Anda di halaman 1dari 21

BOBOSI SEBAGAI INOVASI CAMILAN

BERBAHAN DASAR SINGKONG

Diajukan untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA


NUTRITION EXPO 7

Ditulis oleh:

Lala Sopiala NIS : 1617 10 089

Wahyuni Nurwulan NIS : 1617 10 072

Wina Handayani NIS : 1617 10 108

Guru Pembimbing:

Robi Sobirin, S. Pd

SMA NEGERI 9 GARUT


Jl. Bojongsari Tangsi No. 224 Malangbong – Garut 44188
2017

1
LEMBAR PENGESAHAN

BOBOSI SEBAGAI INOVASI CAMILAN


BERBAHAN DASAR SINGKONG

Lala Sopiala NIS : 1617 10 089

Wahyuni Nurwulan NIS : 1617 10 072

Wina Handayani NIS : 1617 10 108

Garut, 29 September 2017

Ketua Kelompok Guru Pembimbing

Wahyuni Nurwulan Robi Sobirin, S.Pd

2
ABSTRAK

BOBOSI SEBAGAI INOVASI CAMILAN


BERBAHAN DASAR SINGKONG
Camilan adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama
(makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan
ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar
seseorang sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau
sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.
Camilan yang beredar di daerah perkotaan kebanyakan yang menggunakan
berbahan kimia dan zat pengawet buatan. Mereka tidak melihat dari segi hasiat
dari makanan tersebut tetapi lebih kepada penampilan yang menarik dan rasa yang
enak. Padahal bahan-bahan tersebut sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat
menimbulkan berbagaimacam penyakit.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inovasi camilan yang sehat,


praktis, dan bergizi. Produk camilan inovasi yang kami buat berbahan dasar
singkong yang sudah jelas kandungan gizinya.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan
melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan situasi yang
diteliti. Para remaja perkotaan banyak yang menyukai kue nastar, kami mencoba
melakukan penelitian percobaan bahan dasar kue nastar yang awalnya tepung
terigu diganti dengan singkong. Penelitian percobaan tidak hanya dari bahan dasar
tetapi dari segi bentuk warna, dan rasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada hasil penelitian percobaan
bobosi yang berbahan dasar singkong berhasil di inovasi menjadi camilan yang
sehat, praktis, dan bergizi bagi remaja perkotaan.

3
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur di panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penyusunaan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat terselesaikan.

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “BOBOSI SEBAGAI INOVASI


CEMILAN BERBAHAN DASAR SINGKONG” ini diajukan untuk mengikuti
lomba karya tulis ilmiah 2017 Nutrition Expo 7
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini, terutama kepada :

1. Bapak Yusa, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 9 Garut.

2. Bapak Drs. Tatang, selaku pembina ekstra kulikuler Karya Ilmiah Remaja
SMAN 9 Garut.

3. Bapak Robi Sobirin, S.Pd ,yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.

4. Shela Ananda Putri, selaku ketua ekstra kulikuler Karya Ilmiah Remaja SMAN
9 Garut.

5. Orangtua Kami yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungan dan
dukungan baik secara moril maupun maupun materil dan juga doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Atas bantuan yang telah diberikan, mudah-mudahan Allah SWT.


membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tentunya masih terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang sangat penyusun harapkan untuk
kebaikan di masa yang akan datang.

4
Akhirnya hanya kepada Allah segala sesuatu dikembalikan. Mudah-
mudahan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menjadi hal yang bermanfaat
khususnya bagi penyusun.

Garut, September 2017

Penyusun

5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………………………………………………… ii
ABSTRAK…………………………………………………………………………………………………………………….... iii
KATA PENGANTAR ………………..……………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………..…………………………………………………………………………………………………..….... vi
DAFTAR LAIN …………………………………………………………………………………………………………..….. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................…………1
1.2 Gagasan kreatif ....................................................................…………1
1.3 Rumusan masalah.……………………………..……………………..2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................…………2
1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................…………2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori dan Konsep..................................................................…………3


2.2 Hasil Penelitian Awal...........................................................…………6
2.3 Pemecahan Masalah...……………………………………..………….6

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Eksperimen..............................................................………..7


3.2 Langkah pembuatan Bobosi.................................................………..7

BAB IV ISI PEMBAHASAN………………………………………………….9

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .........................................................................………11


5.2 Saran ...................................................................................………11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..vii

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Camilan merupakan makanan kecil yang sering dikonsumsi oleh


masyarakat. Makanan tersebut banyak beredar dipasaran. Namun, apakah camilan
yang beredar tersebut sehat dan bergizi?

Para remaja khususnya remaja perkotaan sangat menyukai camilan.


Mereka dengan mudah bisa mendapatkan camilan karena makanan tersebut
banyak dijual di warung-warung, café, supermarket, bahkan dapat pula diperoleh
dari pedagang keliling.

Camilan yang beredar di daerah perkotaan kebanyakan yang menggunakan


berbahan kimia dan zat pengawet buatan. Mereka tidak melihat dari segi hasiat
dari makanan tersebut tetapi lebih kepada penampilan yang menarik dan rasa yang
enak. Padahal bahan-bahan tersebut sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat
menimbulkan berbagaimacam penyakit.

Hal ini sangat penting dan menarik untuk ditelaah agar camilan-camilan
yang dikonsumsi oleh remaja perkotaan sehat dan bergizi. Oleh Karena itu kami
membuat karya tulis ilmiah berjudul Bobosi sebagai Inovasi Camilan Berbahan
Dasar Singkong.

1.2 Gagasan Kreatif

Gagasan yang dibuat oleh kami dapat dikataakan kreatif karena:

a. Camilan bobosi ini berbahan dasar singkong yang memiliki


kandungan gizi tinggi.
b. Camilan bobosi sebagai pengganti makanan berkarbohidrat.
c. Camilan bobosi dibuat dengan mudah dan sederhana.
d. Pengolahan bobosi meskipun berbahan tradisional tetapi dikemas
dengan bentuk modern.

7
8

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah:

a. Mengapa bobosi sebagai camilan inovasi?


b. Mengapa bobosi dipilih sebagai camilan, sehat, praktis, dan bergizi
bagi remaja perkotaan?
c. Bagaimana cara pengolahan bobosi?

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan:
a. Untuk mengetahui bobosi sebagai camilan inovasi.
b. Untuk mengetahui bobosi dipilih sebagai camilan sehat, praktis, dan
bergizi bagi remaja perkotaan.
c. Uutuk mengetahui cara pengolahan bobosi.

Manfaat:

1) Agar remaja perkotaan mengetahui bobosi sebagai cemilan inovasi


yang sehat, praktis, dan bergizi.
2) Sebagai camilan alternatif yang menyehatkan.
3) Untuk pengganti makanan berkarbohidrat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori dan Konsep


Camilan adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama
(makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan
ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar
seseorang sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau
sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.
“Sehat”, World Health Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan
yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial,
tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini,
sehat bukan sekedar terbebas dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak
berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan sehat. Dia semestinya dalam
keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial.
Makanan praktis berarti makanan yang dibuat dari bahan alami yang
mudah didapat, seperti padi-padian, daging, dan limbah daging.
Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai
kebutuhan.

A. Definisi Singkong

Ketela pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm
dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging
umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan
simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai
dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang
bersifat racun bagi manusia.

Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun


sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun
singkong karena mengandung asam amino metionin.

Dalam ilmu taksonomi tumbuhan, tanaman ini di klasifikasikan sebagai


berikut:

9
10

Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan


Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.; Manihot esculenta Crantz sin.

B. Asal – Usul dan Penyebaran

Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan


kemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-
bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh
liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua
varitas M. esculenta dapat dibudidayakan. Produksi singkong dunia diperkirakan
mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di
Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia
Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang
Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.

C. Manfaat Tanaman Singkong

Hampir semua bagian dari pohon singkong bisa dimanfaatkan mulai dari
umbi hingga daunnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

A. Kesehatan

1. Singkong merupakan umbi yang banyak sekali mengandung Insoluble


Fiber atau Serat yang tidak larut dalam Air. Serat jenis ini berfungsi
memperlancar proses buang air besar, serta mampu menyerap dan
membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan tubuh Anda
menjadi sehat.
2. Singkong dapat mengatasi sakit kepala. Caranya mudah, ambil daun
singkong kemudian ditumbuk lalu gunakan untuk kompres.
3. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka atau tepung singkong
yang dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk
pengidap alergi.
4. Sebagai Obat luka karena terkena benda panas ataupun luka bekas
garukan, singkong diparut lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa
saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan pada bagian
yang luka.
5. Untuk mengatasi penyakit beri-beri, Caranya; ambil 200 gram daun
singkong lalu dimakan sebagai lalap.
6. Untuk meningkatkan stamina, ambil 100 gram singkong, 25 gram
kencur, dan lima butir angco yang telah dibuang bijinya, diblender
dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan
diminum.

B. Kecantikan

· Singkong sebagai diet alami karena singkong merupakan bahan makanan


yang memiliki kandungan karbohidrat lebih rendah dari nasi dan roti. Serat yang
tinggi membuat perut tetap terasa kenyang dalam waktu yang lama.

D. Nutrisi yang Terkandung Dalam Singkong

1. Kandungan nutrisi dalam ubi singkonng : kalsium, fosfor, protein, lemak, kalori,
hidrat arang, zat besi, vitamin B, vitamin C dan alium.

2. Kandungan nutrisi dalam daun singkong : hidrat arang, vitamin A, vitamin B1,
vitamin C, kalsium, zat besi, lemak, fosfor dan kalori

11
12

3. Kandungan nutrisi dalam kulit singkong : tannin, enzim peroksidase, kalsium


oksalat dan glikosida

Bobosi adalah camilan inovatif sejenis kue kering berbentuk bulat


berbahan dasar singkong yang dibuat dengan mencapurkan adonan mentega, telur
dan gula yang di isi dengan selai nanas, coklat, dan keju.
2.2 Hasil Penelitian Awal
Kami melakukan penelitian awal terhadap camilan bola bola nastar
berbahan dasar tepung terigu. Kelompok kami mengubah bahan dasar tepung
terigu dengan singkong karena singkong memiliki kandungan gizi yang lebih
tinggi dibandingkan tepung terigu. Selain itu kami ingin memanfaatkan singkong
yang ada di daerah kami sehingga para petani dapat terbantu dari segi ekonomi.
Selain itu makanan yang diteliti sebelumnya bentuk dan warnanya kurang
menarik karena lebih identik dengan kue lebaran yang biasa dikonsumsi setahun
sekali.

2.3 Pemecahan Masalah


Kelompok kami melakukan pemecahan masalah terhadap penelitian awal
dengan cara menginovasi bola-bola nastar yang berbahan dasar tepung terigu
menjadi bola-bola singkong yang berbahan dasar singkong. Selain itu, kami
melakukan inovasi dari segi bentuk, warna, dan rasa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode eksperimen


Metodologi penelitian yang kami lakukan dengan cara metode eksperimen.
Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha
untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan
dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau
pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain,
perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya
diamati pada variabel terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) desain penelitian
ekperimen dibagi menjadi empat bentuk yakni, pre-experimental design, true
experimental design, quasy experimental designdan factorial design.

3.2 langkah-langkah membuat Bobosi


A. Alat
Alat yang di gunakan adalah oven, mixer, wadah, spatula,
loyang, kompor, wajan, dan pisau.

B. Bahan
a. 100 gram selai nanas
b. 100 gram coklat cair
c. 100 gram keju
d. 100 ml air
e. 100 gram gula pasir
f. 300 gram margarine
g. 500 gram telur
h. 1 kg singkong

C . Langkah-langkah
Cara membuat bobosi yaitu

7
8

1. .telur dipecahkan dan dipisahkan antara kuning telur dan putih telur,
ambil bagian kuningnya saja, kemudian masukkan gula dengan
menggunakan mixer.
2. Masukkan susu bubuk, rambutter, singkong yang sudah direbus satu
persatu aduk sampai adonan merata.
3. Lalu aduk adonan tersebut dengan mengambil sedikit adonan tadi
pipihkan dan masukkana donan selai nanas/coklat/keju kemudian
bentuklah hingga menjadi bulat.
4. Setelah itu beri olesan kuning telur di atas adonan lalu bentuklah
gambar-gambar di kue tersebut.
5. Letakkan adonan kedalam loyang yang sudah di persiapkan
sebelumnya loyang diberikan olesan margarine agar hasilnya tidak
lengket.
6. Jika loyang sudah penuh masukkan loyang kedalam open panggang
selama 20 menit, lalu keluarkan.
7. Bobosi siap disantap

BAB IV
ISI DAN PEMBAHASAN

Camilan adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama
(makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan
ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar
seseorang sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau
sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.
Bobosi merupakan camilan inovasi karena menginovasi camilan kue
nastar yang berbahan dasar tepung terigu diganti dengan bahan dasar singkong.
Hal ini dilakukan karena singkong memiliki kandungan gizi yang lebih baik
dibandingkan tepun terigu. Selain itu inovasi dilakukan dari segi bentuk, warna
dan rasa.
“sehat”, World Health Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan
yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial,
tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini,
sehat bukan sekedar terbebas dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak
berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan sehat. Dia semestinya dalam
keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial.
Makanan praktis berarti makanan yang dibuat dari bahan alami yang
mudah didapat, seperti padi-padian, daging, dan limbah daging.
Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai
kebutuhan.
Bobosi merupakan camilan berbahan dasar singkong yang memiliki
kandungan gizi tinggi, Camilan bobosi juga sebagai pengganti makanan
berkarbohidrat, Camilan bobosi dibuat dengan mudah dan sederhana, Pengolahan
bobosi meskipun berbahan tradisional tetapi dikemas dan disajikan dengan bentuk
modern.
Langkah-langkah membuat bobosi:
A. Alat

9
10

Alat yang di gunakan adalah oven, mixer, wadah, spatula, loyang, kompor,
wajan, dan pisau.

B.Bahan
 500 gram strawberry
 100 ml air
 100 gram gulapasir
 300 gram margarine
 500 gram telur
 250 gram tepungteriguselai strawberry
 1 kg singkong

C .Cara membuat

1. .telur dipecahkan dan dipisahkan antara kuning telur dan putih


telur, ambil bagian kuningnya saja, kemudian masukkan gula
dengan menggunakan mixer.
2. Masukkan susu bubuk, rambutter ,singkong yang sudah direbus
satu persatu aduk sampai adonan merata.
3. Lalu aduk adonan tersebut dengan mengambil sedikit adonan tadi
pipihkan dan masukkan adonan selai nanas, coklat, keju kemudian
bentuklah hingga menjadi bulat.
4. Setelah itu beri olesan kuning telur di atas adonan lalu bentuklah
gambar-gambar di kue tersebut.
5. Letakkan adonan ke dalam loyang yang sudah di persiapkan
sebelumnya loyang diberikan olesan margarine agar hasilnya tidak
lengket.
6. Jika loyang sudah penuh masukkan loyang ke dalam open
panggang selama 20 menit, lalu keluarkan
7. Bobosi siap disantap
BAB V
PENUTUP

5.1 kesimpulan
Camilan adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu
utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang
dianggap makanan ringan adalah: sesuatu yang dimaksudkan untuk
menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit
pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.
Salah satu camilan inovasi yang sehat, praktis, dan bergizi adalah
bobosi. Selain rasanya yang enak, bobosi juga mudah membuatnya. Selain itu
camilan bobosi ini dapat pula dikonsumsi sebagai pengganti makanan
berkarbohidrat.

B. Saran

1. Karya Tulis Ilmiah ini semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat dan
semoga pembaca dapat memberikan kritik yang membangun.
2. Semoga para remaja perkotaan dapat mengonsumsi bobosi sebagai camilan
inovasi yang sehat, praktis, dan bergizi.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Pengertian Makanan Sehat (2015) http://camilansehat


jogja.blogspot.com
2. Makanan Praktis http://www.apaarti.com
3. Pengertian Makanan Sehat Bergizi http://www.apaarti.com
4. Pengertian Singkong http://www.untukku.com
5. Jenis-Jenis Metode Penelitian http://ibn.andreach.com
6. Ketela Pohon kandungan Gizi http://klinikgizi.com

7
FOTO-FOTO PENELITIAN PERCOBAAN

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai