Disusun Oleh:
Nim : 17002992
KLS : D/RS/IV
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah,serta inayah-nya, sehingga Saya dapat
penyusunan makalah materi mata kuliah Sosiologi Agama.
Dalam makalah dengan tema Adat Lampung ini, kami membahas tentang asal
mula Adat lampung serta proses atau adat istiadat dalam masyarakat lampung. Saya
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun
guna perbaikan dan meningkatkan kualitas makalah dimasa yang akan datang.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan refresi bagi penyusunan makalah dengan tema yang senada di
waktu yang akan datang. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa,bahasa,adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan
suatu bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa
dipungkiri,bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan yang lebih global,yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional.
Maka atas dasar itulah semua bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh
terhadap budaya nasional,begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang
bersumber dari kebudayaan daerah ,akan sangat berpengaruh pula terhadap
kebudayaan daerah/kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat bernilai karena selain
merupakan ciri khas dari suatu daerah juga menjadi lambing kepribadian suatu
bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan dan ciri khas suatu
daerah maka menjaga,melestarikan dan memelihara budaya merupakan kewajiban
dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekeyaan yang harus
dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa seperti tradisi Upacara Mungga
Mollo..
BAB II
PEMBAHASAN
g. Pakaian keluarga
Melambangkan setiap anggota keluarga harus selalu menjaga akhlaqul
karimah dengan menutup aurat, selain itu juga diharapkan Tuhan selalu
memberkahi kelurga dengan kecukupan kebutuhan sandang.
h. Kendi , Pakumas (paku warna emas), kayu salam dan daun salam
Ubarampe yang diwadahkan dalam kendi inimengandung makna
berupa harapan keselamatan dari Allah SWT kepada keluarga.
i. Payung
agar tuhan semesta alam dapat melindungi dengan rahmat Nya
Itulah tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Jawa sekitar saya (Desa
Kalipasir Kecamatan Lampung Timur) dan di beberapa daerah nusantara
umumnya.
Menurut saya upacar Adat Munggah Moloh memiliki pesan Moral yang
tergantung di dalamnya Sepetri :
Dari segi Amaliah Keagamaan bersyukur atas nikmat yang di berikan oleh
Alloh dengan di adakanya selametan ,munggah molo adalah tradisi nenek moyang
namun berisi dengan nilai-nilai keagamaan yang tidak menyimpang dari akidah,
dan juag sebagai perekat sosial adanya hubungan yang harminis dengan warga
masyarakat lain dengan adanya gotong royong dalam kegiatan munggah molo..
Dan juaga dalam setiap acara mungga molo pasting mengundang pemuka
agama (ustadz) untuk mendoakan keluarga yang akan tinggal agar hidup harmonis
dan damai dan di berikan rizki oleh Alloh, dengan melafalkan kalimat Alloh berupa
doa-doa.Munggah molo ada sebua adat jawa yang dilakukan masyarakat suku jawa
dengan tujuan bersukur ke pada Alloh yang maha ESA dan menurut saya sebagai
Islam adat ini tidak ada unsur sirik lain nya, hanya ucapan rasa sukur yang merka
lakukan kepada sang pencipta.
Ini merupak tradisi yang perlu di lestarikan karna mengadung nilai- nilai
yang baik menurut Islam dan jiga bagi kehidupan brsosial di masyarakat yangmasih
menjunjung tinggi adat- istiadat nenek moyang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang erat sekali. Keduanya
tidak mungkin dapat dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada
kebudayaan jika tidak ada pendukungnya,yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu
hidupnya berapa lama,ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan,maka
pendukungnya harus lebih dari satu orang,bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi
harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnnya.
B. Saran