I. Latar Belakang
Adiwiyata merupakan tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia untuk menuju
terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Program Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup
dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan semua warga sekolah ikut andil dalam
kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat.
Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk
menjadi tempat penyadaran warga sekolah, sehingga menjadikan warga sekolah tersebut dapat
turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan sekolah. Program Adiwiyata
harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dam
Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Aumber Daya Alam.
Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka hal yang perlu
dilakukan untuk mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua
warga sekolah sesuai dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan bekelanjutan.
SMAN 1 Sembawa Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan mempunyai salah satu program
unggulan yaitu program adiwiyata. Program ini di buat untuk mengajak selutuh warga sekolah
berperan aktif dalam kegiatan peduli dan berbudaya lingkungan serta dapat berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan membuat kajian lingkungan apa saja permasalahan
yang ada di lingkungan sekolah. Setelah itu dituangkan dalam Visi dan Misi sekolah dengan cara
merevisi Visi dan Misi salah satu indikatornya adalah berbudaya lingkungan.
Visi sebelum membuat program Adiwiyata
“ Berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, cerdas dan menguasai IPTEK. “
Visi setelah membuat program Adiwiyata
“ Berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, cerdas dan menguasai IPTEK, dan berbudaya
lingkungan“
Dengan mengimplementasikan program kepedulian dan pelestarian lingkungan, diharapkan
dapat menumbuhkan budaya perilaku peduli dan berbudaya lingkungan serta menumbuhkan
perilaku hidup bersih dan sehat warga SMAN 1 Sembawa.
Pengembangan komponen ADIWIYATA yang meliputi:
1. Kebijakan Sekolah berwawasan Lingkungan
Untuk mewujudkan Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan , maka diperlukan
model pengelolaan Sekolah yang mendukung dilaksanakannya pendidikan lingkungan
hidup oleh semua warga seolah sesuai dengab prinsip prinsip dasar program adiwiyata.
Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan sekolah peduli dan
berbudaya lingkungan antara lain:
a. Visi dan Misi Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
b. Kebijakan sekolah dalam pengembangkan pendidikan lingkungan hidup
c. Kebijakan peningkatan sumber daya manusia (SDM) baik pendidik maupun tenaga
kependidikan di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.
d. Kebijakan sekolah dalam penghematan sumber daya alam
e. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan
sehat
f. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana nagi kegiatan yan g
terkait dengan lingkungan hidup.
2. Kurikulum Sekolah berbasis Lingkungan
Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para peserta didik yang dapat dilkukan
melalui kurikulum belajar yang bervariasi dengan cara mengembangkan RPP Belajar
berbasis lingkungan.
3. Kegiatan Sekolah berbasis partisipasi di bidang lingkungan.
Untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan warga sekolah perlu
dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup.Selain itu juga dapat
melibatkan masyarakat di sekitar dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan
manfaat baik bagi masyarakat maupun warga sekolah maupun lingkungan.
Kegiatan – kegiatan yang dapat dilakukan oleh warga sekolah dalam pengembangan
kegiatan berbasis partisipatif antara lain:
a. Terlibat langsung dalam kegiatan piket kelas, piket lingkungan sekolah dan jumat
bersih
b. Mampu memilah sampah organik , anorganik dan limbah B3 dan di buang ke tempat
sampah masing masing.
c. Terlibat dalam kegiatan lingkungan yang diselenggarakan pihak luar
d. Membangun kerja sama atau kemitraan atau memprakarsai pengembangan
pendidikan serta kegiatan lingkungan dengan pihak luar
e. Membuat program program yang ramah anak dan ramah lingkungan
4. Pengelolaan Sarana prasarana pendukung Sekolah yang ramah lingkungan.
Dalam mewujudkan Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan serta melaksanakan
kegiatan hidup bersih dan sehat sarana prasarana yang memadai menjadi bagian yang
sangat penting dari lingkungan sekolah yang meliputi:
a. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan
lingkungan hidup.
b. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan
sekolah
c. Pengembangan sarana prasarana untuk pengelolaan sampah
d. Sarana Prasarana sumber daya energy dan air
e. Peningkatan kualiatas sanitasi dan fungsi drainase
II. Langkah Kegiatan Program Adiwiyata
Program Budaya Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang
bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan, melalui tata
kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
SMAN 1 Sembawa memprogramkan menjadi Sekolah Adiwiyata tahun 2021
Langkah- langkah yang dilakukan antara lain :
a. Membentuk tim adiwiyata sekolah (Kepala sekolah, komite sekolah, guru, tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik dan , masyarakat sekitar)
b. Melakukan kajian lingkungan untuk mengetahui gambaran dan kondisi lingkungan
sekolah dengan menggunakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
c. Menetapkan beberapa kajian lingkungan yang menjadi fokus program antara lain :
Sampah, Air, Energi, Keanekaragaman hayati, Kantin Sekolah dan sanitasi dan drainase
d. Menetapkan rencana aksi dengan melihat KOMPONEN dan STANDAR ADIWIYATA
sebagai tolok ukur keberhasilan
e. Melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sebagai PROGRAM ADIWIYATA berdasarkan
KOMPONEN dan STANDAR ADIWIYATA
f. Melaksanakan Evaluasi dan Monitoring (sebagai bukti fisik).
Anggota : 1. Ernawati, SP
2. Asti Diawati, S.Pd
3. Dwi Rahayu(Kelas XI IPA 1)
4. Mulya Sinta ( X2)
VIII. Bidang Inovasi
Koordinator : Musilawati, S.Ag., M.Pd
Bidang-bidang:
2. Apotik Hidup
Ketua : Mulya Sinta
Anggota : Abdul Rahman
Adinda Cahaya Mujiatik
Ahmad Rafli
Angga Tri Saputra
Apriyansah
Dimas Rizki Ramadani
Hadi Saputra
Hafiz Abdullah Sani
Kelvin Gival Embarga
Khusnul Huluki
M Nur Ihsan
M. Revi
M. Teguh Sarizky
Melinda Dwi Yanti
Melisa Amelia
Muhammad Fadhil Pratama
Muhammad Hasby
Nadia Nur Ramadhani
Nenda
Nita Anggraini
Nova Ariansyah
Nur'Aini Rahadatul Aisy
Nurul Hasanah
Pingki Aulia
Pratiwi
Rani
Raya Meliana Meisa
Riza Aprilia
Sandika
Setia Raja Pamungkas
Sherlyn Desca Putri
Widya Selviana Darwin
Wike
Yoas Agustinu
V. Kajian Lingkungan
1. Permasalahan Sampah
Hasil pengamatan lingkungan sekolah terdapat beberapa hal yang menjadi
permasalahan berkaitan pengelolaan sampah di sekolah, antara lain:
a. Peserta didik masih belum memiliki kepedulian tentang kegiatan hidup
bersih dan sehat terlihat dari kepedulian terhadap sampah di sekitarnya yang
tidak mau dipungut ketika ada sampah di dekatnya
b. Masih terdapat peserta didik yang membuang sampah tidak pada
tempatnya
c. Masih terdapat penjual Kantin yang menjual makanan dengan
plastic sehingga menimbulkan sampah plastic.
a. Letak Sekolah yang jauh dari jalan raya menyebabkan akses mobil
Sampah untuk mengambil sampah residu tidak dapat diambil dari
Lingkungan sekolah.
3.2 Permasalahan Energi
Berdasarkan hasil pengamatan lingkungan sekolah terdapat beberapa hal yang
menjadi permasalahan berkaitan pengelolaan energi di sekolah, antara lain:
Masih terdapat warga sekolah yang belum memiliki kesadaran dalam melakukan
gerakan hemat energi seperti: mematikan lampu, menghidupkan kipas angin
sementara ventilasi dan jendela terbuka, menghidupkan lampu kelas sementara
pencahayaan kelas cukup, tidak mematikan Kipas angina ketika pulang sekolah.
3.3 Permasalahan Keanekaragaman Hayati
Berdasarkan hasil pengamatan lingkungan sekolah terdapat beberapa
permasalahan berkaitan keanekaragaman hayati di sekolah, antara lain:
Terdapat beberapa lahan di sekolah yang tidak dapat ditanam, karena sekolah ini
Bekas lahan perkebunan Tanaman Sawit, sulit air sehingga hanya tanaman tertentu
saja yang dapat tumbuh di sini.
1. Pelaksanaan Piket belum berjalan dengan lancar, masih harus diingatkan untuk piket
kelas dan menyiram tanaman
2. Perlu penambahan tanaman bunga di depat kelas dan di Taman depan kelas.
3. Penataan tanaman dan jumlah tanaman yang ada di sekolah belum maksimal.