Anda di halaman 1dari 15

ARAH

KEBIJAKAN &
BELANJA DAERAH

TAHUN 2024

PROYEKSI
BELANJA TAHUN
2024
DALAM RANGKA PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
RKPD KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2024
BELANJA DAERAH
TAHUN 2024
MAU DIBAWA KEMANA ?

PENINGKATAN KINERJA BELANJA DAERAH


APBD Mendorong Kinerja Belanja Daerah melalui
2024 penguatan kualitas penganggaran belanja
daerah agar semakin efisien, fokus, sinergis, dan
berkesinambungan

PENINGKATAN KUALITAS
PENGALOKASIAN BELANJA DAERAH
Meningkatkan kualitas pengalokasian belanja
daerah agar lebih produktif dan fokus pada
layanan dasar kepada masyarakat dan
mandatory spending, sehingga terjadi akselerasi
pemerataan kualitas layanan publik dan
kesejahteraan Masyarakat
PENINGKATAN KINERJA BELANJA
DAERAH
PENDEKATAN BELANJA DAERAH SIMPLIFIKASI DAN SINKRONISASI STANDARISASI BELANJA DAERAH
PROGRAM DAERAH

Kerangka Pengeluaran Program Pembangunan sesuai Penerapan standar unit cost


Jangka Mengengah; prioritas dan kebutuhan daerah, belanja & Analisis standar
serta tetap sinergis dan sinkron belanja
Penganggaran Terpadu dengan program nasional; Efisiensi unit cost belanja
Mengutamakan pemenuhan daerah dengan
Penganggaran Berbasis kebutuhan urusan pemerintahan mempertimbangkan aspek
Kinerja wajib layanan dasar kebutuhan, kewajaran, dan
Alokasi belanja berdasarkan kepatuhan
target kinerja dan skala prioritas
(bukan aspek pemerataan)
PENINGKATAN KUALITAS
PENGALOKASIAN BELANJA DAERAH
01. FOKUS BELANJA 04. PENGUATAN BELANJA INFRASTRUKTUR
Fokus Belanja Daerah untuk Layanan Dasar Belanja Infrastruktur akan terus ditingkatkan
Publik guna Pencapaian SPM dalam 5 tahun masa transisi menjadi minimal
40% dr APBD (diluar transfer ke desa)*
02. MANDATORY SPENDING
Disiplin pengalokasian belanja yang diwajibkan
peraturan perundangan, seperti pendidikan dan
kesehatan

03. PENGENDALIAN BELANJA PEGAWAI


Batasan besaran belanja pegawai akan terus
menyesuaikan dalam 5 tahun masa transisi ke
batas maks 30% dr APBD (tidak termasuk
tunjangan guru dari TKD)*
*UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah
PEMBAGIAN DAN
PENGGUNAAN DAU
01. BAGIAN DAU TIDAK DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA
Diserahkan sesuai kewenangan Daerah sesuai
dengan Prioritas Daerah

02. BAGIAN DAU DITENTUKAN


PENGGUNAANNYA
Disesuaikan dengan Program/Kegiatan yang
Ditetapkan oleh Pemerintah

*PMK 211/PMK.07/2022 dan PMK 212/PMK.07/2022


BAGIAN DAU DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA

PENDIDIKAN KESEHATAN PEKERJAAN UMUM LAYANAN UMUM


digunakan untuk digunakan untuk digunakan untuk Dukungan Pendanaan
kegiatan peningkatan kegiatan peningkatan kegiatan peningkatan Kelurahan dan
kualitas layanan dasar kualitas layanan dasar kualitas layanan dasar Dukungan Penggajian
bidang pendidikan bidang kesehatan bidang pekerjaan P3K
umum
DAU BIDANG PENDIDIKAN
INDEKS KOMPOSIT
Indeks Komposit Bidang Pendidikan Dihitung Berdasarkan Indikator:
Rata-Rata Lama Sekolah Persentase Guru Layak
Angka Partisipasi Murni Rasio Kelas Layak
Tingkat Penyelesaian Sekolah Peta Mutu Pendidikan

PENGGUNAAN
Peningkatan capaian SPM bidang Pendidikan;
Belanja Pegawai berupa gaji dan tunjangan melekat yang dibayarkan kepada ASN guru
dan tenaga kependidikan Daerah (Maksimal 20%)

LARANGAN PENGGUNAAN
DAU Bidang Pendidikan tidak dapat digunakan untuk:
belanja pegawai selain gaji dan tunjangan melekat yang dibayarkan kepada ASN guru
dan tenaga kependidikan Daerah;
belanja honorarium yang tidak mendukung peningkatan kualitas pelayanan dasar;
belanja perjalanan dinas yang tidak mendukung peningkatan kualitas pelayanan dasar
DAU BIDANG KESEHATAN

INDEKS KOMPOSIT
Indeks Komposit Bidang Kesehatan Dihitung Berdasarkan Indikator:
Usia Harapan Hidup balita dengan gizi normal
persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
persentase bayi, balita yang medapat imunisasi dasar lengkap

PENGGUNAAN
Peningkatan capaian SPM bidang Kesehatan;
Belanja Pegawai berupa gaji dan tunjangan melekat yang dibayarkan kepada ASN di
bidang kesehatan (Maksimal 20%);
belanja pemenuhan jaminan kesehatan Nasional

LARANGAN PENGGUNAAN
DAU Bidang Kesehatan tidak dapat digunakan untuk:
belanja pegawai selain gaji & tunjangan melekat yg dibayarkan kepada ASN kesehatan;
belanja honorarium yang tidak mendukung peningkatan kualitas pelayanan dasar;
belanja perjalanan dinas yang tidak mendukung peningkatan kualitas pelayanan dasar
DAU BIDANG PEKERJAAN UMUM
INDEKS KOMPOSIT
Indeks Komposit Bidang Pekerjaan Umum Dihitung Berdasarkan Indikator:
persentase keluarga dengan akses terhadap air minum layak
persentase keluarga dengan akses terhadap sanitasi layak
kondisi jalan mantap;
rasio elekrtifikasi dan kualitas sinyal telepon dan internet

PENGGUNAAN
peningkatan kualitas layanan dasar bidang pekerjaan umum sesuai dengan kegiatan dan sub
kegiatan prioritas serta kegiatan dan sub kegiatan pendukung. Kegiatan tersebut termasuk
Peningkatan capaian SPM bidang Pekerjaan Umum;

LARANGAN PENGGUNAAN
DAU Bidang Pekerjaan Umum tidak dapat digunakan untuk:
belanja pegawai yg dibayarkan kepada ASN;
belanja honorarium yang tidak mendukung peningkatan kualitas pelayanan dasar;
belanja perjalanan dinas yang tidak mendukung peningkatan kualitas pelayanan
dasar
DAU BIDANG LAYANAN UMUM

DAU PENGGAJIAN PPPK DAU PENDANAAN KELURAHAN


Indikator Perhitungan: Indikator Perhitungan:
Jumlah Formasi PPPK Jumlah Kelurahan Tiap Pemda
P3K
Gaji Pokok dan Tunjangan Satuan Biaya per Kelurahan
Melekat Pembagian Alokasi Per Kelurahan
Jumlah Bulan Pembayaran Gaji
Dibagikan secara Merata, ATAU
P3K
Dibagikan berdasarkan alokasi
dasar (Min 50%) dan Alokasi
berdasarkan Kebutuhan dan/atau
kinerja kelurahan (Max 50%)
KEBIJAKAN BELANJA
TAHUN 2024

HIBAH PEMILU 2024


Pasal 166 ayat (1) UU No. 8/2015 Jo. UU
No. 10/2016 "Pendanaan kegiatan
pemilihan dibebankan pada APBD dan
dapat didukung APBN sesuai peraturan
perundang-undangan
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
DAERAH TA. 2024

PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) tahun 2023 sebagai sumber penerimaan
pada APBD Tahun Anggaran 2024, didasarkan
pada perhitungan yang cermat dan rasional dan
SiLPA diupayakan menurun seiring dengan
semakin efektifnya penggunaan anggaran

PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembayaran cicilan pokok utang yang
merupakan Pinjaman dari PT. Sarana Multi
Infrastruktur (SMI) yang mulai dibayarkan di
tahun 2023
BELANJA DAERAH
2022 2023
800

2022-2023 600

400

PERTUMBUHAN BELANJA DAERAH


Belanja Daerah Tahun 2023 mengalami 200
penurunan dari TA 2022 dikarenakan
pada tahun TA. 2022 Belanja Daerah
0
masih mendapat dukungan dari PEN B.Operasi B.Modal BTT B.Transfer

BELANJA PEGAWAI 2023 BELANJA MODAL 2023


40,5% Proporsi Belanja Pegawai terhadap 19,4% Proporsi Belanja Modal terhadap
Total Belanja APBD TA. 2023 yaitu Total Belanja APBD TA. 2023 yaitu
40,5% 19,4%
PROYEKSI
BELANJA DAERAH TA. 2024
Belanja 2024 diproyeksikan akan
1,140 T mengalami peningkatan 1.6 % dari

BELANJA 2024 APBD Tahun 2023

Belanja Wajib
Mengikat &
Prioritas
Utama
Put Your Logo Here

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai