Anda di halaman 1dari 10

PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR


PANCASILA (P5)

KEARIFAN LOKAL TUMPENG

KELAS 4 SEMESTER 2

KELOMPOK 3 :
1. Alshavara Putri Januar R.
2. Mikhayla Ananda Aghlina
3. Dewi Febrina Rahayu
4. Rasti Sekar Maya P.
5. Aflah Fidella Ardhani
6. Siva Putri Amanda

PEMERINTAH
KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SD NEGERI MADURA 02
LATAR BELAKANG

Dalam pendidikan sangat penting memberi ruang dan waktu


kepada kami sebagai siswa untuk mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Dengan kegiatan
ini kami memahami dan mengalami banyak kegiatan budaya yang
kami tidak ketahui sebelumnya. Sehingga kami mulai terbiasa
menyukai, mempelajari dan melestarikan budaya yang ada di
masyarakat.

Dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini


kami memilih kearifan lokal tumpeng untuk dijadikan bahan
pembelajaran kami di sekolah.
A. HASIL SURVEY DAN KESIMPULAN

Dari hasil suvey ini, banyak warga yang menjawab setuju. Dalam
budaya lokal tumpeng terkandung nilai moral, budaya lokal tumpeng juga
memiliki pengaruh dalam pembentukan karakter masyarakat. Pengaruh
budaya lokal yang positif menjadi alasan budaya lokal perlu dilestarikan.
B. LAPORAN HASIL WAWANCARA

Topik Wawancara : Tumpeng


Tanggal Wawancara : 14 Mei 2023
Nama Narasumber : Wiwin

Pertanyaan wawancara :
1. Apa yang ibu ketahui tentang Tumpeng ?
2. Mengapa Tumpeng selalu ada di acara syukuran?
3. Bagaimana cara pembuatan Tumpeng dan apa saja yang harus disiapkan?

Jawaban wawancara :
1.

2.

3.
Dari hasil wawancara, maka dapat kami simpulkan bahwa
kearifan lokal Tumpeng sangat unik dan perlu dilesatikan sebagai salah
satu kekayaan budaya di Indonesia tepatnya di daerah Jawa Tengah.
C. ANTOLOGI

Tumpeng adalah sejenis olahan nasi yang dibuat membentuk


kerucut, menyerupai gunung. Umumnya, tumpeng dibuat dalam dua jenis,
yaitu nasi kuning dan nasi putih. Tumpeng biasanya dibuat sebagai bagian
dari perayaan tertentu, seperti slametan, kelahiran anak, peresmian
bangunan, dan lain sebagainya.

Budaya di Indonesia, khususnya Jawa dan Bali, sangat


menyakralkan kedudukan tumpeng sebagai makanan adat. Hal itu karena
unsur-unsur Hindu sangat kental dalam setiap upacara yang menyajikan
tumpeng.

Dalam adat Jawa, kesakralan tersebut sudah sedikit berkurang


karena kebudayaan Islam sudah lebih kuat dibandingkan kebudayaan
Hindu. Sehingga, kedudukan tumpeng di masyarakat Jawa telah berubah
menjadi sebuah simbol akulturasi budaya lokal. Semula untuk memuliakan
gunung, lalu berubah menjadi wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Biasanya, disajikan selepas pengajian Al-Qur"an.
Dengan demikian, gunung memiliki arti penting dalam
kepercayaan masyarakat Jawa. Aneka sayur dan lauk-pauk yang ditata di
sekitar tumpeng mengandung arti kehidupan (tumbuhan, hewan, dan
manusia).

Pada tumpeng, alam tumbuhan diwujudkan melalui bahan-bahan


sayur; alam binatang tergambarkan melalui daging hewan, seperti ayam,
kambing, atau sapi; sedangkan alam manusia diwujudkan dalam bentuk
nasi tumpeng itu sendiri.

Banyak lauk pauk yang dipakai di nasi tumpeng, ternyata memiliki


maknanya tersendiri, seperti misalnya :
 Daging ayam menjadi simbol patuh terhadap Sang Pencipta.
 Sayur urap memiliki makna simbol kedamaian, keyakinan, serta
kesuburan.
 Ikan asin menandakan gotong royong.
 Kluwih menjadi simbol keinginan mendapat rezeki berlimpah-ruah.
 Telur rebus berarti kebulatan tekad.
PENUTUP

A. Pesan
Dari kegiatan ini kami berharap, semua masyarakat Indonesia
mencintai budaya lokal dan melesatarikan budaya yang ada supaya
tidak punah atau hilang. Dalam melesatarikan budaya, perlu ada
pemahaman kepada anak-anak usia dini supaya mereka tertanam
rasa mencintai dan melestarikan budaya daerahnya.

B. Kesan
Dari kegiatan ini kami memiliki banyak kesan bersama guru,
teman-teman kami serta masyarakat sekitar, baik saat belajar
maupun saat wawancara dan praktek dilapangan. Semua ini akan
menjadi kenangan yang bermanfaat bagi kami dimasa sekarang
dan masa yang akan datang.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai