilakukan
Bangun SDM Unggul”, tepatnya
dengan judul “Interferensi Leksikal pada
di halaman 10. Ditemukan
Surat Kabar Suara Merdeka dan
sebuah kalimat yang di
Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa
dalamnya terdapat suatu bentuk
Indonesia SMP”.
interferensi leksikal. Kalimat
tersebut adalah sebagai berikut:
“Pembagiannya diatur sekolah dalam data tersebut menjadi
per shift merujuk pada protokol seperti berikut ini:
kesehatan yang ada,” tegas
Bakrun. (13/8) “Pembagiannya diatur sekolah
secara giliran merujuk pada
Unsur yang membuat protokol kesehaan yang ada,”
adanya interferensi leksikal pada tegas Bakrun.
data di atas yaitu shift. Kata shift
berasal dari bahasa Inggris, yang 2) Pada artikel berita yang berjudul
berarti giliran, perpindahan, atau “Guru Berperan Cegah
pergeseran. Shift kurang tepat Perundungan di Sekolah”
jika dituliskan dalam kalimat halaman 10, ditemukan sebuah
berbahasa Indonesia. Terlebih kalimat yang di dalamnya
penulisan itu berada di dalam terdapat suatu bentuk
sebuah surat kabar yang interferensi leksikal. Kalimat
seharusnya ditulis dengan tersebut adalah sebagai berikut:
bahasa Indonesia yang baik dan
benar atau dengan bahasa baku. Kegiatan tersebut diikuti seluruh
Namun, adanya kemungkinan guru SDN Klepu 02 Pringapus
bahwa penulis sengaja Kabupaten Semarang dengan
menggunakan kata tersebut. mengangkat tema “Pencegahan
Untuk menulis kalimat dalam Perundungan dan Model
bahasa Indonesia yang baku, Pendidikan Inklusi serta
seharusnya kata shift diubah Penerapannya di Masa Pandemi
sesuai padanannya di dalam Covid-19 dan Menuju Adaptasi
bahasa Indonesia. New Normal”. (13/8)
Dalam bahasa Indonesia Unsur yang membuat
kata shift sudah ada padanannya adanya interferensi leksikal pada
yaitu kata sif. Menurut KBBI, data di atas yaitu New Normal.
sif adalah masuk atau bekerja Frasa New Normal berasal dari
secara bergiliran dalam pabrik bahasa Inggris, yang dalam
dan sebagainya, baik masuk bahasa Indonesia berarti
pagi, siang, maupun malam. kenormalan baru. Penulis
Sehingga kalimat dalam data sengaja menggunakan frasa
tersebut sebaiknya ditulis seperti tersebut, karena pada saat
berikut ini: pandemi Covid-19 frasa New
Normal sedang marak
“Pembagiannya diatur sekolah digunakan. Dengan itu, pembaca
per sif merujuk pada protokol dianggap sudah paham dengan
kesehaan yang ada,” tegas sendirinya jika penulis
Bakrun. menggunakan frasa tersebut.
Selain itu, bisa diubah Dilansir dalam
menggunakan arti dari kata shift detiknews.com, badan bahasa
dalam bahasa Indonesia yaitu telah memberikan arti bahasa
giliran, perpindahan, atau Indonesia dari istilah New
pergeseran. Sehingga kalimat Normal, yaitu Kenormalan Baru.
Hal tersebut dijelaskan oleh
Prof. Dr. Rahayu Surtiati sebuah teks berita yang
Hidayat, ahli bahasa dari seharusnya ditulis dengan
Universitas Indonesia. Menurut bahasa Indonesia yang baik dan
Rahayu, kata normal sebenarnya benar atau dengan bahasa baku.
dalam bahasa Inggris sudah Faktor yang menyebabkan
dijadikan sebagi nomina, maka terjadinya interferensi leksikal
menjadi New Normal. pada data di atas yaitu karena
Kemudian badan bahasa penulis sengaja menggunakan
membuat padanannya menjadi kata tersebut agar lebih menarik
Kenormalan, karena dalam dan akibat kedwibahasaan yang
bahasa Indonesia normal itu kata ia miliki sehingga berpengaruh
sifat, maka dilengkapi menjadi terhadap tulisannya dalam surat
Kenormalan Baru. Untuk itu, kabar. Padahal, untuk menulis
data tersebut dapat diubah kalimat dalam bahasa Indonesia
seperti berikut ini: yang sesuai kaidah, seharusnya
kata aware diubah sesuai
Kegiatan tersebut diikuti seluruh padanannya di dalam bahasa
guru SDN Klepu 02 Pringapus Indonesia.
Kabupaten Semarang dengan
mengangkat tema “Pencegahan Dalam bahasa Indonesia
Perundungan dan Model kata aware sudah ada
Pendidikan Inklusi serta padanannya yaitu tahu, sadar,
Penerapannya di Masa Pandemi dan insaf. Menurut KBBI, sadar
Covid-19 dan Menuju Adaptasi adalah insaf, merasa, tahu, dan
Kenormalan Baru”. mengerti. Sehingga kalimat
dalam data tersebut sebaiknya
3) Pada artikel berita yang berjudul ditulis menggunakan salah satu
“KKN Tematik Diminta padanan tersebut, seperti contoh
Berkolaborasi dengan Program berikut ini:
Desa” halaman 10, ditemukan
sebuah kalimat yang di “Syukur-syukur nantinya bisa
dalamnya terdapat suatu bentuk mendorong pemerintah desa
interferensi leksikal. Kalimat agar sadar terhadap kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut: masyarakat,” lainnya.

“Syukur-syukur nantinya bisa 4) Pada artikel berita yang berjudul


mendorong pemerintah desa “Wisudawan Dibekali Pelatihan
agar aware terhadap kebutuhan Pengembangan Kepribadian”
masyarakat,” lainnya. (13/8) halaman 10, ditemukan sebuah
kalimat yang di dalamnya
Unsur yang membuat terdapat suatu bentuk
adanya interferensi leksikal pada interferensi leksikal. Kalimat
data di atas yaitu aware. Kata tersebut adalah sebagai berikut:
aware berasal dari bahasa
Inggris, yang berarti sadar. Bekal ilmu dari bangku
Aware kurang tepat jika perkuliahan menurutnya masih
dituliskan dalam kalimat kurang memadai tanpa bekal
berbahasa Indonesia. Terlebih soft skill. (13/8)
penulisan itu berada di dalam
Unsur yang membuat
adanya interferensi leksikal pada Selain daring, kegiatan juga bisa
data di atas yaitu soft skill. Frasa dilihat melalui live Youtube.
soft skill berasal dari bahasa (13/8)
Inggris, yang berarti
keterampilan nonteknis. Soft Unsur yang membuat
skill kurang tepat jika dituliskan adanya interferensi leksikal pada
dalam kalimat berbahasa data di atas yaitu kata live. Pada
Indonesia. Faktor terjadinya dasarnya kata live berasal dari
interferensi leksikal pada data bahasa Inggris, yang berarti
tersebut yaitu karena penulis hidup. Akan tetapi, pada data di
terpengaruh bahasa asing yang atas jelas tertulis live Youtube
ia kuasai. Untuk menulis kalimat yang berarti bahwa live tersebut
dalam bahasa Indonesia yang dilakukan melalui aplikasi
sesuai kaidah, seharusnya kata Youtube. Jadi, kata live bisa
soft skill diubah sesuai diartikan menjadi kata langsung.
padanannya di dalam bahasa Di kalangan milenial, live
Indonesia. Youtube memang sedang marak
dilakukan. Kata live Youtube
Menurut KBBI, pun banyak disebut-sebut untuk
keterampilan adalah kecakapan menunjukkan adanya kegiatan
untuk menyelesaikan suatu tersebut. Kata live kurang tepat
tugas, sedangkan nonteknis jika dituliskan dalam kalimat
adalah tidak bersifat teknis; berbahasa Indonesia karena
tidak menerapkan dalam bahasa Indonesia sudah
(menggunakan) suatu teknik. ada padanannya.
Jadi, keterampilan nonteknis
adalah kemampuan seseorang Faktor penyebab
dalam menyelesaikan tugas terjadinya interferensi leksikal
tanpa menggunakan suatu akibat dari penulis sengaja
teknik tertentu. Sehingga menggunakan kata tersebut
kalimat dalam data tersebut untuk mengikuti tren bahasa
sebaiknya ditulis menggunakan anak zaman sekarang dan
padanan tersebut, seperti berikut perkembangan bahasa teknologi
ini: masa kini. Untuk menulis
kalimat dalam bahasa Indonesia
Bekal ilmu dari bangku yang sesuai kaidah, seharusnya
perkuliahan menurutnya masih kata live diubah sesuai
kurang memadai tanpa bekal padanannya di dalam bahasa
keterampilan nonteknis. Indonesia, seperti yang ada pada
kalimat berikut ini:
5) Pada artikel berita yang berjudul
“Wisudawan Dibekali Pelatihan Selain daring, kegiatan juga bisa
Pengembangan Kepribadian” dilihat melalui siaran langsung
halaman 10, ditemukan sebuah di Youtube.
kalimat yang di dalamnya
terdapat suatu bentuk 6) Pada artikel berita yang berjudul
interferensi leksikal. Kalimat “Wisudawan Dibekali Pelatihan
tersebut adalah sebagai berikut: Pengembangan Kepribadian”
halaman 10, ditemukan sebuah
kalimat yang di dalamnya Jika mengacu pada rujukan ideal
terdapat suatu bentuk Korea Selatan, Jawa Tengah
interferensi leksikal. Kalimat dengan jumlah penduduk 34,940
tersebut adalah sebagai berikut: juta membutuhkan rapid test
ideal 209.640 kali. (7/8)
Adapun dalam kegiatan tersebut,
peserta akan diberikan tiga Unsur yang membuat
materi yakni motivasi dan etos adanya interferensi leksikal pada
kerja, konsep diri dan beauty data di atas yaitu rapid test.
class serta sikap dan berpikir Frasa rapid test berasal dari
kritis dalam tim. (13/8) bahasa Inggris, yang berarti tes
cepat. Rapid test kurang tepat
Unsur yang membuat jika dituliskan dalam kalimat
adanya interferensi leksikal pada berbahasa Indonesia. Diketahui
data di atas yaitu beauty class. bahwa penyebab terjadinya
Frasa beauty class berasal dari interferensi leksikal pada data di
bahasa Inggris, yang berarti atas karena pada saat pandemi
kelas kecantikan. Beauty class Covid-19 frasa rapid test sedang
kurang tepat jika dituliskan marak digunakan di berbagai
dalam kalimat berbahasa media maupun di luar kalangan
Indonesia. Terlihat bahwa media. Pembaca dianggap sudah
penulis menggunakan kata paham dengan sendirinya jika
tersebut dengan tujuan untuk penulis menggunakan frasa
membuat kalimat lebih menarik tersebut, karena pengertian
dan adanya faktor mengenai rapid test sudah sering
kedwibahasaan penulis juga. dibahas sejak awal pandemi
Untuk menulis kalimat dalam Covid-19. Namun, untuk
bahasa Indonesia yang sesuai menulis kalimat dalam bahasa
kaidah, seharusnya frasa beauty Indonesia yang baku, seharusnya
class dapat diubah sesuai frasa rapid test diubah sesuai
padanannya di dalam bahasa padanannya di dalam bahasa
Indonesia, seperti yang ada di Indonesia seperti berikut ini:
bawah ini:
Jika mengacu pada rujukan ideal
Adapun dalam kegiatan tersebut,
Korea Selatan, Jawa Tengah
peserta akan diberikan tiga
dengan jumlah penduduk 34,940
materi yakni motivasi dan etos
juta membutuhkan tes cepat
kerja, konsep diri dan kelas
ideal 209.640 kali. (7/8)
kecantikan serta sikap dan
berpikir kritis dalam tim.
