Anda di halaman 1dari 6

 TB dewasa :

 Klasifikasi :
- Laten  sudah terinfeksi tp blm menimbulkan gejala karena system imunnya
msh bisa menghandle
- Aktif  sudah terinfeksi dan menimbulkan gejala
 TB anak :
 Keadaan khusus :
A. TB HIV
B. TB resisten obat
 Pertusis :
 Tatalaksana :
dr. Hadisono

 MDR TB cuma resisten rifampisin


 Kl ada mengi  bronkodilator
 Kl gaada tanda-tanda obstruksi  gaperlu bronkodilator
 Pemeriksaan dahak hijau & kuning  uji resistensi untuk pemberian antibiotic

dr. Sony

 TBC ada di paru ada juga yang diluar paru


 TBC paru  menimbulkan massa
 Intra atau ekstrapulmonal gambarannya sama : ada Langerhans, nekrotik
perkijauan, banyak PMN
 TBC paru bisa menyebar lewat KGB dan biasanya menimbulkan benjolan di leher
 Tumor paru :
 Etiologi : rokok, industrial hazard, polusi, genetic
 Klasifikasi :
a. Non small cell lung carcinoma (NSCLC)
- Adenokarsinoma
- Karsinoma sel skuamosa
- Large cell carcinoma
b. Small cell lung carcinoma (SCLC)
 Pemeriksaan :
- Sputum
- Sikatan dan bilasan bronkus
- FNAB, biopsy
- Radiologi : X-ray, CT-scan, MRI
 Adenocarcinoma
 Wanita tdk merokok
 Biopsy : acinar, papiler, solid
 Sikatan/bilasan bronchus/ efusi pleura : sel tumor inti bulat, pleomorfik,
hiperkromatik/ vesikuler, anak inti mencolok, sitoplasma tipis
 TTF1 +
 80% mengandung musin
 EGFR mutase dan amplifikasi  terapi target
 PD-L1 bila EGFR tidak mutase
 Lokasi perifer
 KSS
 Laki-laki perokok
 Epitel jd berlapis gepeng  berubah mjd dysplasia dan anaplasia
 Lokasi di sentral
 Jenis : berkeratin dan tidak berkeratin
 Large cell carcinoma
 Undifferentiated
 Sel besar, inti besar, anak inti mencolok, sitoplasma sedang
 Gambaran antara adenoca dan KSS
 Berdiferensiasi neuroendokrin : organoid, trabekula, rosette, palisading
 Small cell carcinoma
 Sel tumor kecil (3x limfosit), bulat,oval, spindle, moulding, anak inti kecil/ tdk ada,
kromatin salt and pepper pattern
 Cluster, batas sel tdk jelas
 Mitosis banyak, nekrosis luas
 Azzopardi effect (ddg PD basofilik krn DNA dr tumor yg nekrosis)
 Neuroendokrin marker
 BCl 2 tinggi (anti apoptotic protein)
 Kl ada benjolan di leher liat dulu karena apa  krn tdk selamanya benjolan di leher
krn TB, bisa jadi karena infeksi yg lain
 Benjolan di leher bisa di cek lewat FNAB, biopsi
 Batuk darah tdk selalu TBC
dr. Herwanto

 Batuk kronis pada anak tdk selalu TBC, karena bisa saja dari iritan lain : polusi, asap
rokok
 Terlalu cepat mendiagnosis TB  bisa jadi salah diagnosis
 Preventive treatment :
- Isoniazid  < 5 tahun
 TB limfadenitis : benjolannya tdk bisa hilang sempurna

dr. Teguh

 Setelah BCG masih bisa kena TB


 BCG tetap bermanfaat untuk mencegah dari terinfeksi bakteri TB yg kronis
 Monitoring terapi TB :
 PF :
 Lab :
 Mikrobiologi :
 TB khusus  gejalanya diare
 Sputum
 Jumlah minimum : 1 mL
 Harus murni dahak. Dilarang menggunakan sampel yang mengandung paeryikel
makanan atau partikel padat lainnya
 Penyimpanan specimen dapat dilakukan pada :
- Suhu 2 – 8C. Specimen dahak harus diolah dlm 7 hari, atau
- Suhu ruang. Specimen dahak harus segera diolah dlm 3 hari
 Sampel kiriman : selama transportasi sampel harus disimpan pd suhu 2 – 8 C
 PR  Kenapa HIV + dengan TB aktif sering kali pemeriksaan BTAnya - ?
 …..
dr. Marina

 Perbedaan PCR dan TCM


 …
 Kenapa kita butuh DNA dlm pemeriksaan
 Untuk mendeteksi
 Reaksi imunologi 
 Khusus TB, tubuh akan mengeluarkan interferon gamma
 IGRA  mencari sitokin yg dikeluarkan oleh sel yg terpapar oleh TB
 Kl ada kelainan di hati  periksa SGOT, SGPT (lbh spesifik)
 Anemia pada TB  karena infeksi kronis
 TB dengan HIV sangat dekat  HIV menurunkan imunitas sehingga bisa mudah
terkena TB
 TB dengan DM  gula tinggi bisa menjadi tempat yg nyaman untuk bakteri
 Kl tidak punya rumah sputum  ajak ke ruangan terbuka untuk mengambil sputum,
JANGAN DI LAB
 Kl ada immunocompromised gaboleh BTA  nanti bisa mengeluarkan glukoma (?)
 Limfosit B  proliferasi menjadi sel plasma  membentuk antibody
 Limfosit T  membuat T helper di suppressor
 Batuk kronis banyak penyebab : infeksi dan non infeksi
 Salah satu ex. : CA paru
dr. Johan

 TB RR  Cuma resisten di rifampisin


 ES Rifampisin :
 urin merah, keringat merah, air mata merah
 Membuat kontrasepsi oral mjd kurang efektif
 TB MDR  rujuk ke Sp. Paru
 Total drug resistant cuma bisa berusaha aja karena semua OAT udh resisten jd
banyak doa aja

Anda mungkin juga menyukai