Kalau kamu sering kesulitan dalam mengelola data, apalagi dengan jumlah yang banyak.
Kamu Bisa menggunakan salah satu fitur yang ada di Microsoft Excel. Yap, yaitu pivot table.
Pivot table adalah fitur yang dapat digunakan untuk menghitung dan menganalisis data
yang terkesan rumit menjadi lebih sederhana. Nah, tanpa berlama-lama lagi, yuk ikuti
cara membuat pivot table berikut.
1. Membuat tabel
2. Seleksi data
3. Pilih pivot table pada menu Insert
4. Pilih lokasi pivot table
5. Atur isi dari pivot table
6. Pilih dan tarik poin (kolom) yang ingin dimasukkan ke dalam pivot table
7. Atur jenis values pada pivot table
2. Seleksi data
Setelah datamu terbuka, berikutnya adalah menyeleksi data yang ingin diolah kedalam
menjadi pivot table. Adapun data yang akan kamu seleksi ini nantinya masuk dan
menjadi poin untuk yang bisa diatur dalam pivot table.
Selanjutnya adalah pergi ke menu bar dan klik “Insert”, kemudian pilih fitur pivot table
yang ada di paling kiri menu.
Nantinya setelah mengklik pivot table, maka secara otomatis akan muncul halaman
popup dengan tulisan “Create PivotTable” seperti gambar di bawah.
Pada halaman tersebut kamu bisa mengatur bagian tabel yang ingin diseleksi. Selain itu,
kamu juga bisa menentukan lokasi pivot table yang akan dibuat. Ada dua pilihan yang
bisa dipilih,
Pada contoh di atas, lokasi untuk pivot table berada di worksheet yang sama dengan
tabel data sebelumnya. Bisa kamu lihat posisinya akan berada di worksheet 1 kolom H
2.
Nantinya ada tambahan tabel baru (PivotTable Fields) yang berfungsi untuk mengatur
isi dari pivot table yang sedang kamu buat. Adapun di tabel tersebut berisi pilihan kolom-
kolom ada pada tabel data sebelumnya. Kamu bisa mengatur pilihan kolom tersebut
untuk dianalisis.
Pada contoh di atas, kamu bisa melihat bahwa nama kolom pada tabel pertama menjadi
poin-poin yang dapat dianalisis menggunakan pivot table.
6. Pilih dan tarik poin (kolom) yang ingin dimasukkan ke dalam pivot table
Langkah selanjutnya pilih dan tarik poin-poin yang ingin kamu analisis ke dalam 4 kolom
yang ada di PivotTable Fields.
Filters, berfungsi untuk menjadi mengatur tampilan pada pivot table dengan cepat
Columns, berfungsi untuk menjadi kolom pada pivot table
Rows, berfungsi menjadi baris
Values, nilai yang ada pada tabel pertama yang nantinya akan kamu analisis
7. Atur jenis values pada pivot table
Setelah pivot table jadi, kamu juga bisa lho mengatur jenis value yang ingin digunakan.
Caranya klik “Analyze” pada menu bar. Kemudian pilih “Field Setting”. Kemudian pilih
bentuk value dari pivot table mu. Apakah sum (total penjumlahan), average, max, min,
dan lainnya.
Jika kamu ingin mengubah bentuk value menjadi rata-rata, kamu tinggal memilih
average. Jika ingin yang lainnya kamu tinggal memilih jenis value yang diinginkan
Contoh Pivot Table pada data sederhana
Pada contoh berikut, kita akan menganalisis data sederhana dari sebuah penjualan
produk smartphone. Nantinya dari data tersebut terdapat beberapa kolom informasi,
seperti bulan, sales, merek, tipe, area, dan penjualan.
Bisa kamu lihat pada bagian PivotTable Field, poin yang digunakan sebagai columns
adalah area. Sedangkan untuk rows menggunakan merek, dan untuk values adalah
penjualan. Di samping itu, sales berfungsi sebagai filter.
Nantinya, data pada pivot table diatas dapat dianalisis berdasarkan kebutuhan. Contoh di
atas menunjukkan pivot table digunakan untuk menganalisis jumlah penjualan masing-
masing merek di beberapa daerah.
Itulah cara membuat pivot table yang bisa kamu coba. Jika kamu ingin mendalami
penggunaan Microsoft Office, langsung saja klik banner di bawah ini untuk mengikuti
kelas pelatihannya. Karena selain dibimbing oleh instruktur berpengalaman, materi-
materi yang diberikan juga dikemas dengan sederhana sehingga dapat dengan mudah
untuk kamu pahami.