Anda di halaman 1dari 2

TATA LAKSANA GIGITAN HEWAN

PENULAR RABIES (GHPR)


No. : A.II/ /PKM/
SOP Dokumen /2023
No. : 0
Revisi
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 dari 2
dr. Indah Zuhdiah Sari
PUSKESMAS
ttd NIP. 19821029 201409 2
PUJER 001

1. Pengertian Pedoman yang digunakan sebagai tata cara dalam melakukan


penanganan pada kasus gigitan hewan penular rabies
2. Tujuan Sebagai acuan peñatalaksanaan kasus gigitan hewan penular
rabies dengan perawatan pencucian luka, pemberian anti septic
dan pemberian vaksin anti rabies ataukombinasi VAR dan
Serum Anti Rabies sesuai indikasi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pujer Nomor
800/078/430.9.3.14/2021 tentang Penanggung Jawab Program
4. Referensi a. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1501/
Menkes/Per/X/2010 Tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu
Yang Dapat Menimbulkan Wabah
c. PeraturanPresiden No. 30 Tahun 2011 tentang Pengendalian
Zoonosis

5. Prosedur / 5.1 Persiapan Alat dan Bahan


langkah- 5.1.1 Alat Pelindung Diri
langkah 5.1.2 Air mengalir
5.1.3 Sabun cuci
5.1.4 Cairan isotonis
5.1.5 Kassa kering
5.1.6 Antiseptik (alcohol 70%, Betadine, dll)
5.1.7 Minor set jika diperlukan

5.2 Petugas yang melaksanakan


5.2.1 Dokter
5.2.2 Perawat
5.2.3 Bidan

5.3 Langkah-langkah
5.3.1 Pencucian Luka Gigitan Hewan Penular Rabies
5.3.1.1 Petugas mencuci tangan
5.3.1.2 Petugas memakai APD
5.3.1.3 Petugas memberitahu maksud tindakan kepada pasien
5.3.1.4 Mencuciluka dengan air mengalir dan sabun deterjen
selama 15 menit atau mencuci menggunakan cairan isotonis
sampai bersih
5.3.1.5 Mengeringkan luka dengan kasaa

5.3.2 Pemberian Anti septik


Antiseptik diberikan setelah dilakukan pencucian luka
5.3.3 Tindakan Penunjang
5.3.3.1 Luka GPHR tidak boleh dijahit, kecuali luka yang
lebar dan dalam yang terus mengeluarkan darah,
dapat dilakukan jahitan situasi untuk menghentikan
perdarahan
5.3.3.2 Pemberian Virus Anti Rabies (VAR) atau VAR
dan Serum Anti Rabies (SAR).
5.3.3.2.1 Pemberian VAR atau SAR ditentukan
menurut kategori luka gigitan,
sedangkan kontak (dengan liur atau
saliva hewan tersangka/ hewan rabies
atau penderita rabies) tetapi tidak ada
luka, maka tidak perlu diberikan
pengobatan VAR atau SAR
5.3.3.2.2Pada kasus risiko rendah hanya diberikan
VAR saja
1. 5.3.3.2.3 Pada kasus luka risiko tinggi harus diberikan VAR atau
SAR
6. Diagram Alir -
7 Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 6.1 Pustu/ Ponkesedes
6.2 UGD
9 Dokumen
terkait
10 Rekaman Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
historis Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai