Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OLAHAN


KERUPUK LABU KUNING DI DESA BERAN, KECAMATAN BLORA,
KABUPATEN BLORA

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah Pendidikan Pengembangan Bermasyarakat
Dosen Pengampu : Dra. Siti Istiyati, M. Pd.

Disusun Oleh :
Sayekti Uji Harini
NIM K7119242
Kelas 7D

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .......................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................... 5
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................. 5
B. Cara Pengolahan Kerupuk Labu Kuning ................................................................ 5
C. Strategi Pemasaran Kerupuk Labu Kuning ............................................................. 6
D. Tahapan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Olahan
Kerupuk Labu Kuning .................................................................................................... 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................. 9
A. ANGGARAN BIAYA ............................................................................................ 9
B. JADWAL KEGIATAN......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu cara mengoptimalkan
potensi dalam masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah proses
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kesejahteraan masyarakat melalui
partisipasi dan komitmen masyarakat sebagai sebuah komunitas (Purbantara &
Mujianto, 2019). Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan di berbagai bidang
seperti Kesehatan, pendidikan, teknologi, dan ekonomi. Pemberdayaan
masyarakat tidak hanya bertumpu pada pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan
pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, desa, dan masyarakat
desa itu sendiri (Margayaningsih, 2019) Sebagai bagian dari masyarakat,
mahasiswa harus memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan
di sekitarnya.
Kelurahan Beran merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kondisi topografi wilayah ini
termasuk dataran rendah dan masih memiliki area persawahan yang sangat luas
yakni 4778 Ha. Di daerah ini juga memiliki iklim kemarau dan penghujan yang
sangat menunjang kegiatan persawahan. Oleh karena itu banyak masyarakat
yang bermatapencaharian sebagai petani. Dari sektor pertanian tersebut terdapat
banyak komoditi yang memiliki jumlah panen yang cukup besar dan sangat
berpotensi, salah satunya yaitu labu kuning.
Labu kuning termasuk jenis sayuran buah yang memiliki banyak kelebihan
dibandingkan komoditas pertanian lainnya. Labu kuning memiliki daya simpan
yang sangat lama, mempunyai aroma dan cita rasa yang khas, sumber vitamin,
karbohidrat, mineral, dan protein. Selain itu daging buahnya mengandung
antioksidan sebagai penangkal penyakit kanker (Payu et al 2017). Meskipun
banyak manfaat dan kelebihan, namun labu kuning belum dimanfaatkan secara
optimal dan inovatif.

1
Hasil wawancara dengan salah satu petani di Keluaran Beran, mengatakan
bahwa saat musim kemarau banyak petani yang menanam labu bersamaan
dengan menanam jagung. Produksi labu bisa dikatakan cukup banyak. Biasanya
para petani menjualnya secara langsung ke pasar atau menjual di distributor.
Namun mereka merasa kesulitan dalam penjualan karena terlalu banyak
produksi dan minat masyarakat pun tidak terlalu tinggi. Akhirnya labu hasil
panen dikonsumsi sendiri, untuk pakan ternak, atau malah dibiarkan hingga
akhirnya membusuk. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa permasalahan
yang dialami yaitu terkait sulitnya pemasaran dikarenakan para petani hanya
menjual produk mentah labu kuning. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi
mengolah labu kuning menjadi cemilan kerupuk yang enak, bergizi, dan
digemari masyarakat.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, sangat diperlukan
kegiatan pemberdayaan yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Olahan Kerupuk Labu Kuning Sebagai Inovasi Pemasaran Produk Labu Di Desa
Beran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas yaitu :
1. Bagaimana cara mengolah labu kuning menjadi kerupuk ?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk kerupuk labu kuning ?
3. Bagaimana tahapan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
melalui olahan kerupuk labu kuning ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di ats, tujuan pemembangan masyarakat ini
yaitu :
1. Mengetahui cara pengolahan labu kuning menjadi kerupuk
2. Mengetahui strategi pemasaran kerupuk labu kuning
3. Mengetahui tahapan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
melalui olahan kerupuk labu kuning
D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengembangan masyarakat ini yaitu :

2
1. Memberikan solusi terhadap permasalahan pemasaran hasil panen labu
kuning
2. Membuka wawasan baru bagi masyarakat
3. Menumbuhkan jiwa kreatifitas masyarakat dalam mengelola hasil panen
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui strategi pemasaran yang
baik

3
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Sasaran yang penulis tuju untuk pengembangan bermasyarakat yaitu


masyarakat di Kelurahan Beran. Kelurahan Beran, Kecaraman Blora, Kabupaten
Blora Jawa Tengah adalah wilayah memiliki jumlah penduduk sebanyak 2877 jiwa.
Sebagian besar masyarakat di sana bekerja sebagai petani, karena Kelurahan Beran
memiliki area persawahan yang cukup luas. Selain petani banyak masyarakat yang
bekerja sebagai pedagang kelontong, pedagang di pasar tradisional, dan ada
beberapa pabrik kerupuk rambak dan uyel. Di Kelurahan juga memiliki beberapa
organisasi masyarakat seperti perkumpulan kelompok tani, ibu-ibu PKK, dan
adanya karang taruna.
Berdasarkan sumber daya yang ada di keluarah Beran tersebut cukup
potensial untuk dikembangkan. Adanya SDM yang terbuka terhadap wawasan baru
juga berpeluang menjadi objek sekaligus subjek pemberdayaan masyarakat untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat petani khsusnya
terkait pemasaran produk labu kuning. Oleh karena itu, pengembangan
bermasyarakat ini akan mengajak berbagai stakeholder seperti kepala desa,
kelompok tani, ibu-ibu PKK, serta remaja karang taruna untuk bekerja sama
meningkatkan perekonomian masyarakat melalui inovasi Olahan Kerupuk Labu
Kuning dan merancang strategi pemasaran yang baik.

4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pengembangan bermasyarakat ini akan dilaksanakan setiap 2
minggu sekali pada Bulan April s.d September 2023 di Ruang Pertemuan
Kelurahan Beran yang beralamat di Jalan Cendana, Kelurahan Beran,
Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

B. Cara Pengolahan Kerupuk Labu Kuning


1. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
Pisau Labu kuning
Telenan Tepung tapioca
Dandang Bawang putih
Alu Garam
Nampan kayu Penyedap rasa
Plastik
Tampah

2. Cara pembuatan
a. Mengupas labu kuning dan memotong kecil kecil
b. Mengkukus labu kuning hingga matang
c. Menghaluskan labu yang sudah matang sambal di campur dengan
tepung tapioca dengan perbandingan 2 : 1 (misal labu kuning 2 kg
maka tepung tapioca 1 kg)
d. Menambahkan bawang putih yang sudah dihaluskan, garam, dan
penyedap rasa secukupnya
e. Adonan diuleni sampe tercampur merata
f. Adonan dibentuk silinder seperti lontong menggunakan plastik lalu
dikukus Kembali 30 menit
g. Setelah matang merata, angkat adonan dan biarkan hingga dingin

5
h. Potong-potong adonan menjadi lingkaran pipih kemudian ditata
pada tampah
i. Jemur dibawah terik matahari hingga kering
j. Kerupuk labu kuning siap di goreng atau dikemas dalam bentuk
mentah
3. Cara Pengemasan
a. Kerupuk mentah atau yang sudah matang akan di masukkan ke
dalam plastic ziplock agar kualitasnya terjaga.
b. Kemasan akan diberi label bertuliskan Kelaning (Kerupuk Labu
Kuning).

C. Strategi Pemasaran Kerupuk Labu Kuning


Strategi pemasaran menurut Winarto (2017) terdiri dari system komunikasi
pemasaran, promosi, promotional mix :

1. Sistem Komunikasi pemasaran


Sistem komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam pengambilan keputusan di
bidang pemasaran. Dalam system komunikasi pemasaran produk
kerupuk labu kuning ini menggunakan target market yaitu seluruh
kalangan masyarakat di Blora, pemilik warung makan, toko-toko
kelontong, dan kantin-kantin di sekolah. Promosi dilakukan oleh bidang
pemasaran dengan memperkenalkan apa itu kerupuk labu kuning dan
apa saja keunggulannya.
2. Promosi
Promosi bersifat persuasi untuk menyadarkan konsumen tentanf sebuah
barang hingga pada akahirnnya terjadi proses jual beli. Promosi produk
kerupuk labu kuning ini dilakukan secara langsung kepada masyarakat
dengan media poster cetak dan dilakukan secara online melalui sosial
media seperti WA, Instagram, dan facebook.
3. Promotional Mix

6
Menurut J Stanton (dalam Winarto, 2017) Promotional mix merupakan
kombinasi berbagai strategi pemasaran. Produk kerupuk labu kuning ini
merupakan jenis produk konsumsi sehingga perlu didemonstrasikan dan
dijelaskan dalam kegiatan promosi. Dalam siklus kehidupan produk
yang terdiri dari tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan,
kejenuhan, dan penurunan. Untuk mencapai tahap kedewasaan bidang
pemasaran harus mengatur strategi menaikkan minat konsumen dengan
menciptakan produk yang sesuai selera mereka. Selain itu, harus
dilakukan inovasi produk seiring berjalannya waktu agar tidak terjadi
kejenuhan dan penurunan pemasaran.

D. Tahapan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui


Olahan Kerupuk Labu Kuning
Menurut Puji Hadiyati (2017), terdapat beberapa tahapan kegiatan
pemberdayaan Masyarakat yaitu Mengkaji permasalahan, merencanakan
kelompok, menerapkan perenacanaan, dan monitoting dan evaluasi.

1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti,
a. Menghubungi kepala desa terkait untuk meminta izin pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Beran.
b. Sosialisasi kepada kelompok tani, ibu ibu PKK, dan pemuda karang
taruna terkait program pelatihan pembuatan oalahan kerupuk labu
kuning.
c. Membentuk komunitas “Kelaning” (Kerupuk Labu Kuning) dengan
struktur organisasi yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,
bidang produksi, bidang pemasaran, bidang perlengkapan.
Kemudian menentukan jobdesk masing-masing bidang.
d. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Bidang produksi akan menerima stok atau membeli labu kuning dari
para petani.

7
b. Kemudian mengolahnya menjadi kerupuk labu kuning sesuai
prosedur pembuatan.
c. Bidang pemasaran melaksanakan strategi pemasaran dan melakukan
pemasaran baik secara online maupun secara langsung
d. Uang yang didapat akan dikelola oleh bendahara untuk pembagian
hasil dan mengembangkan usaha.
3. Tahap Evaluasi dan Rencana tindak lanjut
a. Melakukan monitoring dan evaluasi setiap minggu, setiap bulan, dan
di akhir pelatihan. Aspek yang dievaluasi meliputi proses
pencapaian, dan dampak yang dihasilkan.
b. Setelah program pelatihan selesai maka akan dirancang rencana
tindak lanjut untuk pemandirian masyarakat kedepannya.

8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA

NO. JENIS JUMLAH HARGA NILAI


PERLENGKAPAN SATUAN
Habis Pakai
1. Labu kuning 30 kg 10.000 300.000
2. Tepung tapioca 15 kg 12.000 180.000
3. Bawang putih 3 kg 30.000 90.000
4. Garam 1800 gr 30.000 30.000
5. Penyedap rasa 200 gr 15.000 15.000
(Royco)
6. Gas 3 kg 6 20.000 120.000
7. Platik 1 kg 3 10.000 30.000
bungkus
8. Plastik ziplock 10 pak 20.000 200.000
Tidak Habis Pakai
8. Pisau 4 buah 15.000 60.000
8. Telenan 2 buah 30.000 60.000
9. Dandang 1 buah 100.000 100.000
10. Alu 1 buah 25.000 25.000
11. Lumpang kayu 1 buah 100.000 100.000
12. Etalase 1 buah 400.000 400.000
13 Tampah 10 buah 15.000 150.000
14. Kompor 1 buah 250.000 250.000
Lainnya
14. Alat administrasi 1 paket 50.000 50.000
15. Biaya Pemasaran 3 bulan 100.000 300.000
16. Transportasi 4 bulan 100.000 400.000
TOTAL BIAYA Rp
2.960.000,-

9
B. JADWAL KEGIATAN
Jenis Kegiatan Tahun 2023 Bulan

April Mei Juni Juli Agt Sep


1. Koordinasi
dengan
perangkat desa

2. Sosialisasi
kepada pihak-
pihak terkait

3. Persiapan alat
dan bahan

4. Pelaksanaan
pembuatan
kerupuk labu
kuning
5. Pemasaran
6. Motinoring dan
evaluasi
7. Pelaporan
kemajuan
8. Pelaporan akhir

9. Penyusunan
artikel publikasi

10
DAFTAR PUSTAKA

BPS Kabupaten Blora. (2020). Jumlah Penduduk Kecamatan Blora Menurut


Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin. blorakab.bps.go.id Diakses pada 26
November 2022***
Hadiyati, Puji. (2017). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program
Keterampilan Produktif di PKBM Rawasari Jakarta Timur. Strategi
Pemberdayaan Masyarakat. media.neliti.com. Diakses pada 27 November
2022.
Margayaningsih, D. I. (2018). Peran Masyarakat dalam Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat di Desa. Publiciana. 11(1), 72-88.
Payu, Citron, Ismail, Yulinda, Kumaji Syam. (2017). Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Petani Melalui Pengeloahan Labu Kuning (Curcubita Mochata)
Menjadi Produk Cemilan Di Desa Barakati Kabupaten Gorontalo. JPKM
Purbantara & Mujianto. (2019). Modul KKN Tematik Desa Membangun Peradapan
Masyarakat Desa. Pusat Penelitian dan Pengembangan.
Winarto, Hari. (2017). Strategi Pemasaran. Majalah Ilmiah Ekonomika.

11

Anda mungkin juga menyukai