Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN

PROVINSI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN

TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1.Undang Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
2. Undang Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.375 tentang Rencana Jangka Panjang Bidang Kesehatan
2005-2025.
5. Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2014 tentang Sistim Informasi Kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
7. Pemerintah No. 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
8. Permenkes No. 53 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Hamil, Sesudah Melahirkan dan Pelayanan Penyelenggaraan Kontrasepsi,
serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
11. Peraturan Menteri Kesehatan No.45 tahun 2014 tentang Survailans Kesehatan
12. Permenkes 25/2014 tentang Pelayanan Kesehatan .

2.Gambaran Umum
Kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara
tetangga di Asia. Data AKI dari beberapa Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang
dilaporkan berturut dari tahun 1991, 1994, 1997, 2002/3, 2007 dan 2012 adalah sebagai berikut
421/100.000, 390.000/100.000, 334/100.000, 307/100.000, 228/100.000 dan 359/100.000
Kelahiran Hidup (KH). Hasil survei terkini melalui SUPAS 2015 didapatkan angka sebesar
305/100.000 KH. Sedangkan Angka Kematian Neonatal (AKN) setelah satu dekade tidak berubah
di 19/1000 KH (SDKI 2012), akhirnya menurun ke angka 15/1000 KH hasil SDKI 2017. Angka ini
masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 mendatang
dimana AKI menjadi 70 /100.000 KH dan AKN 12/1000 KH.

Beberapa program penurunan AKI dan AKN di Indonesia telah dilakukan melalui
kebijakan Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satunya adalah dengan meningkatkan
mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta neonatal ditingkat
pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan Audit
Maternal Perinatal (AMP) dimulai dari tingkat Kabupaten/Kota, berlanjut di tingkat Provinsi
dan Pusat. Melalui kegiatan berjenjang ini diharapkan para pengelola program KIA di
Kabupaten/Kota dan para pemberi pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan
jajarannya) dan ditingkat pelayanan rujukan (RS Kabupaten/Kota) dapat menetapkan
prioritas untuk mengatasi faktor faktor yang berpengaruh tersebut. Demikian pula dengan
para pengelola di tingkat Provinsi maupun Pusat.
Audit maternal perinatal (AMP) adalah upaya dalam penilaian pelaksanaa serta peningkatan
mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu
dan bayi baru lahir sejak di masyarakat sampai di fasilitas pelayanan kesehatan.Kendala
yang timbul da;lam upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir pada saat terjadi
kegawatdaruratan kebidanan akan dapat menghasilkan suatu rekomendasi dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi bau lahir di masa datang

No. Rincian menu/Komponen Uraian


Upaya Penurunan AKI,AKB
1 Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi
b. Pengkajian AMP Pengkajian AMP dilaksanakan untuk menghasilkan
intervensi yang berbasis bukti dan diharapkan dapat
memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan
perinatal.

B. PENERIMA MANFAAT

No. Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat


.1 Pengkajian AMP 25 1. Penanggung Jawab
Program Kesga
2. Programer Kesga
3. Puskesmas
4. Rumah Sakit
5. IDAI
6. POGI
7. IBI

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

No. Rincian Output Metode Tahapan Pelaksanaan


menu/Komponen Satuan Volume Pelaksanaan
Upaya Penurunan AKI,AKB Dokumen
Surveilans Kesehatan Ibu Laporan
1 dan Bayi :
b. Pengkajian AMP 1 Ceramah, 1. Persiapan
Tanya jawab Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan (Juli)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Seluruh Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun.


E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
pada menu kegiatan Pengkajian AMP sebesar Rp Rp 15.967.100,-(Lima Belas Juta Sembilan Ratus Enam
Puluh Tujuh Ribu Seratus Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No. Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya Realisasi Ket


1 Pengkajian AMP Rp 15.967.100,- 0

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BUTON TENGAH,

KASMAN, S.AP
PEMBINA TK.I, IV/b
NIP. 19660401 198802 1 005

Anda mungkin juga menyukai