Anda di halaman 1dari 10

Perkecambahan dan Pertumbuhan Benih Padi dan

Jagung dengan Inokulasi Pupuk Hayati Sianobakteri


pada Bahan Pembawa Berbeda
Dila Aksani dan Jati Purwani

Balai Penelitian Tanah – Badan Litbang Pertanian- Kementerian Pertanian,


Jl. Tentara Pelajar No. 12 Cimanggu, Bogor, Jawa Barat

Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”,
Ungaran 27 Mei 2021
PENDAHULUAN
Benih merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan
produktivitas tanaman -> Proses Perkecambahan dan Pertumbuhan

Beberapa genus sianobakteri telah diketahui terbukti


meningkatkan produktivitas tanaman -> Pupuk hayati
Bahan pembawa; menentukan kualitas pupuk hayati
(mempertahankan viabilitas dan menjaga efektivitas
mikrobia inokulan selama masa penyimpanan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh


pupuk hayati Sianobakteri dengan bahan pembawa
berbeda terhadap perkecambahan dan pertumbuhan
benih padi dan jagung hibrida.
Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021 2
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan:
Kegiatan dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah, Balittanah
Benih padi Ciherang dan benih jagung hibrida Pertiwi
Bahan pembawa: Kaolin, fosfat alam
Isolat Sianobakteri Nostoc sp & Chlorogloea sp.

Kode Perlakuan Rancangan acak lengkap


5 perlakuan dan 5 ulangan.
K Kontrol Analisis data statistik: ANOVA dan
A Sianobakteri DMRT 5%
B Sianobakteri + kaolin
C Sianobakteri + kaolin + fosfat alam
D Sianobakteri + fosfat alam
Parameter yang diamati terdiri dari persentase perkecambahan benih, indeks vigor benih, daya
berkecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, berat segar tanaman, berat
segar akar, berat kering tanaman, dan berat kering akar.
3
Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021
METODE PENELITIAN
Persiapan bahan pembawa dan inokulan

1. Sterilisasi bahan pembawa sebanyak 40 g dimasukkan kedalam kantong


plastik tahan panas
2. Filtrat Sianobakteri yaitu Nostoc sp isolat KL2 dan Chlorogloea sp isolat
C8.1 masing-masing sebanyak 5 g dimasukkan ke dalam 500 ml media
Fogg’s cair steril, kemudian sel-sel Sianobakteri dipecah dengan
menggunakan blender.
3. Sianobakteri yang sudah diblender kemudian diinokulasikan kedalam
bahan pembawa yang sudah disterilkan, masing-masing sebanyak 10 ml.

4
Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021
METODE PENELITIAN
Pengujian perkecambahan benih

1. Pengujian benih pada petridish, terdiri atas 5 perlakuan dengan ulangan 5 (@25
buah petridish yang telah diisi dengan kertas saring dan sudah steril)
2. Benih dipilih ukuran butir yang seragam, permukaan benih disterilisasi dalam
larutan alkohol 70% selama 2 menit, kemudian dibilas beberapa kali dengan
aquadest.
3. Benih direndam selama 1 malam (24 jam), selanjutnya benih diinokulasi dengan
sianobakteri sesuai dengan perlakuan dan ditumbuhkan dalam petridish yang
telah dibasahi dengan air steril.
4. Masing-masing pertidish berisi 20 benih. Perkecambahan dilakukan pada suhu
ruang, kertas saring di dalam petridish dijaga kelembabannya jangan sampai
kering selama proses perkecambahan biji. Pengamatan perkecambahan diakhiri
setelah tumbuhnya daun.

5
Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021
HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase perkecambahan benih


Benih padi Benih jagung

Sianobakteri,
Sianobakteri + kaolin,
Sianobakteri + kaolin + fosfat alam,
Sianobakteri + fosfat alam.

Persentase perkecambahan benih padi tertinggi Persentase perkecambahan benih jagung pada
pada perlakuan B (Sianobakteri + kaolin), perlakuan kontrol tidak berbeda nyata dengan
sedangkan persentase perkecambahan benih padi perlakuan A (Sianobakteri).
terendah pada perlakuan D (Sianobakteri + fosfat
alam).

Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021 6 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter pertumbuhan benih padi
Tabel 1. Hasil uji sianobakteri dengan bahan pembawa berbeda terhadap rata-rata
persentase benih berkecambah dan pertumbuhan benih padi.
Variabel
Perlakuan DB TT JD PA JA BST BSA BKT BKA DB (%)
(%) (cm) (cm) (g) (g) (g) (g)
Tinggi Tanaman (cm)
Kontrol 81,87 2,99 0,2 a 2,76 a 1,94 0,31a 0,128 0,215 0,034 b
Jumlah Daun
A 83,29 2,89 0,6 a 3,24 ab 1,94 0,39 b 0,058 0,212 0,012 a Panjang Akar (cm)
(Sianobakteri) Jumlah Akar
B 85,69 3,42 0,66 a 3,72 bc 1,76 0,37 b 0,053 0,207 0,025 b
Berat Segar Tanaman
(Sianobakteri+
kaolin) Berat Segar Akar
C 85,07 3,73 0,54 a 3,48 bc 1,94 0,29 a 0,03 0,206 0,029 b Berat Kering Tanaman
(Sianobakteri+ Berat Kering Akar
kaolin+fosfat
alam)
D 79,04 3,92 1,3 b 3,94 c 1,76 0,28 a 0,037 0,215 0,034 b
(Sianobakteri+
fosfat alam)

Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021 7 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter pertumbuhan benih jagung
Tabel 2. Hasil uji sianobakteri dengan bahan pembawa berbeda terhadap rata-rata
persentase benih berkecambah dan pertumbuhan benih jagung.
Variabel
DB TT JD PA JA BST BSA BKT BKA DB (%)
Perlakuan
(%) (cm) (cm) (g) (g) (g) (g) Tinggi Tanaman (cm)
85,78 c 1,11 a 0a 3,47 a 3,7 1,62 a 0,06 a 1,08 0,04 a Jumlah Daun
Kontrol
Panjang Akar (cm)
A 83,11 bc 3,44 1,32 c 5,45 b 4,32 2,57 b 0,33 b 1,10 0,16 b Jumlah Akar
b
(Sianobakteri)
Berat Segar Tanaman
B 67,11 ab 3,00 1,06 bc 5,09 ab 4,16 2,46 b 0,32 b 1,19 0,15 b
(Sianobakteri+
b Berat Segar Akar
kaolin) Berat Kering Tanaman
C 69,78 bc 3,51 0,82 b 4,65 ab 3,9 2,06 ab 0,20 b 1,17 0,12 b
b Berat Kering Akar
(Sianobakteri+
kaolin+fosfat
alam)
D 64,00 a 3,55 1,12 bc 4,63 ab 4,92 2,31 b 0,29 b 1,13 0,15 b
b
(Sianobakteri+
fosfat alam)

Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021 8 8
KESIMPULAN DAN SARAN

• Sianobakteri sebagai salah satu agens yang digunakan


dalam pupuk hayati memiliki prospek dalam menunjang
pertumbuhan tanaman yang dapat meningkatkan
produktivitas tanaman.
• Pada benih padi, perlakuan sianobakteri + fosfat alam
menunjukkan nilai rerata parameter pertumbuhan yang
tertinggi.
• Sedangkan pada benih jagung, perlakuan sianobakteri
tanpa penambahan fosfat alam dan kaolin menunjukkan
hasil yang baik dalam rerata parameter pertumbuhan yang
terbaik.
• Perlu dilakukan pengujian lanjutan skala rumah kaca dan
lapang

Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021 9
10
Seminar Nasional “Hilirisasi Inovasi Teknologi Dan Perbenihan - Perbibitan Dalam Mewujudkan Pertanian Maju-mandiri-modern Di Tengah Perubahan Iklim Dan Pandemi Covid-19”, Ungaran 27 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai