Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan
limpahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kuliner
Putu Mayang” ini untuk memenuhi tugas Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) dengan baik.
Terima kasih kepada guru-guru SMP YADIKA 2 yang telah memberikan
arahan dan bimbingan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman yang turut membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan
pengalaman teori yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
saran serta masukan demi kesempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca..

Jakarta, Agustus 2022


Penulis

Kelompok Kuliner

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Kuliner Putu Mayang


Kelas : VII-A
Kelompok : Kuliner

Makalah berjudul “Kuliner Putu Mayang” ini telah di baca dan disahkan.
Pada tanggal 29 Agustus 2022 oleh:

Koordinator P5 Fasilitator

Hendri, S. Pd Mastiuli Butarbutar S.Pd

Mengetahui:
Kepala SMP Yadika 2

Basa Lumbantoruan, S.Pd,MM

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Lembar Persetujuan..................................................................................... ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1 Sejarah Kue Putu Mayang......................................................................... 3
2.2 Prosedur Pembuatan Kue Putu Mayang.................................................... 3
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 5
3.2 Saran.......................................................................................................... 5
Daftar Pustaka

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profil Pelajar Pancasila adalah Standar Kompentesi Lulusan yang
dirumuskan secara Terpadu dalam bentuk dekripsi, terdiri dari 6
kompentensi menjadi kualitas generasi yang sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional serta pandangan cita – cita para pendiri bangsa. Selanjutnya, Pelajar
Pancasila merupakan perwujudan Pelajar Indonesia sebagai Pelajar sepanjang
hayat yang memiliki Kompentensi Global dan Berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Enam kompentensi ciri – ciri Pelajar Pancasila yaitu
Beriman, Bertakwa pada Tuhan YME dan Berakhlak mulia, berbinekaan
Global, gotong royong, mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif
Salah satu kearifan lokal yang cukup menarik untuk dikembangkan adalah
kearifan lokal dari daerah Betawi, khususnya dalam bidang kuliner. Kuliner
merupakan sesuatu yang berkenaan dengan masak-memasak. Dunia kuliner
bukan hanya berkisar tentang makanan tapi juga minuman.
Betawi merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan bidang
kulinernya, Betawi memiliki makanan dan minuman khas yang beraneka ragam
hal ini dikarenakan Betawi memiliki banyak rempah dengan berbagai jenis.
Contoh kuliner dari daerah Betawi adalah: kerak telor, soto tangkar, soto
betawi, nasi ulam, sayur besan, putu mayang, es doger,es cincau, es selendang
mayang, dan lainnya.
Seiring dengan perkembangan jaman, destinasi kuliner khas Betawi mulai
jarang ditemukan. Seperti kerak telor yang dulu sering dijumpai kini mulai sulit
untuk dicari karena penjual makanan tersebut semakin sedikit. Putu mayang yang
dulu masih sering dijual keliling kampung, kini mulai sulit ditemukan. Oleh
karena itu, penulis membahas mengenai salah satu kuliner khas Betawi yaitu putu
mayang untuk meningkatkan kembali daya tarik masyarakat akan kuliner ini. Putu
mayang adalah kue tradisional Betawi yang dibuat dari tepung kanji atau tepung
beras yang berbentuk seperti mie dengan campuran santan kelapa dan disajikan
dengan kinca atau gula Jawa air.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah kue Putu Mayang?
2. Bagaimana prosedur pembuatan kue Putu Mayang?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah kue Putu Mayang.
2. Untuk mengetahui prosedur pembuatan kue Putu Mayang.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang kuliner khas dari
daerah Betawi.
2. Mengajak para pembaca untuk ikut serta dalam melestarikan kuliner khas
Betawi
3. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana prosedur
pembuatan kuliner khas Betawi yaitu kue Putu Mayang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kue Putu Mayang


Putu Mayang merupakan salah satu kuliner khas dari daerah Betawi.
Terdapat banyak referensi sejarah yang mengaitkan keneradaan Putu Mayang
dengan cerita rakyat Betawi. Salah satunya, adalah cerita rakyat Jampang
Mayangsari. Konon, kata “Mayang” dikaitkan dengan karakter “Mayang Sari”
yang berparas cantik. Dalam cerita rakyat, kata “Mayang” digambarkan sebagai
sesuatu yang bergelombang, melingkar dan indah seperti bentuk kue Putu
Mayang. Bergelombang dan melingkar seperti selendang yang berkibar tertiup
angin.
Putu Mayang adalah kue tradisional khas Betawi yang terbuat dari tepung
kanji atau tepung beras. Bentuknya terbilang unik, mirip seperti mie. Makanan ini
biasanya disajikan dengan santan kelapa lalu diberi kinca atau gula Jawa cair.
Untuk mempercantik tampilannya, tepung beras akan diberi pewarna makanan
berwarna-warni.
Berdasarkan sejarahnya, asal mula kue ini mungkin terkait dengan kue
Putu Mayam yang berasal dari India Selatan. Keduanya memiliki bentuk adonan
tepung kanji atau tepung beras yang dicetak menyerupai gumpalan mie. Namun,
Putu Mayang Indonesia sedikit berbeda dibandingkan Putu Mayam India yang
juga dapat ditemukan di Sri Lanka, Malaysia dan Singapura. Gumpalan Putu
Mayang Indonesia lebih menyatu dan tebal dengan ukuran gumpalan yang kecil,
sementara Putu Mayam India memiliki helai seperti mie yang lebih halus dan
ukuran yang lebih lebar.

