Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN ………………………………………………………..

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………. 1

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2

1.3. Tujuan ………………………………………………………………….. 2

1.4. Pengorganisasian Makalah …………………………………………….. 3

BAB II TINJAUAN TEORI ……………………………………………………. 5

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………. 7

3.1. Pengertian NAPZA …………………………………………………….. 7

3.2. Jenis-Jenis NAPZA …………………………………………………….. 8

3.3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA ……………………. 11

3.4. Dampak Negatif NAPZA ……………………………………………… 12

3.5. Dampak Positif NAPZA ……………………………………………….. 14

3.6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA ………………………... 15

3.7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA …………………… 16

4.2. Saran ………………………………………………………………….... 18

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahaya narkoba sudah merasuk dalam kehidupan kita, bahkan telah membahayakan bangsa. Ini
memang bukan persoalan ringan karena perdagangan narkoba telah memiliki jaringan internasional.
Sampai tahun 2000, di Indonesia tercatat 2 juta orang korban dari berbagai usia dan latar belakang.
Untuk mencegah bukanlah hal yang mudah karena harus berhadapan dengan jaringan internasional.
Dari data yang terkumpul, transaksi narkoba di seluruh dunia diperkirakan mencapai 390 miliar rupiah
per hari. Jejak narkoba ada dimana-mana, meskipun bersamaan dengan itu kita juga menemukan
spanduk berslogankan “bebas narkoba”. Di belakang spanduk-spanduk itu masih berjalan transaksi
narkoba. Pemakaiannya berasal dari berbagai tingkat usia dengan berbagai latar belakang dan profesi.
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah negara. Efeknya sangatlah dahsyat
sehingga pecandu narkoba sering disebut sebagai lost generation. Biasanya mereka yang sudah
mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat tergantung
pada barang haram tersebut. Pada saat krisis seperti sekarang ini narkoba menjadi obat penenang
sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang itu sering muncul dalam obat yang mengandung
zat adiktif.

Dalam angka memerangi narkoba itu keluarga mempunyai peran yang sangat besar. Paling tidak melalui
keluarga diharapkan dapat dilakukan pencegahan secara dini. Lewat keluarga diharapkan dapat kembali
menjadi tempat sebagai suka dan duka, berbeda pendapat, saling menghargai dan mencintai sehingga
anggota keluarga dapat terhindar dari bahaya ini. Karena itu keluarga harus dibekali dengan berbagai
pengertian tentang bahaya narkoba.

Namun demikian krisis yang melanda bangsa dan negara telah merebak ke dalam kehidupan keluarga.
Krisis itu tidak hanya menyangkut moneter dan ekonomi, tetapi juga krisis kepercayaan, krisis relasi
antara manusia, bahkan krisis kemanusiaan. Masa krisis itu ditandai dengan bencana yang sangat besar
akibat globalisasi, yaitu bahwa kaum muda terancam oleh narkoba, dimana hal ini berarti penghancuran
bagi masa depan bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang NAPZA

2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda menggunakan NAPZA?

3. Bagaimana upaya dalam pencegahan dan upaya penanggulangan terhadap bahaya NAPZA pada
remaja?

1.3. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini meliputi beberapa aspek berikut :

1. Memaparkan dan menjelaskan informasi-informasi yang benar tentang narkoba, terkait dengan
definisi dan jenis-jenis NAPZA

2. Menjelaskan tentang faktor-faktor dan penyalahgunaan NAPZA

3. Memberikan gambaran tentang upaya pencegahan dan upaya penanggulangan terhadap bahaya
NAPZA
1.4. Pengorganisasian Makalah

1. BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

1.4. Pengorganisasian Makalah

2. BAB II TINJAUAN TEORI

· Pengertian Nakoba, Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif Lainnya

3. BAB III PEMBAHASAN

1. Pengertian NAPZA

2. Jenis-Jenis NAPZA

· Heroin

· Ectasy

· Kokain

· Methamphetamine

· Alkohol

· Ganja

3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

· Faktor Internal
· Faktor Eksternal

4. Dampak Negatif NAPZA

· Dampak Fisik

· Dampak Psikis

· Dampak Sosial

5. Dampak Positif NAPZA

6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA

· Pencegahan Primer

· Pencegahan Sekunder

· Pencegahan Tersier

7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA

· Upaya Premetif

· Upaya Preventif

· Upaya Penegakan Hukum

4. BAB IV PERUMUSAN MASALAH & ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1. Perumusan Masalah

2. Alternatif Pemecahan Masalah

· Arti Definisi & Pengertian NAPZA Dan Golongan / Jenis NAPZA Sebagai Zat Terlarang

· Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

· Upaya Pencegahan dan Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA

5. BAB V PENUTUP

1. Simpulan

2. Saran

6. DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN TEORI

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana
hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup,
suntik, intravena, dan lain sebagainya (Kurniawan, 2008).

