MENGOPTIMALKAN
SINERGI, MENUJU KINERJA
YANG BERKELANJUTAN
Kondisi Industri pupuk Nasional di tahun 2016 diwarnai oleh berbagai tantangan. Harga
gas bumi masih tinggi sehingga melemahkan daya saing industri pupuk. Supply urea dunia
yang sudah mencapai tingkat berlebih sehingga menurunkan harga urea. Serta kondisi
pabrik yang sudah tua sehingga membutuhkan konsumsi gas yang tinggi. Hal tersebut
membawa dampak signifikan bagi kegiatan operasional dan Pengembangan usaha Pupuk
Indonesia sebagai Holding Company BUMN Pupuk di Indonesia.
Beberapa proyek andalan yang berhasil diimplementasikan tahun 2016, antara lain
proyek Amurea II di PT Petrokimia Gresik, Proyek Pusri IIB di Palembang, proyek UBS di
Bontang, serta penjajakan untuk pengembangan industri petrokimia di Bintuni.
Daftar Isi
Laporan Kepada
Pemangku Kepentingan [31]
32 Laporan Dewan Komisaris
40 Laporan Direksi
Ikhtisar [13]
Sumber Daya Manusia [101]
14 Kesinambungan Tema
103 Pengelolaan SDM 112 Rekrutmen SDM
16 Ikhtisar Kinerja 2016
104 Rencana & Strategi SDM 113 Pengembangan
18 Ikhtisar Keuangan 2016
Kompetensi Karyawan
106 Pencapaian Kinerja SDM
20 Ikhtisar Operasional
2016 117 Realisasi Pencapaian
2016
Mandays
107 Profil SDM
21 Ikhtisar Obligasi 2016
117 Penilaian Produktivitas
112 Struktur Pengelola SDM
22 Peristiwa Penting 2016 Kerja
I. Umum
1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar dan
4
dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa
Inggris.
2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas
yang baik dan menggunakan jenis dan 4
ukuran huruf yang mudah dibaca.
3. Laporan tahunan mencantumkan identitas Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di:
perusahaan dengan jelas. 1. Sampul muka;
2. Samping; 4
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.
4. Laporan tahunan ditampilkan di website Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya.
4
perusahaan.
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam Informasi memuat antara lain:
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun 1. Penjualan/pendapatan usaha;
buku atau sejak memulai usahanya jika 2. Laba (rugi):
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan a. Distribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. b. Distribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
3. Penghasilan komprehensif periode berjalan; 19
a. Distribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b. Distribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4. Laba (rugi) per saham.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) dan
penghasilan komprehensif periode berjalan secara total.
2. Informasi posisi keuangan perusahaan Informasi memuat antara lain:
dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
tahun buku atau sejak memulai usahanya 2. Jumlah aset;
18
jika perusahaan tersebut menjalankan 3. Jumlah liabilitas; dan
kegiatan usahanya selama kurang dari 3 4. Jumlah ekuitas.
(tiga) tahun.
3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak
memulai usahanya jika perusahaan tersebut 18
menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 (tiga) tahun.
4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel 1. Jumlah saham yang beredar;
dan grafik. 2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;
b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat
saham dicatatkan; dan
N/A
c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.
3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang:
a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan
b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.
Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau Informasi memuat:
obligasi konversi yang masih beredar dalam 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
2 (dua) tahun buku terakhir. 2. Tingkat bunga/imbalan;
21
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2016.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/obligasi konversi, agar diungkapkan.
III. Laporan Dewan Komisaris & Direksi
1. Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar
penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar
32
pertimbangannya;
3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system (WBS) di perusahaan dan peran
Dewan Komisaris dalam WBS tersebut; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.
10. Daftar entitas anak dan/atau entitas Dalam bentuk tabel memuat informasi antara lain:
asosiasi. 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham;
87
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum
beroperasi).
11. Struktur Grup Perusahaan. Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi,
92
joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).
12. Kronologis pencatatan saham. Mencakup antara lain:
1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham, dan harga penawaran saham untuk
masing-masing tindakan korporasi (corporate action);
93
2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi (corporate action); dan
3. Nama bursa di mana saham perusahaan dicatatkan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar diungkapkan.
13. Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan Mencakup antara lain:
efek lainnya dari awal penerbitan sampai 1. Nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/imbalan efek lainnya, dan tanggal
dengan akhir tahun buku jatuh tempo efek lainnya;
2. Nilai penawaran efek lainnya;
93
3. Nama bursa di mana efek lainnya dicatatkan; dan
4. Peringkat efek.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi penerbitan dan pencatatan efek lainnya, agar
diungkapkan.
14. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi Informasi memuat antara lain:
penunjang 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan;
95
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
15. Penghargaan yang diterima dalam tahun Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku
buku terakhir dan/atau sertifikasi yang dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional.
masih berlaku dalam tahun buku terakhir 71
baik yang berskala nasional maupun
internasional
16. Nama dan alamat entitas anak dan/atau Memuat informasi antara lain:
kantor cabang atau kantor perwakilan (jika 1. Nama dan alamat entitas anak; dan
ada). 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. 87
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor cabang, dan kantor perwakilan,
agar diungkapkan.
17. Informasi pada Website Perusahaan. Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Isi Kode Etik;
3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi bahan mata acara
yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal
96
pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS
diumumkan;
4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir);
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan
6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal.
18 Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam mengikuti):
Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris 1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris;
Perusahaan, dan Unit Audit Internal 2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi; 262
3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit; 293
4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan Remunerasi; 302
5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya; 317
6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan; dan 348
7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal. 349
yang diikuti pada tahun buku.
Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada tahun buku, agar diungkapkan.
V. Analisa & Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
1. Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai:
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi; 126
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d. Profitabilitas.
2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang
bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan suatu akun (dalam
bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; 153
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain & penghasilan
komprehensif periode berjalan; dan
5. Arus kas.
19. Uraian mengenai corporate social Mencakup antara lain informasi tentang:
responsibility yang terkait dengan 1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen;
pengembangan sosial dan kemasyarakatan 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan
3. Biaya yang dikeluarkan
434
Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk
donasi lainnya, komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai
anti korupsi, dan lain-lain.
20. Uraian mengenai corporate social Mencakup antara lain:
responsibility yang terkait dengan tanggung 1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2016 ditetapkan manajemen; dan
jawab kepada konsumen 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut 445
Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk,
sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
21. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Mencakup antara lain:
perusahaan, entitas anak, anggota Direksi 1. Pokok perkara/gugatan;
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang 2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
menjabat pada periode laporan tahunan 3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/gugatan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, 372
oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau
terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).
Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi tidak
memiliki perkara penting, agar diungkapkan.
22. Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui
website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan 377
dengan analis, dan sebagainya.
23. Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain:
1. Pokok-pokok kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik; 388
4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode etik (normatif);
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
24. Pengungkapan mengenai whistleblowing Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
system 1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 396
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir;
6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun buku.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan.
25. Kebijakan mengenai keberagaman Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan
komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya.
VII. Informasi Keuangan
1. Surat pernyataan Direksi dan/atau Dewan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
Komisaris tentang tanggung jawab atas 462
Laporan Keuangan.
2. Opini auditor independen atas laporan 463
keuangan. 464
3. Deskripsi Auditor Independen di Opini. Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan; 463
2. Tanggal Laporan Audit; dan 464
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
4. Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan (neraca);
2. Laporan laba rugi komprehensif;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
126-189
5. Catatan atas laporan keuangan; dan
6. Laporan komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keungan, atau
ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keungannya (jika relevan).
5. Perbandingan tingkat profitabilitas. Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 153
6. Laporan Arus Kas. Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 126
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 153
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada 183
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 191
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
20 Ikhtisar Operasional
2016
Ikhtisar 2016
Kesinambungan Tema
2013 2014
Pupuk Indonesia berkomitmen untuk maju dan menjadi Sebagai perusahaan investment dan strategic holding,
Perusahaan Pupuk berkelas dunia, oleh karenanya pada tahun 2014 Pupuk Indonesia melanjutkan
Pupuk Indonesia mengambil berbagai inisiatif strategis program revitalisasi untuk memperkuat core business,
sepanjang 2013 untuk memperkokoh fundamental meningkatkan efisiensi dan sinergi. Disamping itu pula,
bisnis Perusahaan dalam jangka panjang. Pupuk Pupuk Indonesia mengembangkan supporting bisnis
Indonesia terus fokus memperkuat landasan untuk dalam rangka memperkuat landasan pertumbuhan
tumbuh dalam mendorong pertumbuhan kinerja berkelanjutan. Peningkatan sinergi bisnis pada
dimasa depan, melakukan pengembangan usaha industri pupuk, kimia, energi dan pangan yang telah
dan ekspansi yang agresif, mengimplementasikan terintegrasi dari hulu ke hilir telah memberikan
tata kelola Perusahaan yang baik dengan melakukan perubahan positif baik dari sisi kinerja operasional
penyempurnaan proses bisnis, penyesuaian sistem maupun kinerja keuangan.
dan operasional agar semakin efektif dan handal serta
memperkuat skill dan Kompetensi SDM.
2015 2016
Meskipun tahun 2015 menjadi tahun yang penuh Menghadapi tahun yang sulit, Perusahaan
tantangan untuk Pupuk Indonesia, sejumlah program menerapkan sejumlah strategi agar bisa tetap
strategis Perusahaan tetap berjalan. Termasuk bertahan dan berkembang menghadapi persaingan
penyelesaian proyek-proyek besar, seperti Kaltim-5, bisnis. Salah satu upayanya adalah meningkatkan
revamping Pabrik Asam Fosfat dan lain sebagainya. efisiensi dan daya saing melalui sinergi anggota
Perusahaan juga tetap dapat menjalankan fungsi PSO holding.
dengan baik, dimana tidak terjadi gejolak kelangkaan
Pupuk selama tahun 2015. Dalam mengarungi Sinergi bukan hanya memperkuat posisi Perusahaan
gelombang tantangan tersebut, Perusahaan tapi juga mampu menjaga kinerja yang berkelanjutan
menerapkan sejumlah strategi, terutama efisiensi untuk pengembangan Perusahaan di masa
biaya, penetrasi pasar yang lebih baik, dan terutama mendatang.
memperkuat sinergi dengan Anggota Holding lainnya.
Ikhtisar 2016
AAA
Pendapatan Jasa
Konstruksi Non Pupuk
Ikhtisar 2016
0 2012
RASIO KEUANGAN
Rasio Lancar 116,58 147,92 180,62 191,04 275,04
Rasio Hutang Terhadap Modal Sendiri (%) 108,67 220,88 180,62 181,56 120,33
Rasio Modal Terhadap Aktiva (%) 47,92 31,30 35,64 35,52 45,39
Pendapatan dari Investasi (ROI) (%) 9,34 11,41 16,39 14,86 18,90
Pendapatan dari Modal (ROE) (%) 5,87 11,89 19,77 15,69 21,64
Rasio Laba Bersih (%) 5,56 5,13 8,28 6,65 9,87
Rasio Laba terhadap Aset (%) 2,81 3,70 6,93 5,52 9,69
Rasio Laba terhadap Ekuitas (%) 5,87 11,89 19,60 15,67 21,51
Rasio Laba terhadap Pendapatan (%) 5,56 5,13 8,21 6,64 9,81
Rasio Liabilitas terhadap Aset (%) 52,08 68,70 64,36 64,48 54,61
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%) 108,67 219,48 182,10 182,89 121,24
80 35 33,69
70 64,62 66,23 64,16 30
60 56,32 25
51,26 2016
50
20
40 2015
15
30 2014
20 10
6,80 5,20 6,94 5,13 2013
4,95 4,84 5,06 5,35 5,11
10 5 3,74 3,39 3,53 3,50 3,61
2012
0 0
Pendapatan Laba Sebelum Pajak Laba Tahun Berjalan Laba Komprehensif
Ikhtisar 2016
14
13 11,93 12,23 12,10
11,73 12,01 11,76
12 11,44
11 10,68 10,90 10,46
10
9
8
7 6,71 6,76 2016
6 5,87
5,39 5,42 2015
5
4 2014
3
2 1,09
1,44 2013
0,75 1,22
1 0,49
2012
0
Produksi Pupuk Produksi Non Pupuk Penjualan Pupuk Penjualan Non Pupuk
(dalam ton) (dalam ton) (dalam Rupiah) (dalam Rupiah)
Penjualan
Penjualan Pupuk 12.095.312 11.762.918 12.228.567 12.012.733 11.732.881
Penjualan Non Pupuk 1.443.439 1.224.353 1.092.751 745.224 490.584
Ikhtisar Obligasi
Tanggal Masa
Tingkat Tanggal Lembaga
Jenis Efek Nilai (Rp) Jatuh Peringkat Berlaku
Bunga Penerbitan Pemeringkat
Tempo Peringkat
Obligasi
Pupuk 10 Juli PT Fitch
9.63%
Indonesia 568.000.000.000 10 Juli 2014 8 Juli 2017 (id) AAA 2014 - 8 Ratings
(fixed rate)
Tahun 2014 Juli 2017 Indonesia
Seri A
Obligasi
Pupuk 10 Juli PT Fitch
9.95%
Indonesia 1.131.000.000.000 10 Juli 2014 8 Juli 2019 (id) AAA 2014 s.d 8 Ratings
(fixed rate)
Tahun 2014 Juli 2019 Indonesia
Seri B
Ikhtisar 2016
Penandatangan Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS
Tahun Anggaran 2016 dihadiri oleh Menteri Pertanian LB) pergantian Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero),
Bapak Amran Sulaiman Bapak Nugraha Budi Eka Irianto digantikan oleh Bapak
Achmad Tossin Sutawikara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Syukuran Hari Ulang Tahun PT Pupuk Indonesia
LB) pergantian Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) di Kantor PT Pupuk Indonesia (Persero)
(Persero), Bapak Achmad Suryana digantikan oleh dihadiri Jajaran Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero)
Bapak Ony Suprihartono beserta seluruh Karyawan
PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih penghargaan Penanaman pohon bersama Ibu Rini M. Soemarno
sebagai Penyelenggara Terbaik dalam program BUMN Menteri BUMN dan Ibu Siti Nurbaya Bakar Menteri
Hadir Untuk Negeri 70 tahun Indonesia Merdeka di LHK di jalan tol KM59 Jakarta-Cikampek
Provinsi Jawa Timur, penghargaan diberikan langsung
oleh Menteri BUMN RI Rini M. Soemarno kepada di
Bandung.
PT Pupuk Indonesia (Persero) mendapatkan Apresiasi PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Petrokimia
dan Penghargaan Wajib Pajak yang diserahkan Gresik melakukan Panen Raya 1,5 ton per hektar Di
langsung oleh Menteri Keuangan Bapak Bambang Desa Numirejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon
Brodjonegoro di Jakarta. Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut
dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X
dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron
serta Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo
Ikhtisar 2016
19 Mei 2016
Rapat Kerja Pupuk Indonesia Group di Hotel Alana, Yogyakarta dihadiri Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi
Pupuk Indonesia Group
Pelaksanaan Kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Pupuk
Prov Kalimantan Timur di PT Pupuk Kaltim, Bontang Sriwidjaja Palembang melakukan Panen Raya di
dihadiri oleh Pejabat Kementerian BUMN, Direksi Desa Karang Rejo, Kecamatan Metro Utara Provinsi
Anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero) serta Lampung turut dihadiri Direktur Pemasaran PT Pupuk
Direksi PT Hutama Karya Indonesia Koeshartono (kiri), Wali Kota Metro A Pairin,
Wakil Wali Kota Metro Djohan, Direktur Utama PT
Pusri Mulyono Prawiro, Direktur Komersil PT Pusri
M Romli HM, Direktur Utama PT Pusri Agro Lestari
Firdaus Roshad.
Ikhtisar 2016
Panen Tanaman Padi Unggul Proyek Riset PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih penghargaan
Ekstensifikasi Pertanian di Kabuparen Kapuas, Annual Report Award Kategori BUMN Non Keuangan
Kalimantan Tengah dihadiri Direktur Investasi Listed tahun buku 2015 di Jakarta.
PT Pupuk Indonesia (Persero) Bapak Gusrizal.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama PT Pupuk Seminar Pupuk Indonesia dan APPI dengan tema
Indonesia (Persero) dan Jaksa Agung Muda Bidang Industri Pupuk Mendukung Ketahanan Pangan
Perdata dan Tata Usaha serta Antara Anak Perusahaan yang Berkelanjutan di Auditorium Binakarna, Hotel
Pupuk Indonesia Di Hotel Mahakam. Bidakara Jakarta.
Penandatangan Nota Kesepahaman antara PT Pupuk Penandatangan Nota Kesepahaman antara PT Pupuk
Indonesia (Persero) dengan PT Jiwasraya untuk Indonesia (Persero) dengan Bank Sumitomo tentang
penyediaan layanan asuransi jiwa dari PT Asuransi Peminjaman Bersama dihadiri Direktur Keuangan
Jiwasraya kepada karyawan PT Pupuk Indonesia Tbk PT Pupuk Indonesia beserta jajaran Direksi Pupuk
(Persero) disaksikan oleh Menteri BUMN Ibu Rini M Indonesia Group.
Soemarno.
PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih penghargaan PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar acara Pupuk
Sustainability Report Award 2016 dihadiri oleh Direktur Indonesia Excellence Award 2016 di Kantor Pupuk
Teknologi Bapak Djohan Safri di Hotel Fairmont Jakarta, Indonesia pada tanggal 14-15 Desember 2016. Acara
pada ajang 12 Sustainability Reporting Award 2016.
th
ini bertujuan untuk mengakomodasi inovasi-inovasi
Pupuk Indonesia meraih penghargaan “Sustainability yang sudah dilakukan oleh seluruh karyawan baik
Report Category Manufacturers”. induk maupun anak perusahaan Pupuk Indonesia.
Ikhtisar 2016
29 Desember 2016
40 Laporan Direksi
Bungaran Saragih
Komisaris Utama
Dengan memanjatkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, bersama ini kami
sampaikan kepada pemangku kepentingan PT Pupuk Indonesia (Persero), laporan
atas perkembangan dan pengelolaan Perseroan sepanjang tahun 2016.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja seluruh jajaran Direksi
di tahun 2016 telah berjalan dengan baik. Ditengah kondisi penurunan harga
pupuk internasional terutama pada pertengahan sampai dengan akhir tahun 2016,
Perseroan meraih pendapatan usaha sebesar Rp64,2 triliun atau 94,6% dari target
yang telah ditetapkan sebesar Rp67.8 triliun. Kemudian kami melihat bahwa Pupuk
Indonesia telah menunjukkan kinerja operasional yang cukup baik sepanjang tahun
2016 dengan pencapaian indikator kinerja produksi hingga 96,4% dari RKAP atau
sebesar 10.549.617 ton, tidak tercapainya target tersebut antara lain karena belum
optimalnya produksi urea di pabrik Pusri 2B dan beberapa kendala di beberapa
pabrik lainnya. Dari sisi tingkat kesehatan perusahaan, pada tahun 2016 tingkat
kesehatan Perseroan mencapai nilai 89,75 masuk pada golongan BUMN yang
sehat dengan kategori “AA”. Atas pencapaian kinerja tersebut, Dewan Komisaris
memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direksi beserta seluruh jajaran karyawan
dan akan terus mendorong Direksi agar berkomitmen penuh terhadap peningkatan
kinerja di masa depan.
Menyikapi kondisi harga pupuk yang mengalami sedikit perbaikan pada akhir tahun
2016, serta adanya rencana perubahan kebijakan pemerintah terkait mekanisme
pemberian subsidi pupuk, hal ini memberikan tantangan yang lebih besar terhadap
Dalam hal ini Direksi telah menetapkan berbagai kebijakan yang kami pandang
mampu menjawab tantangan tersebut. Strategi Holding yang di terapkan
perseroan antara lain melanjutkan program revitalisasi industri pupuk untuk
peningkatan efisiensi energi dan pengembangan investasi pada core business, serta
menyesuaikan struktur organisasi yang ada saat ini, melaksanakan kegiatan Cost
Reduction Program terhadap biaya tetap, tetap melaksanakan prinsip-prinsip GCG
dalam pelaksanaan aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, menerapkan sistem
dan prosedur yang baku dalam rangka perbaikan proses usaha yang berkelanjutan,
menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko. Sedangkan dalam strategi bisnis,
Perseroan akan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan dari Pemerintah
(PSO) dengan mengacu kepada prinsip enam (6) tepat, kemudian menguasai pangsa
pasar pupuk sektor komersil dalam negeri, meningkatkan entry ke pasar-pasar luar
negeri terutama regional dalam rangka meningkatkan market share, menjagatingkat
keandalan fasilitas produksi dan distribusi, memanfaatan perangkat ERP dalam
mendukung kegiatan usaha, melakukan penyempurnaan Struktur Organisasi
di Holding dan Anak Perusahaan, sinergi utilisasi aset sesama Anggota Holding
dalam rangka optimalisasi pendapatan serta melakukan koordinasi pendanaan
melalui Holding untuk menurunkan tingkat suku bunga pinjaman. Dewan Komisaris
menilai bahwa strategi yang disusun dan dikembangkan Direksi dipandang dapat
menciptakan sustainable value bagi perkembangan kinerja Perseroan maupun bagi
pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya. Namun demikian,
Manajemen Pupuk Indonesia perlu terus melakukan penyempurnaan di segala
lini baik dari sisi proses bisnis, strategi maupun operasional, sehingga dapat
terus tumbuh di tahun tahun mendatang dengan menghadapi tantangan dan
memanfaatkan peluang yang ada.
Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko telah membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan pengawasan atas semua kegiatan Perseroan yang memilki
potensi risiko dan mengawasi pengembangan implementasi pengelolaan risiko
perseroan serta melakukan penelaahan atas sistem organisasi sesuai dengan
komitmen Perseroan dan membantu Dewan Komisaris dalam hal pemantauan
pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan. Dewan Komisaris menilai bahwa
kinerja komite-komite tersebut telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang di bebankan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Laporan mengenai
tugas pengawasan dan kegiatan Komite Audit serta Komite GCG dan Pemantau
Manajemen Risiko secara lebih terperinci kami jabarkan pada bab Tata Kelola
Perusahaan pada laporan tahunan ini.
Tujuan perusahaan yang baik tentunya bukan hanya untuk keuntungan shareholder
maupun stakeholder internal semata, tetapi juga harus memberikan kontribusi yang
positif bagi lingkungan sekitarnya. Sehingga lingkungan sekitar dapat merasakan
dampak dari apa yang telah diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Pupuk Indonesia sebagai BUMN, memiliki tanggungjawab untuk memberikan
kontribusi yang positif dilingkungan sekitarnya. Selain itu memiliki kewajiban atas
pembinaan lingkungannya sehingga dapat memberikan dampak positif dan dapat
memberikan multiplier effect terhadap lingkungan sekitarnya.
Selama tahun 2016, terjadi dinamika perubahan komposisi Dewan Komisaris. Pada
awal tahun 2016 Dewan Komisaris Pupuk Indonesia berjumlah 5 orang dengan
komposisi sebagai berikut:
• Bungaran Saragih sebagai Komisaris Utama
• Megananda Daryono sebagai Komisaris Independen
• Achmad Suryana sebagai Anggota Komisaris
• Yanuar Rizky sebagai Komisaris Independen
• Sukriansyah S. Latief sebagai Anggota Komisaris
Walaupun selama tahun 2016 terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris, soliditas
Dewan Komisaris tetap terjaga terutama dalam menjalankan fungsi pengawasan dan
penasehatan sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Penutup
Bungaran Saragih
Komisaris Utama
Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Tahun 2016 dapat dikatakan sebagai tahun yang cukup berat bagi industri pupuk,
namun dengan strategi-strategi yang telah diterapkan, Perseroan dapat tetap bertahan
dan bahkan menunjukan kinerja yang positif dibandingkan tahun sebelumnya. Kami
memandang bahwa meskipun diterpa berbagai kendala, bisnis pupuk masih tetap
menjanjikan di masa mendatang. Produk urea masih menjadi sumber pendapatan
terbesar bagi Perseroan, baik dari sektor subsidi maupun komersil namun pupuk
NPK, baik untuk sektor tanaman pangan maupun perkebunan, menunjukan potensi
dan prospek yang menjanjikan untuk pengembangan produk Perseroan ke depan.
Untuk menjaga kinerja pabrik, Kami telah menerapkan Plant Integrity Management
System (PIMS) dan Sistem Manajemen Produksi (SIMPRO) serta melakukan tindakan
preventife, predictive dan corrective maintenance sehingga pabrik tetap handal dan
efisien.
Dari penjualan untuk sektor PSO, Perseroan berhasil mencatat penjualan pupuk
bersubsidi sebesar 9.181.396 ton, atau 96,14% dari target Pemegang Saham
sebesar 9.550.000 ton. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor eksternal, antara
lain adanya perubahan iklim dan fenomena el nino yang mengakibatkan pergeseran
musim tanam sehingga pola penyerapan pupuk oleh petani berubah dari tahun-
tahun sebelumnya. Penyebab lainnya adalah belum optimalnya penyerapan pupuk
organik bersubsidi oleh petani.
Untuk sektor non PSO, Perseroan mencatat total penjualan pupuk sebesar
1.540.589 ton, atau 88,59% dari target RKAP sebesar 1.941.521 ton. Hal ini
disebabkan terutama oleh faktor harga yang kurang bersaing. Faktor harga gas
yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap biaya produksi merupakan salah satu
penyebab utama menurunnya daya saing produk Perseroan di pasar non subsidi.
Penyebab lainnya adalah meningkatnya penugasan PSO untuk produk NPK sehingga
Perseroan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan untuk sektor tanaman
pangan yang berdampak pada penjualan NPK di sektor non PSO.
Penjualan ekspor di tahun 2016 mencapai 1.373.327 ton atau 115,99% dari target
Pemegang Saham sebesar 1.1180.000 ton. Tingginya angka penjualan ekspor
didorong oleh rendahnya harga urea internasional dan masih tingginya permintaan
dari konsumen di luar negeri.
Selain membawahi lima produsen pupuk, Pupuk Indonesia juga memiliki lima anak
perusahaan yang bergerak dibidang EPC, perdagangan, logistik, energi dan pangan.
Total pendapatan yang diperoleh dari bidang jasa ini mencapai Rp10.081.405 atau
104,6% dari target RKAP. Beberapa proyek besar yang dikerjakan oleh PT Rekayasa
Industri, antara lain pabrik amonia dan urea di Sabah, pabrik gula Glenmore di
Banyuwangi, Jatim, PPGM Donggi dan lain sebagainya. Rekayasa Industri juga
berhasil memenangkan tender pengerjaan SPL Balongan. Sedangkan untuk bidang
jasa lainnya berasal dari jasa logistik, jasa perdagangan, kemudian jasa penyediaan
listrik, dan lain sebagainya.
EXPORT 2016
1.373.327 ton
dan keselarasan sistem di Perseroan, kami juga telah melakukan harmonisasi soft
competency SDM dan harmonisasi organisasi dengan para anggota holding.
Perseroan juga telah menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk
mengintegrasikan sistem-sistem di seluruh kelompok usaha. Hasilnya adalah
proses bisnis yang harmonis, standar, terintegrasi dan terotomasi, kemudian juga
meningkatkan sinergi usaha, meningkatkan fungsi kontrol serta mempercepat
proses bisnis secara keseluruhan dan memudahkan proses konsolidasi pelaporan.
Di tahun 2017, kami akan terus membenahi sistem baru ini sehingga lebih handal
dan stabil.
KPI Tercapai
Perseroan juga telah memiliki sistem Manajemen Risiko yang telah diterapkan di
seluruh anak perusahaan. Pada tahun 2016, Perseroan mencatat 2720 risiko di
Kendala utama yang dihadapi oleh Perseroan di tahun 2016 adalah penurunan
daya saing yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal dan uncontrollable. Faktor
tersebut, terutama adalah tingginya harga gas bagi produsen pupuk di Indonesia
jika dibandingkan dengan harga gas di negara lain. Harga gas rata-rata di Indonesia
adalah USD6,27 per MMBTU, sedangkan rata-rata harga gas di negara pesaing
adalah sekitar UDS 2-4 per MMBTU. Dampak harga gas yang tinggi ini adalah
tingginya biaya produksi sehingga produk Pupuk Indonesia kurang dapat bersaing
di pasar internasional.
Kendala lainnya adalah jatuhnya harga komoditi urea dan amoniak di pasar
internasional. Harga rata-rata urea di tahun 2016 mencapai titik USD200, dimana
tahun-tahun sebelumnya berada pada kisaran USD300. Penyebab jatuhnya harga ini
adalah turunnya harga energi dunia, termasuk harga gas alam sehingga harga produk
pun menjadi rendah, serta terjadi oversupply atau kelebihan pasokan urea di pasar
internasional. Majalah Fertecon mencatat bahwa pasokan urea dunia saat ini mencapai
240 juta ton sedangkan kebutuhannya hanya sekitar 170 juta ton per tahun.
Perseroan juga dihadapkan pada kondisi pabrik yang mayoritas sudah berusia tua
dan boros konsumsi bahan bakunya. Hal ini membuat biaya produksi menjadi lebih
tinggi dan produk yang dihasilkan menjadi kurang kompetitif.
Meskipun didera kondisi yang cukup sulit, kami yakin bahwa bisnis industri pupuk
masih menjanjikan prospek yang sangat baik. Kami akan mempertahankan rasio
kapasitas produksi urea untuk menyesuaikan dengan kebutuhan domestik dan
meningkatkan kapasitas produksi NPK mengingat kebutuhan NPK dalam negeri
masih cukup tinggi jika dibandingkan kapasitas yang ada saat ini. Kebutuhan nasional
NPK untuk pasar komersil diproyeksikan mencapai 5 juta ton per tahunnya, masih
jauh di atas kapasitas saat ini sebesar 3,1 juta ton per tahun.
Kebutuhan pupuk untuk sektor pangan juga masih sangat tinggi, dimana menurut
data Kementerian Pertanian, kebutuhan pupuk untuk sektor tanaman pangan total
mencapai lebih dari 14 juta ton per tahun, sedangkan saat ini baru terpenuhi sekitar
9,5 juta ton per tahun.
Perseroan juga akan mengembangkan bisnis ke produk turunan urea dan amoniak,
seperti NPK dan amonium nitrat, dimana kebutuhan nasional saat ini masih dipenuhi
melalui impor. Kami juga akan mengembangkan produk-produk petrokimia non
pupuk seperti polyethylene, ethylene dan lain sebagainya, dimana kebutuhan
domestik saat ini juga masih dipenuhi oleh produk impor.
Pergantian Direksi
Pada tahun 2016, juga telah dilakukan pergantian Direksi. Achmad Tossin Sutawikara
menggantikan Nugraha Budi Eka yang mendapat tugas lain sebagai Direktur Utama
PT Pupuk Kujang. Dengan demikian, komposisi Direksi di tahun 2016 adalah sebagai
berikut :
• Direktur Utama : Aas Asikin Idat
• Direktur Teknologi : M Djohan Safri
• Direktur Investasi : Gusrizal
• Direktur Keuangan : Indarto Pamoengkas
• Direktur SDM & Tata Kelola : Achmad Tossin Sutawikara
• Direktur Pemasaran : Koeshartono
Penutup
Dengan kekompakan dan semangat kerja yang tinggi, serta upaya transformasi bisnis
yang tepat, kami yakin Pupuk Indonesia akan dapat menjaga keberlangsungannya
dan terus berkembang di masa mendatang. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-
tingginya terhadap jajaran manajemen dan karyawan sehingga Perseroan dapat
menjaga kinerja yang baik di tengah kondisi yang sulit. Kami juga menghaturkan
apresiasi kepada Dewan Komisaris yang telah menjalankan fungsi pengawasan dan
bimbingannya untuk mendorong terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik.
Tak lupa, terima kasih juga kami sampaikan kepada Pemegang Saham atas bimbingan
dan arahannya sehingga Perseroan dapat berjalan menuju arah yang lebih baik,
guna menunjang program-program Pemerintah serta memberikan manfaat bagi
para stakeholdernya.
Direksi
Koeshartono
Direktur Pemasaran
Gusrizal
Direktur Investasi
Indarto Pamoengkas
Direktur Keuangan
M. Djohan Safri
Direktur Teknologi
DEWAN KOMISARIS
Bungaran Saragih
Komisaris Utama
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
PT Pupuk Indonesia (Persero) tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
DIREKSI
Koeshartono
Direktur Pemasaran
PROFIL PERUSAHAAN
56 Identitas Perusahaan 85 Komposisi Pemegang
Saham
58 Sejarah Singkat Perusahaan
87 Entitas Anak Perusahaan/
62 Jejak Langkah Perusahaan
Entitas Asosiasi dan
64 Visi, Misi dan Nilai-nilai Struktur Grup Perusahaan
Perusahaan
92 Struktur Grup Perusahaan
66 Bidang Usaha Perusahaan
93 Kronologis Pencatatan
67 Produk Pupuk Indonesia Saham
Group
93 Tindakan Korporasi &
71 Penghargaan Pencatatan Obligasi
Profil Perusahaan
Identitas Perusahaan
Bidang Usaha
Pengelolaan (management) perusahaan dan jasa konsultasi management,
perdagangan dan jasa di bidang industri pupuk, petrokimia, agrokimia dan kimia
lainnya, agroindustri, serta jasa lainnya (melaksanakan studi penelitian, pendidikan,
pengembangan, desain engineering, pengantongan, konstruksi manajemen,
Nama Perusahaan pengoperasian pabrik, perbaikan, pemeliharaan, konsultasi dan jasa teknis
Perusahaan Perseroan lainnya dalam sektor industri pupuk, petrokimia, industri kimia lainnya serta jasa
(Persero) PT Pupuk dalam bidang pertanian dan perkebunan), pengangkutan, serta melaksanakan
Indonesia penugasan Pemerintah sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan
dan peraturan perundang-undangan
Nama Panggilan
PT Pupuk Indonesia Dasar Hukum Pendirian
(Persero) • Akta Nomor 4 tanggal 3 Januari 1970 tentang Pendirian PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero) yang dibuat di hadapan Soeleman Ardjasasmita,SH., Notaris di Jakarta;
Kepemilikan Saham • Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1997 jo Peraturan Pemerintah Nomor
100% dimiliki oleh 34 tanggal 28 Februari 1998 tahun tentang Penambahan Penyertaan Modal
Pemerintah Republik Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan;
Indonesia • Akta Nomor 56 tanggal 24 Desember 2010 tentang Pemisahan Sebagian Aktiva
dan Pasiva (spin-off) PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja
Status Perusahaan Palembang, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta;
Badan Usaha Milik • Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, No. 03 tanggal 3 April 2012, disahkan
Negara (BUMN) oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 5 April 2012 dengan Surat
Keputusan No. AHU-17695. AH.01.02;
Tanggal Pendirian
• Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn No. 14 tanggal 26 April 2013
3 Januari 1970
yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan
Jumlah karyawan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-17728 tanggal 7 Mei 2013.
10.439 Karyawan
Modal dasar Rp40.000.000.000.000,- (Empat puluh triliun rupiah)
Jaringan kantor
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Memiliki 10 Anak
Rp12.899.908.000.000,- (Dua Belas Triliun Delapan Ratus Sembilan Puluh
Perusahaan, dan
Sembilan Milliar Sembilan Ratus Delapan Juta Rupiah)
jaringan distribusi
di seluruh wilayah Produk Terdiri dari
Indonesia 1. Pupuk. Produk utama perusahaan meliputi jenis Urea, ZA, Fosfat,Phonska, NPK,
ZK, dan Pupuk Organik
2. Produk Samping. Jenisnya meliputi Cement Retarder, Aluminium Fluorida,
danproduk lainnya seperti Gypsum, CO2 Cair, dan Asam Klorida
3. Bahan Kimia Dasar. Jenisnya meliputi Amoniak, Asam Sulfat, dan Asam Fosfat
Kantor Pusat Jl. Taman Anggrek, Kemanggisan Jaya, Jakarta 11480, Indonesia
LOGO PERUSAHAAN
Konsep
Bentuk Dasar logo terinspirasi dari hal-hal yang menjadi dasar usaha PUPUK
INDONESIA yaitu molekul atom yang terkandung di dalam senyawa pupuk,
petrochemical dan energy.
Logo
1. Besaran lingkaran yang ada melambangkan main business dan sub bisnis.
Lingkaran kosong melambangkan bisnis yang akan terus berekembang, terus
berkarya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Huruf yang digunakan adalah huruf tanpa ‘serif’ yang memberikan kesan
modern, dinamis dan professional.
3. Warna logo diilhami dari main bisnis PUPUK INDONESIA dan filosofi yang
terkandung di dalamnya, yaitu:
a. Hijau, mewakili main bisnis PUPUK INDONESIA yang bergerak di bidang
agrokimia dan juga melambangkan pembaharuan.
b. Kuning, mewakili padi yang menguning dan juga melambangkan
kesuburan.
c. Orange, mewakili sumber daya alam, energy dan hasil bumi yang diolah
PUPUK INDONESIA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia
dan dapat diartikan juga sebagai kesuksesan dan pencapaian bisnis.
d. Biru Muda, mewakili keselarasan dan keseimbangan alam
e. Biru Tua, mewakili sifat dan sikap professional yang diusung PUPUK
INDONESIA dan juga kepercayaan
Profil Perusahaan
Dalam perjalanannya terjadi beberapa kali perubahan bentuk badan hukum, yaitu
sebagai berikut:
Tahun 2012 tanggal 5 April 2012. Perubahan terakhir atas anggaran dasar PT Pupuk
Indonesia (Persero) tercantum dalam Akta No. 14 tanggal 26 April 2013, yang dibuat
dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, dan telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 7 Mei 2013 berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU- AH.01.10.17728 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No.AHU- 0042454.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 7 Mei 2013.
1959
1979 - 1980
1. PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) Didirikan pada tanggal 12 April 1979 dengan
kepemilikan saham PT Pupuk Indonesia (Persero) sebanyak 60%. Karena
keterbatasan gas, maka pada 5 Agustus 2003 pabrik berhenti beroperasi dan
saat ini dalam proses likuidasi.
Profil Perusahaan
2. Asean Bintulu Fertilizer (ABF) Sdn.Bhd. Didirikan pada tanggal 6 Oktober 1980
dengan kepemilikan saham Pemerintah Indonesia sebanyak 13%. Pemerintah
menugaskan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mewakili pemerintah di
dalam pengawasan kinerja perusahaan.
1997 - 1998
2010
Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 24 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Fathiah
Helmi, Notaris di Jakarta, aktiva dan pasiva PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) melalui
mekanisme spin-off kepada anak perusahaan baru bernama PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang yang didirikan pada 12 November 2010. Dengan demikian status
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) berubah dari operating holding menjadi Strategic
and Investment Holding yang berjalan efektif mulai 1 Januari 2011. Manfaat yang
diharapkan dengan dilakukannya Pemisahan (Spin-off) tersebut adalah sebagai
berikut:
2012
Peresmian penggantian logo dan nama perusahaan dilakukan Menteri BUMN pada
tanggal 18 April 2012 di Jakarta. Dengan nama dan logo baru, nama merek pupuk
urea bersubsidi menjadi PT Pupuk Indonesia (Persero) tidak lagi menggunakan
nama masing-masing perusahaan pupuk yang berada di bawah Perusahaan.
Melakukan Revitalisasi Pabrik Pupuk, konversi bahan baku gas ke batu bara dan
sinergi pengembangan bisnis melalui diversifi asi ke arah hilir dengan mendirikan
anak perusahaan baru, seperti PT Pupuk Indonesia logistik pada tanggal 23
Desember 2013. Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 2014 mendirikan anak
perusahaan baru bernama PT Pupuk Indonesia Energi yang bergerak di usaha
industri, pembangunan, perdagangan dan jasa di bidang energi.
Profil Perusahaan
1959 1998
PT Pupuk Sriwidjaja berdiri PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
sebagai perusahaan BUMN sebagai Perusahaan Induk
yang bergerak di industri (Operating Holding) yang
pupuk. membawahi 6 (enam)
perusahaan sejak tahun 1997.
2013 2015
Pada tanggal 23 Desember Pada tanggal 30 April
2013, PT Pupuk Indonesia 2015, PT Pupuk Indonesia
(Persero) mendirikan anak (Persero) mendirikan anak
perusahaan bernama PT perusahaan bernama PT
Pupuk Indonesia Logistik. Pupuk Indonesia Pangan.
2012 2014
Pada tanggal 3 April 2012 Pada tanggal 18 Agustus 2014,
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Pupuk Indonesia (Persero)
berganti nama menjadi mendirikan anak perusahaan
PT Pupuk Indonesia (Persero) bernama PT Pupuk Indonesia
tanggal tesebut selanjutnya Energi.
ditetapkan sebagai hari jadi
PT Pupuk Indonesia (Persero).
Profil Perusahaan
Visi Misi Perusahaan telah mendapatkan persetujuan oleh Dewan Komisaris dan
Direksi sebagaimana tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT Pupuk
Indonesia (Persero) tahun 2013-2017.
Visi
“Menjadi perusahaan agrokimia dan
pangan yang terintegrasi, berkelanjutan
dan berkelas dunia.”
Misi
1. Mengembangkan bisnis utama di bidang pupuk, kimia dan energi beserta
infrastrukturnya
2. Mengembangkan usaha yang mendukung ketahanan pangan
3. Mengembangkan portofolio investasi untuk meningkatkan nilai tambah
Perusahaan
4. Menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dan berdaya saing
Nilai Perusahaan
1. Stakeholder Satisfaction
Berorientasi pada kepentingan pemangku kepentingan dan berkomitmen
untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
2. Innovation and Total Value Added
Selalu berinovasi menciptakan produk dan ide baru dengan mengembangkan
kompetensi dan teknologi, serta melakukan terobosan dalam proses kerja
agar menjadi lebih efektif dan efisien.
3. Integrity and Ethics
Dapat dipercaya, sehingga selalu bersifat terbuka dan menjunjung nilai-nilai:
Jujur, Adil, Bertanggung Jawab, dan Disiplin
4. Teamwork and Synergy
Bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan melalui sinergi berdasarkan
prinsip saling percaya dan berbagi pengetahuan.
5. Environmentally Friendly
Menjalankan bisnis dengan tetap berorientasi pada upaya pelestarian lingkungan
Profil Perusahaan
1. Perdagangan
Menyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan pada umumnya,
termasuk ekspor, impor, lokal dan interinsulair, bahan baku, bahan penolong/
pembantu, peralatan produksi di bidang perpupukan, petrokimia, agrokimia,
agro industry dan kimia lainnya.
KEGIATAN USAHA
PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
memiliki 10 (sepuluh) Anak Perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Bidang
Usaha Pupuk Indonesia Group terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Bidang Pupuk
Memproduksi & Memasarkan Pupuk Urea, ZA, SP-36/18, Phonska, DAP, NPK, ZK
& Industri Kimia lainnya serta Pupuk Organik
ORGANIK Spesifikasi:
SUBSIDI & NON SUBSIDI • Mengandung C Organik dan Kadar air
• Berbentuk Granul
• Berwarna keabu-abuan
Profil Perusahaan
ZA Spesifikasi:
SUBSIDI • Mengandung Nitrogen (N) dan Sulfur (S)
• Berbentuk butir-butir kristal
• Berwarna orange
• Mudah larut dalam air dan sifatnya tidak
higroskopis
ZA Spesifikasi:
NON SUBSIDI • Mengandung Nitrogen (N) dan Sulfur (S)
• Berbentuk butir-butir kristal
• Berwarna Putih
• Mudah larut dalam air dan sifatnya tidak
higroskopis
SP 36 Spesifikasi:
SUBSIDI & NON SUBSIDI • Mengandung Fosfat (P2O5) dan Sulfur (S)
• Berbentuk butiran
• Berwana abu-abu
• Mudah larut dalam air dan sifatnya tidak
higroskopis
• Perdagangan Umum
• Logistik
Profil Perusahaan
Penghargaan
Juara ke-2 Annual Report Award Kategori Runner Up ke-1 Sustainability Award
BUMN Listed Non Keuangan Kategori Manufaktur
Diberikan oleh: Otorita Jasa Keuangan Diberikan oleh: National Center for
Sustainability Reporting (NCSR)
Predikat “Sangat Baik” Infobank BUMN Apresiasi dan Penghargaan dari Direktorat
Award Jenderal Pajak atas Kontribusi terhadap
Diberikan oleh: Majalah Infobank Penerimaan Pajak Tahun 2015
Diberikan oleh: Direktorat Jendral Pajak
Penghargaan Kategori
Public Risk dalam ajang
dalam ajang ASEAN Risk
Awards 2016
Diberikan oleh: Enterprise
Risk Management Academy
Singapore
20 Desember 2016
Profil Perusahaan
DIREKTUR
KEUANGAN DIREKTUR
Indarto INVESTASI
Pamoengkas Gusrizal
Corporate Sekretaris Kepala Satuan SVP SVP Kinerja SVP SVP Riset SVP SVP
Communication Perusahaan Pengawas Keuangan & Korporat Akuntansi Korporat Perencanaan Pengembangan
Internal Perbendaharaan Korporat Korporat
Wijaya Budi Asikin Budi Rahayu Rochan B. Agus Joko Triyani Digna Budiarto
Laksana Syamsul Nugroho Jati Supriyanto Utaminingsih Jatiningsih
VP Internal VP VP VP Pelaporan
Communication VP Hukum Pengawasan Perbankan & & Analisa VP Akuntansi Riset Produk VP Evaluasi
& Corp. Support Operasional Perbendaharaan Kinerja Biaya & KPI VP Program Proyek
Erry Surahmad Korporat
M. Tony Friedayanti Achmad N Hardoyo Esa Adhi Sara Dewi WW Rafik Ahmad
Houston Romdhoni Atmaji Pradana
VP VP VP Portofolio
Pengawasan VP Verifikasi VP Pengelolaan
& Penagihan Pengelolaan Korporat
Perencanaan Risiko Finansial Aset
Rahmat Herdijanto Fandy Wijaya
Achmad N Ariyo W Jinca Utomo
Romdhoni Budiono
DIREKTUR
SDM & TATA
DIREKTUR KELOLA DIREKTUR
PEMASARAN Achmad Tossin TEKNOLOGI
Koeshartono Sutawikara M Djohan Safri
SVP Niaga SVP Kepala Pusat SVP Sumber SVP Umum SVP Tata SVP Teknologi SVP Teknologi SVP
Distribusi Pelatihan Daya Manusia Kelola Manufaktur Informasi Pengadaan
Korporasi
Asep Sukma Jajat Alos Agus Didik Doni Abdullah Patria Setyo
Ibrada Sudrajat Meiyanta Subekti Avianto Muhardiansyah Sugeng Margono
VP VP Pengadaan
VP Logistik VP
VP Rendal PSO Pengelolaan VP Umum VP Manajemen VP Sinerji & Pengendalian
Pemasaran Pengembangan VP Operasi TI
Benny Pelatihan Rachmad Risiko Operasi Barang
M. Dradjad SDM Mardiyanto
Frengky S Dwi Fatan Widodo Destiningsih Guntur P Budi M
Asmara Anggraeni AB
Lilyana Hasibuan
VP VP VP
VP Rendal VP PKBL Pengembangan VP Pengadaan
Non PSO Pengelolaan Pengelolaan VP Tata Kelola VP Sinerji
Wahyu Sistem Jasa
Distribusi SDM & Kepatuhan K3LH
Kartina Supriyanto Yetty Boycke
Wahyu W M. Dradjad Caca R. Eric Juliana Hut Yuli
(plt) Endarwati Garda
Asmara Muhyidin *)
VP Sinerji
VP Pelayanan VP Sistem Pemeliharaan
Pelanggan Manajemen
Samsudin
A. Yudhi K Asep Hidayat Anggari
Profil Perusahaan
Bungaran Saragih
Komisaris Utama
Usia 71 tahun
Tempat, Tanggal Pematang Siantar, 17 April 1945
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Diangkat sebagai Komisaris Utama
Penunjukan & PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam
Periode Jabatan RUPS Luar Biasa Tahun Buku 2015
berdasarkan Surat Keputusan Menteri
BUMN Nomor SK-83/MBU/06/2015
tanggal 4 Juni 2015.
Riwayat • Jurusan Sosial Ekonomi - Fakultas
Pendidikan Ekonomi - Institut Pertanian Bogor
(1964-1971)
• Magister Ekonomi Statistik-North
Carolina State University, AS (1975-
1977)
• Doktor Ekonomi Sosiologi- North
Carolina State University, AS (1977-
1980)
Riwayat Jabatan • Menteri Pertanian pada Kabinet
Persatuan (2000-2001)
• Menteri Pertanian pada Kabinet
Gotong Royong (2001-2004)
• Komisaris Utama-PT Pupuk
Indonesia (Persero) (2015-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Yanuar Rizky
Komisaris Independen
Usia 44 tahun
Tempat, Tanggal Bandung, 22 Januari 1973
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Diangkat sebagai Komisaris PT Pupuk
Penunjukan & Indonesia (Persero) dalam RUPS Luar
Periode Jabatan Biasa Tahun Buku 2015 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN
Nomor SK-83/MBU/06/2015 tanggal 4
Juni 2015.
Riwayat • Jurusan Akuntansi - Fakultas
Pendidikan Ekonomi dari Universitas Gadjah
Mada pada (1992-1997)
• Magister bidang Hukum Ekonomi
dari Universitas Indonesia (2004-
2006)
• Profesi Akuntan Register Negara
Riwayat Jabatan • Anggota Komite Kebijakan Publik,
Kementerian BUMN (2014-sekarang)
• Pendiri BIG (Bejana Investidata
Globalindo) (2012-sekarang)
• Managing Partner AIR (Aspirasi
Indonesia Research) Institute
(2005-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Profil Perusahaan
Sukriansyah S. Latief
Komisaris
Usia 47 tahun
Tempat, Tanggal Ujung Pandang, 30 Agustus 1969
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Diangkat sebagai Komisaris PT Pupuk
Penunjukan & Indonesia (Persero) dalam RUPS Luar
Periode Jabatan Biasa Tahun Buku 2015 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN
Nomor SK-83/MBU/06/2015 tanggal 4
Juni 2015.
Riwayat • Fakultas Hukum - Universitas
Pendidikan Hasanuddin, Makassar (1998)
• Magister bidang Hukum - Universitas
Hasanuddin, Makassar
• Doktor Hukum, Universitas
Hasanuddin, Makassar
Riwayat Jabatan • Staf Khusus Menteri Pertanian
Bidang Kebijakan, Kabinet Kerja
(2014-sekarang)
• Direktur PT Media Fajar Holding,
Makassar
• Pengajar di Program Pascasarjana
Univ. Hasanuddin Makassar
• Komisaris PT Pupuk Indonesia
(2015-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Megananda Daryono
Komisaris Independen
Usia 65 tahun
Tempat, Tanggal Bukittinggi, 20 Januari 1952
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Diangkat sebagai Komisaris PT Pupuk
Penunjukan & Indonesia (Persero) dalam RUPS Luar
Periode Jabatan Biasa Tahun Buku 2015 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN
Nomor SK-238/MBU/2013 tanggal
7 Mei 2013 dan dikukuhkan sebagai
Komisaris Independen sesuai Surat
Keputusan Menteri BUMN No. SK-83/
MBU/06/2015 tanggal 4 Juni 2015.
Riwayat • Fakultas Ekonomi dari Universitas
Pendidikan Padjajaran (1971-1980)
• Fakultas Ekonomi dari San Diego
State University, San Diego (1986-
1986)
• Magister Bisnis Administrasi dari
Pace University, New York (1987-
1988)
• Doktor Administrasi Bisnis dari
Universitas Brawijaya (2011-2015).
Riwayat Jabatan • Direktur Keuangan PTPN III (1996-
1998)
• Direktur Pemasaran PTPN III (1998-
2003)
• Direktur Utama PTPN III (2001-2003),
• Asdep Bidang Usaha Perkebunan
Kementrian BUMN (2003-2010)
• Deputi Bidang Usaha Industri Primer
(2010-2012)
• Direktur Utama PTPN III (2012-2013)
• Komisaris PT Pupuk Indonesia
(2013-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Profil Perusahaan
Ony Suprihartono
Komisaris
Usia 47 tahun
Tempat, Tanggal Jakarta, 31 Desember 1969
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Diangkat sebagai Komisaris PT Pupuk
Penunjukan & Indonesia (Persero) dalam RUPS Luar
Periode Jabatan Biasa Tahun Buku 2015 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN
Nomor SK-70/MBU/03/2016 tanggal
29 Maret 2016.
Riwayat • Jurusan Akuntansi - Fakultas
Pendidikan Ekonomi dari Universitas Jendral
Sudirman (1989-1995)
• Magister Manajemen dari
Universitas Gadjah Mada (2000-
2002)
Riwayat Jabatan • Direktur Keuangan PT Pengusahaan
Daerah Industri Pulau Batam (2010-
2012),
• Kabag. Perencanaan Kementerian
BUMN (2012-2013)
• Dewan Pengawas Perum Jamkrindo
(2013-2016)
• Kepala Biro Perencanaan, SDM dan
Organisasi Kementerian BUMN
• Komisaris PT Pupuk Indonesia
(2016-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Profil Perusahaan
Profil Direksi
M. Djohan Safri
Direktur Teknologi
Usia 53 tahun
Tempat, Tanggal Surabaya, 22 Mei 1963
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Berdasarkan RUPS Tahunan, Tahun
Penunjukan & Buku 2015 tanggal 4 Desember 2015
Periode Jabatan
Riwayat • Jurusan Teknik Kimia-Institut
Pendidikan Teknologi Surabaya, Surabaya (1983-
1987)
• Magister Manajemen-Universitas
Sriwijaya, Palembang (1999-2001)
Riwayat Jabatan • General Manager-Perkapalan (2008-
2010)
• Direktur Produksi-PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang (2010-2015)
• Direktur Teknologi & Manufacturing-
PT Pupuk Indonesia (Persero)
(2015-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Profil Perusahaan
Gusrizal
Direktur Investasi
Usia 53 tahun
Tempat, Tanggal Padang, 20 Januari 1964
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Berdasarkan RUPS Tahunan, Tahun
Penunjukan & Buku 2015 tanggal 4 Desember 2015
Periode Jabatan
Riwayat • Jurusan Teknik Mesin-Institut
Pendidikan Teknologi Bandung, Bandung
(1985-1989)
• Master Manajemen Logistik
dan Perkapalan-World Maritime
University, Swedia (1996-1998)
Riwayat Jabatan • Senior Vice President Shipping-
Pertamina (2008-2009)
• Senior Vice President Distribusi-
Pertamina (2009-2009)
• Senior Vice President Corporate
Planning-Pertamina (2009-2010)
• Senior Vice President Corporate
Investment and Business
Development-Pertamina (2010-
2013)
• President Director, PT Donggi
Senoro LNG (2013-2015)
• Direktur Investasi dan
Pengembangan-PT Pupuk Indonesia
(Persero) (2015-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Indarto Pamoengkas
Direktur Keuangan
Usia 51 tahun
Tempat, Tanggal Madiun, 7 November 1965
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Berdasarkan RUPS Tahunan, Tahun
Penunjukan & Buku 2015 tanggal 4 Desember 2015
Periode Jabatan
Riwayat • Jurusan Ekonomi - Fakultas
Pendidikan Akuntansi-Universitas Airlangga,
Surabaya (1985-1989)
• Magister Manajemen Akuntansi-
Universitas Indonesia, Jakarta
(1998-2000)
Riwayat Jabatan • Senior Vice President-Bank Mandiri
(1999-2015)
• Direktur Keuangan-PT Pupuk
Indonesia (Persero) (2015-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Profil Perusahaan
Koeshartono
Direktur Pemasaran
Usia 58 tahun
Tempat, Tanggal Mojokerto, 3 April 1958
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Dasar Hukum Berdasarkan RUPS Tahunan, Tahun
Penunjukan & Buku 2012 tanggal 29 Agustus 2012
Periode Jabatan
Riwayat • Fakultas Pertanian-Institut Pertanian
Pendidikan Bogor, Bogor (1977-1981)
• Magister Manajemen Bisnis
Administrasi Institut Teknologi
Bandung, Bandung (2001-2003)
Riwayat Jabatan • Direktur Utama-PT Gresik Cipta
Sejahtera
• Direktur SDM dan Umum-PT
Petrokimia Gresik (2010-2012)
• Direktur Pemasaran-PT Pupuk
Indonesia (Persero) (2012-sekarang)
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya.
Profil Perusahaan
Saham PT Pupuk Indonesia (Persero) tidak ada yang dimiliki oleh Dewan Komisaris
dan Direksi maupun masyarakat karena seluruh saham perusahaan dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia dengan Modal Dasar sebesar Rp40.000.000.000.000,-
(empat puluh triliun rupiah), terbagi atas 40.000.000,- (empat puluh juta) saham,
masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah)
Dari Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh Negara
Republik Indonesia sebanyak 12.899.908,- (dua belas juta delapan ratus Sembilan
puluh Sembilan ribu Sembilan ratus delapan) saham atau seluruhnya sebesar
Rp12.899.908.000.000,- (dua belas triliun delapan ratus Sembilan puluh miliar
Sembilan ratus delapan juta rupiah)
NIlai Nominal setiap saham ditempatkan tersebut 100% (seratus persen) berjumlah
Rp12.899.908.000.000,- (dua belas triliun delapan ratus Sembilan puluh miliar
Sembilan ratus delapan juta rupiah) telah disetor penuh oleh Negara Republik
Indonesia (pemegang saham) dengan cara sebagai berikut:
a. Sebesar Rp11.948.054.000.000,- (sebelas triliun Sembilan ratus empat puluh
delapan miliar lima puluh empat juta rupiah), merupakan modal disetor
lama sesuai dengan akta Nomor 11 tanggal 19-01-2012 (Sembilan belas
januari dua ribu dua belas) yang dibuat dihadapan Notaris Lumassia, Sarjana
Hukum, yang pemberithuan perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
AH.01.10-08848 tanggal13-03-2012 (tiga belas maret dua ribu dua belas);
b. Sebesar Rp206.347.095.491,- (dua ratus enam miliar tiga ratus empat puluh
tujuh juta Sembilan puluh lima ribu empat ratus Sembilan puluh satu rupiah)
berasal dari Cadangan Pooling of Fund per tanggal 30-11-2012 (tiga puluh
nopember dua ribu dua belas) sebagaimana tercantum dalam audit kantor
Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Nomor:R/111.AGA/
rhp.1/2013 tanggal 25-02-2013 (dua puluh lima februari dua ribu tiga belas);
c. Sebesar Rp745.506.756.923,- (tujuh ratus empat puluh lima miliar lima ratus
enam juta tujuh ratus lima puluh enam ribu Sembilan ratus dua puluh tiga rupiah)
yang berasal dari berasal dari Cadangan Pooling of Fund per tanggal 30-11-2012
(tiga puluh nopember dua ribu dua belas) sebagaimana tercantum dalam audit
kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Nomor:R/111.
AGA/rhp.1/2013 tanggal 25-02-2013 (dua puluh lima februari dua ribu tiga belas);
d. Sebesar Rp147.586,- (seratus empat puluh tujuh ribu lima ratus delapan puluh
enam rupiah) yang berasal dari cadangan Perseroan (saldo laba yang telah
ditentukan penggunaannya) sebagaimana tercantum dalam hasil audit Kantor
Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Nomor: R/195.AGA/
rhp/2013 tanggal 28-03-2013 (dua puluh delapan maret dua ribu tiga belas).
Penyertaan Langsung
Struktur Organisasi Penyertaan Langsung Entitas Anak dengan persentase
kepemilikan adalah sebagai berikut:
1. PT PETROKIMIA GRESIK
Profil Perusahaan
2. PT Pupuk Kujang
Profil Perusahaan
6. PT REKAYASA INDUSTRI
7. PT MEGA ELTRA
Didirikan 23 Desember 2013 Bidang Usaha Pelayaran dan Jasa Angkutan Laut
Lokasi DKI Jakarta Status Operasi Telah beroperasi
Kepemilikan Saham PT Pupuk Indonesia (Persero) (97%) dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (3%)
Dewan Komisaris Bambang Lesmoko (Komisaris Utama) Asep Syaifullah (Komisaris)
Dewan Direksi Ahmadi Hasan (Direktur Utama) Darwisi Kemis (Direktur Keuangan & Administrasi)
Profil Perusahaan
Government of Indonesia
100%
PT Pupuk Indonesia
PT Pupuk Sriwidjaja Energi PT Hengam Petrochemical
PT Petrokimia Gresik Company in Iran
99,99%
Palembang 50,00%
99,99% 5,21%
PT Rekayasa Industri
90,00%
Profil Perusahaan
Obligasi Pupuk Indonesia tahun 2014 Seri A diterbitkan tanggal 10 Juli 2014 dengan
nilai pokok obligasi sebesar Rp568 Miliar dengan tingkat bunga tetap 9,63% dan
jatuh tempo tanggal 8 Juli 2017, sedangkan Obligasi Pupuk Indonesia tahun 2014
Seri B diterbitkan tanggal 10 Juli 2014 dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp1,131
Miliar dengan tingkat bunga tetap 9,95% dan jatuh tempo tanggal 8 Juli 2019. Pada
saat emisi, PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat (id) AAA atas obligasi
tersebut dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2014.
Penggunaan dana dari penawaran umum obligasi adalah 42% untuk refinancing
pinjaman perbankan kepada PT Pupuk Iskandar muda, 27% untuk belanja modal PT
Pupuk Kalimantan Timur, 12% untuk entitas yang dibentuk oleh Perseroan dimana
entitas tersebut berencana mengembangkan usaha dalam bidang Energi, dan 9%
untuk Pengembangan bisnis logistik dan niaga kepada PT Pupuk Indonesia Logistik.
Kronologis Pencatatan Obligasi PIHC01A dan PIHC01B adalah sebagai berikut:
kejadian tanggal
Ijin Publikasi 13 Juni 2014
Konsultan Hukum Prof. Erman Rajagukguk S.H., LLM,. Ph.D. Fakultas Hukum Unversitas Indonesia
Gedung IASTH Lt. 2. Jl. Salemba 4 Jakarta
Lubis Santosa and Maramis Law firm Equity Tower Lt12 SCBD Lot 9
Jl Jend. Sudirman Kav 52-55. Jakarta 12190
Hanafiah Ponggawa & Partners Wisma 46 Kota BNI 32nd, 41st Fl.
(main reception)
Jl Jend. Sudirman Kav 1 . Jakarta 10220
Notaris Nanda FauzIwan, SH, M.Kn Royal Palace Block C/16.Jl. Prof. DR.
Soepomo,
SH No. 178 A Jakarta Selatan 12870
Profil Perusahaan
www.pupuk-indonesia.com
Adapun laporan maupun informasi lainnya yang wajib disampaikan dalam website,
adalah sebagai berikut:
Profil Perusahaan
PT PUPUK KUJANG
KARAWANG
Jalan Jenderal A. Yani No. 39,
Cikampek, Karawang 41373, Jawa Barat
Phone : (62-264) 314336-340, 313451-452,
316123, 316141
Fax : (62-264) 314235, 314335,
E-mail : info@pupuk-kujang.co.id
Website : http://www.pupuk-kujang.co.id
2 (dua) Pabrik Urea Prill - 1.140 ribu ton
2 (dua) Pabrik NPK Granular - 200 ribu ton
PT PETROKIMIA GRESIK
GRESIK
Jalan Jend. A. Yani, Gresik 61119, JawaTimur
Phone : (62-31) 3981811, 3981814, 3982100,
3982200
Fax : (62-31) 3981722, 3892272
PT Pupuk Indonesia PT Pupuk Indonesia E-mail : pkg@petrokimia-gresik.com
Website : http://www.petrokimia-gresik.com
ENERGI PANGAN 1 (satu) Pabrik Urea Prill - 460 ribu ton
JAKARTA JAKARTA
3 (tiga) Pabrik ZA - 750 ribu ton
Gedung Petrokimia Gresik Gedung Petrokimia Gresik 1 (satu) Pabrik SP-36 - 500 ribu ton
Jl. Tanah Abang III No.16 Jakarta 10160 Jl. Tanah Abang III No.16 Jakarta 10160 9 (sembilan) Pabrik NPK - 350 ribu ton
Phone : (62-21) 3446678 Phone : (62-21) 3446460
E-mail : info@pi-energi.com E-mail : info@pi-pangan.com
Website : http://www.pi-energi.com Website : http://pi-pangan.com
Di sisi lain, sebagai bagian dari Holding Grup, Sistem Human Capital Management
(HCMS) di seluruh Anak Perusahaan juga mengadaptasi Sistem Manajemen
SDM berbasis kinerja meliputi Organization Development, HR Planning, Knowledge
Management, Remunerasi berbasis Kompetensi & Kinerja, Talent Management
& Career Planning, Integrasi sistem SDM Holding Grup dan Enterprise Resource
Planning (ERP) bidang SDM. Seluruh program tersebut diarahkan untuk menciptakan
SDM yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan. Secara jangka
panjang, implementasi program Manajemen SDM tersebut mengarah pada
terciptanya human capital excellence di Perseroan.
Untuk tahapan tahun 2016 sd. 2020, sasaran SDM diarahkan pada upaya mewujudkan
integrasi system SDM dan mendorong sinergi antar unit kerja (Integrasi dan Sinergi) :
Sasaran
Sasaran & dukungan SDM: Mewujudkan integrasi sistem keHRDan dan
mendorong sinergi antar unit kerja (Integritasi dan Sinergi)
DAMPAK
1. Menyusun PIHRMS dan audit perbaikan SDM berkelanjutan
2. Pemenuhan aspek legal & sertifikasi kelembagaan
3. Pengembangan organisasi & manajemen kerja
INISIATIF
1. Desain & pengembangan organisasi: Menyusun PIHRMS dan audit
untuk perbaikan implementasinya serta melakukan audit PIHRMS untuk
perbaikan SDM berkelanjutan. Memperkuat fungsi pendukung organisasi
publik: Corcom, SPI, pemasaran.
2. Performance Mgt: monitoring & evaluasi kinerja individual
3. Pengembangan karyawan: Peningkatan kompetensi karyawan untuk
memastikan kesiapan research centre, shared service centre, kehandalan
aset dan hilirisasi agrokimia serta pengembangan petrokimia
4. Compensation Benefit: sistem kompensasi yang menarik
5. Budaya Kerja: Membangun identitas organisasi
6. Knowledge Mgt.: Standarisasi kebijakan & praktek pengembangan SDM
(basis Corporate University)
7. HRIS: Sistem informasi karyawan yang terintegrasi
Profil SDM
PT PI 76 79 89 104 186
PT PKG 3.339 3.270 3.251 3.198 3.129
PT PKC 1.209 1.190 1.183 1.175 1.154
PT PKT 2.543 2.498 2.447 2.375 2.150
PT PIM 1.108 995 972 675 656
PT PSP 2.695 2.589 2.435 2.434 2.364
PT REKIND 455 478 526 546 538
PT ME 176 157 195 192 199
PT PILOG 0 0 0 22 24
PT PIE 0 0 0 18 24
PT PIP 0 0 0 0 15
TOTAL 11.601 11.256 11.098 10.739 10.439
Jumlah karyawan tersebut dapat dirinci berdasarkan tingkat pendidikan, usia, dan
grade jabatan sebagai berikut:
7.000 6.587
6.500 6.211
6.000
5.500
5.000
4.500
4.000
3.500
3.000 2.772 2.797
2.500
2.000
1.500
1.000
958 1.000 2016
500 422 431
0 2015
SLTA D3 S1 S2/S3
Seiring dengan upaya Pupuk Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM, pada
tahun 2016, peningkatan jumlah SDM Pupuk Indonesia terjadi pada jenjang D3
dari 958 orang menjadi 1.000 orang, jenjang S1 dari 2.772 orang menjadi 2.797
orang dan S2/S3 dari 422 orang menjadi 431 orang. Hal ini sejalan dengan program
peningkatan kompetensi Pupuk Indonesia yaitu melalui program tugas belajar serta
pengisian formasi jabatan melalui standarisasi rekrutmen dan program rekrutmen
bersama.
Untuk jumlah SDM dengan tingkat pendidikan SLTA yang mengalami penurunan dari
6.587 orang menjadi 6.211 orang. Hal ini disebabkan adanya jumlah pensiun yang
cukup besar pada level tersebut. Secara Keseluruhan terdapat penurunan jumlah
pegawai dari 10.739 orang pada tahun 2015 menjadi 10.439 orang pada tahun 2016.
2.500
2.071 2.183
2.000 1.746
1.569
1.500 1.368
1.079 1.111
1.000
615 580 680 2016
500 434 423
0 2015
>50 >45-50 >40-45 >35-40 >30-35 >25-30 s/d 25
Karyawan Pupuk Indonesia terdiri dari berbagai jenjang usia mulai dari tingkat
umur <25, umur 25-30, umur 30-40, umur 40-45, umur 45-50, dan umur >50.
Terjadi penurunan usia di tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015, hal ini
disebabkan adanya pensiun dalam jumlah besar.
PT PI 15 26 8 16 6 21 10 27 12 39 14 47 39 10 104 186
PT PKG 1.816 1823 366 105 36 10 10 15 39 120 480 589 451 467 3.198 3.129
PT PKC 86 69 64 66 62 66 93 106 329 353 337 323 204 171 1.175 1.154
PT PKT 844 824 372 192 63 74 127 140 168 231 350 416 451 273 2.375 2.150
PT PIM 279 279 33 22 15 13 45 60 141 147 150 123 12 12 675 656
PT PSP 599 440 96 81 92 89 194 221 305 333 571 590 577 610 2.434 2.364
PT REKIND 40 88 110 104 106 93 63 69 85 117 142 67 - 0 546 538
PT ME 38 40 24 25 46 50 31 33 25 20 17 17 11 14 192 199
PT PILOG - 2 3 2 5 5 6 6 3 5 5 4 - 0 22 24
PT PIE 1 4 3 1 3 2 1 2 4 3 5 4 1 8 18 24
PT PIP - 6 - 1 - 0 - 1 - 0 - 3 - 4 - 15
TOTAL 3.718 3.601 1.079 615 434 423 580 680 1.111 1.368 2.071 2.183 1.746 1.569 10.739 10.439
7.000 6.480
5.907
6.000
5.000
4.000
3.000 2.868
2.490
2.000
1.140 986 2016
1.000
480 501
149 177
0 2015
Grade I Grade II Grade III Grade IV Grade V - VII
Berdasarkan Grade Jabatan, terjadi peningkatan dari tahun 2015 ke 2016 untuk
Grade 1 , grade 2 serta grade 4 disebabkan adanya pergerakan jabatan berupa
promosi Pegawai. Penurunan untuk Grade 3 dan 5 – 7 dikarenakan adanya
pergerakan jabatan berupa promosi Pegawai dan pensiun di grade tersebut.
PT PI 12 28 23 47 12 22 13 41 44 48 104 186
PT PKG 26 30 70 77 210 205 674 792 2.218 2.025 3.198 3.129
PT PKC 16 17 51 54 139 147 314 303 655 633 1.175 1.154
PT PKT 46 39 124 120 312 285 715 646 1.178 1.060 2.375 2.150
PT PIM 6 13 32 30 71 67 331 275 235 271 675 656
PT PSP 19 24 103 95 350 210 226 583 1.736 1.452 2.434 2.364
PT REKIND 13 13 33 32 23 22 163 162 314 309 546 538
PT ME 7 7 33 33 17 17 45 46 90 96 192 199
PT PILOG 2 0 6 7 4 5 5 8 5 4 22 24
PT PIE 2 2 5 5 2 3 4 6 5 8 18 24
PT PIP 0 4 0 1 0 3 0 6 0 1 0 15
TOTAL 149 177 480 501 1.140 986 2.490 2.868 6.480 5.907 10.739 10.439
Secara singkat, struktur pengelola SDM Pupuk Indonesia disajikan dalam gambar
berikut:
Direktur SDM
dan Tata Kelola
VP VP VP
Pengelolaan PENGELOLAAN PENGEMBANGAN
pelatihan SDM SDM
Rekrutmen SDM
Rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktivitas organisasi dengan tujuan
untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial. Pada proses rekrutmen
inilah Perusahaan bisa mencari SDM yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan, baik
dari Job Description maupun dari Job Specification. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia
memerlukan prosedur perekrutan dan seleksi yang objektif dan terpercaya.
• Tugas belajar/beasiswa baik di dalam negeri dan luar negeri yang ditujukan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bagi karyawan. Jumlah karyawan
yang mengikuti program tugas belajar sejumlah 68 orang, Dalam Negeri 43
orang dan Luar Negeri 25 Orang. Rincian realisasi Tugas Belajar sebagai berikut:
PT PKG 25 7 32
PT PKC 4 1 5
PT PKT 6 6 12
PT PIM 0 1 1
PT PSP 5 1 6
PT REKIND 3 9 12
TOTAL 43 25 68
• Program pelatihan yang diadakan meliputi inhouse training, outplant training, dan
pelatihan sertifikasi. Dengan pencapaian Mandays pelatihan sampai dengan
bulan Desember 2016 sejumlah 238.791 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi penggunaan dana pada tahun 2016 adalah sebesar Rp88,8 miliar atau
meningkat dari realisasi biaya diklat tahun 2015 sebesar Rp85,4 miliar. Penggunaan dana
pengembangan adalah untuk pendidikan dan pelatihan di lingkungan Pupuk Indonesia.
Secara lebih lengkap realisai biaya diklat tahun 2016 dijelaskan dalam tabel berikut:
3. Bidang Mutu
a. Mengembangkan & menerapkan sistem manajemen mutu LSP IPI sesuai
Pedoman BNSP 201
b. Memelihara berlangsungnya sistem manajemen mutu agar tetap sesuai
dengan standar dan pedoman yang menjadi acuan.
c. Melakukan audit internal dan kaji ulang manajemen LSP IPI
4. Bidang Sertifikasi
a. Memfasilitasi penyusunan Materi Uji Kompetensi
b. Melaksanakan kegiatan uji/asesmen kompetensi
c. Melaksanakan verifikasi TUK
d. Melakukan rekruitmen, pengembangan dan pemeliharaan asesor
kompetensi
5. Bidang Administrasi Umum
a. Memfasilitasi bidang – bidang kerja pada organisasi LSP IPI guna
terselenggaranya program sertifikasi kompetensi
b. Melaksanakan tugas-tugas administrasi umum/ ketatausahaan organisasi
LSP IPI
Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk memberikan umpan balik
bagi pengembangan diri dan pengembangan karir Karyawan. Selain itu, hasil
penilaian juga digunakan sebagai dasar program pendidikan dan pengembangan
berbasis kompetensi bagi Pegawai, penentuan perhitungan "merit increase'' serta
sebagai dasar pertimbangan Rotasi, Mutasi dan Promosi (RMP).
ANALISA &
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
121 Kondisi Perekonomian 205 Informasi Transaksi
Dunia dan Indonesia Material yang
Mengandung Benturan
126 Tinjauan Usaha
Kepentingan atau
148 Kebijakan Teknologi Transaksi dengan Pihak
Informasi Afiliasi
Menurut IMF, sejumlah gejolak perekonomian global yang terjadi di tahun 2016
disebabkan oleh sejumlah faktor, diantaranya :
1. Adanya rebalancing ekonomi Tiongkok, dimana negara tersebut mulai
mengalihkan fokus motor pertumbuhan ekonomi ke sektor jasa,
menggantikan sektor industri. Tiongkok juga mengubah visi industri dari
semula berorientasi ekspor menjadi fokus kepada pasar domestik. Tiongkok
juga akan fokus kepada upaya menggenjot konsumsi ketimbang investasi.
2. Harga komoditas yang anjlok dalam 18 bulan terakhir.
3. Kebijakan moneter yang tidak sinkron antar negara sehingga memicu migrasi
dana dari negara berkembang ke Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan
depresiasi mata uang negara-negara berkembang.
4. Tidak semua pasar negara berkembang bisa menikmati pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, seperti misanya Brazil dan Rusia.
(sumber : Laporan Perekonomian Indonesia 2016, BPS)
Bisnis pupuk dunia pada tahun 2016 menghadapi sejumlah gejolak yang
berpengaruh cukup signifikan. Mulai awal tahun, terjadi penurunan harga komoditi
yang cukup tajam dimana harga urea di pasar internasional turun hingga ke level
USD 200 per ton. Penyebab utama jatuhnya harga urea ini adalah tingginya suplai
urea dunia yang tidak dibarengi dengan peningkatan permintaan. Saat ini, total
kapasitas produksi urea dunia mencapai 230 juta ton per tahun, sedangkan angka
kebutuhan dunia masih berkisar pada sekitar 170 juta ton per tahun.
750 416
700 748 220
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200 522
150 402
100
50 196
0
3
5
7
9
5
7
9
11
Jan 2015
3
5
7
9
11
Jan 2016
7
9
11
Jan 2013
3
5
7
9
11
Jan 2014
3
Jan 2011
3
5
7
9
11
Jan 2012
3
5
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2017 sehubungan dengan
berdirinya pabrik-pabrik baru di sejumlah negara seperti di Malaysia, Amerika
Serikat dan termasuk juga di Indonesia, yaitu pabrik Pusri 2B. Majalah Fertecon
memproyeksikan mulai tahun 2017 hingga 2025 akan terjadi penambahan kapasitas
produksi urea hingga 5 juta ton per tahun. Hal ini akan terus menekan harga urea
hingga tahun 2019. Fertecon juga mencatat konsumsi urea dunia di tahun 2016
mencapai 175 juta ton, angka diperkirakan akan meningkat hingga 185 juta ton
di tahun 2020 dan 192 juta ton di tahun 2025. Angka konsumsi ini jauh dibawah
kapasitas produksi dunia yang mencapai 230 juta ton dan akan meningkat hingga
247 juta ton di tahun 2020.
Turunnya harga urea ini juga diikuti oleh produk-produk pupuk lainnya, seperti
fosfat dan potash. Menurunnya volume ekspor dari China juga semakin menunjukan
lesunya bisnis urea di tahun 2016.
Rendahnya harga urea internasional ini juga berimbas pada jatuhnya harga amoniak.
Bahkan pada tahun 2016, harga amoniak turun hingga rata-rata USD 170 per ton.
Untuk pertamakalinya sejak tahun 2012 tercatat harga amoniak berada di bawah
harga urea.
