Josua 102012034*
Dhimas Garin Dewa Agista 102015008
Deonard Rantentampang 102015150
Muhammad Rizauddin Bin Che Riah 102015201
Nicky Sanita 102014193
Gianina Ivelyn Missy 102015080*
Stepvani 102015118*
Priska Febriandini Putri 102015196*
Kelompok D1
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Anamnesis & Pemeriksaan Fisik
Group A steptococcus B
Corynebacterium Diphteriae hemolitikus→Step throat,
Streptococcus hemolitikus
penumokcoccus, strep. Vidridans,
strep. piogenes
Jarang di Indonesia
ANATOMI
CINCIN WALDEYER
TONSIL PALATINA
Memproduksi
Berkembang biak toksin ada 2
Kuman masuk
di sal nafas atas fragmen fragmen
A(toxic) dan B
Fragmen A masuk
Toksin menempel Dengan bantuan kedalam dan
di membran sel Fragmen B menghambat
enzim translokase
Farmakologis
ADS (Anti Difteri Serum) tanpa menunggu hasil kultur
Faring atau laring: 20.000 u
Nasofaring: 40.000-80.000 u
Difteri luas + bullneck: 80.000-100.000 u → ≥3hr
Antibiotik : mencegah eradikasi organisme
Penisilin atau eritromisin 25-50 mg/KgBB dibagi 3 dosis selama 14
hari
Kortikosteroid: efek ke jalan napas
Kortikosteroid 1,2 mg/kgBB/hari
Kemoprofilaksis for close contact: Eritromisin/penisilin 14hari
Non farmakologis Tonsilektomi
Indikasi absolut
Pembesaran tonsil yang menyebabkan sumbatan jalan
napas atas, disfagia berat,gangguan tidur, atau terdapat
komplikasi kardiopulmonal
Abses peritonsiler yang tidak respon terhadap pengobatan
medik dan drainase, kecuali jika dilakukan fase akut.
Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
Tonsil yang akan dilakukan biopsi untuk pemeriksaan
patologi
Indikasi relatif
Terjadi 3 kali atau lebih infeksi tonsil pertahun,
meskipun tidak diberikan pengobatan medik yang
adekuat
Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak ada respon
terhadap pengobatan medik
Tonsilitis kronik atau berulang pada pembawa
streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian
antibiotik kuman resisten terhadap β-laktamase.
Komplikasi
Vaksin DTap/DT:
usia 2,4,6, 15-18 bulan dan booster usia 4-6 tahun
Vaksin Td (tetanus : dosis rendah):
usia >7thn/dewasa, booster setiap 10 thn
Vaksin Tdap: remaja usia 11-12 tahun, atau sebagai salah
satu booster Td pada remaja/dewasa > 19 tahun, ibu
hamil > 20minggu/segera setelah melahirkan
Imunisasi bagi mereka yang melakukan perjalanan ke
daerah endemic
Isolasi penderita untuk menghindar kontak
( Minimal 7 hari)
Prognosis
Usia penderita
Makin rendah makin jelek prognosa.
Kematian paling sering ditemukan
pada anak-anak kurang dari 4 tahun
dan terjadi sebagai akibat tercekik oleh
membran difterik.
Hipotesis diterima