Anda di halaman 1dari 30

Pemicu 2

Sheira Aulia Putri - 405210207


LI 1
MM Profesionalitas dan Karakter Dokter yang
Profesional
( Definisi Profesional, Konsep Karakter Dokter yang Profesional, STR
& SIP, Bersikap dan Berbudaya Menolong dan Mengabdi  )
Profesionalitas
- Definisi :
- Profesi :
- Menurut KBBI, bidang pekerjaan yang dilandasi Pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya)
- Menurut Siti Nafisah, profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari
nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk
mengabdi kepada kepentingan orang lain atau orang banyak yang harus diiringi pula dengan keahlian,
ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab
- Profesional :
- Menurut KBBI, profesional bersangkutan dengan profesi yang membutuhkan kepandaian khusus
untuk menjalankannya.
- Menurut Aholiab Watloly, profesional adalah orang yang berdisplin dan menjadi kerasan dalam
pekerjaannya.
- Menurut Hary Suwanda, profesional adalah seseorang yang ahli di bidangnya dan mengandalkan
keahliannya tersebut sebagai mata pencahariannya.

https://www.banjarsari-labuhanhaji.desa.id/
artikel/2020/3/30/profesi-profesional-
profesionalisme-dan-profesionalitas/
Profesionalitas
- Definisi :
- Profesionalitas :
- Sikap para anggota profesi yang benar-benar menguasai, sungguh-sungguh kepada profesinya.
- Suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota profesi pada profesinya serta derajat pengetahuan
dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas mereka.

https://www.banjarsari-labuhanhaji.desa.id/artikel/
2020/3/30/profesi-profesional-profesionalisme-dan-
profesionalitas/
Konsep Karakter Dokter yang Profesional
- Definisi :
- Karakter
- Menurut Majid dan Dian, karakter adalah watak, sifat, atau hal-hal yang memang sangat mendasar
yang ada pada diri seseorang.
- Menurut Hidayatullah, karakter adalah kualitas, kekuatan mental, moral atau budi pekerti yang
merupakan kepribadian khusus sebagai pendorong serta pembeda antara individu yang satu dengan
individu yang lainnya.
- Karakter dokter
- Sejumlah sifat kebaikan, kebajikan dan kematangan moral seperti misalnya tanggung jawab, hak &
kewajiban, loyalitas pada institusi di mana ia bekerja, peduli dan bertanggung jawab terhadap
masyarakat yang dilayaninya, dan memiliki sikap kooperatif, saling respect terhadap rekan
sejawat/kolega, mampu berkomunikasi dengan baik terhadap masyarakat yang dilayaninya

http://eprints.ums.ac.id/58142/4/BAB%20II.pdf
Konsep Karakter Dokter yang Profesional
- 7 Hal yang penting dimiliki oleh dokter
1. Kemampuan komunikasi yang baik
- Keterampilan komunikasi 🡪 keterampilan dalam berbicara dan mendengarkan
- Cara dokter mengomunikasi informasi kepada pasien sama pentingnya dengan informasi yang
dikomunikasikan.
- Apabila seorang pasien tidak suka atau antipati dengan cara seorang dokter berkomunikasi maka informasi
yang disampaikan tidak akan diterima dengan baik.
- Salah satu hal penting dalam pelayanan kesehatan yang harus dilakukan antara dokter dan pasien 🡪
komunikasi yang baik.
- Apabila tidak ada komunikasi yang baik, misalkan karena kendala Bahasa yang berbeda antara dokter dan
pasien, maka akan terjadi kesulitan dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk mencari penyebab
terjadinya keluhan pada pasien.
- Komunikasi yang baik juga diperlukan dalam proses terapi
- Apabila tidak terjadi komunikasi yang baik, maka pasien mungkin tidak mengerti target yang harus dicapai
dan metode yang digunakan.
- Bagi dokter, membina komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya merupakan hal yang
sangat penting

https://www.guesehat.com/7-hal-yang-penting-dimiliki-
oleh-dokter
Konsep Karakter Dokter yang Profesional
- 7 Hal yang penting dimiliki oleh dokter
2. Rasa empati terhadap pasiennya
- Seorang dokter harus memiliki empati terhadap pasiennya 🡪 sangat penting bagi seorang dokter untuk
memahami perasaan pasien.
- Dokter dituntut untuk dapat mendengarkan aktif, responsive terhadap kebutuhan pasien, responsive
terhadap kepentingan pasien, dan sebagainya.
3. Keinginan yang tulus untuk menolong pasiennya
- Hal yang penting dimiliki oleh seorang dokter 🡪 keinginan yang tulus untuk membantu pasien
mencapai keberhasilan terapi.
- Adapun keinginan yang tulus ini akan tersirat pada saat melayani pasien, dan hal ini tentunya akan
membuat dokter menjadi dokter yang disukai oleh pasiennya.
- Semangat untuk melayani dengan tulus kemudian akan memudahkan komunikasi dan menumbuhkan
rasa empati kepada pasien yang kemudian akan mempererat hubungan antara dokter dan pasien.
- Pasien akan menjadi lebih terbuka terhadap dokter sehingga akan memudahkan dalam pengumpulan
data dalam upaya diagnostic dan dalam pemberian terapi selanjutnya

https://www.guesehat.com/7-hal-yang-penting-dimiliki-
oleh-dokter
Konsep Karakter Dokter yang Profesional
- 7 Hal yang penting dimiliki oleh dokter
4. Keterbukaan terhadap pasien
- Sangat penting bagi seorang pasien untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, tentunya dengan
menggunakan bahasa awam agar dapat lebih mudah dimengerti.
- Ketika seorang pasien mengetahui tentang kondisi mereka serta rencana pemeriksaan yang akan
dilakukan, apa hasil yang diharapkan dari pemeriksaan tersebut, dan pilihan terapi yang akan
diberikan, tentunya dapat memudahkan pasien untuk bekerjasama dengan lebih baik.
- Pasien perlu dilibatkan dalam menentukan rencana pemeriksaan dan terapi yang akan dilakukan
sehingga pasien juga dapat berkomitmen dalam rencana tersebut dan keberhasilan terapi menjadi
lebih besar.
5. Sikap profesionalisme
- Profesionalisme 🡪 bertindak dengan sikap yang tepat, rasa hormat, dan memiliki kemampuan untuk
melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan standar yang ada.
- Seorang dokter yang profesional harus memprioritaskan kesejahteraan pasien, bahkan di atas
kepentingan pribadi mereka sendiri

https://www.guesehat.com/7-hal-yang-penting-dimiliki-
oleh-dokter
Konsep Karakter Dokter yang Profesional
- 7 Hal yang penting dimiliki oleh dokter
6. Rasa hormat
- Seorang pasien diperlakukan dengan hormat oleh dokter yang memeriksanya.
- Sapa, salam, dan senyum merupakan salah satu bentuk untuk menunjukkan rasa hormat terhadap
pasiennya
- Selain itu, dalam melakukan pemeriksaan maka seorang dokter perlu menjelaskan dahulu kepada
pasien tentang bagaimana prosedur pemeriksaan secara singkat dan meminta izin untuk melakukan
pemeriksaan tersebut.
7. Melihat pasien secara holistik
- Seorang dokter yang baik, harus melihat pasien secara holistic bukan hanya berdasarkan keluhan yang
diutarakan atau sub-bagian yang dikuasai oleh dokter.
- Seorang dokter yang baik tidak melihat pasien sebagai penggalan masalah saja, namun utuh sebagai
manusia dan dengan segala hal yang mungkin memengaruhinya.

https://www.guesehat.com/7-hal-yang-penting-dimiliki-
oleh-dokter
STR & SIP
- STR (Surat Tanda Registrasi)
- STR 🡪 bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan kepada
Tenaga Kesehatan yang telah diregistrasi
- Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR
- STR terdiri atas :
1. STR 🡪 Berlaku selama 5 tahun sejak tanggal dikeluarkan dan berakhir pada tanggal lahir tenaga
kesehatan yang bersangkutan.
2. STR Sementara 🡪 Berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 tahun berikutnya.
3. STR Bersyarat 🡪 Untuk tenaga kesehatan warga negara asing sebagai peserta program pendidikan
spesialis untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan formal di Indonesia
- STR tidak berlaku apabila :
1. Masa berlaku habis
2. Dicabut atas dasar peraturan perundang-undangan
3. Atas permintaan yang bersangkutan
4. Yang bersangkutan meninggal dunia

PMK No. 83 Tahun 2019 – Registrasi Tenaga Kesehatan


STR & SIP
- SIP (Surat Izin Praktik)
- SIP 🡪 bukti tertulis yang secara sah diberikan oleh pemerintah daerah kepada tenaga
kesehatan (nakes) sebagai tanda telah diberi kewenangan untuk menjalankan praktik.
- Setiap dokter yang menjalankan praktik kedokteran wajib memiliki SIP
- SIP dokter diberikan paling banyak untuk 3 tempat praktik, baik pada fasilitas pelayanan
kesehatan milik pemerintah, swasta, maupun praktik perorangan.
- Masa berlaku SIP :
1. SIP dokter, SIP dokter gigi, SIP dokter spesialis, dan SIP dokter gigi 🡪 berlaku untuk 5 tahun
2. SIP Internsip 🡪 berlaku untuk 1 tahun
3. SIP dokter bagi peserta PPDS 🡪 berlaku selama mengikuti PPDS dengan selama-lamanya 5 tahun

PMK No. 2052 Tahun 2011– Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
Bersikap dan Berbudaya Menolong dan Mengabdi
- Dokter bersikap & memiliki budaya :
- Menurut UU No. 20 Tahun 2013, Berbudi luhur; bermartabat; bermutu; berkompeten;
berbudaya menolong; beretika; berdedikasi tinggi; profesional; dan orientasi pada
keselamatan pasien
- Dokter juga harus memiliki semangat pengabdian dan kecintaan pada kemanusiaan
- Menurut UU No. 29 Tahun 2004, Pengaturan praktik kedokteran bertujuan memberikan
perlindungan kepada pasien; mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis
yang diberikan dokter dan dokter gigi; dan memberikan kepastian hukum kepada
masyarakat, dokter, dan dokter gigi
- Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan  dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk
pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.

https://mediaindonesia.com/podiums/
detail_podiums/1809-memurnikan-dokter;
https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/
Terkait pemicu
- Sikap dr. Raharja termasuk sikap profesionalitas karena dr. Raharja meskipun memiliki tugas
yang cukup padat dijalaninya dengan kerja keras dan tak pernah mengeluh.
- Jika dihubungkan dengan konsep karakter dokter yang profesional, Dr. Raharja juga sangat
perhatian terhadap pasien yang dirawatnya, selalu bersedia menerima keluhan pasien yang
dirawatnya, dan berusaha mencari solusi yang terbaik bagi keselamatan pasien.
- dr. Raharja pun memiliki STR dan SIP untuk bekerja di RS “Sehar Selalu”

Teks Pemicu 2 Tahun 2022


LI 2
MM Kerjasama
( IntraProfesional & InterProfesional )
Bekerjasama dengan Intra-InterProfesional
- Pelayanan pasien saat ini harus secara terintegrasi dan berkesinambungan dalam tatanan
sistem pelayanan rumah sakit = tujuan keselamatan pasien
- Pentingnya kolaborasi dalam sistem layanan Kesehatan 🡪 intra-interprofessional dalam tim
pelayanan Kesehatan misalnya antar dokter – dokter spesialis - dokter gigi – farmasi –
keperawatan
- Jadi ada kolaborasi antar penyedia layanan Kesehatan (dokter) - pengaturan perawatan
Kesehatan (RS) – pelayanan Kesehatan (masyarakat yang dilayani) 🡪 intra-interprofssional yg
baik kualitas layanan Kesehatan dan Keselamatan Pasien menjadi lebih baik/ terkontrol dg
baik

..
Interprofesional Dokter
- Perubahan paradigma layanan Kesehatan yg berorientasikan untuk pasien sudah lama di
fokuskan untuk peningkatan mutu
- Pasien menjadi subjek untuk pemberian layanan bukan sebagai objek layanan dibutuhkan
solusi untuk membuat pelayanan thd pasien menjadi lebih baik
- Perlu adanya riset-riset yg terkait dengan bidang kedokteran , kesehatan masyarakat dalam
Pendidikan Kedokteran pada RS PTN (terstandarisasi) sebagai RS Pendidikan
- Salah satu fungsi utama dlm Pendidikan Kesehatan adalah adanya Inter-Professional
Education (IPE) dalam pendidikan klinik, berguna untuk menopang kualitas/mutu Inter-
Professional Collaboration (IPC) dalam dunia pelayanan khususnya di RS ( keselamatan
pasien)

..
LI 3
MM Konsep Dasar Pelayanan Kesehatan
( Aspek Kesehatan dan Keselamatan  Pasien, Sistem Pelayanan
kesehatan, Faktor yang mempengaruhi )
Aspek Kesehatan dan Keselamatan  Pasien
- Keselamatan Pasien
- Menurut PMK No. 11 Tahun 2017, keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien
lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
- Tujuan keselamatan pasien
- Untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko
dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
- Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan keselamatan pasien
- Sistem pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan harus menjamin pelaksanaan :
1. Asuhan pasien lebih aman, melalui upaya yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
risiko pasien.
2. Pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan tindak lanjutnya.
3. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil

PMK No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien


Aspek Kesehatan dan Keselamatan  Pasien
- Penyelenggaraan keselamatan pasien setiap fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan melalui
pembentukan sistem pelayanan yang menerapkan :
1. Standar Keselamatan Pasien
- Hak pasien
- Pendidikan bagi pasien dan keluarga
- Keselamata pasien dalam kesinambungan pelayanan
- Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan keselamatan pasien
- Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
- Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
2. Sasaran Keselamatan Pasien
- Mengidentifikasi pasien dengan benar
- Meningkatkan komunikasi yang efektif
- Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
- Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
- Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
- Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

PMK No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien


Aspek Kesehatan dan Keselamatan  Pasien
- Penyelenggaraan keselamatan pasien setiap fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan melalui
pembentukan sistem pelayanan yang menerapkan :
3. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

PMK No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien


Sistem Pelayanan Kesehatan
- Menurut WHO (1996)
- Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang
menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang
melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Dalam definisi
yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya.
- Menurut Depkes RI (2009)
- Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-2-
01745-DS%20Bab1001.pdf;
http://repository.ump.ac.id/8731/3/BAB%20II.pdf
SISTEM Networking

Sistem adalah gabungan berbagai


elemen (subsistem) yang saling terkait
satu dengan lainnya, memiliki proses,
struktur, tujuan tertentu dan berfungsi
sebagai suatu organisasi.

SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN

Modul Ilmu Sosial Kedokteran Dr. Irmayanti Meliono, M.Si 2022


SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Potensi Masyarakat Tenaga

Input kesehatan (dr. Raharja &


Teman sejawatnya)
Sarana Kesehatan(UGD &
klinik umum
Umpan balik
Kegiatan atau langkah” (terciptanya relasi
antara dokter dan
Proses
dalam pelayanan kesehatan
(Merawat pasien,
pasien)
mendengarkan keluhannya,
mencari solusi)
Hasil dari yang
dikerjakan
Output (Pelayanannya
menjadi berkualitas )

Dampak Pasiennya sembuh

http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/
S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-SISTEM-RUJUKA
N.pdf
Sistem Pelayanan Kesehatan
- Aspek Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan preventif – pencegahan
2. Pelayanan promotive – peningkatan kesehatan
3. Pelayanan kuratif – pengobatan
4. Pelayanan rehabilitatif – pencegahan

Modul Ilmu Sosial Kedokteran Dr. Irmayanti Meliono, M.Si 2022


Sistem Pelayanan Kesehatan
- Model Sistem Perawatan Kesehatan
1. Sistem Perawatan Kesehatan Umum
- Sistem perawatan kesehatan yang dilakukan oleh penderita sendiri atau keluarganya terhadap gangguan
kesehatan atau penyakit yang diderita mereka
- Sistem perawatan kesehatan umum disebut juga sebagai self treatment / home care medical.
2. Sistem Perawatan Kesehatan Non-profesional 
- Sistem perawatan non-profesional adalah perawatan kesehatan yang dilakukan oleh suku-suku tertentu 
terhadap  perilaku  kesehatan  atau  ketidaksehatan  seseorang  dalam  berbagai  konteks sosial  budaya
3. Sistem Perawatan Kesehatan Profesional
- Sistem  perawatan profesional  ini  dikenal  sebagai  sistem  medis  formal, modern  dan  ilmiah karena
dilakukan oleh petugas pelaksana kesehatan yang mendapat pendidikan formal di bidang ilmu  kedokteran.

..
Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
1. Ilmu pengetahuan & teknologi
- Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan
diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan
kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan
pengunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain-lain.

http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/
2017/03/S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-SISTEM-
RUJUKAN.pdf
Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
2. Pergeseran nilai masyarakat
- Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada
di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, di mana dengan beragamnya
masyarakat, maka dapat menimbulnya pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang
berbeda.
- Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki
kesadaran yang lebih dalam penggunaan /pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian
juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki
kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan
sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.

http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/
2017/03/S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-SISTEM-
RUJUKAN.pdf
Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
3. Aspek legal dan etik
- Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan jasa
pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara professional dengan memperhatikan
nilai-nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat.

http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/
2017/03/S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-SISTEM-
RUJUKAN.pdf
Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
4. Ekonomi
- Pelaksanaan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat.
- Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan
mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah,
maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa
pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal.
- Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan
kesehatan.
5. Politik
- Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali
dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem pelayanan kesehatan.

http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/
2017/03/S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-SISTEM-
RUJUKAN.pdf
Referensi
1. https://www.banjarsari-labuhanhaji.desa.id/artikel/2020/3/30/profesi-profesional-profesionalisme-dan-profesionalitas/
2. http://eprints.ums.ac.id/58142/4/BAB%20II.pdf
3. https://www.guesehat.com/7-hal-yang-penting-dimiliki-oleh-dokter
4. PMK No. 83 Tahun 2019 – Registrasi Tenaga Kesehatan
5. PMK No. 2052 Tahun 2011– Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
6. https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1809-memurnikan-dokter
7. https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/
8. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-2-01745-DS%20Bab1001.pdf
9. http://repository.ump.ac.id/8731/3/BAB%20II.pdf
10. http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-SISTEM-RUJUKAN.pdf
11. PMK No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
12. Modul Ilmu Sosial Kedokteran Dr. Irmayanti Meliono, M.Si 2022
13. http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-SISTEM-RUJUKAN.pdf
14. .

Anda mungkin juga menyukai