Anda di halaman 1dari 9

PENGUJIAN UU DI MK utuh yang terdiri dari Pembukaan dan Batang

 PUU di MK adalah Judicial Review yang Tubuh.


dilakukan setelah UU disahkan.
 JR awalnya berlaku untuk UU yang disahkan ALEGAL STANDING
setelah amandemen konstitusi, melalui  Legal standing adalah keadaan di mana
putusan MK No. 004/PUU-I/2003 perihal seseorang atau suatu pihak ditentukan
Pengujian UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang memenuhi syarat dan oleh karena itu
Mahkamah Agung terhadap UUD 1945, yaitu mempunyai hak untuk mengajukan
ketentuan dalam Pasal 50 dihapus. permohonan penyelesaian perselisihan atau
 Pengujian UU ada 2 yakni sengketa atau perkara di depan Mahkamah
 materiiil (pengujian UU yang berkenaan Konstitusi.”
dengan materi muatan dalam ayat, pasal,  Pemohon yang tidak memiliki kedudukan
dan/atau bagian UU yang dianggap hukum (legal standing) akan menerima
bertentangan dengan UUD 1945) dan formil putusan MK yang menyatakan permohonannya
(pengujian UU yang berkenaan dengan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
proses pembentukan UU dan hal-hal lain verklaard).
yang tidak termasuk pengujian materiil.)  Kedudukan hukum (legal standing) mencakup
syarat formal sebagaimana ditentukan dalam
PENGUJIAN FORMIL UU, dan syarat materiil yaitu kerugian hak
Pasal 51 Ayat (3) dan/atau kewenangan konstitusional dengan
pemohon wajib menguraikan dengan jelas bahwa: berlakunya UU
a. Pembentukan undang-undang tidak
memenuhi ketentuan berdasarkan Undang- Pasal 51 Ayat (1)
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1) Pemohon adalah pihak yang menganggap hak
Tahun 1945; dan/atau dan/atau kewenangan konstitutionalnya
b. Materi muatan dalam ayat, pasal, dan/atau dirugikan oleh berlakunya undang-undang,
bagian undang-undang dianggap yaitu:
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 2) Perorangan warga negara Indonesia;
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3) Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang
 Dalam uji formil UU terhadap UUD 1945, yang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
menjadi ukuran adalah formalitas pembentukan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
UU, yang meliputi: Republik Indonesia yang diatur dalam undang-
1. Institusi atau lembaga yang mengusulkan dan undang;
membentuk UU; 4) Badan hukum publik atau privat; atau
2. Prosedur persiapan sampai dengan 5) Lembaga negara.
pengesahan UU yang meliputi rencana dalam
prolegnas, amanat Presiden, tahap-tahap yang KERUGIAN KONSTITUSIONAL
ditentukan dalam Tata Tertib DPR, serta Hak konstitusional terkait dengan hak asasi
kuorum DPR; dan manusia (HAM) yang dijamin dalam UUD,
3. Pengambilan keputusan, yaitu menyetujui sedangkan kewenangan konstitusional terkait
secara aklamasi atau voting, atau tidak dengan kewenangan lembaga negara yang
disetujui sama sekali. kewenangannya diatur dalam UUD.
 Rumusan Hak Konstituisonal dalam UUD 1945,
PENGUJIAN MATERIIL terdapat dalam Bab XA dari Pasal 28A hingga
 Hak menguji material ialah mengenai Pasal 28J Perubahan Kedua UUD 1945.
kewenangan pembuat UU dan apakah isinya kerugian hak dan/atau kewenangan
bertentangan atau tidak dengan peraturan konstitusional sebagaimana dimaksud Pasal 51
yang lebih tinggi. ayat (1) UU Mahkamah Konstitusi harus
 Pengujian UU terhadap UUD tidak dapat hanya memenuhi 5 syarat :
dilakukan terhadap pasal tertentu saja akan
tetapi UUD harus dilihat sebagai satu kesatuan
 Adanya hak dan/atau kewenangan o Pembahahasan rencana pengucapan putusan
konstitusional Pemohon yang diberikan oleh MKM
UUD 1945.
 Hak dan/atau kewenangan konstitusional PERSELISIHAM HASIL PEMILU
tersebut oleh Pemohon dianggap dirugikan Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu
oleh berlakunya UU yang dimohonkan adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih
pengujian. anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota
 Kerugian hak dan/atau kewenangan Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
konstitutiosional tersebut harus bersifat Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan
spesifik (khusus) dan aktual atau setidak- Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan
tidaknya potensial yang menurut penalaran secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
yang wajar dapat dipastikan akan terjadi. adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Adanya hubungan sebab-akibat (causal berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
verband) antara kerugian dimaksud dan Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berlakunya UU yang dimohonkan pengujian.
 Adanya kemungkinan bahwa dengan PERSELISIHAN HASIL PEMILU
dikabulkannya permohonan, maka kerugian  Beberapa negara memiliki peradilan khusus yang
hak dan/atau kewenangan konstitutsional mengadili tentang sengketa pemilu, misalnya
seperti yang didalilkan tidak akan atau tidak Bunderverfassunggericht Jerman atau High
lagi terjadi. Administrative Court di Ukraina, Corte Electoral
di Uruguay.
Perkembangan Putusan MK  Sejarah pemilu di Indonesia pasca Pemilu 1955,
 Konstitusional Bersyarat (Conditionally rawan kecurangan.
Constitutional)  Tahun 1999, terdapat penolakan peserta pemilu
 Tidak Konstitusional Bersyarat (Conditionally terhadap hasil KPU. Sengketa tersebut di MA,
Unconstitusional) namun ditolakn karena seharusnya kewenangan
 Penundaan Keberlakuan Putusan panwaslu.
 Perumusan Norma dalam Putusan  Pasca Reformasi, MK diberikan kewenangan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan
PERMOHONAN OFFLINE/ONLINE umum.
 Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
sebanyak 1 eksemplar yang ditandatangani Perselisihan hasil Pemilu meliputi perselisihan
(Pemohon) antara KPU dan Peserta Pemilu mengenai
 Permohonan disertai alat bukti dan daftar alat penetapan perolehan suara hasil Pemilu secara
bukti nasional.
 Alat bukti : Perselisihan penetapan perolehan suara hasil
 Salinan UU Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD secara
 Salinan UUD 1945 nasional meliputi perselisihan penetapan
 Alat bukti disampaikan secara Hardfile dan/atau perolehan suara yang dapat memengaruhi
Soft File. perolehan kursi Peserta Pemilu.

RAPAT PEMUSYAWATAN HAKIM


o Penyampaian laporan panel hakim menegnai
hasil pemeriksaan pendahuluan atau
pemeriksaan persidangan
o Penyampaian pendapat hukum mengenai
kewenangan Mahkamah, kedudukan hukum
pemohon dan pokok permohonan
o Penyusunan hasil RPH
o Pembahasan rancangan putusan mahkamah
o Perselisihan penetapan perolehan suara hasil Objek dalam perkara perselisihan hasil pemilihan
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara adalah Keputusan termohon mengenai penetapan
perolehan suara hasil pemilihan yang signifikan
dan dapat memengaruhi penetapan caloh terpilih

Pemohon
PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR
PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI
PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA
PEMANTAU PEMILIHAN DALAM HAL HANYA
TERDAPAT SATU PASANGAN CALON.

nasional meliputi perselisihan penetapan PEMBUBARAN PARPOL


perolehan suara yang dapat memengaruhi PARPOL = kelompok terorganisir yang anggota
penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil anggotanya memiliki orientasi, nilai – nilai dan cita
Presiden. cita yang sama. Partai politik bertujuan untuk
Objek PHP kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik
• Objek dalam perkara PHPU Presiden dan Wakil dengan cara konstitusional.
Presiden adalah Keputusan Termohon tentang
penetapan perolehan suara hasil Pemilu Presiden dan Partai Politik, sebagai agent kepentingan memiliki
Wakil Presiden yang memengaruhi: perang penting dalam mestabilkan demokrasi dan
1. pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yangmembantu demokrasi lebih terasa di akar rumput.
berhak mengikuti putaran kedua Pemilu Presiden dan
(Hellman ; 2017)
Wakil Presiden; atau
Pasal 28 UUD 1945
2. terpilihnya pasangan calon Presiden dan
wapres Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
PBJEK dan sebaganya ditetapkan dengan undang-
 Objek dalam perkara PHPU anggota DPR dan undang.
DPRD adalah keputusan Termohon tentang Pengaturan tentang partai politik dimaksudkan
penetapan perolehan suara hasil pemilu anggota untuk menjamin kebebasan partai politik itu
DPR dan DPRD secara Nasional yang sendiri, serta membatasi campur tangan
memengaruhi perolehan kursi pemohon dan/atau berlebihan dari pemerintah
terpilihnya calon anggota DPR dan/atau DPRD. tujuan ketentuan pembubaran partai politik
 Objek dalam perkara PHPU adalah anggota DPD adalah untuk melindungi
adalah Keputusan Termohon tentang penetapan Demokrasi,
perolehan suara hasil Pemilu anggota DPD secara Konstitusi,
nasional yang memengaruhi terpilihnya Pemohon. Kedaulatan negara,
Keamanan nasional, dan
PILKADA Ideologi negara.
 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati Perlindungan terhadap demokrasi, dimaksudkan
dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil agar tatanan demokrasi yang sedang berjalan
Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan tidak rusak dan digantikan dengan sistem lain
adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah yang tidak demokratis.
provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih
prinsip Perlindungan terhadap kedaulatan yang
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
wajib dipenuhi partai politik :
Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota secara
larangan membahayakan eksistensi negara,
langsung dan demokratis. (Para pihak adalah,
pemohon termohon dan pihak terakit) tidak melanggar kemerdekaan dan kesatuan atau
OBJEK kedaulatan nasional,
o larangan afiliasi dan memperoleh pendanaan dari pihak Mahkamah menetapkan hari sidang pertama
asing paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah
o larangan menghasut atau menasihatkan kekerasan atas permohonan dicatat dalam Buku Registrasi
dasar apapun Perkara Konstitusi (BRPK).
o larangan membentuk dan menggunakan organisasi
paramiliter PRMERIKSAAN PENDAHULUAN
Pemeriksaan pendahuluan adalah memeriksa
pembubaran partai politik di Indonesia dilakukan kelengkapan dan kejelasan permohonan. Hakim
oleh pemerintah. wajib memberi nasihat kepada Pemohon untuk
Beberapa partai yang dibubarkan di masa lalu : PSI melengkapi dan/atau memperbaiki permohonan
, MASYUMI PKI jika dipandang perlu. Pemohon diberikan
kesempatan untuk memperbaiki permononannya
o Partai Politik dapat dibubarkan oleh Mahkamah paling lambat 7 hari.
apabila:
o Ideologi, asas, tujuan, program partai politik PEMERIKSAAN PERSIDANGAN
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Sidang digelar untuk mendengarkan keterangan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan/atau pemohon, termohon, serta pihak terkait lainnya.
 kegiatan partai politik bertentangan dengan Pada proses selanjutnya dilakukan pemeriksaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia terhadap alat bukti serta mendengarkan
Tahun 1945 atau akibat yang ditimbulkannya keterangan saksi dan ahli. Pada proses
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar persidangan ini pertanyaan hukum yang harus
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. dijawab adalah kedudukan hukum (legal standing)
pemohon, kewenangan MK, serta alasan
PROSESUR PEMBUBARAN PARPOL permohonan.
 Permohonan hanya dapat dilakukan oleh
Pemerintah, yang dapat diwakili oleh Jaksa Agung PUTUSAN
dan/atau Menteri yang ditugasi oleh Presiden. Amar putusan Mahkamah dapat menyatakan:
 Termohon adalah partai politik yang diwakili oleh Permohonan tidak dapat diterima (niet
pimpinan partai politik yang dimohonkan untuk ontvankelijk verklaard - NO)
dibubarkan. Permohonan dikabulkan apabila permohonan
 Permohonan sekurang-kurangnya memuat: beralasan;
 a. identitas lengkap pemohon dan kuasanya Permohonan ditolak apabila permohonan tidak
 b. uraian yang jelas tentang ideologi, asas, tujuan, beralasan
program dan kegiatan partai politik yang dimohonkan
pembubaran yang dianggap bertentangan dengan AKIBAT HUKUM PUTUSAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pelarangan hak hidup partai politik dan
1945; penggunaan simbol-simbol partai tersebut di
 c. alat-alat bukti yang mendukung permohonan seluruh Indonesia;
Pemberhentian seluruh anggota Dewan
REGISTRASI PERKARA Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
 Panitera memeriksa kelengkapan permohonan. Daerah yang berasal dari partai politik yang
 Permohonan yang belum memenuhi dibubarkan;
ketentuan wajib dilengkapi oleh pemohon  Pelarangan terhadap mantan pengurus partai
dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) politik yang dibubarkan untuk melakukan
hari kerja sejak tanggal pemberitahuan kegiatan politik;
kekuranglengkapan permohonan tersebut  Pengambilalihan oleh negara atas kekayaan partai
diterima oleh pemohon. politik yang dibubarkan.
 Panitera mencatat permohonan yang sudah
lengkap dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi
(BRPK).
HUKUM ACARA KONSTITUSI
IMPEACHMENT
 Pemakzulan merupakan proses pemberhentian
seorang pejabat publik dalam masa jabatannya,
atau sebelum masa jabatan tersebut berakhir atau
disebut dengan istilah removal from office.
 Impeachment adalah prosedur di mana seorang
pejabat publik yang dipilih, didakwa melakukan
pelanggaran hukum. Namun demikian,
impeachment tidak mengharuskan berakhir pada
pemberhentian (removal from office).
 Impeachment diadopsi dari praktik di Amerika Serikat
yang sebenarnya mengadopsi dari praktik yang berlaku
di Inggris sebagai ungkapan yang menunjuk pada
pengertian pengadilan politik yang digunakan untuk
menjangkau para pelanggar yang mungkin lepas dari
tuntutan.
 Sepanjang sejarah Amerika hanya dua Presiden yang
pernah mengalami proses impeachment, yaitu Andrew
Johnson dan Bill Clinton. Keduanya dinyatakan tidak
terbukti melakukan pelanggaran hukum yang
didakwakan.

• Pemberhentian Presiden dilakukan melalui sidang mpr


sebagai mandataris
• Soekarno diberhentikan karena pidato
pertanggungjawabannya tentang G30S ditolak melalui
Ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967.
• Gus Dus diberhentikan dalam kasus Buloggate dan Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau
Bruneigatte melalui Ketetapan MPR Nomor kuasanya dalam 12 (dua belas) rangkap.
II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden KH. Di dalam permohonan tersebut sekurang-
Abdurrahman Wahid. kurangnya harus memuat :
Nama dan alamat pemohon;
Uraian mengenai perihal yang menjadi dasar
PERMOHONAN permohonan; dan
Hal-hal yang diminta untuk diputus. Permohonan
 Permohonan harus diajukan secara tertulis dalam juga harus disertai dengan alat bukti yang
bahasa Indonesia oleh Pemohon atau kuasanya mendukung.
kepada MK.
PROSES SIFANG • MK membedakan cabang kekuasaan negara
• Tahap I : Sidang Pemeriksaan Pendahuluan
dalam bidang Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif
• Tahap II : Tanggapan oleh Presiden dan/atau Wakil
Presiden yang tercermin dalam fungsi MPR, DPR, DPD,
• Tahap III : Pembuktian oleh DPR
PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN, MA, BPK dan
• Tahap IV : Pembuktian oleh Presiden dan/atau Wakil
Presiden MK.
• Tahap V : Kesimpulan DPR maupun Presiden dan/atau
• Lembaga Negara tsb mencerminkan
Wakil Presiden
• Tahap VI : Pengucapan Putusan pelembagaan fungsi kekuasaan negara yang
utama (main state functions, principal state
PUTUSAN
functions).
 Pertama, apabila MK berpendapat permohonan tidak
memenuhi syarat dari sisi Pemohon dan permohonan, Hubungan satu lembaga dengan yang lain
amar putusannya menyatakan permohonan tidak dapat diikat dalam bentuk hubungan check &
diterima. Balances.
 Kedua, apabila MK memutuskan bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan pelanggaran LEMBAGA NEGARA SBLM REFORMASI =
hukum atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat MPR, presiden, Dewan pertimbangan
sebagaimana pendapat DPR, amar putusan MK adalah Agung, dewan perwakilan rakyat, badan
menyatakan membenarkan pendapat DPR.
Pemeriksa keuangan, mahkamah Agung
 Ketiga, apabila MK memutuskan bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden tidak terbukti melakukan
• Lembaga negara yang dapat menjadi
pelanggaran hukum atau tidak terbukti tidak lagi
memenuhi syarat seperti pendapat yang diajukan DPR, Pemohon atau Termohon dalam perkara
amar putusan MK menyatakan permohonan ditolak.
sengketa kewenangan konstitusional
PEMISAHAN KEKUASAN lembaga negara adalah:
o Ide tentang pemisahan kekuasaan (Eksekutif, Legislatifa) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR);
dan Yudikatif) bertujuan untuk menghindari kekuasaan
b) Dewan Perwakilan Daerah (DPD);
yang menumpuk dalam satu cabang kekuasaan.
o Pemisahan kekuasaan dijalankan dengan mekanismec) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR);
saling kontrol yaitu Check and Balance.
d) Presiden;
o Check and Balance bertujuan menyeimbangkan
kekuasaan. e) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);
f) Pemerintahan Daerah (Pemda); atau
LEMBAGA MEGARA
i. Hukum Tata Negara memiliki istilah sebagai g) Lembaga negara lain yang
constitutional law, yaitu sebuah kaidah yang mengatur kewenangannya diberikan oleh UUD
pokok pokok penyelenggaraan suatu negara.
ii. Istilah lembaga negara dipakai secara berbeda, ‘badan 1945.
negara’, ‘organ negara’, dan ‘alat kelengkapan negara’. Kewenangan yang dipersengketakan adalah
iii. Lembaga Negara organ yang memiliki fungsi tertentu kewenangan yang diberikan atau ditentukan
dalam menjalankan kekuasaan atau fungsi – fungsi oleh UUD 1945;
negara. (Saldi Isra ; 2020)
KEWENNGAN MK SENGKETQ KEWENANGAN
Memutus sengketa kewenangan lembaga Pasal 24 C Ayat (1) : Mahkamah Konstitusi
negara yang kewenangannya diberikan oleh berwenang mengadili ………….. memutus sengketa
Undang-Undang Dasar kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UndangUndang
PUTUSAN MK No. 005 puu iv 2006 Dasar.
• Tiga kelompok penggolongan kelompok lembaga • Peradilan di Korea terdiri dari MA,
negara yang kewenangannya diberikan UUD (Saldi Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat
Isra) Pertama.
1) Lembaga yang bentuk/nama dan wewenangnya • Terdapat pengadilan khusus seperti
diatur dalam UUD. Misal : MPR, DPR, dst..
pengadilan Paten dan Pengadilan Keluarga
2) Lembaga yang bentuk/nama tidak ditentukan oleh
UUD, tapi kewenangan diberikan oleh UUD. • MK Korsel didirikan pada 1988
Misal : Wantimpres & KPU. • Terdiri dari 9 orang hakim
3) Lembaga yang tidak ditentukan oleh UUD NRI • 3 orang hakim dipilih Presiden, 3 hakim
1945, tapi bentuk, nama dan wewenang diberikan dipilih Majelis, 3 Hakim dipilih MA (Ketua
oleh UUD, seperti BI. dipilih Presiden)
 Dibutuhkan lembaga negara yang menangani
sengketa kewenangan antar lembaga negara. MK KOREA SELATAN
 Awalnya menangani sengketa kewenangan antara Yoo Nam Seok (2018 – now)
pemerintah pusat dan daerah
 Namun sengketa pemerintah pusat dan daerah
biasanya terjadi dalam kerangkan negara federal. KEWENANGAN MK KOREA
 Maka, usul Hamdan Zoelva diubah menjadi • The Constituionality of law upon the
sengketa kewenangan lembaga negara yang request
kewenangganya diberika oleh UUD. of the courts
 Timbulnya sengketa dalam pelaksanaan • Impeachment
kewenangan konstitusional tersebut sebagai akibat • Dissolution of a Political party
perbedaan penafsiran diantara dua atau lebih • Competence disputes between state
lembaga negara yang terkait. agencies, between agencies and local
SEBAB TERJADINYA SENGKETA goverments and between local goverments.
o Adanya tumpang tindih (overlapping) • Constitutional complaint as prescribe by
kewenangan antara satu lembaga negara law
dengan lembaga negara lainnya yang diatur
dalam Konstitusi atau UUD 1945. JUDICIAL REVIEW
o Adanya kewenangan lembaga negara yang • Subjek:PengadilanUmummelaluiMA.
kewenangannya diperoleh dari Konstitusi atau • Objek : norma setara UU, termasuk
UUD 1945 yang diabaikan oleh lembaga lain. Perintah darurat presiden, perjanjian, dan
 Adanya kewenangan yang kewenangannya Hukum Internasional.
diperoleh dari Konstitusi atau UUD 1945 yang • Pengujian Konstitusionalitas UU, hanya
dijalankan oleh lembaga negara lain. bisa dilakukan oleh Pengadilan di bawah
MA, melalui kasus kasus Konkret.
PEMGAJUAN PERMOHONN • Putusan MK Korsel bersifat Erga Omnes
• Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa dan berlaku surut (untuk Hukum Pidana,
Indonesia oleh pemohon atau kuasanya kepada sampai tanggal dikeluarkan putusan
Mahkamah Konstitusi. konstitusional sebelumnya).
• Permohonan tersebut ditandatangani oleh
pemohon atau kuasanya dalam 12 rangkap. Impeachment
• Permohonan sekurangkurangnya harus • Pejabat Publik yang dimakzulkan
memuat : 1. Presiden, Perdana Menteri, Dewan
• (i) identitas pemohon, yaitu setidak-
Negara,
tidaknya nama dan alamat;
• (ii) uraian mengenai perihal atau pokok Menteri
perkara yang menjadi dasar permohonan 2. Hakim MK, Hakim atau Komisioner KPU
3. Ketua dan Komisioner Dewan Audit
PERADILAN MK DI LUAR 4. Pejabat Publik lainnya
Tolong rangkum dalam brntuk point • Majelis Nasional -> Jaksa -> MK
• Impeachment tidak menghilangkan proses
MAHKAMAH KONSTITUSI KOREA SELATAN Pidana atau Perdata.
Pembubaran Partai Politik MK di Turkiye
• Pemerintah mengajuk permohonan Zühtü Arslan (2015 – now)
pembubaran partai politik kepada MK
apabila Partai Politik dianggap berbahay • MK Turkiye dibentuk pada 1960 (salah
bagi tatanan dasar. satu tertua) pasca kudeta militer tujuan
• Putusan Pembubaran harus didukung menangani ajudikasi konstitusional oleh
minimal 6 hakim Mahkamah Konstitusi. legislatif.
• HakimMK,11->17->15
Sengketa Kewenangan Lembaga Negara • Masa jabatan 12 tahun tidak dapat dipilih
• Sengketaantarlembaganegara:Majelis kembali dan max 65 tahun.
Nasional, Pemerintah, Pengadilan Umum, • 12 dipilih Presiden, 3 orang legislatif.
dan KPU. • Dipilih dari berbagai macam perwakilan
• SengketalembaganegaradenganPemda profesi.
• Sengketaantarapemerintahdaerah
• PemerintahDaerah: SYARAT HAKIM MK DI TURKIYE
– Kota Metropolitan • MenjadipresidenatauHakimMahkamah
– Kota Metropolitan Khusus Banding, Anggota Dewan Negara, atau
– Kota Pemerintahan Mandiri Khusus, Hakim Mahkamah Agung Audit.
– Provinsi • Telahbekerjamin5tahundiMK
– Provinsi Pemerintahan Mandiri Khusus – Berusia 45 tahun dan telah menyelesaian
pendidikan
PENGADUAN KONSTITUSIONAL tinggi.
• Kewenangan untuk menjamin – Min professor di bidang hukum, eknomi,
perlindungan hak hak dasar warga negara. dan Ilmu Politik
• Jenis Pengaduan : – Bekerja sbg pengacara 20 tahun
• Perlindungan hak konstitusional terhadap •
tindakan atau kelalaian negara, tidak HakimkelassatuaatauJPUyangtelahbekerja2
termasuk keputusan Pengadilan Umum. 0 tahun.
• Pengajuan konstitusionalitas undang
undang ditolak oleh Pengadilan Umum. Kewenangan MK Turkiye
• Menguji konstitusionalitas peraturan
PUTUSAN MONUMENTAL perundang undangan berdasarkan
• MK Korea memperluas kewenangan dgn permohonan pejabat politik tertentu
membatalkan aturan di bawah UU apabila • Memutus permohonan individual
melanggar Hak Konstitusi (kasus ruang mengenai hak fundamental dibawah
biliar) perlindungan bersama Konstitusi Turki dan
• Pemakzulan Presiden Roh Moo hyun Konvensi HAM Eropa
(2004) melanggar ketidakberpihakan Politik, • Mengadili pejabat tinggi negara
tidak dikabulkan belum cukup kuat. • Pembubaran dan audit keuangan partai
• Pemakzulan Presiden Park Geun Hye politik
(2016) penyalahgunaan kekuasaan sehingga
dikabulkan. Park kemudian di pidana 20 Pengujian Konstitusionalitas Undang
tahun penjara. Undang
• Pembubaran Partai Progressif Bersatu • Objek : undang undang, keputusan
(Unified Progressive Party) karena tujuan presiden, keputusan majelis nasional,
partai bertentangan dengan tatanan peraturan perundang undangan lainnya,
demokrasi dengan memiliki gaya sosialisme dan amandemen konstitusi.
ala korut. • Pihak Pemohon : – Presiden
• Pemindahan Ibukota Korea Selatan dalam – Kelompok parlemen yang berkuasan dan
janji kampanye Roh Moohyun. oposisi utama
– 1/5 dari jumlah majelis nasional turkiye
Permohonan Individual
• Permohonan Individual serupa dengan
Pengaduan Konstitusional yang pertama kali
dikenal pada 2010.
• Permohonan ini diajukan oleh individu
WNT, karena salah satu hak dasar yang
masuk dalam Konvensi HAM Eropa (ECHR),
dilanggar kekuasaan negara.

IMPEACHMENT
• Diawali penyelidikan Parlemen terhadap
presiden, wakil presiden, atau Menteri.
• Parlemen voting secara rahasia, dan
mengirim kepada MK Turkiye
• Majelis Hakim akan memeriksa, Ketua JPU
atau Wakil Ketua dari pengadilan kasasi
akan menjadi JPU

PEMBUBARAN PARTAI POLITIK


• Pengadilan digunakan untuk memajukan
tatanan konstitusional dan demokrasi
• Audit untuk mengawasi sumber
penggunaan partai politik. Apabila parpol
diketahui menerima sumber dana asing,
lembaga internasional atau WNA, maka bisa
dibubarkan.
• Permohonan pembubaran dilakukan oleh
JPU Pengadilan Kasasi.

PUTUSAN MONUMENTAL
• Putusan MK Turkiye No. 5651 tentang
Pemblokiran akses internet oleh
Telecommunications Communication
Presidency (TCP).
– Pemblokiran dilakukan terhadap Twitter
dan Youtube – Putusan diintervensi
Mahkamah HAM Eropa
• Pengujian amandemen konstitusional
tahun 1970 oleh Partai Buruh. Formil
amandemen telah diuji oleh MK Turkiye.
• Pembubaran 13 Partai Politik dan 27
Partai Politik dilarang keberadaannya.
Alasan : bertentangan dengan prinsip
Sekularisme dan keterlibatan dengan
Kurdistan. – dibatalkan Pengadilan HAM
Eropa.
• Pengaduan Konstitusional di Turkiye pada
2012 menerima 45.000 pengaduan, salah
satunya pelarangan Jilbab di ruang sidang.

Anda mungkin juga menyukai