Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS KETAHANAN PANGAN NABATI DAN HEWANI


DESA DONGGOBOLO

Disusun Oleh
Nama : Anis Mulyalana
Nim : 2186206002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
HARAPAN BIMA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur di ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya kepada saya semua sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Penulisan makalah yang  bersifat  sederhana  ini, dibuat berdasarkan tugas
individu  yang di berikan  oleh  Dosen Pengampu.
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, saya dapat menyusun,
menyesuaikan, serta dapat menyelesaikan sebuah makalah ini. Di samping itu, saya
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yan telah banyak membantu saya
dalam menyelesaikan pembuatan sebuah  makalah ini, baik dalam bentuk moril
maupun dalam bentuk materi sehingga dapat terlaksana denan baik.
Saya sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah saya ini memang masih
banyak kekurangan serta amat  jauh dari kata kesempurnaan. Namun, saya telah
berusaha semaksimal mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Di samping itu,
saya sangat  mengharapkan kritik serta saran nya dari semua teman-teman demi
tercapainya kesempurnaan yang di harapkan dimasa akan datang.

Bima, Juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Desa Donggobolo................................................................................ 3
B. Program Desa Donggobolo.............................................................................. 3
C. Ketahanan Pangan Hewani dan Nabati di Desa............................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketahanan pangan nasional merupakan daya tahan suatu bangsa untuk
menanggung seluruh penduduknya agar mendapatkan pangan yang layak, kualitas
yang terjamin berbasis pada pengoptimalan manfaat dan atas dasar pada keunikan
dari produk makanan lokal yang ada. Dengan adanya kebutuhan pangan yang
semakin tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi para pihak utuk memenuhinya,
disebabkan oleh semakin masifnya pengalihfungsian lahan pertanian menjadi
tempat nonpertanian ataupun bangunan lainnya. Di sisi lain, kurangnya kandungan
gizi pada produk makanan menjadi penyebab adanya kondisi tubuh yang lemah
dalam menjalani aktivitas, tidak seperti layaknya orang dengan gizi terpenuhi
(Suharyanto, 2011).
Kelangsungan hidup manusia membutuhkan bahan makanan dalam proses
pertumbuhan. Bahan makanan dapat diperoleh dari sumber hewani dan nabati,
protein yang bersumber dari hewani antara lain daging sapi, daging ayam, dan telor.
Ragam konsumsi protein dari hewan yang tinggi adalah salah satu ciri pola
konsumsi pangan dari negara-negara yang sudah maju. Pola konsumsi protein
kurang memperoleh atensi secara serius, bahkan arti protein yang bermakna yang
utama, yang pertama, atau yang terpenting, belum terlalu dipahami. Aspek
kelaparan di mana yang dilaporkan oleh Indeks Kelaparan Global, bagi negara-
negara berkembang dapat dilhat sebagai akibat dari kurangnya konsumsi protein
hewani (Kouřimská dan Adámková, 2016).. Protein memiliki fungsi yang sangat
penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Protein hewani merupakan protein
kompleks atau protein yang memiliki nilai biologi tinggi sebab terdapat kandungan
berbagai jenis asam amino penting dengan jumlah yang baik untuk pertumbuhan.
Bahan makanan nabati terdiri dari beras, jagung, kacang-kacangan, dan sereal yang
merupakan protein bermutu rendah, protein tidak lengkap, atau tidak memiliki
kandungan semua jenis asam amino esensial yang diperlukan dalam proses
pertumbuhan manusia (Ernawati, dkk. 2016).

1
Sesungguhnya, ada beberapa produk lokal yang kandungan gizi yang tinggi
antara lain ulat jati, belalang dan sarang lebah namun produk ini belum dikenal dan
produk ulat jati, belalang dan sarang lebah meskipun sudah dijual ditepi jalan raya
Kabupaten Tuban dan warung makan tidak secara otomatis semua orang mau
membeli, hanya orang yang sudah mengenal dan suka sebelumnya dari desa serta
terbiasa memakan produk makanan tersebut. Tetapi bagi orang yang baru melihat
dan baru mengenal jenis produk makanan tersebut tidak secara otomatis mau
membeli karena jenis makanan ini tidak umum dikonsumsi oleh masyarakat karena
untuk melihat jenis produk makanan tersebut sudah menjijikkan, mengerikan,
kurang menarik, masyarakat tidak terbiasa untuk mengkonsumsinya dan tidak nafsu
makan karena tumbuhnya didaerah tertentu

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah Desa Donggobolo?
2. Apa saja program Desa Donggobolo?
3. Apa saja Ketahanan pangan hewani dan nabati di desa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah Desa Donggobolo
2. Untuk mengetahui program Desa Donggobolo
3. Untuk mengetahui Ketahanan pangan hewani dan nabati di desa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Desa Donggobolo


Desa Donggobolo berdiri pada tahun 1916. Berdasarkan  cerita dari para
sesepuh Desa Donggobolo, bahwa konon nama Donggobolo berasal dari Pemberian
dari Kesultanan Bima karena mampu meredam peperangan Donggo dan Bolo.
tetapi pada masa itu masih belum ada Kepala Desa, barulah pada jaman Penjajahan
Jepang terbentuk Pemimpin Desa atau Kepala Desa. Desa Donggobolo di bagi
menjadi 4 Dusun yaitu : Pali, Kananga, Sigi dan Cempaka.
Para Pejabat Kepala Desa Donggobolo semenjak berdirinya Desa
Donggobolo adalah  sebagai berikut:
NO. NAMA MASA  JABATAN
1 H.RAHMAN AMA EDO 1940-1948
2 H.YUNUS 1948-1981
3 H.IDRUS 1981-1984
4 H.YUSUF YASIN 1984-1992
5 ABUBAKAR 1992-2000
6 Drs.AZIS 2000-2007
7 MANSYUR HEMON 2007-2012
8 TOLHAB 2013-2019
9 Drs.AZIS 2020-2026

B. Program Desa Donggobolo


1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Kebijakan Pembangunan Desa Donggobolo akan diarahkan pada
beberapa aspek, antara lain :
a. Pengalokasian anggaran berdasarkan skala prioritas agar program
pemerintah desa dapat terlaksana secara cepat, tepat dan akurat yang
ditunjang dengan peningkatan kesejahteraan aparatur dan lembaga yang

3
ada dengan mengedepankan perbaikan manajemen pemerintahan dan
pelayanan publik
b. Penataan administrasi pemerintahan desa
c. Memberdayakan lembaga yang ada dan mengoptimalkan kegiatan
ekonomi guna menunjang Peningkatan daya beli masyarakat
d. Peningkatan sumber daya masyarakat agar masyarakat menjadi lebih
produktif dan mampu berdaya saing menghadapai perkembangan
lingkungan
e. Peningkatan Kegiatan Pembinaan Keagamaan
f. Peningkatan pengelolaan jalan Desa, jalan lingkungan, gang, , saluran air
pertanian, sarana keagamaan serta infrastruktur lainn Menggerakan seluruh
elemen masyarakat dalam swadaya guna mencapai target pembangunan di
Desa.
g. Menggali potensi di wilayah desa guna menambah PAD Desa untuk
menambah dana stimulant pemerintah dalam pembangunan yang ada di
Desa.
h. Meningkatkan SDM masyarakat dengan mengadakan pelatihan – pelatihan
khususnya di bidang pertanian dan Industri Rumah tangga untuk
mendorong tingkat perekonomian masyarakat.
i. Membantu para petani dalam permodalan.
2. Rencana Kegiatan Desa
Sesuai dengan arah kebijakan yang ada di Desa Donggobolo yang
meliputi empat bidang, maka untuk perencanaan kegiatan yang ada di Desa
Donggobolo tetap berdasarkan empat bidang tersebut, yaitu :
a. Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kegiatan desa antara lain :
1) Penetapan dan penegasan batas Desa
2) Pendataan Desa
3) Penyusunan tata ruang Desa
4) Penyelenggaraan musyawarah Desa
5) Pengelolaan informasi Desa berbasis Sistim Informasi Desa (SID)
baik secara offline dan Online
6) Penyelenggaraan perencanaan Desa

4
7) Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa
8) Penyelenggaraan kerjasama antar Desa
9) Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan Pengisian Perangkat Desa
10) Penghasilan dan Kesejahteraan Pemerintah Desa
11) Honor, Operasional Tim dan Lembaga Desa
12) Operasional Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b. Bidang Pelaksanaan pembangunan  Desa, kegiatan desa antara lain :
1) Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan
lingkungan Desa antara lain:
2) Pembangunan dan pemeliharaan jalan desa
3) Pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani
4) Jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian
5) Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
6) Pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa
7) Pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian di Desa
8) Pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa
9) Pembangunan dan pengelolaan Aset Desa
10) Pembangunan dan pengelolaan sumber air
11) Pembangunan, pemanfaatan  dan  pemeliharaan  sarana  dan 
prasarana kesehatan antara lain:
12) Air bersih berskala Desa
13) Sanitasi lingkungan
14) Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Desa
15) Pengelolaan dan Pembinaan Kesehatan Desa
16) Sarana dan prasarana kesehatan
17) Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan antara lain:
18) Taman bacaan masyarakat/perpustakaan
19) Pembangunan dan Pengelolaan sarana prasarana Pendidikan anak usia
dini
20) Pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
21) Balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat

5
22) Pengembangan dan pembinaan sanggar seni
23) Sarana dan  prasarana  kegiatan kesenian
24) Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,
pemanfaatan  dan  pemeliharaan  sarana  dan  prasarana  ekonomi 
antara  lain:
25) Pembangunan dan pengelolaan Pasar Desa dan kios Desa
26) Pembentukan dan pengembangan BUM Desa
27) Penguatan permodalan BUM Desa
28) Pembibitan tanaman pangan
29) Penggilingan padi
30) Pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan Desa
31) Pembuatan pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan
32) Pembukaan lahan pertanian
33) Pembangunan dan Pengelolaan Kandang ternak
34) Mesin pakan ternak
35) Pengembangan benih lokal
36) Pengembangan teknologi  tepat  guna  pengolahan  hasil  pertanian
37) Pengembangan ternak secara kolektif
38) Pembangunan dan pengelolaan energi mandiri
39) Pelestarian lingkungan hidup antara lain:
40) Penghijauan
41) Perlindungan terhadap satwa
42) Pengelolaan sampah secara terpadu
43) Perlindungan terhadap mata air
44) Pembersihan daerah aliran sungai
c. Bidang Pembinaan kemasyarakatan Desa, kegiatan desa antara lain :
1) Pembinaan lembaga kemasyarakatan
2) Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
3) Pembinaan kerukunan umat beragama
4) Pengadaan sarana dan prasarana olah raga
5) Pengadaan sarana dan prasarana tempat ibadah
6) Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat

6
7) Pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
8) Pengembangan dan pembinaan sanggar seni
d. Bidang Pemberdayaan masyarakat Desa, kegiatan desa antara lain :
1) Pelatihan usaha ekonomi produktif dan pertanian
2) Pelatihan teknologi tepat guna
3) Peningkatan kapasitas Kepala Desa, Perangkat Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa
4) Pelatihan peningkatan kualitas proses perencanaan desa
5) Pembentukan dan peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa
6) Penyelenggaraan sosialisasi/penyuluhan/seminar tentang kesehatan
dan gerakan hidup bersih dan sehat
7) Peningkatan Kesejahteraan Perangkat Desa
8) Pemberian bantuan masyarakat miskin/ penanggulangan kemiskinan
9) Peningkatan kapasitas masyarakat, melalui :
10) Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
11) Kelompok Usaha Ekonomi Produktif
12) Kelompok Perempuan
13) Kelompok Tani
14) Kelompok Masyarakat Miskin
15) Kelompok pengrajin/ketrampilan khusus
16) Kelompok perlindungan anak
17) Kelompok Pemuda
18) Kelompok Kesenian
19) Kelompok Keagamaan
20) Kelompok Simpan Pinjam
21) Kelompok Tenaga Pengajar
22) Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