8) Pada artikel yang berjudul
“Diplomasi Pandemi RI di
7) Pada artikel rubrik wacana yang
ASEAN” halaman 4, ditemukan
berjudul “Ekstra Waspada Kasus
sebuah kalimat yang di
Covid-19 di Jateng” halaman 7,
dalamnya terdapat interferensi
ditemukan sebuah kalimat yang
leksikal. Kalimat tersebut adalah
di dalamnya terdapat interferensi
sebagai berikut:
leksikal. Kalimat tersebut adalah
sebagai berikut:
Pada era pandemi, solusi ini aturan bahkan dapat disebarkan
dibuktikan dengan bergulirnya oleh banyak sosok influencer
virtual diplomacy. (7/8) dan tokoh selebritas dengan
banyak pengikut (follower).
Unsur yang membuat (10/8)
adanya interferensi leksikal pada
data di atas yaitu virtual Unsur yang membuat
diplomacy. Frasa virtual adanya interferensi leksikal pada
diplomacy berasal dari bahasa data di atas yaitu influencer.
Inggris yang diserap menjadi Kata influencer berasal dari
bahasa Indonesia, yaitu virtual bahasa Inggris yang diserap
(virtual atau komunikasi di menjadi bahasa Indonesia.
dunia maya) dan diplomacy Menurut Sugiharto & Maulana
(diplomasi atau hubungan resmi (2018), Influencer merupakan
antarnegara). Jadi, diplomasi seseorang yang memiliki
virtual merupakan suatu pengaruh besar melalui
hubungan antar negara yang perkataannya dan memiliki
dilakukan secara daring. banyak pengikut. Pada dasarnya,
influencer adalah seseorang
Faktor yang menyebabkan yang berpengaruh besar di
terjadinya interferensi leksikal media sosial karena memiliki
pada data di atas yaitu penulis pengikut dalam jumlah yang
sengaja menggunakan frasa banyak.
tersebut karena faktor
kedwibahasaan yang ia miliki Penulis sengaja
dan akibat adanya prestise menggunakan frasa tersebut
bahasa yang ia lakukan. Untuk karena faktor tren bahasa yang
menulis kalimat dalam bahasa sedang berkembang di media
Indonesia yang sesuai kaidah, sosial saat ini dan faktor prestise
seharusnya kata diubah sesuai bahasa sumber dari penulis.
padanannya saja di dalam Penggunaan kata influencer
bahasa Indonesia, seperti berikut dirasa penulis mempermudah
ini: pemahaman pembaca karena
memang sudah sering digunakan
Pada era pandemi, solusi ini oleh banyak kalangan. Namun,
dibuktikan dengan bergulirnya untuk menulis kalimat dalam
diplomasi virtual. (7/8) bahasa Indonesia yang sesuai
kaidah, seharusnya kata diubah
9) Pada artikel yang berjudul sesuai padanannya saja di dalam
“Kepatuhan pada Protokol bahasa Indonesia, seperti berikut
Kesehatan” halaman 4, ini:
ditemukan sebuah kalimat yang
di dalamnya terdapat interferensi Pada era media sosial saat ini
leksikal. Kalimat tersebut adalah dapat kita saksikan bahwa
sebagai berikut: anjuran untuk tidak mengikuti
aturan bahkan dapat disebarkan
Pada era media sosial saat ini oleh banyak sosok orang
dapat kita saksikan bahwa berpengaruh dan tokoh
anjuran untuk tidak mengikuti
selebritas dengan banyak padanannya di dalam bahasa
pengikut (follower). (10/8) Indonesia seperti berikut ini:

10) Pada artikel yang berjudul Tahap 3 uji klinis artinya adalah
“Kepatuhan pada Protokol pengujian pada subjek yang
Kesehatan” halaman 4, lebih bervariasi, jumlah lebih
ditemukan sebuah kalimat yang besar, dan bertujuan melihat
di dalamnya terdapat interferensi efektivitas serta risiko -
leksikal. Kalimat tersebut adalah manfaat dari kandidat vaksin
sebagai berikut: tersebut (Schaerfer et al, 2020).
(10/8)
Tahap 3 uji klinis artinya adalah
pengujian pada subjek yang B. Faktor Penyebab Terjadinya
lebih bervariasi, jumlah lebih Interferensi Leksikal pada Surat
besar, dan bertujuan melihat Kabar Suara Merdeka edisi
efektivitas serta risk-benefit dari Agustus 2020
kandidat vaksin tersebut
(Schaerfer et al, 2020). (10/8)
Menurut Weinreich (1970),
menyatakan ada beberapa hal yang
Unsur yang membuat
menjadi penyebab terjadinya
adanya interferensi leksikal pada
interferensi leksikal adalah, 1)
data di atas yaitu risk-benefit.
Kedwibahasaan penutur, 2) Tipisnya
Frasa risk-benefit berasal dari
kesetiaan pemakai bahasa penerima,
bahasa Inggris. Kata risk jika
3) Tidak cukupnya kosakata bahasa
diterjemahkan ke dalam bahasa
penerima, 4) Menghilangnya kata
Indonesia yaitu risiko,
yang jarang digunakan, 5) Adanya
sedangkan benefit adalah
kebutuhan akan sinonim, 6) Adanya
manfaat. Karena di dalam
prestise bahasa sumber dan gaya
bahasa Indonesia risk dan
bahasa, 7) Adanya kebiasaan bahasa
benefit sudah ada padanannya,
ibu.
maka akan lebih baik jika
penulisan kedua kata tersebut
Berdasarkan teori dari
dapat diubah menjadi risiko dan
Weinreich, maka dapat diketahui
manfaat.
bahwa ada beberapa faktor yang
sesuai dengan penelitian ini. Namun,
Kalimat yang ada unsur
tidak semua faktor tersebut yang
interferensi leksikalnya tersebut
melatarbelakangi terjadinya
merupakan kalimat yang dikutip
interferensi leksikal pada surat kabar
lalu diterjemahkan oleh penulis
Suara Merdeka edisi Agustus 2020.
ke dalam bahasa Indonesia.
Interferensi leksikal tentunya dapat
Sehingga, diketahui bahwa
disebabkan oleh banyak faktor
faktor penyebab terjadinya
karena setiap terjadinya interferensi
interferensi leksikal tersebut
leksikal penutur memiliki masalah
karena pengaruh dari kalimat
atau penyebab yang berbeda-beda.
yang dikutipnya. Perlu adanya
pembenaran untuk menulis
Berikut beberapa faktor yang
kalimat dalam bahasa Indonesia
menjadi penyebab terjadinya
yang baik agar sesuai
interferensi leksikal sesuai data menuturkan sesuatu baik secara
analisis di atas, yaitu: lisan maupun tulis. Padahal, hal
1. Kedwibahasaan penutur tersebut dapat diminimalisir
Kedwibahasaan menjadi salah dengan cara dwibahasawan
satu faktor yang biasa mengkontrol tuturannya atau
melatarbelakangi terjadinya membiasakan menggunakan satu
interferensi leksikal baik secara bahasa sesuai kaidahnya tanpa
lisan maupun tulis. Disadari atau memasukkan unsur dari bahasa
tidak seorang penutur akan lain. Sebagai penutur bahasa
sering menggunakan dua atau yang baik, seharusnya penutur
lebih bahasa karena terjadinya dapat memposisikan setiap unsur
kontak bahasa saat berinteraksi. bahasa sesuai dengan aturannya.
Biasanya berasal dari sekolah, Contoh:
kantor, atau lingkungan kerja 2(a) Adapun dalam kegiatan
lainnya. Salah satunya di kantor tersebut, peserta akan diberikan
media cetak, seorang wartawan tiga materi yakni motivasi dan
atau penulis akan menggunakan etos kerja, konsep diri dan beauty
dua bahasa atau lebih, padahal class serta sikap dan berpikir
itu akan berpengaruh terhadap kritis dalam tim.
hasil tulisan atau karyanya yang 2(b) Adapun dalam kegiatan
lain. tersebut, peserta akan diberikan
Contohnya saat mereka menulis tiga materi yakni motivasi dan
berita seperti berikut: etos kerja, konsep diri dan kelas
1(a) Padahal, pemerintah melalui kecantikan serta sikap dan
Dinas Koperasi dan UMKM di berpikir kritis dalam tim.
provinsi ataupun kabupaten/kota
seluruh Indonesia sudah 3. Pengaruh bahasa teknologi
mempersiapkan aplikasi berbasis Dengan adanya perkembangan
online untuk pendataan UMKM. teknologi, secara tidak langsung
1(b) Padahal, pemerintah melalui bahasa juga terus berkembang.
Dinas Koperasi dan UMKM di Penyesuaian bahasa dalam ilmu
provinsi ataupun kabupaten/kota teknologi dengan bahasa
seluruh Indonesia sudah Indonesia harus segera
mempersiapkan aplikasi berbasis dilakukan. Memperbanyak
daring untuk pendataan UMKM. kosakata dalam bahasa Indonesia
yang sesuai dengan bahasa dalam
2. Tipisnya kesetiaan pemakai ilmu teknologi perlu dilakukan
bahasa penerima agar mempermudah penutur
Seorang dwibahasawan menyampaikan bahasa terkait
cenderung akan lebih sering sesuai aturannya. Jika hal
memasukkan unsur bahasa satu tersebut tidak segera dilakukan
ke bahasa dua atau dari bahasa akan membuat kasus interferensi,
sumber ke bahasa penerima. khususnya interferensi leksikal
Penguasaannya terhadap dua semakin banyak. Contoh:
bahasa atau lebih akan membuat 4(a) Selain mengurangi potensi
dwibahasawan tidak terkontrol terpapar virus karena tatap muka
menimbulkan terjadinya transaksi langsung di pasar,
interferensi leksikal pada saat ia konsep pasar digital dan
cashless ini juga menggerakkan (membanggakan dan memotivasi)
ekonomi digital. yang didengar dan dibaca.
4(b) Selain mengurangi potensi
terpapar virus karena tatap muka Pengajaran interferensi
transaksi langsung di pasar, leksikal ini dapat dilakukan oleh
konsep pasar digital dan guru untuk membantu atau
nontunai ini juga mempermudah peserta didiknya
menggerakkan ekonomi digital. dalam hal membedakan mana
bahasa Indonesia yang baku mana
4. Adanya prestise bahasa sumber yang tidak baku dan dapat
dan gaya bahasa membedakan juga dimana
Prestise bahasa sumber sangat seharusnya bahasa Indonesia yang
mempengaruhi adanya baku atau tidak baku itu
interferensi leksikal, karena digunakan. Selain itu, pengajaran
seorang penutur selalu ingin interferensi leksikal ini dapat
menunjukkan bahasa lain yang ia menjadi salah satu aspek penting
kuasai. Prestise bahasa sumber agar kemurnian bahasa Indonesia
membuat seorang penutur pada peserta didik yang dalam hal
menunjukkan gaya bahasanya ini sebagai generasi penerus
yang ia rasa “keren”, padahal jika bangsa tetap terjaga.
tidak tepat akan menimbulkan
beberapa penyimpangan bahasa
salah satunya interferensi SIMPULAN
leksikal.
Contoh: Berdasarkan hasil analisis
3(a) Penerapan PSBB mengenai interferensi leksikal pada surat
menyebabkan putusnya mata kabar Suara Merdeka yang sudah
rantai demand and supply, juga dilakukan oleh peneliti dan sudah
menyebabkan slow downnya dijelaskan pada hasil dan pembahasan,
perekonomian. maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
3(b) Penerapan PSBB 1) Interferensi leksikal yang ditemukan
menyebabkan putusnya mata berupa kata dan frasa. Ada kata shift,
rantai permintaan dan aware, live, influencer, hotspot,
penawaran, juga menyebabkan online, platform, cashless, smartphone
lambatnya perekonomian. dan ada frasa new normal, soft skill,
beauty class, rapid test, virtual
C. IMPLIKASI diplomacy, risk benefit, political will,
multiplier effect, demand and supply,
Penelitian ini dapat slow down, startup digital, dan shock
diimplikasikan sebagai bahan ajar culture.
mata pelajaran bahasa Indonesia 2) Faktor penyebab terjadinya
pada jenjang SMP. Hal tersebut interferensi leksikal pada surat kabar
dapat dimasukkan pada mata Suara Merdeka yaitu:
pelajaran bahasa Indonesia kelas a. Adanya kedwibahasaan penutur.
VIII mengenai teks berita, yaitu b. Tipisnya kesetiaan pemakai bahasa
pada Kompetensi Dasar (KD) 3.2 penerima.
Menelaah struktur dan c. Adanya pengaruh dari bahasa
kebahasaan teks berita dalam ilmu teknologi.
d. Adanya prestise bahasa sumber Dewantara, Vol. 1 (2). Hal.
dan gaya bahasa penutur. 212-220.

Selain itu, dari hasil analisis Indrayana. (2019). “Interferensi Leksikal


interferensi leksikal pada surat kabar Bahasa Inggris dalam
Suara Merdeka di atas, dapat diketahui Penggunaan Bahasa Indonesia
bahwa di dalamnya terdapat implikasi di Majalah Kawanku”. Jurnal
sebagai bahan ajar mata pelajaran bahasa Bahasa dan Sastra Volume 4,
Indonesia pada jenjang SMP. Hal No 3. Hal. 79-85.
tersebut dapat dimasukkan pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII Karmaningsih, Desak Putu, dkk. (2019).
mengenai teks berita, yaitu pada “Interferensi Leksikal Bahasa
Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Menelaah Inggris dalam Pemakaian
struktur dan kebahasaan teks berita Bahasa Indonesia Karyawan
(membanggakan dan memotivasi) yang Pariwisata”. Journal of Arts
didengar dan dibaca. and Humanities Vol 23 (3),
Agustus 2019: 191-195.
SARAN
Bagi peneliti lain, karena penelitian ini KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa
hanya meneliti tentang interferensi Indonesia (KBBI). (Online,
leksikal bahasa Inggris dalam bahasa diakses 1-22 Juni 2021)
Indonesia pada surat kabar saja, maka
dapat dilakukan penelitian tentang Mahsun. 2007. Metode Penelitian
interferensi pada tataran dan sumber data Bahasa: Tahap Strategi,
lainnya. Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: PT Raja Grafindo
DAFTAR PUSTAKA Persada.

Ananda, et al. (2019). Lexical Megawati, Ayu. (2016). “Jargon dan


Interference of Hokkien Interferensi Bahasa dalam
Language in Indonesian Sinetron Remaja serta
Written Variety by Tionghoa Implikasinya terhadap Cerpen
Ethnic Students Class VI at SD Siswa SMA di Jakarta
Swasta Perguruan Buddhis Selatan”. Jurnal SAP, Vol. 1
Bodhicitta Medan and Its (1). Hal 18-26.
Resolution Strategies.
International Journal of Moleong, L.J. 2011. Metodologi
Education, Learning and Penelitian Kualitatif Edisi
Development, Vol.7, No.5. Hal. Revisi. Bandung: PT. Remaja
1-11. Rosdakarya.

Mustinda, Lusiana. 2020. “Apakah New


Hariadi, Agus. (2015). “Interferensi Normal adalah Kenormalan
Leksikal Bahasa Jawa Baru? Ini Kata Pakar Bahasa”.
terhadap Bahasa Indonesia https://news.detik.com/berita/d
dalam Novel ‘Jokowi Si -5031601 diakses pada 22 Juli
Tukang Kayu’ Karya 2021, pukul 12.11.
Gatotkoco Suroso”. Jurnal
pada Kalangan Usia Dewasa
Rahayu, Arum Putri. (2015). Masyarakat Dayak Bidayuh di
“Menumbuhkan Bahasa Badat Lama (Perbatasan
Indonesia yang Baik dan Benar Indonesia-Malaysia)”. Jurnal
dalam Pendidikan dan Kajian Linguistik dan Sastra,
Pengajaran”. Jurnal Pradigma, Vol. 5 (1). Hal. 14-22.
Vol. 2 (1). Hal. 1-15.
Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metode
Rahayu, Ratih. (2016). “Interferensi Penelitian Linguistik
dalam Cerpen di Lampung Struktural. Surakarta: Sebelas
Post”. Jurnal Madah, Vol. 7 Maret University Press.
(2). Hal. 185-198.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka
Rofiq, Asngadi dan Nita Nur A. (2020). Teknik Analisis Bahasa
“Interferensi Morfologi Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana
Jawa ke dalam Bahasa Kebudayaan secara
Indonesia pada Tuturan dalam Linguistik). Yogyakarta: Duta
Sinetron Banyak Jalan Menuju Wacana University Press.
Rhoma Tingkat 2 di Indosiar”.
Jurnal Tarbiyatuna, Vol. 1 (2). Sugiharto, dkk. (2018). “Pengaruh
Hal. 82-101. Kredibilitas Influencer
terhadap Sikap pada Merek
Salam, Rahmat dan Ratna J.E. (2020). (Studi pada Mahasiswa
“Interferensi Bahasa Indonesia Fakultas Komunikasi dan
terhadap Bahasa Jawa dalam Bisnis Universitas Telkom)”.
Acara Bocah Ngapa(k) Ya di Jurnal Ilmu Politik dan
Trans 7”. Jurnal Prosiding Komunikasi, Vol. VIII (2).
Seminar Nasional Sasindo, Hal. 5.
Vol. 1 (1). Hal. 232-240.
Syafitri, Febriyanti. (2021). “Interferensi
Sarjanti, dkk. (2019). “Kajian Persepsi Bahasa Pesisir Sibolga
dan Dampak Berganda Tapanuli Tengah pada
(Multiplier Effect) Masyarakat Karangan Narasi Siswa Kelas
untuk Pengembangan X Madrasah Aliyah Darur
Pariwisata Lembah Asri Rachmad Sibolga Sibolga:
Serang di Desa Serang Kajian Fonologi”. Jurnal
Kecamatan Karangreja Basasindo. Vol. 1 (1). Hal. 10-
Kabupaten Purbalingga”. 20.
Prosiding Seminar Nasional
Geografi. Universitas Tamrin. (2015). “Interferensi Leksikal
Muhammadiyah Surakarta. Bahasa Daerah ke dalam
Hal. 246. Bahasa Indonesia terhadap
Bhasa Remaja di Kota Palu”.
Slow, Lilian dan Eko F.H.S. (2020). Jurnal Multilingual, Volume
“Analisis Interferensi Leksikal XIV. (1). Hal. 56-70.

Anda mungkin juga menyukai