Anda di halaman 1dari 5

HUKUM PERBANDINGAN TETAP ( HUKUM PROUST)

Halo teman-teman! Kami dari kelompok 3 kelas X.7 akan membahas tentang materi
hukum perbandingan tetap atau hukum Proust.

Pengertian hukum dasar kimia

Nah hukum Proust ini merupakan salah satu hukum dasar kimia.
Apa sih hukum dasar kimia itu?
Hukum dasar kimia adalah hukum yang digunakan untuk mendasari hitung an kimia dan
hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam persamaan kimia.

Pembagian hukum proust

Hukum dasar kimia dibagi menjadi 5 antara lain :


1. HUKUM KEKEKALAN MASA (LAVOISIER)
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP (PROUST)
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (DALTON)
4. HUKUM GAY-LUSSAC
5. HUKUM AVOGADRO

Penemu hukum proust

Kembali di awal, kelompok kita akan membahas tentang hukum Proust. Joseph Louis
Proust melakukan sejumlah percobaan pada beberapa senyawa untuk mengetahui
perbandingan massa unsur unsur dalam senyawa nya. Joseph Louis Proust sendiri adalah
seorang kimiawan dan aktor terkenal berkembangsaan Perancis dan terkenal karena
penemuan tentang hukum perbandingan tetap pada tahun 1799. Ia lahir pada tanggal 26
September 1754 dan meninggal pada tanggal 5 Juli 1826, di Angers, Perancis.

Hasil percobaan proust

Nah hasil percobaan dari percobaan yang dilakukan Proust yakni :


1. Pada percobaan senyawa NaCl, perbandingan massa natrium dan klorin selalu
tetap, yakni 39% Natrium dan 61% Klorin. Dimana, jika disederhanakan akan
menjadi 2 : 3.

2. Percobaan kedua, pada percobaan H2O, perbandingan massa hidrogen dan


oksigen akan selalu tetap, yakni 11% dan 89%, dan jika disederhanakan akan
menjadi 1 : 8

3. Yang ketiga, pada percobaan CO2, perbandingan massa karbon dan oksigen akan
selalu tetap, yakni karbon 27,3% dan oksigen 72,7%. Dan jika disederhanakan
akan membentuk perbandingan 3 : 8

Isi hukum proust

Dari percobaan tadi, Proust menyimpulkan bahwa :


Hukum perbandingan tetap adalah perbandingan massa unsur unsur dalam satu senyawa
adalah tertentu dan tetap.

Contoh dari hukum perbandingan tetap atau hukum proust :

Perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam H2O adalah 1 : 8.


Jika terdapat suatu senyawa yang terdiri dari hidrogen dan oksigen, tetapi
perbandingannya massanya bukan 1 : 8, maka senyawa tersebut bukan H2O.

Tabel dibawah ini terdapat beberapa bagian, yakni massa hidrogen yang direaksikan,
massa oksigen yang direaksikan, massa air yang terbentuk, dan massa pereaksi yang
tersisa.
Nah karena perbandingan massa H2O adalah 1: 8, jumlah massa hidrogen dan oksigen
haruslah kelipatan dari perbandingan tersebut.

1. Pada contoh pertama, massa hidrogen yang direaksikan adalah 1 gram dan massa
oksigen yang harus direaksikan adalah 8 gram, hal ini sesuai dengan perbandingan
massanya. Nah sekarang massa air yang terbentuk, massa air yang terbentuk harus
sesuai dengan hukum kekekalan massa yaitu total massa zat-zat sebelum reaksi
dan sesudah reaksi adalah sama. Maka disini massa air yang terbentuk adalah
massa hidrogen yang direaksikan ditambah dengan masa oksigen yang
direaksikan. Yaitu 1 ditambah 8 gram menjadi 9 gram.

2. Contoh yang kedua, massa hidrogen yang direaksikan yaitu 2 gram, dan massa
oksigen yang direaksikan adalah 8 gram. Karena tidak sesuai dengan perbandingan
H2O, maka massa hidrogen yang direaksikan harus tetap 1 dan massa oksigen
yang direaksikan adalah 8. Massa air yang terbentuk adalah 1 ditambah 8 gram
yakni 9 gram. Dan massa pereaksi yang tersisa yaitu 1 gram hidrogen.