C. Ketahanan Pangan Hewani dan Nabati di Desa

7
Menindaklanjuti Program Pemerintah Pusat, Pemerintah Desa Donggobolo
mengganggarkan 20% dari anggaran Dana Desa untuk Program Ketahanan Pangan
Nabati dan Hewani pada Tahun 2022. Adapun kegiatan dari program tersebut
meliputi bidang peternakan, perikanan, dan pertanian.
Program tersebut disambut antusias oleh warga masyarakat Desa
Donggobolo. Hal tersebut dibuktikan dengan terbentuknya kelompok – kelompok
tani dan ternak di hampir semua grumbul yang ada di wilayah desa Donggobolo.
Dengan terbentuknya kelompok – kelompok tersebut maka langkah pertama yang
dilakukan Pemerintah Desa Donggobolo adalah dengan segera meresmikannya
yang diwujudkan dengan pembuatan SK ( Surat Keputusan ) dari Kepala Desa.
Alhasil terdapat kurang lebih 5 kelompok. Langkah selanjutnya kemudian
mengumpulkan semua pengurus kelompok untuk bermusyawarah menentukan
jumlah kebutuhan dari masing masing kelompok.
Pemerintah Desa Donggobolo telah menyerahkan Hewan ternak berupa
hewan kambing, sebagai realisasi dari program Ketahanan Pangan Nabati dan
Hewani yang terfokus pada Penggemukan dan Penggembangan hewan kambing.
hewan ternak yang diserahkan sebanyak 20 ekor kambing. dimana 5 ekor kambing
betina sebagai pengembangan serta 15 ekor kambing jantan sebangan
penggemukan. pada program ini sebagai pengelola ada kelompok dari beberapa
komunitas yang merupakan usur dari masyarakatdesa Donggobolo Kecamatan
Woha.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan usaha dan perekonomian
masyarakat, serta hasil dari kegiatan ini adalah untuk dapat membela ataupun
kepada masyarakat yang tidak ataupun belum mendapatkan bantuan yang sama
ataupun dalam bentuk program lain nantinnya. Kegiatan ini pun telah di Sertifikasi
atau Opname oleh pihak Pendamping Desa dan Pihak Kecamatan Woha.
Selain itu Pembagian bibit tanaman kepada waraga di masing-masing
kelompok Desa Donggobolo. Kegiatan pembagian Bibit Nabati di antaranya Bibit
Pepaya, Cabai Lombok, Cabai Rawit, Terong Ungu, Tomat serta masing-masing
warga akan di berikan Polyback dengan jumlah tertentu

BAB III

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketahanan pangan nasional merupakan daya tahan suatu bangsa untuk
menanggung seluruh penduduknya agar mendapatkan pangan yang layak, kualitas
yang terjamin berbasis pada pengoptimalan manfaat dan atas dasar pada keunikan
dari produk makanan lokal yang ada.
Kelangsungan hidup manusia membutuhkan bahan makanan dalam proses
pertumbuhan. Bahan makanan dapat diperoleh dari sumber hewani dan nabati,
protein yang bersumber dari hewani antara lain daging sapi, daging ayam, dan telor.
Ragam konsumsi protein dari hewan yang tinggi adalah salah satu ciri pola
konsumsi pangan dari negara-negara yang sudah maju.

B. Saran
Sebagai penyusun, penulis merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar
penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://donggobolo-woha.bimakab.go.id/

http://donggobolo-woha.bimakab.go.id/artikel/2020/2/5/sejarah-desa-donggobolo

http://donggobolo-woha.bimakab.go.id/artikel/2020/2/5/visi-misi-pemerintah-desa-
donggobolo

http://donggobolo-woha.bimakab.go.id/artikel/2020/2/5/profil-potensi-desa-donggobolo

10

Anda mungkin juga menyukai