Anda di halaman 1dari 72

GRAND DESIGN REVITALISASI

PENDIDIKAN KARAKTER
DI SEKOLAH DASAR
MELALUI PENDEKATAN MENYELURUH

Editor:
Prof. Dr. Sa’adun Akbar, Dr. Roekhan, M.Pd,
Dr. Abdul Rani, M.Pd,Dr. Endah Tri Priyatni, M.Pd,
Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd, Drs. Setiyono Wahyudi,
Dra. Martutik, M.Pd, Prof. Dr. Suyono, M.Pd,
Drs. Didik Prangbakat, Drs. Trias Subarkah, Drs. Sugiman, M.Si,
Drs. Gunawan Apriliono, Waluyo, SS
Drs. Sih Abadi, MM, Dra. Purnamaningsih,

Design & Lay-out:


Yono, Heriyanto, SE

Illustrator:
Supri

Diterbitkan Oleh:
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2011

ii GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Salah satu kebijakan strategis pendidikan nasional berfokus


pada pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter bangsa
merupakan bagian tidak terpisahkan dari pendidikan nasional.
Pendidikan karakter bangsa memiliki peran strategis yang dilakukan
oleh pemerintah melalui sekolah, masyarakat, dan keluarga untuk
membangun karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat luhur
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang komprehensif
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sekolah dasar pada hakikatnya sebagai tempat pembentukan
fondasi karakter anak. Hal ini sejalan peringatan hari Pendidikan
Nasional tahun 2011 yang bertema pendidikan karakter sebagai
pilar kebangkitan bangsa. Pelaksanaan pendidikan karakter di
sekolah dasar pada dasarnya merupakan revitalisasi pendidikan
yang selama ini telah dilakukan.
Dalam rangka pelaksanaan pendidikan karakter khususnya di
sekolah dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan Nasional telah
menyusun Rancangan Induk Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
melalui Pendekatan Menyeluruh. Naskah tersebut dilengkapi dengan
4 (empat) naskah lain yaitu:
1) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
di Sekolah Dasar,
2) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar,

iii
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
KATA PENGANTAR

3) Panduan Pembinaan Pendidikan Karakter melalui Budaya


Sekolah di Sekolah Dasar,
4) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Peran
Serta Masyarakat di Sekolah Dasar.
Panduan-panduan tersebut disusun sebagai acuan bagi guru,
kepala sekolah, pengawas, dan pejabat dinas pendidikan serta
Kementerian Pendidikan Nasional dalam melaksanakan, mengawal,
dan memfasilitasi implementasi pendidikan karakter di sekolah
dasar.
Sebagai langkah awal tentu panduan ini masih perlu
penyempurnaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah ini kami
sampaikan terima kasih.
Semoga panduan-panduan tersebut dapat bermanfaat sebagai
sarana pembangunan karakter bangsa Indonesia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jakarta, September 2011


Direktur Pembinaan Sekolah Dasar

Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd


NIP. 19641228 198701 1 001

iv GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
iii
v

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran................................................................................. 1
B. Desain Pendidikan Karakter Secara Makro .................................... 4
C. Landasan ..... .................................................................................... 5
D. Tujuan ............................................................................................... 7
E. Ruang Lingkup .................................................................................. 7

II. KONSEP DASAR PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR.. 11
A. Pengertian ........................................................................................ 11
B. Landasan dan Analisis Nilai untuk Pendidikan Karakter ............... 14
C. Nilai-nilai Inti Pendidikan Karakter .................................................. 18
D. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar ................ 22

III. KOORDINASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
DI SEKOLAH DASAR .............................................................................. 27
A. Peran dan Fungsi Pemerintah Pusat ............................................... 27
B. Peran dan Fungsi Pemerintah Daerah ............................................. 28
C. Peran dan Fungsi Sekolah .............................................................. 29
D. Peran dan Orangtua/keluarga dan Masyarakat.............................. 29

IV. STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER


DI SEKOLAH DASAR............................................................................... 31
A. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter ................................... 31
1. Tingkat Nasional ............................................................................ 32
2. Tingkat Provinsi ............................................................................ 35
3. Tingkat Kabupaten/kota ............................................................... 37
4. Tingkat Sekolah ............................................................................ 39
B. Desain Pendidikan Karakter Secara Mikro di Tingkat Sekolah...... 42
C. Tahapan Implementasi Pendidikan Karakter di SD ...................... 45
1. Tahap I Tahun 2011-2014 ......................................................... 45
2. Tahap II Tahun 2015-2019 ....................................................... 51
3. Tahap III Tahun 2020-2025 ..................................................... 52

V. MONITORING DAN EVALUASI ............................................................... 55
A. Indikator Keterlaksanaan Program .................................................. 55
B. Monitoring dan Evaluasi Program .................................................... 57

VI. PENUTUP .............................................................................................. 58
Glossarium ..................................................................................................... 59
Daftar Pustaka ............................................................................................. 61


GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
vi GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
BAB I PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN

Masalah karakter bangsa perlu mendapat perhatian yang serius


oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Masalah karakter
ditandai dengan adanya gejala perilaku yang cenderung semakin
jauh dari tata nilai luhur bangsa Indonesia.
Arus globalisasi yang sangat deras dalam berbagai aspek membawa
perkembangan dunia terus melaju ke arah peradaban multibudaya.
Kondisi tersebut menuntut kemampuan bangsa Indonesia untuk
beradaptasi secara selektif dengan multikulturalisme tanpa
harus kehilangan identitas dan jati diri bangsa yang berideologi
Pancasila.
Pembinaan karakter bangsa cenderung kurang mendapat
perhatian. Peningkatan pembinaan karakter bangsa dapat ditempuh
melalui ranah-ranah berikut.
1) Ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
2) Agama-agama, sistem kepercayaan, dan budaya luhur yang
berkembang di masyarakat Indonesia.
3) Nilai moral yang dijunjung tinggi masyarakat.
4) Sistem norma hukum yang berlaku di Indonesia.
Sebagai bangsa yang berdaulat kita tentunya mempunyai
harapan masa depan terhadap tumbuh dan berkembangnya karakter


GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN

dan peradaban bangsa yang bermartabat. Bangsa Indonesia yang


pancasilais, religius, patuh pada norma/ hukum, dan menjunjung
tinggi nilai-nilai moral.
Di sisi lain, kita menyadari tentang tantangan global yang sedang
dihadapi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut mengharuskan
kita untuk lebih memperkuat jatidiri, identitas, dan karakter sebagai
bangsa Indonesia. Banyaknya masalah karakter bangsa Indonesia
di atas, menjadikan masyarakat Indonesia sangat berharap kepada
dunia pendidikan untuk menyemaikan dan membangun karakter
bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Sehubungan dengan
harapan tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional melakukan
revitalisasi pendidikan karakter dalam rangka membangun karakter
bangsa Indonesia.

Karakter yang akan dibangun bukan hanya karakter


kesantunan, tetapi juga karakter yang mampu
menumbuhkan ”kepenasaranan intelektual” sebagai
modal untuk membangun kreativitas, daya inovasi, dan
kemandirian ilmiah.

Pendidikan nasional mengembangkan pendidikan berbasis


karakter dengan segala dimensi dan variasinya dalam rangka

 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUANPENDAHULUAN

menjawab berbagai permasalahan dan tantangan di atas. Karakter


yang akan dibangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan
diri semata, melainkan karakter dan kemuliaan bangsa. Karakter
yang akan dibangun bukan hanya karakter kesantunan, tetapi juga
karakter yang mampu menumbuhkan “kepenasaranan intelektual”
(intellectual curiosity) sebagai modal untuk membangun kreativitas,
daya inovasi, dan kemandirian ilmiah. Dengan dilandasi oleh karakter
yang luhur, pendidikan nasional akan mengembangkan karakter
yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa
dan negara yang berdasarkan pada empat pilar, yaitu: Pancasila,
UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Mengacu kepada latar belakang (konteks) di atas, Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar, Kementerian Pendidikan Nasional menyusun Rancangan
Induk Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan
Menyeluruh. Dalam implementasinya rancangan induk ini dilengkapi
dengan 4 (empat) naskah lain yaitu:
1) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
di Sekolah Dasar,
2) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar,
3) Panduan Pembinaan Pendidikan Karakter melalui Budaya
Sekolah di Sekolah Dasar,
4) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Peran
Serta Masyarakat di Sekolah Dasar.
Panduan ini diharapkan menjadi panduan operasional kebijakan
pemerintah dalam pelaksanaan Pendidikan karakter di sekolah
dasar.


GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN

B. DESAIN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


KARAKTER SECARA MAKRO
Desain pengembangan pendidikan karakter, pada konteks
makro, dapat digambarkan sebagai berikut.

Pancasila, UUD 
PENDIDIKAN KARAKTERI
UU No. 0/00
ttg Sisdiknas
INTERVENSI

Teori
Pendidikan,
Psikologi, NILAI-NILAI SATUAN KELUARGA MASYA-
Nilai Sosial LUHUR PENDIDIKAN RAKAT
Budaya

Pengalaman Tarbaik HABITUASI


(Best Practicies) dan
Praktek Nyata

PERANGKAT PENDUKUNG
K e b ija ka n , P e d o m a n , S u m b e r D a ya ,
L in g ku n g a n , S a ra n a d a n P ra sara n a
K e b e rsa m a a n , K o m itm e n P e m a n g ku
K e p e n tin g an

http://blog.tp.ac.id/strategi-pengembangan-pendidikan-karakter-pada-konteks-makro

Bagan Strategi Makro Pengembangan Pendidikan Karakter

Berdasarkan bagan di atas, desain pengembangan pendidikan


Karakter secara makro dilaksanakan sebagai berikut.

a. Penanaman karakter luhur


Karakter luhur yang akan ditanamkan kepada siswa berdasarkan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut bersumber
dari ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila, UUD 1945,
Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
dan UU Nomor 20 Tahun 2003. Selain itu nilai-nilai luhur tersebut
bersumber dari pengalaman praktik yang baik dan dikembangkan

 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUANPENDAHULUAN

berlandaskan teori pendidikan, psikologi, nilai sosial dan budaya.


b. Pembentukan perilaku berkarakter luhur
Pendidikan karakter dilaksanakan dalam rangka pembentukan
perilaku berkarakter luhur melalui: pembiasaan keseharian yang
dilakukan di lingkungan sekolah dan masyarakat, intervensi yang
dilakukan oleh sekolah, keluarga dan masyarakat.

c. Dukungan perangkat kebijakan


Dalam rangka menunjang pelaksanaan pendidikan karakter
diperlukan dukungan perangkat dalam bentuk kebijakan, panduan,
sumber daya, lingkungan yang kondusif, sarana dan prasarana,
semangat kebersamaan dan komitmen pemangku kepentingan.

d. Membangun karakter luhur


Semua upaya yang dilakukan baik melalui pembiasaan ke
seharian dan intervensi di sekolah, keluarga, masyarakat, dan
perangkat pendukung diarahkan untuk membangun perilaku siswa
yang berkarakter luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

C. LANDASAN
Rancangan induk pendidikan karakter di sekolah dasar melalui
pendekatan menyeluruh ini berdasarkan perundang-undangan
sebagai berikut:
1) Pancasila dan UUD 1945,
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional,
3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen,
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan,
5) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian


GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN

Urusan Pemerintah Daerah dan Provinsi dan Pemerintah


Kabupaten/Kota,
6) Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan,
7) Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 jo No. 66 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah,
9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah,
10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah,
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
12) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualitas Akademik Guru,
13) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan,
14) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan,
15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs
dan SMA/MA,
16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses;
17) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan,

 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUANPENDAHULUAN

18) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010


tentang Rencana Strategis Kemendiknas Tahun 2010-2014,
19) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun
2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
Kabupaten/Kota,
20) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
Nasional, dan
21) Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter Kementerian
Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2014.

D. TUJUAN
Tujuan Rancangan Induk Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
melalui Pendekatan Menyeluruh sebagai berikut.
1) Sebagai panduan untuk mengembangkan dan membina
pendidikan karakter secara menyeluruh dan berkelanjutan di
jenjang sekolah dasar.
2) Sebagai acuan bagi guru, kepala sekolah, pengawas dan
pemangku kepentingan pendidikan dalam melaksanakan,
membina, mengawal dan memfasilitasi pendidikan karakter di
sekolah dasar.
3) Sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk mem-berikan
kontribusi pada pengembangan pendidikan karakter di sekolah
dasar.

E. RUANG LINGKUP
Lingkup pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar
meliputi 3 kelompok sebagai berikut.
1) Pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran sebagai
makhluk dan hamba Tuhan Yang Maha Esa. Kesadaran sebagai


GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN

Dok. SDN Kebondalem, Mojokerto, Jawa Timur

makhluk dan hamba Tuhan Yang Maha Esa akan menumbuhkan


nilai keagamaan yang kuat sehingga pada gilirannya tumbuh
sifat kasih sayang, jujur, toleran, sifat malu melakukan tindakan
tercela, saling menghargai dan menghormati (karena merasa
sesama makhluk) dan menjauhkan diri dari perilaku destruktif dan
anarkis. Hal ini dapat diimplementasikan melalui pengembangan
budaya sekolah yang didukung oleh peran serta masyarakat.
2) Pendidikan karakter yang terkait dengan keilmuan.
Pengembangan metodologi dan materi pembelajaran
yang merangsang tumbuhnya “kepenasaranan intelektual”
(intellectual curiosity), sangat penting untuk membangun pola
pikir, tradisi, budaya keilmuan, dan daya inovasi serta kreativitas

 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUANPENDAHULUAN

siswa. Dalam implementasinya dilakukan melalui pembelajaran


yang dilaksanakan secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler di
sekolah.
3) Pendidikan karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan bangga
sebagai bangsa Indonesia. Kecintaan kepada bangsa dan negara
yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terus ditumbuhkan
dengan penuh kesadaran.

Dalam pelaksanaannya secara konkrit di sekolah dapat dilakukan


melalui pengembangan budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler,
serta program sekolah lainnya.

Ruang lingkup pengembangan pendidikan


karakter di SD, mencakup: (1) pendidikan
karakter yang menumbuhkan kesadaran
sebagai makhluk dan hamba Tuhan Yang
Maha Esa; (2) pendidikan karakter yang
terkait dengan keilmuan; dan (3) pendidikan
karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan
bangga menjadi orang Indonesia.


GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Suasana para siswa dalam tugas paktek kelompok untuk
mengembangkan karakter bekerjasama dan tanggung jawab.

10 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
KONSEP DASAR
BAB ll
PENDIDIKAN
KARAKTER

A. PENGERTIAN
Pendidikan karakter bangsa adalah upaya yang dilakukan oleh
negara (pemerintah), masyarakat, keluarga, dan satuan pendidikan
untuk menjadikan manusia Indonesia sebagai bangsa yang
berkarakter luhur. Karakter yang baik adalah perilaku hidup dengan
benar yang sesuai falsafah hidup bangsa Indonesia (Pancasila).
Karakter luhur tersebut menjadi ciri perilaku manusia Indonesia
dalam hubungan manusia dengan: Tuhan Yang Maha Esa, sesama
manusia, alam lingkungan hidupnya, bangsa dan negaranya, serta
dengan diri sendiri.

Karakter bangsa yang dibangun dalam pendidikan juga mengacu
pada pasal 3 UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tersebut menyatakan, “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.

11
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

Karakter dapat berarti watak, tabiat, akhlak, atau ciri kepribadian


seseorang yang terbentuk sebagai hasil internalisasi berbagai
nilai kebajikan (virtues). Nilai kebajikan ini diyakini dan digunakan
sebagai landasan berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan itu
bersumber dari berbagai nilai, moral, dan norma. Kebajikan ini
juga diyakini kebenarannya dan diterapkan dalam interaksi antara
manusia dengan Tuhannya, dan dengan sesama manusia. Selain
itu, kebajikan direalisasikan pula dalam interaksi dengan lingkungan
hidupnya, dengan bangsa dan negaranya, dan dengan dirinya
sendiri. Hubungan-hubungan itulah yang menimbulkan penilaian
baik-buruknya karakter seseorang.

Karakter bangsa sesungguhnya terbangun dari karakter-karakter
individu yang tergabung dalam sebuah masyarakat dalam suatu
bangsa. Oleh karena itu, pendidikan karakter pada dasarnya adalah
pendidikan karakter bagi individu-individu yang menjadi warga
masyarakat Indonesia.

Pendidikan karakter sering juga disebut dengan pendidikan nilai


karena karakter merupakan value in action—nilai yang diwujudkan
dalam tindakan (perilaku). Karakter juga sering disebut operative Dok: SDN. Kebondalem, Mojokerto, Jawa Timur

Suasana siswa sedang membaca buku di ruang perpustakaan untuk menumbuhkan budaya keilmian, dan kepekaan
intelktual

12 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

value atau nilai-nilai yang dioperasionalkan dalam tindakan (perilaku).


Oleh karena itu, pendidikan karakter pada dasarnya merupakan
upaya dalam proses menginternalisasikan, menyemaikan, dan
mengembangkan nilai-nilai kebaikan pada diri siswa. Dengan
internalisasi nilai-nilai kebajikan pada diri siswa, diharapkan dapat
mewujudkan perilaku yang baik.

Pembangunan karakter bangsa bertujuan untuk membina
dan mengembangkan karakter luhur warga negara sehingga
mampu mewujudkan masyarakat yang mengamalkan Pancasila.
Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa
persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan karakter dimaknai pula sebagai pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan moral dalam upaya untuk
menjadikan individu-individu sebagai warga bangsa Indonesia yang
berkarakter luhur, cerdas, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan cakap. Selain itu
individu-individu sebagai warga bangsa Indonesia juga berkarakter
kreatif, mandiri, kerja keras, menjadi warga negara yang demokratis,
bertanggung jawab, dan berkepribadian utuh.

Pendidikan karakter sebagai bagian dari pendidikan nasional
dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik,
memberikan wawasan baik-buruk, memelihara yang baik dan
mewujudkan kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan
sepenuh hati.

13
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

Tujuan Revitalisasi Pendidikan Karakter di SD

Kebijakan nasional pendidikan karakter dilakukan dalam


rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pada fase awal, pendidikan karakter difokuskan pada
pembentukan, pembinaan, dan pengembangan nilai jujur,
cerdas, tangguh, dan peduli. Dapat juga ditambahkan nilai-nilai
lain yang relevan dan kontekstual sesuai dengan keperluan.
Pada fase berikutnya dapat dikembangkan berbagai nilai antara
lain bertanggung jawab, kreatif, disiplin, suka menolong. (RAN
Pendidikan Karakter Kemdiknas 2010-2014)

B. LANDASAN DAN ANALISIS NILAI UNTUK


PENDIDIKAN KARAKTER

a.

Landasan filosofis
Secara filosofis, manusia diciptakan oleh Tuhan dalam
keadaan sempurna. Meskipun demikian, anak manusia dalam
proses perkembangannya belum tentu menjadi manusia yang
sesungguhnya. Agar dapat menjadi manusia yang sesungguhnya,
anak-anak manusia itu memerlukan bantuan pada proses
pertumbuhan dan perkembangannya Upaya membantu manusia
untuk menjadi manusia sesungguhnya diperlukan pendidikan.
Manusia dikaruniai akal, sehingga dapat membedakan perilaku

14 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

baik dan buruk. Perilaku baik atau buruk manusia dipengaruhi


oleh berbagai faktor yang menyertai perkembangan anak, yaitu:
pembawaan, lingkungan (keluarga, masyarakat, budaya), dan
pendidikan. Untuk itu, pendidikan karakter sangat diperlukan bagi
manusia untuk menjadikan manusia yang berkarakter baik.

b.

Landasan filsafat Pancasila
Manusia Indonesia yang baik adalah manusia yang berkarakter
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Manusia tersebut ditandai dengan
karakter agamis, manusiawi, bersatu, menghargai musyawarah, rela
berkorban, demokratis, dan berkeadilan.

c. Landasan filsafat pendidikan umum


Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk mengem-bangkan
kepribadian utuh untuk menjadi warga negara yang baik. Seseorang
yang berkepribadian utuh dapat menginternalisasikan dan
menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari baik kepada
Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, lingkungan, dan diri
sendiri. Pendidikan karakter pada dasarnya merupakan proses
internalisasi nilai-nilai pada diri siswa yang tercermin dalam perilaku
sehari-hari. Untuk itu, dalam pelaksanaannya dapat diintegrasikan
dalam berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

d. Landasan agamis
Manusia pada dasarnya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Menurut agama dan kepercayaan di Indonesia, manusia yang
baik adalah manusia yang: (1) sehat secara jasmani dan rohani,
serta dapat melaksanakan berbagai aktivitas hidup yang berkaitan
dengan peribadatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, patuh dan taat terhadap ajaran-

15
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

ajaran-Nya, (3) memiliki sifat adil, jujur, amanah, disiplin, kerja


keras, ulet, dan bertanggung jawab, (4) bersifat manusiawi dalam
arti bersifat/berkarakter sebagai manusia yang mempunyai sifat-
sifat cinta kasih, kepedulian yang tinggi terhadap penderitaan orang
lain. Untuk itu, pendidikan karakter perlu mengembangkan karakter
manusia agar menjadi manusia yang berperilaku hidup sehat, patuh
terhadap ajaran-ajaran Tuhan (takwa) dan patuh pada peraturan-
peraturan dalam hidup berbangsa dan bernegara (good citizen),
serta mempunyai sifat-sifat manusiawi (empatik, simpatik, perhatian,
peduli, membantu, menghargai, dll).

e. Landasan sosiologis
Secara sosiologis, bangsa Indonesia hidup di tengah-tengah
masyarakat dan bangsa-bangsa yang sangat heterogen dan terus
berkembang. Mereka berada di tengah-tengah masyarakat yang
berasal dari suku, etnis, agama, golongan, status sosial, dan ekonomi
yang berbeda-beda. Di samping itu, bangsa Indonesia juga hidup
berdampingan dan melakukan pergaulan dengan bangsa-bangsa
lain. Untuk itu, upaya untuk mengem-bangkan karakter yang saling
menghargai dan toleran pada bermacam-macam tatanan kehidupan
dan aneka ragam perbedaan itu menjadi sangat mendasar.

f. Landasan psikologis
Dari sisi psikologis (Supriatna, 2010) karakter dapat dideskripsikan
dari dimensi-dimensi: intrapersonal, interpersonal, dan interaktif.
Berdasarkan dimensi intrapersonal, karakter dipahami sebagai
kemampuan atau upaya manusia untuk memahami dirinya sendiri.
Dari dimensi intrapersonal karakter merupakan kemampuan yang
bersifat reflektif dan retrospektif dari manusia yang diarahkan
pada dirinya sendiri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa

16 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

yang di dalamnya tercakup kesadaran


diri, peninjauan diri, penghargaan diri, dan
adaptasi diri.
Berdasarkan dimensi interpersonal, Untuk
karakter secara umum dibangun atas memahami
kemampuan inti untuk mengenali perbedaan, orang lain
sedangkan secara khusus, merupakan diperlukan
kemampuan mengenali perbedaan dalam karakter
suasana hati, temperamen, motivasi, dan empati, hormat,
kehendak. Dalam bentuk yang lebih maju, ramah, dan
karakter ini memungkinkan orang dewasa membimbing.
mampu membaca kehendak dan keinginan
orang lain, bahkan ketika keinginan itu
disembunyikan. Dengan pengembangan
kecakapan interpersonal dapat menjadikan
seseorang mampu memahami dan bekerja
sama dengan orang lain. Untuk memahami
orang lain diperlukan sikap empati, hormat,
ramah, dan membimbing.
Kemampuan
Berdasarkan dimensi interaktif, karakter
berinteraksi
adalah kemampuan manusia untuk
sosial secara
berinteraksi secara bermakna. Manusia
bermakna
berinteraksi dengan lingkungan alamiah
diperlukan
atau fisik dan lingkungan sosial. Melalui
karakter
lingkungan itulah manusia belajar. Hal ini
menghargai,
merupakan aktivitas khas manusiawi, yang
toleransi, dan
berbeda dari makhluk lainnya. Belajar
mengatasi
dapat terjadi ketika seseorang berinteraksi
konflik.
secara bermakna dengan orang-orang
di lingkungannya. Kemampuan dalam

17
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

berinteraksi sosial diperlukan sikap menghargai, toleransi, dan


mengatasi konflik.

Berdasarkan psikologi perkembangan, terdapat tahapan-tahapan
dalam perkembangan manusia. Perkembangan manusia tercermin
dari karakteristik setiap tahap perkembangan. Karakteristik anak
pada usia anak-anak berbeda dengan pada usia remaja, pemuda,
dan pada usia tua. Mereka perlu saling memahami dan menghargai
satu sama lain, karena tingkat perkem-bangan mereka berbeda-
beda. Oleh karena itu diperlukan pendidikan karakter yang terkait
dengan kesopanan, kesantunan, penghargaan, dan kepedulian.

Dilihat dari sisi filosofis, sosiologis, dan psikologis, pendidikan


karakter menjadi sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter berfungsi untuk merevitalisasi karakter dan
untuk mengembangkan karakter universal untuk masa depan yang
lebih baik bagi bangsa Indonesia, sejajar dengan bangsa-bangsa
lain di dunia.

C. Nilai-nilai Inti Pendidikan Karakter


Bangsa
Mengingat banyaknya nilai yang perlu diinternalisasikan dalam
pendidikan karakter, maka diperlukan nilai inti (core value). Nilai
tersebut harus diutamakan dalam implementasinya di sekolah dasar
tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang hidup di masyarakat. Nilai-
nilai inti tersebut, bersumber dari nilai-nilai Pancasila.

Nilai inti yang disarikan dari nilai-nilai Pancasila di bawah ini
hanyalah contoh. Sekolah dimungkinkan dapat menjabarkan lebih
banyak lagi nilai-nilai yang lain, sepanjang nilai-nilai itu dapat
membangun secara potensial karakter luhur siswa sesuai dengan

18 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

nilai-nilai Pancasila. Adapun nilai-nilai inti, penjabarannya, dan


indikatornya disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Nilai Inti, Pemjabarannya, dan Indikator

No. Nilai Inti Penjabaran Nilai Inti Indikator

1. Ketuhanan Yang Mencintai Tuhan, iman ♦ Berdoa sebelum dan


Maha Esa dan takwa, kepercayaan, sesudah pembelajaran,
kepatuhan, pengabdian, membaca doa sebelum
pelayanan, makan, bersuci dengan
toleransi, rukun, tidak urutan yang benar.
memaksakan kehendak, ♦ Mencintai ciptaan-
menghargai sikap hormat ciptaan Tuhan,
pada kepercayaan yang mengucapkan salam.
berbeda. ♦ Menjaga kesucian
pakaian dan makanan;
mejaga kebersihan.
♦ Mau berbagi makanan;
tidak pilih-pilih kawan,
mau bekerja sama
dengan teman yang
berbeda agama, mau
bersedekah, dan
lainnya yang relevan.

2. Kemanusiaan yang Penghargaan harkat ♦ Datang tepat waktu,


adil dan beradab martabat manusia menyelesaikan tugas
sebagai makhluk Tuhan, sekolah, bisa makan
persamaan derajat, saling sendiri, menjaga
mencintai, tenggang kebersihan diri.
rasa, tidak semena- ♦ Senang membaca,
mena, peduli, merasa sabar antri, membuang
menjadi manusia, percaya sampah di tempatnya.
diri, menghormati, ♦ Percaya diri, jujur
persahabatan, kerja sama dalam perkataan dan
dengan bangsa lain, perbuatan, hormat
cinta-kasih, persahabatan, kepada tamu, mau
empati, hormat, santun, menerima pendapat
orang lain.

19
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

No. Nilai Inti Penjabaran Nilai Inti Indikator


budi luhur, mandiri, kerja ♦ Tidak meniru
keras, disiplin, jujur, sehat, jawaban teman, tidak
kreatif, cinta ilmu, tanggung menyontek.
jawab, karena Tuhan. ♦ Berjabat tangan
dengan guru dan
orang tua, patuh
kepada guru dan orang
tua, mengucapkan
salam ketika bertemu
semua warga sekolah,
menjawab salam,
santun dalam perkataan
dan perbuatan,
menyayangi teman,
mengikuti pelajaran
dengan tertib.
♦ Bekerja sama dengan
kawan dari berbagai
lapisan, mencintai
kawan, guru, dan orang
tua, mendengarkan
kawan ketika sedang
berbicara, hormat
kepada guru dan
seluruh petugas
sekolah, menyukai
persahabatan,
menjenguk kawan yang
sakit, gemar berolah
raga, melaksanakan
piket kelas, berani
menunjukkan
kesalahan orang lain,
nasihat.
♦ Berani mengakui
kesalahan dan tidak
malu meminta maaf,

20 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

No. Nilai Inti Penjabaran Nilai Inti Indikator


dan lainnya yang
relevan.
♦ Peduli lingkungan
kebersihan sekolah,
menjaga nama baik diri,
keluarga, dan sekolah,
tidak malu bertanya,
tersenyum ketika
berjumpa dengan orang
lain, rajin belajar.
3. Persatuan Cinta tanah air dan bangsa, ♦ Tertib saat upacara
Indonesia nasionalisme, patriotisme, bendera, hormat pada
persatuan bangsa di bendera.
atas kepentingan pribadi/ ♦ Rukun dengan teman
golongan, kebersamaan, sekelas, rukun dengan
penghargaan, kepedulian, anggota keluarga dan
pengorbanan, kebangaan tetangga, bangga
sebagai bangsa Indonesia, menjadi warga kelas/
perdamaian, Bhinneka sekolah, bangga pada
Tunggal Ika, pergaulan kelas dan sekolah.
demi persatuan bangsa. ♦ Rela membantu
teman yang mendapat
kesulitan (kesusahan),
dan lainnya yang
relevan.
4. Kerakyatan Kesamaan hak dan ♦ Partisipasi dalam
yang dipimpin kewajiban, tidak menyusun tata
oleh hikmat memaksaan kehendak, tertib kelas dan
Kebijaksanaan musyawarah,kepentingan tata tertib sekolah,
dalam bersama, semangat dapat melaksanakan
Permusyawara- kekeluargaan, menghargai musyawarah kelas,
tan/Perwakilan keputusan bersama, mau melaksanakan
melaksanakan keputusan tugas dari ketua kelas,
bersama, demokrasi, mematuhi tata tertib
percaya wakil rakyat, sekolah, menghargai
berdasar kemanusiaan, pendapat

21
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

No. Nilai Inti Penjabaran Nilai Inti Indikator


dengan semangat ♦ teman, memberi
persatuan. . kepercayaan kepada
ketua kelas untuk
mengambil keputusan,
berpartisipasi pada
pemilihan ketua kelas,
dan lainnya yang
relevan
5. Keadilan Sosial Sikap kekeluargaan dan ♦ Suka membantu
Bagi Seluruh gotong royong, adil sesama teman yang kesulitan
Rakyat Indonesia. manusia, keseimbangan (kesusahan).
hak-kewajiban, hormat ♦ Memberitahukan
hak orang lain, membantu barang yang tertinggal/
orang lain untuk mandiri, hilang
anti pemerasan, hemat, ♦ Melerai perkelaian.
hidup sederhana, tidak ♦ Menabung, tidak boros,
merugikan orang lain, menjaga barang milik
kerja keras, menghargai sendiri, dan lainnya
karya untuk pemerataan, yang relevan.
keadilan sosial, kepatuhan
hukum

Sekolah dasar diberi kewenangan untuk mengembangkan indikator


ketercapaian tujuan pembelajaran nilai-nilai inti di atas sesuai
dengan situasi dan potensi di sekolah dan lingkungan masyarakat
setempat.

D. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KARAKTER DI


SEKOLAH DASAR
Pendidikan karakter di sekolah dasar dilaksanakan berdasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

22 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

a. Nilai esensial

Mengangkat nilai-nilai esensial yang berintikan dari nilai-nilai
Pancasila. Nilai-nilai yang diinternalisasikan dapat membantu
peserta didik memahami dan menjadi manusia yang berkarakter
baik. Nilai-nilai yang diinternalisasikan eksplisit pada visi, misi, tujuan,
dan harapan masa depan sekolah. Nilai-nilai yang diinternalisasikan
tersebut, dapat diaplikasikan dalam praktik kehidupan komunitas
sekolah secara konsisten.
b.
Didukung semua pihak
Pengembangan nilai-nilai dan karakter perlu didukung oleh
semua warga sekolah secara terintegrasi yang melibatkan peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan lingkungan
masyarakat sebagai bagian dari pengembangan pendidikan karakter
melalui pendekatan menyeluruh. Nilai inti diwujudkan dengan
dukungan lingkungan belajar dan budaya sekolah yang kondusif di
mana peserta didik dapat menggali nilai-nilai dari dirinya sendiri dan
dari lingkungan belajarnya.

c. Keteladanan

Pengembangan karakter dilakukan oleh pendidik dan tenaga
kependidikan yang kompeten dan patut diteladani.

d. Pemberdayaan
Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral
yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia
pada nilai dasar yang sama. Memfungsikan keluarga dan anggota
masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter
dengan prinsip saling menghargai, setara, dan memberi manfaat.

23
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

e. Terintegrasi
Pembentukan karakter dapat dilakukan melalui program
sekolah baik secara intrakurikuler maupun ektrakurikuler. Kegiatan
intrakurikuler dilaksanakan terintegrasi ke dalam mata pelajaran
melalui pendekatan PAKEM. Selain itu, pembentukan karakter
dilakukan juga melalui pengembangan budaya sekolah yang terpadu,
konsisten, menyenangkan dan berkelanjutan.
f. Menyeluruh

Pelaksanaan pendidikan karakter meliputi semua dimensi yang
terdiri dari hubungan manusia dengan dirinya, Tuhannya, sesama
manusia, negaranya, dan lingkungannya. Selain itu, pendidikan
karakter dilakukan melalui pendekatan menyeluruh yang meliputi
pembelajaran, budaya sekolah, ekstrakurikuler, dan pelaksanaanya
didukung oleh peran serta masyarakat.

g. Pembiasaan
Internalisasi nilai perlu dibiasakan dalam praktik keseharian
secara terus-menerus agar menjadi karakter positif baik di lingkungan
sekolah, keluarga maupun masyarakat. Dalam pelaksanaan proses
pembiasaan ini perlu mengaitkan karakter luhur yang satu dengan
karakter luhur lainnya agar terbentuk karakter luhur yang paripurna
seperti, karakter berani dikaitkan dengan karakter bertanggung
jawab, karakter santun dikaitkan dengan karakter tegas.

h. Intervensi
Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, perlu dilakukan
intervensi agar secara konsisten dapat terarah secara efektif sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Intervensi ini misalnya dalam
bentuk peraturan dan tata tertib sekolah, pemberian hadiah, teguran

24 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Konsep Dasar
PENDIDIKAN KARAKTER

dan sebagainya. Kepala sekolah, guru-guru, staf administrasi,


laboran, pengelola kantin di sekolah menjalankan kepemimpinan
moral yang membangun inisiatif pendidikan karakter.

i. Kasih sayang
Pendidikan karakter mengedepankan pendekatan kasih sayang
untuk lebih meningkatkan hubungan emosional yang erat antara guru,
siswa dan orangtua. Dengan hubungan emosional ini diharapkan
terjadi pembentukan karakter luhur yang kokoh. Dengan demikian
akan dapat memperkuat ketahanan moral siswa.

25
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
26 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
KOORDINASI IMPLEMENTASI
BAB III PENDIDIKAN
KARAKTER
DI SEKOLAH DASAR

A. PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH PUSAT


Pemerintah pusat, dalam hal ini adalah Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian
Pendidikan Nasional berperan sebagai berikut.
1) Melakukan koordinasi pelaksanaan program pendidikan karakter
di sekolah dasar secara nasional.
2) Mengembangkan (menyusun) panduan-panduan untuk
pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar.
3) Mensosialisasikan panduan-panduan untuk pengem-bangan
pendidikan karakter di sekolah dasar kepada aparatur
Kementerian Pendidikan Nasional di berbagai provinsi yang ada
di Indonesia.
4) Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan atau workshop tentang
pengembangan pendidikan karakter bagi para pemangku
kepentingan dan trainer di daerah.
5) Menyelenggarakan piloting dan monitoring (best practice)
implementasi pengembangan pendidikan karakter di SD tertentu
yang ada di berbagai provinsi di Indonesia.
6) Mensosialisasikan pengalaman-pengalaman best practice hasil
piloting dan monitoring implementasi pendidikan karakter kepada
aparatur dinas pendidikan nasional di provinsi terkait.

27
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Koordinasi dan Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

7) Membantu memfasilitasi pelaksanaan pendidikan karakter agar


dapat berjalan sesuai sasaran dan tujuan yang akan dicapai,
melalui pendampingan dan bantuan sosial dan sarana.
8) Melakukan kajian dan seminar terhadap efektivitas pelaksanaan
pendidikan karakter di sekolah dasar.
9) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pendidikan karakter di SD untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan, masalah, dan kendala yang ada serta sebagai
bahan perbaikan program dan implementasi pendidikan karakter
bangsa selanjutnya.

B. PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DAERAH


Dalam pengembangan pendidikan karakter, pemerintah daerah
dalam hal ini pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota berperan
sebagai berikut.
1) Melakukan koordinasi pelaksanaan program pendidikan karakter
di daerah.
2) Menyelenggarakan pengembangan-pengembangan dalam
bentuk workshop pengembangan perangkat pembelajaran
untuk pendidikan karakter dengan berpedoman pada panduan-
panduan pengembangan pendidikan karakter yang disusun dan
disosialisasikan oleh pemerintah pusat.
3) Menyelenggarakan piloting dan monitoring pengembangan
pendidikan karakter di daerah masing-masing provinsi dan
kabupaten/kota.
4) Mengimbaskan hasil piloting (best practice) di kabupaten/kota
tersebut kepada SD yang berada di daerah masing-masing.
5) Melakukan pembinaan atas pelaksanaan pendidikan karakter
bangsa di SD wilayah masing-masing, dan melaporkan hasilnya
secara berkala kepada pemerintah pusat (Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar).

28 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Koordinasi dan Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

C. PERAN DAN FUNGSI SEKOLAH


Sekolah dasar dalam pengembangan pendidikan karakter
berperan sebagai berikut.
1) Mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan
karakter di SD dengan berdasarkan pada panduan-panduan
pengembangan pendidikan karakter yang telah disusun oleh
pemerintah pusat, pengembangan-pengembangan perangkat
pembelajaran untuk pendidikan karakter di sekolah dasar yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah, dengan penyesuaian-
penyesuaian konteks keadaan SD masing-masing.
2) Melaporkan hasil pelaksanaan pendidikan karakter secara
berkala kepada aparatur dinas pendidikan kabupaten/kota
terkait;
3) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan
karakter secara periodik dan berkelanjutan untuk dilaporkan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota melalui UPTD
kecamatan.

D. PERAN DAN FUNGSI ORANGTUA/KELUARGA


DAN MASYARAKAT
Dalam pengembangan pendidikan karakter, orang tua/keluarga
dan masyarakat mempunyai fungsi dan peran sebagai berikut.
1) Memberi dukungan terhadap pelaksanaan pendidikan karakter
bagi anak yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dan unggul
2) Menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa sehingga
memperoleh pengalaman belajar berkarakter baik
3) Memberikan contoh teladan.
4) Memberikan informasi kepada sekolah berkaitan dengan perilaku
atau karakter negatif yang ditunjukan siswa di luar sekolah.

29
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
30 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
STRATEGI IMPLEMENTASI
BAB IV
PENDIDIKAN
KARAKTER
DI SEKOLAH DASAR

A. STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN


KARAKTER

Mengacu pada Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan


Karakter Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010—
2014, strategi implementasi pendidikan karakter mencakup:
(a) pengembangan regulasi, (b) sosialisasi, (c) pengembangan
kapasitas, (d) implementasi dan kerja sama, serta (e) monitoring dan
evaluasi.

Strategi tersebut dilaksanakan dengan prinsip komprehensif dan


berfokus pada tugas, pokok, fungsi, dan sasaran masing-masing
unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional. Strategi
pengembangan pendidikan karakter digambarkan pada bagan
berikut.

31
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

SOSIALISASI

REGULASI
Peningkatan Kapasitas
Melalui SASARAN AKHIR:
PELATIHAN
GRAND 1. S em ua S D
DESIGN M e nerapkan
P e nd. K a rakter.
2. S em ua S isw a
PILOTTING B e rpe rilaku
sesua i tutuna n
PANDUAN ag am a. tata
tertib, a dat, etika,
Implementasi
N o rm a yang
Melalui be rla ku .
DESIMINASI

MONEV
Bagan Alur Strategi Pengembangan Pendidikan Karakter

Untuk menghasilkan pelaksanaan yang maksimal sebagai


gerakan nasional pengembangan pendidikan karakter, maka strategi
implementasi pendidikan karakter dilaksanakan secara terpadu oleh
Kementerian Pendidikan Nasional yang didukung secara sinergis
oleh dinas pendidikan nasional provinsi dan dinas pendidikan
kabupaten/kota.

a. Tingkat nasional
a) Sosialisasi
Tujuan sosialisasi adalah untuk membentuk kesadaran kolektif
tentang pentingnya pendidikan karakter pada lingkup nasional yang
dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Sosialisasi

32 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

juga bertujuan untuk melakukan gerakan kolektif dan pencanangan


pendidikan karakter untuk semua. Dengan demikian sosialisasi di
tingkat Kementerian Pendidikan Nasional dilakukan secara internal
dan eksternal. Sosialisasi dioptimalkan melalui kegiatan sarasehan,
kegiatan olahraga, kegiatan seni, penyebaran leaflet, booklet (buku
kecil), iklan layanan masyarakat, poster, film, jurnal, majalah berkala,
serta berbagai media-media sosialisasi yang lainnya yang dapat
memberikan gaung secara nasional.
b) Pengembangan regulasi
Fungsi regulasi diperlukan untuk memberikan payung hukum yang
kuat bagi implementasi pendidikan karakter secara nasional dalam
lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional. Regulasi juga berarti
merupakan bentuk penetapan status pendidikan karakter, serta
pengaturan-pengaturan fungsi dan peran peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan lainnya yang terkait dalam pelaksanaan
pendidikan karakter. Bentuk regulasi yang diperlukan berupa
kebijakan-kebijakan, pedoman, panduan pelaksanaan, dan petunjuk
teknis lainnya yang relevan. Untuk ini Direktorat Pembinaan SD telah
menyusun dan menerbitkan Panduan Rancangan Induk Pendidikan
Karakter di Sekolah Dasar melalui Pendekatan Menyeluruh, yang
dilengkapi dengan 4 (empat) naskah berikut.
1) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) di Sekolah Dasar,
2) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar,
3) Panduan Pembinaan Pendidikan Karakter melalui Budaya
Sekolah di Sekolah Dasar,
4) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Peran
Serta Masyarakat di Sekolah Dasar.

33
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

c) Pengembangan Kapasitas
Pengembangan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan peran
dan fungsi organisasi, sistem, dan individu dalam pelaksanaan
pendidikan karakter di lingkungan Kementerian Pendidikan
Nasional. Pengembangan kapasitas tersebut ditempuh dengan
pelatihan, workshop, penyusunan modul self learning (contoh-contoh
pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, dan pengembangan
inspirasi melalui best practices).

d) Implementasi dan kerja sama


Strategi ini bertujuan untuk mensinergikan berbagai hal yang
terkait dengan pelaksanaan pendidikan karakter di lingkup tugas
pokok, fungsi dan sasaran Kementerian Pendidikan Nasional.
Sesuatu yang harus disinergikan bukan hanya dari sisi substansi
pendidikan karakter, akan tetapi juga tentang siapa melakukan apa
(who doing what) pada kelompok peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan. Implementasi dan kerja sama juga diperlukan untuk
memelihara kesinambungan implementasi pendidikan karakter
pada lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional. Implementasi
dan kerja sama juga bermanfaat untuk meminimalkan adanya
tumpang tindih serta untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan pendidikan karakter di lingkungan Kementerian
Pendidikan Nasional.
Implementasi pendidikan karakter juga dimaksudkan untuk
melaksanakan piloting dan diseminasi pengembangan pendidikan
karakter di beberapa sekolah di beberapa daerah.

e) Monitoring dan evaluasi


Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memantau dan
mengendalikan pelaksanaan pendidikan karakter di jenjang sekolah

34 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

dasar. Hasil monitoring dan evaluasi dimaksudkan sebagai bahan


yang akan dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil pendidikan karakter.

Strategi monitoring dan evaluasi di tingkat pusat dilakukan


dengan berkoordinasi bersama dinas pendidikan provinsi/kabupaten/
kota. Monitoring dan Evaluasi juga dilakukan secara sampel pada
sekolah dasar. Untuk pengumpulan data monitoring dan evaluasi
digunakan instrumen observasi, kuesioner, pedoman wawancara,
dan pengambilan gambar serta video.

b. Tingkat Provinsi
a) Sosialisasi
Sosialisasi bertujuan untuk membentuk kesadaran yang solid
tentang pentingnya pendidikan karakter pada seluruh ketenagaan
pendidikan di jajaran dinas pendidikan di tiap-tiap provinsi. Sosialisasi
juga bertujuan untuk melakukan gerakan kolektif dan pencanangan
pendidikan karakter untuk semua, dengan melibatkan seluruh potensi
kependidikan yang ada di tiap-tiap provinsi. Sosialisasi dioptimalkan
melalui kegiatan sarasehan, kegiatan olahraga, kegiatan seni,
penyebaran leaflet, booklet (buku kecil), iklan layanan masyarakat,
poster, film, serta berbagai media-media sosialisasi yang lainnya.

b) Pengembangan regulasi
Regulasi diperlukan untuk memberikan payung hukum yang kuat
untuk implementasi pendidikan karakter lingkup kerja kependidikan
di dinas pendidikan tiap-tiap provinsi. Regulasi juga berarti
merupakan bentuk penetapan status pendidikan karakter, serta
pengaturan-pengaturan fungsi dan peran peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan pendidikan karakter di
lingkup dinas pendidikan di tiap-tiap provinsi. Bentuk regulasi yang

35
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

diperlukan berupa kebijakan-kebijakan, pedoman, panduan teknis,


petunjuk pelaksanaan, maupun petunjuk teknis yang mensinkronkan
antara kebijakan nasional dengan peraturan-peraturan daerah.

c) Pengembangan kapasitas
Pengembangan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan peran
dan fungsi organisasi, sistem dan perorangan dalam pelaksanaan
penelitian dan pengembangan pendidikan karakter di lingkup dinas
pendidikan tiap-tiap provinsi. Pengembangan kapasitas tersebut
ditempuh dengan pelatihan, workshop, penyusunan modul self
learning (contoh-contoh pelaksanaan pengembangan pendidikan
karakter di sekolah), dan pengembangan inspirasi melalui best
practices.

d) Implementasi dan kerja sama


Strategi ini bertujuan untuk mensinergikan berbagai hal yang
terkait dengan pelaksanaan pendidikan karakter antara pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota. Implementasi dan kerja-sama juga
diperlukan untuk memelihara kesinambungan implementasi hasil
pendidikan karakter yang pernah dilakukan. Implementasi dan kerja-
sama juga bermanfaat untuk meminimalkan adanya tumpang tindih
serta untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
pendidikan karakter di tiap-tiap provinsi.

e) Monitoring dan evaluasi


Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memantau dan
mengendalikan pelaksanaan pendidikan karakter di jenjang sekolah
dasar. Hasil monitoring dan evaluasi dimaksudkan sebagai bahan
yang akan dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil pendidikan karakter.

Strategi monitoring dan evaluasi di tingkat provinsi dilakukan

36 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

dengan berkoordinasi bersama dinas pendidikan kabupaten/


kota. Monitoring dan evaluasi juga dilakukan secara sampel pada
sekolah dasar. Untuk pengumpulan data monitoring dan evaluasi
digunakan instrumen observasi, kuesioner, panduan wawancara,
dan pengambilan gambar dan video.

c. Tingkat kabupaten/kota
a) Sosialisasi
Sosialisasi bertujuan untuk membentuk kesadaran yang solid
tentang pentingnya pendidikan karakter pada seluruh ketenagaan
pendidikan di jajaran dinas pendidikan di tiap-tiap kabupaten/kota.
Sosialisasi juga bertujuan untuk melakukan gerakan kolektif dan
pencanangan pendidikan karakter untuk semua, dengan melibatkan
seluruh potensi kependidikan yang ada di tiap-tiap provinsi.
Sosialisasi dioptimalkan melalui kegiatan sarasehan, kegiatan
olahraga, kegiatan seni, penyebaran leaflet, booklet (buku kecil),
iklan layanan masyarakat, poster, film, serta berbagai media-media
sosialisasi yang lainnya.

b) Pengembangan regulasi
Regulasi diperlukan untuk memberikan payung hukum yang kuat
bagi implementasi pendidikan karakter lingkup kerja dinas pendidikan
di tiap-tiap kabupaten/kota. Regulasi juga berarti merupakan bentuk
penetapan status pendidikan karakter, serta pengaturan-pengaturan
fungsi dan peran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
dalam pelaksanaan pendidikan karakter di lingkup dinas pendidikan
di tiap-tiap kabupaten/kota. Bentuk regulasi yang diperlukan berupa
kebijakan-kebijakan, pedoman, serta panduan teknis, petunjuk
pelaksanaan, maupun petunjuk teknis yang mensinkronkan antara
kebijakan nasional dengan peraturan-peraturan daerah.

37
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

c) Pengembangan kapasitas
Pengembangan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan peran
dan fungsi organisasi, sistem dan perorangan dalam pelaksanaan
penelitian dan pengembangan pendidikan karakter di lingkup dinas
pendidikan di tiap-tiap kabupaten/kota. Pengembangan kapasitas
tersebut ditempuh dengan pelatihan, workshop, penyusunan modul
self learning (contoh-contoh pelaksanaan pengembangan pendidikan
karakter), dan pengembangan inspirasi melalui best practices.

d) Implementasi dan kerja sama


Strategi ini bertujuan untuk mensinergikan berbagai hal yang terkait
dengan pelaksanaan pendidikan karakter antara pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota. Implementasi dan kerja sama juga diperlukan
untuk memelihara kesinambungan implementasi hasil pendidikan
karakter yang pernah dilakukan. Implementasi dan kerja sama juga
bermanfaat untuk meminimalkan adanya tumpang tindih serta untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan
karakter di tiap-tiap kabupaten/kota.
e) Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memantau dan
mengendalikan pelaksanaan pendidikan karakter di jenjang sekolah
dasar. Hasil monitoring dan evaluasi dimaksudkan sebagai bahan
yang akan dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil pendidikan karakter.

Strategi monitoring dan evaluasi di tingkat kabupaten/ kota


dilakukan langsung ke sekolah. Monitoring dan evaluasi juga
dilakukan secara sampel pada sekolah dasar. Untuk pengumpulan
data monitoring dan evaluasi digunakan instrumen observasi,
kuesioner, panduan wawancara, dan pengambilan gambar dan
video.

38 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

d. Tingkat sekolah
Pendidikan karakter di sekolah dasar diimplementasikan melalui
pendekatan menyeluruh, dengan mementingkan keseimbangan
pengembangan unsur karakter yakni: ngerti (mengerti), ngroso
(merasa), dan nglakoni (melakukan), atau pengetahuan moral (moral
knowing), perasaan moral (moral feeling), dan tindakan moral (moral
action). Pendekatan menyeluruh (komprehensif) dapat digambarkan
sebagai berikut:

Strategi
Pembelajaran
di kelas

Pelaksanaan
Pengembangan Pendidikan Karakter Keg. Keseharian
Budaya Sekolah (Moral Knowing, di Rumah dan
Moral Feeling Sekolah
Moral Action

Keg. Ko. Kurikuler


& Ekstrakurikuler

Model Komprehenship Pendidikan Karakter di sekolah

Berdasarkan pada model di atas, pengembangan pendidikan


karakter di sekolah dibagi dalam empat pilar sebagai berikut:
1) kegiatan pembelajaran di kelas,
2) kegiatan keseharian dalam bentuk pengembangan budaya
satuan pendidikan,
3) kegiatan ko-kurikuler dan/atau ekstra kurikuler, dan
4) kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat.

39
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN


KARAKTER DI SEKOLAH

INTERVENSI
MELALUI PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
DI SEKOLAH

1.KBM
2.Pengembangan
Budaya Sekolah;
3.Keg. Ekstrakurikuler
&/ Ko-Kurikuler;
4.Kegiatan keseharian
PENGALAMAN BEST PRACTICE di rumah dan
Pengalaman Sekolah
PRAKTISI yang telah Sekolah
melaksanakan

SOSIO PEDAGOGIS
REVITALISASI Pramuka; Kantin
PROGRAM
Kejujuran; UKS;
PMR; Perlombaan/-
olimpiade sains & OR;
revitalisasi
gugus sekolah
keteladanan

Strategi Implementasi Pendidikan Karakter di sekolah

40 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

Gambar di samping menunjukkan alur kebijakan implementasi


pendidikan karakter dari tingkat pusat sampai di tingkat sekolah.
Pusat berperan dalam menetapkan berbagai regulasi, menghimpun
pendapat berbagai praktisi, dan melakukan revitalisasi program
secara nasional. Kegiatan tersebut diikuti dengan kegiatan sosialisasi,
pengembangan regulasi yang lebih operasional, pengembangan
kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, dilanjutkan dengan
implementasi di tingkat sekolah. Dalam mengimplemen- tasikan
program tersebut, sekolah melakukan kerja sama dengan pihak
terkait baik komite sekolah, tokoh masyarakat, maupun komponen
masyarakat lainnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi sebagai bagian dari


monitoring secara terus-menerus. Untuk mengembangkan
pendidikan karakter yang baik, sekolah dapat mencontoh,
mengadopsi, dan mengadaptasi pengalaman praktik yang baik
pelaksanaan pendidikan karakter.

Secara konkrit pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter


di sekolah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan
sekolah lainnya, seperti: kantin kejujuran, Pramuka, UKS, dan lain-
lain.

Hasil yang diharapkan dari program pengembangan pendidikan


karakter di tingkat sekolah adalah semua SD menerapkan pendidikan
karakter. Selain itu, semua siswa berperilaku sesuai tuntunan agama,
tata tertib, adat, etika, norma yang berlaku. Untuk memenuhi target
tersebut, dalam implementasikan dapat ditempuh melalui:
1) kegiatan pembelajaran di kelas,
2) pengembangan budaya sekolah,
3) kegiatan ekstrakurikuler dan program kegiatan sekolah lainnya,

41
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

4) kegiatan pembiasaan keseharian di sekolah dan rumah. Untuk


kegiatan ini, perlu adanya dukungan dari orangtua dan masyarakat.

B. DESAIN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA


MIKRO DI TINGKAT SEKOLAH
Pendidikan karakter dalam konteks mikro, berpusat pada
satuan pendidikan. Satuan pendidikan merupakan sarana utama
yang secara optimal memanfaatkan dan memberdayakan semua
lingkungan belajar yang ada untuk menginisiasi, memperbaiki,
menguatkan, dan menyempur-nakan secara terus-menerus proses
pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan akan senantiasa menjadi
ujung tombak dalam upaya pengembangan karakter manusia
Indonesia yang bermartabat.

Program pendidikan karakter pada konteks mikro dapat


digambarkan sebagai berikut.

In te g ra si ke d a la m K B M P e m b ia sa a n d a la m ke h id u p a n
p a d a se tia p M a p e l ke se h a ria n d i sa tu a n p e n d id ika n

BUDAYA SEKOLAH: KEGIATAN KEGIATAN


KEGIATAN
(KEGIATAN/KEHIDUPAN EKSTRA KESEHARIAN
BELAJAR
KESEHARIAN DI KURIKULER DI RUMAH DAN
MENGAJAR
SATUAN PENDIDIKAN) MASYARAKAT

P e n e ra p a n p e m b ia sa a n
In te g ra si ke d a la m keg ia ta n
ke hid u p a n ke se h a ria n d i
E kstra ku riku le r: P ra m u ka ,
ru m a h u a n g se la ra s d e n g a n
O la h ra g a , K a rya Tu lis, D sb
d i sa tu a n p e n d id ika n
Sumber: http//:elearning.unesa.ac.id

Bagan Strategi Mikro Pengembangan Pendidikan Karakter

42 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

Berdasarkan pada bagan di samping maka pendidikan karakter


di sekolah dasar dapat diimplementasikan melalui kegiatan berikut.
1) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dengan menginte-
grasikan dalam kegiatan belajar-mengajar melalui berbagai mata
pelajaran yang ada di sekolah dasar.
2) Pelaksanaan kegiatan pembiasaan keseharian yang berada di
sekolah dasar, melalui pengembangan budaya/kultur sekolah
untuk pengembangan pendidikan karakter.
3) Peksanaan ekstrakurikuler seperti olahraga, pramuka,
pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang selaras
dengan kehidupan di sekolah dasar.

Pendidikan karakter dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas,


dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan terintegrasi
dalam semua mata pelajaran. Khusus untuk Pendidikan Agama
dan Pendidikan Kewarganegaraan, materinya dipilih untuk
mengembangkan nilai dan sikap. Oleh karena itu, pengembangan
karakter harus menjadi misi utama yang dapat menggunakan
berbagai strategi/metode pendidikan karakter. Untuk kedua mata
pelajaran tersebut, karakter dikembangkan sebagai dampak
langsung dan dampak pengiring melalui pengalaman belajar tertentu.
Sementara itu, mata pelajaran lainnya yang secara formal memiliki
misi utama selain pengembangan karakter, wajib mengembangkan
rancangan pembelajaran pendidikan karakter yang diintegrasikan ke
dalam substansi/kegiatan mata pelajaran sehingga memiliki dampak
langsung dan pengiring bagi berkembangnya karakter dalam diri
peserta didik.

Situasi lingkungan sekolah perlu ditata agar lingkungan fisik dan


sosial kultural sekolah memungkinkan para siswa bersama dengan
warga sekolah lainnya terbiasa melakukan kegiatan keseharian

43
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

di sekolah yang mencerminkan perwujudan karakter yang ingin


dicapai. Pola ini ditempuh dengan melakukan pembiasaan dengan
pembudayaan aspek-aspek karakter dalam kehidupan keseharian di
sekolah dengan pendidik sebagai teladan.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan sekolah yang


bersifat umum dan terkait pada berbagai mata pelajaran. Kegiatan
ekstra kurikuler meliputi kegiatan kepramukaan, dokter kecil, palang
merah remaja, pecinta alam, klub olahraga, dan seni budaya perlu
dikembangkan secara terprogram dan berkelanjutan. Kegiatan
tersebut dilakukan melalui proses pembiasaan dan penguatan dalam
rangka pengembangan karakter.

Kegiatan ekstrakurikuler olahraga, seni dan keterampilan dilakukan


dalam bentuk pembelajaran, pelatihan, kompetisi atau festival.
Berbagai kegiatan olahraga dan seni tersebut diorientasikan
terutama untuk penanaman dan pengembangan sikap, perilaku, dan
kepribadian para siswa agar menjadi manusia Indonesia berkarakter
baik seperti jiwa sportif, kerja sama, kebanggaan, disiplin, menghargai
orang/kelompok lain, berjiwa besar, dan tanggung jawab.

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang diselenggarakan oleh


sekolah dimaksudkan untuk mempersiapkan generasi muda
sebagai calon pemimpin bangsa yang memiliki watak, kepribadian,
dan akhlak mulia serta keterampilan hidup prima.

Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat diupayakan agar


terjadi proses penguatan dari orang tua/wali serta tokoh-tokoh
masyarakat terhadap karakter mulia yang dikembangkan di sekolah.
Proses penguatan tersebut dilakukan secara kontinyu sehingga
menjadi kegiatan keseharian di rumah dan di lingkungan masyarakat
masing-masing. Hal ini dapat dilakukan lewat komite sekolah,

44 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

pertemuan siswa murid, kunjungan/kegiatan siswa murid yang


berhubungan dengan kumpulan kegiatan sekolah dan keluarga yang
bertujuan untuk menyamakan langkah dalam membangun karakter
luhur di sekolah, di rumah, dan di masyarakat.

C. TAHAPAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN


KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional--yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab--diperlukan
pentahapan dan skala prioritas program pendidikan karakter bangsa.
Penyusunan pentahapan dan skala prioritas jangka panjang dan
jangka menengah disesuaikan dengan Desain Induk Pembangunan
Karakter Bangsa tahun 2010—2025. Tahapan dan skala prioritas
yang ditetapkan mencerminkan pentingnya permasalahan yang
hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya.
Oleh karena itu, skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda.
Namun, semua itu harus berkesinambungan dari periode dalam
rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan karakter yang
ditetapkan. Tahapan dan skala prioritas pembangunan karakter
dapat disusun sebagai berikut.

a. Tahap I Tahun 2010—2014


Tahap ini merupakan fase konsolidasi dan implementasi
dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut.

45
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

a) Persiapan
1) Melakukan pertemuan untuk konsultasi dan dialog internal di
tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan sekolah.
2) Menyusun program kegiatan di tingkat provinsi, kabupaten/
kota kecamatan dan sekolah yang mendukung pendidikan
karakter.
3) Menyusun perangkat implementasi kebijakan di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan.
4) Sosialisasi pendidikan karakter dalam rangka meningkatkan
kesadaran pentingnya pembangunan karakter, peningkatan
komitmen kebangsaan, peningkatan etika, budi pekerti, dan
peningkatan kemampuan dalam melaksanakan pendidikan
karakter.
b) Pelaksanaan
1) Menyusun silabus dan rencana program pembelajaran yang
memuat pendidikan karakter.
2) Melaksanakan pendidikan karakter di sekolah dan di kelas
dengan cara sebagai berikut.
(a) Membiasakan mempraktekkan karakter luhur yang
ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah
sehingga menjadi budaya sekolah yang kondusif.
(b) Menyelenggarakan pembelajaran PAKEM yang berbasis/
bernuansa karakter.
(c) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler dalam
membangun karakter siswa seperti: pramuka, UKS,
dokter kecil, olahraga, seni dan budaya.
(d) Membudayakan peran serta masyarakat dalam
membangun karakter siswa melalui peningkatan peran
dan fungsi komite sekolah, orangtua dan masyarakat,
serta peningkatan hubungan/komunikasi dengan

46 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

masyarakat.
3) Melakukan self evaluation pelaksanaan pendidikan karakter
dalam perbaikan program dan pelaksanaan kegiatan.
4) Mengawal dan mengontrol secara terprogram dan
berkesinambungan pelaksanaan pendidikan karakter.

Pada tahap I ini, implementasi pembangunan karakter bangsa


diarahkan untuk mewujudkan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan di sekolah dasar menyadari dan meyakini kembali
Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa. Jajaran
penyelenggara pendidikan di sekolah dasar perlu menetapkan
bahwa tanggung jawab membangun karakter bangsa adalah
tanggung jawab pemerintah—melalui sekolah bersama orangtua
siswa dan masyarakat. Keluarga sebagai satuan terkecil dalam
masyarakat dapat dijadikan lingkungan awal pembelajaran karakter.
Satuan pendidikan sebagai kepanjangan keluarga melanjutkan
pembelajaran karakter melalui pendekatan yang menekankan
keteladanan, pembimbingan, pembiasaan, dan penguatan melalui
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Sekolah
dasar perlu melibatkan masyarakat yang pada hakikatnya merupakan
lingkungan yang memberikan kontribusi proses pembelajaran
karakter bagi peserta didik di sekolah dasar maupun kelompok yang
saling berinteraksi. Evaluasi dan monitoring atas implementasi tahap
I dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan dan
pencapaian tujuan. Hasil evaluasi tahap I bermanfaat untuk umpan
balik dan pemantapan persiapan implementasi tahap II.

Secara khusus, rencana implementasi program secara berjangka
yang lebih rinci disajikan dalam tabel berikut ini :

47
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

IMPLEMENTASI JANGKA PENDEK


TAHUN (2011-2014)
Target
Program
No
(Kegiatan) Waktu Peserta Hasil
1 Penyusun Maret-Mei Ahli dari Perguruan 5 Panduan Pendidikan
Panduan 2011 Tinggi, Guru SD, Karakter bangsa SD.
Pendidikan Kepala SD, Pengawas
Karakter Sekolah TK/SD, Direktorat
Dasar Pembinaan Sekolah
Dasar, Balitbang
Kemediknas, dan
Puskur.
2 Sosialisasi Mei 2011 Ahli dari Perguruan Tersosialisaikannya 5
Panduan, dan Tinggi, Guru SD, Panduan Pengembangan
Revisi. Kepala SD, Pengawas Pendidikan Karakter
TK/SD, Direktorat Bangsa untuk SD, dan
Pembinaan Sekolah memperoleh masukan
Dasar, Balitbang untuk revisi 5 Panduan.
Kemediknas, dan
Puskur.
3 Launcing Mei 2011 Aparatur Kemediknas Pemberlakuan 5
Panduan Provinsi, Kabupaten/ Panduan Pengembangan
Kota. Pendidikan Karakter
Bangsa secara Nasional.
4 Piloting/ Rintisan Mei-Agts 33 SD di 33 Provinsi. Terimplementasikannya
Per- propinsi awal 2011 Pendidikan Karakter di
SD Piloting.
5 Monev Piloting November 33 SD di 33 Provinsi. Mengetahui
Rintisan. 2011 perkembangan
Implementasi Piloting
dan Pemberian Masukan
untuk Perbaikan.
5 Lomba/seleksi Desember 33 SD di 33 Provinsi Terpilih 3 SD
best practice 2011 Penyelenggara
Pendidikan Karakter
Terbaik.

48 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

Target
Program
No
(Kegiatan) Waktu Peserta Hasil
6. Revisi Panduan Mei 2012 Ahli dari Perguruan Panduan Ter-revisi.
Tinggi, Guru
SD, Kepala SD,
Pengawas TK/
SD, Direktorat
Pembinaan Sekolah
Dasar, Balitbang
Kemediknas, dan
Puskur.
7 Sosialisasi Juni 2012 Ahli dari Perguruan Pemahaman
Panduan Tinggi, guru Panduan oleh
SD, Kepala SD, peserta.
Pengawas TK/
SD, Direktorat
Pembinaan Sekolah
Dasar, Balitbang
Kemediknas, dan
Puskur.
8 Piloting Juli- Kepala SD dan Guru Mengetahui
Oktober SD yang ditunjuk. Keterlaksanaan
2012 dan keefektifan
pilot project.
9 Pengimbasan Juli-Agt Kepala SD dan Guru Terimbasnya
Best-practice ke 2013 SD Implementasi
Kab/Kota. Pendidikan
Karakter di SD
Kab/Kota.
10 Pengembangan 2014 Kepala Sekolah dan Produk Perangkat
perangkat Guru. Pembelajaran.
pembelajaran
nilai dan karakter
(bahan ajar,
model-model
pembelajaran,
instrumen
penilaian)

49
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

Target
Program
No
(Kegiatan) Waktu Peserta Hasil
11 Pemantapan 2014 Kepala Sekolah dan Implementasi
Strategi Guru SD Strategi Pendidikan
Implementasi Karakter yang
semakin mantap
12 Evaluasi 2014 Tim Direktorat Terevaluasinya
program. Pembinaan SD program.

50 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

b. Tahap II 2015 – 2019


Tahap II merupakan fase pemantapan strategi dan
implementasi. Pada tahap ini dilakukan dengan pemantapan
strategi dan implementasi pembangunan karakter. Prioritas pada
tahap ini berbentuk: (1) pengukuhan nilai etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (2) pengukuhan
pelaksanaan pembangunan karakter bangsa.
Pada tahap ini dilakukan dengan: (a) memantapkan hasil-
hasil penyadaran mengenai pembangunan karakter bangsa serta
implementasinya sehingga menjadi perilaku nyata secara perorangan
maupun kolektif, (b) meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan
nilai-nilai karakter baik bangsa agar menjadi semakin kukuh jika
didesain melalui perilaku konkrit secara personal dan antarpersonal
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (c)
meningkatkan strategi dan implementasi pembangunan karakter
dengan dimantapkan melalui kegiatan nyata yang dilakukan oleh
keluarga, komunitas, atau masyarakat dengan cara dan bentuk
yang sesuai dengan budaya lokal, nasional, dan budaya global yang
diadaptasi melalui proses akulturasi.
Hasil tahap ini berupa terbentuknya masyarakat yang menjunjung
etika dan berkemampuan tinggi dalam memanifestasikan nilai-nilai
luhur budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi dan
monitoring atas implementasi tahap II dilakukan untuk menentukan
tingkat keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Hasil
evaluasi tahap II bermanfaat untuk umpan balik dan pemantapan
persiapan implementasi tahap III.
Secara khusus Rencana Implementasi Program Jangka
Menengah tahun 2015-2020 adalah sebagai berikut.

51
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Strategi Implementasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

No Program Tahun Hasil


1 Pengembangan 2015-2018 Pendidikan Karakter
Berkelanjutan Berkembang di SD
secara baik
2 Pembinaan 2018-2020 Pendidikan Karakter
Berkelanjutan Berkembang di SD
secara baik

c. Tahap III dan Prioritas 2020 – 2025


Tahap III merupakan fase pengembangan berkelanjutan dari hasil
yang telah dicapai pada tahap I dan II. Pengembangan dilakukan
dengan upaya memaksimalkan faktor pendukung keberhasilan dan
meminimalkan penyebab kegagalan melalui proses monitoring dan
evaluasi secara berkelanjutan. Keberhasilan gerakan penyadaran
pengembangan karakter bangsa serta pemantapan strategi dan
pengembangan implementasi merupakan modal yang sangat
besar untuk melakukan langkah-langkah dalam tataran makro
secara nasional. Oleh karena itu, tahap III mengarah pada prioritas
peningkatan ketahanan nasional bangsa Indonesia dengan
memupuk semangat persatuan dan kesatuan, toleransi antarumat
beragama, antarsuku bangsa, antarras, antaradat, dan menjunjung
tinggi kesetaraan gender atau pengarusutamaan gender. Akhirnya
akan timbul kesadaran kolektif bahwa perbedaan itu merupakan
sebuah anugerah. Kebhinekaan itu merupakan kekuatan ketahanan
nasional yang perlu dikukuhkan secara berkelanjutan dalam menjaga
keutuhan NKRI.
Ketahanan nasional diupayakan dengan cara melakukan proses
pengembangan karakter bangsa untuk menangkal dan meminimalkan
sumber-sumber konflik bangsa. Ketahanan nasional dalam bidang
politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan akan mudah

52 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
Strategi Implemantasi
PENDIDIKAN KARAKTER di Sekolah Dasar

tercipta jika nilai-nilai karakter bangsa dapat terinternalisasi dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hasil pada
tahap III ini mengarah pada terwujudnya bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong,
dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila
dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Secara khusus, Rencana Implementasi Program Jangka
Menengah Tahun 2020-2025 adalah sebagai berikut.

No Program Tahun Hasil


1 Pembinaan berkelanjutan. 2021-2025
2 Peningkatan Ketahanan 2021-2025
melalui pembinaan

53
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
Dok: SDN. Kebondalem, Mojokerto, Jawa Timur

54 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
MONITORING
BAB V
DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi secara umum diarahkan untuk


mengetahui efektivitas pelaksanaan program pendidikan karakter
secara periodik setiap tahun dan 5 (lima) tahunan. Monitoring
dan evaluasi secara khusus bertujuan untuk mengidentifikasi: (1)
adanya berbagai penyimpangan dalam proses pendidikan karakter
yang selanjutnya dijadikan umpan balik untuk perbaikan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan sistem evaluasi, serta penyusunan
laporan implementasi program, dan (2) tingkat pencapaian kinerja
sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan oleh setiap unit kerja
mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan
nasional.

A. Indikator Keterlaksanaan Program


Beberapa indikator yang dapat dijadikan tolok ukur untuk dasar
penilaian keterlaksanaan program pendidikan karakter mencakup
hal-hal sebagai berikut.
1) Meningkatnya kesadaran (secara kualitatif) akan pentingnya
pendidikan karakter di lingkungan peserta didik, pendidik, dan
tenaga pendidikan.
2) Meningkatnya kejujuran peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan.
3) Meningkatnya rasa tanggung jawab peserta didik, pendidik, dan
tanaga kependidikan.
4) Meningkatnya kecerdasan secara komprehensif bagi peserta

55
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
MONITORING DAN EVALUASI

didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.


5) Meningkatnya kreativitas peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan.
6) Meningkatnya kepedulian peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan.
7) Meningkatnya kegotongroyongan peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.
8) Meningkatnya kebersihan, kesehatan, dan kebugaran peserta
didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
9) Meningkatnya jumlah SD yang telah mengimplementasikan
program pendidikan karakter menurut kabupaten/kota dan
provinsi.
10) Meningkatnya jumlah mata pelajaran yang telah mengintegrasikan
pendidikan karakter di satuan pendidikan.
11) Meningkatnya jumlah SD yang telah menerapkan pembelajaran
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mendukung
pendidikan karakter.
12) Meningkatnya jumlah SD yang telah menerapkan sistem penilaian
yang memasukkan komponen karakter.
13) Meningkatnya jumlah SD yang telah mengembangkan budaya
sekolah mendukung pendidikan karakter.
14) Meningkatnya jumlah SD yang telah mengembangkan kegiatan
ekstrakurikuler yang mendukung pendidikan karakter.
15) Meningkatnya jumlah SD yang telah memberdayakan masyarakat
dalam mendukung pendidikan karakter.
16) Meningkatnya perilaku santun yang mencerminkan etika hidup di
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
17) Menurunnya tingkat kenakalan siswa secara kualitatif.
18) Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan.

56 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
PENDAHULUAN
MONITORING DAN EVALUASI

B. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM


Monitoring dan evaluasi berfungsi untuk membantu memperbaiki
kinerja dan pencapaian hasil program pendidikan karakter. Hasil
monev dapat menilai efektivitas program yang telah dilaksanakan, apa
saja yang telah terjadi, dan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Selain
itu, monev juga akan dapat mengetahui apa yang telah dikerjakan,
apa yang belum dikerjakan, serta mengetahui permasalahan, kendala
yang dihadapi serta solusi yang telah dilakukan.
Monev dilakukan oleh setiap unit kerja yang melaksanakan
pendidikan karakter, baik di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/
kota, provinsi, dan nasional (Kemdiknas). Monev dapat dilakukan
terprogram secara berkala maupun insidental.
Untuk membantu memudahkan pelaksanaan monev diperlukan
alat berupa instrumen, kuesioner, dan dokumen-dokumen. Dalam
pelaksanaan evaluasi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Menyusun rancangan evaluasi.
2) Menyiapkan informasi dan berbagai sumber berkaitan dengan
perencanaan dan implementasi program.
3) Menganalisis berbagai aspek berkaitan dengan keberhasilan dan
kegagalan dalam pencapaian program.
4) Rekomendasi sesuai waktu evaluasi dilaksanakan.
(a) Jika evaluasi dilaksanakan di awal kegiatan, maka hasil
evaluasinya dapat memberikan masukan tentang hal-hal (jenis
kegiatan) yang dapat menimbulkan kesulitan dan hambatan
pada saat implementasi program. Jenis kegiatan tersebut
sebaiknya diganti, diperbaiki, atau diberi perhatian yang sangat
serius pada saat pelaksanaan, agar tidak mengakibatkan
kegagalan keseluruhan program.
(b) Jika evaluasi dilaksanakan di pertengahan kegiatan, maka
hasil evaluasinya dapat memberikan masukan untuk perbaikan
dalam pelaksanaan program
(c) Jika dilakukan di akhir kegiatan, maka hasil evaluasinya dapat
memberikan bahan pembelajaran serta masukan dalam
perencanaan program yang akan datang.

57
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
BAB VI
PENUTUP

Pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar perlu


dilakukan secara benar dengan mempertimbangkan konteks,
landasan-landasan filosofis, sosiologis, psikologis, dan teori
pendidikan karakter.

Melalui pertimbangan-pertimbangan di atas disusunlah
Rancangan Induk Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
pendkatan menyeluruh. Panduan ini diharapkan dapat menjadi
landasan untuk pengembangan panduan-panduan:
1) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) di Sekolah Dasar,
2) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar,
3) Panduan Pembinaan Pendidikan Karakter melalui Budaya
Sekolah di Sekolah Dasar,
4) Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Peran
Serta Masyarakat di Sekolah Dasar.

Rancangan Induk Pengembangan Pendidikan Karakter


secara menyeluruh ini diharapkan dapat menjadi acuan pada
pengembangan-pengembangan panduan dan perangkat
pembelajaran untuk mendukung pengembangan pendidikan
karakter lebih lanjut di sekolah dasar.

58 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
GLOSARIUM
Belajar: perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas
pribadi seseorang akibat pengolahan atas pengalaman yang
diperolehnya dan praktik yang dilakukannya
Karakter baik dinyatakan dengan hidup dengan benar dalam
hubungan manusia dengan Tuhannya, sesama manusia, alam
lingkungan hidupnya, bangsa dan negaranya, dan dengan
dirinya sendiri.
Nilai empiric: penghargaan pada teori yang ada pada berbagai
ilmu pengetahuan empiric seperti pada IPA, IPS, dll.
Nilai estetik: penghargaan pada keindahan yang ada pada
berbagai macam kesenian dan kebudayaan seperti pada seni
tari, drama, seni lukir, seni patung, dan lain-lain.
Nilai etik: penghargaan pada pilihan-pilihan perilaku moral dalam
sebuah komunitas masyarakat yang dikenal dengan misalnya
budi pekerti, sopan santun, dan akhlak.
Nilai simbolik: penghargaan pada berbagai macam sistem
simbol (lambang) yang ada dalam dunia simbolik. Nilai simbolik
ini ada dalam bahasa, matematika, budaya, dan ritual-ritual
keagamaan.
Nilai sinnoetik : penghargaan yang bersifat personal sebagai
akibat dari relasi seseorang dengan Tuhannya, atau nilai yang
hadir pada diri seseorang sebagai akibat dari pengalaman
personal yang bersifat unik dan mampu menentukan perilaku.
Nilai sinoptik : nilai yang didalamnya sudah merangkum nilai-nilai
simbolik, etik, estetik, empiric, dan sinnoetik, ini ada dalam

59
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
GLOSARIUM

agama-agama, filsafat, dan sejarah.


Nilai: apa yang berharga/dihargai oleh seseorang, dan dengan
penghargaan itu melandasi dan mengarahkan perilaku
seseorang.
Pembelajaran: (1) proses interaksi siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan; (2) usaha sengaja, terarah dan
bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk
guru) agar orang lain (termasuk siswa) dapat memperoleh
pengalaman yang bermakna
Pendidikan karakter: upaya fasilitasi yang dilakukan oleh
masyarakat dan satuan pendidikan dalam rangka menjadikan
karakter baik.
Strategi: pendekatan menyeluruh yang berupa panduan umum dan
kerangka kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dan biasanya
dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori tertentu.

60 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER


Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Bohlin, Karen E, Deborah Farmer, Kevin Ryan, 2001. Building
Character in Schools Resource Guide, San Francisco: John
Willey & Son.
Commonwealth of Australia, 2005. Values Education Forum:
Engaging Your School Community Australia: Departement of
Education, Science and Training.
Dewantara, Ki Hajar, 1962. Bagian I: Pendidikan, Yogyakarta: Majlis
Luhur Taman Siswa.
Lickona, Thomas, 1992. Educating for Character, New York: Bantam
Books.
Phenix Philip, 1964. Realms of Meaning: Philoshophy of The
Curriculum of General Education, New York: Mc.Graw-Hill Book
Company.
Gunarsa, Singgih D (2006), Psikologi Perkembangan Dari Anak
Sampai Usia Lanjut, Jakarta, BPK Gunung Mulia
Khan, Yahya (2010), Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri,
Yogyakarta, Pelangi Publishing.
Makmun, Abin Syamsudin (2007), Psikologi Pendidikan, Bandung,
Rosda
Munir, Abdullah (2010), Pendidikan Karakter- Membangun Karakter
Anak Jejak Dari Rumah, Yogyakarta, Bintang Pustaka Abadi.
Anas, Salahuddin (2011), Filsafat Pendidikan, Bandung, Pustaka
Setia.
Tilaar, HAR (2010), Agama, Budaya dan Pendidikan Karakter,
Jakarta, Lembaga Manajemen UNJ
Yurnalis, Widia (2007), Moral Sebagai Konsep Bernegara, Bandung,
Pustaka Madani

61
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
62 GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh
63
GRAND DESIGN REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai