Anda di halaman 1dari 124

UT 1 Blok Respirasi Tahun

2019
FK UNTAR

Copyright © 2023 by Heparen


1. Manakah kelenjar di bawah ini yang mensekresi
odorant binding protein dalam mekanisme
pembauan ?
A. Kelenjar goblet
B. Kelenjar bowman
C. Kelenjar mukosa
D. Kelenjar sebasea
E. Kelenjar seromukosa
Mekanisme Pembauan
• Molekul zat berbau berikatan
dengan reseptor (sel olfaktorius)
• Binding antara zat pembau
dengan reseptor difasilitasi oleh
protein G, sehingga men-trigger
terjadinya potensial aksi
• Informasi bau diteruskan ke
korteks olfaktorius

Sherwood L. 2014. Human Physiology From Cells to Systems. 8


th ed.
Mekanisme Pembauan
Bahan ajar Histolog Respirasi FK
UNTAR, oleh dr Twidy M.Biomed
Jawaban Lain
A. Kelenjar goblet → menghasilkan musin
B. Kelenjar bowman → membersihkan permukaan olfaktorius
C. Kelenjar mukosa
D. Kelenjar sebasea → terdapat pada vestibulum, menghasilkan sebum
E. Kelenjar seromukosa → mensekresi serosa, membersihkan silia
olfaktori
2. Bagaimanakah gambaran struktur histologi hidung?

A. Sel olfaktorius merupakan sel saraf multipolar

B. Konka nasalis inferior dilapisi oleh epitel berlapis gepeng berkeratin

C. Bagian vestibulum hidung dilapisi epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet

D. Sel basal pada epitel olfaktorius berperan sebagai penyokong sel saraf penghidu

E. Kelenjar olfaktorius mensekresi lactoferrin dan lysozime


Histologi Hidung

Bahan ajar Histolog Respirasi FK UNTAR, oleh dr Twidy


M.Biomed
3. Bagaimanakah gambaran histologi organ
laring?
a.Permukaan atas epiglotis dilapisi sel bertingkat torak bersilia
b. Area plica vestibulum dilapisi oleh epitel berlapis gepeng berkeratin
c. Jenis otot yang terdapat pada organ tersebut adalah otot polos
d. Area plica vocalis dilapisi oleh epitel berlapis gepeng berkeratin
e. Organ tersebut disokong oleh tulang rawan hialin dan elastin
Histologi Laring

Bahan ajar Histolog Respirasi FK UNTAR, oleh dr Twidy


M.Biomed
Jawaban Lain
a. Permukaan atas epiglotis c. Jenis otot yang terdapat pada
dilapisi sel bertingkat torak bersilia organ tersebut adalah otot polos
→ epitel berlapis gepeng → otok lurik
b. Area plica vestibulum dilapisi d. Area plica vocalis dilapisi oleh
oleh epitel berlapis gepeng epitel berlapis gepeng berkeratin
berkeratin → epitel respirasi → epitel berlapis gepeng
dengan kel. seromukosa
4. Bagaimanakah gambaran histologi organ
trakea?
a. M. trakealis merupakan otot polos
b. Lumen trakea dilapisi epitel berlapis torak bersilia
c. Tulang rawan hialin ditemukan pada lapisan mukosa trakea
d. Epitel respirasi trakea terdiri dari sel basal yang berperan dalam
sekresi musinogen
e. Dinding trakea diperkuat oleh tulang rawan hialin berbentuk
lempeng ireguler yang mengelilingi lumen saluran nafas
Jawaban Lain
b. Lumen trakea dilapisi epitel d. Epitel respirasi trakea terdiri
berlapis torak bersilia → sel dari sel basal yang berperan
silindris bersilia dalam sekresi musinogen →
c. Tulang rawan hialin ditemukan musinogen diproduksi sel goblet
pada lapisan mukosa trakea → e. Dinding trakea diperkuat oleh
tulang rawan hialin pada lapisan tulang rawan hialin berbentuk
Adventisia lempeng ireguler yang
mengelilingi lumen saluran nafas
→ berbentuk C
5. Apakah peran lain sel Clara selain sebagai
pensekresi cairan surfaktan-like material?
a. Regenerasi sel
b. Sawar gas-darah
c. Fagositosis mikroba
d. Fagositosis benda asing
e. Pembentuk septa interalveolar
• Sel clara: memproduksi cairan
surfactant-like
• Juga mempunyai fungsi proteksi
bagi saluran respirasi
Gartner L. P. & Hiatt J. L. (2007). Color textbook of histology (3rd ed.).
Saunders/Elsevier.

Reynolds SD, Malkinson AM. Clara cell: progenitor for the bronchiolar epithelium. Int J Biochem
Cell Biol. 2010 Jan;42(1):1-4
Jawaban Lain
a. Regenerasi sel → sel progenitor
b. Sawar gas-darah → sel pneumosit tipe 1
c. Fagositosis mikroba → sel makrofag / sel debu
e. Pembentuk septa interalveolar → tersusun atas sel pneumosit tipe 1,
pneumosit tipe 2 dan sel debu
6. Manakah sel yang berperan dalam memantau
kadar oksigen dan karbondioksida dalam lumen
saluran nafas?
a. Sel debu
b. Sel septa
c. Sel Clara
d. Sel serosa
e. Sel Kulchitsky
Jawaban Lain
a. Sel debu → makrofag, fungsi fagositosis
b. Sel septa → pengendalian surfaktan/tegangan
c. Sel Clara → memproduksi surfactant-like substance
d. Sel serosa → fungsi pelindung
7. Bagaimanakah gambaran histologi bagian
respirasi organ paru?
a. Sel pneumosit tipe 1 berperan dalam sekresi cairan surfaktan 1
b. Bagian respirasi terdiri dari bronkiolus terminalis sampai alveolar
c. Septa alveolar disusun oleh sel pneumosit 1, sel pneumosit 2 dan sel
debu
d. Sel pembentuk sawar gas-darah adalah sel pneumosit 2 dan sel
endotel kapiler
e. Sel pneumosit tipe 2 berperan dalam membentuk taut kedap dengan
sel pneumosit lain
Histologi Alveoli
• Pneumosit tipe 1 → peran pada
pembentukan lapisan
permukaan, blood-air barrier
• Pneumosit tipe 2 → penghasil
cairan surfaktan
• Sel debu → makrofag
8 Apakah yang mempengaruhi pergerakan gas
(inspirasi/ekspirasi) dalam sistem respirasi?
a. Kelembapan
b. Komposisi gas
c. Kelarutan gas
d. Transport aktif
e. Jumlah suatu gas
Fisiologi Paru

Bahan ajar Fisiologi Respirasi FK Untar oleh dr Susy M.Biomed


9. Apakah kompleks rantai pernapasan yang
menerima elektron dari NADH?
a. Kompleks V
b. Kompleks IV
c. Kompleks III
d. Kompleks II
e. Kompleks I
Rantai Pernafasan

Bahan ajar Biokimia Respirasi FK Untar oleh dr David M.Biomed


10. Manakah pernyataan dibawah ini yang
BENAR tentang haemoglobin?
a. Merupakan protein fibrosa → protein globular
b. Mudah larut dalam fase cair
c. Terdiri dari 2 rantai (rantai alfa dan rantai beta) → 4 rantai ( 2 rantai
alfa dan 2 rantai beta )
d. Satu rantai haemoglobin dapat mengikat 1 molekul oksigen
e. Dapat mengikat molekul oksigen secara perlahan-lahan
Bahan ajar Biokimia Respirasi FK Untar oleh dr David M.Biomed
11. Apakah fungsi dari ROS dalam
menjalankan fungsi fisiologis normal sel?
a. Pemicu inflamasi
b. Memecah sel
c. Pembentuk fibrosis
d. Second messenger
e. Agen karsinogenesis
Bahan ajar Biokimia Respirasi FK Untar oleh dr David M.Biomed
12. Manakah di bawah ini yang memiliki
kapasitas buffer paling besar dalam plasma?
a. Amonia
b. Hemoglobin
c. Asam Fosfat
d. Protein Plasma
e. Ion bikarbonat
Bahan ajar Biokimia Respirasi FK Untar oleh dr David M.Biomed
13. Apakah yang menyebabkan kurva di
bawah bergeser ke kiri ?
a. Meningkatnya pCO2
b. Meningkatnya pO2 → tidak
berpengaruh terhadap efek Bohr
c. Meningkatnya temperatur
d. Meningkatnya pH
e. Meningkatnya 2,3 –DPG

→ Pilihan lainnya menyebabkan


pergesaran kurva ke arah
sebaliknya
Bohr Effect

Bahan ajar Biokimia Respirasi FK Untar oleh dr David M.Biomed


14. Berasal dari apakah 2,3 diphosphoglycerate
yang dapat mempengaruhi kurva di atas ?
A. Glikolisis
B. Glikogenesis
C. Glikogenolisis
D. Glukoneogenesis
E. Siklus Asam Sitrat
Bahan ajar Biokimia Respirasi FK Untar oleh dr David M.Biomed
15. Manakah efek samping penggunaan nasal
decongestan jangka panjang
A. Aritmia
B. Hipertensi
C. Takikardia
D. insomnia
E. Rebound congestion

Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's otorhinolaryngology : head and


neck surgery (17th ed.). People's Medical Pub
16. Manakah reseptor adrenergik yang berperan
sebagai feed back negative terhadap pelepasan NE
pada pemberian nasal decongestants?
A. β1
B. β2
C. β3
D. α1
E. α2
Bahan ajar Farmakologi Respirasi FK Untar oleh dr Johan Sp.FK
17. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke praktik dokter dengan
keluhan hidung tersumbat disertai batuk berdahak sejak 2 minggu. Pasien
juga merasa ada ingus yang susah dikeluarkan serta terasa penuh dalam
kepalanya. Saat dikeluarkan ingus agak kental dan berwarna kuning-
kehijauan. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak mukosa konka
hiperemis dan edema, serta terdapat sekret mukopurulen di meatus medius.
Manakah antibiotik empirik lini pertama yang direkomendasikan untuk
pasien ini ?
• A. Eritromisin
• B. Ceftriaxone
• C. Klindamisin
• D. Levofloxacin
• E. Amoksisilin + asam klavulanat
• Etiologi tersering: S. Pneumoniae
• AB pilihan (empirik): Co-
Amoxiclav (Penicillin + Beta-
Lactamase Inhibitor)

Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's


otorhinolaryngology : head and neck surgery (17th ed.). People's Medical Pub
• 18. Seorang Laki-laki berusia 30 tahun datang ke praktik dokter dengan
keluhan hidung tersumbat disertai batuk berdahak sejak 2 minggu. Pasien
merasa ada ingus yang susah dikeluarkan. Saat dikeluarkan ingus agak
kental dan berwarna kuning-kehijauan. Pemeriksaan rinoskopi anterior
tampak mukosa konka hiperemis dan edema, serta sekret mukopurulen di
meatus medius Manakah nasal decongestants yang dapat diberikan kepada
pasien ini dengan mekanisme kerja paling spesifik pada reseptor α1?
• A. Caffeine
• B. Ephedrine
• C. Pseudoephedrine
• D. Phenylephrine
• E. Phenylpropanolamine
Bahan ajar Farmakologi Respirasi FK Untar oleh dr Johan Sp.FK
• 19. Manakah pilihan obat dibawah ini yang paling tepat untuk
mengurangi keluhan batuk pada pasien kasus nomor 18 ?
• A. Erdostein
• B. Codein
• C. Difenhidramin
• D. Levodropropizine
• E. Dextromethorphan
Terapi Simtomatik Batuk
• Pada kasus: terdapat sputum
• Pilihan obat: mukolitik atau
ekspektoran
• GG
• Amonium Klorida
• Bromhexin
• Ambroxol
• N-Acetylcysteine
• Erdosteine
20. Apa yang terjadi pada proses inspirasi
tenang ?
A. Terjadi air traping di bronkus
B. Perubahan tekanan intrapleura menyebakan penurunan volume
toraks
C. Peningkatan tekanan intraalveol menyebabkan paru mengembang
D. Tekanan intrapleura lebih negatif sehingga tekanan transpulmonal
meningkat
E. Rongga dada mengembang sehingga tekanan intrapulmonal
meningkat
Bahan ajar Fisiologi Respirasi FK Untar oleh dr Susy M.Biomed
21 . Apakah yang terjadi pada aliran darah
paru pada posisi berdiri?
A. Aliran darah apeks paru dengan bagian basal paru sama
B. Paling tinggi di bagian apeks paru akibat gaya gravitasi
C. Perbedaan tekanan arteri dan vena pulmonal menurun
D. Paling tinggi di basal paru karena tekanan hidrostatik arteri lebih
besar
E. Perfusi di bagian tengah paru meningkat dibandingkan basal akibat
gradient O2
Dalam keadaan istirahat ;
Perbandingan antara ventilasi alveolar
dengan jumlah aliran darah pulmonal
untuk kedua paru =0,8 ( ventilasi 4,2
l/min dibandingkan perfusi 5,5l/min)
Perbandingan tidak merata diseluruh
bagian paru karena ada gaya gravitasi

Figure 5–6 shows that the more gravity-dependent regions of the lung also receive more blood flow
per unit volume than do the upper regions of the lung, as discussed in Chapter 4. The reason for this is
that the intravascular pressure in the lower regions of the lung is greater because of hydrostatic
effects. Blood vessels in more dependent regions of the lung are therefore more distended, or more
vessels are perfused because of recruitment. Bahan Ajar Fisiologi Respirasi FK UNTAR oleh dr Susy M.Biomed
22. Apakah yang terjadi pada proses ekspirasi
paksa?
A. Tekanan intrapleura semakin meningkat
B. Penurunan tekanan intrabdominal membantu proses ekspirasi
C. Kontraksi diafragma menimbulkan peningkatan resistensi jalan napas
D. Terjadi keseimbangan pO2 alveol dengan pO2 darah kapiler
pulmonal
E. Kontraksi M.interkostalis internus memperbesar dimensi transversal
rongga dada
• Peningkatan tekanan
intrapleural sebanyak
2 mmHg dari pada
saat fase inspirasi

Bahan ajar Fisiologi Respirasi FK Untar oleh dr Susy M.Biomed


Jawaban Lain
B. Penurunan tekanan intrabdominal membantu proses ekspirasi →
peningkatan tekanan intraabdominal akan menyebabkan diafragma
terdorong ke atas
C. Kontraksi diafragma menimbulkan peningkatan resistensi jalan napas
→ resistensi jalan nafas dipengaruhi oleh konstriksi dan dilatasi
bronkus
D. Terjadi keseimbangan pO2 alveol dengan pO2 darah kapiler
pulmonal → akan terdapat perbedaan tekanan pada alveol dan darah
kapiler sehingga memungkinkan difusi mengikuti perbedaan gradien
E. Kontraksi M.interkostalis internus memperbesar dimensi transversal
rongga dada → akan memperkecil dimensi transversal
23. Manakah pernyataan yang SESUAI dengan
fisiologi hidung?
A. Siklus hidung adalah keadaan patologi dari konka hidung
B. Nasal resistensi membuat alveol kolaps
C. Aliran udara ekspirasi dihidung bersifat turbulen
D. Ekspirasi berlangsung singkat dibandingkan inspirasi
E. Vestibulum nasal merupakan nasal resistensi terbesar
24. Bagaimanakah proses respirasi pada saat
melakukan aktivitas fisik?
A. Peningkatan ruang rugi fisiologi
B. Afinitas Hemoglobin terhadap O2 di jaringan meningkat
C. Penurunan kapasitas difusi paru dengan kapiler pulmonal
D. Kurva disosiasi Hb O2 di kapiler paru bergeser ke kiri
E. Penurunan kapasitas difusi paru dengan kapiler pulmonal
Sherwood L. 2014. Human Physiology From Cells to Systems. 8
th ed.
25. Apakah yang terjadi pada keadaan
hipoventilasi?
A. Penurunan frekuensi pernapasan → peningkatan
B. Penurunan difusi CO2 ke cairan serebrospinal → peningkatan difusi
C. Kadar CO2 darah arteri menurun menstimulus neuron DRG → ↑
PCO2 arteri
D. Penurunan ion hidrogen darah arteri menstimulus kemoreseptor
perifer → Peningkatan H+
E. Peningkatan kadar CO2 arteri menghambat impuls aferent lewat
nervus Hering dan aortikus
Sherwood L. 2014. Human Physiology From Cells to Systems. 8
th ed.
26. Apakah yang menyebabkan peningkatan
tahanan jalan napas?
A. Peningkatan konsentrasi CO2 lokal
B. Peningkatan elastisitas jaringan paru Resistensi jalan napas dipengaruhi oleh
diamter jalan napas (bronkus)

C. Peningkatan adrenalin pada lapisan alveoli


D. Peningkatan pengikatan oksigen dengan hemoglobin
E. Peningkatan rangsangan parasimpatis pada otot polos bronkiolus
Bahan ajar Fisiologi Respirasi FK Untar oleh dr Susy M.Biomed
27 Manakah pernyataan di bawah ini yang SESUAI
tentang proses tegangan permukaan paru?
A. Tegangan permukaan yang tinggi menimbulkan radius alveol besar
B. Tegangan permukaan paru yang tinggi mencegah paru kolaps
C. Penurunan tegangan permukaan terjadi pada awal inspirasi
D. Surfaktan tinggi membuat peningkatan area tegangan permukaan
paru
E. Penurunan tegangan permukaan alveol menyebabkan bronkodilatasi
bronkiolus
28. Manakah yang SESUAI dengan kapasitas
difusi paru ?
A. Semakin rendah suhu maka difusi semakin meningkat
B. Jaringan fibrosis menyebabkan difusi semakin meningkat
C. Makin tebal membran lapisan paru maka difusi makin meningkat
D. Semakin besar gradien partial molekul gas maka difusi semakin
meningkat
E. Semakin rendah kelarutan pada fase cairan maka difusi semakin
meningkat
Bahan ajar Fisiologi Respirasi FK Untar oleh dr Susy M.Biomed
29. Manakah pernyataan di bawah ini yang
SESUAI dengan awal inspirasi
A. Penurunan tidal volume → meningkat
B. Peningkatan tegangan permukaan paru → peningkatan tegangan
permukaan alveol
C. Jaringan paru mengalami daya rekoil → ekspirasi
D. Tekanan intraalveol lebih positif dibandingkan tekanan atmosfer →
lebih NEGATIF
E. Terjadi perubahan tekanan transpulmonal lebih dahulu daripada
tekanan alveol
SEQUENCE OF EVENTS DURING INSPIRATION

NEURAL IMPULSE

DIAPHRAGM AND INSPIRATORY INTERCOSTAL MUSCLE CONTRACT

THORAX EXPANDS

Pintrapleura BECOMES MORE SUBATMOSPHERIC

TRANS PULMONARY PRESSURE ↑

LUNGS EXPAND

PALV BECOMES SUBATMOSPHERIC

AIR FLOWS INTO ALVEOLI


30. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dibawa orang tuanya ke poli umum dengan
keluhan mata sebelah kiri nyeri dan bengkak sejak 1 hari yang lalu. Satu bulan sebelumnya,
pasien sering mengeluarkan ingus encer, rasa penuh di wajah, sakit kepala hilang timbul.
Keluhan memberat sejak 2 minggu yang lalu, ingus mengental, berwarna kekuningan,
demam dan sakit kepala memberat. Riwayat rhinitis alergi dan sinusitis berulang sejak usia
3 tahun dan lateral polip nasi sinistra dekat meatus nasi media sejak 6 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik: oculi sinistra terdapat edema palpebra, proptosis, conjungtival
chemosis, pergerakan mata terbatas, dan rasa nyeri terutama saat mata digerakkan.
Apabila gangguan mata diakibatkan oleh sinusitis yang diderita, melalui struktur apakah
infeksi dapat menyebar ke rongga mata?

• A. Sela tursica
• B. Hiatus semilunar
• C. Lamina papyracea
• D. Processus uncinatus
• E. Infundibulum ethmoidalis

Watkinson J. C. & Clarke R. W. (2018). Scott-brown's otorhinolaryngology and head and neck surgery
eighth edition (8th ed.). Chapman and Hall/CRC
Orbital Complications of ARS

Watkinson J. C. & Clarke R. W. (2018). Scott-brown's otorhinolaryngology


and head and neck surgery eighth edition (8th ed.). Chapman and
Hall/CRC
31. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan mimisan dari hidung
kanan sejak satu jam yang lalu. Keluhan sudah dialami sejak satu bulan lalu, hilang timbul, tidak
tentu waktu dan penyebabnya. Pasien juga mengeluh mulai kehilangan kemampuan penciumannya,
sehingga sering tidak nafsu makan. Pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan
rinoskopi anterior terdapat gumpalan darah di daerah septum bagian anterior dekat dorsum hidung
sebelah kanan. Manakah pembuluh darah yang ikut menyebabkan keluhan pasien dan cabangnya
juga memperdarahi area alar nasi eksternal?

• A. A. ethmoidalis posterior

• B. A. ethmoidalis anterior

• C. A. labialis superior

• D. A. palatina major

• E. A. infraorbitalis
32. Seorang bayi perempuan berusia 5 hari dibawa orang tuanya ke
puskesmas dengan keluhan banyak “belek” di ujung mata dalam sebelah
kanan sejak 1 hari yang lalu. Menurut orang tuanya, semenjak lahir, hanya
mata anaknya yang sebelah kanan keluar air mata terus menerus bahkan jika
tidak menangis. Setelah diperiksa, menurut dokter bayi tersebut mengalami
dacryocystitis neonatorum (radang saluran air mata) akibat adanya membran
tipis jaringan ikat (membran Hasner) yang menyumbat jalan keluar saluran
tersebut. Apakah struktur yang menyatu pada waktu pembentukan wajah,
tetapi ujung distalnya tidak robek sehingga menyebabkan gangguan
tersebut?

• A. Antar tonjol hidung medial


• B. Tonjol hidung lateral dan medial
• C. Tonjol hidung medial dan maxilla
• D. Tonjol maxilla dan tonjol frontonasalis
• E. Tonjol hidung lateral dan tonjol maxilla
Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's otorhinolaryngology : head and
neck surgery (17th ed.). People's Medical Pub
33. Seorang laki laki berusia 23 tahun datang ke praktik dokter dengan
keluhan bersin-bersin dan nyeri hidung yang menjalar ke daerah wajah
sebelah kanan disertai sakit kepala sejak satu minggu yang lalu. Tiga hari
yang lalu ia mengeluh sakit gigi sebelah kanan atas dan demam tetapi
keluhan berkurang setelah diberi obat penghilang rasa sakit. Pasien
dilakukan pemeriksaan fisik dan foto rontgen sinus. Hasil foto rontgen :
pasien menderita sinusitis maksilaris dan frontalis dextra. Pasien juga
merasakan nyeri pada gigi padahal mengalami sinusitis. Apakah saraf yang
mempersarafi kedua struktur tersebut?

• A. N. supraorbital
• B. N. sphenopalatina
• C. N. alveolaris superior
• D. N. ethmoidalis anterior
• E. N. ethmoidalis posterior Drake R, Vogl AW, Mitchell AWM. Grays Anatomy. 2 nd ed. Philadelphia: Churchill
Livingstone,2015
34. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke praktik dokter dengan
keluhan mimisan dari hidung kanan sejak satu jam yang lalu. Keluhan sudah
dialami sejak satu bulan lalu, hilang timbul, tidak tentu waktu dan
penyebabnya. Pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas normal,
pemeriksaan rinoskopi anterior terdapat gumpalan darah di daerah septum
bagian anterior dekat dorsum hidung sebelah kanan. Apakah struktur yang
dapat terlihat pada pemeriksaan yang dilakukan pada kasus tersebut?

• A. Concha nasalis superior


• B. Concha nasalis media
• C. Meatus nasi superior
• D. Recessus pharyngeus
• E. Tonsila pharyngealis

Watkinson J. C. & Clarke R. W. (2018). Scott-brown's otorhinolaryngology and


head and neck surgery eighth edition (8th ed.). Chapman and Hall/CRC
35. Pada kasus nomor 34, pasien mengeluh mulai kehilangan
kemampuan penciumannya. Apakah nama tempat terletaknya struktur
yang menyebabkan pasien mengalami gangguan penciuman ?

• A. Os vomer
• B. Kartilago septi nasi
• C. Spina nasalis posterior
• D. Processus palatinus os maxilla
• E. Lamina perpendicularis os ethmoidale
36. Ketika seseorang berbicara, maka terdapat fungsi otot yang
berfungsi untuk mengatur untuk menyempitkan rima glottis. Manakah
otot di bawah ini yang mempunyai fungsi di atas, tetapi juga mengatur
pembukaan dan penutupan aditus laryngeus?

A. M. cricoarythenoid posterior
B. M. cricoarythenoid lateralis
C. M. arythenoid transversus
D. M. thyroarythenoidea
E. M. aryepiglotticus
Drake R, Vogl AW, Mitchell AWM. Grays Anatomy. 2 nd ed. Philadelphia: Churchill
Livingstone,2015
37. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ibunya ke puskesmas
karena keluar cairan dari liang telinga kirinya sejak 2 minggu yang lalu.
Cairan yang keluar berbau amis dan berwarna kekuningan. Pasien
sering sekali pilek dan batuk namun tidak diobati dengan tuntas. Bagian
manakah dari hidung, laring dan faring yang menghubungkan dengan
rongga telinga sehinga dapat terjadi keluhan di atas?

• A. Meatus nasi media


• B. Laringofaring
• C. Nasofaring
• D. Orofaring
• E. Laring

Bahan Ajar Anatomi Respirasi FK UNTAR oleh dr Octa M.Biomed


38. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ibunya ke dokter
dengan keluhan demam serta sulit dan nyeri menelan. Sebelumnya sudah
sebulan anak menderita infeksi saluran napas atas. Pemeriksaan fisik: suara
sengau, sedikit nyeri saat leher digerakkan, dinding posterior pharing bulging
dan hiperemis pada sisi kanan, pembesaran KGB servikal sebelah kanan.
Diduga terdapat abses retropharyngeal. Apakah batas posterior ruang pada
leher dimana abses tersebut terjadi?

• A. Lamina alaris
• B. Vagina carotica
• C. Lamina pretrachealis
• D. Lamina prevertebralis
• E. Fascia buccopharyngea
Mnatsakanian A, Minutello K, Bordoni B. Anatomy, Head and Neck,
Retropharyngeal Space. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537044/
39. Pada kasus no.38 . Apakah area yang terkena apabila infeksi
tersebut meluas ke inferior? Dx: Abses Faring

• A. Trachea
• B. Oesopghagus
• C. Mediastinum superior → komplikasi dari Abses Faring
• D. Ruang prevertebralis
• E. Mediastinum inferior anterior
40. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun diantar ibunya ke dokter
dengan keluhan demam disertai nyeri dan sukar menelan sejak empat hari
yang lalu. Pasien mengalami mual, muntah serta sering mengalami batuk dan
pilek. Pasien sudah minum obat yang dibeli di warung, tapi tidak ada
perubahan. Pemeriksaan fisik: tampak sakit sedang, compos mentis, suhu 38
C, tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 98 kali/menit, mukosa bibir
kemerahan, tonsil T3-T3 hiperemis dengan cairan pus disekitarnya, faring
hiperemis. Manakah struktur di bawah ini yang terletak anterior dari organ
yang mengalami gangguan?

• A. Arcus palatoglossus
• B. Recessus pharyngeus
• C. Isthmus oropharyngeal
• D. Arcus palatopharyngeus
• E. M. constrictor pharyngeus superior
Bahan Ajar Anatomi Respirasi FK UNTAR oleh dr Octa
M.Biomed
41. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ibunya ke dokter
dengan keluhan hidung gatal, bersin dan pilek setiap malam hingga
pagi hari. Keluhan serupa juga dialami oleh kedua kakak dan ayah
pasien, kambuh-kambuhan. Apakah diagnosis yang paling tepat?
• A. Rinitis akut
• B. Rinitis alergi
• C. Furunculosis
• D. Rinitis kronis
• E. Rinitis vasomotor
42. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun diantar ayahnya ke poli
umum dengan keluhan sakit kepala di antara kedua mata sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan disertai keluarnya cairan dari hidung, post nasal drip
dan demam tinggi.Apakah diagnosis yang paling tepat?

• a. Sinusitis frontal akut


• b. Sinusitis etmoidal akut
• c. Sinusitis fronalis kronis
• d. Sinusitis etmoidal kronis
• e. Sinusitis sphenoidal akut
• 43.Manakah tatalaksana yang tidak tepat untuk kasus sinusitis pada anak? *

• a. Antibiotik tidak dianjurkan untuk kebanyakan kasus.

• b. Sinusitis akut kebanyakan diobati dengan pembedahan

• c. Untuk sinusitis yang berlangsung lebih dari 12 minggu, CT scan dianjurkan.

• d. Pencitraan dengan Xray, CT atau MRI umumnya tidak dianjurkan pada sinusitis akut kecuali
jika terjadi komplikasi

• e. Endoskopi hidung umumnya merupakan prosedur tanpa rasa sakit yang membutuhkan waktu
antara lima hingga sepuluh menit untuk menyelesaikannya
• Akut → < 12 minggu
• Fase akut → antibiotik empirik
• 44. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun menjadi penyintas Kejadian Luar Biasa akibat
mengabaikan anjuran imunisasi dasar dan lanjutan. Ia mengalami demam, nyeri telan, dengan
keadaan umum yang makin parah sehingga harus dirawat di ruang isolasi penyakit menular. Hasil
kultur swab tenggorok positif untuk bakteri gram positif batang. Manakah dari gejala berikut ini
yang BUKAN ciri penyakit pada kasus tersebut? *

• A. Pireksia

• B. Detritus → tonsilitis

• C. Toksemia

• d. Limfadenopati

• e. Edema servikal
Bahan ajar Respirologi Pediatri FK Untar oleh dr Herwanto SpA
• 48. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun diantar ibunya ke poli umum dengan keluhan sakit
tenggorokan dan disfagia sejak dua hari yang lalu. Pemeriksaan fisik: suhu 38∘C, halitosis (+),
limfadenopati servikal, tonsil T3/T3, faring hiperemis, detritus (+). Apakah organisme yang paling
mungkin menyebabkan kondisi tersebut? *

• a. Neisseria gonorrhoeae

• b. Epstein-Barr virus

• c. Bordetella pertusis

• d. Corynebacterium diphtheriae

• e. Streptokokus beta-hemolitik grup A


• Etiologi tersering: S. Pyogenes
• Nama lain: Group A Beta-
hemolytic

Bahan ajar Mikrobiologi Respirasi FK Untar oleh dr Teguh SpMK


49.Berapakah skor Centor dan interpretasinya
berdasarkan kasus pada anak di nomor 48 ? *
• A. 1 poin dan membutuhkan observasi

• B. 2 poin dan membutuhkan terapi simtomatik

• C. 3 poin dan membutuhkan tes swab RADT

• D. 4 poin dan membutuhkan terapi antibiotika

• E. >4 poin dan membutuhkan terapi antibiotika


50. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa ibunya ke
Puskesmas dengan keluhan pilek, hidung buntu, batuk ringan disertai
demam dan cenderung lesu sejak 1 minggu yang lalu. Manakah
tatalaksana yang TIDAK tepat diberikan untuk kasus tersebut?

• A. Antibiotik → belum ada bukti infeksi bakteri


• B. Analgesia
• C. Cairan hangat
• D. Menghirup uap
• E. Istirahat di tempat tidur
51. Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun diantar ibunya ke dokter dengan
keluhan sumbatan pada sisi kanan hidung. Keluhan disertai keluarnya cairan
berbau busuk dan bercak darah. Apakah diagnosis paling tepat untuk kasus
tersebut?

• A. Rhinolith
• B. Benda asing
• C. Angiofibroma → sering pada laki-laki usia pubertas, tumor terdiri atas
banyak pembuluh darah (Sumber: Bahan Ajar Patologi Anatomi Respirasi
FK UNTAR oleh dr Sony SpPA)
• D. Polip antrokoanal
• E. Polip hidung sederhana
52. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ayah-ibunya ke Unit Gawat
Darurat karena tidak dapat membuka mulut dan menelan cairan sejak
setengah jam yang lalu. Keluhan disertai leher kaku dan tampak kesakitan.
Pemeriksaan fisik: ditemukan stridor, takipnea, dan retraksi otot bantu
napas, suara pasien terdengar ‘dalam’ seperti mengulum sesuatu yang
panas, faring tampak hiperemi dan edema asimetris. Dokter menjelaskan
rencana tindakan drainase untuk mengantisipasi komplikasi yang diprediksi
segera terjadi. Manakah pernyataan yang TIDAK tepat disampaikan dalam
edukasi kepada orangtua pasien?

A. Edema hanya akan terjadi pada satu sisi faring


B. Kondisi ini termasuk kasus jarang tetapi berpotensi fatal
C. Jika tidak segera diatasi, dapat menyebabkan gawat napas
D. Insisi dan drainase dilakukan dari luar melalui selubung karotis
E. Terbentuk karena supurasi di kelenjar getah bening reteropharyngeal
53. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dengan riwayat tonsilitis
kronis baru sembuh dari serangan difteri. Pada saat kunjungan ke poli
untuk kontrol pasca rawat, ayahnya menceritakan akhir-akhir ini pasien
sering terbangun saat tidur karena sulit bernapas. Pada pemeriksaan
fisik : hipertrofi adenoid dan limfadenopati regio coli. Dokter
menyarankan agar dilakukan tindakan tonsilektomi. Apakah indikasi
prosedur bedah pada kasus tersebut?

A. Karier difteri
B. Tonsilitis kronis
C. Adenopati servikal
D. Risiko demam rematik
E. Apnea berulang saat tidur
• OSAS: Obstructive Sleep Apnea
Syndrome

Kliegman R. Stanton B. St Geme J. W. Schor N. F. Behrman R. E.


& Nelson W. E. (2020). Nelson textbook of pediatrics (Edition
21). Elsevier
54. Seorang anak perempuan berusia 11 tahun di diagnosis tonsilitis
akut bakterial 2 hari yang lalu, namun karena keluhannya semakin
memberat, ibunya membawa pasien kembali ke dokter. Dari anamnesis
didapatkan riwayat kepatuhan minum obat yang tidak adekuat. Dokter
menasihati agar pasien bersungguh-sungguh mengikuti aturan minum
obat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Manakah dibawah ini
yang BUKAN komplikasi yang dapat terjadi pada kasus tersebut?

A. Nefritis akut
Komplikasi post infeksi GABHS (Group A Beta-Hemolytic Streptococcus)
B. Rematik akut
C. Abses Bezold: merupakan komplikasi dari mastoiditis
D. Otitis media akut
Komplikasi lokal/regional secara limfogen
E. Abses peritonsillar
55. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun diantar ayahnya ke
poli umum dengan keluhan sering mimisan sejak tiga minggu
yang lalu. Ia juga merasa pendengarannya menurun akhir-akhir
ini. Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan rinoskopi posterior,
dokter menyatakan epistaksis yang dialami pasien dicurigai suatu
angiofibroma nasofaring juvenil. Manakah pernyataan yang
SESUAI dengan diagnosis tersebut?

A. Tumor jinak pada jaringan vaskuler nasofaring


B. Radioterapi merupakan pilihan terapi lini pertama
C. Komplikasi otitis media menyebabkan gejala tuli konduktif
D. Erosi pembuluh darah cavum nasi hingga menjalar ke faring
E. Keganasan mukosa nasofaring berisiko metatastase hingga
cranium

Bahan Ajar Patologi Anatomi Respirasi FK UNTAR oleh dr Sony SpPA


56. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poli umum dengan keluhan
hidung berair terutama ketika pagi hari. Pada rinoskopi anterior tampak
kavum nasi lapang, konka nasi media dan inferior eutropi dan warna mukosa
merah muda. Bagaimanakah mekanisme yang tepat untuk menjelaskan
keadaan tersebut?

A. Hipersekresi kelenjar akibat perangsangan simpatis hidung


B. Perubahan siklus nasi akibat perangsangan parasimpatis hidung
C. Hipersekresi sel goblet akibat perangsangan parasimpatis hidung
D. Perubahan temperatur memicu respon reseptor dingin di vestibulum nasi
E. Proses inflamasi pada hidung menyebabkan hipersekresi kelenjar pada sel
goblet
Rhinitis Vasomotor

Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's Watkinson J. C. & Clarke R. W. (2018). Scott-brown's otorhinolaryngology and head
otorhinolaryngology : head and neck surgery (17th ed.). People's Medical and neck surgery eighth edition (8th ed.). Chapman and Hall/CRC
Pub
57. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke poli umum dengan
keluhan hidung buntu yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga
mengatakan bahwa temannya memberitahunya bahwa hidungnya berbau.
Pemeriksaan fisik: tampak kavum nasi sangat lapang, tidak terlihat konka
nasi dan tampak sekret kental bercampur krusta kuning kehijauan pada atap
kavum nasi. Mengapa pasien mengeluhkan hidung buntu padahal rongga
hidungnya sangat lapang?

A. Berkurangnya resistensi hidung karena tidak adanya perubahan kecepatan


dan tekanan udara ketika inspirasi
B. Aliran udara inspirasi tidak dapat mencapai konka media karena krusta
dan sekret pada kavum nasi
C. Aliran udara inspirasi berubah dari laminar menjadi turbulen karena
adanya krusta dan sekret
D. Krusta dan sekret menghambat aliran udara inspirasi
E. Pemanjangan fase obstruksi pada siklus nasi
58. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa keluarganya ke IGD RS
pada pukul 02.00 dengan keluhan keluar darah terus menerus dari
hidung sejak 30 menit yang lalu. Tekanan darah pasien pada saat
diperiksa 220/120 mmHg. Manakah prosedur yang TIDAK boleh
dilakukan pada pasien tersebut?

A. Pasien dibaringkan dengan posisi kepala yang ditinggikan → kepala


menunduk
B. Memasang tampon Bellocq bila perdarahan dari posterior
C. Memasang tampon anterior yang ditetesi adrenalin
D. Memasang intravenous fluid drips
E. Mencari sumber perdarahan
59. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya yang ke
poli umum dengan keluhan pilek tidak sembuh-sembuh sejak 1 minggu
yang lalu. Keluhan hanya dari hidung kiri saja disertai hidung berbau
busuk. Apakah diagnosis kasus tersebut?

A. Korpus alienum hidung → berbau busuk


B. Rinosinusitis kronis → > 12 minggu
C. Rinitis atrofi
D. Rinitis akut → < 12 minggu
E. Ozena → Krusta tebal dan kering, bau tercium oleh sekitar, kavum
nasi lebih besar
60. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poli umum dengan
keluhan pilek yang tidak sembuh-sembuh sejak 6 bulan yang lalu.
Apakah diagnosis banding untuk keluhan ini?

A. Rinitis alergi, rinitis hormonal, polip nasi → hormonal: pada


pubertas, kehamilan
B. Rinitis kronis, rinitis hormonal, rinitis alergi
C. Rinitis kronis, rinitis alergi, rinitis vasomotor
D. Rinitis hormonal, rinitis alergi, septum deviasi
E. Rinosinusitis kronis, rinitis alergi, rinitis vasomotor → rhinosinusitis
ditegakkan jika terdapat 2 gejala mayor atau 1 gejala mayor + 1 gejala
minor
61 . Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poli umum dengan
keluhan pilek yang tidak sembuh-sembuh sejak 6 bulan yang lalu. Dari
anamnesis didapatkan pasien merasakan hidung buntu, daya membaui
berkurang, mulai sakit kepala dan agak batuk-batuk. Pada rinoskopi
anterior tampak kavum nasi lapang, terlihat sekret mukoid di meatus
nasi media kanan dan septum nasi deviasi ke kanan. Apakah
kemungkinan diagnosis kerja kasus tersebut?

A. Rinitis alergi
B. Rinitis kronis
C. Septum deviasi
D. Rinitis hormonal
E. Rinosinusitis kronis
Rhinosinusitis

Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's otorhinolaryngology :


head and neck surgery (17th ed.). People's Medical Pub
62. Bagaimanakah patofisiologi kasus nomor 61 ?

A. Infeksi bakteri pada meatus nasi media menghambat aliran sekret ke


nares anterior sehingga menimbulkan transudasi cairan ke sinus paranasal
B. Infeksi bakteri menyebabkan ostium sinus paranasal edema sehingga
aliran sekret tidak dapat mengalir ke orofaring dan tertahan di sinus
paranasal
C. Infeksi bakteri menyebabkan tertahannya lendir ke ostium sinus paranasal
sehingga fungsi bersihan mukosiliar tidak bisa membuang lendir ke nares
anterior
D. Infeksi bakteri menyebabkan obstruksi ostium sinus paranasal sehingga
terjadi kegagalan fungsi bersihan mukosiliar dan menimbulkan transudasi
cairan ke sinus paranasal
E. Infeksi bakteri pada kavum nasi menyebabkan terhambatnya aliran sekret
ke nares posterior dan kegagalan fungsi bersihan mukosiliar sehingga terjadi
penumpukan dan transudasi cairan ke sinus paranasal
Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's
otorhinolaryngology : head and neck surgery (17th ed.).
People's Medical Pub
63. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke poli umum dengan keluhan
hidung buntu yang hilang timbul sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan disertai
dengan keluar ingus kental, berkurangnya daya menghidu, sakit kepala,
batuk-batuk dan telinga terasa penuh. Dua hari terakhir pasien merasakan
hidung sakit dan badan sedikit meriang. Pemeriksaan rinoskopi anterior
tampak mukosa kavum nasi hiperemis disertai sekret mukopurulen pada
meatus nasi media. Dokter menduga pasien menderita rinosinusitis.
Manakah yang termasuk gejala mayor pada kasus tersebut?

A. Hidung buntu, keluar ingus, batuk-batuk → batuk termasuk minor


B. Hidung buntu, keluar ingus, sekret mukopurulen
C. Kurang membaui, keluar ingus, telinga rasa penuh → telinga penuh
termasuk minor
D. Kurang membaui, batuk-batuk, telinga terasa penuh → batuk dan telinga
penuh termasuk gejala minor
E. Sekret mukopurulen, telinga terasa penuh, hidung buntu → telinga penuh
termasuk minor
Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's
otorhinolaryngology : head and neck surgery (17th ed.).
People's Medical Pub
64. Pada kasus 63 Dokter memberikan terapi dan menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan penunjang CT scan sinus paranasal sebulan
mendatang . Apakah terapi yang tepat disarankan untuk pasien jika
dokter melihat KOM tertutup pada hasil CT scan tersebut?

A. Bedah sinus endoskopi fungsional


B. Irigasi sinus maksila bilateral
C. Anti inflamasi topikal
D. Antibiotika oral
E. Konkotomi
Manajemen Rhinosinusitis
• Penegakan diagnosis → CT-Scan
dan nasal endoscopy
• Steroid topikal + irigasi sampai 4
minggu/1 bulan
• Obstruksi (tertutup), tidak
respon terhadap terapi
farmakologis → intervensi
pembedahan metode FESS

Watkinson J. C. & Clarke R. W. (2018). Scott-brown's otorhinolaryngology and head and neck surgery
eighth edition (8th ed.). Chapman and Hall/CRC
65.Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poli umum dengan
keluhan hidung terasa agak sakit sejak satu hari yang lalu. Sepanjang
pagi hari kemarin, pasien bersin-bersin dan merasa tidak enak pada
hidungnya. Dia mulai merasakan tidak enak badan pada sore hari dan
tadi malam mulai merasakan sakit dan panas dalam hidungnya. Apakah
diagnosis banding dari keluhan tersebut?

A. Rinosinusitis akut, rinitis alergi → rhinosinusitis ditegakan jika


terdapat 2 gejala mayor atau 1 mayor + 1 minor
B. Rinosinusitis akut, rinitis akut
C. Vestibulitis nasi, rinitis alergi
D. Vestibulitis nasi, rinitis akut → vestibulitis: peradangan pada
vestibulum, nyeri pada rongga hidung (+)
E. Rinitis alergi, rinitis akut
66. Apakah diagnosis kerja kasus soal nomor 65 , jika dokter melihat
kavum nasi hiperemis dan menjumpai sekret serosa pada rinoskopi
anterior?

A. Rinitis akut
B. Rinitis alergi
C. Vestibulitis nasi
D. Rinitis vasomotor
E. Rinosinusitis akut
67. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat,
sakit kepala dan kebas pada daerah sekitar pipi kiri sejak satu hari yang lalu.
Kira-kira 3 hari yang lalu pasien menarik bulu hidungnya yang panjang
memakai pinset, sejak saat itu dia merasakan dalam hidungnya seperti ada
jerawat kecil dan membesar seperti tumbuh bisul, sehingga terasa semakin
sakit dan pasien juga merasakan badannya mulai terasa hangat disertai nyeri
pada rongga mata. Pemeriksaan fisik: tampak edema terutama pada daerah
maksila hingga di bawah orbita kiri, rinoskopi anterior tampak edema,
hiperemis disertai fluktuasi pada ala nasi kiri. Melalui apakah infeksi tersebut
mencapai orbita?

A. Aliran limfatik
B. Vena oftalmika
C. Arteri oftalmika
D. Sinus cavernosus
E. Erosi tulang pada atap kavum nasi
68. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dibawa ibunya ke poli umum dengan
keluhan hidung gatal disertai bersin beruntun dan sakit kepala yang sudah
dialaminya sejak masih kecil. Keluhan terutama ketika bermain dengan hewan
peliharaannya. Seketika hidungnya menjadi gatal, bersin-bersin panjang, dan
hidung menjadi berair hingga mata menjadi gatal dan berair. Dalam dua tahun
terakhir anaknya mulai mengatakan kepala terasa berat hingga sakit, tidur malam
terganggu hingga gangguan sekolah terganggu karena keluhan dialaminya hampir
setiap hari. Nenek pasien dari pihak ibu adalah penderita asma, sedangkan ayahnya
menderita ruam kulit yang gatal jika makan udang sejak kecil. Pemeriksaan
rinoskopi anterior tampak kavum nasi kesan sempit, konka nasi edema, warna
pucat dengan sekret serosa yang pada kavum nasi bilateral. Apakah kemungkinan
diagnosis kerja kasus tersebut?

A. Rinitis alergi persisten ringan


B. Rinitis alergi intermiten ringan
C. Rinitis alergi intermiten persisten
D. Rinitis alergi persisten sedang – berat
E. Rinitis alergi intermiten sedang – berat
Watkinson J. C. & Clarke R. W. (2018). Scott-brown's otorhinolaryngology and head and neck
surgery eighth edition (8th ed.). Chapman and Hall/CRC
69. Apakah yang harus dilakukan untuk memastikan diagnosis kasus
nomor 68 ?

A. Kultur/tes sesitivitas sekret hidung


B. Transiluminasi sinus paranasal
C. Foto polos sinus paranasal
D. Usapan sekret hidung
E. Tes alergi → skin prick test

Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's otorhinolaryngology :


head and neck surgery (17th ed.). People's Medical Pub
70. Apakah kemungkinan penyebab timbulnya sakit kepala pada kasus
nomor 68 ?

A. Efek persistensi kinin pada reaksi alergi fase lambat


B. Infeksi hidung menimbulkan komplikasi ke sinus paranasal
C. Nyeri alih dari mukosa hidung melalui saraf sensoris hidung
D. Adanya pelepasan prostaglandin pada reaksi alergi fase lambat
E. Vasodilatasi pembuluh darah hidung dan sinus paranasal yang
persisten
71. Seorang anak berusia 3 tahun dibawa ibunya ke UGD RS dengan
keluhan mendadak terlihat susah bernafas. Ibu mengatakan
sebelumnya anak menderita pilek hingga suaranya menjadi serak.
Mengapa suara serak potensial menimbulkan keluhan susah bernafas
pada anak?

A. Mikroorganisme penyebab lebih virulen


B. Sistem imun yang belum berkembang
C. Diameter jalan nafas lebih sempit
D. Pemakaian steroid yang terbatas
E. Antibiotika yang kurang efektif
Kliegman R. Stanton B. St Geme J. W. Schor N. F. Behrman R. E. & Nelson W. E.
(2020). Nelson textbook of pediatrics (Edition 21). Elsevier
72. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orangtuanya ke IGD RS
dengan keluhan sulit bernafas. Pasien juga disertai riwayat tidak mau makan
sejak 2 hari lalu. Pemeriksaan fisik: suhu subfebris dan nadi lemah, tonsil
kanan ditutupi oleh membran tebal keabu-abuan hingga ke palatum mole.
Apakah prosedur yang disarankan kepada orangtua untuk menyelamatkan
nyawa anak pada kasus tersebut?

A. Pemberian antibiotika dosis tinggi → bukan merupakan tatalaksana


emergensi
B. Melakukan tindakan trakeostomi → manajemen jalan nafas utama pada
difteri
C. Melakukan intubasi endotrakea → sulit dilakukan pada kasus difteri
karena risiko aspirasi karena banyaknya perdarahan
D. Memasang cairan intravena → urutan A B C (Airway, Breathing,
Circulation) dahulu
E. Memasang nasal airway → perlu lakukan intervensi karena jalan nafas
terdapat obstruksi
73. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ibunya ke poli umum
dengan keluhan ada benjolan di dalam lehernya yang semakin
membesar sejak 3 tahun yang lalu. Anak mengatakan terasa ada
benjolan di dalam lehernya yang ikut bergerak ketika dia menelan.
Ketika dia menjulurkan lidahnya, maka dia merasakan benjolan itu juga
ikut naik. Apakah kemungkinan diagnosis kasus tersebut?

A. Kista lingual
B. Kista brankial
C. Kista dermoid
D. Higroma kistik
E. Kista duktus tiroglosus
Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's otorhinolaryngology :
head and neck surgery (17th ed.). People's Medical Pub
74. Seorang bayi peremuan berusia 1 bulan dibawa orangtuanya ke
UGD RS dengan keluhan sesak nafas disertai bunyi sewaktu bernafas.
Ibu mengatakan keluhan tersebut akan berkurang ketika posisi bayi
ditelungkupkan. Pemeriksaan fisik: tampak retraksi pada daerah
epigastrium, interkostal dan suprasternal. Apakah kemungkinan
diagnosis kasus tersebut?

A. Fistel trakeoesofageal
B. Laringomalasia
C. Laringitis akut
D. Tumor laring
E. Abses laring
Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's otorhinolaryngology :
head and neck surgery (17th ed.). People's Medical Pub
75. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poli umum dengan keluhan
nyeri menelan sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan bersin-bersin
dan keluar ingus encer sejak 2 hari yang lalu serta rasa tidak enak badan.
Pemeriksaan orofaring tampak faring hiperemis dengan lateral band yang
nyata. Bagaimanakah patogenesis kasus tersebut?

A. Terjadi penumpukan nanah pada ruang peritonsil


B. Bakteri menginvasi mukosa faring secara langsung
C. Terdapat pelepasan toksin ekstraseluler dan protease
D. Bakteri mengeluarkan eksudat pada permukaan faring
E. Terjadi iritasi mukosa faring sekunder dari sekret hidung
76. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poli umum dengan
keluhan suara yang semakin serak sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai
batuk, kadang badan terasa hangat ketika malam hari, dan nyeri ketika
berbicara dan menelan. Pemeriksaan laringoskopi indirek tampak ulkus di
sepertiga posterior plika vokalis kanan yang menyerupai gigitan tikus.
Apakah kemungkinan diagnosis kasus tersebut?

A. Laringitis tuberkulosa
B. Kandidiasis laring
C. Nodul pita suara
D. Polip pita suara
E. Polip laring
Zang J, Tian Y, Jiang X, Lin XY. Appearance and morphologic features of laryngeal
tuberculosis using laryngoscopy: A retrospective cross-sectional study. Medicine
(Baltimore). 2020 Dec 18;99(51):e23770.
77. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke poli umum
dengan keluhan nyeri menelan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
demam dan tidak mau makan. Pemeriksaan orofaring tampak tonsil palatina
kanan-kiri T3/T3, edema dan hiperemis disertai bercak putih di permukaan
tonsil dan pembesaran KGB leher kanan. Tampak juga retraksi pada daerah
suprasternal ketika anak bernafas. Apakah keadaan yang merupakan
diagnosis banding terakhir kasus tersebut?

A. Difteri
B. Quinsy
C. Malignansi
D. Demam skarlet
E. Infeksi mononukleosis
78. Dokter mempertimbangkan merujuk pasien untuk dilakukan
tindakan tonsilektomi. Mengapa dokter mempertimbangkan hal
tersebut?

A. Curiga keganasan tonsil


B. Terjadi hipertropi tonsil
C. Ukuran tonsil sudah membesar
D. Potensial menimbulkan obstruksi jalan nafas
E. Kultur/sensitivity test mukosa tonsil untuk terapi adekuat
79. Seorang perempuan berusia 45 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS dengan
keluhan tiba-tiba menjadi sulit bernafas dan tidak dapat berbicara setelah
mendapat kabar anaknya mengalami kecelakaan lalu lintas. Dokter mengatakan
pasien mengalami laringospasme. Bagaimanakah mekanisme terjadinya hal
tersebut?

A. Stimulasi nervus vagus menyebabkan respon adduktor memanjang


B. Stimulasi nervus laringeal superior menyebabkan respon adduktor memanjang
C. Stimulasi nervus laringeal superior menyebabkan respon abduktor memanjang
D. Stimulasi nervus laringeal inferior menyebabkan respon adduktor memanjang
E. Stimulasi nervus laringeal inferior menyebabkan respon abduktor memanjang
Laryngeal Adductor Reflex
80. Berkaitan dengan keadaan pada nomor 79 , manakah otot yang
berfungsi untuk membuka glotis?

A. M. krikoaritenoid posterior
B. M. krikoaritenoid lateral
C. M. interaritenoid
D. M. tiroaritenoid
E. M. krikotiroid

Snow J. B. Wackym P. A. & Ballenger J. J. (2009). Ballenger's otorhinolaryngology : head and

Anda mungkin juga menyukai