Disusun Oleh :
Sayekti Uji Harini
NIM K7119242
Kelas 7D
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu cara mengoptimalkan
potensi dalam masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah proses
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kesejahteraan masyarakat melalui
partisipasi dan komitmen masyarakat sebagai sebuah komunitas (Purbantara &
Mujianto, 2019). Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan di berbagai bidang
seperti Kesehatan, pendidikan, teknologi, dan ekonomi. Pemberdayaan
masyarakat tidak hanya bertumpu pada pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan
pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, desa, dan masyarakat
desa itu sendiri (Margayaningsih, 2019) Sebagai bagian dari masyarakat,
mahasiswa harus memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan
di sekitarnya.
Kelurahan Beran merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kondisi topografi wilayah ini
termasuk dataran rendah dan masih memiliki area persawahan yang sangat luas
yakni 4778 Ha. Di daerah ini juga memiliki iklim kemarau dan penghujan yang
sangat menunjang kegiatan persawahan. Oleh karena itu banyak masyarakat
yang bermatapencaharian sebagai petani. Dari sektor pertanian tersebut terdapat
banyak komoditi yang memiliki jumlah panen yang cukup besar dan sangat
berpotensi, salah satunya yaitu labu kuning.
Labu kuning termasuk jenis sayuran buah yang memiliki banyak kelebihan
dibandingkan komoditas pertanian lainnya. Labu kuning memiliki daya simpan
yang sangat lama, mempunyai aroma dan cita rasa yang khas, sumber vitamin,
karbohidrat, mineral, dan protein. Selain itu daging buahnya mengandung
antioksidan sebagai penangkal penyakit kanker (Payu et al 2017). Meskipun
banyak manfaat dan kelebihan, namun labu kuning belum dimanfaatkan secara
optimal dan inovatif.
1
Hasil wawancara dengan salah satu petani di Keluaran Beran, mengatakan
bahwa saat musim kemarau banyak petani yang menanam labu bersamaan
dengan menanam jagung. Produksi labu bisa dikatakan cukup banyak. Biasanya
para petani menjualnya secara langsung ke pasar atau menjual di distributor.
Namun mereka merasa kesulitan dalam penjualan karena terlalu banyak
produksi dan minat masyarakat pun tidak terlalu tinggi. Akhirnya labu hasil
panen dikonsumsi sendiri, untuk pakan ternak, atau malah dibiarkan hingga
akhirnya membusuk. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa permasalahan
yang dialami yaitu terkait sulitnya pemasaran dikarenakan para petani hanya
menjual produk mentah labu kuning. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi
mengolah labu kuning menjadi cemilan kerupuk yang enak, bergizi, dan
digemari masyarakat.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, sangat diperlukan
kegiatan pemberdayaan yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Olahan Kerupuk Labu Kuning Sebagai Inovasi Pemasaran Produk Labu Di Desa
Beran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas yaitu :
1. Bagaimana cara mengolah labu kuning menjadi kerupuk ?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk kerupuk labu kuning ?
3. Bagaimana tahapan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
melalui olahan kerupuk labu kuning ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di ats, tujuan pemembangan masyarakat ini
yaitu :
1. Mengetahui cara pengolahan labu kuning menjadi kerupuk
2. Mengetahui strategi pemasaran kerupuk labu kuning
3. Mengetahui tahapan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
melalui olahan kerupuk labu kuning
D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengembangan masyarakat ini yaitu :
2
1. Memberikan solusi terhadap permasalahan pemasaran hasil panen labu
kuning
2. Membuka wawasan baru bagi masyarakat
3. Menumbuhkan jiwa kreatifitas masyarakat dalam mengelola hasil panen
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui strategi pemasaran yang
baik
3
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pengembangan bermasyarakat ini akan dilaksanakan setiap 2
minggu sekali pada Bulan April s.d September 2023 di Ruang Pertemuan
Kelurahan Beran yang beralamat di Jalan Cendana, Kelurahan Beran,
Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
2. Cara pembuatan
a. Mengupas labu kuning dan memotong kecil kecil
b. Mengkukus labu kuning hingga matang
c. Menghaluskan labu yang sudah matang sambal di campur dengan
tepung tapioca dengan perbandingan 2 : 1 (misal labu kuning 2 kg
maka tepung tapioca 1 kg)
d. Menambahkan bawang putih yang sudah dihaluskan, garam, dan
penyedap rasa secukupnya
e. Adonan diuleni sampe tercampur merata
f. Adonan dibentuk silinder seperti lontong menggunakan plastik lalu
dikukus Kembali 30 menit
g. Setelah matang merata, angkat adonan dan biarkan hingga dingin
5
h. Potong-potong adonan menjadi lingkaran pipih kemudian ditata
pada tampah
i. Jemur dibawah terik matahari hingga kering
j. Kerupuk labu kuning siap di goreng atau dikemas dalam bentuk
mentah
3. Cara Pengemasan
a. Kerupuk mentah atau yang sudah matang akan di masukkan ke
dalam plastic ziplock agar kualitasnya terjaga.
b. Kemasan akan diberi label bertuliskan Kelaning (Kerupuk Labu
Kuning).
6
Menurut J Stanton (dalam Winarto, 2017) Promotional mix merupakan
kombinasi berbagai strategi pemasaran. Produk kerupuk labu kuning ini
merupakan jenis produk konsumsi sehingga perlu didemonstrasikan dan
dijelaskan dalam kegiatan promosi. Dalam siklus kehidupan produk
yang terdiri dari tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan,
kejenuhan, dan penurunan. Untuk mencapai tahap kedewasaan bidang
pemasaran harus mengatur strategi menaikkan minat konsumen dengan
menciptakan produk yang sesuai selera mereka. Selain itu, harus
dilakukan inovasi produk seiring berjalannya waktu agar tidak terjadi
kejenuhan dan penurunan pemasaran.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti,
a. Menghubungi kepala desa terkait untuk meminta izin pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Beran.
b. Sosialisasi kepada kelompok tani, ibu ibu PKK, dan pemuda karang
taruna terkait program pelatihan pembuatan oalahan kerupuk labu
kuning.
c. Membentuk komunitas “Kelaning” (Kerupuk Labu Kuning) dengan
struktur organisasi yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,
bidang produksi, bidang pemasaran, bidang perlengkapan.
Kemudian menentukan jobdesk masing-masing bidang.
d. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Bidang produksi akan menerima stok atau membeli labu kuning dari
para petani.
7
b. Kemudian mengolahnya menjadi kerupuk labu kuning sesuai
prosedur pembuatan.
c. Bidang pemasaran melaksanakan strategi pemasaran dan melakukan
pemasaran baik secara online maupun secara langsung
d. Uang yang didapat akan dikelola oleh bendahara untuk pembagian
hasil dan mengembangkan usaha.
3. Tahap Evaluasi dan Rencana tindak lanjut
a. Melakukan monitoring dan evaluasi setiap minggu, setiap bulan, dan
di akhir pelatihan. Aspek yang dievaluasi meliputi proses
pencapaian, dan dampak yang dihasilkan.
b. Setelah program pelatihan selesai maka akan dirancang rencana
tindak lanjut untuk pemandirian masyarakat kedepannya.
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
9
B. JADWAL KEGIATAN
Jenis Kegiatan Tahun 2023 Bulan
2. Sosialisasi
kepada pihak-
pihak terkait
3. Persiapan alat
dan bahan
4. Pelaksanaan
pembuatan
kerupuk labu
kuning
5. Pemasaran
6. Motinoring dan
evaluasi
7. Pelaporan
kemajuan
8. Pelaporan akhir
9. Penyusunan
artikel publikasi
10
DAFTAR PUSTAKA
11