Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PERLAKUAN AIR KELAPA DAN EKSTRAK

BAWANG MERAH SEBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH


PADA BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH KAKAO

Rita Septi Rahayu Putri1, Desi Amelia1, Novdi Kurniawan1


PenyuluhanPertanian, FakultasPertanian, Universitas Andalas1

ritasepti026gmail.com

ABSTRAK
Praktikum ini dilaksanakan di lahan atas Universitas Andalas pada tanggal 11 Maret 2022 sampai dengan 11 Juni
2022. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui, mempelajari dan menganalisis pengaruh beberapa perlakuan
terhadap pertumbuhan kecambah kakao. Aktifitas praktikum ini terdiri atas pengamatan pertumbuhan biji kakao
terhadap beberapa perlakuan seperti air biasa, ekstrak air kelapa dan ekstrak bawang merah. Beberapa perlakuan
tersebut mempengaruhi pertumbuhan biji kakao. Data primer didapat dari semua aktifitas praktikum dan
pengamatan langsung di lapangan. Pengamatan yang dilakukan selama praktikum yaitu tinggi tanaman, jumlah
daun, panjang daun dan lebar daun pada tanaman. Hasil dari pengamatan ini adalah pengaruh dari perlakuan air
kelapa lebih bagu dari pada perlakuan ekstrak bawang merah,karena perlakuan dari air kelapa sangat
berpengaruh pada perkembangan benih kakao.

Keywords :Air kelapa, Benih kakao, Ekstrak bawang merah

PENDAHULUAN kebutuhan dasar berproduksi dan merupakan salah


satu input produksi utama bagi petani.
Kakao adalah (Theobroma cacao L.) salah satu
hasil perkebunan terbaik di indonesia yang memiliki
Benih varietas unggul merupakan komponen
peranan yang sangat penting bagi perekonomian
nasional, karena perkebunan kakao mampu teknologi yang mudah diadopsi petani sehingga
menyediakan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan sangat strategis dalam upaya peningkatan
dan salah satu penyumbang devisa negara terbesar di produktivitas.Sumbangan varietas unggul terhadap
bidang perkebunan (Sumampow, 2010). peningkatan produktivitas tanaman budidaya telah
dapat dirasakan,untuk itu ketersediaan benih menjadi
Selain itu,permasalahan yang sering dihadapi
salah satu faktor utama dalam mendukung kecepatan
dalam pembibitan kakao pada skala besar adalah
penyebaran varietas unggul.
keterbatasan tanah top soil sebagai media tanam
polybag.Pada Kenyataannya ketersediaan tanah sub Benih kakao dapat diperoleh dari hasil
soil yang cukup banyak dilapangan sudah mulai perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. 
digunakan sebagai pengganti media tanam soil.Pada Benih tersebut sebelum dilepas ke petani harus
Umumnya Tanah Sub Soil Mempunyai Nilai memenuhi standar mutu benihnya terlebih
Kesuburan Yang Lebih Rendah Dibandingkan dahulu. Dengan mengetahui standar mutu benih
Dengan Tanah top soil,antara lain ditunjukkan dengan kakao ini diharapkan petani akan mampu untuk
rendahnya kandungan bahan organik dan ketersediaan memilih dan menanam benih kakao yang tepat
unsur hara,sehingga jika ingin mendapatkan sehingga hasil yang diperoleh dari budidaya kakao
pertumbuhan bibit kakao yang baikpada tanah sub yang dikembangkannya akan maksimal.
soil maka kandungan bahan organik dan unsur hara
harus ditingkatkan (tumbunan,2009) Selain itu,,Pembibitan adalah suatu
kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi
bibit. Kegiatan yang dilakukan dalam pembibitan
Maka dari itu, pemilihan dan penggunaan benih
terdiri dari perencanaan pembibitan, pembangunan
bermutu dari varietas unggul merupakan faktor
persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan
penentu potensi hasil yang dapat dicapai dalam
pendahuluan terhadap benih sebelum disemaikan,
budidaya tanaman.Benih bagi petani adalah
penyemaian benih, penyapihan bibit, pemeliharaan
1
bibit, pengepakan dan pengangkutan bibit serta
administrasi pembibitan (Willy, 2010). D. Pembibitan
Pembibita dilakukan setelah bibit
BAHAN DAN METODE kakao unggultelah dilakukan perlakukan
selama 4 jam perendaman, benih tersebut
Waktu dan Tempat dimasukkan kedalam polybag yang telah
Praktikum teknologi produksi perkebunan utama disediakan dan di ber label pada masing -
dilaksanakan pada tanggal 12 maret 2022 sampai masing polybag yang telah disediakan dan
tanggal 11 juni 2022 bertempat di kebun diberi label padamasing – masing polybag
percobaan ,fakultas pertania,universitas sesuai dengan perlakuan yang telah di
andalas,padang. instruksikan.
E. Pengamat
Bahan dan Alat Pengamatan dilakukan setelah
Adapun alat yang digunkan dalam praktikum ini yaitu benih keluar daun pertama selama 4
cangkul,parang,karung,polybag,HP,dan bahan yang minggu,dimana selama pengamatan
yang digunkan dalam praktikum iniadalah biibit dilakukan penyiraman untuk mencukupi
nutrisi dan cadangan air tanaman hingga
kakao,pupuk kandang,dolomit,dan zpt alami berupa
tumbuh optimal,stelah tanaman
(air kelapa,ekstrak bawang). tumbuh,dilakukan setiap minggunya
persentase hidup tanaman,umurmuncul
Prosedur Penelitian daun pertama,tinggi tanaman,panjang
A. Persiapan lahan daun,lebar daun,jumlah daun.lalu di
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu analisis data yang di dapatkan
mempersiapkan lahan dimana membersihkan tanaman perminggunya.
liar yang berada di sekitar lahan,rumput – rumput
gulma dan vegetasi pada lahan yang akan dibersihkan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunkanprang dan cangkul untuk mertakan tanah Pada percobaan penyemaian bibit
yang tidak rata. kakao telah berhasil pada kegiatan
B. Pembuatan media tanam penyemaian,stelah itu pada proses
Setelah dilakukan pembersihan lahan,setelah penanaman bibit terdapat perbedaan
itu pengambilan tanah untuk media tanam tanaman pertumbuhan pada masing – masing
kakao pada lahan yang telah disediakan,kemudian bibit,karena ada nya perlakuan yang
dimasukkan tanah yang telah dibersihkan dari berbeda.bisa kita liat di tabel bahwasan nya
gulmadan vegetasi ke dalam karung,dilakukan tingginya perbedaan pertumbuhan pada
pencampuran tanah yang telah diambil dengan masing – masing perlakuan,bibit yang
menggunakan dolomit menggunkan angkul dengan menggunkan dengan perlakuan zpt air kelapa
perbandingan 8:3 dan dimasukkankedalam polybag murni lebih cepat perkembangan nya dari
dipindahkan dan disusun ke tempat yang telah pada perlakuan percampuran air kelapa
disediakan.Dan terakhir ditambhakan pupuk kandang dengan ekstrak bawang merah.Pada
sebanyak 1 takar dengan menggunkan aqua gelas perkembangan terhadap tinggi tanaman
sebagai tabrakannya pada masing – masing polybag kakao pada percampuran ekstrak bawang
kemudian aduk hingga merata merah dan air kelapa lebih tinggi pada
C. Persiapan bahan tanam (bibit) 1mst,setelah itu perkembangan pada air
Setelah pembuatan media tanam dilakaukan kelapa juga memiliki perkembangan yang
,selanjutnya dilakukan pembuatan ZPT alami untuk cepat juga setelah 1 mst dan perlakuan pada
diberikan perlakuan pada benih unggul kakao yang bawang merah yang paling lambat
dipilih,untuk pemilihan bibit unggul kakao,terdapat perkembangan tanamanan nya pada tinggi
pada bagian tengah yaitu seebanyak 10 biji.Sebelum tanaman kakao.Sedangkan pada lebar daun
dilakukan perlakuan,benih kakao yang telah dipilih kakao pada 1 mst juga terdapat pada
dilakukan kering aanginkan selama semalam.Untuk perlakuan air kelapa memiliki perkembangan
pembuatan benih dengan ZPT alami disediakan air yang sangat cepat sedangkan perlakuan pada
kelapamuda murni,air ekstrak bawang merah,untuk percampuran ekstrak bawang merah dengan
pembuatan air ekstrak bawang merah sebanyak 7-9 air kelapa yang sedikit lebih lambat
siung bawang merah dan diblender sampai halus perkembangannya pada 1 mst.selanjutnya
danditambahkan air sebanyak 350 ml,untuk perlakuan pada jumlah daun,terdapat pada perlakuan
air kelapa murni 100%,macam – macam pembagian air kelapa memiliki jumlah daun yang
perlakuan yang di berikan untuk tanpa perlakuan 3 terbanyak,dan paling sedikit pada perlakuan
benih,menggunakan air kelapa 3 benih dan percampuran ekstrak bawang merah dengan
menggunkan air eksrak bawang merah 3 benih serta 1 air kelapa paling sedikit.Sedangkan rata –
cadangan rata- umur muncul daun yang cepat pada
2
perlakuan air kelapa pada 1 mst sedangkan Gambar 2. Pada grafik ini menjelaskan bahwa
perlakuan percampuran ekstrak bawang cepatnya perkembangan pada perlakuan air
merah dan air kelapa serta perlakuan ekstrak kelapapada setiap minggunya,tingginya pengaruh
bawang merah memiliki kesamaan rata – perlakuan air kelapa pada lebar daun tanaman
rata kemunculan daun yang sama. kakao,dan pada perlakuan pada percampuran ekstrak
bawang merah dengan air kelapa perkembangannya
Tabel 1 Tinggi Tanaman Kakao sedikit lebih lambat dari pada perlakuan ekstrak
bawang merah saja.
Perlakuan 1 mst 2 mst 3mst
Table 3 Jumlah Daun
Air kelapa 17,2 21,5 23,1
Perlakuan 1 mst 2 mst 3mst
Bawang merah 8,3 9,3 11,4
Air kelapa 4 5 5
Air kelapa dan 28,5 11 12,2
bawang Bawang merah 1,5 2 2,3

Air kelapa dan 1 1,6 2,3


bawang

Gambar 1. Dapat kita lihat bahwa perkembangan


tinggi tanaman kakao pada perlakuan air kelapa lebih
cepat dari pada perkembangan perlakuan bawang
merah atauapun perlakuan percampuran ekstrak
Gambar 3.pada grafik dapat dilihat bahwa
bawang merah dan air kelapa.
pertumbuhan pada tanaman kakao berpengaruh besar
pada perlakuan air kelapa,bahwa jumlah daun pada
Table 2 Lebar Daun Kakao
perlakuan air kelapa bisa menghasilkan daun lebih
banyak dari pada perlakuan ekstrak bawang merah
Perlakuan 1 mst 2 mst 3mst dan campuran ekstrakbawang merah dengan air
kelapa.
Air kelapa 2,6 5,6 5,8 Table 4 Panjang Daun
Bawang merah 1,06 2,5 2,9
Perlakuan 1 mst 2 mst 3mst
Air kelapa dan 0,76 2,43 2,8
Air kelapa 6 7,16 7,3
bawang
Bawang merah 3,4 4 4,1

Air kelapa dan 1,3 3,3 3,7


bawang

3
Air kelapa dan 0,5 0,53 0,67
bawang

Gambar 4. Pengaruh pada perlakuan air kelapa sangat


tampak terlihat bahwa perkembangan panjang daun
tanaman kakao sangat bagus untuk penggunaan zpt
ini,dari pada perlakuan pencampuran ekstrak bawang
merah dengan air kelapa dan dapat dilihat
perbandingan perlakuan bawang merah lebih bagus Gambar1. Presentase pada perkembangan tanaman
dari pada perlakuan percampuran air kelapa dan kakao.perkembangan pada tanaman kakao
ekstrak bawang merah. memiliki perkembangan pada setiap
minggunya.
Table 5 Umur Muncul Daun KESIMPULAN

Perlakuan 1 mst 2 mst 3mst Pada perlakuana air kelapa,bawang merah


dan percampuran ekstrak bawang merah dengan air
Air kelapa 19 26 33 kelapa,masing masing memiliki bentuk dan
perubahan pertumbuhan yang berbeda.pengamatan
Bawang merah 6 17 33 pertumbuhan biji kakao terhadap beberapa perlakuan
seperti air biasa, ekstrak air kelapa dan ekstrak
Air kelapa dan 6 17 33 bawang merah, beberapa perlakuan tersebut
bawang mempengaruhi pertumbuhan biji kakao..Dan setiap
perkembangan pada tanaman kakao yang saya tanam
memiliki perkembangan setiap minggunya. pengaruh
dari perlakuan air kelapa lebih bagus dari pada
perlakuan ekstrak bawang merah,karena perlakuan
dari air kelapa sangat berpengaruh pada
perkembangan benih kakao.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur Alhamdulillah penulis


haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
Gambar 4. Bahwa dari grafik dilihat bahwa rata – rata
munculnya benih tanaman kakao pada perlakuan air hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
kelapa saat benih berusia 19 di 1minggu seterusny laporan akhir praktikum Produksi Tanaman
dan pada perlakuan ekstrak bawang merah serta
pencampuran air kelapa dan bawang merah memilki Perkebunan Utama pada tahun ajaran Genap
persamaan rata - rata pada umur muncul nya daun 2020/2021. Pada kesempatan ini penulis
pada tanaman kakao.
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Table 6 Presentase 1. Dosen penanggung jawab praktikum i b u

Perlakuan 1 mst 2 mst 3mst Meisilva Erona S, SP. MSi yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam proses praktikum
Air kelapa 1,06 1,2 1,3
ini.
Bawang merah 0,33 0,5 0,69

4
2. Kedua orang tua dan keluarga yang
senantiasa memberi dukungan dan semangat agar
praktikan mampu menyelesaikan praktikum ini.

3. kedua asisten dosen yang telah


Mengarahkan dan membimbing selama berlangsung
nya praktikum

4.Teman-teman yang ikut terlibat dalam penyelesaian


praktikum kali ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh


dari sempurna. Oleh karena itu dibutuhkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini dan supaya bisa dijadikan acuan untuk
praktikum selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumampow, D.M.F. 2010. Viabilitas Benih Kakao


(Theobroma cacao L.) Pada Media Simpan
Serbuk Gergaji). Fakultas Pertanian
Universitas Sam Ratulangi Mando. Soil
Envirorment. 8(3):102-105.

Tambunan E. R. 2009. Respon Pertumbuhan Bibit


Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Media
Tumbuh Subsoil dan Aplikasi Kompos Limbah
Pertanian dan Pupuk Anorganik. Fakultas
Pertanian Pasca Sarjana. Univerisitas Sumatera
Utara. Medan.

Anda mungkin juga menyukai