Faktor lain yang menyebabkan turunnya harga komoditi urea dan amoniak adalah
jatuhnya harga minyak dan energi dunia. Hal ini menyebabkan harga gas alam
sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk juga turun sehingga biaya produksi
menjadi lebih rendah. Bagi produsen urea dan amoniak di negara lain, khususnya
di Timur Tengah, rendahnya harga komidit urea masih dapat ditolerir karena biaya
bahan baku mereka juga mengalami penurunan. Rata-rata negara Eropa juga
menggunakan sistem formula untuk penetapan harga gasnya, berbeda dengan
Indonesia yang menetapkan fixed price dengan eskalasi harga setiap tahunnya.
Pada tahun 2016, industri pupuk nasional, khususnya urea, mengalami penurunan
daya saing. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya harga bahan baku gas yang
sangat tinggi bila dibandingkan negara pesaing. Harga gas di Indonesia rata-rata
mencapai USD 6,2 per MMBTU, sedangkan negara produsen pupuk lainnya berada
di kisaran USD 2-4 per MMBTU. Hal ini menyebabkan biaya produksi yang tinggi
sehingga harga produk menjadi tidak kompetitif. Meskipun demikian, menjelang
akhir 2016 Pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 40 tahun 2016 yang cukup
membantu industri pupuk, yaitu penetapan harga gas untuk industri pupuk sebesar
maksimal USD6 per MMBTU. Walaupun harga tersebut masih belum ideal, tapi
cukup berperan menurunkan biaya produksi urea, mengingat harga gas mencakup
70% dari total biaya produksi urea.
Kendala lain yang dihadapi oleh industri pupuk adalah jatuhnya harga komoditi
urea internasional yang disebabkan oversupply urea di dunia dan jatuhnya harga
minyak dunia yang berpengaruh terhadap rendahnya biaya produksi di negara-
negara lain yang penetapan harga gas-nya menggunakan system formula. Faktor
lain yang mempengaruhi daya saing industri pupuk nasional adalah rata-rata pabrik
yang sudah berusia di atas 20 tahun, dan masih menggunakan teknologi lama dan
boros konsumsi bahan bakunya. Hal ini berpengaruh terhadap biaya produksi urea
nasional sehingga menjadi lebih tinggi dan tidak kompetitif.
Penurunan daya saing, khususnya untuk produk urea, juga berpengaruh terhadap
pangsa pasar dalam negeri. Data dari Kementerian Perindustrian mengungkapkan
bahwa jumlah pupuk impor yang masuk ke Indonesia meningkat hampir 6 kali lipat
dibandingkan tahun 2015. Dari sebesar 145 ribu ton pada 2015 menjadi 625 ribu
ton di tahun 2016. Oleh Karena itu industri pupuk nasional juga perlu menetapkan
strategi-strategi baru di bidang pemasaran sehingga tidak kalah oleh produk impor.
Meskipun diwarnai oleh berbagai tantangan, prospek bisnis pupuk domestik masih
tetap menjanjikan. Potensi pasar urea dalam negeri untuk sektor komersil mencapai
5,4 juta ton per tahun. Sedangkan untuk pupuk NPK kebutuhan juga masih cukup
tinggi, dimana terdapat potensi pasar sebesar 2,18 juta ton per tahun. Jumlah
tersebut terutama didapat dari sektor perkebunan di Sumatera dan Kalimantan.
Potensi ini sejalan dengan kebijakan industri pupuk Indonesia yang tengah
melakukan revitalisasi pabrik-pabrik ureanya serta melakukan pengembangan
kapasitas produksi NPK.
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Oleh karena itu, fokus utama manajemen di tahun 2016 adalah bagaimana
mempertahankan dan meningkatkan daya saing, khususnya untuk sektor pupuk
non subsidi, sehingga Perseroan dapat menjaga kinerjanya di tengah masa-masa
yang cukup sulit.
Adapun target total produksi yang ditetapkan Pemegang Saham untuk tahun 2016
adalah 10.849.000 ton, yang terdiri dari 6.820.00 ton urea, 2.785.000 ton NPK,
770.000 ribu ton ZA dan 460.000 ton SP-36 serta 14.00 ton ZK. Sedangkan untuk
produksi non pupuk, target dari Pemegang Saham adalah 6.793.700 ton yang terdiri
dari produk dasar amoniak, asam sulfat dan asam fosfat.
Total produksi pupuk di tahun 2016 mencapai 10.458.617 ton atau 96,4% terhadap
pencapaian produksi tahun 2015. Rincian produksi tersebut terdiri dari 6.462.938
ton urea, 2.764.687 ton NPK, 464.982 ton SP-36 serta 755.330 ton produksi ZA.
Produksi urea tahun 2016, sebesar 6.462.938 ton mencapai 93,44% dibandingkan
produksi tahun 2015. Pada umumnya pencapaian produksi ini cukup berhasil
mendekati target-target RKAP, namun karena sejumlah faktor serta karena alasan
strategi bisnis, maka angka total produksi menjadi lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya. Faktor tersebut, antara lain, adalah masih belum beroperasinya Pabrik
Pusri 2B di Palembang yang masih dalam tahap penyelesaian konstruksi sehingga
produksinya belum optimal. Faktor lainnya adalah penyesuaian produksi urea dan
amoniak untuk menyesuaikan dengan stok dan permintaan pasar serta konversi
produksi dari urea ke amoniak untuk mengikuti dinamika harga komoditi di pasar
internasional.
Produksi NPK di tahun 2016, mencapai angka 2.764.687 ton atau 92,11%
dibandingkan pencapaian produksi tahun sebelumnya. Pencapaian produksi
NPK cukup terganggu dengan adanya beberapa kendala teknis di pabrik, seperti
kerusakan conveyor di Pusri Palembang dan Pupuk Kujang.
Untuk produksi SP36 tahun 2016, yaitu sebesar 464.982 ton mengalami peningkatan
sebesar 65,13% dibandingkan tahun 2015. Sedangkan produksi ZA mencapai
755.330 ton atau naik 8,75% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi ZK juga
mengalami peningkatan dari tahun 2015, yaitu menjadi sebesar 10.681 ton atau
naik 36,19%.
Produksi Pupuk
TAHUN %
Keterangan SATUAN
2016 RKAP 2016 2015 2014 2013 3:4 3:5 3;6 3:7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pupuk
Urea Ton 6.462.938 6.820.000 6.916.564 6.742.366 6.698.349 95 93 96 96
Non Urea Ton
SP-36 Ton 464.982 460.000 281.579 400.508 517.757 101 165 116 90
ZA Ton 755.330 770.000 694.570 816.001 827.225 98 109 93 91
NPK Ton 2.764.687 2.785.000 3.001.373 2.716.098 2.528.347 99 92 102 109
ZK Ton 10.681 14.000 7.842 8.326 8.440 76 136 128 127
Lain-lain* Ton - - - 526 71.491 - - - -
Non Urea Ton 3.995.679 4.029.000 3.985.365 3.941.459 3.953.259 99 100 101 101
Total Produksi
Ton 10.458.617 10.849.000 10.901.928 10.683.825 10.651.608 96 96 98 98
Pupuk
*) Terdiri dari DAP
Total produksi diatas diluar pupuk organik yang diproduksi oleh mitra.
Produksi Pupuk
10.000.000
9.000.000
8.000.000
6.742.366 6.916.564
7.000.000 6.698.349 6.820.000
6.462.938
6.000.000
5.000.000
3.941.459 3.985.365 4.029.000 3.995.679
4.000.000 3.953.259
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
2013 2014 2015 RKAP 2016 2016
Urea Non Urea
Produk non pupuk yang dihasilkan oleh kelompok usaha Pupuk Indonesia terdiri dari
amoniak, asam fosfat dan asam sulfat. Total produksi amoniak tahun 2016 mencapai
5.239.154 ton, atau 94,83% dari produksi tahun sebelumnya. Menurunnya produksi
ini diakibatkan antara lain Karena belum optimalnya produksi Pusri 2B Karena
proyek masih dalam tahap penyelesaian, serta terjadinya unscheduled shutdown di
Pupuk Kujang untuk menurunkan rate produksi guna menyesuaikan dengan kondisi
stok urea yang menumpuk dan masih tingginya level ammonia storage.
Produksi asam sulfat tahun 2016 mencapai 1.160.531 ton, meningkat 25,8%
dibandingkan produksi tahun sebelumnya. Sedangkan produksi asam fosfat adalah
sebesar 312.588 ton atau meningkat 39,8% dari tahun sebelumnya.
NON PUPUK
Amoniak Ton 5.239.154 5.298.700 5.524.682 5.058.182 4.588.800 99 95 104 114
Non Amoniak Ton
Asam Sulfat Ton 1.160.531 1.170.000 922.173 572.212 592.485 99 126 203 196
Asam Fosfat Ton 312.588 325.000 223.596 205.218 209.727 96 140 152 149
Alumunium
Ton 10.764 12.600 10.054 9.026 8.225 85 107 119 131
Fluorida
Lain-lain Ton 32.768 30.534 25.915 25.668 25.492 107 126 128 129
Sub Total Non
Ton 1.516.651 1.538.134 1.181.738 812.124 835.928 99 128 187 181
Amoniak
TOTAL PRODUKSI
Ton 6.755.804 6.836.834 6.706.420 5.870.306 5.424.728 99 101 115 125
NON PUPUK
*) Terdiri dari 1. CO2 Cair dan 2. HCl
7.000.000
6.000.000 5.524.682
5.058.182 5.298.700 5.239.154
5.000.000 4.588.800
4.000.000
3.000.000
0
2013 2014 2015 RKAP 2016 2016
Amoniak Non Amoniak
Strategi yang diterapkan di bidang penjualan subsidi antara lain adalah lebih aktif
dalam kegiatan promosi dan sosialisasi kepada petani, melakukan pembenahan
distributor dan pengecer, serta melengkapi sarana gudang dan distribusi sehingga
dapat menunjang pencapaian target penjualan. Sedangkan untuk sektor non
subsidi dan ekspor, strategi yang dilakukan adalah melakukan penjualan dengan
skema CFR ataupun Franco gudang user baik dalam negeri ataupun ekspor,
melakukan LTC (Long Term Contract) untuk konsumen luar negeri, serta membuka
jaringan pemasaran di negara-negara potensial seperti Filipina, Myanmar, Thailand,
Kamboja, Australia dan Selandia Baru.
Target penjualan yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah 6.772.585 ton urea,
969.750 ton amoniak, 2.935.000 ton NPK, 852.737 ton SP-36, 1.080.000 ton ZA,
10.000 ton ZK, 1.008.000 ton pupuk organik, 15.000 ton KCL, 2.200 ton lain-lain
serta 30.555 ton untuk produk sampingan lainnya.
Total realisasi penjualan pupuk bersubsidi di tahun 2016 adalah 9.181.396 ton,
dengan rincian 4.007.463 ton urea, 2.643.082 ton NPK, 859.766 ton SP-36, 1.001.443
ton ZA dan 669.643 ton pupuk organik. Total penjualan ini meningkat 3,38%
dibandingkan tahun 2015, namun masih berada dibawah alokasi dari Pemerintah
sebesar 9,55 juta ton. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan musim tanam dan
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi pada akhir tahun sehingga menyebabkan
petani menunda untuk melakukan penanaman.
Pada tahun 2016, terjadi perubahan alokasi pupuk bersubsidi melalui Permentan
Nomor: 59/Permentan/SR.310.12/2016 yakni 4.140.472 ton Urea, 880.000 ton SP-
36, 1.050.000 ZA, 2.700.000 ton NPK, 779.528 ton Organik sehingga penyaluran
pupuk bersubsidi tidak melampaui alokasi awal yang ditetapkan pemerintah melalui
Permentan 60/Permentan/SR.310/12/2015.
Penjualan PSO
Tahun %
KET. SATUAN
2016 RKAP 2016 2015 2014 2013
3 4 5 6 7 8 =3:4 9=3:5 10=3:6 9=3:5
Urea Ton 4.007.463 4.100.000 3.795.272 4.001.225 3.893.004 98 106 100 103
SP-36 Ton 859.766 850.000 825.142 796.006 823.629 101 104 108 104
ZA Ton 1.001.443 1.050.000 978.585 972.410 1.070.118 95 102 103 94
NPK Ton 2.643.082 2.550.000 2.488.475 2.374.267 2.278.443 104 106 111 116
Organik Ton 69.643 1.000.000 793.610 753.740 766.616 67 84 89 87
TOTAL Ton 9.181.396 9.550.000 8.881.084 8.897.649 8.831.811 96 103 103 104
8.000.000
7.000.000
6.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
2013 2014 2015 RKAP 2016 2016
Realisasi tanam program GP3K pada tahun 2016 mencapai 1.038.442 ha atau
mencapai 75,2% dari target pelaksanaan. Rata-rata produktivitas padi pada tahun
2016 mengalami peningkatan sebesar 1,13 ton per hektar atau 20% dibandingkan
musim tanam sebelumnya.
Pupuk
Keterangan Iskandar Pusri Petrokimia Pupuk Pupuk Jumlah
Palembang Gresik Kujang Kaltim
Muda
Penjualan pupuk ke sektor non subsidi pada tahun 2016 secara keseluruhan
mengalami peningkatan mencapai 101,16% jika dibandingkan penjualan tahun
sebelumnya. Penjualan ke sektor non subsidi meliputi penjualan ke sektor
perkebunan, industri dan ekspor.
Realisasi penjualan pupuk ke sektor non subsidi pada tahun 2016 mencapai
2.913.916 ton atau naik 1,16% dibandingkan tahun 2015. Total penjualan tersebut
terdiri dari 1.540.589 ton Di sektor sektor perkebunan dan industri atau 75,68%
dibandingkan tahun 2015 dan penjualan ekspor di tahun 2016 adalah sebesar
1.373.327 ton, pencapaian ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu 162,58 % dibandingkan penjualan ekspor tahun sebelumnya.
TAHUN %
KET. SATUAN
2016 RKAP 2016 2015 2014 2013
3 4 5 6 7 8 =3:4 9=3:5 10=3:6 9=3:5
1.800.000
1.590.870 1.589.898
1.600.000 1.540.589
1.400.000 1.373.327
1.251.827
1.200.000 1.184.000
1.000.000
844.705
800.000
600.000
400.000
200.000
0
2013 2014 2015 RKAP 2016 2016
Penjualan urea sektor non subsidi dalam negeri mencapai 75,68% dibandingkan
periode sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga urea
internasional hingga dibawah HPP Pupuk Indonesia Grup dan penurunan harga
komoditi perkebunan sehingga beberapa anak perusahaan menjual secara selektif
untuk mendapatkan harga yang optimal yang mana deviasinya terhadap target
terakumulasi hingga periode s.d Desember 2016, dan terjadi penundaan pembelian
pupuk oleh konsumen.
Penjualan NPK mencapai 173.522 ton atau 84,88% jika dibandingkan tahun 2015.
Capaian ini dipengaruhi oleh stok yang ada difokuskan untuk pemenuhan subsidi,
dan adanya penundaan pengadaan atau pengiriman pupuk yang disebabkan harga
komoditas perkebunan. Penjualan KCl sebesar 3.891 ton mengalami penurunan
sebesar 96,46% dibandingkan tahun 2015 karena adanya harga jual produk yang
tidak kompetitif serta harga minyak dunia yang belum naik secara signifikan,
maka banyak industri drilling yang menghentikan operasinya. Dampaknya adalah
permintaan dari sektor tersebut juga belum ada.
Untuk penjualan pupuk lainnya di tahun 2016 mencapai 276% dibandingkan tahun
sebelumnya. Realisasi ini terutama adanya penjualan organik adalah sebesar 9.348
ton atau 1.082,87% dibandingkan tahun 2015.
Penjualan Ekspor
Selain memenuhi pasar domestik baik untuk sektor subsidi maupun non subsidi,
Pupuk Indonesia juga melakukan penjualan produk pupuk dan non pupuk keluar
negeri. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor adalah negara di kawasan Asia,
Amerika, Oceania, dan sebagian kecil Afrika. Sejumlah faktor turut mempengaruhi
kinerja ekspor di tahun 2016, seperti turunnya harga komoditi urea dan amoniak
dunia, semakin besarnya pasokan urea internasional seiring dengan berdirinya
pabrik-pabrik baru di luar negeri.
Pada tahun 2016 total penjualan ekspor pupuk Perseroan adalah 1.373.327 ton, atau
mencapai 162,58% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri dari
ekspor urea sebesar 1.253.200 ton, ZK 3.015 ton dan NPK 117.112 ton. Penjualan
ekspor urea tahun 2016 mencapai 1.253.200 ton atau 150,64% dibandingkan
periode sebelumnya. Hal ini karena ketersediaan stok pupuk yang tinggi dan adanya
permintaan dari konsumen meskipun harga jual rendah. Realisasi penjualan ZK
mencapai 3.105 ton, atau 396,71% dibandingkan tahun 2015, dan penjualan ekspor
NPK mencapai 117.112 Ton atau 971,77% dibanidngkan tahun 2015.
EKSPOR
Urea
- PSP Ton 35.141 50.000 76.225 106.142 194.628 70 46 33 18
- PKG Ton 9.004 - - 99 29.900 - - 9.129 30
- PKC Ton 53.972 50.000 40.875 45.835 66.648 108 132 118 81
- PKT Ton 1.155.082 1.080.000 714.794 955.804 1.067.933 107 162 121 108
Subtotal
Ton 1.253.200 1.180.000 831.894 1.107.880 1.359.109 106 151 113 92
Urea
ZK Ton 3.015 4.000 760 4.685 3.648 75 397 64 83
NPK Ton 117.112 - 12.051 138.263 227.139 - 972 85 52
Organik Ton - - - 1.000 2 - - - -
Subtotal Ton 1.373.327 1.184.000 844.705 1.251.827 1.589.898 116 163 110 86
Ekspor
1.400.000 1.359.109
1.300.000 1.253.200
1.200.000 1.180.000
1.107.880
1.100.000
1.000.000
900.000
831.894
800.000
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000 230.789
200.000 143.948 120.127
100.000 12.811 4.000
0
2013 2014 2015 RKAP 2016 2016
Penjualan Amoniak
TAHUN
KET. SATUAN % % % %
2016 RKAP 2016 2015 2014 2013
3 4 5 6 7 8=3:4 9=3:5 10=3:6 11=3:7
A. DALAM NEGERI
- PSP Ton 96.055 127.200 31.396 54.214 48.572 76 306 177 198
- PKG Ton 67.492 100.000 81.233 92.961 61.611 67 83 73 110
- PKC Ton 52.639 66.911 53.282 65.015 66.955 79 99 81 79
- PKT Ton 399.390 341.240 476.082 379.765 237.766 117 84 105 168
- PIM Ton 7.383 37.950 6.497 36.408 52.745 19 114 20 14
Total Ton 622.960 673.301 648.491 628.364 467.649 93 96 99 133
Eliminasi* Ton (272.151) (208.900) (416.661) (384.071) (305.482) 130 65 71 89
Konsolidasi Ton 350.809 464.401 231.830 244.292 162.167 76 151 144 216
B. LUAR NEGERI
- PSP Ton 82.087 82.800 79.917 36.827 8.324 99 103 223 986
- PKG Ton - - - - - - - - -
- PKC Ton 875 1.739 1.092 722 - 50 80 121 -
- PKT Ton 522.767 397.260 490.634 343.931 233.648 132 107 152 224
- PIM Ton 49.236 23.549 75.638 2.791 29.299 209 65 1.764 168
Konsolidasi Ton 654.965 505.348 647.282 384.270 271.271 130 101 170 241
TOTAL Ton 1.005.774 969.749 879.111 628.563 433.438 104 114 160 232
Realisasi penjualan amoniak pada tahun 2016 adalah sebesar 1.005.774 ton. Angka
ini mencapai 114,41% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya. Penjualan
amoniak dalam negeri adalah sebesar 350.809 ton atau 151,32% dibandingkan
tahun 2015, dan penjualan amoniak ekspor mencapai 654.965 ton atau 101,19%
dari pencapaian tahun sebelumnya.
Total penjualan produk-produk non pupuk lainnya di tahun 2016 adalah sebesar
437.664 ton. Realisasi ini mencapai 126,77% dibandingkan tahun 2015. Rincian
penjualan produk non pupuk dapat dilihat pada table berikut :
Asam Sulfat Ton 322.002 240.000 222.386 157.262 140.640 134 145 205 229
Asam Fosfat Ton 16.929 32.500 32.371 38.691 33.097 52 52 44 51
Alumunium Ton 12.950 11.000 6.550 8.338 7.769 118 198 155 167
Florida
Semen dan
Peralatan Ton 24.931 64.000 51.071 40.239 56.329 39 49 62 44
Teknik
Kimia Argo Ton 116 906 178 165 311 13 65 70 37
Cat Sigma Ton 2.165 2.121 3.461 1.777 3.991 102 63 122 54
Lain-lain*) Ton 58.572 51.261 29.224 217.715 69.650 114 200 27 84
Total Ton 437.664 401.788 345.242 464.187 311.787 109 127 94 140
Penjualan Asam Sulfat terdapat realisasi 322.002 Ton atau 144,79% dibandingkan
pencapaian 2015 peningkatan permintaan Asam Sulfat terkait adanya kewajiban
menggunakan produk SNI sehingga konsumen lokal tidak dapat menggunakan
produk impor. Realisasi penjualan Asam Fosfat sebesar 16.929 Ton atau 52,30%
dari realisasi tahun lalu akibat adanya shortage asam fosfat, selain itu berkurangnya
serapan PT Petrocentral karena masih rendahnya penjualan STTP yang disebabkan
tidak dapat bersaing dengan produk ex-China yang harganya lebih murah. Selain
itu, PT Petrocentral melakukan emergency shutdown selama bulan November akibat
kerusakan peralatan pabrik.
Realisasi penjualan Aluminium Fluorida tahun 2015 adalah 12.950 Ton atau 197,71%
dibandingkan pencapaian 2015. Realisasi penjualan semen mencapai 24.931
Ton atau 48,82% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh berkurangnya
pasokan dari produsen. Penjualan kimia agro mencapai 116 ton atau 65,13% dari
tahun sebelumnya hal ini dipengaruhi oleh adanya kebijakan dari manajemen untuk
menghentikan penjualan Herbisida merk Metra Up untuk menghindari piutang macet.
Penjualan cat sigma mencapai 2.165 Ton atau mencapai 62,55% dari tahun
sebelumnya, hal ini disebabkan kesempatan untuk project maintenance relative
tidak ada dan market juga tidak ada.
Penjualan Jasa
Tahun
KET SATUAN
2016 RKAP 2016 2015 2014 2013 3:4 3:5 3:6 3:7
3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Rekayasa Industri
Refinery &
Rp juta 2.987.596 4.578.434 2.242.120 2.620.463 1.145.102 65 133 114 261
Petrochemical
Gas Rp juta 2.612.059 1.584.181 3.547.431 4.758.795 2.830.770 165 74 55 92
Mineral, Env &
Rp juta 124.832 163.074 1.082.387 775.694 283.425 77 12 16 44
Infrastructure
Geothermal Rp juta 847.078 811.435 1.273.910 592.619 640.568 104 66 143 132
Anak Perusahaan
Rp juta 930.838 1.006.364 1.874.332 2.493.775 245.884 92 50 37 379
Rekind
Sub Total Rp juta 7.502.403 8.143.488 10.020.180 11.241.346 5.145.750 92 75 67 146
B. Mega Eltra
Jasa Perdagangan Rp juta 547.410 153.013 895.387 895.387 672.948 358 61 58 81
Jasa Konstruksi Rp juta 136.251 144.264 135.854 135.854 126.849 94 100 99 107
Penjualan Cat Sigma Rp juta 64.828 90.847 85.440 85.440 93.763 71 76 82 69
Sub Total Rp juta 748.489 388.124 1.116.681 1.116.681 893.560 193 67 64 84
C. PI Logistik Rp Juta 354.872 681.261 198.440 754 - 52 179 47.055 -
D. PI Energi Rp Juta 409.173 - - - - - - - -
E. PI Pangan Rp Juta 55.302 134.544 30.689 - - 41 180 - -
F.Jasa Lainnya Rp Juta 6.052.429 4.620.272 4.778.038 5.613.535 2.056.994 131 127 108 294
Total Rp Juta 15.122.667 13.967.689 16.144.028 18.016.543 8.096.303 108 94 84 187
Eliminasi Rp Juta (5.041.262) (4.329.342) (4.570.244) (6.267.046) (1.831.955) 116 110 80 275
Konsolidasi Rp Juta 10.081.405 9.638.347 11.573.784 11.749.497 6.264.348 105 87 86 161
Pendapatan Jasa PT Rekayasa Industri mencapai Rp7,50 triliun atau 92,31% terhadap
RKAP tahun 2016 dan mencapai 74,87% bila dibandingkan realisasi tahun 2015.
Nilai pendapatan jasa tersebut terdiri dari Refinery & Petrochemical Rp2,99 triliun, gas
Rp2,61 triliun, mineral, Env & Infrastructure Rp124,83 miliar, geothermal Rp847,08
miliar, anak perusahaan Rekind Rp930,84 miliar. Hal ini dikarenakan pendapatan
dari SBU yang ada, SBU Mineral, Environment & Infrastructure yang realisasinya
dibawah anggaran.
Pendapatan Jasa PT Mega Eltra tahun 2015 mencapai Rp748,49 miliar yang terdiri
dari jasa perdagangan Rp547,41 miliar, jasa konstruksi Rp136,25 miliar, dan
penjualan cat sigma Rp64,83 miliar. Nilai tersebut tercapai 192,85% secara total
jika dibandingkan dengan RKAP 2016, hal ini disebabkan tingginya capaian jasa
perdagangan yang mencapai 357,76% dari rencana meskipun pada penjualan cat
tidak tercapai karena penyesuain permintaan pasar dan jasa konstruksi yang hanya
mencapai 94,45% karena keterbatasan modal kerja dan masih mengerjakan proyek
yang carry over.
Daya Mandiri yang baru diakuisisi di tahun 2016. Sedangkan dari bidang pangan,
Perseroan memperoleh pendapatan senilai Rp55,30 miliar dari PT Pupuk Indonesia
Pangan yang merupakan hasil dari penjualan beras dan pupuk.
Pendapatan
Hasil
(262.761)
Pendapatan usaha segmen ini pada tahun 2016 adalah sebesar Rp56.424.981
juta, turun sebesar Rp890.643 juta atau 1,55% dari tahun sebelumnya sebesar
Rp57.315.624 juta, dan beban pokok mengalami peningkatan sebesar Rp919.819 juta
atau 2,16% menjadi Rp43.425.288 juta. Sehingga, segmen ini menghasilkan laba bruto
pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp12.999.693 juta, turun sebesar Rp1.810.462
juta atau 12,22% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp14.810.462 juta. Hal
ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan harga komoditi pupuk urea dan
amoniak dunia yang mempengaruhi harga jual sedangkan beban pokok meningkat
terutama disebabkan oleh kenaikan harga gas yang sejalan dengan kontrak gas
existing di mayoritas produsen dengan eskalasi 2,5-3% per tahun.
Pendapatan usaha segmen ini pada tahun 2016 adalah sebesar Rp7.513.199
juta, turun sebesar Rp2.690.082 juta atau 26,36% dari tahun sebelumnya sebesar
Rp10.203.281 juta, dan beban pokok mengalami penurunan sebesar Rp3.242.370
juta atau 32,46% menjadi Rp9.989.289 juta. Sehingga, segmen ini menghasilkan
laba bruto pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp766.280 juta, naik sebesar
Rp552.288 juta atau 258,09% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp213.992
juta. Capaian kinerja ini terutama dipengaruhi oleh progress pelaksanaan project
yang diperoleh serta perolehan proyek baru yang dikerjakan.
Pendapatan usaha segmen ini pada tahun 2016 adalah sebesar Rp1.163.998
juta, turun sebesar Rp2.974.629 juta atau 71,87% dari tahun sebelumnya sebesar
Rp4.138.627 juta, dan beban pokok mengalami penurunan sebesar Rp3.112.762
juta atau 77,73% menjadi Rp891.826 juta. Sehingga, segmen ini menghasilkan laba
bruto pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp138.133 juta, naik sebesar Rp138.133
juta atau 103,05% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp134.039 juta.
2. Proyek Urea Bulk Storage (UBS) dan Conveyor System (CS) Pusri 2B dari
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang bekerja sama dengan PT Adhi karya. UBS
ini memiliki desain kapasitas 70 ribu ton yang berlokasi di Palembang,
Sumatera Selatan dan merupakan sarana pendukung dari proyek Pusri
2B. Proyek ini mulai dibangun tahun 2013 dan direncanakan beroperasi
pada tahun 2017.
3. Proyek STG Boiler Batubara & Conveyor System dari PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang bekerja sama dengan PT Rekayasa Industri. Proyek ini
memiliki desain kapasitas Boiler terpasang 2 x 240 TPH dan Power 23
MW. Proyek ini mulai dibangun tahun 2013 dan direncanakan beroperasi
pada tahun 2017.
10. Proyek Urea Bulk Storage (UBS) 6 dan Conveyor System PT Pupuk
Kalimantan Timur bekerjasama dengan PT Krakatau Engineering.
UBS ini memiliki desain kapasitas 100 ribu ton yang berlokasi di
Bontang, Kalimantan Timur. Proyek ini mulai dibangun tahun 2013 dan
direncanakan selesai pada tahun 2017.
11. Proyek Independent Power Producer (IPP) PT Rekind Daya Mamuju yang
merupakan anak usaha PT Rekayasa Industri yang bekerjasama dengan
China Huadian Engineering Corporation (CHEC) dan PT Rekadaya
Elektrika (RE). Proyek ini memiliki kapasitas produksi steam sebesar 2 x
150 TPH dan kapasitas produksi tenaga listrik sebesar 2 x 25 MW. Proyek
yang terletak di Mamuju, Sulawesi Tengah ini pembangunannya dimulai
pada tahun 2015 dan direncanakan selesai pada tahun 2017.
12. Proyek Amonium Nitrat. Proyek Amonium Nitrat kerjasama antara Pupuk
Kaltim dengan PT Dahana, dengan desain kapasitas terpasang 150 ribu
ton per tahun. Proyek ini menurut rencana akan mulai dijalankan pada
tahun 2017.
Oleh karena itu, Divisi TI PIHC Group memiliki kebijakan TI yang mencakup prinsip-
prinsip, pokok aturan dan arahan sebagai dasar dan pedoman dalam pelaksanaan
tata kelola TI. Kebijakan TI tersebut terdiri dari:
Melakukan investasi teknologi informasi bagi Perusahaan saat ini telah menjadi
kebutuhan yang wajib untuk dilakukan. Banyak proses yang memerlukan dukungan
teknologi. Asumsi dasar dengan penerapan teknologi informasi adalah bahwa
Perusahaan dapat melakukan proses bisnis lebih cepat, lebih akurat, pembuatan
laporan yang lebih baik, peningkatan produktivitas karyawan, dan sebagainya.
Investasi Teknologi Informasi di tahun 2016 mencapai Rp. 390.466.897,00.
Sistem Informasi Teknologi yang handal sangat memerlukan sumber daya manusia
yang juga handal dan tanggap. Oleh karenanya, untuk meningkatkan perkembangan
teknologi informasi di internal Perusahaan, Perusahaan melakukan pengembangan
sumber daya manusia di bidang TI.
1. Sentralisasi BASIS
2. Penyediaan DRC Managed Service
3. Optimalisasi dan Kolaborasi Sistim Komunikasi PI Group
4. Review Kapasitas Infrastruktur Data Center dan Disaster Recovery Center
5. Cost Reduction Program ( Aplikasi Office non Windows, Antivirus, Hardware)
6. Support Operasioanal Implementasi SAP & Non SAP melalui helpdesk sistem
7. Pengembangan SAP & Non SAP di PILog, PIE, PIP
8. Review Implementasi HCM Strategic
9. Pengembangan Sistem Informasi Niaga ( PoS, Distro, Pintar)
10. Penyusunan Dokumen Tata Kelola di Bidang IT
11. Pengembangan SDM IT
Laporan keuangan Pupuk Indonesia untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 telah diaudit oleh auditor independen KAP Tanudireja, Wibisana, Rintis
& Rekan (Member of PWC Global Network) dan memperoleh opini wajar dalam semua
hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Pendapatan
Pendapatan Pupuk Indonesia diperoleh dari penjualan pupuk, non pupuk serta
pendapatan jasa dan perdagangan. Pendapatan Pupuk Indonesia tahun 2016
sebesar Rp64,16 triliun, menurun 3,12% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp66,23
triliun. Penurunan tersebut terutama disebabkan rendahnya harga jual komoditi
pupuk urea dan amoniak dunia, disamping itu pendapatan jasa konstruksi yang
lebih rendah akibat PT Rekayasa Industri lebih selektif dalam memilih proyek.
Pendapatan
Perubahan
PENDAPATAN 2016 2015 2014
Rp %
PENJUALAN PUPUK
Subsidi
Subsidi Pemerintah 26.846.484 25.394.319 23.064.308 1.452.165 5,72
Non urea Sektor Pangan 7.660.642 7.091.946 6.620.673 568.696 8,02
Urea Sektor Pangan 5.501.935 5.330.221 6.132.754 171.714 3,22
Penyesuaian Piutang Subsidi ke
Pemerintah yang belum ditagih, bersih (78.001) 403.741 185.716 (481.752) (119,32)
setelah penyesuaian tahun sebelumnya
39.931.050 38.220.227 36.003.451 1.710.823 4.48
Non subsidi
Urea Sektor Perkebunan 6.457.374 3.432.345 3.681.984 3.025.029 88,13
Non urea Sektor Perkebunan 1.518.940 4.551.061 5.689.777 (3.032.121) (66,62)
Urea Sektor Industri 1.178.675 2.646.641 2.390.076 (1.467.966) (55,47)
9.154.989 10.630.047 11.761.837 (1.475.058) (13,88)
PENJUALAN NON PUPUK
Amoniak 3.947.501 4.505.222 4.048.157 (557.721) (12,38)
Lain-Lain 778.200 937.702 874.262 (159.502) (17,01)
4.725.701 5.442.924 4.922.419 (717.223) (13,18)
PENDAPATAN JASA DAN PERDAGANGAN
Jasa konstruksi 7.440.095 8.306.197 8.227.535 (866.102) (10,43)
Pupuk dan agrokimia 1.696.502 2.073.174 2.227.734 (376.672) (18,17)
Lain-Lain 1.215.666 1.558.386 1.474.224 (342.720) (21,99)
10.352.263 11.937.757 11.929.493 (1.585.494) (13,28)
Jumlah 64.164.003 66.230.955 64.617.200 (2.066.952) (3.12)
Beban pokok pendapatan terdiri dari biaya produksi, persediaan barang jadi,
barang dalam proses, dan beban non manufaktur. Pada tahun 2016, beban
pokok pendapatan sebesar Rp51,97 triliun, menurun 4,03% dibandingkan tahun
2015 sebesar Rp54,16 triliun. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh adanya
penurunan beban non manufaktur khususnya di jasa konstruksi yang disebabkan
oleh manajemen PT Rekayasa Industri selaku anak perusahaan PT Pupuk Indonesia
(Persero) lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis EPC dimana proyek baru yang
diambil lebih selektif serta fokus pada penyelesaian proyek yang sedang dikerjakan.
Beban Manufaktur
Bahan baku yang digunakan 34.112.981 43.242.284 36.620.281 (9.129.303) (21,11)
Penyusutan 2.061.545 1.101.991 1.199.335 959.554 87,07
Biaya tenaga kerja langsung 2.043.078 1.906.543 1.963.271 136.535 7,16
Perbaikan dan pemeliharaan 801.179 448.447 219.029 352.732 78,66
Biaya overhead lainnya 2.116.934 2.098.805 1.520.325 18.129 0,86
Jumlah biaya produksi 41.135.717 48.798.070 41.522.241 (7.662.353) (15,70)
Persediaan barang jadi dan barang
dalam proses
Awal tahun 9.393.107 4.829.557 5.725.123 4.563.550 94,49
Akhir tahun -6.101.042 -9.393.107 -4.829.557 3.292.065 (35,05)
Jumlah Beban Manufaktur 44.427.782 44.234.520 42.417.807 193.262 0,44
Beban non manufaktur
Jasa konstruksi 6.267.983 8.482.260 7.748.854 (2.214.277) (26,10)
Perdagangan 636.540 485.681 585.568 150.859 31,06
Properti dan jasa kawasan industri 358.645 388.031 235.233 (29.386) (7,57)
Listrik. steam dan utilitas 256.006 518.823 357.411 (262.817) (50,66)
Jasa keamanan 25.251 47.468 37.652 (22.217) (46,80)
Jumlah Beban Non Manufaktur 7.544.425 9.922.263 8.964.718 (2.377.838) (23,96)
Jumlah 51.972.207 54.156.783 51.382.525 (2.184.576) (4,03)
Beban Penjualan
Beban penjualan terdiri dari beban gaji, beban promosi dan pemasaran, beban
gudang, beban penyusutan, serta beban lainnya. Beban penjualan tahun 2016
sebesar Rp1,34 triliun, meningkat 18,16% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1,13
triliun. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh adanya kenaikan gaji tenaga
pemasaran dimana menyesuaikan dengan kebijakan kenaikan UMR di masing-
masing daerah pemasaran, disamping itu adanya kenaikan biaya promosi dan
pemasaran yang disesuaikan dengan upaya promosi produk non subsidi dan ritel
dalam rangka persiapan perubahan kebijakan subsidi pupuk.
Beban Penjualan
Perubahan
Beban PENJUALAN 2016 2015 2014
Rp %
Beban Umum dan Administrasi tahun 2016 sebesar Rp3,33 triliun, menurun 6,38%
dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp3,56 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh
adanya upaya penghematan biaya dengan kebijakan cost reduction program untuk
biaya-biaya yang bersifat overhead dan tidak berkaitan langsung dengan proses
produksi
Biaya Keuangan
Biaya keuangan tahun 2016 sebesar Rp2,82 triliun, meningkat 47,66% dibandingkan
tahun 2015 sebesar Rp1,91 triliun. Peningkatan ini terutama dipengaruhi dari
tingginya piutang subsidi yang masih belum dibayar berdampak pada peningkatan
penarikan pinjaman untuk kebutuhan modal kerja serta adanya penarikan pinjaman
untuk kebutuhan investasi.
Beban pajak penghasilan perusahaan terdiri dari pajak kini, pajak tangguhan,
dan penyesuaian beban pajak tahun sebelumnya. Jumlah pajak yang dibebankan
kepada Pupuk Indonesia untuk tahun 2016 menurun 15,42% menjadi Rp1,32 triliun
dari Rp1,56 triliun di tahun 2015. Taxable income dikarenakan naiknya permanent
differences dan turunnya non deductible expenses.
Posisi keuangan Pupuk Indonesia tahun 2016 menunjukan kinerja yang baik. Hal
ini tercermin dari total aset perusahaan tahun 2016 tercatat sebesar Rp127,10
triliun, tumbuh 38,39% dari tahun 2015. Pencapaian tersebut terutama disebabkan
karena peningkatan yang cukup signifikan dari aset tidak lancar sebesar 84,27%.
Peningkatan aset tidak lancar ini karena adanya penilaian kembali (revaluasi) atas
aset tanah dengan nilai net revaluasi sebesar Rp 30,43 triliun.
Aset
Aset Perusahaan terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar. Jumlah Aset Pupuk
Indonesia tahun 2016 sebesar Rp127,10 triliun, meningkat 38,39% dari tahun 2015
yaitu Rp91,84 triliun. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan
aset tidak lancar Pupuk Indonesia sebesar 84,27%, sejalan dengan adanya
peningkatan aset tetap akibat revaluasi aset tanah.
Aset
Perubahan
ASET 2016 2015 2014
Rp %
Aset Lancar
Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang subsidi kepada
pemerintah indonesia, piutang retensi, pekerjaan dalam penyelesaian kontrak
konstruksi - tagihan kepada pemberi kerja, persediaan, uang muka dan beban
dibayar dimuka, pajak dibayar dimuka, serta aset keuangan lancar lainnya. Pupuk
Indonesia mencatat jumlah aset lancar tahun 2016 sebesar Rp49,58 triliun,
menurun 0,40% dari tahun 2015 yang berjumlah Rp49,77 triliun.
Aset Lancar
Perubahan
ASET LANCAR 2016 2015 2014
Rp %
Piutang Usaha
Piutang Usaha terjadi akibat transaksi dengan pihak ketiga dan berelasi. Jumlah
Piutang Usaha Perusahaan tahun 2016 sebesar Rp5,36 triliun, meningkat 20,83%
dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp4,44 triliun. Peningkatan ini dipengaruhi oleh
peningkatan piutang pihak ketiga sebesar 29,17%.
Provisi penurunan nilai ditentukan secara individual dan kolektif berdasarkan umur
piutang dan historikal pembayaran dari pelanggan. Manajemen berpendapat
bahwa provisi penurunan nilai atas piutang usaha sebesar Rp795,68 miliar cukup
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak dapat tertagihnya piutang
usaha tersebut.
Piutang Usaha
Perubahan
Piutang Usaha 2016 2015 2014
Rp %
Piutang Subsidi
Perubahan
Piutang Subsidi 2016 2015 2014
Rp %
Piutang Retensi
Piutang retensi Pupuk Indonesia tahun 2016 sebesar Rp55,64 miliar, meningkat
8,34% dari tahun 2015 sebesar Rp51,36 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan
adanya beberapa proyek yang dilaksanakan oleh PT Rekayasa Industri masih
menunggu pemenuhan kondisi yang telah ditentukan dalam kontrak.
Persediaan
Persediaan tahun 2016 sebesar Rp9,99 triliun, menurun 27,07% dari tahun 2015
sebesar Rp13,70 triliun. Penurunan ini dipengaruhi oleh adanya pengurangan
rate produksi pupuk serta adanya kebijakan manajemen terkait konversi urea ke
amoniak sehingga mengurangi jumlah persediaan pupuk yang ada.
Manajemen telah melakukan penyisihan nilai sebesar Rp137,88 miliar yang dianggap
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Pada tanggal 31 Desember 2016, persediaan barang jadi diasuransikan terhadap
risiko kerugian, gempa bumi, kebakaran dan risiko lainnya (all risk) dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp6.995.957 dan US$2.500.000 (2015: Rp5.800.783 dan
US$2.500.000; 2014: Rp4.175.573 dan US$2.500.000).
Persediaan
Perubahan
PERSEDIAAN 2016 2015 2014
Rp %
Uang Muka
Uang Muka Pembelian 389.518 99.494 59.532 290.024 291,50
Uang Muka Proyek 174.617 10.959 20.044 163.658 1.493,37
Uang Muka Operasional 77.811 64.550 44.225 13.261 20,54
Uang Muka Non Operasional 21.321 - 95 21.321 -
Uang Muka Kepada Pihak Ketiga Lainnya - - 111.475 - -
663.267 175.003 235.371 488.264 279,00
Beban Dibayar Di Muka
Sewa 102.143 57.850 76.150 44.293 76,57
Asuransi 61.344 43.268 30.843 18.076 41,78
Lain-lain 124.576 367.532 152.541 (242.956) (66,10)
288.063 468.650 259.534 (180.587) (38,53)
Jumlah Uang Muka dan Beban Dibayar 951.330 643.653 494.905 307.677 47,80
Di Muka
Aset Tidak lancar Pupuk Indonesia tahun 2016 sebesar Rp77,52 triliun, meningkat
84,27% dari tahun 2015 sebesar Rp42,07 triliun. Peningkatan ini terutama
dipengaruhi oleh peningkatan Aset Tetap sebesar 94,03% akibat revaluasi aset
tetap tanah.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengendalian Entitas Bersama Tahun 2016
Nilai Buku Nilai Buku Nilai Buku
Persentasi
Nama Entitas Domisili 31 Desember 31 Desember 31 Desember
Kepemilikan 2016 2015 2014
Entitas asosiasi dan ventura bersama di atas mempunyai modal saham yang terdiri
atas saham biasa, yang dimiliki secara langsung oleh Grup. Negara tempat pendirian
atau pendaftaran merupakan lokasi bisnis yang utama. Entitas asosiasi dan ventura
bersama di atas bukan merupakan perusahaan yang terdapat di bursa dan tidak
terdapat harga pasar yang dikutip yang tersedia.
Tidak ada pembatasan signifikan dan liabilitas kontinjensi dalam entitas asosiasi dan
ventura bersama yang dimiliki secara langsung oleh Grup. Manajemen berpendapat
bahwa provisi penurunan nilai investasi adalah cukup untuk menutupi kerugian
yang mungkin timbul atas penurunan nilai investasi tersebut.
Perubahan
Aset Keuangan Lancar Lainnya 2016 2015 2014
Rp %
Properti Investasi
Properti Investasi tahun 2016 sebesar Rp219,83 miliar, meningkat 2,46% dari tahun
2015 sebesar Rp214,56 miliar. Grup menggunakan model biaya untuk pengukuran
setelah pengakuan awal properti investasi. Umur manfaat properti investasi adalah
5 - 40 tahun. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat
properti investasi selain tanah. Nilai wajar tanah berdasarkan hirarki nilai wajar
Tingkat 2 (“transaksi pasar yang dapat diobservasi”) pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp1.110.341 (2015: Rp1.138.800 dan 2014: Rp935.902). Penilaian
atas nilai wajar tanah berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak setempat untuk objek yang
sejenis. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan
2014, tidak terdapat perubahan hirarki nilai wajar.
Aset Tetap
Aset Tetap terdiri dari Tanah; Bangunan dan Prasarana; Pabrik dan Peralatan; Mesin
Bengkel Kerja; Kendaraan dan Alat Berat; Perlengkapan Kantor dan Rumah; Kapal,
Lokomotif, dan Gerbong; serta Aset penyangga. Aset Tetap dihitung berdasarkan
harga perolehannya dan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Aset Tetap tahun 2016 sebesar Rp72,62 triliun, meningkat 94,03% dari tahun 2015
sebesar Rp37,43 triliun. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya
revaluasi aset tetap tanah.
Pada tahun 2016, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi,
kebakaran dan risiko lainnya (semua risiko) dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp74.765.571 dan US$671.929.858 (2015: Rp67.591.006 dan US$1.111.653.501;
2014: Rp48.063.970 dan US$994.630.406). Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset
yang dipertanggungkan.
Aset Tetap
Perubahan
ASET TETAP 2016 2015 2014
Rp %
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung:
Tanah 31.307.447 647.602 619.785 30.659.845 4.734,37
Bangunan dan prasarana 4.586.053 4.222.083 3.747.364 363.970 8,62
Pabrik dan peralatan 30.626.798 30.174.723 20.240.967 452.075 1,50
Mesin bengkel kerja 160.574 135.759 81.843 24.815 18,28
Kendaraan dan alat berat 374.099 330.751 308.204 43.348 13,11
Perlengkapan kantor dan rumah 664.258 614.894 591.473 49.364 8,03
Kapal. Iokomotif dan gerbong 257.916 244.020 193.126 13.896 5,69
Aset penyangga 597.157 538.743 288.685 58.414 10,84
68.574.302 36.908.575 26.071.447 31.665.727 85,80
Aset sewa pembiayaan
Bangunan dan prasarana - - 86.362 - -
LIABILITAS
Liabilitas Pupuk Indonesia tahun 2016 sebesar Rp66,19 triliun meningkat 4,91% dari
tahun 2015 sebesar Rp63,09 triliun. Peningkatan terutama dikarenakan peningkatan
liabilitas jangka pendek sebesar 26,38%.
20
15 2016
10
2015
5
0 2014
Liabilitas Jangka Liabilitas Jangka
Pendek Panjang
Liabilitas
Perubahan
LIABILITAS 2016 2015
Rp %
Liabilitas Jangka Pendek Pupuk Indonesia tahun 2016 sebesar Rp42,53 triliun,
meningkat 26,38% dari tahun 2015 sebesar Rp33,65 triliun. Peningkatan terutama
disebabkan peningkatan pinjaman bank jangka pendek sebesar 59,73%.
Komposisi liabilitas jangka pendek tahun 2016 terdiri dari pinjaman bank jangka
pendek 65,82%, utang usaha 6,18%, utang subsidi ke pemerintah Indonesia 0,56%,
utang bruto dari pemberi kerja untuk pekerjaan kontrak 0,26%, utang lain-lain
3,79%, utang pajak 1,66%, beban akrual 12,32%, pendapatan diterima dimuka
0,21%, liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2,94%, dan bagian lancar atas pinjaman
jangka panjang 6,26%.
Utang Usaha
pada tahun 2016, utang usaha sebesar Rp2,63 triliun, menurun 17,65% dibandingkan
tahun 2015. saldo utang usaha merupakan utang atas pembelian bahan baku,
bahan penolong, suku cadang dan jasa.
Utang lain-lain
Utang Lain-lain tahun 2016 sebesar Rp1,61 triliun, menurun 28,31% dibandingkan
tahun 2015. Saldo utang lain-lain merupakan uang muka kontrak penjualan, utang
iuran, utang retensi.
Utang Pajak
Pada tahun 2016, Utang Pajak sebesar Rp707,51 miliar, menurun 9,55%
dibandingkan tahun 2015.
Beban Akrual
Beban Akrual tahun 2016 sebesar Rp5,24 triliun, menurun 22,02% dibandingkan
tahun 2015. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan biaya proyek dan biaya
bahan bakar dan gas alam.
Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan tahun 2016 sebesar Rp23,66 triliun, menurun
19,63% dari tahun 2015 sebesar Rp29,45 triliun. Peningkatan ini dipengaruhi oleh
peningkatan liabilitas imbalan pasca kerja sebesar 17,56% dan liabilitas pajak
tangguhan sebesar 34,89%.
Komposisi liabilitas jangka panjang tahun 2016 terdiri dari pinjaman jangka panjang
81,57%, liabilitas keuangan jangka panjang 0,0005%, liabilitas imbalan pasca kerja
15,77%, liabilitas pajak tangguhan 1,64%, dan liabilitas tidak lancar lainnya 1,02%.
EKUITAS
Ekuitas Pupuk Indonesia tahun 2016 sebesar Rp28,75 triliun, meningkat 5,40% dari
tahun 2015 sebesar Rp27,27 triliun. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan
saldo laba dan Rugi Komprehensif Lainnya.
Ekuitas
Perubahan
ekuitas 2016 2015 2014
Rp %
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tahun 2016 dan 2015 sebesar Rp12,90 triliun
dan merupakan setoran modal dari Pemegang saham yaitu Pemerintah Indonesia.
Saldo Laba
Saldo laba tahun 2016 sebesar Rp18,43 triliun, meningkat 12,46% dibandingkan
tahun 2015. Berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-108/MK.2/ 2016 tanggal 30
Juni 2016, perihal Penetapan Jatuh Tempo Pembayaran Dividen PT Pupuk Indonesia
(Persero) Tahun Buku 2015, ditetapkan pembayaran dividen Perusahaan kepada
Pemerintah sebesar Rp.1.527.550.000.000,- yang dibayarkan dalam 3 (tiga) tahap
yang pembayaran angsuran terakhir dilakukan pada tanggal 14 September 2016.
Pada tahun 2016, jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk sebesar Rp60,77 triliun, meningkat 112,75% dibandingkan tahun 2015.
Kepentingan Nonpengendali
ARUS KAS
Kas merupakan aset yang paling likuid, sehingga menentukan kelancaran keuangan
perusahaan. Laporan Arus kas berisi pengaruh kas dari kegiatan operasi, investasi
dan pendanaan serta kenaikan atau penurunan kas bersih suatu perusahaan
selama satu periode. Kas dan setara kas akhir tahun 2016 sebesar Rp9,08 triliun,
naik 10,01% dibandingakan tahun 2015 sebesar Rp8,25 triliun.
Arus Kas
Perubahan
Arus Kas 2016 2015 2014
Rp %
Arus Kas Bersih yang Diperoleh Dari/(Digunakan 3.699.558 (73.136) 3.894.207 3.772.694 (5.158,46)
untuk) Aktivitas Operasi
Arus Kas Bersih yang Digunakan Untuk Aktivitas (5.729.014) (8.950.363) (6.996.864) (3.221.349) (35.9)
Investasi
Arus Kas Bersih yang Diperoleh Dari Aktivitas 2.915.052 8.510.514 3.298.120 5.595.462 (65,75)
Pendanaan
Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas Dan 885.596 (512.985) 195.463 1.398.581 (272,64)
Setara Kas
Efek Perubahan Nilai Kurs Pada Kas Dan Setara Kas (59.916) 223.372 40.273 283.288 (126,82)
Kas Dan Setara Kas Pada Awal Tahun 8.249.735 8.539.348 8.303.612 289.613 (3,39)
Kas Dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 9.075.415 8.249.735 8.539.348 825.680 10,01
Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi tahun
2016 sebesar Rp3,70 miliar, naik 5.158,46% dibandingkan tahun 2015 sebesar
(Rp73,14) triliun. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan
pembayaran kepada pemasok yang antara lain disebabkan oleh adanya penurunan
harga bahan baku khususnya harga gas di PT Pupuk Kalimantan Timur yang dalam
kontraknya menggunakan kontrak formula yang cukup terpengaruh terhadap
penurunan harga amoniak, urea dan minyak dunia.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2016 sebesar Rp5,73
triliun turun 35,99% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp8,95 triliun. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh penurunan perolehan aset tetap dari Rp8,87 triliun pada
tahun 2015 turun 34,89% menjadi Rp5,77 triliun pada tahun 2016.
Penerimaan dividen dari entitas asosiasi 6.034 9.089 14.412 (3.055 ) (33,61)
Pembayaran akuisisi bisnis - - (1.203.779) - -
Pembelian aset tetap (5.773.842) (8.867.290) (5.683.758) (3.093.448) (34,89)
Pembelian Properti Investasi (12.389) (806) (12.541) 11.583 1.437,10
Penambahan kepemilikan pada entitas (590) (22.652) - -22.062 100,00
asosiasi dan ventura bersama
Hasil Penjualan Investasi pada entitas asosiasi - - 9.460 - -
dan ventura bersama
Hasil Penjualan aset tetap 29.253 3.098 - 26.155 100,00
Pembayaran atas Aktivitas Investasi Lainnya 22.520 (71.802) (120.658) (94.322) (131,36)
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk (5.729.014) (8.950.363) (6.996.864) (3.221.349) (35,99)
Aktivitas Investasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tahun 2016 sebesar Rp2,92
triliun, turun 65,75% dibandingkan tahun tahun 2015 sebesar Rp8,51 triliun.
250
203,09 191,04 180,62
200 2016
153,40
150 148,55 147,92 2015
116,58
107,22 93,09
100 2014
61,86
50 2013
36,22 34,92 24,52
21,34
2012
0
Rasio Kas Rasio Cepat Rasio Lancar
Rasio Kas
satunya disebabkan masih belum dibayarnya piutang subsidi oleh pemerintah yang
cukup tinggi dan berdampak pada terhambatnya penerimaan kas perusahaan.
Rasio Cepat
Rasio Lancar
SOLVABILITAS
Solvabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh
utang yang dimilikinya menggunakan seluruh aset atau modal perusahaan. Pada
tahun 2016, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya
ditunjukkan dengan tingkat rasio utang terhadap modal sendiri pada level 108%
atau menurun 51,42% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini merupakan dampak
adanya revaluasi aset tanah yang berakibat pada kenaikan laba komprehensif yang
mempengaruhi nilai ekuitas perusahaan.
0 2012
Rasio Kas
Solvabilitas
Rasio Keuangan 2016 2015 2014 2013 2012
terkait dengan:
Kolektibilitas Piutang
Pada tahun 2016, tingkat kolektibilitas perusahaan adalah selama 51,60 hari, lebih
lambat dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 39,50 hari. Nilai collection period
meningkat disebabkan nilai piutang pada akhir tahun 2016 mengalami peningkatan
khususnya piutang subsidi oleh pemerintah yang belum dibayar.
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan kredit untuk menetapkan batas
kredit pelanggan dan memantau saldonya secara berkelanjutan. Kualitas kredit dinilai
setelah mempertimbangkan posisi keuangan dan pengalaman masa lalu pelanggan.
Pada tahun 2016, jumlah Piutang menurut umur piutang yang bersifat lancar adalah
sebesar Rp3,64 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015. Piutang yang
jatuh tempo kurang dari 6 bulan sebesar Rp722,91 miliar lebih rendah dari tahun
2015. Piutang yang jatuh tempo 6 – 12 bulan adalah sebesar Rp561,52 miliar lebih
tinggi dari tahun 2015. Piutang yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sebesar Rp1,23
triliun miliar lebih tinggi dibandingkan tahun 2014.
Operating Margin
Rasio yang digunakan untuk mengukur besar persentase keuntungan bersih yang
diperoleh perusahaan dari hasil penjualan. Pada tahun 2016, nilai net profit margin
mencapai 5,50% lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 5,13%.
Peningkatan ini disebabkan oleh adanya rugi selisih kurs yang lebih rendah akibat
volatilitas kurs di tahun 2016 yang tidak terlalu tinggi.
Rasio yang digunakan untuk mengukur penghasilan atau income yang tersedia bagi
pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan di dalam perusahaan. Pada
tahun 2016, nilai ROE mencapai 5,78% lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang
mencapai 11,88%. Penurunan ini dipengaruhi adanya revaluasi aset tetap tanah
yang berdampak pada kenaikan ekuitas pada pos pendapatan komprehensif .
TINGKAT PERPUTARAN/AKTIVITAS
Tingkat perputaran atau rasio aktivitas adalah indikator untuk mengukur seberapa
efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia didalam
perusahaan. Rasio aktivitas yang akan diuraikan adalah Days Sales Of Inventory dan
Total Asset Turn Over (TATO). Pada tahun 2016, nilai Days Sales of Inventory sebesar
69,19 hari, lebih cepat dibandingkan dengan nilai tahun 2015 sebesar 91,04 hari.
Capaian ini dipengaruhi oleh upaya manajemen dalam mengelola stok akhir tahun
2015 yang tinggi serta adanya pengurangan produksi di tahun 2016.
STRUKTUR MODAL
Kebijakan struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana, baik berasal
dari dalam maupun dari luar yang sangat mempengaruhi nilai Perusahaan. Pupuk
Indonesia menyadari bahwa struktur modal Perusahaaan harus berada pada
keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang memaksimumkan harga
saham. Pupuk Indonesia menetapkan struktur modal dengan pertimbangan yang
sangat matang.
Pada tahun 2016, Aset Perusahaan dibiayai oleh 52,08% dari Liabilitas dan 47,92% dari
Ekuitas. Secara lebih jelas, berikut disajikan tabel struktur modal dari tahun ketahun.
Beberapa instrumen utang Pupuk Indonesia Grup memiliki rasio keuangan yang
mensyaratkan rasio leverage maksimum. Selain itu pemeringkatan pinjaman
perusahaan yang dilakukan oleh badan pemeringkat pinjaman didasarkan pada
kemampuan Perusahaan mempertahankan rasio leverage tertentu. Pupuk
Indonesia Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh
pihak luar. Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran
leverage keuangan seperti rasio pinjaman terhadap ekuitas pada tahun 2016 adalah
sebesar 0,78.
KINERJA OPERASIONAL
Produksi
Pada tahun 2016 realisasi produksi pupuk sebesar 10.458.618 ton dengan
pencapaian 96,40% dari target RKAP 2016. Pencapaian ini terutama disebabkan
oleh kurang optimalnya produksi urea akibat kendala peralatan pabrik dan adanya
program konversi urea ke amoniak sedangkan untuk non urea disebabkan oleh
keterbatasan bahan baku seperti amoniak, asam sulfat dan asam fosfat. Proyeksi
produksi pupuk untuk tahun 2017 sebesar 12.115.000 ton. Proyeksi tersebut
berdasarkan adanya tambahan produksi dari pabrik baru Pusri IIB.
Perbandingan Realisasi Produksi Produk Samping Tahun 2016 dengan Target 2016
dan Proyeksi Tahun 2017
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%) Proyeksi 2017
Alumunium Florida 10.764 12.600 85,43 12.600
Lain-Lain* 32,768 30.534 107,32 34.640
Jumlah Produksi Produk
43.532 43.134 100,92 47.240
Samping
Pada tahun 2016 realisasi produksi produk samping sebesar 43.532 ton dengan
pencapaian 100,92% dari target RKAP 2016. Pencapaian ini terutama disebabkan
oleh produksi aluminium fluorida karena adanya gangguan operasional pabrik.
Perbandingan Realisasi Produksi Produk Bahan Kimia Dasar Tahun 2016 dengan Target 2016
dan Proyeksi Tahun 2017 (Ton)
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%) Proyeksi 2017
Amoniak 5.239.154 5.298.700 98,88 6.099.000
Asam Sulfat 1.160.531 1.170.000 99,19 1.170.000
Asam Fosfat 312.588 325.000 96,18 360.000
Jumlah Produksi Produk
6.712.273 6.793.700 98,80 7.629.000
Bahan Kimia Dasar
Pada tahun 2016 realisasi produksi produk bahan kimia dasar sebesar 6.712.272
ton dengan pencapaian 98,80% dari target RKAP 2016. Pencapaian ini terutama
disebabkan oleh penurunan produksi amoniak ini antara lain disebabkan oleh
adanya gangguan peralatan pada pabrik antara lain kompresor 103-J dan ID Fan
101-BJ2T di Pusri dan adanya unscheduled shutdown selama 49,15 hari di bulan
November – Desember 2016 yang merupakan kebijakan manajemen PKC untuk
menonaktifkan 1 unit pabrik untuk mengatasi penumpukan stok urea dan level
amoniak storage.
Penjualan
Perbandingan Realisasi Penjualan Pupuk Tahun 2016 dengan Target 2016 dan Proyeksi Tahun 2017
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%) Proyeksi 2017
Pupuk Urea 6.582.916 6.772.585 97,20 7.669.342
Pupuk Non Urea 5.512.396 5.902.937 93,38 5.842.593
Pada tahun 2016 realisasi penjualan pupuk sebesar 12.095.312 ton dengan
pencapaian 95,42% dari target RKAP 2016. Pencapaian ini antara lain disebabkan oleh
kurang optimalnya serapan pupuk PSO akibat adanya faktor iklim yang berdampak
pada pergeseran musim tanam dan musim kemarau yang lebih panjang, disamping
itu adanya faktor penurunan harga jual komoditi pupuk juga berdampak pada
capaian realisasi penjualan pupuk yang lebih rendah dari target. Proyeksi penjualan
pupuk untuk tahun 2016 sebesar 13.511.176 ton. Proyeksi tersebut berdasarkan
adanya tambahan produksi dari pabrik baru seperti Pusri IIB, balansitas atas stok
pupuk yang tersedia untuk dijual, dan mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian
No.60/Permentan/SR.310/12/2015 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi
Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2016.
Perbandingan Realisasi Penjualan Produk Samping Tahun 2016 dengan Target 2016
dan Proyeksi Tahun 2017 (Ton)
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%) Proyeksi 2017
Pada tahun 2016 realisasi penjualan produk samping sebesar 39.444 ton dengan
pencapaian 94,92% dari target RKAP 2016. Pencapaian ini terutama disebabkan
capaian ini diperngaruhi oleh ketersediaan produk yang dipengaruhi oleh
operasional. Proyeksi penjualan produk samping untuk tahun 2017 sebesar 43.180
ton. Proyeksi tersebut berdasarkan ketersediaan produk samping yang mayoritas
dihasilkan di PT Petrokimia Gresik.
Perbandingan Realisasi Penjualan Produk Bahan Kimia Dasar Tahun 2016 dengan Target 2016 dan
Proyeksi Tahun 2017 (Ton)
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%) Proyeksi 2017
Amoniak 1.005.774 969.750 103,71 928.840
Asam Sulfat 322.002 240.000 134,17 350.000
Pada tahun 2015, realisasi penjualan produk bahan kimia dasar sebesar 1.344.705
ton dengan pencapaian 108,25% dari target RKAP 2016. Pencapaian ini dipengaruhi
oleh ketersediaan produk dasar yang tidak digunakan sebagai bahan baku pupuk
dan adanya kebijakan manajemen yang tidak mengkonversi amoniak ke urea dengan
pertimbangan harga yang lebih menguntungkan. Proyeksi penjualan bahan kimia
dasar untuk tahun 2017 sebesar 1.373.840 ton. Proyeksi tersebut berdasarkan
tambahan atas produk amoniak yang berasal dari pabrik baru Pusri IIB.
Perbandingan Realisasi Penjualan Jasa Engineering, Procurement, and Construction Tahun 2016
dengan Target 2016 dan Proyeksi Tahun 2017 (Rp juta)
Pada tahun 2016, realisasi penjualan Jasa Engineering, Procurement, and Construction
dari PT Rekayasa Industri sebesar Rp7,50 triliun dengan pencapaian 88,27%
dari target RKAP 2016. Pencapaian ini dipengaruhi oleh pelaksanaan proyek-
proyek yang sedang dikerjakan dan yang baru diperoleh. Proyeksi penjualan Jasa
Engineering, Procurement, and Construction untuk tahun 2017 sebesar Rp4,60 triliun.
Proyeksi tersebut berdasarkan progres proyek yang sudah ada maupun rencana
perolehan proyek baru dimana manajemen lebih fokus dalam penyelesaian proyek
yang sedang berlangsung dan mengurangi rencana perolehan proyek baru dengan
menyesuaikan kemampuan operasional perusahaan.
Perbandingan Realisasi Penjualan Jasa & Perdagangan Pupuk Tahun 2016 dengan Target 2016 dan
Proyeksi Tahun 2017 (Rp juta)
Pada tahun 2016 realisasi penjualan Jasa & Perdagangan Pupuk yang berasal dari
PT Mega Eltra sebesar Rp748,49 miliar dengan pencapaian 68,78% dari target
RKAP 2016. Pencapaian ini terutama disebabkan kurang optimalnya perdagangan
akibat kendala kemampuan keuangan perusahaan untuk operasional perdagangan.
Proyeksi penjualan Jasa Distribusi & Perdagangan Pupuk tahun 2017 sebesar
Rp1,79 triliun. Proyeksi tersebut berdasarkan rencana penjualan produk yang
dilakukan perusahaan yang meliputi perdagangan pupuk dan non pupuk yang
meliputi cat, kimia agro, dan sebagainya.
KINERJA KEUANGAN
Perbandingan Realisasi Laporan Laba Rugi Tahun 2016 dengan Target RKAP 2016 dan Proyeksi Tahun
2017 (Rp juta)
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%)
Pada tahun 2016, realisasi Pendapatan sebesar Rp64,16 triliun, dengan pencapaian
sebesar 94,56% dari target RKAP 2016 sebesar Rp67,86 triliun. Pencapaian yang
lebih rendah ini disebabkan tidak tercapainya target volume penjualan akibat
pengaruh musim yang berdampak pada serapan pupuk PSO, disamping itu adanya
penurunan harga jual amoniak dan urea internasional juga mempengaruhi capaian
penjualan pupuk.
Pada tahun 2016 realisasi Beban Pokok Pendapatan sebesar Rp51,97 triliun,
dengan pencapaian sebesar 96,95% dari target RKAP 2016 sebesar Rp53,61
triliun. Pencapaian ini terutama disebabkan karena sejalan dengan relisasi volume
penjualan produk baik pupuk dan non pupuk pada tahun 2016.
Pada tahun 2016 realisasi Laba Usaha sebesar Rp7,52 triliun, dengan pencapaian
sebesar 100,32% dari target RKAP 2016 sebesar Rp7,50 triliun. Pencapaian ini
dipengaruhi oleh operasional perusahaan.
Pada tahun 2016, realisasi Laba Tahun Berjalan sebesar Rp3,53 triliun, dengan
pencapaian sebesar 102,50% dari target RKAP 2016 sebesar Rp3,44 triliun.
Pencapaian ini terutama disebabkan oleh adanya rugi selisih kurs yang lebih rendah
dari tahun lalu akibat volatilitas kurs yang relatif lebih stabil. Laba Komprehensif
Tahun Berjalan tahun 2016 sebesar Rp33,69 triliun atau 760,86% dibandingkan
dengan RKAP tahun 2016, akibat dipengaruhi oleh adanya revaluasi aset tetap
tanah.
Perbandingan Realisasi Posisi Keuangan Tahun 2016 dengan Target RKAP 2016
Serta Proyeksi Tahun 2017 (Rp juta)
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%)
Pada tahun 2016 realisasi Aset sebesar Rp127,10 triliun, dengan pencapaian
124,05% dari target RKAP 2016 sebesar Rp102,45 triliun. Pencapaian ini terutama
disebabkan oleh adanya revaluasi atas aset tetap tanah.
Pada tahun 2016 realisasi Liabilitas sebesar Rp66,19 triliun, dengan pencapaian
95,80% dari target RKAP 2016 sebesar Rp69,08 triliun. Pencapaian ini terutama
disebabkan oleh adanya peningkatan pinjaman jangka pendek yang diperlukan
untuk kebutuhan kredit modal kerja mengingat piutang subsidi yang masih belum
tertagih nilainya cukup besar dan kenaikan pinjaman jangka panjang yang
sebagian besar merupakan kredit investasi untuk proyek pengembangan.
Pada tahun 2016 realisasi Ekuitas sebesar Rp60,91 triliun, dengan pencapaian
182,55% dari target RKAP 2016 sebesar Rp33,36 triliun yang merupakan dampak
pendapatan komprehensif atas revaluasi aset tetap tanah.
Perbandingan Realisasi Struktur Modal Tahun 2016 dengan Target RKAP 2016
dan Proyeksi Tahun 2017 (Rp juta)
Realisasi 2016 Target RKAP 2016 Pencapaian (%)
Pada tahun 2016 porsi Aset yang dibiayai oleh Liabilitas sebesar 52,07%, dimana hal
ini berarti lebih tinggi dari target RKAP 2016 sebesar 95,80%. Sementara itu, porsi
aset yang dibiayai oleh Ekuitas sebesar 47,93%, dimana hal ini lebih tinggi dari target
RKAP 2016 sebesar 182,55%.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Sebagaimana telah diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham
(RUPS) Pupuk Indonesia mengenai pengesahan laporan keuangan per 31 Desember
2014, 2013 dan 2012, laba bersih Perusahaan dialokasikan untuk pembagian
dividen, pooling of fund, dana program kemitraan dan bina lingkungan, serta
cadangan umum.
Berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-108/MK.2/ 2016 tanggal 30 Juni 2016,
perihal Penetapan Jatuh Tempo Pembayaran Dividen PT Pupuk Indonesia (Persero)
Tahun Buku 2015, ditetapkan pembayaran dividen Perusahaan kepada Pemerintah
sebesar Rp.1.527.550.000.000,- yang dibayarkan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap
pertama pada tanggal 13 Juli 2016 sebesar Rp.381.887.500.000,-, tahap kedua
tanggal 12 Agustus 2016 sebesar Rp.572.831.250.000,-, dan tahap ketiga tanggal 14
September 2016 dengan nominal sebesar Rp.572.831.250.000,-.
Tanggal Pembayaran
Kontribusi Pupuk Indonesia Group dalam hal ini terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan bisnisnya. Adapun jumlah setoran Pajak tahun 2016 sebesar Rp3,15
triliun, menurun sebanyak 28,02% dibandingkan tahun 2015. Pembayaran Pajak
yang dilakukan Pupuk Indonesia Group selama dua tahun terakhir ditunjukkan
dalam tabel di bawah ini:
1. Pinjaman kepada PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang akan digunakan untuk
melunasi pinjaman bank,
2. Pinjaman kepada PT Pupuk Kalimantan yang akan digunakan untuk belanja
modal dan modal kerja operasional
3. Pinjaman kepada PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) yang akan digunakan
untuk pengembangan bisnis logistik dan niaga,
4. Pinjaman kepada PT Pupuk Indonesia Energi (PIE) entitas yang akan digunakan
untuk pengembangan usaha di bidang Energi.
Penawaran 30 Juni
1.699.000 - 1.699.000 711.000 632.000 158.000 198.000 1.699.000
Umum 2014 2014
Penawaran
Umum - - - - - - - - -
Lanjutan
Penawaran
Umum
Dengan Hak
- - - - - - - - -
Memesan
Efek Terlebih
Dahulu
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak yang berelasi ditunjukkan
dalam tabel di bawah ini:
PT Petronika
PT Petrocentral
Entitas yang berelasi dengan Pemerintah PT Pertamina (Persero) dan entitas anak
PT Perum Perhutani
PT Indonesia Eximbank
PT Iglas (Persero)
Bank Mandiri
PT Bank DKI
Bank BJB
PT Pertani (Persero)
PT Petrocentral
PT BRI Syariah
Syariah Mandiri
JO Rekind Worley - -
PT Petrocentral - -
Bank Mandiri - -
K3PG 26.320 -
Kewajaran Transaksi
Pupuk Indonesia dan Entitas Anak telah melakukan evaluasi terhadap hubungan
pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan konsolidasian telah disusun
menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor
jika orang tersebut: memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas
pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen
kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk. entitas anak. dan entitas anak berikutnya terkait dengan
entitas lain).
2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha. yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan
kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas
pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Pupuk Indonesia dan Entitas Anak menerapkan PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan
Pihak-Pihak Berelasi. Standar ini menyempurnakan panduan untuk pengungkapan
hubungan pihak-pihak berelasi. transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar
juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah
pihak berelasi. Sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil
manajemen kunci untuk masing-masing kategori.
Beberapa peraturan telah dikeluarkan atau diubah selama tahun 2015 oleh berbagai
badan regulasi yang mempengaruhi operasi Pupuk Indonesia secara signifikan.
Peraturan Menteri Tentang perubahan atas Peraturan Menteri Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk
Pertanian NO.103/ Pertanian No.122/PERMENTAN/sr.130/11/2013 sektor pertanian diperbesar sehingga
PERMENTAN/ tentang kebutuhan dan harga eceran tertinggi distribusi pupuk kepada petani oleh
SR.130/8/2014 pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun produsen semakin diperbesar.
anggaran 2014
Peraturan Keterangan
ISAK 30 (Revisi 2015) “Pungutan”
PSAK 15 (Revisi 2015) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
PSAK 25 (Revisi 2015) “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan”
Menurut catatan atas laporan keuangan auditan 2016, Pupuk Indonesia telah
melakukan penilaian atas kemampuan Perseroan untuk melanjutkan kelangsungan
usahanya dan berkeyakinan bahwa Pupuk Indonesia memilki sumber daya untuk
melanjutkan usaha di masa mendatang.
Sejalan dengan visi Pupuk Indonesia “Menjadi perusahaan agrokimia dan petrokimia
kelas dunia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan serta berkontribusi
terhadap ketahanan pangan nasional dan kebutuhan dunia”, maka disusun road
map pengembangan usaha Pupuk Indonesia ke depan adalah sebagai berikut:
Bidang Pemeliharaan
OVERSEAS
Bidang Pupuk Bidang Energi
Bidang Agrokimia
Bidang Pemeliharaan
Sejalan dengan visi Pupuk Indonesia, maka Pupuk Indonesia mulai melakukan
penjajakan untuk ekspansi internasional. Kajian dan penjajakan kerjasama mulai
dilakukan dengan negara-negara penghasil gas bumi dengan harga yang kompetitif di
daerah Afrika maupun Middle East.
Kondisi bisnis urea internasional menurun tajam dibandingkan tahun 2015. Hal
tersebut disebabkan oleh harga komoditas energi dunia yang cenderung rendah
selama tahun 2016. Harga komoditas hasil perkebunan juga cenderung rendah
sehingga pertanian dan perkebunan membatasi penggunaan pupuk. Walaupun
saat ini bisnis urea mengalami oversupply, namun beberapa negara tetap melakukan
pembangunan pabrik urea baru sehingga menambah pasokan dunia dan persaingan
semakin ketat. Kebijakan Pemerintah negara pengekspor urea seperti China maupun
pengimpor urea seperti India juga turut mempengaruh kondisi bisnis urea dunia.
Pupuk Indonesia akan melakukan penjajakan terobosan bisnis baru yang tidak terkait
dengan produk utama seperti produk petrokimia berupa methanol dan turunannya.
Sebagai langkah awal penjajakan terhadap bisnis petrokimia, pada akhir tahun 2016
PT Pupuk Indonesia mulai bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki teknologi
dan lisensi untuk membuat kajian bisnis petrokimia dan turunannya di daerah Bintuni,
Papua Barat.
Bisnis urea dan amoniak akan difokuskan untuk kebutuhan dalam negeri, sedangkan
pengembangan lainnya akan difokuskan kepada produk turunan amoniak-urea dan
gas bumi lainnya yang prospektif. Salah satunya pengembangan pupuk difokuskan
kepada produk NPK.
Selain dari bisnis baru dan bisnis inti, pengembangan bisnis pendukung di PT Pupuk
Indonesia (Persero) yaitu utilitas, logistik, perdagangan, pangan, dan aset akan
dikembangkan baik di internal PI Group maupun dengan pihak eksternal. Sinergi
antar anak perusahaan juga akan semakin ditingkatkan guna mendapatkan leveling
bisnis yang lebih kuat.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
223 Komitmen Terhadap 332 Penilaian Kinerja Dewan
Penerapan GCG Secara Komisaris tahun 2016
Berkelanjutan 342 Organ Penunjang Direksi
223 Kebijakan GCG 342 • Sekretaris Perusahaan
225 Penanggungjawab 350 • Satuan Pengawas Intern
Implementasi GCG
361 Audit Eksternal
229 Kinerja Penerapan GCG
PI Grup 365 Manajemen Risiko
Kebijakan GCG
Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of CG)
PI telah memiliki Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang telah ditetapkan sejak
tanggal 5 November 2012 dan ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur
Utama PI. Aspek yang diatur dalam Code of Conduct antara lain: Visi dan Misi
Perusahaan, Komitmen Perusahaan, serta Etika Bisnis Perusahaan. Di dalam
Pedoman ini juga dijabarkan Nilai-Nilai Perusahaan, Standar Etika, Etos Kerja,
Perilaku Jajaran Perusahaan, dan Perilaku Korporasi. Bahasan lebih lengkap tentang
Pedoman Perilaku diuraikan di bagian terpisah di dalam Laporan Tahunan ini. Saat
ini pedoman tersebut dalam tahap revisi (pemukhtahiran) untuk menyesuaikan
dengan kondisi terkini dan mengikuti perkembangan perusahaan.
Pedoman Kerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) ditetapkan pada
tanggal 05 November 2012 dan telah ditandatangani oleh seluruh jajaran Dewan
Komisaris dan Direksi PI. Pedoman ini merupakan panduan bagi Dewan Komisaris
dan Direksi dalam menjalankan fungsi dan peran jabatannya sebagai pengemban
amanah Perusahaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pedoman ini terdiri dari prinsip-prinsip umum, struktur organisasi Perusahaan,
Direksi, Dewan Komisaris, Manajemen Holding, serta Penggunaan Waktu, Sarana
dan Fasilitas. Saat ini pedoman tersebut dalam tahap revisi (pemukhtahiran) untuk
menyesuaikan dengan kondisi terkini dan mengikuti perkembangan perusahaan.
Agar aktifitas Perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka pelaksanaan GCG
mengikuti pola, sistem, hubungan dan proses sebagaimana terlihat dalam gambar
diatas. Pola mekanisme tersebut juga digunakan untuk memastikan efektivitas
proses implementasi GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur
GCG. Melalui mekanisme tersebut, diharapkan pemberian nilai tambah kepada
pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang dapat dicapai.
Laporan penerapan GCG disusun oleh Kompartemen Tata Kelola, Risiko dan
Kepatuhan untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS
melalui Laporan Pelaksanaan Penerapan GCG, Laporan Manajemen dan Laporan
Tahunan Perusahaan.
Selain itu penerapan Tata Kelola Perusahaan juga dilakukan melalui pengenalan
dan penerapan nilai- nilai budaya Perseroan kepada pengurus dan seluruh
karyawan. Pelaksanaan nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjadi budaya bagi
pengurus dan seluruh karyawan dalam setiap tindakan dan perbuatannya dalam
melaksanakan tugas. Pupuk Indonesia telah melakukan pergeeran implementasi
GCG dari Shareholder Concept menuju Stakeholder Concept
Implementasi
1. Pupuk Indonesia mengembangkan kepedulian terhadap tanggung jawab sosial
2. Menghindari penyalahgunaan kekuasaan
3. Mengembangkan profesionalisme dan budaya etis
4. Mengembangkan lingkungan bisnis yang sehat
2. Prinsip Akuntabiltas
a. Untuk menghindari Agency Problem karena adanya perbedaan kepentingan
Pemegang Saham dan Direksi.
b. Kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab masing-
masing antara Pemegang Saham Dewan Komisaris dan Direksi.
c. Implementasi yang terkait dengan prinsip ini antara lain:
• Kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab dalam
Anggaran Dasar korporasi dan Statement of Corporate Intent
• Pembentukan Komite Audit
• Praktek audit internal yang efektif
• Pengangkatan Komisaris Independen
Implementasi
1. Mengembangkan Komite Audit, pengawasan implementasi GCG dan
Pengendalian Resiko untuk meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris
2. Mengembangkan peran dan fungsi Internal Audit sebagai mitra bisnis
strategis.
3. Mengembangkan sistem pengukuran kinerja melalui sistem akuntansi dan
manajemen informasi yang wajar
4. Menegakkan aturan dengan menerapkan “stick and carrot system” serta
menerapkan mekanisme pelaporan pelanggaran
5. Mengembangkan manajemen kontrak dan penanganan perselisihan
6. Penggunaan jasa akuntan publik yang profesional
3. Prinsip Kewajaran
a. Adanya Jaminan bahwa asset perusahaan akan dikelola secara prudent.
b. Perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham secara fair
Implementasi
1. Kembangkan peraturan perusahaan untuk melindungi kepentingan
pemegang saham minoritas
2. Kembangkan kebijakan perusahaan untuk menghindari tindakan
penyimpangan orang dalam, self dealing dan benturan kepentingan
3. Mengembangkan pedoman perusahaan yang mengatur mengenai hak,
kewajiban dan tanggung jawab dari BOD, BOC dan komite-komite.
4. Mengembangkan sistem keterbukaan terhadap informasi yang material dan
relevan
4. Prinsip Transparan
a. Efisiensi pasar dipengaruhi oleh pengungkapan informasi yang terkait
dengan kinerja Pupuk Indonesia secara akurat, tepat waktu, jelas, konsisten,
dan comparable.
b. Menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim digunakan dan diterima
secara luas.
c. Mempublikasikan info keuangan dan info lain yang material yang berdampak
signifikan pada kinerja korporasi secara akurat dan tepat waktu (No Surprise
Policy)
d. Investor harus dapat mengakses informasi penting Pupuk Indonesia secara
mudah pada saat dibutuhkan.
e. Prinsip ini memungkinkan dihindarkannya benturan kepentingan (conflict of
interest).
Implementasi
1. Mengembangkan sistem akuntansi berdasarkan standar akuntansi dan
praktek-praktek yang lazim untuk menjamin kualitas laporan keuangan dan
keterbukaan
2. Mengembangkan teknologi informasi dan MIS untuk menjamin pengukuran
kinerja dan proses pengambilan keputusan yang efektif oleh BOD dan manajemen
3. Mengembangkan pengendalian resiko perusahaan untuk menjamin
teridentifikasinya semua resiko yang signifikan serta cara pengukurannya,
sehingga resiko tersebut terkendali pada level toleransi yang telah ditetapkan
Penilaian atas implementasi GCG terdiri dari 6 (enam) aspek diantaranya: Komitmen
Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan,
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas,
Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi serta Aspek Lainnya. Dari ke 6
(enam) aspek pokok tersebut, hasil self assessment yang diperoleh PI pada tahun 2016
adalah 87,94 dengan kategori Sangat Baik. Adapun hasil penilaian selengkapnya
sebagai berikut:
Keterangan:
Nilai diatas 85 = Sangat Baik
75 < Nilai ≤ 85 = Baik
60 < Nilai ≤ 75 = Cukup Baik
50 < Nilai ≤ 60 = Kurang Baik
Nilai ≤ 50 = Tidak Baik
tindak lanjut dari rekomendasi SPI pada tahun yang bersangkutan dan auditor
eksternal.
27. Perusahaan agar meningkatkan kmitmen Direksi dalam menindaklanjuti
rekmendasi/temuan audit SPI dan eksternal auditor.
28. Perusahaan agar Pengukruan Kepuasan pemasok.
29. Perusahaan agar kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban Perusahaan
kepada kreditur.
30. Perusahaan agar mampu memenuhi harapan pemegang Shaam melalui
pencapaian target-target yang telah disepakati.
31. Perusahaan agar melaksanakan sosialisasi kebijakan tentang mekanisme
untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi bagi Direksi dan pejabat
structural Perusahaan.
32. Perusahaan agar melakukan pencatatan dalam Daftar Khusus terkait
penyampaian laporan kepemilikan saham pada Perusahaan dan Perusahaan
lainnya kepada Perusahaan (Sekretaris Perusahaan).
33. Direksi agar menyampaikan laporan manajemen triwulanan dan tahunan
serta laporan tahunan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sebelum
disampaikan kepada Pemegang Saham.
34. Perusahaan agar menyampaikan laporan manajemen (triwulanan dan
tahunan) dan laporan tahunan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
tepat waktu, yakni sebelum batas waktu penyampaian kepada Pemegang
Saham/Pemilik Modal.
35. Perusahaan agar menaympaikan laporan manajemen tepat waktu (triwulanan
1 bulan setelah triwulanan ybs dan laporan manajemen tahunan 2 bulan
setelah berakhirnya tahun buku) kepada Pemegang Saham; dan penyampaian
laporan tahunan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) bulan setelah
tahun buku berakhir.
36. Pedoman/Tata Tertib Rapat Direksi agar memuat Etika Rapat, Tata Penyusunan
Risalah Rapat, Pelaksanaan Evaluasi Tindak Lanjut hasil rapat sebelumnya, serta
pembahasan/telaah atas arahan/usulan dan/atau tindak lanjut pelaksanaan atas
keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas terkait dengan usulan Direksi.
37. Perusahaan agar meningkatkan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam
Rapat dengan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
38. Perusahaan agar mengingatkan tingakt kehadiran anggota Direksi dalam
Rapat dengan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
39. Perusahaan agar menyesuaikan jumlah personil yang ditugaskan di SPI sesuai
dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas SPI.
40. SPI agar menyusun pedoman audit, mekanisme kerja dan supervise di dalam
organisasi SPI, dan penilaian program jaminan dan peningkatan kualitas.
41. Perusahaan agar meningkatkan penerapan dan perbaikan kegiatan
operasional unit kerja berdasarkan rekomendasi yang disampaikan oleh SPI.
Dari seluruh Rekomendasi diatas, yang telah dilakukan pada tahun 2016 oleh
perseroan adalah :
Pemegang Saham agar menetapkan Pemegang Saham telah memberikan penilaian Kinerja Selesai
pedoman dan mekanisme penilaian Direksi kolegial berdasarkan laporan kinerja Direksi dan
kinerja Direksi secara individu dan mempertimbangkan tanggapan Dewan Komisaris atas kinerja
menerapkannya dalam penilaian Direksi Direksi, namun belum secara individual
Pemegang Saham agar melengkapi Telah terdapat Pedoman untuk Penyusunan Laporan Tahunan Selesai
pedoman penyusunan Laporan Tugas dan laporan tugas pengawasan Dekom yang ditetapkan oleh
Pengawasan Dekom dengan format Pemegang Saham, sesuai dengan Anggadar Dasar Perseroan.
dan muatan laporan yang harus Selain itu pendokumentasian penilaian atas laporan tugas
dipenuhi dan mendokumentasikan pengawasan Dekom tertuang di dalam Risalah RUPS Kinerja 2016
penilaian/evaluasi laporan Tugas
Pengawasan Dekom
Pemegang Saham agar segera Pemegang Saham sedang melakukan pembahasan/pengkajian Selesai
mengesahkan rancangan RJPP 2013-2017 terhadap rancangan RJPP PI yang baru untuk periode 2017-2021
Pemegang Saham agar meminta Pemegang Saham telah meminta pelaksanaan RUPS dan Selesai
pelaksanaan RUPS dan mengesahkan mengesahkan RKAP 2016 secara tepat waktu yaitu paling lambat
RKAP secara tepat waktu yaitu pada 31 Desember sebelum tahun RKAP berjalan
sebelum tahun anggaran berjalan
Dewan Komisaris agar menetapkan Dewan Komisaris sudah menetapkan Keputusan mengenai Selesai
pembagian tugas diantara anggota pembagian tugas masing-masing anggota Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris yang mencakup Namun mengingat kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh
seluruh bidang tugas Direksi kinerja anak perusahaan, maka Dewan Komisaris melakukan
pembagian tugas Dewan Komisaris berdasarkan anak
perusahaan. Kebijakan Dewan Komisaris mengenai Pengawasan
terhadap Pengelolaan Anak Perusahaan tertuang di dalam SK No:
05/Kep.Kom/V/2016 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Dewan Komisaris agar melaksanakan Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan dan Selesai
pengawasan dan memberikan saran/ memberikan saran/arahan terhadap aspek pengelolaan
arahan terhadap aspek pengelolaan perusahaan oleh Direksi sebagaimana diatur dalam SK-16/S.
perusahaan oleh Direksi sebagaimana MBU/2012, termasuk terkait dengan sistem Teknologi Informasi.
diatur dalam SK-16/S.MBU/2012, Adapun mekanisme pemberian saran/arahan melalui: surat resmi
termasuk terkait dengan sistem Dewan Komisaris yang disampaikan ke Direksi, Rapat Gabungan
Teknologi Informasi Direksi & Dekom, dan juga bisa dilakukan langsung melalui
kunjungan lapangan
Direksi agar menyampaikan rancangan Direksi telah menyampaikan rancangan RJPP 2017-2021 kepada Selesai
RJPP kepada RUPS dan/atau Dewan RUPS dan/atau Dewan Komisaris secara tepat waktu sesuai
Komisaris tepat waktu sesuai ketentuan
ketentuan
Direksi agar menyampaikan Direksi telah menyampaikan rancangan RKAP kepada Dewan Selesai
rancangan RKAP kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh arahan/tanggapan Dewan
Komisaris untuk memperoleh arahan/ Komisaris sebelum menyampaikan kepada RUPS secara tepat
tanggapan Dewan Komisaris sebelum waktu sesuai ketentuan
menyampaikan kepada RUPS dengan
tepat waktu sesuai ketentuan
Direksi agar menetapkan mekanisme/ Direksi telah memiliki mekanisme dalam merespon isu eksternal Selesai
kebijakan yang jelas dalam merespon yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yaitu melalui
isu eksternal yang berpengaruh rapat internal Direksi dan rapat kordinasi Direksi dengan
terhadap kinerja perusahaan struktural di bawahnya. Contoh dilaksanakan rapat koordinasi
antara GM inbang, Direktur inbang untuk membahas proyek
IPP (independent power producer) yang merupakan cikal bakal
terbentuknya PT PI Energi
Direksi agar melakukan sosialisasi dan Pada awal bulan Januari 2017, Direksi telah melakukan sosialisasi Selesai
memberikan pemahaman atas RKAP dan memberikan pemahaman atas RKAP, RJPP, dan blue print PI
tahunan dan RJPP yang telah disahkan kepada seluruh karyawan
kepada seluruh karyawan
Perusahaan agar segera mengisi Perusahaan telah melakukan proses seleksi (Interview user dan Dalam
jabatan kosong pada setiap level asesmen potensi) Untuk pengisian jabatan kosong pada setiap Proses
organisasi dan melakukan proses level jabatan yang ada
penempatannya secara objektif dan
transparan
Direksi agar menyampaikan kepada Rencana Promosi dan Mutasi untuk Jabatan Grade 1 dibahas Dalam
Dewan Komisaris untuk setiap dalam rapat Komite SDM Utama kemudian Rencana promosi dan Proses
rencana/usulan promosi & mutasi satu mutasi satu level jabatan di bawah Direksi dibahas secara intens
level jabatan di bawah Direksi dalam Rapat Direksi dan disampaikan kepada Dewan Komisaris
untuk kesempatan pemberian arahan terhadap rencana promosi
dan mutasi tersebut.
Direksi agar menetapkan tata Tata waktu/ketentuan batas waktu untuk menetapkan suatu Selesai
waktu/ketentuan batas waktu untuk keputusan dan mengkomunikasikan keputusan Direksi kepada
menetapkan suatu keputusan dan Pejabat di bawahnya termuat dalam Pedoman Dewan Komisaris
mengkomunikasikan keputusan dan Direksi ("Board Manual") halaman 17 (F. Rapat Direksi dan
tersebut kepada Pejabat di bawahnya Mekanisme Pengambilan Keputusan) & Code of Corporate
sesuai ketentuan Governance ("CoCG") halaman 24 (3.6. Pengambilan Keputusan
dalam Rapat)
Direksi agar menetapkan target kinerja Perusahaan telah memiliki standar penilaian kinerja berupa: Selesai
unit kerja sebagai penjabaran dari Penilaian Soft Competency 360 Derajat dan Penilaian Kinerja
RKAP, dan memantau capaian kontrak Individu (KPI). Indikator kinerja untuk setiap jabatan dalam
kinerja setiap struktur jabatan struktur organisasi sesuai dengan ruang lingkup tugas dan peran
unit dan jabatan (struktural) dalam organisasi.
Seluruh Hasil Rekomendasi Hasil Asesmen GCG Tahun 2015 telah dilaksanakan
pada tahun 2016.
Eksternal Eksternal
Self Assessment Self Assessment
Perusahaan Assessment Assessment
(Holding Group) (Holding Group)
(BPKP) BPKP
2013 Kategori 2014 Kategori 2015 Kategori 2016 Kategori
Sangat
PT Pupuk Indonesia (Persero) 76.47 Baik 80,54 Baik 83.61 Baik 87,94
Baik
Sangat Sangat
PT Petrokimia Gresik 80.71 Baik 82,67 Baik 91.86 92,03
Baik Baik
Sangat Sangat Sangat
PT Pupuk Kaltim 83.15 Baik 92.45 92.61 92,94
baik Baik Baik
Sangat Sangat Sangat Sangat
PT Pupuk Kujang 90.36 92.43 90.50 90,74
Baik baik Baik Baik
Sangat Sangat
PT Pupuk Sriwidjaja 84.04 Baik 88,74 83.06 Baik 85,84
baik Baik
Cukup Sangat
PT Pupuk Iskandar Muda 71.40 76,27 Baik 82.74 Baik 85,71
Baik Baik
PT Rekayasa Industri 78.20 Baik 81,48 Baik 79,27 Baik 79,47 Baik
Satuan Pengawas
Komite Audit
Internal
: garis koordinasi
: garis komando
Pemegang Saham
Pupuk Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kepemilikan
saham seluruhnya dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dalam
hal ini diwakili oleh Pemerintah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri
Keuangan pada Perusahaan Persero (Persero), Perusahaan Umum (PERUM) dan
Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara,
dan Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara beserta
Lembaran Negara Republik Indonesia; Kuasa Pemegang Saham Perusahaan adalah
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut
mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait
dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan
memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian
tugas dan wewenang pengurusan di antara Direksi dan lain-lain.
Mengacu kepada Anggaran Dasar Pupuk Indonesia, terdapat dua jenis RUPS, yaitu:
• RUPS Tahunan (RUPST).
Diselenggarakan setiap tahun, selambat-lambatnya pada bulan Juni setelah tutup
buku Perusahaan. Dalam RUPS Tahunan dibahas laporan Direksi mengenai
perhitungan tahunan, Laporan Tahunan tentang keadaan dan jalannya
Perusahaan, rencana penggunaan laba dan besarnya dividen yang dibayarkan,
permintaan penunjukkan Akuntan Publik serta hal lainnya demi kepentingan
Perusahaan.
Setelah periode tahun buku 2016, Pupuk Indonesia telah menyelenggarakan RUPS
sebagai berikut:
Arahan RUPS
Pemegang Saham memiliki peran yang besar dalam RUPS khususnya untuk
mendorong Perusahaan agar lebih maju. Peran Pemegang Saham diantaranya
memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi beserta jajaranya didalam
RUPS terkait pengelolaan Perusahaan kedepan. Arahan Pemegang Saham selama
tahun 2016 adalah sebagai berikut:
No Arahan
RKAP yang disahkan ini merupakan pedoman bagi Direksi dalam menjalankan kegiatan usaha tahun 2016,
dan Dewan Komisaris diminta untuk melakukan evaluasi dan pengawasan atas pelaksanaan RKAP dengan
1
selalu berpegang pada prinsip disiplin anggaran dan melaporkannya secara berkala kepada Pemegang
Saham
Buku RKAP, RKA PKBL, tanggapan tertulis Dewan Komisaris, Key Performance Indicators (KPI) yang tertuang
2 dalam Kontrak Manajemen dan KPI Dewan Komisaris merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah
RUPS ini
No Arahan
Penetapan target RKAP 2016 didasarkan atas realisasi/capaian dalam prognosa tahun 2015. Dalam hal setelah
3 terbitnya laporan tahun buku 2015 (audited) terdapat deviasi yang material (± lebih dari 10%) antara nilai audited
dan prognosa, maka RKAP 2016 dan Kontrak Manajemen tahun 2016 dapat diminta untuk direvisi
RKAP 2016 harus selaras dengan target dalam RJPP. Oleh karenanya apabila RJPP yang ada saat ini dinilai
4 sudah tidak relevan (deviasi salah satu dari total aset, pendapatan, atau laba yang material ± 20%), maka agar
dilakukan adjustment RJPP
Sebagai tindak lanjut Kontrak Manajemen yang di dalamnya terdapat Key Performance Indicators (KPI) dan
5
telah disepakati, agar disusun KPI secara berjenjang untuk setiap level manajemen dan anak perusahaan
Direksi diminta agar mengupayakan sinergi antara BUMN dengan mengacu pada Instruksi Menteri
BUMN nomor: KEP-109/MBU/2002 Tentang Sinergi Antar BUMN dan Peraturan Menteri BUMN nomor:
6
PER-15/MBU/2012 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN, dengan
pelaksanaannya tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang balk
Direksi diminta memperhatikan Road Map BUMN di bidang Ketahanan Pangan sebagai acuan kebijakan
7
pengembangan perusahaan dalam meningkatkan kontribusi perusahaan di sektor Ketahanan Pangan
Direksi diminta menindaklanjuti dan menyelesaikan temuan-temuan dan rekomendasi BPK tahun-tahun
8
sebelumnya
Direksi agar menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Alcuntan
9
Publik selambat-lambatnya pada alchir bulan Februari 2016
Dalam rangka menindaklanjuti peraturan Menteri BUMN Nomor: PER- 18/MBU/2014 tanggal 16 Oktober
2014 tentang penyampaian Data, Laporan, Dokumen BUMN secara elektronik (e-reporting), maka untuk
10 mendukung pelaksanaan tugas dan meningkatkan kualitas pengawasan serta pernbinaan BUMN, Direksi
agar melakukan monitoring dan updating data pada 5 (lima) portal BUMN, yakni Portal Financial Information
System, Portal Aset, Portal SDM, Portal PKBL, dan Portal Publik
Direksi agar melakukan penetrasi pasar dalam rangka meningkatkan pangsa pasar komersil khususnya di
dalam negeri dengan menjajagi penjualan langsung pada sektor perkebunan balk kepada BUMN Perkebunan
11
maupun kepada perusahaan perkebunan swasta. Untuk itu, Direksi agar terus melakukan efisiensi dan
perbaikan proses bisnis guna memperbaiki struktur harga pokok pupuk sehingga lebih kompetitif
Direksi agar melakukan review secara berkala atas kondisi seluruh peralatan produksi dan melakukan
12 prefentive maintenance secara terencana, tepat waktu dan terukur untuk meminimalisasi terjadinya down
time yang terjadi di luar rencana guna menjaga kehandalan dan kelancaran proses produksi
Mengingat pentingnya investasi pengembangan dan/atau revitalisasi bagi peningkatan kinerja dan
keberlangsungan perusahaan ke depan, Direksi agar mengawal penyelesaian proyek-proyek yang telah
13
direncanakan agar dapat diselesaikan secara tepat waktu, tepat spesifikasi dan tepat kualitas serta
menghindari terjadinya cost overrun
Direksi agar tetap fokus pada core business dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan
14 operasional. Adapun investasi pengembangan perusahaan, agar diarahkan pada pengembangan produk hilir
yang sejalan dengan core business perusahaan
Direksi agar melakukan benchmarking dengan perusahaan lain dalam industri sejenis di dalam maupun luar
15 negeri, untuk mengetahui posisi perusahaan dalam industri tersebut, sebagai acuan dalam peningkatan
kinerja dan daya saing perusahaan
Direksi agar berupaya meningkatkan penagihan dan pencairan piutang baik di induk maupun anak
perusahaan dalam rangka meningkatkan likuiditas serta mengurangi jumlah pinjaman modal kerja dan biaya
16
bunga. Direksi juga diminta mengevaluasi kondisi masing-masing piutang guna menekan terjadinya piutang
bermasalah
No Arahan
Dalam rangka optimalisasi aset idle perusahaan, Direksi agar terlebih dahulu mengkaji secara menyeluruh
dan detil untuk menentukan bentuk optimalisasi/kerjasama yang tepat, balk dengan menggunakan jasa
17
konsultan independen maupun kajian internal untuk mengoptimalkan benefit bagi perusahaan dan
menghindari timbulnya masalah di kemudian hari
Direksi ditninta untuk membantu restrukturisasi/penyehatan PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani
18 (Persero) dengan menyusun action plan dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka
meningkatkan kinerja kedua perusahaan dimaksud
No Arahan
Direksi diminta untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan secara tuntas terhadap temuan, catatan dan
saran Auditor pada tahun buku 2015 termasuk tahun-tahun sebelumnya yang belum selesai ditindaklanjuti.
1
Progres tindak lanjut atas temuan tersebut agar dibahas bersama Dewan Komisaris dan disampaikan
kepada Menteri BUMN secara berkala
Direksi dan Dewan Komisaris diminta untuk tetap mematuhi clan melaksanakan ketentuan, prosedur
2 hukum, dan Anggaran Dasar Perusahaan dan manajemen risiko secara sungguh-sungguh dalam setiap
kegiatan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Direksi perlu segera melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat segera menangani permasalahan
persediaan pupuk mengingat nilai persediaan pupuk yang cukup besar dan dalam rangka pemenuhan
3 kebutuhan modal kerja perusahaan serta mengingat bahwa stok pupuk tersebut juga memiliki risiko
yang cukup besar baik kerusakan, susut atau hilang sehingga memerlukan upaya dan biaya ekstra dalam
menanganinya
Direksi diminta untuk menerapkan manajemen piutang secara lebih balk dan upaya-upaya penagihan yang
lebih intensif untuk meningkatkan kemampuan cash flow perusahaan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
4 modal kerja, perusahaan harus menambah pinjaman jangka pendek yang berakibat pada meningkatnya cost
of fund. Sementara, di sisi lain terdapat pembebanan provisi penurunan nilai dan kerugian piutang tidak
tertagih yang cukup besar dan masih ada kemungkinan tetjadi hal yang sama di tahun 2016
Direksi diminta melakukan efisiensi guna menahan laju HPP dan biaya usaha serta menjaga kehandalan
pabrik dan fasilitas lainnya agar kontinuitas produksi dan pemasaran tidak terganggu dalam rangka
5
menghadapi penurunan harga urea dan kondisi harga gas yang relatif tinggi, maka untuk mempertahankan
daya saing tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh oleh manajemen selain menahan laju HPP
Direksi diminta untuk melakukan upaya peningkatan kinerja anak perusahaan secara optimal untuk
beberapa anak perusahaan seperti PT Rekayasa Industri, PT Mega Eltra dan PT PI Pangan yang bahkan
6
mengalami rugi, dengan mengatasi akar permasalahan yang menjadi penyebab utama kerugian Kinerja anak
perusahaan tersebut
Direksi diminta meningkatkan penjualan di luar PSO dalam rangka mengantisipasi kemungkinan perubahan
kebijakan tentang subsidi pupuk, khususnya pasar komersial dalam negeri dengan mengoptimalkan
pemasaran ke sektor perkebunan, kehutanan dan perikanan yang selama ini belum digarap dengan
7
maksimal, antara lain melalui pemanfaatan sinergi antar BUMN. Disamping itu, untuk meningkatkan
pendapatan perusahaan perlu segera dilakukan pengembangan produk-produk turunan/diversifikasi yang
memiliki nilai tambah tinggi
No Arahan
Direksi agar segera mengimplementasikan penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi
8
antara PT PI dan anak perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis perusahaan
Direksi agar menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
9
Publik paling lambat akhir Februari 2017
Direksi diminta untuk lebih mengintensifkan pengawasan dan pembinaan terhadap distributor untuk
mengamankan ketersediaan pupuk khususnya pupuk bersubsidi, terkait dengan masih adanya temuan
10
auditor terkait dengan kinerja dan kecukupan stok distributor yang berpotensi menimbulkan permasalahan
tidak terpenuhinya kebutuhan pupuk di wilayah kerja distributor dimaksud
Direksi agar melakukan review alas rencana investasi pengembangan perusahaan dan revitalisasi terkait
11 dengan ketersediaan gas dan harga gas yang relatif tinggi serta pertimbangan supply dan demand baik
dalam negeri maupun internasional
Direksi dengan Pengawasan Dewan Komisaris diminta terus meningkatkan compliance pemenuhan portal
Financial Information System (FIS) portal aset, portal SDM, portal PKBL, dan portal Publik. Sehubungan
12 peningkatan kualitas pengawasan dan pembinaan Perseroan kami minta agar pemutakhiran data, ketepatan
dan kelengkapan pengisian portal tersebut menjadi perhatian utama Dewan Komisaris, Direksi, dan
Manajemen
Laporan Keuangan, Laporan Pelaksanaan PKBL, Laporan Evaluasi Kinerja, Laporan Kepatuhan Terhadap
Perundang-undangan dan Pengendalian Internal, Laporan Penilaian Key Performance Indicators (KPI) yang
telah diaudit oleh LAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, dan Risalah Rapat Pembahasan Laporan
13
Pertanggungjawaban Program Kemitraan dan Bina Lingkurtgan Tahun 2015 PT Pupuk Indonesia (Persero)
serta tanggapan dan saran Dewan Komisaris sesuai Surat Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Petsero)
Nomor : 21/Kom-V/2016 tanggal 10 Mei 2016 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah rapat ini
Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses
yang transparan. Pengangkatan Dewan Komisaris diatur dalam ketentuan Anggaran
Dasar, Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroran Terbatas,
Undang- undang No.19 tahun 2003 tentang BUMN, Peraturan Menteri BUMN
Nomor PER-02/MBU/02/2015 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan
dan Pemberhentian Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik
Negara dan berdasarkan pada prinsip-prinsip profesionalisme dan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Anggota Dewan Komisaris
Pupuk Indonesia wajib memenuhi persyaratan, kemampuan dan kepatutan
sebagai mana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Persyaratan kemampuan
mencakup memahami masalah manajemen yang berkaitan dengan fungsi salah satu
manajemen, mempunyai pengetahuan yang memadai dibidang usaha Perusahaan,
serta memiliki waktu yang cukup dalam menjalankan tugas. Pengangkatan Anggota
Dewan Komisaris mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal pelantikan atau
tanggal yang ditetapkan dalam Keputusan RUPS. Calon Anggota Dewan Komisaris
terpilih menandatangani surat pernyataan/pakta integritas yang berisi kesanggupan
a. Warga Negara Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan
pengkhianatan kepada negara;
Calon anggota Dewan Komisaris wajib lulus fit & proper test dan memperoleh
persetujuan dari Pemegang Saham sebelum diangkat menjadi Dewan Komisaris
Pupuk Indonesia untuk menjalankan tugas dan fungsi dalam jabatannya. Semua
anggota Dewan Komisaris Pupuk Indonesia dipandang telah memenuhi persyaratan
formal, memiliki pengalaman, keahlian, integritas, kompetensi, reputasi serta
keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Status Uji Kemampuan dan Kepatutan Dewan Komisaris yang Menjabat Pada Tahun 2016
Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec Pass Kementerian BUMN Ministry of SOE
Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, MS Pass Kementerian BUMN Ministry of SOE
Yanuar Rizky, SE. Ak, MH. Pass Kementerian BUMN Ministry of SOE
Seluruh anggota Dewan Komisaris Pupuk Indonesia telah dinyatakan lulus Uji
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) serta dinyatakan lulus oleh Pemegang
Saham sesuai dengan peraturan Menteri Badan usaha Milik Negara Nomor PER-02/
MBU/02/2015.
KEPUTUSAN RUPS
Hal tersebut dilakukan agar masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat lebih
mendalam mengetahui kinerja dari masing-masing anak perusahaan yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) secara
konsolidasi
2. Pengawasan
Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan dengan cara:
1. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi tentang suatu
permasalahan di Perusahaan.
2. Memberikan tanggapan atas laporan berkala dari Direksi.
3. Menugaskan Komite Audit dan Komite GCG & Pemantau Manajemen Risiko
untuk melakukan tugas-tugas pengawasan.
Seluruh Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) baik yang baru menjabat
atau pun yang sebelumnya sudah menjabat mengikuti program pengenalan
Dewan Komisaris. Program pengenalan perusahaan dilakukan dilakukan melalui
penyampaian paparan terkait perusahaan dan juga kunjungan kepada seluruh anak
perusahaan.
Selain itu, untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, selama tahun 2016 anggota
Dewan Komisaris mengadakan kunjungan kerja ke Anak Perusahaan sebagai salah
satu bentuk progam peningkatan kompetensi sekaligus untuk mengetahui kendala
dalam proses bisnis dan operasi Perusahaan.
Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang
dalam Notulen Rapat dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat
berikutnya. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris Pupuk Indonesia telah memberikan
berbagai rekomendasi yang perlu menjadi perhatian Direksi antara lain:
10) Surat Nomor: 21/KOM-V/2016 tanggal 10 Mei 2016 tentang Tanggapan dan
Saran Dewan Komisaris atas Kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) Tahun Buku
2015 (Audited)
11) Surat Nomor: 23/KOM-V/2016 tanggal 27 Mei 2016 tentang Usulan Penetapan
Kantor Akuntan Publik dalam rangka Audit Laporan Keuangan Konsolidasian
Tahun Buku 2016
12) Surat Nomor: 24/KOM-V/2016 tanggal 27 Mei 2016 tentang Tanggapan dan
Saran Dewan Komisaris atas Kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) s.d. bulan
April Tahun 2016
13) Surat Nomor: 26/KOM-VI/2016 tanggal 10 Juni 2016 tentang Usulan
Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) Tahun
2016 dan Usulan Penetapan Tantiem Kinerja Usaha Tahun Buku 2015
14) Surat Nomor: 29/KOM-VI/2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang Tanggapan dan
Saran Dewan Komisaris atas Kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) s.d. bulan
Mei Tahun 2016
15) Surat Nomor: 30/KOM-VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 tentang Jawaban Dewan
Komisaris atas Usulan Direksi tentang Penerimaan Fasilitas Perbankan Jangka
Menengah
16) Surat Nomor: 32/KOM-VIII/2016 tanggal 1 Agustus 2016 tentang Tanggapan
dan Saran Dewan Komisaris atas Kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) s.d.
Semester I Tahun 2016
17) Surat Nomor: 33/KOM-VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016 tentang Jawaban
Dewan Komisaris atas Usulan Direksi tentang Permohonan Rekomendasi
Tertulis Pembangunan Gedung PI
18) Surat Nomor: 34/KOM-VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016 tentang Laporan
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) s.d.
Semester I Tahun 2016
19) Surat Nomor: 35/KOM-VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016 tentang Jawaban
Dewan Komisaris atas Usulan Direksi tentang Permohonan Tanggapan dan
Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi Tahun
2016 PT Pupuk Indonesia (Persero)
20) Surat Nomor: 37/KOM-VIII/2016 tanggal 30 Agustus 2016 tentang Jawaban
Dewan Komisaris atas Usulan Direksi tentang Permohonan Tanggapan dan
Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi Tahun
2016 PT Pupuk Indonesia (Persero)
21) Surat Nomor: 38/KOM-IX/2016 tanggal 15 September 2016 tentang Tanggapan
dan Saran Dewan Komisaris atas Kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) s.d.
bulan Juli Tahun 2016
22) Surat Nomor: 39/KOM-IX/2016 tanggal 15 September 2016 tentang Tanggapan
Dewan Komisaris atas Usulan Perubahan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) Tahun 2016 PT Pupuk Indonesia (Persero)
a. Materi Pengawasan
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Dewan Komisaris tahun 2016
selain berdasarkan aturan perundangan yang berlaku sebagaimana telah
diuraikan diatas, juga secara khusus mengacu kepada sasaran korporasi, strategi
perusahaan, strategi bisnis, dan kebijakan perusahaan yang disajikan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2016.
b. Bidang Pengawasan
Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta sasaran umum yang
didasarkan kepada asumsi yang ditetapkan oleh Pemegang Saham, maka sektor
pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris meliputi :
a. Pengawasan di Bidang Keuangan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
1) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap posisi piutang perusahaan,
baik untuk PT Pupuk Indonesia (Persero) sendiri maupun untuk anak-
anak perusahaan.
2) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap biaya-biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan yang berpotensi timbulnya ketidakefisienan
dalam penggunaan anggaran perusahaan.
3) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap cash flow perusahaan
dalam rangka mengawasi dan menjaga tingkat likuiditas perusahaan.
4) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap sumber-sumber
pembiayaan perusahaan yang akan digunakan dalam membiayai rencana
investasi dan pengembangan/proyek-proyek dilingkungan perusahaan.
5) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap posisi utang perusahaan
dalam rangka mengurangi beban utang perusahaan.
6) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap sumber-sumber
pendapatan perusahaan.
7) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap penerapan kebijakan
akuntansi perusahaan.
8) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap PKBL
9) Melakukan pengawasan atas kondisi umum kesehatan anak perurahaan
yang mempunyai kinerja keuangan belum baik dan anak perusahaan
dengan core bisnis non-pupuk.
Rencana dan target kegiatan Dewan Komisaris tahun 2016 sesuai dengan materi
pengawasan yang telah diuraikan di atas sebagai berikut:
• Rapat Internal Dewan Komisaris.
• Rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi.
• Rapat bersama dengan Kementerian BUMN/ Pemegang Saham.
• Penugasan kepada Komite Audit.
• Penugasan kepada Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko.
• Saraseshan Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Dewan
Komsiaris Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero);
• Perjalanan Dinas Dalam Negeri.
Board Manual merupakan dokumen yang menjelaskan secara garis besar hak,
kewajiban, tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama
Perusahaan serta proses hubungan dan fungsi antara kedua organ tersebut. Board
Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran
Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate
Governance. Pengaturan dari Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam
Bab II tentang Dewan Komisaris yang mengatur sebagai berikut :
Setiap hubungan kerja Dewan Komisaris dengan Direksi atau dengan masing-
masing organ Perusahaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-
masing dalam pengelolaan Perusahaan merupakan hubungan yang bersifat
formal yaitu dilandasi oleh suatu mekanisme atau korespondensi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Selain yang bersifat formal, hubungan yang bersifat informal dapat saja dilakukan
oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak dapat
dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme atau korespondensi
yang dapat dipertanggungjawabkan. Setiap anggota Dewan Komisaris Pupuk
Indonesia senantiasa menghormati fungsi dan peranan Direksi dalam mengelola
Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Berbagai hal yang menyangkut hubungan kerja sehari- hari antara Dewan Komisaris
dengan Direksi, yang belum diatur oleh peraturan dan perundangan yang berlaku
serta Anggaran Dasar Perusahaan, dokumen ini, Code of corporate governance dan
Code of conduct, akan diatur kemudian sesuai kesepakatan bersama antara Dewan
Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikitnya setiap 1 (satu) bulan sekali atau
sesuai kebutuhan Perusahaan. Setiap rapat Dewan Komisaris, kecuali ditentukan
lain, harus dihadiri oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Dalam hal Sekretaris Dewan
Komisaris berhalangan hadir, Komisaris Utama dapat menunjuk salah satu bawahan
Sekretaris Komisaris atau perorangan lainnya yang dianggap memadai, untuk hadir
dalam rapat Dewan Komisaris. Sekretaris Komisaris atau perorangan yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris Utama tersebut bertanggung jawab atas pembuatan,
pengadministrasian dan pendistribusian risalah rapat Dewan Komisaris.
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang
Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial
Pupuk Indonesia. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris melaksanakan rapat
internal sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali. Jumlah kehadiran para Anggota Dewan
Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Keterangan:
*) Menjabat hingga Juli 2016
**) Menjabat sejak bulan April 2016
04 Maret 2016 Tindaklanjut hasil rapat Dewan Komisaris yang menyertakan Direksi tanggal 29 Februari 2016
14 Maret 2016 Pembahasan Rencana Perubahan Anggaran PT Pupuk Indonesia (Persero).
29 Maret 2016 1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan Februari 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan Tahun 2015 audited;
3. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. Februari 2016;
4. Pembahasan isu-isu strategis;
5. Lain-lain
15 April 2016 1. Persiapan pelaksanaan Rapat Kerja Grup PT Pupuk Indonesia
2. Pembahasan terkait Komite Dewan Komisaris
26 April 2016 1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan Maret 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. Maret 2016;
3. Pembahasan isu-isu strategis;
4. Lain-lain
04 Mei 2016 1. Wawancara Calon Anggota Komite Audit PT Pupuk Indonesia (Persero)
2. Pembahasan Hasil Wawancara
3. Lain-lain
26 Mei 2016 1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan April 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. April 2016;
3. Pembahasan isu-isu strategis;
4. Lain-lain
10 Juni 2016 Pembahasan usulan Direksi terkait Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2016.
14 Juni 2016 1. Pembahasan laporan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris s.d. Triwulan I Tahun 2016
2. Lain-lain
23 Juni 2016 1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan Mei 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. Mei 2016;
3. Pembahasan isu-isu strategis;
4. Lain-lain
1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan Juni 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. Juni 2016;
3. Pembahasan isu-isu strategis;
25 Juli 2016
4. Pembahasan laporan hasil telaahan Komite Dewan Komisaris terkait rencana
Pembangunan Gedung PI
5. Lain-lain
12 Agustus 2016 Diskusi Internal Dewan Komisaris
1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan Juli 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. Juli 2016;
29 Agustus 2016
3. Pembahasan isu-isu strategis;
4. Lain-lain
1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan Agustus 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. Agustus 2016;
23 September 2016 3. Pembahasan isu-isu strategis;
4. Pembahasan Aspirasi Pemegang Saham untuk Persiapan Penyusunan RKAP 2017
5. Lain-lain
1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan September 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. September 2016;
31 Oktober 2016 3. Pembahasan RKAP PT Pupuk Indonesia (Persero) Tahun 2017;
4. Pembahasan isu-isu strategis;
5. Lain-lain
1. Tindaklanjut pertemuan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham
15 November 2016
2. Lain-lain
1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan Oktober 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. Oktober 2016;
3. Penyampaian hasil review Komite Dewan Komisaris atas LHP BPK pada anak perusahaan
29 November 2016
PT Pupuk Indonesia (Persero)
4. Pembahasan isu-isu strategis;
5. Lain-lain
1. Pembahasan Usulan Perubahan Blue Print PT Pupuk Indonesia (Persero) Tahun 2016-2030
21 November 2016
2. Lain-lain
1. Pembahasan RKAP PT Pupuk Indonesia (Persero) Tahun 2017;
16 November 2016
2. Lain-lain
1. Tindaklanjut hasil rapat internal bulan November 2016;
2. Pembahasan kinerja Perusahaan s.d. November 2016;
22 Desember 2016
3. Pembahasan isu-isu strategis;
4. Lain-lain
Adapun agenda dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2016.
Keterangan:
*) Menjabat hingga Juli 2016
**) Menjabat sejak bulan April 2016
***) Menjabat dari bulan Agustus 2016
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris telah dicatat dan
didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah
rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota
Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat
(disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat
disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Apabila Anggota Dewan Komisaris
berhalangan hadir maka anggota Dewan Komisaris memberitahukan secara tertulis
kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris yang menandatangani
rapat, selanjutnya yang bersangkutan dapat mewakilkan kehadirannya kepada
pihak lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Unsur
Keterangan
Keberagaman
Dari 5 (lima) anggota Dewan Komisaris, Pupuk Indonesia memiliki 2 (dua) orang Komisaris
Independensi
independen
Jenjang pendidikan anggota Dewan Komisaris beragam, mulai dari sarjana, Magister dan
Keahlian/Pendidikan Doktoral dengan kompetensi bidang antara lain meliputi Ekonomi, Manajemen Keuangan,
Manajemen Bisnis dan akuntansi dan hukum serta Ekonomi Pertanian.
Keberagaman pengalaman kerja anggota Dewan Komisaris antara lain yaitu berasal dari
Pengalaman Kerja
professional pada berbagai bidang usaha.
Usia anggota Dewan Komisaris beragam pada kisaran usia yang produktif berkisar mulai dari
Usia
usia 42 hingga 70 tahun.
Komisaris Independen
Komisaris Independen merupakan Anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar
Perusahaan (tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan) yang dipilih secara
transparan dan independen, memiliki integritas dan kompetensi yang memadai,
bebas dari pengaruh yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau pihak
lain, serta dapat bertindak secara objektif dan independen dengan berpedoman
pada prinsip-prinsip GCG.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-
83/MBU/06/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Dewan Komisaris serta Pengukuhan Komisaris Independen Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pupuk Indonesia, terdapat 2 (dua) anggota Dewan Komisaris yang
menjadi Komisaris Independen yaitu:
Kriteria Komisaris Independen telah sesuai dengan defininisi POJK No. 33/
POJK.04/2014 tanggal 18 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik pasal 21, sebagai berikut:
Hubungan Afiliasi yang dimaksud disini adalah hubungan keuangan dan hubungan
keluarga antara masing-masing Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dengan
Direksi, Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham. Hubungan Keuangan adalah
hubungan keuangan: bentuk hubungan hutang-piutang, kerjasama bisnis, dan
sebagainya. Sedangkan Hubungan Keluarga adalah bentuk hubungan suami/istri/
anak/orangtua/saudara kandung/ipar, dsbnya.
Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Dewan Komisaris lainnya,
Direksi dan Pemegang Saham yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak secara independen. Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut.
Hubungan Keluarga
dengan:
Achmad
Aas Asikin M. Djohan Indarto
NAMA Koeshartono Tossin Gusrizal
Idat Safri Pamoengkas
Sutawikara
Hubungan Keuangan
dengan:
Achmad Tossin
Tidak Tidak x Tidak Tidak Tidak
Sutawikara
Hubungan Keluarga
dengan:
Achmad Tossin
Tidak Tidak x Tidak Tidak Tidak
Sutawikara
Achmad Tossin
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sutawikara
Hubungan Keluarga
dengan:
Achmad Tossin
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sutawikara
Dewan Komsiaris
Direksi
1. Komite Audit,
2. Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko
Seluruh Komite tersebut dibentuk dan dibubarkan oleh Dewan Komisaris dimana
prosedur dan mekanisme pembentukan dan pembubaran Komite diputuskan
melalui Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan mekanisme yang berlaku menurut
ketentuan Anggaran Dasar.
Komite Audit
Komite Audit dibentuk dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk
mendorong diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik, terbentuknya struktur
pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan
pelaporan keuangan, serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan
obyektifitas akuntan publik.
Tugas, kewajiban dan wewenang Komite Audit selanjutnya tertuang pada Piagam
(Charter) Komite Audit Perseroan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 08/KEP.
KOM/X/2014 tentang Piagam Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pupuk Indonesia tanggal 23 Oktober 2014.
Megananda Daryono
Ketua Komite audit
Handono Ishardyatmo
Anggota Komite Audit
Dodi Syaripudin
Anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 8 Juli 1952. Menjabat sebagai
Anggota Komite Audit Perseroan sejak bulan Mei tahun 2014. Beliau meraih
gelar S1 – Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan, Jakarta
sedangkan S2 – Magister dalam bidang Bisnis Administrasi dari The University
of Hartford, Connecticut, USA. Selain menjabat sebagai anggota Komite Audit,
beliau sebelumnya juga pernah menjabat dalam berbagai jabatan strategis di
Pemerintahan, terakhir yaitu di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), serta sebelumnya merupakan anggota Komite Audit di PT Pupuk Kaltim.
Tungkot Sipayung
Anggota Komite Audit
Independensi adalah syarat menjadi Komite Audit. Seorang anggota Komite Audit
harus independen, obyektif dan profesional sebagaimana diatur dalam Audit
Committee Charter yang diperbaharui secara berkala menyesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain tercantum dalam Audit
Committee Charter, anggota Komite di bawah Dewan Komisaris menandatangani
pernyataan independensi Komite Audit.
Pada tahun 2016, Komite Audit telah melakukan tugas sesuai ketentuan yang
berlaku mencakup kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan komite audit pada tahun 2016
a. Penelaahan hasil capaian kinerja Perseroan yang ditindaklanjuti dengan
Rapat Internal Komite Audit dan kontribusi Komite Audit dalam Rapat
Internal Dewan Komisaris atau Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi. Penelaahan tersebut meliputi:
1) Penelahaan atas Kinerja Keuangan
2) Pencapaian atas Laba/ (Rugi) Komprehensif
3) Analisa Laporan Posisi Keuangan
4) Analisa atas Pos Neraca
5) Analisa atas Pos Arus Kas
6) Analisa atas Kegiatan Operasi
7) Analisa atas kinerja Penjualan Pupuk
8) Analisa atas kinerja Bidang Produksi
9) Analisa kondisi Stock pupuk
10) Analisa atas realisasi Investasi
b. Penelaahan Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern yang
ditindaklanjuti dengan Rapat Koordinasi Komite Audit dan SPI.
c. Pengawasan atas capaian kinerja auditor eksternal (KAP) yang
ditindaklanjuti dengan Rapat Koordinasi Komite Audit dengan Manajemen,
SPI dan KAP;
d. Penelahaan ketaatan atas peraturan dan pengendalian internal.
Komite Audit selama tahun 2016 melakukan rapat sebanyak 41 kali pertemuan yang
seluruhnya telah didokumentasi dalam notulen rapat. Rincian jumlah kehadiran
masing-masing Anggota Komite Audit sesuai tabel berikut:
Jumlah JUmlah %
Rapat Kehadiran Kehadiran
Keterangan:
*) Periode Oktober – Desember 2016
**) Periode Januari – Mei 2016
***) Periode Agustus – Desember 2016
Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko dibentuk pada tanggal 30 April
2011 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Pupuk Indonesia No. 02/KEP.KOM/
IV/2011. Selanjutnya melalui Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP.KOM/IX/2015
tanggal 7 September 2015 penunjukan Anggota Komite GCG dan Pemantau
Manajemen Risiko dengan susunan sebagai berikut:
Seluruh Anggota Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko Pupuk Indonesia
memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik. Adapun profil ringkas
anggota Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
Keterangan: pada tanggal 30 september 2016, terjadi pergantian Ketua Komite GCG
dan Pemantau Risiko dari Achmad Suryana menjadi Yanuar Rizky sesuai: Keputusan
Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) No. 11/KEP.KOM/IX/2016 tanggal 30
September 2016
Achmad Suryana
Ketua
Yanuar Rizky
Anggota
Handono Ishardyatmo
Anggota
Ratna Januarita
Anggota
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 6 Januari 1969. Menjabat sebagai
Anggota Komite GCG dan Pemantau Manajemen Resiko Perseroan mulai
bulan Juni tahun 2014. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) dari Fakultas
Hukum, Universitas Padjadjaran, Bandung (1991), Lex Legibus Master (LL.M.)
dari Law Faculty, Monash University, Melbourne, Australia (2003), Magister
Hukum (M.H.) dari Program Magister Ilmu Hukum, Program Pascasarjana,
Universitas Padjadjaran, Bandung (2004), dan Doktor Ilmu Hukum (Dr.) dari
Program Doktor Ilmu Hukum, Program Pascasarjana, Universitas Padjadjaran,
Bandung (2011). Selain menjabat sebagai anggota Komite GCG-Pemantau
Manajemen Risiko, beliau juga aktif dan berpengalaman dalam beberapa
jabatan strategis antara lain sebagai peneliti senior di Indonesian Institute
of Corporate Governance, Komisaris Independen di PT Asuransi Jiwa Mega
Indonesia, anggota Academic Advisory Board di CRMS Indonesia, senior
lecturer di program Master Notariat Universitas Jayabaya, anggota KNKG
serta senior lecturer di Universitas Islam Bandung.
Leo J. Susilo
Anggota
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 11 April 1949. Menjabat sebagai
Anggota Komite GCG dan Pemantau Manajemen Resiko Perseroan mulai
bulan Juni tahun 2014. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut
Teknologi Bandung (1974), Magister rerum publicarum dari Hochschoele fuer
Verwaltungswissenschaften Jerman (1979) dan Sarjana Hukum dari Universitas
17 Agustus 1945, Jakarta (2006). Selain itu mendapatkan sertifikasi keahlian
manajemen risiko ERMCP dan CERG dari ERMA, Singapore, serta CRMA
dari IIA, Amerika Serikat. Sebelum menjabat sebagai anggota Komite GCG-
Pemantau Manajemen Risiko, beliau juga berpengalaman dalam beberapa
jabatan strategis antara lain pada PT Astra Consulting Service, sebagai Direktur
Human Resources PT United Tractors Tbk. Beliau juga aktif sebagai lecturer di
Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, sebagia principal
di CRMS Indonesia yang merupakan assessor di bidang manajemen risiko.
Anggota Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko berasal dari luar pihak yang
terafiliasi. Hal tersebut menunjukkan independensi Komite GCG dan Pemantau
Manajemen Risiko.
Anggota Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko Pupuk Indonesia wajib
memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan. Persyaratan kemampuan
adalah profesional dalam bidang GCG dan manajemen risiko sehingga tidak
mengganggu obyektivitas pendapatnya terhadap masalah yang dihadapi, dan
membuat surat pernyataan bebas dari conflict of interest apabila diperlukan.
Selain itu, anggota Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko juga harus memiliki
sifat dan perilaku terpuji serta memenuhi persyaratan kepatutan, antara lain:
memiliki integritas yang baik, pengetahuan yang memadai tentang bisnis Perusahaan,
pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/pemeriksaan dan bidang lainnya
yang relevan, jujur, independen (tidak ada conflict of interest), obyektif dan profesional
serta dapat dipercaya dan memiliki komitmen terhadap tugasnya.
Salah satu persyaratan Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya adalah independensi. Anggota Komite
GCG dan Pemantau Manajemen Risiko harus bersikap independen, obyektif dan
professional sebagaimana diatur dalam Komite GCG dan Pemantau Manajemen
Risiko Committee Charter yang diperbaharui secara berkala menyesuaikan dengan
Pengungkapan Independensi Komite GCG dan Pemantau Manajemen risiko Tahun 2016
Sebagai bentuk komitmen Direksi dan Dewan Komisaris terhadap efektivitas Tata
Kelola Perusahaan, pengendalian internal, risk assessment, dan pe- ngelolaan
Perusahaan secara keseluruhan, dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite
GCG dan Pemantau Manajemen Risiko Pupuk Indonesia telah dilengkapi Pedoman
Kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite GCG dan Pemantau Manajemen
Risiko. Piagam Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko disusun berdasarkan
peraturan dan perundang undangan yang berlaku, dan senantiasa ditinjau ulang
secara berkala.
Komite GCG & Pemantau Manajemen Risiko adalah organ/perangkat yang diangkat
Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, sesuai
peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/ MBU/2012 tentang Organ
Pada tahun 2016, Komite GCG & Pemantau Manajemen Risiko telah melakukan
tugas sesuai ketentuan yang berlaku mencakup kegiatan sebagai berikut:
Ketentuan rapat yang diselenggarakan oleh Komite GCG dan Pemantau Manajemen
Risiko adalah:
Jumlah JUmlah %
JABATAN Rapat Kehadiran Kehadiran
Komisaris/Ketua Komite GCG dan
Achmad Suryana* 10 4 40%
PMR
Komisaris/Ketua Komite GCG dan
Yanuar Rizky** 10 7 70%
PMR
Keterangan:
*) Menjabat menjadi ketua komite GCG dan PMR hingga 26 Juli 2016
**) Menjabat menjadi ketua komite GCG dan PMR pada 30 September 2016
***) Menjabat menjadi anggota komite GCG dan PMR hingga 29 April 2016
Tahun 2016 Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko telah merencanakan
rapat minimal 1 (satu) Kali dalam 1 (satu) bulan. Jumlah tersebut dapat berubah
sesuai kebutuhan apabila disepakati oleh seluruh anggota Komite GCG dan
Pemantau Manajemen Risiko.
Penilaian kinerja Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko dilakukan baik
secara kolegial maupun individual. Penilaian dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan
berdasarkan parameter kriteria Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite.
Pada tahun 2016, Bapak Handono Ishardyatmo, salah satu anggota Komite GCG
dan Pemantau Manajemen Risiko telah berpartisipasi dalam Training ISO31000:ERM
Fundamental pada tanggal 16 – 19 Mei 2016 di The Trans Luxury Hotel, Bandung.
Calon Anggota Direksi melalui beberapa rangkaian proses seleksi sebelum diusulkan
oleh Pemegang Saham yang memiliki wewenang untuk mengusulkan Direksi dalam
RUPS dan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-03 /MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi Dan
Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
Fungsi Nominasi
Menyusun kriteria Calon Direksi
Dewan Komisaris
Memberikan usulan nama-nama calon yang sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan pada tahap pertama
Pemegang Saham
Melakukan penilaian terhadap calon yang
sesuai dengan yang diusulkan
Fungsi Remunerasi
Fungsi remunerasi dijalankan oleh Divisi SDM. Proses menyiapkan melalui tahapan
berikut:
• Divisi SDM menyiapkan data remunerasi yang mencakup formula
perhitungan gaji/honorarium dengan memperhatikan pendapatan, aktiva,
tingkat inflasi, serta mempertimbangkan sektor industri sejenis yang terukur
(benchmark), kondisi persaingan usaha, dan kelangkaan kompetensi Sumber
Daya Manusianya Berdasarkan data informasi tersebut, dilakukan simulasi
perhitungan kenaikan remunerasi, bagaimana dampak kenaikan biaya
terhadap anggaran yang ditetapkan.
• Setelah diperoleh formulasi simulasi yang tepat, Divisi SDM menyiapkan
rekomendasi simulasi untuk diusulkan kepada manajemen.
• Pembahasan usulan dalam Rapat Direksi.
• Pemberian Keputusan.
Direksi
Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertugas dan bertangung jawab secara
kolegial dalam mengelola Perusahaan. Tugas utama Direksi adalah bertindak dan
mewakili untuk dan atas nama Perusahaan. Direksi bertanggung jawab penuh
dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai visi
dan misi Perusahaan. Direksi juga menjadi kunci bagi keberlangsungan aktivitas
serta operasional Perusahaan, memastikan kinerja optimal dan nilai tambah optimal
bagi Pemegang Saham. Tiap- tiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya.
Seluruh anggota Direksi Pupuk Indonesia telah dinyatakan lulus Uji Kemampuan
dan Kepatutan (fit & proper test) serta dinyatakan lulus oleh Pemegang Saham.
Komposisi Direksi
Berdasarkan Salinan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk
Indonesia Nomor: SK-243/MBU/12/2015 dan Nomor: SK- 07/MBU/01/2016.
Sejalan dengan standar tata kelola perusahaan yang baik, Direksi selalu
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen tanpa ada campur
tangan, dari pihak diluar ketentuan perundang-undangan maupun anggaran dasar
operasional organisasi.
i. Dalam menjalankan peran dan tugasnya sehari- hari, setiap anggota Direksi
wajib menghormati hak, tugas dan wewenang sesama anggota Direksi,
dan sedapat mungkin tidak mencampuri atau mengintervensi tugas dan
kewenangan di luar batas kewenangan yang dimilikinya.
j. Dalam menjalankan tugas dan wewenang seperti diatur dalam Anggaran
Dasar Perusahaan, maka seluruh perbuatan Direksi harus disepakati oleh
seluruh anggota Direksi.
k. Didalam menggunakan kewenangan, harta, fasilitas serta sumber daya
lainnya di dalam Perusahaan, setiap anggota Direksi wajib memperhatikan
beberapa hal berikut:
• Tidak memanfaatkan dan atau mendayagunakan dengan mengambil
keuntungan atau manfaat pribadi atas penggunaan segenap sumber
daya Perusahaan yang berada di bawah tanggung jawabnya sebagai
Direksi.
• Menjauhi tindakan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
sengaja memanfaatkan untuk menyalahgunakan kewenangan yang ada
padanya atau dengan sengaja menggunakan kewenangannya untuk
melakukan pelanggaran, yaitu melanggar peraturan serta perundang-
undangan yang berlaku, melanggar Anggaran Dasar Perusahaan dan
Code of Conduct.
• Menggunakan kewenangan, harta, fasilitas serta sumber daya Perusahaan
lainnya, semata-mata untuk sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kepentingan Perusahaan saja serta tidak mempergunakan
kewenangan, harta, fasilitas serta sumber daya Perusahaan lainnya untuk
kepentingan yang bertentangan dan atau tidak bermanfaat dengan
tujuan Perusahaan.
• Mendayagunakan segenap harta dan sumber daya Perusahaan dengan
sebaik-baiknya sede- mikian rupa sehingga dapat meningkatkan nilai
tambah dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan.
• Menggunakan kewenangannya atas informasi rahasia semata-mata untuk
kepentingan memajukan tujuan usaha Perusahaan, serta senantiasa
berhati-hati terhadap penggunaan informasi rahasia.
• Menggunakan kewenangan sesuai dengan keperluannya sedemikian
rupa sehingga penggunaan wewenang tersebut semata-mata ditujukan
untuk mencapai tujuan Perusahaan.
Adapun untuk tugas dan tanggung jawab masing- masing anggota Direksi
ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: SK/DIR/001/2011 tanggal 2
Februari 2011 meliputi :
Wewenang
• Menetapkan kebijakan/peraturan Perusahaan untuk disahkan oleh Dirut di bidang
SDM, Pengamanan aset Perusahaan, general affair dan community development.
• Menandatangani cek sesuai otoritas.
• Memutuskan rotasi, mutasi dan promosi bagi Pelaksana sampai Kepala Bagian di
Direktorat SDM & Umum.
• Menyetujui rotasi, mutasi dan promosi semua karyawan untuk selanjutnya disahkan
oleh Direktur Utama dengan Surat Keputusan Direksi.
Direktur Teknologi & Tanggung Jawab Utama
Manufacturing • Menetapkan arah dan kebijakan dalam bidang teknologi dan manufakturing: sinergi
operasional dan sinergi penyediaan peralatan pabrik untuk penyusunan Rencana
Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Korporasi Holding untuk memastikan
tercapainya target produksi tahunan dan jangka panjang Perusahaan anggota
Holding secara aman, handal, efisien dan ramah lingkungan serta sesuai misi &
strategi Perusahaan.
• Menetapkan arah dan kebijakan dalam bidang peningkatan efisiensi produksi,
sistem pemeliharaan pabrik, meliputi perbaikan rutin dan perbaikan tahunan
untuk meningkatkan efisiensi biaya dalam mencapai target produksi secara
berkesinambungan.
• Menetapkan arah dan kebijakan tentang transfer knowledge dan knowledge
management yang berkaitan dengan teknologi pabrik untuk menjamin terjaganya
keunggulan kompetensi inti Perusahaan anggota Holding.
• Menetapkan arah dan kebijakan di bidang keselamatan kerja dan lingkungan
hidup bagi Perusahaan anggota Holding, untuk meningkatkan safety culture dan
budaya bersih dan untuk memastikan sistem manajemen K3 (SMK3) diterapkan
di perusahaan anggota Holding, serta menjaga kondisi lingkungan sesuai dengan
sistem manajemen lingkungan ISO-14001.
• Membuat dan menetapkan perencanaan strategis Perusahaan di bidang produksi,
baik dalam rencana jangka panjang atau rencana tahunan dan langkah-langkah
yang perlu dilakukan untuk memenuhi sasaran produksi agar tercapai produksi
yang berkelanjutan dengan efisiensi tinggi dan berprinsip pada low cost production.
• Mengarahkan sistem pengendalian internal di lingkungan Direktorat Teknologi dan
Manufacturing untuk menjaga mutu produk melalui pengendalian kualitas bahan,
perawatan peralatan, proses, produk, dan menetapkan ukuran-ukuran proses bisnis
atau kinerja di lingkungan Direktorat Teknologi dan Manufacturing.
Wewenang
• Menetapkan target produksi baik bulanan maupun tahunan.
• Menetapkan jadwal & lama Turn Around (TA) untuk masing-masing pabrik.
• Menyetujui besarnya pengeluaran untuk bidang produksi baik rutin maupun
investasi/ pengembangan.
• Menyetujui komitmen (kontrak jasa, kontrak pembelian) sesuai otoritas/kewenangan
keuangan (financial limit of authority).
• Menyetujui kerja sama di bidang produksi dengan pihak ketiga.
• Menyetujui prioritas pasokan gas yang terbatas untuk kelancaran operasi pabrik.
• Melakukan pengeluaran dalam batas uang dan anggaran yang ditentukan.
Direktur Pemasaran Tanggung Jawab Utama
• Menetapkan arah dan kebijakan rencana jangka panjang yang merupakan rencana
strategis holding di bidang niaga, distribusi dan jasa lainnya serta menetapkan
rancangan rencana kerja tahunan bidang niaga, distribusi dan jasa lainnya.
• Menetapkan arah dan kebijakan atas penugasan penyaluran pupuk bersubsidi
atau PSO dengan Pemerintah/Instansi terkait serta implementasi bersama Anggota
Holding.
• Menetapkan arah dan kebijakan niaga amoniak, pupuk non subsidi dan produk
inovasi untuk mengoptimalkan margin usaha.
• Menetapkan arah dan kebijakan program penelitian pasar domestik maupun
internasional.
Adapun Hak dan kewajiban Direksi berdasarkan Board Manual yang telah di
tetapkan sebagai berikut :
a. Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil
melalui konsensus antar seluruh atau sebagian anggota Direksi berkaitan
dengan masalah pengurusan dan pengelolaan Perusahaan, atau dapat pula
merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya konsensus
dimaksud.
b. Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan hal yang
substansinya menyangkut risiko atau konsekuensi yang bernilai material maka
kebijakan tersebut perlu mendapat persetujuan Rapat Direksi. Selanjutnya guna
menyeragamkan pengertian atas nilai materialitas suatu risiko yang timbul
dibalik suatu keputusan akan diatur kemudian dalam Rapat Direksi.
c. Dalam hal kebijakan dilakukan secara individual, maka Direksi yang bersangkutan
bertanggung jawab atas kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut
dapat disetujui oleh Rapat Direksi.
d. Dalam hal kebijakan yang akan diambil oleh salah satu atau beberapa anggota
Direksi menyangkut penggunaan dana, pemberian kredit kepada pihak ketiga
dan atau penggunaan sumber daya lainnya di luar batas dan atau nilai tertentu
yang telah disepakati oleh Rapat Direksi, maka kebijakan dari Direksi yang
bersangkutan wajib memperoleh persetujuan dari Rapat Direksi.
e. Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang
sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan
operasional Perusahaan sehari-hari maka Direksi yang bersangkutan perlu
meng- usulkan kepada Direktur Utama untuk menjadi- kan kebijakannya menjadi
suatu peraturan yang mengikat.
f. Dalam mengambil kebijakan atas suatu perma- salahan yang timbul dalam
kegiatan sehari-hari, setiap anggota Direksi wajib mempertimbangkan,
beberapa hal sebagai berikut: (1). Latar belakang permasalahan atau latar
belakang pengambilan kebijakan; (2). Informasi yang akurat yang terkait
dengan permasalahan; (3). Urgensi, tujuan dan pengambilan kebijakan harus
mempertimbangkan pilihan terbaik bagi PT Pupuk Indonesia (Persero) (for the best
of company interest); (4). Mempertimbangkan dengan seksama dampak positif
dan negatif dari kebijakan yang diambil, terhadap kondisi keuangan Perusahaan,
sumber daya Perusahaan, rencana Perusahaan, pelanggaran hukum dan etika
usaha serta hubungannya dengan kewenangan sesama anggota Direksi dan
Dewan Komisaris; (5). Perlunya berkoordinasi dengan anggota Direksi lainnya
dalam mengambil suatu kebijakan khususnya untuk suatu kebijakan dan atau
program kerja yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada
kewenangan, program kerja dan kebijakan Direksi lain; (6). Substansi kebijakan
tidak menyimpang dari peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
g. Dalam menjalankan kewajibannya sehari-hari, Direksi senantiasa
mempertimbangkan kesesuaian tindakannya dengan rencana dan tujuan
Perusahaan serta rencana dan tujuan dari anggota Direksi lainnya, khususnya
bila di dalam mencapai efektifitas dari suatu tindakan membutuhkan
koordinasi dan juga guna menghindari terjadinya konflik dan tumpang tindihnya
suatu kebijakan diantara sesama anggota Direksi.
h. Setiap anggota Direksi wajib menerapkan aturan kepegawaian Perusahaan,
termasuk di dalamnya Perjanjian Kerja Bersama antara manajemen Perusahaan
dengan pihak Serikat Pekerja.
i. Pendelegasian wewenang Direksi kepada pegawai atau pihak lain untuk
melakukan perbuatan hu- kum atas nama Perusahaan wajib dinyatakan dalam
bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama. Pendelegasian
wewenang kepada karyawan tidak boleh dilakukan untuk hal-hal yang substan-
sinya mengandung risiko yang material.
j. Setiap bulan Direksi wajib menyampaikan laporan keuangan bulanan kepada
Dewan Komisaris. Lapo- ran keuangan tersebut juga berisi catatan mengenai
hal-hal yang bersifat kritis yang dapat atau men- jadi penyebab penurunan atas
kinerja atau posisi keuangan Perusahaan.
k. Apabila sebelum terbitnya laporan keuangan bulanan dijumpai hal-hal yang
mengindikasikan adanya penurunan kinerja keuangan yang cukup drastis, maka
Direksi dapat memberikan informasi pendahuluan kepada Dewan Komisaris
mengenai penurunan kinerja keuangan tersebut.
l. Satuan Pengawasan Intern dapat menyampai- kan masukan atas hasil review
laporan keuangan bulanan tersebut kepada Direktur Utama dengan atau tanpa
permintaan dari Direktur Utama dan ditembuskan kepada Dewan Komisaris.
Pada tahun 2016, Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan
sebagai berikut:
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Direksi mengacu pada Pedoman Kerja
Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk
tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas
secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten,
dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas
masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan
tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Rapat Direksi
Keputusan Direksi harus diambil secara musyawarah untuk mufakat. Apabila hal
ini tidak tercapai, maka keputusan harus diambil berdasarkan suara terbanyak dan
apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka Direktur Utama/Ketua rapat
yang menentukan.
Adapun untuk penyampaian informasi akan di- adakannya Rapat Internal Direksi,
Perusahaan akan memberitahukan secara tertulis dan disampaikan kepada
anggota Direksi paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat dilaksanakan dan di dalam
panggilan rapat tersebut mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
Rapat Direksi yang dilakukan secara internal maupun rapat Koordinasi bersama
Dewan Komisaris selama tahun 2016 diselenggarakan sebanyak 40 kali secara
internal dan 14 kali secara gabungan Direksi & Dewan Komisaris.
Daftar Kehadiran dan agenda yang dibahas dalam Rapat Direksi selama tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Daftar Kehadiran dan agenda yang dibahas dalam Rapat Direksi selama tahun 2016
Jumlah
Nama Jabatan KEHADIRAN %
rapat
Materi/bahan rapat kerja PT Pupuk Indonesia Grup/ Kinerja dan dampak penurunan
05 April 2016
komoditas internasional/ manning chart
16 Juni 2016 (Part III) Evaluasi Kinerja dan Hal Strategis Lainnya
Jenjang pendidikan anggota Direksi beragam, mulai dari Sarjana, Magister dan Doktoral
Keahlian/Pendidikan
dengan kompetensi diberbagai bidang.
Keberagaman pengalaman kerja anggota Direksi antara lain yaitu berasal dari
Pengalaman Kerja
professional pada berbagai bidang usaha.
Usia Direksi beragam pada kisaran usia yang produktif berkisar mulai dari usia 50
Usia
hingga 59 tahun.
Hingga akhir tahun 2016, Pupuk Indonesia belum memiliki kebijakan spesifik yang
mengatur mengenai keberagaman dalam komposisi Dewan Komisaris dan Direksi.
Akan tetapi, kebijakan Board Manual di Pupuk Indonesia telah mengatur kriteria
bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan secara umum kebijakan tersebut
mendorong terpilihnya orang-orang dari latar belakang yang beragam untuk mengisi
posisi manajemen, eksekutif, dan karyawan.
Direksi dan Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan memiliki peranan yang
sangat penting terhadap roda bisnis Perusahaan. Oleh sebab itu, Pupuk Indonesia
memberikan penghargaan yang layak berupa penghasilan yang memberikan motivasi
kepada Direksi maupun Dewan Komisaris atas kontribusinya terhadap Perusahaan.
Pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pupuk Indonesia tidak hanya
didasarkan kepada Key Performance Indicator (KPI) tahunan, tetapi juga pencapaian
jangka pendek maupun panjang sebagai hasil dari sistem yang telah dibangun.
Komponen remunerasi Dewan Komisaris Pupuk Indonesia per bulan terdiri dari
Honorarium dan tunjangan transportasi. Adapun tunjangan lain meliputi tunjangan
hari raya dan santunan purna jabatan. Dewan Komisaris juga disediakan fasilitas
penunjang seperti fasilitas kesehatan dan bantuan hukum serta tantiem.
Pendapatan bulanan
Pendapatan Tahunan
fasilitas
Widharma Raya
Komisaris Rp66.744.000 - Rp13.348.000
Dipodiputro***
Komponen remunerasi Direksi Pupuk Indonesia per bulan terdiri dari gaji dan
tunjangan perumahan. Adapun tunjangan lain meliputi tunjangan hari raya dan
santunan purna jabatan. Kemudian Direksi juga disediakan fasilitas penunjang
seperti fasilitas kendaraan dinas, kesehatan, dan bantuan hukum, serta tantiem.
Pendapatan bulanan
Gaji Pokok Rp164.800.000 Rp148.320.000
Pendapatan Tahunan
Tunjangan Hari Raya Dibayarkan 1 kali Gaji Dibayarkan 1 kali Gaji
fasilitas
Pemegang Saham Utama dan pengendali Pupuk Indonesia adalah Pemerintah Negara
Republik Indonesia dengan wakil kuasa Pemegang Saham adalah Kementerian
Negara BUMN RI, dimana penyertaan modal sebesar Rp12.899.908.000.000,- dan
modal dasar sebesar Rp40.000.000.000.000,-.
Sesama Anggota Dewan Komisaris serta, antara Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi tidak terdapat hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut
garis lurus maupun ke samping. Seluruh Anggota Dewan Komisaris Perusahaan
tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan Pemegang Saham tentang
Pelaksanaan GCG.
Bungaran Saragih 3 3 3 3 3 3
Achmad Suryana 3 3 3 3 3 3
Yanuar Rizky 3 3 3 3 3 3
Sukriansyah S. Latief 3 3 3 3 3 3
Megananda Daryono 3 3 3 3 3 3
Dwijanti Tjahjaningsih 3 3 3 3 3 3
Selama tahun 2016, seluruh anggota Dewan Komisaris Pupuk Indonesia tidak
memiliki hubungan keluarga dan keuangan dengan sesama anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
Hubungan Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain oleh Dewan Komisaris
Bungaran Saragih 3 3 3
Achmad Suryana 3 3 3
Yanuar Rizky 3 3 3
Sukriansyah S. Latief 3 3 3
Megananda Daryono 3 3 3
Dwijanti Tjahjaningsih 3 3 3
Selama tahun 2016, seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan
kepengurusan di perusahaan lain.
Anggota Direksi dalam menjalankan sifat yang independen dalam bertindak secara
individual maupun kolegial juga tercermin dalam tidak adanya hubungan keluarga
sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun ke samping dan juga
hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali, sesama anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris.
Selain itu, seluruh anggota Direksi juga tidak me- rangkap jabatan baik sebagai
Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lembaga lain yang
dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan
GCG. Hubungan keluarga dan keuangan antara Anggota Direksi dengan sesama
Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham
Perusahaan periode tahun 2016 sebagai berikut:
Koeshartono 3 3 3 3 3 3
Achmad Tossin
3 3 3 3 3 3
Sutawikara
Djohan Safri 3 3 3 3 3 3
Gusrizal 3 3 3 3 3 3
Indarto
3 3 3 3 3 3
Pamoengkas
Kepengurusan Dan Kepemilikan Saham Pada Perusahaan Lain Oleh Dewan Direksi
Koeshartono 3 3 3 3 3 3
Achmad Tossin
3 3 3 3 3 3
Sutawikara
Djohan Safri 3 3 3 3 3 3
Gusrizal 3 3 3 3 3 3
Indarto
3 3 3 3 3 3
Pamoengkas
Koeshartono 3 3 3
Djohan Safri 3 3 3
Gusrizal 3 3 3
Indarto Pamoengkas 3 3 3
Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. RUPS.
2. Penilaian berdasarkan KPI
3. Penilaian berbasis KPKU
4. Penilaian berdasarkan asesmen GCG
Pada tahun 2016 RUPS telah menetapkan indikator penilaian kinerja Dewan
Komisaris sebagai berikut:
• Rapat dengan Direksi dan manajemen
• Rapat dengan Pemegang Saham dan Direksi
• Kunjungan Kerja
• Pengembangan
100%
Pengawasan / Implementasi Blue Print/RJPP 8
Minimal : 1 kali
100%
Pengawasan / Implementasi RKAP 12
Minimal : 12 kali
100%
Pengawasan terhadap Sistem Pengendalian Internal 6
Minimal : 4 kali
100%
Pengawasan terhadap Manajemen Risiko Perusahaan 6
Minimal : 4 kali
100%
Pengawasan terhadap Sistem Teknologi Informasi 6
Minimal : 4 kali
100%
Pengawasan terhadap Kebijakan SDM (termasuk Diklat dan Remunerasi) 6
Minimal : 4 kali
100%
Pengawasan terhadap Seleksi Kantor Akuntan Publik 6
Minimal : 1 kali
100%
Pengawasan terhadap Kebijakan Pengadaan 6
Minimal : 4 kali
100%
Pengawasan terhadap Kebijakan Mutu dan Layanan 6
Minimal : 4 kali
TOTAL 100
Kinerja Direksi Pupuk Indonesia akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris secara kolektif.
Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris akan disampaikan dalam RUPS
Laporan Perhitungan Tahunan (LPT). Pemegang Saham menerima Laporan Tahunan
Perusahaan dan laporan mengenai keadaan jalannya Perusahaan serta hasil yang
telah dicapai selama tahun buku. Selanjutnya RUPS menyatakan serta memberikan
pembebasan sepenuhnya pertanggungjawaban (aquit et decharge) kepada Direksi
untuk operasional tahun buku bersangkutan.
Indikator kinerja atau yang disebut sebagai Key Performance Indicators (KPI) yang
digunakan untuk mengukur kinerja Direksi Perseroan, terdiri dari 5 (lima) perspektif
berikut:
Jumlah
Perspektif Bobot (%) Nilai KPI (%)
Indikator
Dari hasil penilaian diperoleh skor KPI Perseroan Tahun 2016 adalah sebesar 98,71%
dengan rincian sebagai berikut :
1. Perspektif Keuangan dan Pasar
Diperoleh skor Key Performance Indicator (KPI) sebesar 15,31%
2. Perspektif fokus Pelanggan
Diperoleh skor Key Performance Indicator (KPI) sebesar 18,96%
3. Perspektif efektivitas Produk dan Proses Diperoleh skor Key Performance
Indicator (KPI) sebesar 19,10%
4. Perspektif fokus Tenaga Kerja
Diperoleh skor Key Performance Indicator (KPI) sebesar 15,38%.
Dapat disimpulkan berdasarkan hasil KPI diatas, Hasil pencapaian KPI Perusahaan
tahun 2016 memperoleh skor 98,71% dengan predikat "Baik".
Evaluasi Implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) Tahun 2015 dan 2016
Pencapaian Pencapaian
Sub Kategori Bobot Bobot
Skor 2015 Skor 2016
KEPEMIMPINAN
FOKUS PELANGGAN
PENGUKURAN
Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kinerja
45 22,50 45 24,75
Perusahaan
Pengelolaan Informasi, Pengetahuan, dan
45 22,50 45 24,75
Teknologi Informasi
FOKUS PADA TENAGA KERJA
PKC 523,25 Good Performance 551 Good Performance 527,25 Good Performance
Emerging Industry
PSP 534 Good Performance 551,5 Good Performance 579.75
Leader
PIM 479,75 Good Performance 496,25 Good Performance 510,75 Good Performance
REKIND 510,1 Good Performance 523,75 Good Performance 529,75 Good Performance
Asesmen Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara struktural dilakukan oleh
Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Namun demikian secara periodik
Perseroan juga melakukan asesmen yang dilaksanakan oleh eksternal asesor yaitu
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam rangka asesmen
GCG. Dalam melakukan asesmen terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
mengacu pada indikator yang telah ditetapkan dalam Permen 01/ MBU/2011
tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada BUMN dengan metode kaji ulang
(review) dokumen, kuesioner, wawancara, analisis, presentasi dan pelaporan.
CAPAIAN
Sub Kategori SKOR 2016 (%)
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan/pembelajaran
1.2918 95.83
secara berkelanjutan.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung 2.0460 96.19
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan
2.9040 100.00
RKAP yang disampaikan oleh Direksi.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi atas
8.7676 91.40
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap Direksi dan
5.7368 88.54
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
1.2079 80.31
kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai
kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/ insentif kinerja sesuai 1.8613 76.38
ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan terhadap potensi benturan
0.4283 75.00
kepentingan yang menyangkut dirinya.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan memastikan bahwa praktikTata Kelola
1.3220 79.69
Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelanggarakan rapat Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai 1.1848 87.89
dengan ketentuan perundang- undangan.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
2.5930 100.00
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
2.2720 93.23
yang efektif.
Jumlah 31.6153 90.33
DIREKSI
Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/ pembelajaran serta melaksanakan program
1.0890 100.00
tersebut secara berkelanjutan.
Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas. 1.7892 95.83
Direksi menyusun perencanaan perusahaan. 3.3831 83.66
Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan. 6.7067 82.91
Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi
3.0327 92.86
rencana dan kebijakan perusahaan.
Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
0.7780 100.00
undangan yang berlaku dan anggaran dasar.
Direksi melakukan hubungan yang bemilai tambah bagi perusahaan dan stakeholders. 6.2808 93.90
Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan
0.9723 89.29
manajemen di bawah Direksi.
Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada 0.9335 85.72
Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu.
Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai
1.4004 90.00
dengan ketentuan perundang-undangan.
Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif. 1.5491 90.54
CAPAIAN
Sub Kategori SKOR 2016 (%)
Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan efektif. 1.6720 97.72
Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundang-
1.4386 71.15
undangan.
Jumlah 31.0253 88.64
Pada tahun 2016, Hasil asesmen GCG atas tingkat pemenuhan masing-masing
parameter dan kriteria, untuk Dewan Komisaris dapat disimpulkan bahwa penerapan
parameter pada kategori tertentu telah mencapai best practices atau sangat baik
dengan capaian > 85% s.d 100% antara lain:
1. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan/
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas dan
menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan
RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.
4. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi atas
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
5. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap
Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
6. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap
Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
7. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas.
8. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas yang efektif.
Sedangkan untuk Direksi pada kategori penerapan parameter pada kategori yang
telah mencapai best practices atau sangat baik dengan capaian > 85% s.d 100%
antara lain:
1. Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab
secara jelas.
3. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
Sekretaris Perusahaan
Pupuk Indonesia membentuk dan menetapkan Sekretaris Perusahaan sebagai
pejabat satu level di bawah Direksi guna memperlancar hubungan antar Organ
Perusahaan, hubungan antara Perusahaan dengan Pemangku Kepentingan.
Di samping itu, dengan dibentuknya Sekretaris Perusahaan diharapkan dapat
terlaksananya pemenuhan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
Budi Asikin
Sekretaris Perusahaan
Direktur Utama
Sekretaris Perusahaan
Corporate
Communication
Manajer Humas
Manajer Hukum & Kesekretariatan
TANGGAL Uraian/Judul
PENGUMUMAN LELANG
Persyaratan Prakualifikasi Pelelangan Bersama Pekerjaan Jasa Angkutan Kapal Laut Time
21 Dec 2016
Charter Tahun 2016
ARTIKEL
29 Sep 2016 Meski Hanya 5 Menit, Olahraga Lari Membuat Tubuh Lebih Sehat
TANGGAL Uraian/Judul
NEWS
30 Dec 2016 Serah Terima Tempat Penitipan Anak di Pasar Telihan - Bontang
26 Dec 2016 Panen Demplot & Wiwitan Kerjasama Pupuk Indonesia dan Indmira Desa
Seminar Pupuk Indonesia dan APPI "Industri Pupuk Mendukung Ketahanan Pangan yang
07 Dec 2016
Berkelanjutan"
29 Nov 2016 SIARAN PERS: Lima Menteri Teken MoU Pengembangan Pendidikan Vokasi
14 Nov 2016 PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan bantuan kepada 455 orang anak yatim
10 Oct 2016 Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia Lakukan Riset
29 Sep 2016 Begini Hitungan Pengusaha Pupuk Kalau Harga Gas Turun
31 Aug 2016 Pemenang Lomba Foto Pupuk Indonesia Group tahun 2016
31 Aug 2016 Meriahnya Peringatan HUT RI Garapan Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim, dan Hutama Karya
Media Massa
Corporate
Workshop PR for Non PR PR Indonesia
Communication
Bagian
Office Management PPM Management
Kesekretariatan
Sekretaris Perusahaan Merger dan Akuisisi dalam Perspektif Persaingan usaha dan Komisi Pengawas Persaingan
dan Bagian Hukum Tren dalam Perekonomian Global Usaha
Audit Internal
Hubungan kerja Internal Audit secara internal dan external dijabarkan sebagai
berikut:
1. Hubungan Internal
a Kepala SPI Pupuk Indonesia bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama.
b. Kepala SPI Pupuk Indonesia membawahi beberapa departemen
pengawasan, yaitu:
i) Pengawasan Keuangan
ii) Pengawasan Operasional
iii) Pengawasan Perencanaan
Tanggungjawab pelaksanaan masing-masing departemen didelegasikan
kepada Vice President (VP) terkait.
2. Hubungan Eksternal
a. Hubungan dengan auditor eksternal
b. Hubungan dengan Komite Audit
c. Hubungan dengan pihak luar lainnya, yaitu dengan Satuan Pengawasan
Internal Anak Perusahaan dalam bentuk koordinasi pelaksanaan audit
bersama
SPI merupakan unit kerja yang memiliki fungsi khusus sehingga perlu adanya standar
kompetensi tertentu yang harus dipenuhi, diantaranya seperti kompetensi dalam
bidang auditing, administrasi & keuangan, operasional dan manajemen Perusahaan.
1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif
dalam pelaksanaan tugasnya;
2. Memiliki keahlian yang diakui dalam profesi Auditor Internal dengan mendapatkan
sertifikasi profesi yang tepat (Certified Internal Auditor/Qualified Internal Auditor/
Professional Internal Audit);
3. Memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dengan mendapatkan
sertifikasi profesi yang tepat dengan jenjang jabatan dalam fungsi Auditor
Internal;
4. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai konsep, prosedur dan teknis
komunikasi audit;
5. Memiliki kecakapan dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun
tertulis secara efektif;
6. Memahami Anggaran Dasar, peraturan perundangan dan ketentuan Perusahaan
yang berlaku;
7. Wajib menjaga kerahasiaan dan/atau data Perusahaan terkait pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab audit Internal kecuali terdapat pengecualian berdasarkan
Kepala SPI Pupuk Indonesia diangkat dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
No. SK/DIR/036/2013 tanggal 1 Juli 2013.
Budi Rahayu
Kepala Satuan Pengawasan Intern
SPI Pupuk Indonesia dipimpin oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya dibantu oleh VP Pengawasan Keuangan, VP Pengawasan
Operasional, VP Perencanaan Pengawasan beserta staf. Berikut struktur organisasi
SPI Pupuk Indonesia per 31 Desember 2016:
Budi Rahayu
Kepala SPI
Cita Yulia M.
Staf Pengawasan
Keuangan
Total jumlah personil SPI Pupuk Indonesia Grup per 31 Desember 2016 adalah
sebanyak 117 orang (termasuk Ka SPI dan Manager), dengan rincian:
No perusahaan ∑ SDM
1 PT Pupuk Indonesia (Persero) 8 Orang
2 PT Petrokimia Gresik 17 Orang
3 PT Pupuk Kujang 16 Orang
4 PT Pupuk Kalimantan Timur 17 Orang
5 PT Pupuk Iskandar Muda 9 Orang
6 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 28 Orang
7 PT Rekayasa Industri 12 Orang
w
8 PT Mega Eltra 4 Orang
9 PT Pupuk Indonesia Logistik 2 Orang
w 10 PT Pupuk Indonesia Energi 2 Orang
11 PT Pupuk Indonesia Pangan 2 Orang
Total Personil SPI Pupuk Indonesia Group 117 Orang
Sertifikasi Auditor Internal
Sertifikasi yang dimiliki oleh personil SDM SPI Pupuk Indonesia Grup per 31
Desember 2016 antara lain sebagai berikut:
Keterangan TOTAL
Qualified Internal Auditor (QIA) 12
Chartered Accountant (CA) -
Profesional Internal Auditor (PIA) 5
Certified Internal Auditor (CIA) -
Chartered Financial Analyst (CFA) -
Certified Fraud Examiner (CFE) 1
Certified Risk Management Profesional (CRMP) 2
Enterprise Risk Management Associate Professionla (ERMAP) 2
Dalam melaksanakan fungsinya, SPI merujuk pada standar pelaksanaan fungsi Audit
Internal yang berlaku dan kode etik Audit Internal. Piagam Audit Internal (Internal
Audit Charter) revisi terakhir disahkan pada tanggal 29 April 2015, piagam tersebut
disahkan oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama Pupuk Indonesia.
Piagam Audit Internal memuat visi, misi, tujuan, struktur dan kedudukan, tugas dan
tanggung jawab, wewenang, kode etik, persyaratan audit internal, independensi &
pertanggungjawaban SPI, dan larangan perangkapan tugas oleh personil SPI.
Diharapkan dengan dipatuhinya Piagam Audit Internal, maka akan mempermudah
auditor dalam memahami mengenai tingkat pemeliharaan kepentingan dan
komitmen dari semua pihak yang terkait dengan Perusahaan.
Selain Piagam Audit Internal, auditor internal Pupuk Indonesia juga dilengkapi
dengan seperangkat pedoman kerja, mekanisme kerja dan supervisi dalam
organisasinya, antara lain diatur dalam :
Uraian Tugas dan tanggung jawab SPI yang ditetapkan berdasarkan Piagam Internal
Audit adalah sebagai berikut :
Jumlah Realisasi Pelatihan SPI Pupuk Indonesia Group Selama Tahun 2016
Realisasi Laporan Hasil Assurance yang Meliputi Audit, Evaluasi, dan Review
Kegiatan Assurance di Pupuk Indonesia tahun 2016 :
Berikut realisasi kegiatan assurance SPI PT Pupuk Indonesia (Persero) tahun 2016,
yaitu:
1. Audit Pengadaan Barang dan Jasa PIHC.
2. Evaluasi atas Sustainability Gas Supply di Pupuk Indonesia.
3. Audit Pengelolaan Investasi Rekind Daya Mamuju di PT Rekayasa Industri.
4. Audit atas Pengelolaan Piutang Usaha di PT Pupuk Kujang.
5. Audit Pengelolaan Administrasi Perpajakan di PT Rekayasa Industri.
6. Evaluasi Tata Kelola IT Governance.
7. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Perusahaan.
8. Audit Bongkar Muat Pupuk In Bag di PKT.
9. Audit atas Keuangan APPI Tahun 2014.
10. Audit Penghapusbukuan Aktiva Tetap PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
11. Audit Pengadaan Barang dan Jasa PT Pupuk Indonesia (Persero).
12. Audit atas Aktivitas Operasional PT Pupuk Indonesia Pangan.
13. Audit Penjualan Pupuk Non-Subsidi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
14. Audit Pemeliharaan Aset PT Pupuk Indonesia Logistik.
15. Audit atas Pelaksanaan Proyek Amurea II PT Petrokimia Gresik.
16. Evaluasi atas Kerja Sama Antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Petro Jordan
Abadi.
17. Audit Pelaksanaan ERP PT Pupuk Indonesia (Persero).
18. Audit Pengelolaan SDM di PT Pupuk Indonesia (Persero).
Perbandingan rencana dan realiasasi kegiatan audit internal tahun 2016 dan 2015
yang dilakukan oleh SPI sebagaimana tabel berikut:
Perbandingan rencana dan realiasasi kegiatan audit internal tahun 2016
Assurance (Audit/Evaluasi) 14 18 19
Konsultasi 2 9 4
Pendampingan / Counterpart 6 19 9
Realisasi kinerja SPI Tahun 2016 melebihi dari rencana pada PKPT 2016. Serta lebih
besar bila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2015, kecuali untuk kegiatan
Assurance (Audit/Evaluasi) disebabkan pengalokasian SDM untuk kegiatan konsultasi
dan pendampingan/counterpart yang meningkat pada tahun 2016.
Audit Eksternal
Audit eksternal adalah kegiatan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
independen yang memenuhi syarat perundang-undangan yang berlaku dan memiliki
tujuan untuk menyatakan pendapat, dalam semua hal yang material, apakah laporan
keuangan konsolidasian PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Anggota Holding sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Pelaksanaan Audit
Koordinasi yang dilakukan antara lain melalui komunikasi seluruh unit kerja
terkait dan melaksanakan pertemuan secara berkala, pendampingan ke unit kerja
lainnya dalam Perusahaan dan SPI Anak Perusahaan, guna membicarakan hal-
hal yang dianggap penting bagi Perusahaan dan KAP. Di samping itu, SPI Pupuk
Indonesia juga bertanggung jawab membantu Komite Audit Pupuk Indonesia dalam
melakukan evaluasi atas kinerja Kantor Akuntan Publik yang meliputi antara lain
aspek pemahaman atas isu- isu yang dihadapi oleh Perusahaan.
Berikut Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Keuangan Pupuk
Indonesia selama tahun 2012- 2016:
Kantor Akuntan Publik yang Telah Mengaudit Laporan Keuangan Pupuk Indonesia
Tahun Akuntan KAP PUBLIC AUDIT LAINNYA FEE AUDIT (RP) Opini audit
Buku
2016 Drs. Haryanto KAP Tanudiredja, • Lingkup entitas yang diaudit : 6.450.000.000 Wajar, dalam
Sahari, CPA Wibisana, Rintis & PT Pupuk Indonesia, 10 Entitas Anak semua hal
Rekan dibawah kepemilikan langsung dan yang material
9 Entitas Anak dibawah kepemilikan
tidak langsung.
• Audit Laporan Keuangan
• Reviu Laporan Evaluasi Kinerja
Perusahaan
• Audit Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan dan
Pengendalian Internal
• Reviu Laporan Penilaian Tingkat
Pencapaian KPI (Key Performance
Indicator)
• Audit Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan
• Reviu Laporan Evaluasi Status Tindak
Lanjut Arahan dan Keputusan RUPS
• Management Letter
2015 Drs. Haryanto KAP Tanudiredja, • Lingkup entitas yang diaudit : PT 5.085.000.000 Wajar, dalam
Sahari, CPA Wibisana, Rintis & Pupuk Indonesia, 10 Entitas Anak semua hal
Rekan dibawah kepemilikan langsung yang material
• Audit Laporan Keuangan
• Reviu Laporan Evaluasi Kinerja
Perusahaan
• Audit Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan dan
Pengendalian Internal
• Reviu Laporan Penilaian Tingkat
Pencapaian KPI (Key Performance
Indicator)
• Audit Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan
• Reviu Laporan Evaluasi Status Tindak
Lanjut Arahan dan Keputusan RUPS
• Management Letter
Kantor Akuntan Publik yang Telah Mengaudit Laporan Keuangan Pupuk Indonesia
Tahun Akuntan KAP PUBLIC AUDIT LAINNYA FEE AUDIT (RP) Opini audit
Buku
2014 Drs. Haryanto Tanudiredja, • Lingkup entitas yang diaudit : 4.575.000.000 Wajar, dalam
Sahari, CPA Wibisana & PT Pupuk Indonesia, 9 Entitas Anak semua hal
Rekan dibawah kepemilikan langsung yang material
• Audit Laporan Keuangan
• Reviu Laporan Evaluasi Kinerja
Perusahaan
• Audit Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan dan
Pengendalian Internal
• Reviu Laporan Penilaian Tingkat
Pencapaian KPI (Key Performance
Indicator)
• Audit Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan
• Reviu Laporan Evaluasi Status Tindak
Lanjut Arahan dan Keputusan RUPS
• Management Letter
2013 Rudi Hartono Aryanto, Amir • Lingkup entitas yang diaudit : 2.655.750.000 Wajar Tanpa
Izin No. Purba Jusuf, PT Pupuk Indonesia, 8 Entitas Anak Pengecualian
AP.0501 Mawar & dibawah kepemilikan langsung
Saptoto (RSM AAJ • Audit Laporan Keuangan
sociates) • Audit Evaluasi Kinerja
• Audit Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-Undangan
• Audit Kepatuhan terhadap
Pengendalian Internal
• Audit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan
• Audit Penilaian Pencapaian KPI
• Audit Tindak Lanjut Arahan dan
Keputusan RUPS
2012 Rudi Hartono Aryanto, Amir • Lingkup entitas yang diaudit : 2.655.750.000 Wajar Tanpa
Purba Izin No. Jusuf, Mawar & • PT Pupuk Indonesia, 7 Entitas Anak Pengecualian
AP.0501 Saptoto (RSM dibawah kepemilikan langsung
AAJ sociates) • Audit Laporan Keuangan
• Audit Evaluasi Kinerja
• Audit Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan
• Audit Kepatuhan terhadap
Pengendalian Internal
• Audit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan
• Audit Penilaian Pencapaian KPI
• Audit Tindak Lanjut Arahan dan
Keputusan RUPS
Manajemen Risiko
DIREKTUR UTAMA
VP Tata Kelola VP VP
& Kepatuhan Manajemen Risiko Sistim Manajemen
Untuk memastikan pengelolaan risiko yang efektif dalam pencapaian tujuan atau
sasaran Perusahaan, maka Perseroan melakukan monitoring pengelolaan risiko secara
berkelanjutan, sehingga dapat diyakini tingkat risiko tetap berada pada tingkat yang
wajar dan dapat diterima oleh Perusahaan. Anak Perusahaan setiap bulan melaporkan
realisasi tindak lanjut pengendalian risiko untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
penerapan Manajemen Risiko kepada Departemen Manajemen Risiko Perseroan.
Risiko Strategis
Perubahan
Tingkat Risiko
Risiko Mitigasi
(TR) Awal Dengan
Akhir 2016
Penurunan TR Awal = 20 (tinggi) a) Penyediaan fasilitas tambahan modal kerja melalui penandatangan
Pendapatan dan TR Akhir = 10 (sedang) addedum suplesi/penambahan fasilitas pinjaman bersama;
Laba Konsolidasi (Turun) b) Optimalisasi penggunaan fasilitas pinjaman bersama bagi Anak
Perusahaan;
c) Penyempurnaan POB Hedging di PT Pupuk Indonesia (Persero) dan
Anak Perusahaan.
Kuantum TR Awal = 20 Perseoran:
Penjualan Pupuk TR Akhir = 15 a) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk
Subsidi Tidak (Turun) mempercepat penerbitan Pergub dan Perbup tentang alokasi
Sesuai Penugasan pupuk subsidi;
b) Melaksanakan kegiatan sosialisasi & kawalan teknologi, kegiatan
GP3K;
c) Melakukan evaluasi kinerja Distributor.
Menurunnya TR Awal = 15 Perseroan:
Harga Pupuk TR Akhir = 15 a) Menjual produk dijual sesuai harga pasar;
Komersil (Tetap) b) Mengkonversi target produksi Urea Komersil menjadi Amoniak;
c) Menurunkan Rate Produksi;
d) Tetap berproduksi, dan menyimpan Urea sebagai stock.
Jumlah TR Awal = 20 Perseroan:
Unscheduled TR Akhir = 20 a) Melakukan Update Key Operating Procedure (KEY) di setiap Anak
Shutdown (Tetap) Perusahaan;
Pabrik Melebihi b) Melakukann Root Cause Analysis penyebab unscheduled shutdown;
Anggaran c) Pelaksanaan Preventive Maintenance.
Perubahan Tingkat
Risiko Risiko (TR) Awal Mitigasi
Dengan Akhir 2016
Penurunan TR Awal = 25 a) Melakukan Cost Reduction Program (CRP) terhadap biaya-biaya
Pendapatan dan TR Akhir = 20 yang tidak berkaitan dengan proses produksi secara langsung;
Laba Konsolidasi (Turun) b) Melakukan evaluasi kembali terhadap rencana investasi yang
tidak memberikan nilai tambah dalam jangka pendek;
Adapun tingkat risiko masing-masing perusahaan sampai dengan akhir tahun 2016
ditampilkan pada tabel berikut.
Secara umum, seluruh perusahaan sampai dengan Semester-2 Tahun 2016 telah
dapat menurunkan tingkat risiko kecuali PIM dan Pilog. Pada PIM dan Pilog tidak
ada penurunan tingkat risiko bahkan terjadi kenaikan tingkat risiko. PIM tidak dapat
menurunkan tingkat risiko, karena risiko strategis yang dihadapi oleh PIM adalah
risiko ketidaktersediaan pasokan gas yang berasal dari eksternal. Manajemen PIM
telah berupaya untuk menurunkan dampak risiko tersebut tetapi belum sepenuhnya
dapat ditangani mengingat sumber risiko ini berasal dari luar perusahaan. Pilog
tidak dapat menurunkan tingkat risiko karena risiko strategis yang dihadapi oleh
Pilog adalah target angkutan urea dan amoniak hanya tercapai masing-masing 72%
dan 89% yang berdampak pada pencapaian laba komprehensif sebesar 64,5% dari
target revisi RKAP 2016.
Perseroan kini telah memiliki 38 personil unit kerja Manajemen Risiko yang telah
memiliki sertifikasi CRMP (Certified Risk Management Professional) dan ERMCP
(Enterprise Risk Management Certified Professional) dan ERMAP (Enterprise Risk
Management Associate Professional).
Pada tahun 2016, tidak terdapat kasus hukum yang di hadapi oleh Pupuk Indonesia.
Jumlah
PERUSAHAAN POSISI KASUS
PERKARA
PKC 1 (satu) - Perkara Arbitrase dengan Cuu Long Vietnam Fertilizer akibat wanprestasi Cuu
Long.
- Perselisihan terkait sales contract No.1948/PK/SP/UMXI/2013 tanggal 08
November 2013 dan solution agreement tanggal 01 Maret 2014.
- Sudah dilakukan sidang arbitrase di Singapore International Arbitration Centre
(SIAC) pada tanggal 01 Oktober 2015. Pada tanggal 22 Februari 2016 telah
dikeluarkan putusan Singapore International Arbitration Centre (SIAC) No.
ARB202/14/KJ, dengan hasil putusan sebagai berikut:
1. Menyatakan bahwa Solution Agreement antara PT Pupuk Kujang dengan Cuu
Long, tidak efektif
2. Menyatakan bahwa Sales Contract antara PT Pupuk Kujang dengan Cuu Long,
berlaku efektif.
3. Menyatakan bahwa termohon Cuu Long wanprestasi dengan melanggar
ketentuan pasal 7 dan 9 Sales Contract
4. Memutuskan Cuu long membayar biaya-biaya kepada kepada PT Pupuk Kujang
dalam jangka waktu 30 hari, antara lain:
- Biaya ganti rugi termasuk denda sebesar USD 586.786.07
- Biaya arbitrase sebesar SGD 50,358.69
- Biaya Hukum sebesar IDR 921.400.398,87
- Putusan tersebut akan dilakukan eksekusinya.
Jumlah
PERUSAHAAN POSISI KASUS
PERKARA
PKT 4 (empat) 1. Perkara Kepailitan PT. Driver Kaltim Melamine (“DKM”)
a. PKT mengajukan permohonan Pernyataan Pailit terhadap DKM pada tanggal
02 Agustus 2013 di Pengadilan Niaga Surabaya, dan sesuai Putusan Pengadilan
Niaga Surabaya No.22/PAILIT/2013/PN.NIAGA.Sby tanggal 23 September 2013
Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh PKT dikabulkan.
b. Saat ini sedang proses untuk penjualan di muka umum/lelang terhadap
seluruh harta pailit PT. DKM
2. Perkara Gugatan Daniel Pattiwael Lapia.
a. Tanggal 12-7-2012 Gugatan Daniel Pattiwael Lapia ditolak oleh PN Bontang
sesuai putusan No.24/Pdt.G/2011/PN.Btg.
b. Daniel Pattiwael L melakukan Banding di PT Samarinda, pada tanggal 13-06-
2013 Permohonan Banding dari Daniel Pattiwael Lapia ditolak oleh Pengadilan
Tinggi Kaltim sesuai putusan No.27/PDT/2013/PT.KT.SMDA. Selanjutnya Daniel
Pattiwael L mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung RI, dan Permohonan Kasasi
Daniel ditolak oleh MA sesuai putusan No.489K/Pdt/2014 tanggal 14-07-2014.
c. Saat ini menunggu salinan putusan kasasi.
3. Perkara Gugatan Achmad Subandi di PN Malang.
a. PKT masuk sebagai Tergugat 7 karena dianggap melakukan kontrak jual beli
pupuk dengan pihak yang tidak berwenang mewakili CV 178 dalam hal ini
diwakili oleh Achmad Chaliq cs.
b. Pada tanggal 17-11-2014 Perkara tersebut telah diputus oleh Majelis Hakim PN
Malang dengan Putusan menolak gugatan dari Achmad Subandi berdasarkan
putusan No.208/Pdt.G/2013/PN.MLG.
c. Pada tanggal 22 Januari 2015 PKT menerima Relaas Pemberitahuan
Pernyataan Banding oleh Achmad. Subandi.
d. Perkara tersebut telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Surabaya
pada tanggal 1 Juni 2016 No 215/Pdt/2016/PT.SBY dengan pokok Putusan
"Menguatkan Putusan PN Malang", berkas perkara dan salinan putusan oleh
kepaniteraan pengadilan tinggi Jawa Timur kepada Pengadilan Negeri Kota
Malang melalui surat No w.14-U/5813/HK.02/8/2016 tanggal 18 Agustus 2016
e. Tanggal 17 oktober 2016, PKT menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan
Kasasi oleh Achmad. Subandi.
f. Tanggal 27 Oktober 2016, PKT menyerahkan Kontra Memori Kasasi kepada
Panitera PN Malang.
g. Saat ini proses menunggu putusan kasasi
4. Perkara Gugatan Perdata dari KUD Olat Ojong Sumbawa dengan PKT selaku Turut
Tergugat.
a. Sengketa kepemilikan Gudang di Sumbawa antara PUSKUD NTB dengan KUD
Olat Ojong.
b. Tanggal 18-12-2012 Gugatan KUD Olat Ojong dikabulkan sebagian oleh PN
Sumbawa Besar dan Gudang tersebut dinyatakan sebagai milik KUD Olat
Ojong berdasarkan putusan No.25/Pdt.G/2012/PN.SBB.
c. Tanggal 22-02-2016 PKT menerima relaas pemberitahuaan Putusan Kasasi
dari PN Sumbawa Besar yang pada pokoknya memberitahukan bahwa
permohonan kasasi KUD Olat Ojong ditolak oleh MA RI sesuai putusan No:
3081 K/PDT/2013 tanggal 25 Februari 2015.
d. Saat ini menunggu salinan putusan kasasi
PSP 11 1. Kasus Komite Informasi dari LSM No. Perkara 166/Pdt/Plw/2016/PN.Plg. LSM
(Sebelas) Pengawasan Pembangunan Public Control.
a. sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 166/Pdt.Plw/2016/PN.Plg,
maka Pengadilan Negeri Palembang mengabulkan gugatan PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang (Pusri dimenangkan).
b. Bahwa atasan Putusan Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 166/Pdt.Plw/2016/
PN.Plg, LSM Pengawasan Pembangunan Publik Kontrol mengajukan Kasasi.
c. Saat ini menunggu putusan kasasi
Jumlah
PERUSAHAAN POSISI KASUS
PERKARA
PSP 11 2. Gugatan perdata yang dilakukan oleh Hj. Zainab (isteri Anwar Syam) di Pengadilan
(Sebelas) Negeri Kendari dengan PT Pusri Palembang sebagai Tergugat III (Perkara Nomor
13/Pdt.6/2015/PN.Kdi tanggal 25 Februari 2015), dengan isi gugatan meminta
pengembalian SHGB No. 674 yang dijaminkan oleh Sdr. Anwar Syam sebagai
jaminan piutang macet kepada PT Pusri Palembang
a. Berdasarkan informasi, sampai dengan tanggal 18 Januari 2016, Hj. Zainab
sebagai Penggugat telah mengajukan Banding terhadap PT Pusri Palembang
selaku Tergugat III.
b. PT Pusri Palembang masih menunggu Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Berkas dari PN Kendari.
c. PT Pusri Palembang masih menunggu Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Berkas dari PN Kendari.
d. Telah dilakukan pemeriksaan berkas atas pengajuan Banding oleh Hj. Zainab di
PN Kendari pada tanggal 9 Februari 2016.
e. Status sampai dengan saat ini adalah PT Pusri Palembang menunggu
Putusan Banding dari Pengadilan Tinggi Kendari, sesuai dengan Surat
Nomor: W23.U1.631/HT.04.10/IV/2016 tanggal 20 April 2016 perihal Bantuan
Pemberitahuan Putusan Banding Perkara Perdata No. 13/Pdt.G/2015/PN.Kdi,
Putusan Banding dimaksud menguatkan Putusan PN Kendari.
f. Telah disampaikan Kontra Memori Kasai dari PT Pusri Palembang selalu
Termohon Kasasi III atas Memori Kasasi yang diajukan oleh Hj. Zainab pada
tanggal 8 Agustus 2016 di PN Kendari.
g. Saat ini menunggu putusan kasasi
3. Pengrusakan/pendudukan atas tanah milik PT Pusri Palembang di lokasi Green
Barrier II (Laporan No: STPL/K-890/XII/2013 SPKT tanggal 31 Desember 2013)
a. Sidang tanggal 7 Januari 2016 telah dilaksanakan, selanjutnya tanggal 21 Januari
2016 dijadwalkan sidang dengan agenda pembacaan Putusan.
b. Majelis Hakim PN Palembang telah mengeluarkan Putusan Nomor: 1705/
Pid.B/2015/PN.Plg tanggal 21 Januari 2016, yang menjatuhkan hukuman 1
(satu) tahun penjara terhadap M. Yani.
c. Berdasarkan informasi dari Kuasa Hukum PT Pusri Palembang, M. Yani (Jenggo)
mengajukan upaya hukum Banding atas Putusan Nomor: 1705/Pid.B/2015/
PN.Plg tanggal 21 Januari 2016 yang menjatuhkan hukuman 1 (satu) tahun
penjara terhadap M. Yani .
d. M. Yani (Jenggo) mengajukan upaya hukum Kasasi atas Putusan Banding yang
menguatkan Putusan PN Palembang Nomor: 1705/Pid.B/ 2015/PN.Plg.
e. Saat ini menunggu putusan kasasi
4. Gugatan perdata melawan PT Asindoindah Griyatama dalam perkara pendudukan
tanah milik PT Pusri Palembang di Makassar, Sulawesi Selatan (Perkara Nomor: 30/
Pdt.G/2009/PN.Mks tanggal 14 Desember 2009)
a. Sudah diputuskan ditingkat Kasasi Mahkamah Agung RI (Inkracht), PT Pusri
Palembang dinyatakan menang.
b. Putusan PK Nomor: 237/PK/PDT/2014 telah diterima PT Pusri Palembang dan
selanjutnya akan dilakukan persiapan untuk eksekusi.
c. Saat ini sedang proses eksekusi atas putusan tersebut
5. Gugatan Perdata A. M. Muharam No.73/Pdt.6/PN.TK Lampung, pengembalian
sertifikat milik yang bersangkutan dijaminkan ke PPD Lampung (Perkara No: 73/
Pdt.G/2014/PN.TK tanggal 16 Juni 2014)
a. Pada tanggal 9 Januari 2015, Putusan PN Tanjung Karang No. 73/Pdt.G/2014
terbit.
b. Pengadilan Tinggi Tanjung Karang telah memutuskan perkara dengan Putusan
Nomor: 73/Pdt.G/2014/PN.TK dengan tanggal relaas 23 Oktober 2015.
c. Pusri telah menyatakan Kasasi pada tanggal 5 November 2015 terhadap
Putusan Banding Pengadilan Tinggi Tanjung Karang Nomor: 73/Pdt.G/2014/
PN.TK tanggal relaas 23 Oktober 2015.
d. Saat ini menunggu putusan kasasi
Jumlah
PERUSAHAAN POSISI KASUS
PERKARA
6. Sengketa Tanah PT Pusri Palembang di Lorong Abadi yang diokupasi oleh warga
(Perkara No: 08/Pdt.G/2014/PN.PLG tanggal 20 Januari 2014)
a. Pengadilan Negeri Palembang mengeluarkan Putusan Nomor: 08/Pdt.G/2014/
PN.PLG tanggal 10 Juli 2014 dan ditindaklanjuti dengan proses pembayaran
ganti rugi.
b. Sampai dengan tanggal 1 Januari 2016, PT Pusri Palembang telah melakukan
seluruh pembayaran pada warga sesuai dengan Akta Perdamaian Nomor: 08/
Pdt.G/2014/PN.Plg tanggal 10 Juli 2014.
c. Bahwa di atas tanah SHGB No.183 ternyata juga berdiri sebuah bangunan
dengan luas 70 M2 milik Bpk. Darusalam yang mana menurut keterangan
yang bersangkutan, tanah tersebut dibeli pada tahun 2013 berdasarkan Surat
Pengoperan Hak (SPH) dari Bpk. Harmoni senilai Rp 14.000.000,- (Empat belas
juta rupiah).
d. Saat ini sedang proses PT Pusri Palembang terlebih dahulu meminta
tanggapan tertulis Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS untuk
penyelesaiannya
7. Gugatan H.M. Dahlan Mustafa pada PN Makassar (Perkara Nomor: 263/Pdt.
BTH/2015/ PN.Mks tanggal 14 September 2015).
a. Pada tanggal 14 September 2015, H.M. Dahlan Mustafa mengajukan gugatan
ke PN Makassar dengan PT Pusri Palembang sebagai Tergugat-Terbantah I
dengan perkara Nomor: 263/Pdt.BTH/2015/PN.Mks.
b. Masih dalam proses persidangan menunggu putusan Pengadilan Negri
8. Gugatan Ny. Hermin Barrung pada Pengadilan Negeri Makassar (Perkara Nomor:
264/Pdt.BTH/2015/PN.Mks. tanggal 2 November 2015)
a. Pada tanggal 2 November 2015, Ny. Hermin Barrung mengajukan gugatan
ke PN Makassar dengan PT Pusri Palembang sebagai Tergugat-Terbantah I
dengan perkara Nomor: 264/Pdt. BTH/2015/PN.Mks.
b. Putusan atas perkara ini dimenangkan oleh PT Pusri Palembang.
c. Status saat ini adalah PT Pusri Palembang menunggu Putusan Banding atas
permohonan Banding yang diajukan oleh Ny. Hermin Barrung.
9. Gugatan A.W. Said Limi pada PN Makassar (Perkara Nomor: 306/Pdt.G/2015/
PN.Mks. tanggal 20 Oktober 2015).
a. Telah dilakukan sidang dengan agenda pembacaan Putusan pada tanggal 11
Oktober 2016 yang memutuskan bahwa gugatan yang diajukan A.W. Said Limi
tidak dapat diterima
b. Putusan dalam sidang pada tanggal 11 Oktober 2016 adalah gugatan A.W. Said
Limi ditolak. Status sampai saat ini menunggu panggilan sidang atas upaya
hukum Banding yang diajukan oleh ahli waris Said Limi.
10. Permohonan Penyelesaian Sengketa di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
terhadap CuuLong Vietnam dan VP Bank (Perkara No: 667/VIII/ARB-BANI/2014
tanggal 14 Agustus 2014).
a. Berdasarkan Surat PT Pusri Palembang Nomor: LN-141/J000.PS/2014 tanggal
13 Oktober 2014 perihal Sengketa Dagang PT Pusri Palembang-Cuu Long di
BANI, PT Pusri Palembang selaku Pemohon telah mendaftarkan Permohonan
Arbitrase dengan Nomor Registrasi 607/VIII/ARB-BANI/2014 tanggal 15 Agustus
2014 terkait kasus penolakan mencairkan Letter of Credit (L/C) sebesar USD
617.022,70 (six hundred seventeen thousand twenty two United States Dollars
and seventy cents) sebagai harga pupuk sebanyak 1.798.900 Metric Ton
terhadap Cuu Long dan VP Bank ke BANI.
b. Majelis Arbitrase telah mengeluarkan putusan yaitu menerima permohonan
PT Pusri Palembang untuk sebagian. Saat dilakukan koordinasi dengan Kuasa
Hukum PT Pusri Palembang untuk pelaksanaan pendaftaran di PN Jakarta
Pusat dan eksekusi di Vietnam.
c. Saat ini sedang proses eksekusi atas putusan tersebut.
Jumlah
PERUSAHAAN POSISI KASUS
PERKARA
11. Gugatan melawan PT Saptawel Technicatama di perkara piutang di Lampung
a. PT Saptawel Technicatama mengajukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah
Agung atas Putusan Banding dari Pengadilan Tinggi Tanjungkarang Nomor: 37/
Pdt/2011/PT.TK.
b. Sudah diputuskan oleh Mahkamah Agung RI bahwa PT Pusri Palembang
menang (Kasasi PT Saptawel ditolak).
c. Status saat ini adalah PT Pusri Palembang menunggu Putusan Peninjauan
Kembali dari Mahkamah Agung yang diajukan oleh PT Saptawel Technicatama.
ME Nihil Nihil
PI P Nihil Nihil
Selama periode tahun 2016, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Pupuk
Indonesia yang sedang menjabat memiliki permasalahan hukum, baik perdata
maupun pidana.
Selama periode tahun 2016, Pupuk Indonesia tidak menerima sanksi administrasi
baik yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi
baik oleh Kementrian BUMN sebagai pemegang saham, Bursa Efek Indonesia
maupun otoritas lainnya yang terkait dengan Perseroan.
1. Website
Akses informasi yang komprehensif mengenai kegiatan operasional dan kinerja
Perusahaan serta berbagai informasi lain yang diperlukan oleh pemegang
saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat diakses melalui situs
http://www.pupuk-indonesia.com. Melalui situs tersebut, para stakeholder
dapat menemukan banyak konten yang memuat berbagai informasi terkini
Perusahaan, seperti Profil Pupuk Indonesia, produk dan jasa, pemasaran, CSR &
HSE, Berita Terkini dan e-Proc, Tata Kelola Perusahaan termasuk Annual Report
maupun Sustainability Report. Guna meningkatkan kualitas informasi dan berita
terkini mengenai Perusahaan yang disampaikan kepada publik, Perusahaan
senantiasa memutakhirkan konten secara berkala dan berkelanjutan.
Tabloid digital SPIN terbit setiap bulannya yang merupakan media komunikasi
seluruh pegawai Pupuk Indonesia. SPIN memuat berbagai artikel informative
terkait kegiatan Pupuk Indonesia dalam kurun waktu satu bulan yang bertujuan
menyebarkan informasi kepada pegawai mengenai informasi terkait Perusahaan.
Sebagai media internal Perusahaan, SPIN menjadi wadah dan sarana bagi Jajaran
Manajemen untuk dapat mensosialisasikan program kerja, strategi bisnis yang
dijalankan serta target yang harus tercapai oleh Perusahaan dalam jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Informasi yang tercantum dalam majalah dikemas
dalam bahasa informative sehingga mudah dipahami oleh seluruh karyawan. SPIN
dibagikan terbatas hanya kepada internal karyawan serta Anak Perusahaan.
3) Buletin K3LH
Buletin K3LH merupakan bulletin elektonik yang diterbitkan oleh unit kerja
K3LH yang secara khusus membahas masalah Safety dan Environment. Media
internal yang diterbitkan secara rutin tiap bulan ini disusun sebagai media untuk
meningkatkan kepedulian karyawan terhadap isu-isu safety dan lingkungan
secara luas. Topik pembahasan yang dimuat di dalam bulletin K3LH tidak
terbatas pada isu-isu yang terjadi di lingkungan Pupuk Indonesia saja namun
juga isu-isu yang dihadapi secara global.
6) Laporan Tahunan
Pupuk Indonesia menyediakan sarana informasi melalui Laporan Tahunan
yang disusun setiap tahunnya. Laporan Tahunan ini akan disampaikan kepada
pemegang saham, regulator, organisasi massa, media massa dan masyarakat.
Periode Tema
Laporan
2011 Transformasi dan Sinergi Untuk Meningkatkan Nilai Perusahaan dan Pertumbuhan Berkelanjutan
2012 Sinergi Bisnis Untuk Peningkatan Nilai Perusahaan
2013 Integrasi dan Sinergi Pengembangan Untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
2014 Memperkuat Sinergi Bisnis untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
2015 Memperkokoh Sinergi Menjawab Tantangan Global
2016 Mengoptimalkan Sinergi Menuju Kinerja yang Berkelanjutan
7) Laporan Keberlanjutan
Selain itu, Pupuk Indonesia juga menyediakan sarana informasi mengenai
kegiatan perusahaan secara menyeluruh melalui Laporan Keberlanjutan yang
diterbitkan bersamaan dengan Laporan Tahunan. Laporan Keberlanjutan akan
disampaikan kepada pemegang saham, regulator, organisasi massa, media
massa dan masyarakat.
Periode Tema
Laporan
2013 Integrasi dan Sinergi Pengembangan untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
2014 Keberlanjutan adalah Komitmen Kami
2015 Bersinergi Untuk Bertumbuh
2016 Mengoptimalkan Sinergi Menuju Kinerja yang Berkelanjutan
Selain itu, informasi dan data mengenai Pupuk Indonesia dapat diperoleh
lebih lanjut melalui:
Informasi dan data mengenai anak Perusahaan Pupuk Indonesia dapat diperoleh melalui:
Terkait akses informasi yang sifatnya rahasia, Pupuk Indonesia hanya dapat
mengungkapkan apabila terdapat alasan yang sah sebagaimana dipersyaratkan
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pejabat dan seluruh pegawai
bertanggung jawab terhadap informasi rahasia baik selama bekerja di dalam
maupun di luar Perusahaan. Seluruh Insan Pupuk Indonesia wajib menjaga rahasia
perusahaan dan rahasia jabatan sebaik-baiknya.
16 Pupuk Indonesia Grup Gelar Bazar Murah Di 25-Jun-16 kaltim Post, Bontang post, Tribun kaltim,
Beberapa Daerah Sumatra ekspress, Rakyat merdeka, www.
karawangnews.com
17 Kuartal I: Laba Tahun Berjalan PT Pupuk Indonesia 23-Jun-16 Kontan.co.id, Kontan, www.thejakartapost.
Persero Meningkat 28% com
18 Pupuk Indonesia Siap Amankan Musim Tanam 15-Jul-16 Lampung Post, Bisnis Indonesia, Republika,
Rakyat Merdeka, media Indonesia, www.
jpnn.com, www.rmolsumsel.com, www.
tribunnews.com, www.mediaindonesia.
com, antaranews.com, ww.bisnis.com,
suara Pembaruan, Pikiran rakyat, Rakyat
Merdeka, www.beritajatim.com, www.
kompas.com, www.tribunnews.com, www.
timesindonesia.co.id, www.harianbirawa.
co.id, www.moneter.co.id, www.
antarajatim.com, www.timesindonesia.
co.id, www.jitunews.com, Kaltim Post,
Suara Nusantara, Radar Gresik, Jawa
Pos, www.eksposkaltim.com, www..
thepresidentpostindonesia.com, www.
bontang.prokal.co, 7
19 Veteran di Kaltim akan Terima Bantuan Renovasi 26-Jul-16 Tribunkaltim.com, Media Indonesia,
RUmah Republika, www.antarakaltim.com, www.
kaltim.tribunnews.com, Rakyat Merdeka,
www.republika.co.id
20 Pupuk Indonesia Energi Bangun Pembangkit Listrik 27-Jul-16 Media Indonesia, Kompas, Kontan, Investor
di Gresik Daily, Rakyat Merdeka, www.kontan.co,
www.imq21.com, www.bisnis.com, www.
wartaekonomi.com, www.bisnis.com, Sindo
21 Pupuk Indonesia Berikan Pembekalan bagi 5-Aug-16 www.radarkaltim.prokal.co
Narapidana
Diseminasi Informasi
Berikut ini merupakan program diseminasi yang telah dilakukan selama tahun 2016,
antara lain:
Program Diseminasi yang Telah Dilakukan Selama Tahun 2016
Tanggal
Jenis Kegiatan Tempat Pelaksanaan Materi
Pelaksanaan
Petrokimia Gresik
Demplot Agustus - Desember 2016 Jawa Tengah dan DIY Demplot Mitra Petroganik
Demplot NPK+Zn/Lokasi GP3K
Demplot Produk Pengembangan
Sosialisasi Agustus s.d Desember Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Sosialisasi GP3K
2016 Luar Jawa
Customer Agustus 2016 Nganjuk & Ponorogo Temu Pelanggan: Sosialisasi
Gathering Program
Pameran Agustus 2016 Jakarta Inagrichem 2016
September 2016 Jakarta IBD Expo 2016 (BUMN Expo 2016)
November 2016 Jakarta Indonesia Quality Expo 2016 oleh
Kementerian Perindustrian
November 2016 Bali 12th Indonesia Palm Oil Conference
And 2017 Price Outlook GAPKI
PT PUPUK KALTIM
Survei Pelanggan Agustus 2016 Wilayah Pemasaran Pupuk Survei Pelanggan Wilayah
Kaltim Pemasaran Pupuk Kaltim
Partner Gathering September 2016 Makassar Partner Gathering
PT Pupuk
Sriwidjaja
Palembang
Soft Launching September 2016 Lampung Soft Launching Produk dari
Produk PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Prinsip Dasar
Pelanggan
Mendapatkan Produk dengan 6 Tepat Primer
Manfaat optimal dapat tercapai melalui interaksi timbal balik yang saling mendukung
antara Pupuk Indonesia dengan para Pemangku Kepentingan. Uraian ringkas
interaksi dan pelibatan enam Pemangku Kepentingan dengan Pupuk Indonesia
dipaparkan sebagai berikut:
2. Standar Etika
Standar Etika merupakan sistem nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap jajaran PI
berupa:
a) Norma yang dijadikan pegangan oleh Perusahaan.
b) Sikap dan tindakan perusahaan, termasuk karyawan dalam berhubungan
dengan pihak-pihak di luar Perusahaan.
c) Sikap pimpinan dan karyawan di dalam Perusahaan terkait dengan tugas,
jabatan dan wewenang
3. Etos Kerja
a) Budaya K3 dan kelestarian lingkungan
b) Inovatif dan kreatif
c) Tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
d) Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
e) Kerjasama yang bersinergi (team work).
3. Benturan Kepentingan
PI mendefinisikan benturan kepentingan sebagai situasi di mana kepentingan
pribadi Dewan Komisaris, Direksi, atau karyawan dengan kepentingan PI berada
dalam posisi yang saling bertentangan, sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan
tugas yang diamanatkan oleh Perusahaan secara objektif.
Perilaku Korporasi 1. Karyawan dan Hubungan Industrial Menghadapi tantangan industri pupuk,
petrokimia dan jasa-jasa teknik yang semakin terbuka dan kompetitif, PI akan selalu
menajamkan fokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk
meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sebagai profesional. Untuk mencapai
prestasi terbaik dan memenangkan persaingan, PI akan senantiasa berupaya
untuk meningkatkan mutu sumber daya manusianya, di samping meningkatkan
mutu produk, mutu pelayanan dan proses kerja. PI beroperasi di berbagai belahan
wilayah dengan agama, budaya, tradisi, adat istiadat, kondisi dan persyaratan
ketenagakerjaan yang berbeda- beda. Perusahaan peka terhadap perbedaan-
perbedaan tersebut
4. Persaingan Usaha
PIHC mendukung sepenuhny a pemberlakuan struktur pasar industri pupuk dan
petrokimia yang dicirikan dengan adanya multibuyers dan multi- sellers atau pasar
yang sepenuhnya kompetitif apabila kondisi memungkinkan. Struktur ini diharapkan
dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada konsumen dan mendorong
terciptanya daya saing perusahaan. PI bertekad untuk tidak mendistorsi pasar
dengan dalih apapun serta senantiasa membuka jalur-jalur komunikasi intensif
dengan Pemerintah, masyarakat dan konsumen dalam hal terjadi ketidaksesuaian
antara Perusahaan, Pemerintah dan konsumen
5. Pengelolaan Stakeholders
Stakeholders PI adalah pihak yang langsung atau tidak langsung menerima manfaat
atau beban sebagai akibat dari segala tindakan perusahaan. Mereka adalah:
Pemerintah Pusat dan Daerah, Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi,
Karyawan, Masyarakat dan Lingkungan, Lembaga Akademik, Dewan Perwakilan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Lembaga-Lembaga Swadaya/
Organisasi Kemasyarakatan lainnya, Pemasok, Pelanggan dan Kreditur
7. Etika Pengelolaan atas Mitra Kerja Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
berdampak negative dalam pengelolaan Mitra Kerja PI, baik Dewan Komisaris, Direksi
maupun seluruh jajaran perusahaan berkewajiban:
- Menjaga citra perusahaan dengan tidak menerima sesuatu atau menjanjikan
sesuatu di luar hal-hal yang telah disepakati bersama oleh PI dengan Mitra Kerja
PI;
- Menghindari jamuan makan, hiburan (entertainment) atau kegiatan sejenis
lainnya yang diselenggarakan oleh Mitra Kerja PI, yang berada di luar batas
kewajaran dan kepatutan;
- Menghindari tempat atau area yang berkonotasi negatif dalam melakukan
hubungan atau transaksi dengan Mitra Kerja PI.
208 208 -
Dalam memberikan efek jera kepada pegawai, maka hak-hak pegawai yang hilang
selama masa sanksi disiplin adalah tidak diberikan tunjangan posisi, tidak dapat
dipromosikan, tidak dapat memperoleh penyesuaian atau kenaikan grade, tidak
dapat mengikuti program pendidikan, pelatihan, atau pengembangan individu dan
melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
SANKSI JUMLAH
Total 0
Klasifikasi Sanksi
Sanksi Ringan : Teguran lisan dan nasihat
Sanksi Sedang : Teguran keras secara tertulis oleh atasan
Sanksi Berat : Surat Peringatan tertulis jenis A, B, dan C beserta konsekuensinya.
Bentuk Sanksi
• Pemotongan upah/gaji perjam, per hari atau perbulan.
• Skorsing selama jangka waktu tertentu
• Penghapusan atau pengurangan jasa produksi, jika satu tahun perusahaan
memberikan jasa produksi.
• Pemindahan/mutasi jabatan.
• Penundaan, pembekuan, pembatalan suatu tunjangan atau fasilitas yang
sedianya di berikan.
• Peninjauan kembali atas pencabutan sesuatu tunjangan atau fasilitas yang
telah di berikan
• Penangguhan, pembekuan kenaikan/penyesuaian upah/gaji pokok
• Sanksi/hukuman administratif yang lebih berat atau tambahan masa berlakunya
sanksi/hukuman.
• Sanksi/hukuman adminstratif lainnya yang di tetapkan oleh Direksi berdasarkan
wewenang yang ada padanya.
Perusahaan menjatuhkan tindak disiplin kepada pegawai dengan rincian sebagai berikut:
SANKSI JUMLAH
Total nihil
Pada dasarnya setiap pelapor baik eksternal (masyarakat, vendor, customer dan
stakeholder lainnya) maupun internal harus dilindungi dari tindakan diskriminasi
(unfair treatment), tekanan-tekanan dalam bentuk fisik/psikis, dan tindakan-
tindakan lainnya sebagai respon (yang bersifat pembalasan) dari manajemen dan
pihak terlapor atas pelaporan dan pengaduan yang dilakukannya. Pelapor dari
internal juga dilindungi dari dihilangkannya atau ditundanya hak-hak pegawai dan
penerapan sanksi kepegawaian.
Tim Pengelola
Pelapor Tim Investigasi
)Pengaduan (TPP
Terlapor
Media Pelaporan
Website : http://PIlean.pupuk-indonesia.com
6. Dari laporan hasil investigasi lanjutan, Direksi atau Dewan Komisaris sesuai
dengan kewenangan penanganan pengaduan, menetapkan rekomendasi
tindakan selanjutnya sebagai berikut:
a. Pengaduan tersebut akan ditutup atau selesai, jika tidak terbukti.
b. Terlapor akan dikenakan sanksi sesuai keten- tuan yang berlaku, jika
Terlapor terbukti bersalah yang berupa tindakan administratif
c. Pengaduan tersebut akan diteruskan kepada penyidik/pihak yang
berwenang untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku, jika terdapat bukti-bukti yang menunjukkan
bahwa pelanggaran tersebut terkait dengan tindak pidana umum dan/
atau korupsi.
d. TPP memastikan adanya bukti permulaan yang cukup untuk kemudian
mengusulkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris sesuai dengan
kewenangan penanganan pengaduan untuk meneruskan penanganan
pengaduan tersebut kepada pihak yang berwenang.
Mulai
Menyampaikan Menerima
laporan laporan
pengaduan pengaduan
Tidak Tidak
Tidak
Cukup Cukup Cukup
Ya Ya Ya
Menyampaikan
Melakukan hasil investigasi
investegasi awal Menetapkan lanjutan dan
& berkomunikasi tindak lanjut menyampaikan
dengan pelapor laporan wbs rekomendasi
melalui chat room tindak lanjutnya
Tidak
Tidak
Cukup Lanjut
Ya Ya
Menyusun laporan
investigasi awal untuk
merekomendasikan
Menetapkan tim
dilakukannya
investigasi
investegasi lanjutan
File dan
menyampaikan
ke pelapor Menetapkan tindak
lanjut atas hasil
rekomendasi tim
investegasi
Ya
Surat Ketetetapan
hukuman
2016
2015
1. Penetapan program WBS terintegrasi
1. Penerapan WBS sesuai peraturan yang
dengan target penyelesaian Semester I
berlaku
2017
2. Sosialisasi WBS melalui media internal
2. Pembentukan Tim Penyusun WBS
dan eksternal Perusahaan
Terintegrasi
Pada tahun 2016, di Pupuk Indonesia terdapat 10 (sepuluh) laporan yang masuk ke
media WBS. Dari ke-10 laporan tersebut tidak terdapat keterangan dan bukti yang
memadai sehingga laporan-laporan tersebut dianggap tidak memenuhi syarat dan
tidak dapat ditindaklanjuti.
Proses Klarifikasi 0
Proses Investegasi 0
Putusan 0
Kebijakan LHKPN
PI telah memiliki kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan
penyelenggara negara bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran
Perusahaan sampai dengan Pejabat Struktural setingkat Manajer yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/045/2015 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Bagi
pejabat di PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Anak Perusahaan di Lingkungan
Pupuk Indonesia.
Insan PI yang termasuk wajib Lapor LHKPN telah diberikan sosialisasi mengenai
kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara.
Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris telah menyampaikan LHKPN secara berkala
dengan tepat waktu sesuai peraturan perundangan-undangan. Proses penyampaian
LHKPN dilakukan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan, setelah proses
verifikasi oleh KPK selanjutnya diumumkan oleh Kompartemen Human Capital dan
General Affairs melalui media internal Perusahaan.
Penetapan sanksi
Aturan sanksi ditetapkan dalam Keputusan Direksi tentang LHKPN tersebut. Bagi
para pejabat yang wajib lapor lalai dalam melaksanakan pelaporan LHKPN, akan
mendapatkan sanksi berupa teguran lisan sebagai langkah awal, teguran tertulis
untuk tahap kedua, dan sanksi-sanksi lainnya yang lebih berat untuk langkah ketiga
seperti yang diatur dalam pedoman tersebut.
Pengendalian Gratifikasi
PI memiliki komitmen yang kuat akan kepatuhan insannya dalam menjaga citra
perusahaan. Para insan PI dilarang untuk mencemarkan nama baik perusahaan
melalui tindakan-tindakan yang merugikan citra perusahaan. Seluruh insan PI
dilarang menerima gratifikasi yang memberikan keuntungan pribadi, diri sendiri dan
keluarganya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, serta yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.
Komitmen penerapan Pengendalian Gratifikasi tersebut melalui penetapan
Pedoman Pengendalian Gratifikasi melalui SK Direksi No. SK/DIR/023A/2015.
Prinsip Dasar
Semua insan Perusahaan yang karena jabatannya dan berlawanan dengan tugas
dan kewajibannya, dan atau anggota keluarga inti (suami/istri, anak) DILARANG
untuk menerima atau meminta atau memberi hadiah berupa uang, bingkisan/
parsel, fasilitas, dan segala bentuk gratifikasi lainnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedoman Pengendalian Gratifikasi
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kategori Gratifikasi
Kategori gratifikasi yang diatur dalam kebijakan pengendalian gratifikasi PI antara
lain penolakan terhadap adanya gratifikasi, penerimaan gratifikasi, pemberian
gratifikasi, dan permintaan gratifikasi. Kebijakan tersebut menjadi panduan
insan Perusahaan untuk bersikap dalam setiap tindakan yang berkaitan dengan
gratifikasi.
Penolakan Gratifikasi
Semua insan Perusahaan yang karena jabatannya dan berlawanan dengan tugas
dan kewajibannya, dan atau anggota keluarga inti (suami/istri, anak) DILARANG
untuk menerima secara langsung atau tidak langsung gratifikasi dari setiap
pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Perusahaan, yang berupa/
dalam bentuk uang/setara uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman
tanpa bunga, undangan makan, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma, voucher, traveller cheque, kompensasi, hadiah
yang memiliki nilai finansial tinggi, hiburan dan hal lainnya yang memberikan
keuntungan pribadi terhadap diri dan keluarganya, yang diterima di dalam negeri
maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
atau tanpa sarana elektronik. Terhadap tawaran/pemberian gratifikasi yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kebijakan ini, insan Perusahaan wajib
MENOLAK secara sopan dan santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud
dengan memberikan penjelasan tentang kebijakan ini kepada pihak pemberi. Atas
penolakan penerimaan gratifikasi yang telah dilakukan maka insan Perusahaan
tersebut harus melaporkan kepada Unit Pengendalian Gratifkasi sebagai alat
pemantauan kepatuhan insan Perusahaan terhadap Kebijakan Pengendalian
Gratifikasi dan ketentuan GCG Perusahaan.
Penerimaan gratifikasi
Penerimaan gratifikasi terbagi dalam 2 (dua) pendekatan yaitu gratifikasi yang
wajib dilaporkan dan gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan. Gratifikasi yang wajib
dilaporkan adalah gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya atau tugasnya
dalam tugas kedinasan atau di luar tugas kedinasan sehingga dapat dianggap suap,
dan gratifikasi dalam kedinasan. Sebaliknya gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan
adalah gratifikasi yang berlaku umum, tidak bertentangan dengan perundang-
undangan yang berlaku, dipandang sebagai wujud ekspresi keramahtamahan
atau penghormatan dalam hubungan sosial dalam batasan nilai yang wajar, serta
pemberian yang berada dalam ranah adat-istiadat, kebiasaan dan norma yang ada
dalam masyarakat.
Pengelola Gratifikasi
Pengelola gratifikasi perusahaan dilaksanakan oleh Unit Pengendali Gratifikasi
yang melekat pada Unit Kerja Tata Kelola Korporat di bawah Kompartemen Tata
Kelola dan Manajemen Risiko dengan tugas pokok dan fungsi yaitu mereview
kebijakan, melakukan pemantauan, dan pengendalian gratifikasi, serta melakukan
sosialisasi tentang gratifikasi di lingkungan Perusahaan.
Implementasi
Dalam rangka menjamin Kebijakan Pengendalian Gratifikasi dapat diketahui oleh
seluruh insan Perusahaan, maka :
Proses Pelaporan
Insan Perusahaan atau pihak ketiga yang mengetahui adanya pelanggaran dapat
melaporkan pelanggaran dimaksud sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan
melalui Unit Pengendali Gratifikasi dan atau WhistleBlowing System/WBS.
Perusahaan menjamin bahwa proses pelaporan gratifikasi yang dilakukan oleh
Insan Perusahaan maupun pihak ketiga akan dijaga kerahasiaannya.
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
412 Pendahuluan
Pendahuluan
Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia
dan anak-anak perusahaannya pada intinya terbagi ke dalam dua bagian besar, yaitu
program CSR yang didanai oleh perusahaan dan pelaksanaan CSR berdasarkan
panduan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Pelaksanaan kedua program
besar tersebut tetap fokus pada upaya-upaya pemberdayaan dan peningkatan taraf
Konsep yang menjadi dasar utama pelaksanaan CSR di Pupuk Indonesia adalah
konsep Triple Bottom Line, yaitu Kinerja Ekonomi, Kinerja Lingkungan dan Kinerja
Sosial. Perseroan memiliki keyakinan bahwa bisnis yang baik harus dijalankan dengan
tetap memperhatikan ketiga aspek tersebut. Sebuah bisnis yang bertanggungjawab
tidak hanya dapat meraih keuntungan finansial, namun juga harus bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungan sosial serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup
disekitarnya.
Pada dasarnya kebijakan pelaksanaan program CSR Pupuk Indonesia sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, terutama pasal 2 dan 88
yang diuraikan sebagai berikut:
Agar pelaksanaan CSR lebih tepat sasaran, Pupuk Indonesia telah merumuskan sistem
perencanaan program yang diimplentasikan di seluruh anak perusahaan. Sistem
tersebut terdiri dari kegiatan stakeholder mapping untuk mengidentifikasi karakter
masyarakat dan kebutuhannya, dilanjutkan dengan perumusan tujuan dan langkah-
langkah program, perumusan anggaran, kemudian pelaksanaan program dan diikuti
dengan evaluasi dan monitoring program serta pelaporan program.
Selain menjalankan program CSR, sebagai BUMN, Pupuk Indonesia juga berkewajiban
menjalankan kegiatan PKBL. Landasan pelaksanaan kegiatan PKBL tersebut antara
lain :
• PERMEN BUMN No. PER-03/MBU12/2016, tanggal 16 Desember 2016
tentang Perubahan Aturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-
09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara
• PERMEN BUMN No. PER-09/MBU/07/2015, tanggal 3 Juli 2015, tentang
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara
• SK. Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN.
Lebih lanjut, pelaksanaan CSR dan PKBL di lingkungan Pupuk Indonesia memfokuskan
pada empat topik utama, yaitu bidang lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan,
ketenagakerjaan kesehatan dan keselamatan kerja, serta tanggung jawab terhadap
konsumen.
SVP UMUM
Kelompok Fungsional
VP UMUM VP PKBL
Pengelolaan dana CSR setiap tahun selalu diaudit bersama-sama dengan audit
laporan keuangan untuk meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana tersebut.
Selain itu unit kerja terkait membuat laporan PKBL tahunan yang disampaikan
kepada manajemen Pupuk Indonesia.
2013 Realisasi anggaran program PKBL tahun 2013 adalah sebesar Rp76,75
miliar. Dengan jenis dan cakupan program meliputi pinjaman modal usaha dan
pembinaan kepada mitra binaan Pupuk Indonesia Grup, serta bantuan bina
lingkungan seperti bantuan korban bencana alam, pendidikan, prasarana/sarana
umum, sarana ibadah, pelestarian alam/penghijauan, dan pengentasan kemiskinan.
2014 Realisasi penyaluran program PKBL tahun 2014 meningkat menjadi sebesar
Rp145,08 miliar dibandingkan tahun 2013. Dengan jenis dan cakupan program
yang lebih luas, meliputi pinjaman usaha, pembinaan kemitraan, bantuan korban
bencana alam, pendidikan, prasarana/sarana umum, sarana ibadah, pelestarian
alam/penghijauan, dan pengentasan kemiskinan.
Acuan Kebijakan
Adapun isi kebijakan yang terkait dengan tanggung jawab terhadap lingkungan
hidup adalah sebagai berikut:
Tahun 2016 Pupuk Indonesia menetapkan target Proper kepada Anak Perusahaan
yang bergerak di bidang manufaktur. Penetapan target Proper disesuaikan pencapaian
tahun sebelumnya dan tingkat kinerja anak perusahaan di bidang lingkungan.
.
Realisasi Program Kegiatan
Pada 2016 tiga anak perusahaan Pupuk Indonesia yaitu Pupuk Sriwidjaja Palembang,
Pupuk Kujang dan Pupuk Kaltim berhasil meraih Proper hijau dengan indikator
penerapan sistem manajemen lingkungan, pemanfaatan sumber daya yang efisien
dan melakukan upaya tanggung jawab sosial yang baik sedangkan dua perusahaan
lainnya yaitu mendapatkan Proper Biru yang menunjukkan ketaatan terhadap
peraturan lingkungan hidup.
Oleh karena, itu kami mendorong anak perusahan di bawah Pupuk Indonesia Group
untuk melakukan pemanfaatan sumber daya alam yang efisien hal ini diwujudkan
dalam program terkait efisiensi energi, efisiensi air, pengurangan & pemanfaatan
limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan sampah, serta perlindungan
keanekaragaman hayati.
Pupuk Indonesia Group telah menerapkan sistem manajemen produksi (simpro) untuk
memastikan proses produksi yang efisien, andal, dan berkelanjutan. Pupuk Indonesia
mendorong setiap perusahaan untuk melakukan program-program efisiensi energi
untuk meminimalisir dampak negatif dari kawasan industri. Berbagai program
efisiensi energi telah dilakukan di Pupuk Indonesia Group yang telah dilakukan antara
lain: revitalisasi pabrik Pupuk yang sudah boros energi dengan teknologi baru yang
hemat energi, pemanfaatan gas buang pabrik amoniak menggunakan hydrogen
recovery unit (HRU)/ PGRU, integrasi utilitas antar pabrik, modifikasi peralatan untuk
menghemat energi serta menerapkan good housekeeping untuk mencegah tumpahan
produk dan efisiensi proses, serta penggunaan lampu hemat energi.
Selain itu, Pupuk Indonesia Group juga melakukan konservasi air. Program yang
dilakukan antara lain daur ulang air limbah menjadi air proses, pemanfaatan air
hujan, pemanfaatan blowdown steam, serta perbaikan pipa air yang bocor.
Hasil 3R Sampah
Hasil 3R SAMPAH
Perusahaan
2016 2015 2014
Pupuk Iskandar Muda 1216.42 1260.74 1563.08
Pupuk Sriwidjaja Palembang 1109.7 485.51 1818.45
Pupuk Kujang 1128.21 1504.3 1014.36
Petrokimia Gresik 3342.7 3172.5 2946.6
Pupuk Kaltim 985.69 1029 1.032.96
Total 7782.72 7452.05 7342.49
Hasil 3R Sampah
Survei Kepuasan Lingkungan
TAHUN
Perusahaan
2013 2014 2015 2016
Pusri Palembang 81, 18 82, 68 83, 45 88, 30
Petrokimia Gresik 82, 41 82, 59 82, 83 86, 53
Pupuk Kujang 80, 11 92, 19 92, 42 83, 50
Pupuk Kaltim 83, 53 85, 55 85, 70 83, 10
Pupuk Iskandar Muda 77, 84 85, 22 88, 08 92, 51
Rekayasa Industri 92, 83 93, 10 93, 52 93, 92
Total 82, 98 86, 89 87, 67 87, 98
Berikut peringkat PROPER yang diraih Perusahaan dalam Pupuk Indonesia Grup
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan yang mengalami kenaikan
prestasi dari tahun-tahun sebelumnya :
Acuan Kebijakan
Jenis 2016
LTIFR LTIFR = 0
TRIR (Konsolidasi) 2
Safety Culture Min 3,75
Pupuk Indonesia Grup melakukan survey safety culture di seluruh Anak Perusahaan
untuk mengukur tingkat budaya kesehatan dan keselamatan kerja di setiap Anak
Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Survei dilakukan ke 5 anak perusahaan
pupuk yaitu PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk
Kujang, PT Petrokima Gresik dan PT Pupuk Kalimantan Timur. Survei yang dilakukan
memberikan beberapa rekomendasi berdasarkan tingkat budaya kesehatan dan
keselamatan kerja di masing-masing anak perusahaan. Beberapa rekomendasi
tersebut di antaranya adalah:
Keterangan:
• Fatality/Lost Time Injury (LTI) | Kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban
dirawat di Rumah Sakit lebih dari 2x24 jam, menyebabkan kehilangan hari kerja.
• Medical Treatment | Kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban diberi
perawatan oleh tenaga paramedis di Rumah Sakit tidak lebih dari 2 x 24 jam,
tidak menyebabkan kehilangan hari kerja
Pengembangan Kompetensi
Perlunya pengembangan kompetensi Pegawai untuk peningkatan kinerja dan
produktivitas sehingga mampu mendukung pencapaian visi misi Pupuk Indonesia,
diantaranya dengan optimalisasi Learning Center Perusahaan, Management Trainee
Pupuk Indonesia Group, Leadership Training Pupuk Indonesia Group untuk Grade 1
dan 2, Sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Industri Pupuk Indonesia serta Penugasan
karyawan Tugas Belajar baik di Dalam Negeri maupun Luar Negeri.
1. Core Competency Pupuk Indonesia (PI) Grup: Stakeholder Satisfaction, Innovation &
Total Value Added, Integrity & Ethics, Teamwork & Synergy.
2. Role Competency Struktural PI Grup: Business Acumen, Strategic Thinking, Developing
Others, Driving Execution, Change Leadership
Manajemen Talenta
Perlunya penyiapan sistem karir yang mampu menghasilkan kader untuk
ditempatkan pada posisi kunci di perusahaan.
Manajemen Kinerja
Perlunya penerapan sistem manajemen kinerja di semua Anak Perusahaan untuk
mendukung peningkatan efektivitas dan produktivitas kerja.
Manajemen Remunerasi
Penerapan remunerasi berdasarkan kinerja dan kompetensi, yang diwujudkan dalam
bentuk pemberian merit increase dan Cost Of Living Allowance (COLA) setiap tahun,
serta pemberian promotion increase setiap karyawan yang mengalami kenaikan
grade di Holding maupun di Anak Perusahaan sehingga mampu meningkatkan
motivasi bagi karyawan dan mendukung peningkatan produktivitas kerja.
Acuan Kebijakan
Program Kegiatan
Pelaksanaan PKBL Pupuk Indonesia dikelola oleh Unit PKBL yang pengelolaannya
dilakukan oleh entitas anggota (Grup PKBL Pupuk Indonesia) perusahaan yaitu:
Program Kemitraan
Program Kemitraan merupakan pemberian bantuan kepada para pelaku usaha kecil
dan menengah baik dalam bentuk bantuan pinjaman modal, pelatihan, bantuan
alat kerja, manajerial, promosi dan lain sebagainya. Tujuan dari program ini adalah
memberdayakan masyarakat untuk menciptakan kemandirian ekonomi. Sektor yang
menjadi perhatian utama program ini adalah sektor industri, perikanan, pertanian,
perdagangan, peternakan, jasa, dan lain-lain.
Fitri
Pemilik Industri Busana Muslim (Gamis) “Aisha Allegra”
Jumlah mitra binaan sampai dengan tahun 2016 sebanyak 56.775 mitra. Penambahan
jumlah mitra binaan tahun 2016 sebanyak 1.712 mitra. Jumlah dana pinjaman Program
Kemitraan tahun 2016 sebesar Rp 133.274 miliar termasuk dana pembinaan.
Dana Program Kemitraan pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp147.809 miliar
dan realisasi penyaluran Dana Kemitraan mencapai Rp133.274 miliar berupa
program sebagai berikut:
Hasanuddin
Pemilik Industri Kerajinan Tas Bordir Motif Aceh “Souvenir Nyak Cut” - Aceh
Pada tahun 2016 telah melakukan pembinaan pada mitra binaan sebanyak 1.712
mitra yang tersebar di wilayah kerja Anak Perusahaan, dan total mitra binaan dari
awal hingga tahun 2016 sebanyak 56.063 mitra dengan rincian sebagai berikut :
Dana Program Bina Lingkungan dianggarkan sebesar Rp50.105 miliar dan realisasi
penyaluran Dana Bina Lingkungan pada tahun 2016 mencapai Rp34.700 miliar.
Dana yg tersedia di tahun 2016 adalah Rp147.809 milyar , penyaluran dana pinjaman
Program Kemitraan tahun 2016 sebesar Rp.133.274 milyar, kepada jumlah mitra
binaan tahun 2016 sebanyak 1.712 mitra
Sabransyah
Pemilik Usaha “Kelompok Daur Ulang Sampah Lestari Lingkungan”
Uraian Total
Selain menjalankan program CSR dan PKBL, selama tahun 2016 Perseroan juga
turut mendukung program Kementerian BUMN, yaitu BUMN Hadir Untuk Negeri
yang terdiri dari sejumlah kegiatan untuk menunjukan peran BUMN sebagai agent
of development.
Pada kegiatan ini, Pupuk Indonesia menjadi PIC kegiatan di Provinsi Kalimantan Timur
dengan menunjuk PT Pupuk Kalimantan TImur sebagai CO-PIC untuk bekerjasama
dengan PT Hutama Karya guna mendukung pelaksanaan program tersebut.
Acuan Kebijakan
Program Kegiatan
Kepercayaan pelanggan adalah ujung tombak yang membuat suatu industri bisa
bertahan dalam dunia persaingan yang semakin ketat. Pelayanan yang baik kepada
pelanggan adalah frase yang memiliki makna luas mulai dari ketersediaan produk
sampai dengan ke pelayanan setelah penjualan. Oleh karenanya dalam menjaga
kepercayaan pelanggan menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan
Pupuk Indonesia selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
melalui Prinsip 6T, yaitu: Tepat Waktu, Tepat Harga, Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat
Tempat dan Tepat Mutu.
Program yang telah disusun dalam menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan
sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Dalam menyelesaikan keluhan pelanggan secara efektif dan cepat, Pupuk Indonesia
melakukan koordinasi dengan tahapan :
Proses pengelolaan keluhan ini terintegrasi dengan hasil-hasil yang fokus pada
pelanggan sehingga tidak tejadi pengulangan keluhan dari jenis keluhan yang
sudah pernah diselesaikan. Hasil analisa dan evaluasi tersebut menjadi dasar untuk
perbaikan proses kerja dan sistem kerja di Pupuk Indonesia. Media komunikasi yang
digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Pupuk
Indonesia dan pelanggan.
Fungsi pewarnaan pupuk Urea & ZA antara lain untuk membedakan antara pupuk
bersubsidi dengan pupuk untuk komersil dan melapisi butiran pupuk sehingga
lebih kuat. Perubahan warna pupuk Urea dan ZA tidak mengubah komposisi dan
kandungannya, tetap aman digunakan, ramah lingkungan dan tidak meracuni
tanaman karena bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan organik yang
tidak berbahaya bagi tanaman dan larut dalam air.
Single responsibility
Merupakan pengelolaan wilayah pemasaran dan distribusi oleh satu tangan (yaitu
produsen “Penanggungjawab Penyaluran” dimana produsen lain menyerahkan
barangnya untuk dipasarkan dan didistribusikan oleh “Penanggungjawab Penyaluran”
melalu kerja sama operasi (KSO). Tujuan penerapan single responsibility adalah:
1. Penyedia Lahan pada Kawasan Hutan dengan pola tumpang sari produksi untuk
tanaman padi.
2. Penyediaan dan penyaluran sarana produksi dan distribusi gabah/beras, dan
3. Pengadaan dan pengelolaan cadangan gabah/ beras pemerintah.
Berdasarkan Inpres tersebut Pupuk Indonesia Group ditunjuk sebagai salah satu
operator GP3K Realisasi tanam GP3K tahun 2013 mencapai 1.065.875 atau 107%
dengan produktivitas rata-rata 6,7 ton/ha dan mengalami peningkatan 21% dari
produktivitas sebelumnya (5,55 ton/ha). Sedangkan realisasi tanam GP3K tahun
2014 mencapai 1.258.838 Ha atau 106% dari areal penugasan. Tahun 2015
mencapai 1.797.512 ha atau mencapai 130% dari target pelaksanaan dan naik 41%
dibandingkan realisasi tahun 2014.
Pada tahun 2016 areal penugasan seluas 1.380.000 Ha, realisasi program GP3K
tahun 2016 mencapai 1.038.442 Ha atau 75,2% dari target pelaksanaan atau turun
42,23% dibandingkan realisasi tahun 2015.
Perbaikan Distribusi
Pupuk Indonesia dalam melakukan perbaikan distribusi melalui beberapa hal yaitu:
• Perbaikan distribusi pupuk dilakukan dengan sinergi windows system
dengan PT Pelindo I, II, III, IV untuk jaminan sandar kapal dan produktivitas
pembongkaran.
• Melakukan pelelangan bersama jasa distribusi pupuk sehingga dapat lebih
efisien dan terpenuhinya aspek GCG.
• Membuat konsep resizing kapal dari ukuran dibawah 10.000 ton menjadi
diatas 30.000 ton untuk pendistribusian pupuk dari Bontang ke Makasar,
Surabaya dan Meneng.
• Membuat konsep pengelolaan jasa pembongkaran muatan, angkutan darat
ke Lini II, pengantongan dan penyediaan gudang (bonded warehouse) dalam
satu manajemen (kontraktor) di Surabaya dan Makasar.
Untuk memudahkan pelanggan dalam mendapatkan informasi, baik dari sisi produk
dan harga serta pelayanan lainnya, Pupuk Indonesia menyediakan fasilitas dan
sarana yang dapat diakses seperti pada Tabel di bawah ini.
Suara Pelanggan
(Informasi, Umpan Balik,
Keterikatan)
1. Interpersonal
2. Media
1. Informasi
2. Umpan Balik/Pengaduan Survei:
- Kepuasan
- Ketidakpuasan
- Kerekatan
Sarana Komunikasi Pelanggan Mengenai Mutu Produk, Dukungan Pelanggan dan Transaksi
MEDIA
Jenis Survey EMAIL/ Call SR/AE
PELANGGAN SURAT CENTER
Mutu Produk 3 - 3 3
3 3 3 3
Dukungan Pelanggan
3 3 3 3
Transaksi 3 3 3 -
Pelanggan
Pengaduan Produk
Jawaban/
Kompensasi Perbaikan Produk/
atas Identifikasi Proses
Pengaduan
Klarifikasi/
Evaluasi
Investigasi
Standarisasi
LAPORAN
KEUANGAN
AUDIT
MENGOPTIMALKAN SINERGI
MENUJU KINERJA YANG
BERKELANJUTAN
Tel. +62-21-5482767
Fax. +62-21-5480607
website http://www.pupuk-indonesia.com
Email info@pupuk-indonesia.com