Anda di halaman 1dari 6

BAKMIE HAJI AMAN PEMERSATU UMAT

Adirah1), Novania2), Susilawati3), Tiara4)


1,2,3,4
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Singkawang, Singkawang, Indonesia

ciaadirahapia270418@icloud.com, novania907@gmail.com, susi33425@gmail.com,


tiaraadn91@gmail.com

Abstract. Artikel ini sendiri bertujuan untuk mengkaji tiga hal yaitu 1) Sejarah Bakmie Haji Aman 2)
Keistimewaan Bakmie Haji Aman 3) Peran Bakmie Haji Aman sebagai simbol toleransi di Kota
Singkawang”. Penelitian ini di analisis dengan menggunakan metode etnografi, dengan menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Data pada kajian ini diperoleh dengan menggunakan observasi dan
wawancara. Bakmie haji Aman adalah hidangan mie populer yang berakar di Kota Singkawang, sebuah kota
yang terletak di Kalimantan Barat, Indonesia. Hidangan ini dikenal karena rasanya yang unik dan merupakan
makanan khas Tionghoa yang berlabel halal. Bakmie Haji Aman didirikan pada tahun 2010, seorang mualaf
dari etnis Tionghoa yang bernama Cia Jung Hong (Herman). Perbedaan bakmie ini dengan lainnya
sebenarnya hanya dari segi halalnya berupa daging ayam atau sapi dan dikombinasikan dengan sayur tauge,
juga aneka toping seperti pentol, telur dadar, haiken (udang) maupun minyak. Salah satu hal yang membuat
Bakmie Haji Aman begitu istimewa adalah kuliner yang dinikmati oleh orang-orang dari segala usia dan dari
semua lapisan masyarakat. Ini adalah kuliner yang telah menjadi simbol persatuan dalam masyarakat
multikultural Singkawang. Bakmie Haji Aman bukan hanya jenis kuliner mie, tetapi telah menjadi alat
pemersatu di Singkawang, Indonesia. Rumah makan ini telah menjadi tempat pertemuan dan silaturahmi bagi
berbagai kalangan masyarakat. Bakmie Haji Aman telah menjadi simbol toleransi Singkawang. Bakmie Haji
Aman dipengaruhi oleh budaya khas Tionghoa dan agama Islam, menjadikannya pilihan populer bagi orang
untuk makan dengan lezat. Ini melambangkan toleransi dan penerimaan dalam masyarakat Singkawang yang
multikultural, karena orang-orang dari berbagai latar belakang maupun etnis yang berbeda akan makan
bersama untuk merasakan nikmatnya kuliner Bakmie Haji Aman tersebut.

Keywords: Bakmie Haji Aman, Pemersatu, Toleransi dan Kota Singkawang

I. PENDAHULUAN yaitu: Islam, Protestan, Katholik, Budha,


Hindu, dan Konghucu. Kota ini juga
Kemajemukan merupakan realitas yang mendapatkan predikat sebagai kota paling
tidak bisa dihindari. Tidak ada tempat di dunia toleran di Indonesia oleh SETARA Institut
ini yang terbebas dari kemajemukan. Salah tahun 2018. Tentunya penghargaan ini tidak
satu faktor kemajemukan ialah agama. Dalam terlepas dari berbagai pihak yang ikut
konteks ini Indonesia sebagai salah satu mendukung dan menjaga kerukunan antar
negara dengan tingkat kemajemukan tinggi umat beragama yang ada di Kota Singkawang.
pada dasarnya memiliki dua bentuk Peran pemerintahan daerah yang tercermin
kemajemukan yaitu kemajemukan horizontal dari visi dan misi, masyarakat Kota
dan vertikal. Kemajemukan horizontal dapat Singkawang, para tokoh agama dan pihak
dilihat dari kenyataan adanya kesatuan sosial lainnya. Keunikan lainnya dari Kota
yang berlandasan perbedaan Suku, Bangsa, Singkawang yaitu pertama, kota yang khas
Agama, Adat serta Kedaerahan. Sedangkan akan budaya Tionghoa, Dayak dan Melayu
pada konteks vertikal terlihat pada fenomena (Tidayu) sehingga kota ini menjadi salah satu
struktur masyarakat lapisan sosial yang tujuan yang ideal bagi turis seperti perayaan
berbeda berdasarkan Ekonomi, Tingkat Cap Go Meh (Suprapto 2019 dalam Saliro,
Pendidikan, Politis dan lain sebagainya (Sodik dkk: 2021). Kedua, mayoritas penduduk kota
dan Musthofa 2018 dalam Saliro, dkk: 2021). ini etnis Tionghoa sehingga dijuluki sebagai
Perkembangan kemajemukan agama di “Kota Amoy” (Irfani 2018 dalam Saliro, dkk:
Indonesia merupakan fenomena yang menarik 2021). Ketiga, Kota Singkawang sebagai Kota
dan unik. Salah satunya di Kota Singkawang Seribu Kelenteng (Juniardi dan Marjito 2018
yang terletak disebelah Barat Provinsi dalam Baharuddin, dkk: 2021).
Kalimantan Barat. Kota Singkawang Menurut Alkadrie, dkk (2020) Provinsi
mempunyai 6 (enam) agama dan kepercayaan Kalimantan Barat memiliki keunikan beraneka

1
makanan khas daerah dan sudah terkenal di Bagi masyarakat Singkawang Bakmie Haji
tingkat nasional seperti makanan Bubur Pedas, Aman punya andil besar dalam
Sayur Asam, Ikan Pedas, Kue Bingke, Mie mempersatukan masyarakat dari berbagai
Sagu dan masih banyak lagi kuliner khas lokal kalangan. Mie ini dapat dikonsumsi oleh
yang terdapat di Kota dan Kabupaten di semua warga tanpa membedakan Ras, Etnis,
Kalimantan Barat yang belum dikenal secara maupun Agama. Kekhasan Bakmie Haji
luas. Sebagaimana kita ketahui bahwa Aman akan dikaji lebih detail dalam 3 hal
makanan dan minuman khas daerah saat ini berikut, adapun tujuan penelitian ini untuk
sudah banyak dilakukan inovasi produknya mengkaji tentang “ 1) Sejarah Bakmie Haji
seiring perkembangan dunia bisnis. Para Aman 2) Keistimewaan Bakmie Haji Aman 3)
penikmat kuliner tentu banyak menyukai Bakmie Haji Aman Sebagai Alat Pemersatu di
kemasan dan keunikan dari kuliner yang Kota Singkawang”
disajikan. Beranekaragam produk kuliner lokal
yang ada di Provinsi Kalimantan Barat II. METODE PENELITIAN
khususnya Kota Singkawang, sudah tentu Penelitian ini di analisis dengan
membuat pengunjung bingung untuk menggunakan metode etnografi, dengan
membedakan apakah makanan kuliner daerah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
ini merupakan khas daerah setempat atau Pendekatan etnografi digunakan untuk
tidak, halal atau tidak, karena mayoritas memahami karakteristik kuliner khas budaya
penduduk Singkawang memiliki Suku dan suatu masyarakat. Data pada kajian ini
Etnis yang beragam. diperoleh dengan menggunakan observasi dan
Aktivitas perdagangan kuliner di Kota wawancara. Penelitian kualitatif dengan
Singkawang dilakukan oleh masyarakat yang menggunakan jenis wawancara berisi
berlatarbelakang Etnis dan Agama yang sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan
beragam. Sebagian besar pedagang yang sebelumnya. Wawancara ini menghemat
berjualan di kawasan ini merupakan etnis waktu dan membatasi efek pewawancara bila
Tionghoa, Melayu, dan Dayak. Realitas ini sejumlah pewawancara yang berbeda terlibat
melatarbelakangi adanya interaksi sosial untuk dengan penelitian. Analisis data tampak lebih
menumbuhkan dan mempererat nilai toleransi mudah sebagaimana jawaban yang dapat
serta persatuan antar umat beragama maupun ditemukan dengan cepat. Wawancara yang
antar etnik pada masyarakat. Pada tataran ini digunakan berupa wawancara terstruktur
keragaman Etnis dan Agama pedagang kuliner (Rachmawati : 2007).
berimplikasi pada nilai-nilai toleransi. Secara
lumrah, sikap toleransi ditunjukan dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sikap saling menghargai, hidup rukun antar
A. Sejarah Bakmie Haji Aman
etnis dan membuka ruang dialog dalam rangka
saling memahami nilai agama masing-masing Bakmie Haji Aman adalah hidangan mie
pemeluknya menjadi kunci dasar sikap populer yang berakar di Jl. Ahmad Yani,
toleransi dan bersatu antar umat beragama. Sedau, Kec. Singkawang Selatan, sebuah kota
Adapun salah satu makanan khas yang terletak di Kalimantan Barat, Indonesia.
Tionghoa yang terkenal di Singkawang adalah Hidangan ini dikenal karena rasanya yang
mie kering (Bakmie). Secara umum bakmie unik dan merupakan makanan khas Tionghoa
kering di Singkawang memang terlihat hampir yang berlabel halal. Sejarah didirikannya
sama dengan mie ayam yang ada dibeberapa Bakmie Haji Aman pada tahun 2010, seorang
wilayah di Indonesia. Namun tentunya bakmie mualaf dari etnis Tionghoa yang bernama Cia
di Singkawang ini berbeda dengan bakmie Jung Hong (Herman). Berikut ini adalah foto
pada umumya karena bakmie di Singkawang lokasi Bakmie Haji Aman:
ini biasanya disajikan dengan toping seperti
daging Ayam, Bakso, Lumpia dan Telur
Dadar (Nchus: 2021). Selain itu bakmie ini
disajikan dengan sedikit kuah dari kaldu
daging sapi. Sehingga penyajian bakmie
bersama toping yang lezat dan kuah kaldu yag
nikmat ini menjadikan citra rasa dari bakmie
berbeda dengan mie ayam pada umumnya,
Gambar 1. Rumah makan Bakmie Haji Aman
karena rasanya lebih enak dan lezat.

2
Pemilik Bakmie Haji Aman adalah Singkawang dengan mengganti toping daging
seorang pria muslim yang telah menjadikan babi menjadi daging ayam atau sapi. Namun
misinya untuk menyediakan makanan lezat ada salah satu bakmie yang memang benar-
untuk semua orang di Singkawang, terlepas benar terjamin kehalalannya yakni Bakmie
dari Etnis atau Agama mereka. Ini telah Haji Aman, bakmie yang terbuat dari tepung
membantu menciptakan rasa persatuan di terigu, bahan-bahan berkualitas tinggi dan di
Kota, dimana orang-orang dari latar belakang olah dengan resep rahasia keluarga. Rasanya
yang berbeda dapat berkumpul dan menikmati yang gurih dan teksturnya yang kenyal
makanan yang sama dengan terjaga membuat setiap suapan menjadi kenikmatan
kehalalannya. tersendiri.
Inspirasi yang diungkapkan oleh bapak Menurut pak Haji Herman perbedaan
Haji Herman “Usaha bakmie ini didirikan bakmie ini dengan bakmie lainnya
dengan beradaptasi dengan yang lain, agar “Sebenarnya Bakmie Haji Aman dengan
semua Ras, Etnis, dan berbagai macam Agama lainnya itu sama, hanya minyak dan
bisa datang dan memakan bakmie yang berupa dagingnya saja yang beda karena dari segi
khas Tionghoa ini”. Selain itu ide ini halalnya berupa daging ayam kecap atau sapi,
didapatkan karena melihat banyaknya orang minyak sayur, dan dikombinasikan dengan
yang menjual bakmie namun bukan dari orang sayur Tauge, kukusan Pangsit, dengan tidak
Islam. Usaha ini didirikan dengan cara lupa memberi toping diantaranya Bakso, Telur
beradaptasi dengan yang lain agar dari Dadar, Haiken(Udang)”. Kombinasi bahan-
berbagai kalangan ataupun berbagai etnis bisa bahan ini menciptakan rasa yang benar-benar
merasakan nikmat dari salah satu makanan unik dan lezat yang pasti akan memuaskan
khas Tionghoa. selera yang paling cerdas sekalipun. Berikut
Kuliner ini dengan cepat menjadi populer ini adalah gambaran Bakmie Kering Haji
di kalangan penduduk setempat, dan rumah Aman:
makan Bakmie Haji Aman menjadi tempat
favorit bagi orang-orang untuk berkumpul dan
menikmati makanan lezat. Seiring waktu,
kuliner ini menjadi simbol persatuan dan
bentuk toleransi dalam masyarakat
multikultural Singkawang, karena orang-orang
dari semua lapisan masyarakat berbagai Etnis
dan Agama maupun perbedaan latar belakang
sosial akan berkumpul untuk melahap
Gambar 2. Bakmie Kering Haji Aman
semangkuk Bakmie Haji Aman. Saat ini,
Bakmie Haji Aman menjadi kuliner di Salah satu hal yang membuat Bakmie
Singkawang menyatukan keragaman Haji Aman begitu istimewa adalah kuliner
masyarakat Singkawang dan mengingatkan yang dinikmati oleh orang-orang dari segala
mereka akan warisan budaya kota yang kaya. usia dan dari semua lapisan masyarakat. Ini
adalah kuliner yang telah menjadi simbol
B. Keistimewaan Bakmie Haji Aman
persatuan dalam masyarakat multikultural
Bakmie Haji Aman adalah kuliner yang Singkawang. Rasa, tekstur dan signifikasi
wajib dicoba bagi setiap pecinta makanan budayanya yang unik menjadikannya wajib
yang mengunjungi Kota Singkawang. Kuliner dicoba bagi siapapun yang mengunjungi Kota
ini unik karena menggabungkan berbagai rasa Singkawang. Hidangan ini adalah contoh
yang berbeda untuk menciptakan rasa yang sempurna tentang bagaimana makanan dapat
benar-benar lezat. Salah satu alasan utama menyatukan dan menciptakan rasa persatuan
kesuksesan Bakmie Haji Aman adalah dalam masyarakat yang beranekaragam.
kelezatan masakan yang disajikan. Adapun bakmie yang populer di antara
Sebenarnya bakmie ini merupakan kuliner banyaknya pelanggan Bakmie Haji Aman
khas masyarakat Tionghoa yang ada di yakni adalah Bakmie Kering Ayam serta
Kalimantan Barat, dengan toping utamanya minumannya Es Sanghai yang tidak akan
daging babi. Namun karena semua dijumpai di tempat lain. Adapun pembuatan
masyarakat, terutama masyarakat yang dari Es Sanghai yang pertama memarut es batu
beragama Islam juga ingin menikmati bakmie dengan menggunakan alatnya, kemudian
khas Singkawang, maka banyak warung yang dicampur dengan Sirup, Tapai dan Susu,
berlogo halal menyajikan bakmie khas setelah itu diberi toping yang berupa Agar-

3
agar, Cincau, serta Kacang Merah. Berikut Dirumah makan ini sangat menjaga akan arti
adalah foto dari menu favorit di Bakmie Haji satu kesatuan antar satu dan lainnya. Sehingga
Aman: belum pernah terjadi hal keonaran yang
membuat antara penjual dan pelanggan merasa
tidak nyaman. Namun dirumah makan ini
hanya melarang membawa minuman yang
beralkohol. Berikut pengunjung yang saling
menjaga satu kesatuan tanpa membedakan asal
dari etnis satu dan lainnya bernama Dewi
bersama temannya:
Gambar 3. Menu favorit di Bakmie Haji Aman
Kemudian untuk karyawan yang ada di
Bakmie Haji Aman diwajibkan untuk
beragama muslim dan kebanyakan dari etnis
Melayu. Hal ini dikarenakan agar tetap terjaga
kehalalan yang ada di rumah makan Bakmie
Haji Aman. Para karyawan disini harus
mendapatkan pelatihan khusus agar tetap
terjaga mutu yang diterapkan pada kuliner ini,
mereka mendapatkannya saat training pertama Gambar 5. Pengunjung dari Etnis Dayak dan Melayu
kali bekerja.
Selain menjadi simbol toleransi, Bakmie
C. Bakmie Haji Aman Sebagai Alat Haji Aman juga menjadi simbol budaya unik
Pemersatu di Kota Singkawang di Singkawang. Kuliner ini merupakan
Bakmie Haji Aman bukan hanya jenis masakan khas Tionghoa yang mencerminkan
kuliner mie, tetapi telah menjadi alat beragam warisan budaya Kota Singkawang.
pemersatu di Singkawang, Indonesia. Kuliner Para pengunjung yang ke Singkawang sering
ini merupakan cita rasa yang dimiliki oleh kali mengunjungi Bakmie Haji Aman untuk
orang khas Tionghoa dan disukai oleh semua mencoba kuliner dan merasakan suasana yang
orang di Singkawang terlepas dari latar ramah disertai dengan dakwah. Hal ini sesuai
belakang etnis mereka. Rumah makan ini telah dengan pendapat dari salah satu pengunjung
menjadi tempat pertemuan dan silaturahmi asli Sambas yang mengatakan “Pelayanan di
bagi berbagai kalangan masyarakat. Disini, rumah makan Bakmie Haji Aman ini sangat
kita dapat melihat berbagai lapisan masyarakat ramah adapun hal yang berbeda dari makan
berkumpul dan menikmati hidangan bersama. Bakmie Haji Aman dengan bakmie lainnya
Dari hidangan ini dapat menyatukan orang- terletak pada mienya enak, kenyal, dan gurih.
orang, menimbulkan sikap toleransi, persatuan Saya menyukai es sanghai serta mie keringnya
dan solidaritas di antara masyarakat. yang bertekstur kecil-kecil”. Berikut foto
pengunjung dari luar Kota Singkawang asal
Bakmie Haji Aman bukan hanya sekedar
Sambas bernama Sulastri:
makanan, makanan ini telah menjadi simbol
toleransi di Singkawang baik dari segi simbol
penerimaan maupun penghormatan terhadap
keragaman. Orang-orang dari semua etnis dan
budaya berkumpul untuk menikmati hidangan
tersebut dan telah menjadi faktor pemersatu di
Singkawang. Adapun pengunjung dari
beberapa suku yakni Dayak, Tionghoa,
Melayu, dan lain sebagainya.

Gambar 6. Pengunjung dari asal Sambas

Popularitasnya di Singkawang menunjukkan


bahwa orang-orang dari berbagai latar
belakang yang berbeda dapat berkumpul dan
menghargai budaya dan adat istiadat masing-
masing. Seperti halnya foto dibawah ini
Gambar 4. Pengunjung dari berbagai Etnis menunjukkan walaupun dari latar belakang

4
sosial yang berbeda, namun ketika makan IV. KESIMPULAN
bersama hal tersebut termanipulasikan/tidak
membeda-bedakan satu dan lainnya yang Berdasarkan pemaparan dari kajian artikel
bernama Widatoto, S.SE.,M.T. selaku Kepala di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal
BKD Kota Singkawang dan Sukardi: sebagai berikut:
1. Bakmie Haji Aman adalah hidangan mie
populer yang berakar di Jl. Ahmad Yani,
Sedau, Kec. Singkawang Selatan, sebuah
kota yang terletak di Kalimantan Barat,
Indonesia. Hidangan ini dikenal karena
rasanya yang unik dan merupakan makanan
khas Tionghoa yang berlabel halal. Sejarah
didirikannya Bakmie Haji Aman pada
tahun 2010 seorang mualaf dari etnis
Tionghoa yang bernama Cia Jung Hong
(Herman).
Gambar 7. Ketua BKD Singkawang bersama temannya
2. Bakmie kering merupakan kuliner khas
Kuliner ini mewakili identitas budaya masyarakat Tionghoa dengan toping
kota yang kaya akan kuliner, hal ini utamanya daging babi. Namun bakmie khas
diungkapkan oleh salah satu pengunjung “Kita Singkawang yang berlabel halal hanya
tahu bahwa makanan mie kering ini berasal Bakmie Haji Aman, dengan mengganti
dari Etnis Tionghoa yang mana pak Haji toping daging babi menjadi daging ayam
Aman ini adalah seorang mualaf yang ingin atau sapi. Bakmie ini terbuat dari tepung
memperkuat dan memperkaya Kota terigu, bahan-bahan berkualitas tinggi dan
Singkawang dengan bidang kekulineran di olah dengan resep rahasia keluarga.
sehingga adanya Bakmie Haji Aman ini 3. Bakmie Haji Aman bukan hanya jenis
merupakan bentuk dari perwujudan kekayaan kuliner mie, tetapi telah menjadi alat
yang ada di Kota Singkawang”. Sejalan pemersatu di Singkawang, Indonesia.
dengan itu orang-orang dari latar belakang Makanan ini telah menjadi simbol toleransi
yang berbeda bekerja sama dan saling di Singkawang baik dari segi simbol
mendukung. Ini adalah bukti fakta bahwa penerimaan maupun penghormatan
orang dapat berkumpul dan berbagi cinta pada terhadap keragaman serta menjadi simbol
makanan, tidak peduli akan perbedaan di budaya unik di Singkawang. Kuliner ini
antara mereka. Bakmie Haji Aman tidak hanya merupakan masakan khas Tionghoa yang
menyatukan masyarakat Singkawang, tetapi mencerminkan beragam warisan budaya
juga telah menjadi tujuan makanan populer Kota Singkawang. Secara keseluruhan,
bagi wisatawan, yang datang dari berbagai Bakmie Haji Aman adalah contoh yang
penjuru untuk mencicipi kuliner bakmie ini bagus tentang bagaimana makanan dapat
yang amat lezat dan memiliki kekayaan menyatukan orang dan meningkatkan sikap
budaya juga keragaman Etnis dan Agama di toleransi.
Kota Singkawang.
Secara keseluruhan, Bakmie Haji Aman DAFTAR PUSTAKA
adalah contoh yang bagus tentang bagaimana
makanan dapat menyatukan orang dan Agussaid Alkadrie, S., & Ramadania, H.
meningkatkan sikap toleransi. Hal ini senada (2020). Potensi Dan Prospek
dengan Visi dan Misi Kota Singkawang 2018- Makanan Lokal Khas Daerah Dalam
2022 juga tertuang didalam dokumen RPJMD, Meningkatkan Minat Wisatawan
yang merupakan bentuk dukungan terhadap Setelah Melakukan Perjalanan
toleransi antar umat beragama yaitu Wisata di Provinsi Kalimantan Barat.
mewujudkan dan memelihara harmonisasi Ncus, K. (2021, November 17). Mie Kering
dalam keberagaman Agama, Etnis dan Budaya Khas Singkawang Kalimantan Barat.
(Saliro: 2019). Adapun Bakmie Haji Aman ini Diakses tanggal 22 Juni 2023.
menjadi titik dari pengembangan dan Download https://gencil.news/travel
pelestarian budaya bagian bidang kuliner /mie-kering-khas-singkawang/ .
sebagai bagian dari kekayaan yang dimiliki Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan data
masyarakat dan menjadi aset yang potensial dalam penelitian kualitatif:
dalam membangun semangat kebersamaan.

5
wawancara. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 11(1), 35-40.
Saliro, S. S. S. (2019). Perspektif Sosiologis
Terhadap Toleransi Antar Umat
Beragama Di Kota Singkawang.
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan
Humaniora, 17(2), 283-296.
Saliro, S. S., Muchsin, T., & Baharuddin, B.
(2021). Toleransi Meja Makan:
Bisnis, Budaya Pedagang Kuliner,
dan Interaksi Sosial Pedagang di Kota
Singkawang. NALAR: Jurnal
Peradaban dan Pemikiran Islam,
5(1), 31-40.
Rachmawati, D. E., Kusumawati, D. A.,
Khasanah, T., & Purwandari, E.
POLA TRANSMISI NILAI
TOLERANSI Pendekatan Ekologi
Perkembangan Manusia pada
Masyaraat Kota Singkawang.
TOLERANSI: Media Ilmiah
Komunikasi Umat Beragama, 14(1),
43-57.

Anda mungkin juga menyukai