Nenden)
Penyakit infeksi tropis pada pediatri dengan kompetensi 4A
Difteri pada anak
o Difteri sangat menular
o Penyebab: corynebacterium diphteriae
o Sumber penularan: manusia kecuali difteri cutaneus (dengan sumber binatang
ternak)
o Bisa dicegah dengan vaksin
o Perjalanan penyakit
Masa inkubasi 2 - 5 hari
Gejala awal: demam tidak terlalu tinggi, lesu, kurang beraktivitas, tampak
pseudomembran selabut keabuan di faring - semakin lama semakin
melebar - -menutupi faring - komplikasi: bullneck
Toksin bisa menyebar melalui PD & limfe
Komplikasi: terhadap jantung, gagal nafas --> anak bisa kejang
o Mengapa bisa tjd KLB difteri?
Karena ada kelompok anti-vaksin
Tidak hanya yang memiliki pendidikan rendah, tetapi orang dengan
pendidikan tinggi bisa mjd kelompok anti-vaksin
Fasilitas kesehatan yang kurang memadai
Imunitas tubuh yang rendah
o Diagnosis bakteri
Usahakan tajam dalam kemampuan klinis: anamnesis & PF yang baik
(banyak berlatih, belajar, dan membaca)
Diawali presentasi klinis
Isolasi kuman c. diphteriae secara kultur/PCR
Elek’s test
Kenali gejala & tanda baik lokal maupun sistemik
o Tips
Kecurigaan difteri: bercak putih
Kecurigaan bukan difteri: pseudomembran hanya pada 1 tonsil, berwarna
putih bersih
Maka berikan eritromisin 50mg/kgBB
Jika evaluasi pseudomembran membaik: bukan difteri; jika berubah
menjadi putih keabuan: difteri
Bercak yang mungkin difteri: kotor, dilepas berdarah, putih keabuan, tidak
imunisasi DPT
o DD
Patogen lain yang menyebabkan membran
Angina plaut vincent
Tonsilitis follikularis
Mononukleosis infeksiosa
o Klasifikasi
Suspected difteri
Tanpa demam/subferis
Gejala faringitis, tonsilitis, laringitis, trakeitis
Probable difteri
Gejala suspected + 1 gejala:
o Pernah kontak dgn kasus
o Status imunisasi tdk lengkap
o Stridor & bullneck
o Perdarahan submukosa
o Gagal jantung toksik
o Meninggal
Confirmed difteri
Dikonfirmais dgn kultur/PCR +
Elek’s test +
Carrier
Masa penularan hingga 6 bulan
Tidak ada gejala klinis tetapi ada bakteri c.diphteriae
o Gejala
Subfebris
Nyeri menelan
o Gejala klinis
Ringan
Terdapat di lidah, mulut, dan tonsil tanpa BULLNECK
Gejala hanya nyeri telan
Sedang
Sampai laring, tanpa BULLNECK
Berat
Dengan BULLNECK
o Gejala klinis (jakson)
Jakson 1: keadaan baik
Jakson 2: kesadaran menurun
Jackson 3: retraksi intercostal (sesak)
o Tonsillar & pharyngeal diphteriae: dapat menutup jalan nafas - sesak & stridor
o Pemantauan pseudomembran
Pengobatan 48 jam setelah itu sudah tdk menular lagi meskipu
pseudomembran belum hilang
o Difteri laring
o Difteri nasal/hidung: ringan
o Difteri kulit: pada individu dengan kesehatan yang buruk (bisa pada
mata/genitalia); tidak menyebabkan gangguan napas
o Komplikasi difteri
Mengapa berbahaya? penularan tinggi/virulensi sangat cepat, serta berbagai
komplikasi yang bisa menyebabkan mati mendadak, seperti:
Obstruksi jalan nafas
Miokarditis
Kelumpuhan saraf
o Kultur: konfirmasi difteri, kalau hasil kultur - tetapi gejala klinis menunjukkan
difteri: probable & di Tx difteri (jika ada keraguan tx difteri sampai terbukti tdk
difteri)
o Strategi pengobatan
Berdasarkan gejala klinis
Isolasi min. 14 hari
Berikan antibiotik eritromisin
Stabilisasi jalan nafas
Px EKG & neurologis utk mengetahui komplikasi
Berikan Anti Difteri Serum (ADS)
Pengobatan kontak/karier
Boleh keluar dari isolasi? 2x hasil -
o Pemberian antitoksin pada difteri
Kulit & hidung: 20.000 iv
Tonsil & laring: 40.000 iv
Nasopharyngeal: 60.000 iv
Ditemukan bullneck: 80.000 - 100.000 iv
Dosis anak & dewasa tdk berbeda
Perhatian & pemberian ADS
Uji kulit terlebih dahulu
o Tx khusus
Kortikosteroid (dengan bullneck)
Trakeostomi (apabila dengan bullneck/jakson 3)
Antibiotik: penisilin prokain
o Prognosis
Berdasarkan virulensi organisme
Lokasi infeksi
Usia <5 tahun
Status imunisasi tdk lengkap
Kecepatan pemberian antitoksin
Kematian tanpa pengobatan ½
Kematian dengan pengobatan 1/10
o Kontak difteri
Carrier
Siapa? Keluarga, teman terdekat yang berkontak tanpa pelindung
o Pengobatan untuk kontak carrier
Eritromisin 7 hari/azitromisin 7 hari
Buat swab tenggorok sebelum & sesudah pengobatan antibiotik, kalau
masih + maka tambah lagi 7 hari
Isolasi
Imunisasi DPT (2, 3, 4 bulan boster 18 bulan & 4-6 th)
o Pencegahan
Imunisasi
Cuci tangan
APD
Disinfektan (jika tdk dibersihkan bisa bertahan sampai 6 bulan)
o Outbreak Response Immunization (ORI)
Bisa tjd outbreak apabila cakupan imunisasi <80%
Kekebalan komunitas tdk bisa terjadi
Health immunity: dengan 2 cara, yaitu imunisasi & infeksi alamiah
o Pemulangan: hasil (-) pada 2x tes
Morbili/campak/rubeola
o Infeksi virus akut sangat menular
o Etiologi: measles virus
o Penularan: droplet dengan masa penularan 2 hari
o Perjalanan penyakit
Stadium prodromal (2 - 4 hari): 3K
Koriza
Kroup (batuk & pilek)
Konjungtivitis
Bercak koplik
Stadium Eksantem
Ruam muncul dari belakang telinga menyebar ke muka, badan,
kaki
Bintik merah kecoklatan
Fase erupsi
Stadium konvalesen
Bercak hiperpigmentasi
o Dx
Gejala klinis 3K
o Komplikasi
Otitis media
o Tx
Tanpa penyulit: rawat jalan
Cukup nutrisi, cukup cairan
Penyulit: rawat inap (di ruang sendiri karena sangat menular)
Vitamin A
Perbaiki keadaan umum: cukup cairan & diet
o Pencegahan
Vaksinasi MR
Vaksinasi MMR (measles, mumps, & rubela) >12 bulan (min. 15 bulan)
o DD: rubela, demam skarlatina, ruam akibat obat-obatan
Rubella
o Campak jerman
o Ada pembesaran kelenjar getah bening
o Tidak ada keterlibatan mukosa
o Pada wanita: bisa mjd carrier (pada ibu hamil)
o Kalau sudah terkena, tidak dapat diperbaiki hanya bisa meningkatkan kualitas
hidupnya
o Pada ibu hamil: bisa menginfeksi fetus
o Penularan: droplet, plasenta
o Hanya menyerang manusia
o Patogenesis
Bisa kolonisasi di hidung
Isolasi virus dapat di darah
o Manifestasi klinis
14 - 21 hari
Masa prodromal
Pembesaran kelenjar limfe
Nyeri tekan
Ada rush
Masa eksantem
Makula berbatas tegas
Masa konvalesen
o Ibu hamil paling ditakutkan - sindrom rubella kongenital
o PP: tidak ada yg spesifik
o Uji dx laboratorium: yg paling penting klinis, lab tidak spesifik
o DD
Hampir sama dengan campak
o Pencegahan
Imunisasi campak/MR
o Komplikasi
Ensefalitis
Varicella
o Ada vesikel (khas)
o Penyebab: varicella zoster virus
o Umumnya menyerang anak-anak, dewasa & immunodefisiensi
o Penyebaran: droplet, vesikel yang masih aktif
o Patogenesis
Masuk melalui saluran napas atas
Replikasi
Menyebar ke PD
Demam, malaise
o Fase
Awal/prodromal
Erupsi
Penyembuhan
o Gejala klinis
Kadang yang muncul bukan vesikel dulu tetapi seperti peteckie atau
makula
Cepat menyebar
Muncul makula - papul - pustul - vesikel - krusta
Sebenarnya tidak akan membekas, kecuali kalau digaruk (mengenai lap.
dermis)
o Penyulit
Infeksi sekunder bakteri
Pneumonia primer
Arthritis, osteomielitis, fascitis - sepsis
o Dx: berdasarkan klinis (ada vesikel)
Px lab
Rontgen: gangguan saluran cerna, pneumonia
o Tx
Anak imunokompeten: self-limiting disease, obat simptomatik
Tidak dianjurkan kortikosteroid
Asiklovir
Nutrisi & cairan adekuat
o Pencegahan
Imunisasi varicella (mulai usia 1 th - diberikan 2x; ulangan yang baik
dengan jarak +- 2 bulan)
Catatan:
1. Penting untuk cek kehamilan dari awal, ANC rutin
2. Kelainan pada trimester 1 akan lebih berat daripada trimester 2 & 3 (karena sudah
matur)
3. Menyiapkan imunitas tubuh dari awal
4. Ibu-ibu harus skrining terlebih dahulu sebelum menyiapkan kehamilan
5. Mempersiapkan: minum folat 3 bulan sebelum hamil
Semangat❤️🔥✨