2.2 Prosedur Pembuatan Kue Putu Mayang


Cara membuat Putu Mayang biasanya menggunakan cetakan berbentuk
tabung dengan banyak lubang di bawahnya. Putu Mayang dapat dibuat tanpa
cetakan khusus melainkan menggunakan plastik segitiga yang dilubangi
ujungnya. Adapun bahan-bahan dan prosedur pembuatan kue Putu Mayang
adalah sebagai berikut :

3
Bahan-Bahan Putu Mayang:
 225 gram tepung beras
 75 gram tepung kanji atau tapioka
 ½ sdt garam
 300 ml Santan
 Pewarna merah dan hijau
Bahan Kuah Gula Merah:
 150 gram gula merah
 50 gram gula pasir
 ½ sdt garam
 500 ml santan
 2 lembar daun pandan, simpulkan.
 1 sdm Maizena (12 gram), larutkan dengan sedikit air untuk pengental.
Cara Pembuatan Putu Mayang:
1. Campur tepung beras, garam, dan santan. Aduk rata sampai halus dan tidak
menggumpal. Masak dengan api sedang sambil diaduk sampai mengental dan
mulai menyatu. Matikan api.
2. Aduk terus sampai adonan licin dan lembut. Masukkan tepung tapioka. Aduk
rata.
3. Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga, rangkap dua agar tidak mudah
jebol. Lubangi ujungnya lebih kurang sebesar korek api.
4. Semprotkan adonan di atas daun atau wadah yang sudah diolesi minyak.
Lakukan sampai adonan habis.
5. Panaskan panci kukusan di atas api sedang. Biarkan air mendidih. Kukus
adonan selama sekitar 15 menit. Gunakan api sedang cenderung kecil agar kue
tidak meleber.
6. Kue Gula Merah : masak semua bahan kuah dengan api sedang sampai
mendidih. Aduk terus agar santan tidak pecah. Masukkan larutan maizena.
Aduk sampai mengental. Matikan api.
7. Sajikan kue Putu Mayang dengan kuah gula merah.

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Putu Mayang adalah kue tradisional khas Betawi yang terbuat dari tepung
kanji atau tepung beras. Bentuknya terbilang unik, mirip seperti mie.
Makanan ini biasanya disajikan dengan santan kelapa lalu diberi kinca
atau gula Jawa cair. Untuk mempercantik tampilannya, tepung beras akan
diberi pewarna makanan berwarna-warni.
2. Cara membuat Putu Mayang biasanya menggunakan cetakan berbentuk
tabung dengan banyak lubang di bawahnya. Putu Mayang dapat dibuat
tanpa cetakan khusus melainkan menggunakan plastik segitiga yang
dilubangi ujungnya. Adapun bahan utama dalam pembuatan kue Putu
Mayang adalah tepung beras, tepung kanji atau tapioka dan santan.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam pembuatan kue Putu Mayang, takaran bahannya
disesuaikan dengan porsi yang akan dibuat. Karena jika semakin banyak porsinya
akan semakin banyak bahan yang digunakan. Dengan adanya makalah ini,
sebaiknya pembaca dapat melestarikan ptu mayang sehingga putu mayang tetap
eksis dan terus dapat dinikmati sehingga dapat dikenal hingga ke mancanegara.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2022, http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00154-


DS bab 1.pdf. Diakses 23 Agustus 2022.
Anonim. 2022. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Profil_Pelajar_Pancasila. Diakses
23 Agustus 2022.
Anonim. 2022. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Putu_mayang. Diakses 23 Agustus
2022.
Anonim. 2022. https://www.kompas.com/food/read/2021/11/08/092005875/resep-
kue-putu-mayang-tanpa-cetakan-lebih-praktis-dan-adonan-tidak-meleber.
Diakses 24 Agustus 2022.
Anonim. 2022. https://cookpad.com/id/resep/1375411-kue-putu-mayang. Diakses
24 Agustus 2022.
Anonim.2022.https://www.kompas.com/food/read/2020/09/21/191900175/sejarah
-kue-putu-mayang-berkaitan-dengan-cerita-rakyat. Diakses 24 Agustus
2022.

Anda mungkin juga menyukai