Anda di halaman 1dari 3

MENGAPLIKASIKAN PMK-K

(Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan )

"SATE KERE"

Dosen Pembimbing:

Heni Frilasari,SST.,M.Kes

Nama kelompok :

1. Tanti Ardiah Garini (201802002)


2. Eka Nurrohmawati (201802003)
3. Ekdira Putri Wulandari (201802006)
4. Dina Dwi Wulandari (201802007)
5. Novita M.Baun (201802036)

PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


TAHUN AJARAN 2020/2021

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan bernilai gizi tinggi telah mengalami
peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk
memenuhi kebutuhan ini adalah tahu. Makanan yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia. Kita dapat menjumpai tahu mulai dari warung makan hingga restoran
mahal sekalipun. Banyak jenis makanan yang berasal dari tahu. Mulai dari tahu yang
digoreng biasa, dibuat tahu kupat, dan juga sebagai campuran makanan yang lain. Akan tetapi
jenis makanan ini kurang populer dikalangan muda. Mereka menganggap tahu sebagai
makanan yang ketinggalan jaman. Padahal tahu adalah salah satu makanan penghasil protein
nabati yang sangat baik untuk kesehatan.

Menurut KBBI tahu adalah makanan yang berbahan dasar kedelai. Tahu berasal dari kata
serapan dari bahasa Hokkian yang berarti kedelai yang difermentasi. Tahu pertama kali
muncul di Tiongkok pada zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penyebarannya dibawa
oleh perantau cina ke asia timur dan asia barat sampai akhirnya ke seluruh dunia. Penyebaran
ini mungkin bersamaan dengan penyebaran ajaran Budha karena tahu menjadi bahan penting
dalam memenuhi kebutuhan protein para imam Budha yang menerapkan diet vegetarian.
Tahu dikenal di Indonesia pada tahun 1900 dari imigran Tiongkok. Ada dua daerah di
Indonesia yang tercatat sebagai awal mula tahu dibuat. Di Sumedang dimulai pada tahun
1911, mulanya untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino (seorang imigran China). Sedangkan
usaha pembuatan tahu di Kediri dimulai pada tahun 1912 yang dipelopori oleh Bah Kacung.

Makanan yang satu ini dapat dibuat makanan yang bervariasi, sehingga masyarakat tidak
akan merasa bosan dan lebih menarik. Sate tahu, mungkin bagi masyarakat nama sate tahu
masih asing, karena mungkin sate ayam atau sate kambing lebih populer daripada makanan
yang satu ini. Tapi jangan salah, dari segi rasa maupun kandungan nilai gizinya pun tak kalah
dengan sate ayam ataupun sate kambing. Bahan baku pembuatan sate tahu ini juga mudah
didapatkan, selain harganya juga murah. Dengan bahan baku yang murah tetapi bisa
dihasilkan makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Peluang ini tentu saja jika dimanfaatkan,
dapat menjadi peluang bisnis yang bagus. Dengan demikian akan menciptakan peluang kerja
bagi masyarakat dan dapat mengurangi angka pengangguran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kriteria tahu yang baik sebagai bahan pembuatan sate tahu?
2. Bagaimana cara pembuatan sate tahu ?
3. Bagaimana perbandingan keuntungan antara penjualan tahu secara langsung dengan
penjualan sate tahu ?

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
a. Ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pelatihan
b. Meningkatkan sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan
c. Membangkitkan sikap partisipasi dalam pembangunan di lingkungannya
d. Ikut serta dalam usaha peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat

2. Tujuan khusus
a. Memiliki keterampilan dan keahlian tentang cara membuatsate tahu.
b. Memberikan motivasi kepada kalangan pemuda untuk menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya pendidikan keterampilan hidup untuk dirinya sendiri, keluarga
dan masyarakat umum.
c. Menciptakan peluang lapangan kerja baru untuk masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai