Anda di halaman 1dari 3

Semakin Langka, Kuliner Betawi Kurang Diperhatikan...

Kompas.com - 22/06/2018, 11:10 WIB


https://travel.kompas.com/read/2018/06/22/111000127/semakin-langka-kuliner-betawi-
kurang-diperhatikan-.

JAKARTA, KOMPAS.com - Di roda perputaran ekonomi ibu kota, di tengah hiruk


pikuk jutaan manusia, kuliner Betawi kian terpinggirkan. Padahal jika bicara rasa,
kuliner Betawi boleh diadu dengan berbagai kuliner yang dijual di Jakarta. Pakar
kuliner, mendiang Bondan Winarno pernah menuliskan keprihatianannya terhadap
kuliner Betawi di buku 100 Mak Nyus Jakarta yang ditulisnya. "Ironis! Di tengah
kebangkitan kesadaran akan kuliner tradisional Indonesia yang kini sedang marak
berlangsung, kuliner Betawi tetap saja mati suri dengan damai," tulis Bondan. "Mana
ada rumah makan atau restoran besar yang menyajikan masakan Betawi sebagai fokus
sajiannya? Mana ada item masakan Betawi yang terwakili dalam menu fine dining
beberapa restoran yang menyajikan masakan Indonesia?" lanjutan tulisan Bondan.
Mengapa kuliner Betawi kian langka dari rumahnya sendiri? "Masyarakat Betawi
(saat ini) kurang perhatian terhadap kuliner yang mereka miliki. Apalagi anak
mudanya dengan budaya praktis seperti sekarang ini," kata Budayawan Betawi, Yahya
Adi Saputra dihubungi KompasTravel, Kamis (21/6/2018). Yahya menyebutkan
perpindahan ilmu memasak dari generasi tua ke generasi muda agaknya semakin sulit
dilakukan saat ini. Generasi muda lebih suka menyantap kuliner kekinian dengan cara
yang praktis tanpa perlu proses memasak.
"Sehingga nilai-nilai itu sudah tidak diwariskan, itu merusak tatanan semua yang ada,"
kata Yahya. Sebenarnya tantangan transmisi ilmu kuliner dari generasi tua ke generasi
muda menurut Yahya terjadi hampir di setiap daerah, bukan hanya terjadi di kalangan
orang Betawi. Soal bahan makanan, menurut Yahya tidak menjadi masalah. Bahan
makanan betawi sebenarnya dapat ditemukan dengan mudah di pasar. Sekalipun lahan
bercocok tanam di Jakarta kian sempit, ujungnya berimbas kepada penurunan kualitas
makanan tetapi bukan kepunahan. "Kelestarian budaya Betawi sudah ada di Perda
Nomor empat tahun 2015. Pemerintah dan masyarakat berkewajiban menjalankan
peraturan tersebut dengan konsisten. Jika tidak kita gagal, saya pun gagal,
inskonstitusional," kata Yahya.
Kuliner Betawi kian lama kian sulit ditemukan. Kenyataanya kuliner ini lebih mudah
ditemui di pinggir Jakarta seperti di kawasan Jagakarsa, Meruya, dan Pondok Cabe.
Di pusat Jakarta, keberadaan kuliner Betawi kalah oleh kafe modern dan restoran
cepat saji.

Kuliner Betawi Kaya Rasa Tapi Belum Populer, Ini


Alasannya
https://travel.tempo.co/read/1361313/kuliner-betawi-kaya-rasa-tapi-belum-populer-ini-

alasannya

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner Betawi kini harus bersaing dengan hidangan


mancanegara semisal bobba, ramen, dan tteokbokki, yang kian diminati seiring kian
populernya budaya mancanegara di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan oleh Founder Akademi Kuliner Betawi (AKB) Fadjriah
Nurdiarsih dalam Live Instragram "Kupas Tuntas Kuliner Betawi", Minggu 28 Juni
2020. Padahal, jika ditelusuri Betawi punya banyak kuliner khas yang otentik, mulai
dari kue atau jajan pasar, hidangan utama hingga minuman.
"Betawi punya soto Betawi biasanya ada yang pakai susu atau santan atau ada yang
percampuran keduanya. Nah kalau yang kuahnya merah pengaruh dicampur sambal,
tetapi biasanya disajikan dengan kuah putih yang creamy karena campuran susu full
cream biasanya," ucapnya.
Selain soto, sayur yang selama ini dikenal sebagai pelengkap lontong atau ketupat
bernama sayur babanci juga menjadi salah satu hidangan utama khas Betawi. Sayur
babanci atau ketupat babanci bukanlah sayur, bahkan tidak ada sayurnya sama sekali,
"Katanya nama babanci diambil dari “perilaku” sayur ini yang tidak jelas alias banci;
gulai tidak, kare tidak, soto juga tidak," selorohnya.

Lalu ada gado-gado sebagai hidangan asli tanah Betawi. Tidak ada yang tahu persis
asal muasal sajian unik ini. Tapi, bila ingin menikmati gado-gado yang lezat, ada di
Melawai dan di Cikini.
Kemudian ada kudapan bernama kue kembang goyang yakni jajanan lawas yang
hingga saat ini masih digemari masyarakat. Nama ‘kembang goyang’ berasal dari
bentuknya yang menyerupai kelopak kembang dan proses membuatnya digoyang-
goyang, sampai adonan terlepas dari cetakan.
Kembang goyang terbuat dari bahan dasar tepung beras atau tepung ketan. Seiring
perkembangan, kue ini pun mengalami penambahan varian rasa yang membuat
penampilan kembang goyang terlihat begitu menarik.

Untuk kategori minuman, Betawi punya bir pletok. Walaupun mengandung kata bir,
bir pletok tidak mengandung alkohol. Minuman ini berkhasiat untuk memperlancar
peredaran darah. Warga Betawi banyak mengkonsumsinya pada malam hari sebagai
penghangat. Minuman tradisional ini dikenal di kalangan etnis Betawi.

Bir pletok terbuat dari campuran beberapa rempah atau dikenal empon-empon seperti
jahe, serai, daun pandan wangi. Agar warnanya lebih menarik, biasanya menggunakan
tambahan kayu secang, yang akan memberikan warna merah bila diseduh dengan air
panas. Sempat ada yang bilang karen buatnya di wadah dan dicampur maka
menimbulkan bunyi pletok-pletok," ujar Fadjriah.

Lantas mengapa makanan betawi tidak populer di generasi anak muda? "Karena yang
kita tahu generasi sekarang sukanya yang lucu-lucu packing-nya. Misalnya suatu
produk dikemas kekinian dengan kata-kata menarik dan sedang hits. Tren seperti itu
lebih bisa diterima di kalangan anak muda," ucapnya.
"Sebenarnya makanan betawi juga bisa dikemas lebih menarik, misal dodol betawi
aneka rasa dengan bentuk yang lebih kecil. Ada kreasi baru yang akhirnya
ditambahkan pada makanan itu sehingga menyentuh kalangan yang lebih muda dan
keperluan pemasaran," tambahnya.

Sejauh ini masih belum banyak yang bisa dikemas, misal kerak telor yang disajikan
hangat tapi dikreasikan lebih modern. Atau menyajikan bir pletok dengan botol
kemasan kopi kekinian dengan ekstrak rasa cappucino dan strawberry float.
"Dalam hal pengemasan kita bisa terinspirasi dari masuknya minuman boba dan
ramen yang bisa mengambil hati orang Indonesia. Perlu ada strategi pemasaran
dengan platform tertentu yang dikelola anak muda," katanya.

Anda mungkin juga menyukai