Anda di halaman 1dari 14

RENCANA STRATEGIS

PEMBENTUKAN
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
PEMILU 2024

Bagian Administrasi Anggota KPU


dan Badan Ad Hoc
Biro Sumber Daya Manusia
KPU EVALUASI PENYELENGGARAAN BADAN AD HOC
EVALUASI PENYELENGGARAAN BADAN AD HOC
REGULASI BADAN AD HOC
Payung Hukum bagi penyelenggaraan Badan Ad Hoc perlu
menyesuaikan beban kerja dan estimasi waktu dalam tiap
tahapan
PROYEKSI 2024 BEBAN KERJA BADAN AD HOC
Dalam persiapan Pemilu dan Pemilihan 2024 perlu untuk Beban Kerja bagi Badan Ad Hoc dalam beberapa tahapan
mempersiapkan mekanisme di dalam pengelolaan Badan Ad Hoc tidak seimbang dengan jumlah personel sehingga
agar dapat memberikan dukungan yang maksimal dalam mengakibatkan kelelahan
kesuksesan setiap tahapan. HONOR BADAN AD HOC
Fasilitasi, Dokumentasi, dan Sosialisasi bagi Badan Ad Hoc dari Perlu ada penyesuaian honor yang layak bagi
perekrutan sampai dengan akhir masa jabatan perlu menjadi penyelenggara pemilu berdasarkan tingkat beban kerja dan
catatan agar penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan dapat tekanan pekerjaan
menghasilkan administrasi dan kualitas yang layak JAMINAN KESEHATAN BADAN AD HOC
dipertanggungjawabkan Belum ada pengaturan secara legal terkait pemberian
jaminan kesehatan bagi Badan Ad Hoc selama masa tugas
TUJUAN AGENDA
PERSYARATAN CALON BADAN AD HOC
memetakan dan mengantisipasi permasalahan yang Kriteria persyaratan cukup tinggi namun tidak didukung
terjadi dalam pembentukan dan pelaksanaan tugas dengan antusiasme masyarakat dan fasilitas yang memadai
Badan Ad Hoc pada Pemilu dan Pemilihan 2024;
STANDAR PELAYANAN KPU DALAM PENANGANAN
Untuk dapat menyamakan perspektif dalam KECELAKAAN KERJA
membangun langkah strategis yang tepat bagi KPU Antisipasi resiko kecelakaan kerja pada Badan Ad Hoc dinilai
kurang responsif dan terstruktur
dalam mengelola Badan Ad Hoc.
KPU STRUKTUR KPU
KPU REKOMENDASI KEBIJAKAN
KLASTER ISU PERSOALAN REKOMENDASI
• Batasan Umur Anggota Badan Ad Hoc • Batasan umur 17-50 tahun
PERSYARATAN PADA • Periodisasi Anggota Badan Ad Hoc • Menghilangkan syarat periodisasi dan mengganti dengan
SELEKSI CALON • Kebutuhan pengoperasian sistem aplikasi pertimbangan komposisi
• • Mempertimbangkan keterampilan penggunaan teknologi dan
ANGGOTA BADAN Persyaratan ikatan perkawinan
• Pemenuhan jumlah kebutuhan anggota informasi
AD HOC • Pengaturan Kerjasama dengan lembaga pendidikan/lembaga
Badan Ad Hoc
• Pengaturan pembentukan Badan Ad Hoc profesi/lembaga swadaya/komunitas peduli pemilu
pada kasus Bencana Non-Alam • Penambahan norma terkait pengaturan pembentukan pada
kondisi Bencana Non-Alam

• Seluruh satuan Badan Ad Hoc dan Sekretariat membuat laporan


• Pengawasan dan Evaluasi Badan Ad Hoc bulanan dan di akhir masa kerja sebagai bahan evaluasi
KOORDINASI, • Model koordinasi dan hubungan kerja • Setiap tingkatan Badan Ad Hoc dapat berkoordinasi dengan satuan
PEMBINAAN, DAN antar Stakeholder kerja pemerintah pada level tingkatan yang sama
PENGAWASAN • Bimbingan teknis bagi Badan Ad Hoc • Satuan kerja Badan Ad Hoc bertanggungjawab terhadap fasilitasi
BADAN AD HOC • Kedudukan penyelenggara Badan Ad Hoc dukungan bimtek Badan Ad Hoc di bawahnya
dan Sekretariat • Memperkuat Kududukan Penyelenggara dengan memberikan
evaluasi terhadap kinerja Sekretariat Ad Hoc

• Pembuatan norma terkait dengan dukungan dari Pemerintah


• Dukungan Pemerintah Daerah dalam Daerah dalam memberikan sarana prasarana
DUKUNGAN DAN menyediakan sarana dan pra sarana • Pengaturan norma terkait dengan pelayanan KPU kepada Badan
FASILITASI BAGI • Honorarium dan Jaminan Kesehatan bagi Ad Hoc yang mengalami kecelakaan kerja
Badan Ad Hoc • Pemberian tenaga pendukung pada level Kecamatan dengan
BADAN AD HOC • Kecelakaan kerja sebagai Badan Ad Hoc melihat alokasi anggaran
• Pengusulan kenaikan honor dan santunan bagi Badan Ad Hoc
KPU CATATAN KECELAKAAN KERJA PEMILU 2019

TINGKAT KERAWANAN KEAMANAN PEMILU 2019 PENYEBAB KORBAN JIWA PADA PEMILU 2019
Data IKP 2019 Bawaslu

PERSEBARAN TINGKAT PSIKOLOGIS


Data UGM, 2019 CATATAN ATAS KEJADIAN KORBAN JIWA PADA PEMILU 2019
Persebaran fasilitas kesehatan dalam melakukan dukungan dan pendataan
belum merata. Hal ini bisa dilihat bagaimana provinsi di luar Jawa memiliki
persentase yang rendah terhadap angka kasus kecelakaan kerja dalam
Pemilu 2019.

Namun ada pula kemungkinan bahwasannya besaran pemilih dalam


sebuah wilayah dan atmosfer politik berpengaruh terhadap angka
kecelakaan kerja.
Pemilu 2019 memiliki angka partisipasi yang tinggi tentu akan berdampak
pada pelayanan yang diberikan Badan Ad Hoc kepada pemilih yang
datang.
KPU PERSYARATAN USIA BADAN AD HOC

PERSYARATAN
BATASAN USIA PERSENTASE KORBAN JIWA 2019 PER UMUR
34,5%
PERMASALAHAN 26,8%

Berdasarkan data korban jiwa pada Pemilu 2019, umur


15,1%
50 ke atas sangat rawan dalam melaksanakan 12,7%
pekerjaan yang menguras tenaga dan stamina. 4,9% 5,6%
0,4%
KPU telah melakukan pembatasan usia pada Pemilihan
2020 khusus untuk KPPS. <19 th 20 - 29 th 30 - 39 th 40 - 49 th 50 - 59 th 60 - 69 th > 70 th

Berdasarkan proyeksi pada pemilu 2024 kemungkinan


besar akan dilakukan pada masa pandemi, perlu ada PERSENTASE KORBAN SAKIT 2019 PER UMUR
pembatasan umur untuk seluruh tingkatan agar
meminimalisir korban jiwa pada Pemilu 2024.
28% 26%
REKOMENDASI KEBIJAKAN
20% 19%
Persyaratan usia bagi PPK, PPS, dan

17-50 TAHUN
KPPS hasil evaluasi pada Pemilu
dan Pemilihan sebelumnya 2%
4%
1%

Sedangkan untuk Pantarlih tidak


<19 th 20 - 29 th 30 - 39 th 40 - 49 th 50 - 59 th 60 - 69 th > 70 th
diatur batas maksimal.
KPU PERSYARATAN BADAN AD HOC

KOMPOSISI Tokoh
PERSYARATAN Proses regenarasi Masyarakat
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA penyelenggara pemilu PPS
tidak lagi dengan
PERMASALAHAN Masyarakat Pelajar/
periodisasi namun
Umum Mahasiswa
Perlu adanya regenerasi bagi penyelenggara pemilu memperhatikan komposisi
namun tidak menyulitkan dalam proses seleksi PPS

Kebutuhan alat pendukung yang berbasis sistem KETERAMPILAN


informasi dan teknologi membuat PPS harus Penggunaan teknologi dalam Pemilu
memperhatikan kemampuan dalam sangat penting pada masa sekarang
mengoperasikan teknologi sehingga diperlukan PPS yang
Perlu adanya norma yang mengatur tidak mampu mengoperasikan
diperbolehkannya satu perkawinan menjadi
penyelenggara agar lebih profesional dan netral LARANGAN SATU IKATAN PERKAWINAN
• antara sesama anggota PPK, PPS, dan KPPS;
REKOMENDASI KEBIJAKAN
• antara anggota PPK, PPS, dan KPPS dengan anggota
• Menghapus persyaratan periodisasi KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;
• Mempertimbangkan komposisi • antara anggota PPK, PPS, dan KPPS dengan anggota
• Mempertimbangkan ketrampilan teknologi Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota,
dan informasi Panwas Kecamatan, dan PPL;
• Melarang satu ikatan perkawinan • antara anggota PPK, PPS, dan KPPS dengan anggota
DKPP.
KPU TES DAN WAWANCARA BADAN AD HOC

TES TERTULIS DAN WAWANCARA


BADAN AD HOC Administrasi

PERMASALAHAN PPS Tes Tertulis


Tes Wawancara
Pelaksanaan seleksi perlu mempertimbangkan adanya
standarisasi soal-soal yang digunakan

MATERI TES TERTULIS


Dalam tes tertulis sesuai dengan hasil koordinasi
dengan BPIP perlu untuk menambah materi perihal
a. Pengetahuan kebangsaan dan Demokrasi;
kebangsaan b. pengetahuan tentang Pemilu; dan
c. pengetahuan kewilayahan.
Materi tes tertulis tidak dibebankan pada KPU/KIP
Kabupaten/Kota namun akan dibuat secara terpusat
MATERI TES WAWANCARA
REKOMENDASI KEBIJAKAN a. rekam jejak calon anggota;
b. pengetahuan tentang Pemilu
Standarisasi Tes Tertulis dan Tes c. komitmen terkait integritas, independensi
Wawancara terkait dengan muatan materi dan profesionalitas penyelenggara pemilu;
d. klarifikasi tanggapan masyarakat.
KPU membuat materi tes tertulis
KPU EVALUASI KINERJA BADAN AD HOC

MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN • PPS wajib melaporkan


DAN EVALUASI KINERJA kinerja secara berkala
kepada KPU/KIP
PERMASALAHAN Kabupaten/Kota melalui
Pelaksanaan tahapan yang dilakukan Badan
Ad Hoc tidak ada pengawasan kinerja secara
berkala
PPS PPK sekurangnya 1 (satu)
kali per bulan.
• Pada akhir masa jabatan
PPS, dilakukan penilaian
Pada penyelenggaraan Pemilu 2024 akan kinerja dengan metode 360
bersambung dengan Pemilihan 2024 sehingga
evaluasi kinerja akan menjadi dasar REKOMENDASI KEBIJAKAN
pertimbangan rekrutmen kembali bagi Badan
Ad Hoc yang bekerja pada Pemilu
Instrumen dalam kewajiban untuk
membuat laporan pelaksanaan
Pelaporan pertanggungjawaban dan evaluasi
kinerja ini untuk mengetahui apa saja yang Mekanisme penilaian kinerja
dilakukan Badan Ad Hoc yang bertugas. berdasarkan tingkatan kerja
KPU DUKUNGAN SEKRETARIAT BADAN AD HOC

DUKUNGAN SEKRETARIAT DAN


• Sekretariat PPS ditetapkan
PETUGAS KETERTIBAN TPS
oleh Kepala Desa/Lurah
PERMASALAHAN berdasarkan usulan dari PPS
melalui KPU/KIP
Sekretariat PPS bekerja kurang optimal Kabupaten/Kota.
SEKRETARIAT
dalam mendukung tugas dari PPS • PPS dapat mengevaluasi
PPS Sekretariat PPS untuk
diusulkan penggantian
Mekanisme penggantian Sekretariat PPS
tidak dijelaskan sehingga menjadi sulit untuk REKOMENDASI KEBIJAKAN
dilakukan evaluasi terhadap Sekretariat yang
menganggu pelaksanaan tugas Memperkuat peranan fungsi
penyelenggaraan pemilu dalam
pembentukan kesekretariatan
Dukungan kesekretariatan yang baik akan
Mekanisme evaluasi
mempermudah kerja PPS dalam pelaksanaan
sekretariat PPS sebagai
Pemilu utamanya terkait fasilitasi dan
bentuk penguatan dukungan
administrasi
tugas dan fungsi
KPU USULAN HONORARIUM

REKOMENDASI KEBIJAKAN
Melihat beban kerja Badan Ad Hoc dan
kebutuhan rekrutmen Badan Ad Hoc perlu
dan mendesak untuk pengusulan kenaikan
Persentase Besaran Honor per besaran Honor bagi Badan Ad Hoc;
Jabatan Besaran Honor
Jabatan Tingkatan
Berdasarkan hasil kajian beban kerja Badan
Ketua PPK 110% Rp 3.000.000 Rp 3.300.000 Ad Hoc, timbal balik antara tugas dan honor
Anggota PPK 100% Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 tidak seimbang karena honor yang diberikan
Sekretaris PPK 90% Rp 3.000.000 Rp 2.700.000 kurang layak;
Anggota Sekretariat PPK 80% Rp 3.000.000 Rp 2.400.000
Usulan kenaikan honor bagi Badan Ad Hoc
Ketua PPS 110% Rp 2.000.000 Rp 2.200.000 dapat menarik minat dari masyarakat untuk
Anggota PPS 100% Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 berkontribusi dan berpartisipasi sebagai
Sekretaris PPS 90% Rp 2.000.000 Rp 1.800.000
penyelenggara sehingga berdampak pada
kualitas maupun kuantitas calon Badan Ad
Anggota Sekretariat PPS 80% Rp 2.000.000 Rp 1.600.000
Hoc;
Pantarlih/PPDP 100% Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Perlu adanya perubahan mind-set untuk
menjadikan Badan Ad Hoc sebagai salah
Ketua KPPS 110% Rp 1.500.000 Rp 1.650.000 satu elemen vital dalam Pemilu karena tugas
Anggota KPPS 100% Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 yang langsung berada pada level akar
Petugas Ketertiban TPS 80% Rp 1.500.000 Rp 1.200.000 rumput.
KPU USULAN SANTUNAN

REKOMENDASI KEBIJAKAN
Santunan 2019 Usulan Santunan 2024
Menaikan standar kelayakan santunan
Klasifikasi Besaran Klasifikasi Rincian Besaran
berdasarkan penyesuaian rincian pada
Santunan Rp 20.000.000 program jaminan sosial BPJS
Rp Biaya Pemakaman Rp 10.000.000 Ketenagakerjaan
Meninggal 36.000.000 Meninggal Santunan Kerja Rp 10.000.000
Santunan Keluarga Rp 10.000.000 Adanya kenaikan inflasi dan pertumbuhan
Total Rp 50.000.000 ekonomi perlu menjadi dasar adanya
Santunan Cacat Permanen Rp 15.000.000 kenaikan pada santunan yang diberikan
Rp Biaya Tindakan Rp 7.500.000 kepada Badan Ad Hoc yang mengalami
Cacat 30.800.000 Cacat kecelakaan kerja
Santunan Kerja Rp 7.500.000
Permanen Permanen
Santunan Keluarga Rp 7.500.000
Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu sebagai
Total Rp 37.500.000
salah satu entitas yang cukup vital dalam
Santunan Luka Berat Rp 10.000.000
proses Pemilu dan proses transisi
Rp
Biaya Pengobatan Rp 5.000.000 kepemimpinan nasional maupun daerah
Luka Berat 16.500.000 Luka Berat Santunan Kerja Rp 5.000.000 sehingga perlu mendapatkan jaminan yang
Santunan Keluarga Rp 5.000.000 layak dalam masa penugasan
Total Rp 25.000.000
Santunan Luka Sedang Rp 5.000.000 KPU akan bekerjasama dengan Kementerian
Biaya Pengobatan Rp 2.500.000 Kesehatan dalam upaya memberikan
Luka Rp Luka dukungan fasilitas kesehatan yang layak
Santunan Kerja Rp 2.500.000
Sedang 8.250.000 Sedang maupun proses verifikasi dokumen
Santunan Keluarga Rp 2.500.000
kecelakaan kerja secara akuntabel
Total Rp 12.500.000
KPU STRATEGI PEMBENTUKAN BADAN AD HOC

Membentuk kanal Calon PPS Potensial


yang dilakukan atas Kerjasama dengan
Perguruan Tinggi, Lembaga Keprofesian,
dan Lembaga Pendidikan

Mengoptimalkan Desa Peduli Pemilu


dan Pemilihan serta Relawan Demokrasi
untuk melakukan sosialisasi dan
REKOMENDASI KEBIJAKAN pendidikan calon PPS
Rekrutmen PPS hanya dilakukan
sekali waktu untuk menjadi PPS
Membuat program sosialisasi ke
Pemilu dan Pemilihan
masyarakat melalui Kerjasama tingkat
Kecamatan dan Desa/ Kelurahan
Pada pemilihan, rekrutmen
dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi dari penilaian pada
Pemilu Menjalin Kerjasama dengan K/L dalam
Anggaran untuk sosialisasi, memberikan informasi dan sosialisasi
rekrutmen, dan bimbingan dalam rangka pembentukan PPS
teknis bagi PPS dapat efisien dan
efektif
KPU

TERIMA KASIH

Bagian Administrasi Anggota KPU


dan Badan Ad Hoc
Biro Sumber Daya Manusia

Anda mungkin juga menyukai