3. Contoh yang ketiga, terdapat 2 gram massa hidrogen yang direaksikan, dan 16
gram massa oksigen yang direaksikan. Karena mereka adalah kelipatan dari
perbandingan H2O yaitu 1 : 8, maka mereka memenuhi syarat. Massa air yang
dihasilkan yaitu 2 ditambah 16 gram yakni 18 gram.

4. Contoh yang keempat, terdapat massa hidrogen yang direaksikan yakni 2 gram
dan massa oksigen yang direaksikan yakni 17 gram. Karena tidak sesuai dengan
kelipatan perbandingan H2O, maka yang dipakai harus 16 gram massa oksigen
yang direaksikan. Sehingga massa air yang terbentuk adalah 2 ditambah 16 gram
yakni 18 gram. Dan massa pereaksi yang tersisa yaitu 1 gram oksigen.

Penyimpangan terhadap hukum proust


Hukum perbandingan tetap tidak selalu berlaku untuk semua senyawa. Senyawa yang
tidak mematuhi hukum ini disebut senyawa non-stoikiometris. Perbandingan massa
unsur-unsur pada senyawa non-stoikiometris berbeda-beda pada berbagai sampel.
Misalnya oksida besi wüstite, memiliki perbandingan antara 0.83 hingga 0.95 atom besi
untuk setiap atom oksigen. Proust tidak mengetahui hal ini karena peralatan yang ia
gunakan tidak cukup akurat untuk membedakan angka ini.
Selain itu, hukum Proust juga tidak berlaku untuk senyawa-senyawa yang mengandung
komposisi isotop yang berbeda. Hukum proust juga tidak berlaku pada polimer baik
polimer alami maupun polimer buatan.

Contoh hukum proust di kehidupan sehari-hari

Contoh hukum proust di kehidupan sehari-hari yaitu pada perbandingan kimia dalam
pembuatan obat, perbandingan takaran bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan
kue, perbandingan untuk menentukan takaran semen dan air, pembentukan air baik air
mancur, air hujan, dan air terjun (dalam hal ini unsur-unsur penyusunya tetap hidrogen
dan oksigen.

Contoh soal
1. Perbandingan massa karbon terhadap oksigen dalam senyawa karbon dioksida
(CO²) adalah 3 : 8. Berapakah massa karbon dioksida yang terbentuk dari sisa
pereaksinya, jika direaksikan karbon dan oksigen dengan massa 6 gram karbon
dan 16 gram oksigen?

Kita tuliskan reaksi nya yaitu karbon + oksigen = karbon dioksida. lalu kita
tuliskan perbandingan massa karbon dan oksigen nya sesuai soal yaitu 3 : 8.
Selanjutnya mula-mula terdapat 6 gram karbon dan 16 gram oksigen. Nah untuk
menentukan massa karbon dan massa oksigen yang akan digunakan untuk
bereaksi membentuk air, kita bisa membagi massa yang tersedia mula mula
dengan pembandingnya. Untuk karbon, massa mula-mula yaitu 6 gram, dibagi
dengan pembandingnya yaitu 3, dan hasilnya adalah 2. Dan untuk oksigen, massa
mula-mula nya adalah 16, lalu dibagi dengan pembandingnya yaitu 8, dan hasilnya
adalah 2. Nah jika hasil pembagiannya sama seperti ini, maka keduanya sama-
sama akan habis bereaksi, sehingga jumlah massa yang beraksi, sama dengan
massa mula-mulanya. Untuk karbon yang bereaksi sebanyak 6 gram, dan untuk
oksigen yang bereaksi sebanyak 16 gram. Dan untuk menentukan massa CO2
yang terbentuk, kita harus mengingat kembali hukum kekekalan massa atau
hukum lavoisier, yaitu total massa zat-zat sesudah dan sebelum bereaksi selalu
sama. Maka massa karbon dioksida yang terbentuk adalah massa karbon ditambah
massa oksigen yaitu 6 + 16 = 22 gram. Kemudian kondisi akhir yaitu sisa, tidak
ada lagi karbon atau oksigen yang bersisa, karena semua sudah digunakan untuk
bereaksi. Atau bisa dihitung dengan cara massa mula-mulanya dikurangi dengan
massa yang bereaksi.

2. Kawat tembaga dibakar sehingga terbentuk tembaga oksida (CuO). Perhatikan


reaksi berikut ini,
32g Cu(s) + 8g O2(g) = 40g CuO(s)
berapakah persen massa dan perbandingan massa unsur tembaga dan oksigen
dalam senyawa CuO?

Anda mungkin juga menyukai