Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH : BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 1
DOSEN PENGAMPU : DR. BASRI BABA S. P., M. P.

PEMBUKAAN LAHAN, PENGAJIRAN DAN


PEMBUATAN LUBANG TANAM TANAMAN KAKAO

Oleh :
RISNAH.A
(NIM : 2122040042)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN


PERKEBUNAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
MANDALLE PANGKEP
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kakao (Theobroma cacao L) merupakan komoditi tanaman perkebunan
yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut Direktorat
Jendral Perkebunan (2015), total produksi kakao Indonesia mencapai
661.243 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 1.316.867. Permintaan kakao
dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini membuka peluang
Indonesia untuk meningkatkan produksi kakao dan ekspor kakao. Salah satu
faktor pendukung keberhasilan peningkatan produksi kakao adalah
tersedianya benih berkualitas dan mampu tumbuh baik di lapang.
Salah satu kendala penting penyediaan benih kakao berkualitas adalah
sifatnya sebagai benih rekalsitran. Benih rekalsitran tidak tahan terhadap
pengeringan dan peka terhadap suhu dan kelembaban rendah. Kondisi
tersebut dapat menyebabkan kerusakan benih kakao diakibatkan
kontaminasi mikroba, benih berkecambah dalam penyimpanan dan
kekurangan oksigen. Benih kakao yang telah dikeluarkan dari buahnya tanpa
perlakuan khusus, akan cepat berkecambah dalam kurun waktu 3-4 hari saja.
Sementara itu benih kakao bermutu umumnya hanya diproduksi perkebunan
skala besar. Perkebunan besar terletak berjauhan dengan perkebunan
rakyat, sehingga memerlukan waktu relatif lama dalam proses pengiriman,
hal ini dapat mengakibatkan laju penurunan viabilitas benih berlangsung lebih
cepat terutama mutu fisiologis.
Berdasarkan sifatnya yang rekalsitran, benih kakao memerlukan
penanganan khusus melalui penggunaan media simpan yang mampu
mempertahankan kondisi lingkungan sesuai untuk penyimpanan benih.
Penurunan kadar air kakao dalam masa simpan dapat menurunkan mutu
benih. Usaha yang dapat dilakukan dalam mempertahankan kadar air benih
agar tetap optimal adalah dengan menyimpan benih pada ruang atau wadah
berkelembaban tinggi dengan menggunakan media simpan yang lembab
seperti arang sekam dan serbuk gergaji. Kegunaan media simpan pada
penyimpanan benih kakao adalah menyediakan air ketika benih kekurangan
air dan sebaliknya menyerap air apabila benih kakao kelebihan air. Peran
arang sekam padi dan serbuk gergaji sudah mulai diterapkan sebagai media
simpan untuk memperpanjang periode penyimpanan pada beberapa jenis
benih rekalsitran seperti penyimpanan benih lengkeng, benih eboni dan benih
nangka.
Melalui penjelasan tersebut menjadi sangat penting untuk mengatasi
masalah viabilitas benih agar kualitas benih dapat dipertahankan tetap tinggi
ketika dilakukan pengiriman jarak jauh. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian mengenai viabilitas benih kakao (Theobroma cacao L) pada jenis
media simpan dan tingkat kelembaban yang berbeda.

B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pembukaan lahan pada tanaman kakao
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan pengajiran pada tanaman kakao
3. Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pembuatan lubang tanam dan tahap-
tahap dalam pembuatan lubang tanam pada tanaman kakao
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembukaan Lahan
Kebanyakan petani berpendapat bahwa tanpa pembakaran lahan maka
jenis-jenis tanaman berumur pendek seperti jagung, padi, atau singkong tidak
mampu tumbuh baik. Pengalaman petani di berbagai tempat telah membuktikan
bahwa kekhawatiran tersebut tidak dapat dibuktikan. Kenyataannya praktek ini
justru menyebabkan hilangnya bahan organik, nutrisi, serta jenis-jenis
permudaan alam yang bermanfaat. Pembakaran tidak dianjurkan dalam
rangkaian pengembangan kebun kakao mengingat kebutuhan akan materi
organik yang besar. Instrumen utama pembersihan lahan tanpa bakar adalah
parang.

Pembersihan lahan dimaksudkan untuk mempermudah pengembangan


benih jenis-jenis pionir yang diunggulkan dan menghindari kompetisi. Kegiatan
dilakukan dengan cara memangkas gulma dan tanaman pengganggu seperti
rumput, tumbuhan menjalar (merambat), dan jenis-jenis lain yang memiliki organ
seperti rimpang yang berkembang agresif dan menghambat pasokan unsur hara.
Aspek penting pembersihan lahan adalah memperhatikan jenis-jenis regenerasi
alami, semak, kayu, dan pohon yang berfungsi sebagai sumber bahan organik
dan kayu. Disamping menyediakan sumber bahan organik, hasil pembersihan
lahan bermanfaat sebagai penutup permukaan tanah yang menjaga kondisi,
suhu, dan kelembaban yang ideal bagi perkecambahan.

B. Pengajiran
Pengajiran sangat penting dilakukan dalam pembukaan lahan, tujuan
atau fungsi pengajiran ini yakni untuk mendapatkan tanaman yang rapi, barisan
yang rapi lurus. Baik pada lahan datar atau pun miring. Inilah cara yang
dilakukan agar memudahkan penanaman dalam area yang miring dan tidak rata.
Dengan adanya ajir,maka tanaman akan dibuat lurus dengan 1 titik Ajir Induk.
Mempermudah kita dalam merawat tanaman, mengatur cahaya yang masuk
apakah sudah cukup/atau akan saling terlindungi karena daun atau tajuk
tanaman sudah bertemu .Ajir induk sangatlah  penting sebagai titik atau patokan
ke segala arah ajir. Ajir induk  untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai
dibuat.

Ajir induk pada umumnya diletakkan pada posisi yang selalu terlihat
biarpun kita memandang dari arah yang berlawanan atau berbeda , sebut saja
kita memandang pada daerah yang rendah. Ajir induk dibuat tinggi dan diberi
warna pada ujung ajir . Fungsinya adalah untuk memudahkan kita dalam
pengukuran dan penglihatan dari jarak jauh .Warna ujung ajir induk ini biasanya
warna merah yang cas, dan dicat dengan cat minyak , sehingga ketika ajir
terkena sinar matahari maka cat akan Nampak cas/jelas. sehingga ajir akan
Nampak jelas.

Pengajiran harus  dimulai ditengah-tengah dan dibagian kebun yang


tertinggi, sehingga mempermudah dalam meluruskan ajir ke segala arah.
Pengajiran pada perkebunan sangat penting karena berkaitan dengan
penyinaran, kebutuhan dan perbutan unsure hara tanaman. Jelas saja apabila
kita tidak mengatur jarak tanam, maka kita akan rugi.Misalnya apabila kita
membuat tanaman terlalu rapat, maka terjadi persaingan unsur hara yang tingi
antar tanaman yang sama . apalagi ketika akar pada tanaman sudah bertemu.
Tajuk pada tanaman akan bertemu, apalagi tanamanya adalah jenis tanaman
yang tipe kembang kesampin, dengan contoh Tanaman Kakao.

C. Lubang Tanam
Pekerjaan terakhir dalam menyiapkan lahan untuk dijadikan kebun Kakao
adalah pembuatan lobang lobang tanam. Penggalian lobang tanam ini dapat
dilakukan bersamaan dengan penanaman tanaman penaung tetap atau1-2 bulan
sebelum penanaman bibit Kakao. Penggalian lobang tanam lebih awal
dimaksudkan agar penyakit yang ada dalam lobang menjadi hilang disamping
ada cukup waktu untuk mengisi lubang- lubang tanam dengan sisa- sisa
tanaman, bahan- bahan organic sehingga pada saat menanam bibit Kakao,
lobang tanam sudah penuh berisi campuran tanah dan bahan organik yang
sudah matang.
Pembuatan lubang tanam merupakan tahapan mutlak yang diperlukan
dalam penanaman komoditi perkebunan,khususnya kakao,ukuran lubang tanam
yang digunakan yaitu 60 cm × 60 cm × 40 cm.
Dalam proses pembuatan lubang tanaman,tanah digali dan dipisahkan
antara tanah sub soil dan top soil,kemudian lubang tanam didiamkan selama dua
minggu agar terkena cahaya matahari mampu membunuh organisme atau rajun
yang tidak bermanfaat dalam tanah keudian setelah dua minggu tanah
dimasukkan kembali dengan posisi tanah top soil dibawah dan tanag top soil hal
diatas dikarenakan tanah sub soil banyak mengandung bahan organic yang
bermanfaat untuk tanaman kemudian memasukkan biji tanaman kakao dibagian
tengah lubang lalu ditutup dan ditekan agar tanaman kuat.lalu segera didiram
dengan air secukupnya akar tanaman tidak mengalami stress.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembukaan Lahan
Tahap awal dalam budidaya kakao adalah mempersiapkan lahan yang
akan ditanami kakao. Persiapan lahan atau arela dimulai dari tahap
survai/pengukuran sampai tahap pengendalian ilalang. Pada tahap ini,
pelaksanaan pekerjaan meliputi pemetaan topografi, penyebaran jenis tanah,
serta penetapan batas areal yang akan ditanami. Hasi survai akan sangat
penting artinya untuk tahapan pekerjaan lain , bahkan dalam hal penanaman dan
pemeliharaan kakao. Tahap selanjutnya dari  persiapan lahan adalah
tebas/babat.

Pelaksanaan pekerjaan pada tahap ini adalah dengan membersihkan semak


belukar dan kayu-kayu kecil sedapat mungkin ditebas rata dengan permukaan
tanah, setelah itu dilanjutkan dengan tahap tebang.Tahap berikut ini
dilaksanakan selama 3-4 bulan, dan merupakan tahap yang paling lama dari
semua tahap persiapan lahan. Bila semua pohon telah tumbang lalu biarkan
selama 1-1,5 bulan agar daun kayu mengering. Areal yang telah bebas dari
semak belukar, kayu-kayu kecil, dan pohon besar, apalagi bila baru dibakar,
biasanya cepat sekali menumbuhkan ilalang. Seperti diketahui, ilalang
merupakan gulma utama dari areal pertanian. Karena itu, pengendaliannya harus
dilaksanakan sesegera mungkin, sehingga sedapat mungkin areal telah bebas
dari ilalang saat penanaman pohon pelindung.
Pembukaan lahan yang dilakukan di hutan hutan dan memiliki banyak pohon
sebaiknya menggunakan alat alat berat seperti excapator, buldoser ataupun
xinsaw.

B. Pengajiran
Pengajiran sangat penting dilakukan dalam pembukaan lahan, tujuan
atau fungsi pengajiran ini yakni untuk mendapatkan tanaman yang rapi, barisan
yang rapi lurus. Baik pada lahan datar atau pun miring.

Pengajiran harus  dimulai ditengah-tengah dan dibagian kebun yang


tertinggi, sehingga mempermudah dalam meluruskan ajir ke segala arah.
Pengajiran pada perkebunan sangat penting karena berkaitan dengan
penyinaran, kebutuhan dan perbutan unsure hara tanaman. Jelas saja apabila
kita tidak mengatur jarak tanam, maka kita akan rugi.Misalnya apabila kita
membuat tanaman terlalu rapat, maka terjadi persaingan unsur hara yang tingi
antar tanaman yang sama . apalagi ketika akar pada tanaman sudah bertemu.
Tajuk pada tanaman akan bertemu, apalagi tanamanya adalah jenis tanaman
yang tipe kembang kesampin, dengan contoh Tanaman Kakao.
Apabila kita membuat terlalu renggang, maka kita juga akan mengalami
kesulitan . Misalnya, apabila terlalu renggang , maka kita akan kesulitan
menghadapi pertumbuhan gulma akibat tanaman yang terlalu renggang. Gulma
bertumbuh dengan cepat karena tidak ada tanamannya pada gang antar
tanaman tersebut. Kita juga akan mengalami kesulitan dalam memanen,
memupuk dan melakukan perawatan lainnya.
 jadi, intinya kita harus  mengikuti sesuai dengan prsoedur  dan aturan
yang telah ada, misalnya jarak tanam kakao. Karena, tidak semua
tanaman, yang jarak tanamnya sama , demikian pula perawatan dan lain
sebagainya. Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 – 100 cm
 Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
 Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang
sama

C. Lubang Tanam

Pekerjaan terakhir dalam menyiapkan lahan untuk dijadikan kebun Kakao


adalah pembuatan lobang lobang tanam. Penggalian lobang tanam ini dapat
dilakukan bersamaan dengan penanaman tanaman penaung tetap atau1-2 bulan
sebelum penanaman bibit Kakao. Penggalian lobang tanam lebih awal
dimaksudkan agar penyakit yang ada dalam lobang menjadi hilang disamping
ada cukup waktu untuk mengisi lubang- lubang tanam dengan sisa- sisa
tanaman, bahan- bahan organic sehingga pada saat menanam bibit Kakao,
lobang tanam sudah penuh berisi campuran tanah dan bahan organik yang
sudah matang.

Pada tanah yang cukup subur, lobang tanam digali dengan ukuran
sedikitnya lubang tanam dibuat tepat pada titik jarak tanam yang telah dibuat
sebelumnya dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm, 50 x 50 x 50 cm atau 60 x 60 x 60
cm. Ukuran lubang tanam disesuaikan dengan ukuran polybag bibit. Lubang
tanam dibuat 2 – 3 minggu sebelum penanaman bibit. Kemudian setiap lubang
tanam ditaburi dengan kapur dolomit dengan dosis disesuikan dengan kebutuhan
Diusahakan agar lokasi tanaman di dalam barisan dan antar barisan teratur,
dimaksudkan untuk menghindari kompetisi antar tanaman disamping
memudahkan dalam pemeliharaan tanam.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Tanaman kakao memerlukan beberapa tahapan sebelum ditanam di
lahan perkebunan. Pembukaan lahan untuk tanaman kakao tidak dianjurkan
untuk dilakukan pembakaran lahan. Hasil pembangkaran memang memiliki
keuntungan tersendiri, tetapi di sisi lain asap pembangkaran bisa merusak
lingkungan. Pengajiran pada tanaman kakao berfungsi sebagai pengatur jarak
tanam agar tanaman kakao lebih rapih dan teratur. Pembuatan lubang tanah
pada penanaman kakao sangat berpengaru terhadap pertumbuhan kakao.
Karena kedalam tanah mempengaruhi kekuatan akar untuk menembus tanah.
B. Saran
Sebagai petani milenial, kita harus melakukan pengembangan dalam
pertanian kakao, tetapi tetap menjaga kelestarian lingkungan. Menjaga
kelestarian lingkungan dengan memperhatikan hal hal yang sebenarnya
bermanfaat tetapi memiliki pengaruh buruk terhadap lngkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/57679/2/Bab_I.pdf
http://www.forclime.org/documents/Books/Pengelolaan%20Kebun%20Kakao
%20Berkelanjutan_Lowres.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
cf0356cbb69abca6f0363ada4f51c21f.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85412/Teknik-Budidaya-Kakao/
https://www.marewa45.co.id/berita/detail/cara-budidaya-tanaman-kakao-yang-
baik

Anda mungkin juga menyukai