LABORATORIUM
DASAR PADA TB PARU
DISUSUN OLEH
Supervisor Pembimbing :
Dr. dr. Yuyun Widaningsih, M.Kes, Sp.PK
dr. Kartika Paramita, Sp.PK
Residen Pembimbing :
dr. Uswatun Hasanah
OUTLINE MATERI
01 DEFINISI
02 EPIDEMIOLOGI
04 GEJALA KLINIK
Apabila tidak dilakukan pengobata yang sesuai dan dengan dosis yang
tepat, maka bakteri ini dapat dorman dalam tubuh dan aktif kembali
saat imunitas tubuh menurun
TB merupakan penyakit
menular yang disebabkan
Bakteri MTB menyerang
oleh Mycobacterium
paru tapi dapat menyerang
tuberculosis. Selain MTB,
organ lain seperti sistem
terdapat bakteri yang dapat
gastrointestinal, limforetikuler,
menimbulkan gangguan
kulit dan saraf pusat.
pada saluran napas dikenal
sebagai MOTT
DEFINISI
TUBERKULOSIS (TB)
EPIDEMIOLOGI
TB PARU
WHO 2013
Melaporkan terdapat
KEMENKES RI 2017
sekitar 1,1 juta individu
Di Indonesia, jumlah kasus
terinfeksi TB dan HIV dan
baru TB pada laki-laki 1,4
450.000 individu dengan
kali lebih besar dibanding
TBMDR
perempuan.
Prevalensi TB
bakteriologis sebesar 759
KEMENKES RI 2017
per 100.000 kasus
Di Indonesia, jumlah kasus
baru TB sebesar 420.994
kasus
ETIOLOGI
TB PARU
Mycobacterium tuberculosis
merupakan bakteri gram Bakteri ini memerlukan
positif berbentuk batang dari media khusus untuk
famili Mycobacteriaceae biakan, seperti Lowenstein-
Jensen
PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN
PEWARNAAN FLUOROKROM
Genangi sediaan (apusan sputum pada object glass) dalam larutan Auramine-rhodamine
selama 15 menit. Lalu cuci dengan H2O destilata dan dikeringkan.
Genangi dengan asam alkohol selama 2 menit. Lalu cuci dengan H2O destilata dan
dikeringkan.
Genangi dengan potasium permanganat 0,5% selama 2 menit. Lalu cuci dengan H2O
destilata dan dikeringkan.
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
TB PARU
Pembacaan hasil jumlah BTA di bawah mikroskop didasarkan pada skala International
Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD)
1-9 BTA dalam 100 lapangan pandang Tulis jumlah BTA yang ditemukan
B. Kategori 2
• Pasien kambuh
• Pasien gagal terapi
• Pasien dengan putus berobat
PANDUAN OAT DI INDONESIA
KATEGORI 1
Dosis yang digunakan untuk paduan OAT Kombipak Kategori 1: 2HRZE/ 4H3R3
PANDUAN OAT DI INDONESIA
KATEGORI 2
Dosis yang digunakan untuk paduan OAT KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/ 5(HR)3E3
PANDUAN OAT DI INDONESIA
KATEGORI 2
Dosis yang digunakan untuk paduan OAT kombipak Kategori 2: 2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3
PROGNOSIS
Umumnya baik jika pengobatan dilakukan
adekuat dan rutin melakukan pemeriksaan
sesuai dengan alur tatalaksana.