Narkoba dibagi dalam 3 jenis :

1. Narkotika

2. Psikotropika

3. Zat adiktif lainnya

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan
yang sangat berat (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan prilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1997).

3. Zat Adiktif Lainnya


Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

a. Rokok

b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.

c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup
akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian NAPZA

NAPZA adalah kependekan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. NAPZA adalah
bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan
perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Menurut Undang-Undang No. 22
Tahun 1997 yang dimaksud NARKOTIKA meliputi :

1) Golongan Opiat : Heroin, Morfin, Madat, dll.

2) Golongan Kanabis : Ganja, Hashish.

3) Golongan Koka : Kokain, Crack.

· Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol (Etil-alkohol).

· Psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi : ecstasy, shabu-shabu, Isd,
obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.

· Zat Adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner car, lem atau glue), nikotin (tembakau), kafein
(kopi).
NAPZA tergolong zat psikoaktif. Yang dimaksud zat psikoaktif adalah zat yang terutama berpengaruh
pada otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran.

Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan, misalnya : obat antipsikotik dan obat anti depresi tidak
mempunyai potensi disalahgunakan. Di Malaysia dikenal dengan istilah dadah bagi semua zat yang
penggunaannya adalah melawan hukum. Sedangkan di Indonesia istilah itu disebut madat, yang kurang
tepat bila dipakai sebagai padanan kata dadah, karena madat adalah candu, yang menurut UU nomor 22
tahun 1997 termasuk opiate, yaitu salah satu jenis narkotika saja.

Sedangkan NARKOBA adalah kependekan dari Narkotik dan Obat Berbahaya. Dikatakan kependekan
mungkin kurang tepat karena :

1) Semua obat bisa berbahaya (insulin, pensilin, adrenalin)

2) Yang disalahgunakan tidak hanya obat, melainkan Ganja, ecxtasy, heroin, kokain, tidak digunakan
sebagai obat lagi.

3) Psikotropika, yang mempunyai UU tersendiri tidak tercermin dalam akronim itu.

Zat psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992)

adalah :

1) Alkohol (semua minuman beralkohol)

2) Opioida (heroin, morfin, pethidin, candu)

3) Kanabinoida (ganja = mariyuana, hashish)

4) Sedativa/hipnotika (obat penenang/obat tidur)

5) Kokain : daun koka, serbuk kokain, creck

6) Stimulansia lain, termasuk kafein, ecxtasy, dan shabu-shabu

7) Halusinogenika; Isd, mushroom, mescalin

8) Tembakau (mengandung nikotin)

9) Pelarut yang mudah menguap seperti : aseton, glue, atau lem.

10) Multiple (kombinasi) dan lain-lain, misalnya : kombinasi heroin dan shabu-shabu, alkohol dan obat
tidur.

3.2. Jenis-Jenis NAPZA

1) Heroin
Street name (nama jalanan) Putauw, BT, Brown Sugar, merupakan senyawa semisintetik dengan nama
kimia di asetil-morfin, tersebut dari morfin yang terdapat dalam getah kotak biji tanaman paraver
somniferum.

· Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran gelap warnanya bisa putih, coklat, atau
dadu, bergantung pada bahan pencampurannya (kakao, tawas, kinina, tepung jagung, atau tepung susu,
gula putih, gula merah). Dalam farmakologi tergolong opioida.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk
menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak
mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa
bahwa lingkungannya menjadi musuh.

2) Ectasy

Street name (nama jalanan) : inex, xtc, hug drug, yuppie drug, essence, clarity. Beberapa merk terkenal
lainnya adalah butterfly, black heart. Nama kimianya adalah methylene-dioxy methamphetamine
(mdma). Dalam farmakologi tergolong sebagai psiko-stimulansia seperti amfetamin, meth-amphetamin,
kafein, kokain, khat, nikotin. Tergolong sebagai designed substance, yaitu senyawa yang direkayasa
untuk tujuan bersenang-senang. Jenis ini tidak digunakan dalam ilmu kedokteran.

Reaksi dari pemakaian ini memberikan sensasi energy lebih, euphoria, rasa senang, distorsi waktu,
persepsi dan kebas lidah. Ecstasy di konsumsi dengan cara ditelan, biasanya dalam wujud tablet atau
kapsul, pada mulanya ecstasy popular di night club atau dikostik.

3) Kokain

Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow/salju.

Kokain adalah zat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan Eryth roxylon coca, termasuk golongan semak
tingginya mencapai 2 m. daunnya mengandung zat pembius. Serbuk kokain warnanya putih dan rasanya
pahit.

Kokain sering dihirup melalui hidung, akibat penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan
luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Akan tetapi ada juga yang diisap dengan rokok atau jika
disuntikkan akan berdampak penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap fisik pemakai adalah
terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung
meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine bersama rokok akan
menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang sesuatu
dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian
karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.

4) Methamphetamine

Nama jalanan : shabu-shabu, SS, ice


Methamphetamine adalah sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang dapat
merangsang saraf sentral. Biasanya berbentuk berupa serbuk kristal dan cairan. Dapat dikonsumsi
dengan cara dihisap dengan bantuan alat (bong). Contoh methamphetamine yang paling popular adalah
shabu-shabu.

Reaksi dari pemakaian ini memberikan rasa nikmat, euphoria, waspada, enerjik, social & percaya diri,
agitasi (mengamuk), agresi (menyerang), berkhayal, susah tidur & banyak bicara, kehilangan nafsu
makan, penurunan berat badan yang berlebihan.

5) Alkohol

Nama kimia dari alcohol adalah etanol atau etil alcohol. Banyak jenis dan merek dari alkohol, yaitu bir,
wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saguer, tuak, Johnny Walker (topi miring), black and white
(kam-put = kambing putih), manson house, dll.

Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia. Yang sering dikonsumsi adalah minuman yang mengandung
bahan sejenis alcohol. Bahan ini dihasilkan dari proses fermentasi gula yang dikandung dari malt dan
beberapa buah-buahan seperti hop, anggur dan sebagainya.

Reaksi dari pemakaian alcohol ini memberikan euphoria (perasaan gembira dan nyaman), lebih banyak
bicara, rasa pusing, muntah, lelah, haus, disorientasi, tekanan darah menurun, reflex melambat.

6) Ganja (Mariyuana, Marihuana, Hashish)

Street name (nama jalanan) : gelek, cimeng, buddha stick, mary jane, dll. Berasal dari tanaman kanabis
sativa. Zat aktif : Delta-9 Tetrahydrocannabinal (thc). Jenis ini tidak lazim digunakan dalam ilmu
kedokteran. Menurut UU nomor 5 tahun 1997 tentang Narkotika, jenis ini termasuk narkotika golongan
1 (satu). Penggunaan ganja hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan.

Ganja mempengaruhi penggunannya dengan cara yang berbeda. Beberapa orang mengalami reaksi
lebih kuat dari yang lain. Reaksi paling umum yang ditimbulkan ganja adalah kejang-kejang dan mabuk,
ada juga beberapa efek lain seperti : paranoid, muntah-muntah, kehilangan koordinasi, kebingungan,
meningkatkan nafsu makan, mata merah, halusinasi.

3.3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Narkoba merupakan musuh nomor 1 bagi para remaja. Namun, para remaja hingga saat ini banyak yang
belum tahu mengenai narkoba sebagai musuh utama ini. Buktinya, semakin banyak remaja terjerumus
dalam rayuan maut narkoba. Ketidaktahuan remaja tentang bahaya narkoba memang menjadi tugas
berat bagi orangtua dan guru untuk menerangkannya. Apalagi narkoba sekarang sangat mudah didapat
dan bandarnyapun memang selalu menempel pada dunia remaja.

Penyebab narkoba disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal :
1. Faktor Internal

Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.

· Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka seseorang akan
mudah merasa putus asa dan frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar
rumah dengan menjadi konsumen narkoba.

· Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi pengedar
narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau
masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.

· Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang lain
maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal

Adalah faktor yang berasal dari luar seseorang, faktor yang cukup kuat untuk mempengaruhi seseorang.

· Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang
kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki
mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.

· Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi yang
baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.

2.4. Dampak Negatif NAPZA

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

1. Dampak Fisik:

· Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan syaraf tepi.

· Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah

· Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.


· Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
pengerasan jaringan paru-paru.

· Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati
dan sulit tidur.

· Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan


fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

· Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).

· Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum
ada obatnya.

· Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

2. Dampak Psikis:

· Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.

· Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.

· Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.

· Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.

· Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

3. Dampak Sosial:

· Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.

· Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

· Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit
yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan
psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua,
mencuri, pemarah, manipulatif, dan lain-lain.

2.5. Dampak Positif NAPZA


Selain berdampak negatif bagi manusia, ternyata narkoba juga memiliki dampak yang positif terutama
bagi kesehatan manusia. Tapi jika digunakan sebagaimana mestinya dan menurut anjuran dokter,
terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Dan berikut ini adalah dampak positif narkotika dari
Narkoba:

a) Opioid

Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah
batuk dan diare.

b) Kokain

Daun tanaman Erythroxylon coca (kokain) biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan,
seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.

c) Ganja (ganja/cimeng)

Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang
dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.

2.6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA

Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun orang dewasa
terhadap bahaya narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal kita tahu benar apa yang harus kita
lakukan dan apa yang kita hadapi.

Upaya yang perlu dilakukan terhadap kelompok remaja/generasi muda dalam mencegah terjadinya
penyalahgunaan Narkoba dilakukan dengan 3 cara intervensi yaitu:

1. Pencegahan Primer

Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam bentuk
pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan
dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dimanapun
seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat umum.

2. Pencegahan Sekunder

Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment) cara ini
biasanya ditangani oleh lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah
sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi komplikasi medik dilakukan dengan cara
pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Pencegahan Tersier

Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan
kelompok masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan
fase sosial dalam masyarakat agar mantan penyalahguna Narkoba mampu mengembangkan kehidupan
yang bermakna di masyarakat.

2.7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA

1. Upaya Premetif

a) Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama serta patuh
terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat secara selektif dan prioritas.

b) Melaksanakan bimbingan serta menyalurkan kegiatan masyarakat terutama generasi muda yang
ada kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain.

c) Melaksanakan kegiatan edukatif dengan sasaran menghilangkan faktor-faktor peluang, pola hidup
bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap penyalahgunaan Narkoba.

2. Upaya Preventif

a) Melaksanakan pengawasan secara berjenjang oleh orang tua maupun tenaga pendidik terhadap
putra-putri dan keluarga baik di lingkungan urmah sampai lingkungan yang lebih luas.

b) Mengadakan penertiban/lokalisir pengguna minuman keras pada tempat keramaian termasuk


pada ijin penjualan.

c) Memperketat pengawasan, patroli pada tempat rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba, penanaman/pengolahan serta jalur peredaran secara ilegal ke wilayah Indonesi khususnya
wilayah NTT.

3. Upaya Penegakan Hukum

a) Melakukan penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi terkait dan partisipasi
masyarakat secara swakarsa dan terkoordinasi.

b) Melakukan proses hukum bagi pelaku penyalahgunaan danperedaran gelap Narkoba secara
obyektif, transparan, cepat, tepat tuntas dan adil oleh penegak hukum yang profesional dan
bertanggung jawab.

c) Memutuskan jalur peredaran gelap narkoba diwilayah NTT


d) Mengungkapkan jaringan peredaran gelap Narkoba

e) Melaksanakan terapi dan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan Narkoba.

BAB IV

PENUTUP

4.1.Simpulan

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana
hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup,
suntik, intravena, dan sebagainya. Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar
tentang narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal teman anak-anak
dan bekerja dengan orang tua lain dan guru.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan narkoba adalah dari ajakan,
bujukan dan iming-iming teman atau anggota kelompok sebaya, ketidaktahuan akan bahaya narkoba
atau tidak memikirkan akan bahaya narkoba dan adanya orang tua yang tidak acuh dan tidak
mengadakan pengawasan terhadap anaknya.

Cara melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja yaitu dengan menciptakan
lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, komunikatif, terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang
diantara anggotanya, merupakan bagian penting dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

4.2. Saran

a. Mahasiswa ataupun remaja perlu mengadakan pertahanan diri dari bahaya narkoba yang selalu
mengancam.

b. Agar mahasiswa ataupun remaja yang terlibat dalam narkoba harus selalu jujur dan giat belajar,
agar ada yang membantu supaya siswa yang terkena narkoba jangan lagi bergaul dengan
preman/pecandu.
http://ipina10.blogspot.com/2013/04/makalah-napza.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai